• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN DELAPAN FUNGSI KELUARGA dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN DELAPAN FUNGSI KELUARGA dalam "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN

DELAPAN FUNGSI KELUARGA

oleh:

Tri Esti Andri Wahyuni

I. PENDAHULUAN

Kata “keluarga”, berasal dari bahasa Sansekerta “kulawarga”. Kata kula berarti “ras” dan warga yang berarti “anggota”. Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memilik hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Keluarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat yang anggotanya terdiri dari kepala rumah tangga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan .

Menurut Salvicion dan Celis, di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau penganngkatan, hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

(2)

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Ayah sebagai suami dari isteri dan anak anak, berperan sebagai pencarai nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai isteri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, social dan spiritual.

Pada dasarnya, tugas keluarga ada 8 (delapan) tugas pokok sebagai berikut: - Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya

- Pemeliharaan sumber-sumber yang daya yang ada dalam keluarga - Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing

- Sosialisasi antar anggota keluarga - Pengaturan jumlah anggota keluarga - Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

(3)

Keluarga dengan segala permasalahannya adalah suatu asset dan potensi yang perlu dibina dan dimantapkan peranannya. Keluarga perlu memiliki kualitas kesejahteraan dan ketahanan fisik maupun non fisik yang seimbang dalam menghadapi perubahan dan tuntutan masa depan. Melalui pemberdayaan keluarga diharapkan dapat dibina manusia yang tumbuh selaras, serasi dan seimbang secara lahiriah dan mental guna mewujudkan keluarga berkualitas.

Mengingat pentingnya keluarga dalam menyiapkan dan mengembangkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, maka keluarga perlu memperoleh pembinaan/peningkatan di bidang kesejahteraan dan ketahanannya dalam memenuhi berbagai kebutuhan fisik, materiil, mental spiritual dan sosial melalui pelaksanaan 8 (delapan) fungsi keluarga berdasar 8 (delapan) tugas pokok yang telah disebutkan di atas, yaitu:

- fungsi keagamaan - fungsi sosial budaya - fungsi cinta kasih - fungsi perlindungan - fungsi reproduksi - fungsi sosialisasi - fungsi ekonomi

- fungsi pembinaan lingkungan.

II. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Keagamaan

Pengertian:

(4)

anggotanya agar menjadi insane agamis yang penuh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Peningkatan dari segi pengamalan dan ketaqwaan yang menuntun manusia dalam kehidupan beragama baik di dunia maupun di akhirat.

Pelaksanaan:

a. Keluarga mempunyai potensi mengajarkan masalah keagamaan ditandai dengan berfungsinya berbagai sarana ibadah yang terdapat di rumah-rumah sebagai tempat beribadah serta berjalannya pendidikan agama dalam keluarga.

b. Dalam keluarga agar mengajarkan perilaku untuk berbakti pada orang tua dan berbuat baik pada sesama makhluk Nya.

c. Belajar dan menuntut ilmu agama sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anggota keluarga baik di sekolah, madrasah maupun lembaga pendidikan lainnya.

d. Banyak berbuat amal dan menyantuni fakir mskin.

e. Membudayakan ucapan salam bila berjumpa teman, ketika akan memasuki dan meninggalkan rumah.

f. Doa bersama saat makan untuk mensyukuri limpahan rejeki pada keluarga.

g. Saling mendoakan bagi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

(5)

2. Fungsi Sosial Budaya Pengertian:

Keberadaan keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk menggali, mengembangkan dan melestarikan kekayaan sosialbudaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

Budaya adalah nilai, norma, keyakinan dan perilaku yang diharuskan dari satu generasi kepada generasi pnerusnya.

Pelaksanaan:

a. Keluarga merupakan unit terkecil pada struktur masyarakat yang merupakan tempat yang sangat ideal untuk menyemai, menanamkan dan mengembangkan budaya bangsa baik yang berskala kecil maupun besar.

b. Keluarga mendorong putra-putrinya untuk meraih prestasi baik dalam pendidikan maupun keahlian setinggi-tingginya.

c. Keluarga dapat memberikan pujian atas hasil yang dicapai putra-putrinya dengan segala prestasi yang telah diraihnya.

d. Membuat perpustakaan keluarga untuk meningkatkan budaya membaca dan belajar.

e. Keluarga harus bekerja sama dan bergotong royong dalam setiap kegiatan rutinitas rumah tangga.

f. Sikaporang tua dalam mengembangkan budaya bangsa selalu menjadi contoh bagi putra-putri.

g. Orang tua membantu anak-anak belajar dan menciptakan suasana menghayati budaya bangsa yang ada.

(6)

3. Fungsi Cinta Kasih Pengertian:

Pada hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara setiap anggota keluarga, antar kerabat serta antar generasi yang merupakan dasar terciptanya keluarga yang harmonis

Terjalinnya hubungan emosional antara suami-isteri, orang tua dan anak, anak dengan anak yang diliputi oleh saling pengertian, saling menghargai dan saling tolong menolong.

Pelaksanaan:

a. Berpadunya dua insan untuk membentuk rumah tangga perlu modal yang sangat mendasar terutama cinta kasih dan sayang. Perkawinan yang sah antara dua insan yang dilandasi cinta kasih dan sayang, Insya Allah akan membuahkan anak yang menyenangkan dipandang orang tua. .

b. Di dalam keluarga cinta kasih dan sayang antara orang tua dan anak bisa dikembangkan menjadi perilaku dan sikap yang saling

menghormati, menghargai, memperhatikan serta rasa kebersamaan di dalam menghadapi kehidupan ber rumah tangga.

c. Cinta kasih dan sayang dalam lingkungan sebuah rumah tangga yang timbul dari lubuk hati yang dalam, merupakan embun pagi yang menyegarkan untuk mengahadapi tantangan panas teriknya matahari dikala siang hari, dengan cinta kasih dan sayang dapat dilakukan dengan sikap lemah lembut dalam berbicara dan menunjukkan perhatian pada anak-anaknya.

(7)

menjauhi sikap egoistis dan menunjukkan rasa cinta di antara anggota keluarga.

e. Usaha-usaha demikian inilah perlu dilakukan oleh masing-masing suami isteri dalam ber keluarga agar dapat menghindari ketegangan-ketegangan dalam berumah tangga sehingga menjadi jalinan cinta kasih dan sayang yang membahagiakan, ketenangan dan ketenteraman keluarga.

f. Memupuk cinta kasih antara orang tua dan anak, antara semua anak dengan anak. Memanfaatkan seoptimal mungkin kesempatan berkomunikasi yang ada

Misalnya: - pada waktu makan bersama keluarga - pada waktu rekreasi bersama keluarga

4. Fungsi Melindungi Pengertian:

Menciptakan perasaan aman dan terlindungi dari segala macam ancaman atau gangguan bagi keluarga baik yang datang dari luar maupun dari dalam keluarga.

Keluarga dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan yang memberikan rasa aman tenteram lahir batin sejak janin dalam kandungan sampai lanjut usia.

Pelaksanaan:

(8)

b. Ibu berperan sebagai orang terdekat, sehingga terjadi keterikatan antara anak dan ibu yang memberikan rasa aman dalam dekapan. c. Menyusui sendiri bayi, situasi pemberian makanan akan menimbulkan

kesenangan bagi si ibu dimana ibumempunyai kesempatan yang lebih baik untukmemeluk anak, merapatkan tubuh dan memberikan dorongan pada bayi dan juga perangsangan pada alat panca indera bayi.

d. Keluarga terutama orang tua banyak melatih dan membekali anak dengan kemampuan dan keterampilan seperti yang dimilki orang tua, agar kelak mewaris ipekerjaan orang tua.

e. Keluarga wajib menyediakan tempat tinggal yang layak bagi anggota keluarga.

f. Melindungi bukan berarti memanjakan dan diberikan apa yang menjadi keinginannya tapi diarahkan untuk mau menunda keinginan sesaat dan memberikan yang benar-benar dibutuhkan, misalnya ingin diberikan mainan, tapi ada kebutuhan yang lebih penting yaitu membeli susu kaleng.

g. Tidak selamanya keluarga melindungi anak-anak tapi memasuki usia remaja, mereka membutuhkan tanggung jawab yang diberikan keluarga untuk persiapan memasuki kedewasaan. Itulah saat anak-anak belajar melindungi orang-orang yang dicintai.

h. Menciptakan suasana di rumah agar merupakan surga bagi anggota keluarga.

5. Fungsi Reproduksi.

Pengertian:

(9)

perkawinan suami isteri yang sah.Setiap pasangan suami isteri yang diikat dengan perkawinan yang sah diharapkan dapat memberikan keturunan yang berkualitas sehingga dapat menjadi insae pembangunan yang handal di masa mendatang.

Pelaksanaan:

a. Keluarga tidak sekedar reproduksi biologis, tetapi reproduksi berbudaya, artinya reproduksi yang menganut norma-norma yang berlaku dengan perilaku yang sesuai dengan pola perencanaan sehat, dimana anak sebagai perwujudan hasil reproduksi berbudaya merupakan anak yang lahir dari perkawinan yang sah.

b. Keluarga dalam kehidupannya harus merencanakan jumlah kelahiran putra-putri sesuai dengan program Keluarga Berencana dengan dua anak lebih baik.

c. Pengaturan jarak kelahiran antara anak pertama dengan ke dua diusahakan agar tidak terlalu dekat.

d. Keluarga mempersiapkan kesejahteraan bagi putra-putri yang akan dilahirkan agar jangan sampai anak-anak menjadi terlantar atau tidak terurusi kesejahteraannya.

e. Mempersiapkan kelahiran anak yang diharapkan sebagai wujud cinta kasih untuk mempererat dan memperkokoh ikatan keluarga dari pihak suami isteri.

(10)

6. Fungsi Pendidikan Pengertian:

Proses belajar untuk lebih mengetahui, memahami dan mengenal suatu hal yang baik dan buruk yang boleh dan yang dilarang baik yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan maupun tindak-tanduk sesuai dengan norma agama dan budaya.

Pelaksanaan:

a. Pemberian pendidikan tidak terbatas dalam lingkungan masyarakat dan keluarga, namun yang paling utama memikul kewajiban dan tanggung jawab dalam memberikan pendidikan adalah ibu dan bapak, karena orang tua adalah orang yang pertama kali dikenal oleh anak sebelum mengenal masyarakat lingkungannya.

b. Keluarga merupakan jembatan terkuat tempat penyebrangan apa yang hidup dalam masyarakat, terutama yang didukung oleh pandangan keluarga baik masalah iman, norma, adat kebiasaan bertingkah laku, ilmu pengetahuan dan lain-lain.

c. Mengingat peran keluarga demikian besar, maka ibu dan bapak yang memegang tampuk pimpinan dalam keluarga sudah seharusnya memikirkan dengan baik, masalah pendidikan, pembinaan dan masa depan anak itu sendiri, supaya anak mapu menghargai dirinya serta “mikul dhuwur mendem jero” terhadap orang tua.

(11)

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak-anak karena sifat mereka yang serba ingin tahu dan menjawab keingin-tahuan mereka.

7. Fungsi Ekonomi

Pengertian:

Usaha mengembangkan potensi seluruh anggota keluarga untuk mempertahankan hidupnya, memerlukan banyak kebutuhan baik yang berkaitan dengan ekonomi maupun sosial budaya dimana manusia, membutuhkan pangan, sandang dan papan untuk keperluan sehari-hari.

Pelaksanaan:

a. Peranan wanita/ibu untuk merencanakan dan menentukan kebutuhan yang menyangkut kesejahteraan rumah tangganya dengan menambah penghasilan keluarga sangat diharapkan keterlibatannya, karena dengan meningkatnya daya beli akan dapat terpenuhi kebutuhan lainnya. b. Keaktifan para ibu dalam kegiatan sosial ekonomi seperti UPPKS

selain bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan keluarga, juga dapat memberikan manfaat kepada pengembangan kehidupan soscial dan budaya keluarga khususnya bagi si ibu sendiri.

c. Sebagai tonggak perekonomian keluarga adalah ayah di mana segala kebutuhan ekonomi harus dipenuhi oleh orang tua terutama ayah sebagai pencari nafkah yang utama untuk mencakup kebutuhan pokok keluarga.

d. Selain bapak, ibu juga dilibatkan dengan usaha membuka toko di rumah melayani kebutuhan tetangga sekitarnya dapat menjadi penunjang penghasilan keluarga.

(12)

f. Memanfaatkan pekarangan rumah sebagai kebun buah-buahan sebagai tanaman produktif atau apotik hidup dapat digunakan sebagai tambahan hasil atau paling tidak untuk mencukupi kebutuhan sendiri. g. Membuat peternakan ayam atau itik dapat diusahakan untuk

menghasilkan pendapatan bagi keluarga terutama dari hasil telur, daging maupun hasil ternak lainnya.

h. Ibu dalam mengatur anggaran belanja yang diberikan ayah untuk dapat mencukupi selama sebulan untuk diatur seminimal mungkin. i. Bersifat hemat dalam mengatur keuangan dengan membelikan

barang-barang kebutuhan pokok lebih diutamakan dari padamembeli barang-barang mewah atau kebutuhan yang tidak perlu dan dibiasakan menabung untuk masa depan.

8. Fungsi Pembinaan Lingkungan Pengertian:

Usaha membangun, melestarikan lingkungan yang sehat serta menjaga keseimbangan lingkungan hidup yang meliputi lingkungan alam, lingkungan binaan dan lingkungan sosial

Kemampuan keluarga untuk menempatkan diri dalam lingkungan alam yang dinamis secara serasi, selaras dan seimbang

Pelaksanaan:.

a. Didalam keluarga dapat dimulai adanya usaha melestarikan lingkungan dengan cara penanaman pohon atau tanaman di pekarangan rumah dan di sekitar tempat tinggal.

(13)

c. Selalu membiasakan merawat tanaman atau bunga-bunga yang tumbuh di halaman rumah dan membersihkan tanaman liar yang tumbuh di sekitar rumah

d. Tidak menebang pohon sembarangan, tetapi berusaha merapikan dan memangkas dahan-dahan yang mengganggu pemandangan maupun merusak tanahdan juga mengganggu kabel listrik

III. PENUTUP

Upaya pengembangan fungsi keluarga ini dimaksudkan sebagai wahana bagi keluarga agar dapat mengaktualisasikan diri dalam membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera dengan di fasilitasi oleh institusi masyarakat sebagai lingkungan sosialnya dan dukungan kemudahan dari pemerintah. Akhirnya, keberhasilan dari pembangunan keluarga sejahtera akan menciptakan ketahanan keluarga dan pada gilirannya akan menciptakan keluarga potensial sebagai sumber daya pembangunan yang handal.

IV. DAFTAR RUJUKAN

Delapan Fungsi Keluarga Sebagai Upaya Membangun Keluarga

Sejahtera, Kantor Wilayah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Propinsi Jawa Timur, 1994/1995.

Pelatihan Pengelolaan Bina Keluarga Bagi Penyuluh Keluarga Berencana, Pusat Pelatihan Pegawai dan Tenaga Program-

Referensi

Dokumen terkait

membuktikan dalam arti yuridis adalah menyajikan fakta yang cukup menurut hukum untuk memberikan kepastian kepada majelis hakim mengenai terjadinya suatu peristiwa atau hubungan

Kewajiban kita mengikuti ijma’ adalah disebabkan keputusan yang dihasilkan dari produk ijma’ tersebut tidak dilakukan semena-mena, mempunyai sandaran, dan berpijak kepada

adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian

Seluruh dosen dan staf di Program Studi Teknik Geologi, terima kasih atas semua ilmu, tugas, dan pengetahuan yang telah diberikan, serta bimbingan dan dukungan yang sangat

komitrnen organisasi yang dibentuk menghasilkan nilai CR 2,227 ' Nilai tersebut lebih besar >-t l.96 (Tabel t, p = 0,05) sehingga hipotesis nol dapat ditolak'

Dari penelitian yang dilakukan, tentang Kemandirian pemenuhan kebutuhan Activity Daily Living pada penderita stroke di Poli Syaraf Rumah Sakit Abdoer Rahem Situbondo

Tujuan peneilitain ini adalah mengetahui perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing dan variable costing dalam proses penentuan harga jual pada UKM Roti

Hasil pengolahan data penelitian diperoleh bahwa program pendidikan layanan khusus bagi anak berhadapan dengan hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II