• Tidak ada hasil yang ditemukan

SENI ANAK USIA DINI I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SENI ANAK USIA DINI I"

Copied!
271
0
0

Teks penuh

BAHAN AJAR MATA KULIAH  SENI ANAK USIA DINI I 

Oleh

INDRA YENI, S.Pd., M.Pd. 

NIP. 19710330.200604.2.001

Reviewer :

Prof. Dr. NURHIZRAH GISTITUATI, M.Ed.

Dr. SOLFEMA, M.Pd. 

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 

KA TA PEN G A N TA R 

Buku-buku yang berhubungan dengan seni m usik m asih dirasakan sangat terbatas. Hal ini diketahui dari beberapa pecinta seni, khususnya seni suara. Sedangkan kita sem ua m enyadari bahwa dalam suasana globalisasi sekarang ini, m usik sebagai bahasa universal dengan m udah m uncul sebagai aspek budaya dan paling efektif dalam m engem bangkan im ajinatif dan kreativitas m anusia dan salah satu cabang seni itu adalah seni suara.

Mengingat akan hal tersebut, m aka penulis m encoba m em beranikan diri untuk banyak m engatasi persoalan itu dengan m enyusun buku ini sebagai pelengkap dari buku-buku yang pernah ada. Sebenarnya hal yang dibahas dalam buku ini m erupakan bagian dari pem bahasan yang sudah dipisah-pisahkan dari pem bahasan globalnya. Karena setidaknya m asalah notasi m usik, unsur-unsur m usik, tangga nada dan teknik vokal adalah m asalah yang paling sering ditem ui dalam praktek seni suara. Untuk itu, penulis usahakan untuk m em ilah-m ilah satu pem bahasan dengan pem bahasan lainnya. Walaupun dem ikian, penulis tetap berharap bahwa pem bahasan dalam buku ini bukan sem ata-m ata berdiri sendiri, tetapi akan tetap berhubungan dengan m asalah-m asalah yang ada dalam buku lain.

Pada akhirnya, penulis m ohon m aaf atas segala kekurangan yang ada dalam buku ini, dan penulis senantiasa pula m engharapkan saran atas kebaikan dim asa yang akan datang. Terim a kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan sem ua pihak dem i selesainya buku ini. Harapan yang terbesar dari penulis adalah agar buku ini berm anfaat bagi kita sem ua. Sebelum nya penulis ucapkan terim a kasih.

Padang, Nopem ber 20 13

DA FTA R ISI

Halam an

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAHAN AJ AR I KONSEP MUSIK ANAK USIA DINI ... 1

A. Pem ahaman Musik di Lem baga PAUD ... 1

B. Peranan Musik di Lem baga PAUD ... 4

C. Dasar-dasar Pengajaran Musik di Lem baga PAUD ... 8

BAHAN AJ AR II PENGETAHUAN NOTASI MUSIK ……….…... 11

A. Notasi Angka ... 11

B. Notasi Balok ... 14

C. Tanda Ulang ... 48

D. Tanda Kromatis ... 52

E. Transposisi ... 56

BAHAN AJ AR III PENGETAHUAN NOTASI MUSIK ……….…... 25

A. Tanda Ulang ... 25

B. Tanda Kromatis ... 26

C. Transposisi ... 29

BAHAN AJ AR IV IRAMA SEBAGAI UNSUR MUSIK ... 32

A. Irama ... 32

1. Pulsa/ Ketukan (Beat)... 35

2. Biram a/ Metrum (M easure)... 37

3. Pola Iram a ……… 40

4. Mem biram a………. 42

BAHAN AJ AR V MELODI SEBAGAI UNSUR MUSIK ... 48

A. Melodi ... 48

1. Bunyi dan Elem en-elemennya ... 48

2. Gerak Melodi ………....….. 53

3. Kunci Nada (Nada Dasar) ... 54

B. Ekspresi ... 66

1. Tem po ... 66

2. Dinam ik ... 69

BAHAN AJ AR VI TEKNIK VOKAL ... 70

A. Sikap Badan dalam Menyanyi ... 70

B. Teknik Pernapasan ... 71

2. Latihan Pernapasan ... 73

BAHAN AJ AR VII TEKNIK VOKAL ... 76

A. Resonansi ... 76

1. Pengertian Gem a dan Resonansi ... 76

2. Rongga Resonansi Suara Manusia ….. 77

3. Manfaat Bernyanyi secara Beresonansi ... 77

4. Menyadari Adanya Resonansi ... 78

5. Mem perkeras Dinding Rongga Resonansi ... 79

6. Memperbesar Rongga Resonansi ... 80

B. Intonasi Suara ... 81

1. Pitch dan Nada Absolut ... 81

2. Membidik Intonasi yang Tepat ... 82

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Nada ... 82

4. Latihan Mem bidik Intonasi Suara ... 83

C. Pem bentukan Suara ... 88

1. Berlatih Kelenturan Suara ... 88

2. Wilayah Nada (Suara) ... 89

3. Berlatih Perluasan Wilayah Suara ... 91

4. Berlatih Pem bentukan Suara …………. 93

5. Sikap Instrum en Suara dalam Bernyanyi ... 93

D. Pengucapan (Artikulasi) ... 94

E. Frasering ... 96

BAHAN AJ AR VIII KEYBOARD DALAM KLASIFIKASI INSTRUMEN MUSIK ... 98

A. Klasifikasi Instrum en Musik ... 98

B. Sejarah Instrum en Musik Keyboard ... 10 6 BAHAN AJ AR IX DASAR-DASAR PERMAINAN KEYBOARD .. 110

A. Pengertian Keyboard ... 110

B. Bagian-bagian Keyboard ... 112

C. Teknik Dasar Berm ain Keyboard ... 116

BAHAN AJ AR X AKORD KEYBOARD ... 123

A. Pengertian Akord ... 123

B. Penam aan Tingkatan Akord ... 126

C. Pem bagian Akord Trinada ... 128

D. Akord Septim ... 131

E. Akord Balikan ... 133

F. Menentukan Akord Pokok dalam Tiap-tiap Dasar Nada ... 134

B. Latihan Mem ainkan Keyboard ... 143

BAHAN AJ AR XII MENCIPTA LAGU ... 152

A. Persiapan Mem buat Lagu ... 152

1. Menentukan Gagasan dari Ide Lagu .... 152

2. Menentukan Pendekatan dalam Pem buatan Lagu ... 153

3. Menentukan tentang Bayangan Nada ... 153

4. Menentukan Eksplorasi Alat Musik .... 154

5. Menentukan Pendekatan Spontanitas dan Intuisi ... 154

6. Menentukan Langkah Um um Membuat Lagu ... 154

BAHAN AJ AR XIII MENCIPTA LAGU ... 152

A. Langkah-langkah Mem buat Lagu ... 159

1. Bentuk Lagu ... 159

2. Motif ... 163

3. Akord ... 164

4. Melodi dan Syair ... 166

BAHAN AJ AR XIV IRINGAN LAGU SEDERHANA ... 170

A. Notasi pada Tuts Keyboard ... 170

B. Iringan dalan Nada Dasar dan Tangga Nada ... 172

C. Latihan Tangan Kanan ... 175

DAFTAR KEPUSTAKAAN ... 178

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

BAHAN AJAR 

SENI ANAK USIA DINI I 

Bidang Kajian : Musik Vokal dan Instrumental untuk Anak Usia Dini

SKS : 3 Kode :

Program Studi : PG-PAUD Minggu ke : 1

Fakultas : FIP

Dosen : Indra Yeni, S.Pd., M.Pd.

Le arn in g Ou tco m e s ( Cap aian Pe m be lajaran ) te rkait KKN I 

Mate ri Pe m be la ja ran

Konsep m usik anak usia dini

• Pem aham an m usik di lembaga PAUD

• Peranan m usik di lem baga PAUD

• Dasar-dasar pengajaran musik di lembaga PAUD  

MATERI I KON SEP S EN I AN AK U S IA D IN I I

A. Pe m a h a m a n Mu s ik d i Le m ba ga PAU D

Musik dapat ditin jau dari berbagai sudut pandang. Eagle (Djohan, 2009: 36) mendefinisikan musik sebagai suara dan diam yan g terorganisir m elalui waktu yang mengalir (dalam ruang). Chirst dan Delone (1975: 1), mengemukakan musik sebagai rangkaian bunyi ekspresif yang dimaksud untuk m em ban gkitkan r esp on s m anusia. Kam ien (1998: 2) m engem ukakan m usik adalah seni yang mendasarkan pada pengorganisasian bunyi menurut waktu. Hal yang membedakan musik dari jenis bunyi lain yaitu adanya elemen utama yang melekat pada bunyi yang bersifat musikal. Lebih jauh d ijelaskan bah wa elem en ter sebu t ialah ir am a, m elodi, dan harmoni. Sejalan dengan pendapat ini, Remer (Elliot, 1995) dan J amalus (1988) m engem ukakan m usik dibangun oleh unsur-u n su r r itm e, melodi, harmoni, tekstur, dan bentuk yang di bungkus oleh kualitas musik, yaitu unsur warna bunyi (tim bre) atau warna nada dan kekuatan (volume atau intensitas) atau dinam ika bunyi. Machlis (Pekerti, 20 0 8) m enyebut m usik sebagai bahasa em osi. Menurutnya, m usik m erupakan suatu media komunikasi. Musik seperti halnya bahasa memiliki tata bahasa, ilmu kalimat, dan retorik. Namun dem ikian

Dapat m enjelaskan konsep m usik bagi anak usia dini.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

lanjutnya, musik berbeda dengan bahasa. Elemen "kata" pada bahasa adalah materi yang konkret yang m em iliki m akna yang tetap, sedangkan "bunyi atau nada" pada m usik bersifat abstrak dan han ya berm akn a ketika dia berada di antara nada-nada lainnya yang tersusun indah dan harmonis. Pendapat ini mendukung definisi yang dikemukakan Ewen (Soedarsono, 1992: 13), yang mengemukakan musik sebagai ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal m aupun instrum ental, yang m eliputi m elodi dan harm oni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional. Menurut Hendrie dan Bray (1978: 7), musik merupakan sarana yang dapat mengkomunikasikan sesuatu kepada pen den gar. H offm an m en am bahkan sesuatu yan g dikom un ikasikan m elalui m usik yaitu ekspresi em osi (Hendrie dan Bray, 1978: 22).

Musik berpengaruh signifikan terhadap perkembangan anak (Djohan, 2009). Oleh karena itu, m enurut Kamtini dan Tanjung (2005: 99), “Musik dijadikan sebagai wadah segala jenis pendidikan anak”. Musik dapat m engem bangkan kemampuan anak dalam mengungkapkan isi dan pesan musik melalui nada, emosi (rasa), dan gerak (Mahmud, 1995: 51). Mahmud (1995: 55) mengemukakan pada hakekatnya, musik m erupakan bahasa nada, bahasa em osi, dan bahasa gerak. Bahasa nada, karena lagu dapat didengar, dinyanyikan, dan dikom unikasikan. Bahasa emosi, karena m usik dapat m enggugah rasa senang, lucu, kagum , atau haru. Bah asa ger ak, kar en a m u sik itu sen d ir i ad alah ger ak, yan g tergambar pada birama (ketukan, keras-lunak), pada pola iram a (panjang-pendek bunyi), dan pada melodi (tinggi-rendah nada), yang dapat m em otivasi anak melakukan gerak jasm aniah.

Musik dapat dijadikan m edia/ wadah untuk segala jenis pendidikan anak. Hal itu m uncul secara alam i yang m enjadi kebutuhan anak. Di tam an kanak-kanak, anak belajar melalui musik dan nyanyian sambil bermain, karena sifatnya yang selalu in gin bergerak. Bern yan yi sam bil belajar atau belajar sam bil bernyanyi diiringi gerak permainan. Oleh karena itu, kegiatan musik telah menjadi suatu tradisi dalam program kegiatan di tam an kanak-kanak.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Pen ga la m an m u sik yan g d ip er oleh m elalu i a kt ivit as b er m a in d ap a t mengembangkan kemampuan anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya m elalui m usik, m elalui suaranya sendiri dan melalui gerak tubuh. Pengalam an tersebut m enjadi dasar bagi perkem bangan m entalnya. Pem berian pengalam an m usik pada anak-anak perlu disesuaikan dengan perkem bangan fisiknya.

Kebutuhan sosial dan em osi anak yang berbeda-beda dapat dipenuhi m elalui musik. Anak m asih bersifat egosentris, oleh karena itu perlu dipikirkan penyediaan m usik yang m am pu m em fasilitasi kebutuhan sosial dan kebutuhan em osi yang berbeda-beda itu.

Unsur-unsur m usik harus diberikan m elalui kegiatan pengalam an m usik, dim ana kegiatan utam anya adalah bernyanyi, sehingga diperoleh pem aham an yang bermakna. Pem ilihan lagu yang sudah dikenal anak atau lagu baru yang m u d ah u n tu k d iajar kan d apat d ilaku kan u n t u k d igu n akan sebagai su m ber pem bahasan unsur-unsur m usik yang terkandung didalam nya. Lagu tersebut untuk selanjutnya disebut sebagai lagu m odel.

Musik dibangun dari unsur-unsur m usik yaitu : iram a, m elodi, harm oni, bentuk/ struktur dan ekspresinya. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan sebagai hasil karya kom ponis (pencipta m usik atau lagu). Karya tersebut diperdengarkan m elalui suara m anusia yang sebut m usik vokal dan m elalui alat m usik disebut m usik instrum ental (J am alus, 1988).

Keteram pilan m endengarkan dan m em perhatikan m erupakan syarat m utlak dibutuhkan sem ua pendidikan m usik. Oleh karena itu, anak didik harus dibiasakan m endengarkan atau m em perhatikan m usik. Mendengarkan m usik m erupakan cara yang perlu diajarkan pada anak untuk m em upuk rasa keindahan dan m em beri pengetahuan, juga pem aham an tentang unsur-unsur m usik. Pendidik harus m em beri arahan tentang unsur-unsur m usik yang perlu diamati dalam musik yang sedang dan akan didengar. Kamtini dan Tanjung (2005) m engem ukakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam m endengarkan m usik, yaitu:

1. Mutu ungkapan m usik, seperti: sedih, lincah, bersem angat, kocak, sayu, pilu, tegang, m anis, senang, khidm at, halus, atau agung.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

B. Pe ra n a n Mu s ik d i Le m ba ga PAU D

Pada m asa anak-anak, dasar-dasar pertum buhan berkem bang dengan pesat sehingga dikatakan m asa ini m erupakan m asa yang paling m enakjubkan. Salah satu ciri yang paling m enonjol pada usia anak, yaitu terdapat m asa "peka" (m asa sebaik-baiknya untuk pertum buhan fungsi psikologis anak). Masa ini hanya tum buh sekali selam a hidup dan datangnya tidak sam a untuk setiap anak.

Montessori dalam Harizal (20 0 8 ) m enyebutkan, sejak lahir sam pai usia 3 tahun, anak m em iliki kepekaan sensoris dan daya pikir yang sudah mulai dapat “m enyerap” pengalam an-pengalam an m elalui sensorinya. Usia setengah tahun sam pai kira-kira tiga tahun, m ulai m em iliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk m engem bangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap). Perkem bangan ini adalah kem am puan berkom unikasi secara lisan dengan sekelilingnya. Di antara berbagai kem am puan bahasa ini terdapat di dalam nya kem am puan bernyanyi yang sangat erat kaitannya dengan m usik. Musik bagi anak dapat berperan sebagai wahana yang dapat m engungkapkan pikiran dan perasaan. Dap at ber wu ju d p er n yat aan atau p esan d an m em iliki d aya yan g d ap at m enggerakkan hati, berwawasan cita rasa keindahan.

Den gan m em an fa a t ka n m u sik yan g sesu a i, p er b en d a h a r aa n b ah a sa , kreativitas dan kemam puan anak berim ajinasi dapat m engem bangkan daya pikir anak sehingga perkem bangan inteligensinya berlangsung dengan baik. Mu sik ya n g d igu n a kan d a la m kegiat a n ber m a in ber sa m a, ju ga d ap a t m engem bangkan aspek sosial.

Musik dapat menyalurkan, mengendalikan, menimbulkan perasaan tertentu seperti rasa senang, lucu, haru dan kagum . Hal ini sangat erat berkaitan dengan perkembangan emosi. Perkembangan psikomotorik anak juga dapat berkembang m elalui m usik, m isalnya pada saat kegiatan senam (Kam tini dan Tanjung, 20 0 5).

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Pada hakekatnya musik m erupakan bahasa nada karena dapat didengar dan dikom unikasikan m elalui nada. Musik juga m erupakan bahasa em osi karena dapat m engungkapkan perasaan tertentu, seperti senang, lucu, haru atau kagum . Hal ini disebabkan karena m usik m em iliki bahasa gerak, karena m usik m em iliki biram a (ketukan tetap dan teratur), iram a (panjang pendek bunyi), dan m elodi (tinggi rendah nada).

Beberapa kem am puan m endasar yang dapat ditingkatkan m elalui m usik ialah kem am puan m endengar, kem am puan m erasakan, dan kem am puan berkreativitas. Kem am puan m endengar tum buh m elalui ungkapan pikiran atau pesan nyanyian m elalui nada. Kem am puan m endengar adalah kem am puan yang sangat esensial. Musik m engkom unikasikan pesan. Pesan akan diterim a dengan baik, apabila pesan dapat didengar, di tangkap atau dirasakan dengan baik. Oleh karena itu, kegiatan m endengar hendaknya dipentingkan seperti m em p er la ku ka n u n su r m u sik yan g la in . Kem a m p u an m em p er a ga ka n berkem bang m elalui kegiatan bernyanyi dan berm ain m usik. Kem am puan m em peragakan ditujukan untuk: (a) Meningkatkan keteram pilan bernyanyi dengan baik dan benar; (b) Mengungkapkan m usik atau lagu dengan gerak jasm aniah; (c) Meningkatkan kem am puan m em ilih dan m em ainkan alat m usik perkusi untuk iringan. Kem am puan kreatif muncul m elalui ekspresi nyanyian dengan gerak, perm ainan m usik yang sifatnya kreatif. Musik adalah aktivitas kreatif, seorang anak yang kreatif, antara lain tam pak pada rasa ingin tahu, sikap suka m encoba dan daya im ajinasinya, kem am puan berkreativitas adalah kem am puan m enanggapi isi dan pesan m usik atau nyanyian dengan perbuatan yang bersifat kreatif. Kegiatan berkreativitas bertujuan m em antapkan dan m engem bangkan pengetahuan dan ketram pilan m usik yang telah diperoleh antara lain: (a) Mencoba dan dapat m em peroleh alat m usik perkusi; (b) Meningkatkan kem am puan m endengar m usik; (c) Meningkatkan kepekaan terhadap isi dan pesan.

Pada dasarnya sem ua bidang/ cabang seni m em iliki peran yang penting dalam kehidupan. Menurut Kam tini dan Tanjung (20 0 5), peran tersebut antara lain sebagai :

1. Media ekspresi atau ungkapan isi hati atau perasaan. Contohnya yaitu: (a) Anak m elom pat sam bil bernyanyi (lagu ciptaan sendiri) ketika hatinya senang; (b) Bayi m enangis sesaat setelah dilahirkan.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

3. Media berm ain. J . Huizinga (1952) m engatakan bahwa m anusia adalah makhluk bermain (hom o ludens). (1) Tari dan nyanyian anak-anak umumnya m engandung perm ainan; (2) Tarian dan nyanyian yang m enirukan tingkah laku binatang, tum buhan dan benda alam lain, m engandung sifat berm ain; (3) Tari pergaulan, juga m em iliki sifat berm ain. Tetapi m usik dan tari keagam aan biasanya lebih bersifat serius.

4. Media berpikir kreatif. Semua orang m em iliki kemam puan berpikir kreatif. Karena m anusia selalu berusaha m enyatu dengan lingkungannya, serta ingin hidup selaras dan seimbang, m aka m anusia m enggunakan segala usaha yang kreatif. Guru harus terus-m enerus m em beri berbagai pengalam an belajar pada m urid agar m ampu m em ecahkan m asalah dan kreatif. Salah satu caranya, yaitu m elalui pem belajaran seni. antara lain m elalui: (a) Tari perm ainan anak; (b) Lagu yang responsorial (bersahutan); (c) Berusaha m enggelar seni dengan sentuhan baru berdasarkan kem am puan m urid sendiri.

5. Media pengembangan bakat/ kemampuan yang dimiliki anak dengan mengamati atau melakukan (menari/ menyanyi), bakat seseorang, akan tampak dipermukaan. Melalui kem am puan yang tam pak, pendidik m enjadi tertantang dan bahkan terpacu m eningkatkan serta m engem bangkan bakat anak didik. Kalau anak berbakat kuat untuk m usik, kem bangkan bakat itu. Melalui kem am puan m usik guru dapat m eningkatkan kem am puan lain.

Belajar m usik sejak dini m em berikan banyak m anfaat bagi anak. Manfaat belajar m usik bagi anak, antara lain:

1. Belajar m usik sejak usia dini m em bantu m engem bangkan daerah otak yang terlibat dalam bahasa dan penalaran (Hidayat, 20 0 7:68). Diperkirakan bahwa perkembangan otak berlanjut selam a bertahun-tahun setelah kelahiran. Penelitian terbaru m enunjukkan bahwa pelatihan m usik secara fisik m engem bangkan bagian dari sisi kiri otak yang dikenal untuk pengolahan bahasa, dan benar-benar dapat m enghubungkan sirkuit otak dengan cara tertentu. Mendengarkan lagu yang fam iliar untuk inform asi yang baru juga dapat m em bantu inform asi tersebut m em bekas di pikiran anak m uda.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

penting untuk jenis berpikir yang diperlukan untuk segala sesuatu dari pem ecahan m asalah m atem atika canggih, untuk dapat m engemas buku-tas dengan segala sesuatu yang akan dibutuhkan sehari-hari (Cam pbell, 20 0 1:238).

3. Anak-anak dan para pelajar seni belajar untuk berpikir kreatif dan

m em ecahkan m asalah dengan m em bayangkan berbagai solusi, m enolak aturan usang, dan asum si. Pertanyaan tentang seni tidak hanya m em iliki satu jawaban yang benar (Sheppard, 20 0 7:121).

4. Penelitian terbaru m enunjukkan bahwa siswa yang m em pelajari seni lebih berhasil pada tes standar, seperti: psikotes atau tes m asuk perguruan tinggi (Aziz, 20 0 6:32). Mereka juga m encapai nilai yang lebih tinggi di sekolah. 5. Sebuah studi tentang seni m enyediakan anak-anak dengan sekilas internal

budaya lain dan m engajarkan m ereka untuk em pati m elalui orang-orang dari budaya ini. Ini pengem bangan belas kasih dan em pati, sebagai lawan untuk pengembangan keserakahan dan sikap "keegoisan", m enyediakan jem batan m elintasi jurang budaya yang m engarah untuk m enghorm ati ras lainnya pada usia dini.

6. Dalam m usik, kesalahan adalah kesalahan. Contohnya instrum ennya selaras atau tidak, nadanya baik dim ainkan atau tidak, enak didengar atau tidak. Hanya dengan kerja keras, kinerja yang sukses dapat diraih. Melalui studi m usik, siswa belajar nilai upaya yang berkelanjutan untuk m encapai keunggulan dan m anfaat nyata dari kerja keras.

7. Belajar m usik m eningkatkan keteram pilan kerja sam a tim dan disiplin (Sm ith, 20 0 6:156). Agar sebuah orkestra m enghasilkan suara yang bagus, sem ua pem ain harus bekerja sam a secara harm onis m enuju tujuan tunggal, yaitu kinerja, dan harus berkom itm en untuk belajar m usik, m enghadiri latihan, dan terus berlatih.

8. Musik m erupakan m edia bagi anak untuk m engekspresikan diri (Sheppard, 20 0 7:121). Sekarang ada keam anan relatif dalam dasar-dasar eksistensi. Tantangannya adalah untuk m em buat hidup berm akna dan untuk m eraih tahap pem bangunan yang lebih tinggi. Setiap orang perlu berhubungan dalam hidupnya, dengan dia itu apa dan apa yang dia rasakan. Harga diri adalah hasil dari ekspresi diri.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

jenis intelek fleksibel dan lentur bahwa pendidikan m usik m em bantu m enciptakan seperti yang dijelaskan di atas. Di kelas m usik, siswa juga dapat belajar untuk lebih berkom unikasi dan bekerja sama satu sama lain. 10 .Pertunjukan musik m engajarkan anak muda untuk m enaklukkan rasa takut

dan m engam bil risiko. Sebuah kecem asan kecil adalah hal yang baik, dan sesuatu yang akan sering terjadi dalam kehidupan. Berurusan dengan lebih dini dan sering m em buat berkurangnya m asalah kem udian. Pengam bilan risiko sangat penting jika seorang anak untuk sepenuhnya m engem bangkan potensi dirinya. Musik m em berikan kontribusi untuk kesehatan m ental dan dapat m em bantu m encegah perilaku berisiko seperti penyalahgunaan narkoba.

11. Sebuah pendidikan seni tidak ada batasannya.

C. D as ar-d as a r Pe n gajaran Mu s ik d i Le m baga PAU D

Pengajaran m usik di TK pada dasarnya tidak pernah berdiri sendiri, tapi berkaitan dengan daya cipta, bahasa, daya pikir, keteram pilan dan jasm ani. Dalam pengajaran m usik sudah tercakup kelim a hal tersebut, walaupun dengan bobot yang tidak sama. Dengan kata lain, musik merupakan wadah mengajarkan daya cipta, bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasm ani. Beberapa dasar pengajaran m usik di TK m enurut Kam tini dan Tanjung (20 0 5) sebagai berikut.

1. D a s a r Ke p e n d id ika n

Beberapa hal yang perlu dipertim bangkan dalam upaya m enyediakan bahan m usik/ lagu, sebagai berikut:

a. Aspek psikologis. Isi lagu/ m usik benar-benar sesuai dengan jiwa dan alam pikiran anak. Dunia anak lain dari dunia orang dewasa term asuk segi keindahannya.

b. Aspek fisik. Tenaga, kekuatan, kem am puan dan keteram pilan anak m asih terbatas. Organ-organ tubuh seperti alat-alat pernapasan (otot, perut, dada) dan alat-alat suara (pita suara, rongga m ulut dan rongga hidung, rongga kepala dan rongga dada) m asih dalam taraf pertum buhan. Oleh sebab itu, perlu dijaga sebaik-baiknya, agar tidak terganggu karena kesalahan dalam pelaksanaan pengajaran m usik.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

d. Aspek paedagogis. Bahan m usik yang disediakan dianggap dapat m em bantu perkem bangan, pertum buhan, kecerdasan dan ketram pilan anak dalam segala hal m enuju kedewasaan secara wajar.

e. Aspek didaktis. Melodi haruslah sederhana. Langkah interval jangan terlalu sukar, sebaiknya jarak nada berdekatan tidak m elam paui kuart. Ritm e

(rhy thm ) atau iram a yang dipakai yang m udah, nada yang digunakan cukup

sam pai nada 1/ 8.

2 . D a s a r Te o ritis

a. Untuk tahap perm ulaan, wilayah suara anak-anak diusahakan tidak

m elam paui c' - g'. Selanjutnya, secara bertahap proses latihan dapat dilakukan sam pai oktaf (c' - c') dan seterusnya sam pai d’. Pada awal tahap belajar bernyanyi, anak m elakukannya dengan cara m enirukan lagu-lagu yang didengarnya, baik dari anggota keluarga, tem an-tem an, guru, radio m aupun acara hiburan di televisi. Oleh sebab itu, pendidik perlu berusaha m em berikan contoh yang baik secara teknis, dengan suara yang ringan dan halus, agar anak-anak terbiasa bernyanyi seperti itu. Dengan kata lain, pendidik harus lebih dulu teram pil m em bawakan lagu yang akan diajarkan kepada anak-anak.

b. Gerak m elodi ialah gerak turun-naiknya nada-nada m elodi m ulai dari awal lagu hingga selesai. Menurut J am alus (1988) gerak m elodi itu berm acam -m aca-m , na-m un yang dibicarakan disini hanya gerak -m elodi yang cocok untuk anak TK, yaitu:

1) Gerak di tem pat : nada berganti atau berpindah dengan nada yang sam a. 2) Gerak berpindah dengan m elangkah naik-turun. Nada berganti atau

berpindah dengan nada yang satu tingkat lebih tinggi atau lebih rendah. J adi nada bergerak pada interval sekon, naik atau turun.

3) Gerak berpindah dengan lom patan kecil, naik atau turun, yakni dalam interval terts. Melodi yang indah dan m anis adalah cam puran dari ketiga jenis gerak m elodi tersebut.

c. Iram a atau ritm e paling cocok m enggunakan nada 1/ 8. Dengan nada hanya sam pai 1/ 8 saja dapat dibuat irama tak terhingga banyaknya.

-Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

e. Bentuk m usik. Musik terbentuk dari m otif, berkembang m enjadi frase dan frase berkem bang m enjadi kalim at lagu. Sebuah m usik dapat terdiri dari dua kalim at lagu atau lebih. Kalim at pertam a m erupakan pernyataan atau disebut an teseden dan kalim at kedua m erupakan jawaban atau disebut

kon sekuen. Tetapi dalam kalim at lagu pun bisa juga terdapat frase

an teseden dan frase kon sekuen. Lagu sederhana ada yang terdiri dari satu

kalim at lagu yang diulang. Lagu seperti ini dinam ai lagu bentuk tunggal atau bentuk satu, yang disebut bentuk A-A' apabila dalam ulangan ada sedikit perubahan. Bentuk biner atau bentuk dua sederhana terdiri dari dua bentuk yang disebut A - B. Sedangkan bentuk terner atau bentuk tiga sederhana adalah lagu yang terdiri dari 3 buah bentuk yang disebut A-B-A atau A-B-A'. Untuk m usik di taman kanak-kanak kebanyakan bentuk tunggal dan bentuk biner. J adi m usik untuk TK biasanya pendek tetapi dengan ritm e dan m elodi yang m enarik, lincah dan m anis.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

BAHAN AJAR

SENI ANAK USIA DINI I 

Bidang Kajian : Musik Vokal dan Instrumental untuk Anak Usia Dini

SKS : 3 Kode :

Program Studi : PG-PAUD Minggu ke : 2

Fakultas : FIP

Dosen : Indra Yeni, S.Pd., M.Pd.

Le arn in g Ou tco m e s ( Cap aian Pe m be lajaran ) te rkait KKN I 

Mate ri Pe m be la ja ran

Pengetahuan Notasi Musik

• Notasi angka

• Notasi balok  

MATERI II P EN GETAH U AN N OTAS I MU S IK

A. N o ta s i An gka 

Notasi angka (not relatif) ialah tanda yang dinyanyikan dengan angka untuk menyatakan tinggi rendahnya suara. J amalus (1988:18) menyebutnya dengan istilah cheve. Susunan notasi angka tersebut dibaca (solm isasi) :

1 2 3 4 5 6 7

do re m i fa sol la si

Dalam praktek m usik, susunan nada di atas sering di tam bah satu angka lagi dengan not pertam a yang diberi titik diatasnya, sehingga susunan nada-nada tersebut m enjadi :

1 2 3 4 5 6 7 1&

do re m i fa sol la si do

Susunan nada-nada di atas disebut satu oktaf.

Dalam m enuliskan lagu-lagu, not-not yang lebih rendah dari 1 (do), yang dalam sistem tangga nadanya diletakkan di sebelah kiri dari susunan nada-nada dalam satu oktaf, ditulis dengan menggunakan angka yang bertitik di bawah,

Dapat m em baca partitur karya m usik dalam bentuk notasi angka dan notasi balok dan m entransposisi karya m usik.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

sedangkan not-not yang lebih tinggi dari 7 (si), yang dalam sistem tangga nadanya diletakkan di sebelah kanan dari susunan nada-nada d alam satu oktaf, ditu lis den gan m en ggu n akan an gka yan g bertitik di atas.

Notasi an gka m em iliki ben tuk dan n ilai terten tu dalam sebuah biram a. Ben tuk dan n ilai n ot tersebut dapat dilihat berdasarkan contoh berikut.

Ta b e l 1

Ben tuk dan n ilai n ot an gka dalam biram a perem patan .

N o B e n tu k N o t d a la m

Bira m a N ila i Ma s in g-m a s in g N o t

1 1 . . . 4 ketuk

2 1 . 3 . 2 + 2 = 4 ketuk

3 1 5 3 1 1 + 1 + 1 + 1 = 4 ketuk

4 1 1 3 3 2 3 2 1 ½ + ½ + ½ + ½ + ½ + ½ + ½ + ½ = 4 ketuk

Nol pada not angka digunakan untuk menyatakan tanda diam (tanda berhenti). Apabila tanda nol dijum pai pada bagian lagu, artinya tidak m engeluarkan suara sebanyak nilai tanda diam tersebut. Nilai tanda diam sam a halnya dengan nilai not angka itu sendiri.

Contoh :

= tanda diam 1 ketuk = tanda diam 2 ketuk = tanda diam 3 ketuk = tanda diam ½ ketuk

1. N o t An gka ya n g Be rd iri S e n d iri

Not an gka yan g ber d ir i sen d ir i ialah n ot an gka yan g d i atas atau disampingnya tidak terdapat tanda-tanda lain. Sebagai contoh, perhatikan penggalan lagu berikut :

4 2 1 0

5 3 0 0

1 0 0 0

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Not-n ot yan g t er d ap at p ad a bir am a 2 (d u a) d an 4 (em p at) m en ggu n akan n ot an gka yan g ber d ir i sen d ir i. Ben tu k n ot seperti di atas dengan nilai m asing-masing satu ketukan.

2 . N o t An gka d e n ga n S a tu Ga ris D ia ta s n ya

Not angka dengan satu garis diatasnya, menunjukkan bahwa not tersebut bernilai ½ (setengah) ketukan.

Contoh :

J ika not yang bernilai sam a berdekatan letaknya, m aka setiap dua not dapat disam bungkan.

Contoh :

3 . N o t An gka d e n ga n D u a Ga ris D ia ta s n ya

Not angka dengan dua garis diatasnya, m enunjukkan not itu bernilai ¼ (seperem pat) ketukan.

Contoh :

Not-not ¼ (seperem pat) ketukan yang letaknya berdekatan m aka penulisannya dapat disam bungkan,

Contoh :

4 . N o t An gka Be rtitik 

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Perhatikan contoh-contoh berikut :

5 . Ta n d a D ia m d a la m N o ta s i An gka

Tan d a d iam d alam n ot asi an gka d iber i sim bol d en gan angka nol (0). Apabila tanda 0 (nol) dijumpai pada bagian lagu, artinya tidak mengeluarkan suara sebanyak nilai tanda berhenti ter sebu t. An gka n ol (0 ) m em pu n yai n ilai ter sen d ir i, seper ti contoh-contoh berikut :

B. N o ta s i Ba lo k

Notasi balok adalah cara penulisan lagu atau m usik yang menggunakan lambang atau gambar-gambar not yang dituliskan pada balok not. Pendapat lain m engem ukakan bahwa notasi balok adalah simbol atau tanda yang diletakkan pada spasi atau garis dalam sebuah paranada yang menghasilkan rangkaian nada m usik.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Penam bahan sebuah tangkai pada not penuh m aka akan m enjadi not setengah. Not setengah dalam biram a perem patan bernilai 2 (dua) ketuk.

Penulisan tangkai pada not pun mengikuti aturan tertentu. Not yang terletak pada baris ke-1 dan ke-2, atau pada spasi ke-1 d an ke-2, m aka tan gkai n ot d ibu at ar ah ke atas. Not yan g terletak pada baris ke-4 dan ke-5 atau pada spasi ke-3 dan ke-4, m aka tan gkai n ot d ibu at ar ah ke bawah . Sedan gkan n ot yang terletak pada baris ke-3, tangkai not dapat dibuat arah ke atas atau arah ke bawah.

Pen am bah an isian n ot pen uh dan sebuah tan gkai, akan mengubah not penuh m enjadi not seperem pat. Not seper-em pat dalam biram a perem patan bernilai 1 (satu) ketuk.

Penulisan tangkai pada not seperem pat juga m engikuti aturan tertentu. Not yang terletak pada baris ke-1 dan ke-2, atau pada spasi ke-1 dan ke-2, maka tangkai not dibuat arah ke atas. Not yang terletak pada baris ke-4 dan ke-5 atau pada spasi ke-3 dan ke-4, maka tangkai not dibuat arah ke bawah. Sedangkan not yang terletak pada baris ke-3, tangkai not dapat dibuat arah ke atas atau arah ke bawah.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Pen u lisan tan gkai dan ben der a pada n ot seper d elapan juga m engikuti aturan tertentu. Not yang terletak pada baris ke-1 dan ke-2, atau pada spasi ke-1 dan ke-2, maka tangkai not dibuat arah ke atas dan bendera m enghadap ke kanan. Not yang terletak pada baris 4 dan 5 atau pada spasi 3 dan ke-4, m aka tangkai not dibuat arah ke bawah dan bendera m enghadap ke kanan. Sedangkan not yang terletak pada baris ke-3, tangkai not dapat dibuat arah ke atas atau arah ke bawah dan bendera m enghadap ke kanan.

Demikian seterusnya sampai terbentuk not sepertiga puluh dua dengan penambahan jumlah bendera menjadi 3 (tiga) bendera. Not ini dalam biram a perem patan bernilai 1/ 8 (seperdelapan) ketuk.

Men urut H arn um (20 0 1: 114), dua atau lebih n ot yan g m em akai ben d er a (n ot seperd elapan d an seter u sn ya) d apat dihubungkan penulisannya dalam balok not dengan penghubung bendera not (flag connected) yang disebut beam. Perhatikan beberapa contoh berikut.

Notasi balok m em iliki ben tuk, n ilai d an n am a sen d ir i-sen d ir i, seper ti pad a tabel 2 lam ban g d an n am a n ot tetap, sed a n gkan n ila in ya t er gan t u n g p a d a t a n d a b ir a m a (t im e sign ature) yang digunakan.

Ta b e l 2

Ben tuk (sim bol), n am a dan n ilai n ot balok dalam biram a perem patan .

Be n tu k N a m a N o t N ila i N o t

Not penuh (w hole notes) 4 ketuk

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Not seperem pat (quarter n otes) 1 ketuk

Not seperdelapan (eighth n otes) ½ ketuk

Not seperenam belas (sixteen th

n otes) ¼ ketuk

Not sepertiga puluh dua (thirty -secon d n otes)

1/ 8 ketuk

Not ba lok ia la h t a n d a ya n g d a p a t m en ya t a ka n t in ggi r en d a h n ya n ad a secar a m u tlak kar en a fr eku en sin ya su d ah tertentu (tetap). Pada notasi balok juga dikenal bentuk not bertitik. Fungsi titik pada not balok m enyatakan nilai not yang ditam bah setengah dari nilai awalnya (Pilhofer dan Day, 20 0 7: 25-26). Perhatikan contoh-contoh berikut.

Nilai ketukan pada m asing-m asing contoh not bertitik di atas berlaku untuk not-not tersebut dalam birama perempatan. Perhatikan penggalan m elodi lagu berikut.

Not 5 atau sol (g) pada contoh di atas bernilai 1 ½ ketuk. Not ¼ bernilai 1 ketuk ditam bah ½ dari nilai not ¼ untuk nilai titik, sehingga not ¼ bertitik tersebut bernilai 1 ½ .

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Ta b e l 3

Ben tuk (sim bol), n am a dan n ilai tan da diam dalam biram a perem patan .

Be n tu k N a m a Ta n d a D ia m N ila i Ta n d a D ia m

Tanda diam penuh (w hole

rests) 4 ketuk

Tanda diam setengah (half

rests) 2 ketuk

Tanda diam seperem pat

(quarter rests) 1 ketuk

Tanda diam seperdelapan

(eighth rests) ½ ketuk

Tanda diam seperenam

belas (sixteen th rests) ¼ ketuk

Selain ben tuk tersebut, juga diken al ben tuk tan da diam bertitik. Tanda titik menyatakan nilai tanda diam yang ditambah setengah dari nilai awalnya. Perhatikan contoh berikut.

Nilai ketu kan pada m asin g-m asin g con toh tan da diam b er t it ik d i a t a s b er la ku u n t u k t a n d a d ia m d a lam b ir a m a perem patan. Perhatikan penggalan m elodi lagu berikut.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

1. P a ra n a d a (S t a ff)

Harnum (2001:24) mengemukakan paranada (staff) adalah lim a buah garis sejajar horizontal sebagai tem pat m enuliskan bentuk not dan unsur musik lain. Nada-nada ditempatkan pada garis paranada atau diantaranya (di dalam spasi). Pilhofer dan Day (20 0 7:41) m enyebut daerah diantara dua garis paranada sebagai spasi (spaces). Selain nada-nada, garis paranada juga digun akan un tuk menempatkan tanda-tanda musik lainnya. Paranada dapat digambarkan sebagai berikut.

Not balok m erupakan tulisan m usik yang diletakkan pada paran ad a atau garis balok n ot. Not balok d item patkan pad a garis dan spasi. Untuk not yang m em akai tangkai, tinggi setiap tangkai adalah 2 ½ kali spasi dan tegak lurus.

Not d an tan d a d iam d ap at t er letak d i d alam p ar an ad a (diantara garis pertama sampai garis kelima atau spasi pertama sam p ai spasi keem pat, d apat pu la berad a d ilu ar par an ad a. Untuk not-not yang terletak diluar paranada, m aka digunakan garis bantu atau spasi bantu (ledger lines or space) di bawah garis pertam a atau di atas garis kelim a. Garis ban tu adalah garis pen dek di atas atau di bawah garis paran ada. Garis in i berfun gsi un tuk m em ban tu garis paran ada yan g han ya lim a garis dan em pat spasi utam a ketika ada nada-nada lebih tinggi atau rendah. Dengan adanya garis bantu itu, setiap nada yang lebih tinggi atau rendah dapat dituliskan pada garis dan spasi ban tu. J arak an tara satu garis ban tu den gan lain n ya di atas atau di bawah, sam a lebarnya dengan garis paranada.

Contoh :

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

2 . Ta n d a Ku n ci ( Cle f)

Tanda kunci (clef) adalah tanda yang m enentukan letak sebuah not

(Pilhofer dan Day, 20 0 7: 79). Apabila letak sebuah not telah ditentukan, m aka not yang lain yang terdapat pada balok n ot d ap at d iketah u i. Tan d a ku n ci d iletakkan d i awal paranada. Tanda kunci yang sering dipakai dalam teori m usik ada tiga m acam , yaitu : kunci G, kunci C dan kunci F.

Pem akaian tan da kun ci berbeda-beda. Kun ci G, disebut juga kun ci biola atau kun ci d isk an t (n ada-n ada yan g tin ggi). Dipakai untuk nada-nada tinggi dalam vokal dan instrumen (Pilhofer dan Day, 2007:80). Kunci G menentukan dimana letak nada g’ pada paranada. Pada kunci G, nada g’ terletak di garis kedua.

Nada-nada lain dapat diketahui dengan cara menyusunnya sesu a i d en ga n su su n an n ad a , d im a n a n a d a c’, d ’, e’ d a n f terletak dibawah garis kedua, sedangkan nada-nada a’, dan b’ terletak di atas garis kedua untuk satu oktaf, sehingga susunan n ada-n ada dalam tan gga n ada yan g m en ggun akan kun ci G, seperti berikut :

Kunci C, dalam praktek jarang dipakai. Pemakaian biasanya hanya pada instrum en tertentu yang bersuara sedang, seperti : trom bon alto dan biola alto. Kunci C m enentukan dim ana letak nada c.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Nada-nada lain dapat diketahui dengan cara menyusunnya sesuai dengan susunan nada, dim ana nada c’, d’ dan e’ terletak dibawah garis keem pat, sedangkan nada-nada g’, a’ dan b’ ter letak d i atas garis keem pat u n tu k satu oktaf, seh in gga su su n an n ad a-n ad a d alam tan gga n ad a yan g m en ggun akan kunci F, seperti berikut :

f' e' d'

c' g' a' b' c''

3 . Garis Biram a, Ru as Biram a d an Garis Pe n u tu p

Garis biram a (barline) adalah garis yang m em batasi ruas bir am a atau satu biram a dengan biram a lainnya (Harnum , 20 0 1:28). Perhatikan contoh berikut.

Contoh di atas m enunjukkan paranada dengan biram a 2/ 4 dan terdapat 3 (tiga) garis biram a.

Ruas biram a (m ea su re) adalah ruan g atau daerah yan g ter letak d i antara dua garis biram a, yang digunakan untuk tem pat m enuliskan kelom pok ir am a d an m elod i (H ar n u m , 20 0 1:28). Perhatikan contoh berikut.

Contoh di atas m enunjukkan sebuah paranada yang terbagi m enjadi 4 (em pat) ruas biram a. Ruas biram a in i digun akan sebagai tem pat m eletakkan notasi m usik.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

lebih tebal (garis biram a ganda). Garis penutup juga sering disebut dengan doubel bar lines (Harnum , 20 0 1:28). Perhatikan contoh berikut.

Gar is p en u tu p ju ga d igu n akan u n t u k m en u n ju kkan bah wa lagu atau aransem en lagu yang dibuat telah selesai. Tidak ada lagi notasi m usik setelah garis penutup.

4 . Ta n d a Bira m a ( Tim e S ig n a t u r e )

Tanda biram a adalah lam bang yang m enyatakan satuan hitungan pada notasi dan jum lah hitungan dalam setiap ruas biram a. Tanda ini dituliskan diawal lagu. Tanda biram a terdiri dari dua bilangan yang terletak di atas dan di bawah garis ke 3 p a d a p ar a n a d a . Tan d a a n gka ya n g t er let a k d i b agian a t a s menunjukkan berapa banyak ketukan (beat) dalam satu birama, s e d a n gk a n t a n d a a n gk a ya n g t e r le t a k d i b a gia n b a wa h m enunjukkan jenis not yang dipakai dalam satu ketukan.

Kehadiran tanda biram a dalam satu lagu m enandakan bahwa dalam setiap ruas biram a ada ketetapan jum lah pulsa yang m ana setiap ketukan atau hitungan pertam a pada setiap ruas mendapat tekanan lebih, dan kemudian diikuti oleh beberapa ketukan lain yang sifatnya lebih ringan dari ketukan pertam a. Beberapa tanda biram a : 2/ 4, 3/ 4, 4/ 4 dan 6/ 8.

Contoh:

Tanda birama

= 1 ketuk

Artinya setiap biram a terdiri dari dua ketuk dan jenis not yang digunakan atau dipakai dalam satu ketukan adalah not seper-em pat.

Tanda birama

= 1 ketuk

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Tanda birama

= 1 ketuk

Artinya setiap biram a terdiri dari em pat ketuk dan jen is not yang digunakan atau dipakai dalam satu ketukan adalah n ot seperem pat.

Tanda birama

= 1 ketuk

Artin ya setiap biram a terdiri dari en am ketuk dan jen is n ot yan g digun akan atau dipakai dalam satu ketukan adalah n ot seperdelapan.

5 . Ta n d a Liga tu ra ( Tie ) d a n Ta n d a Le ga to ( S lu r )

Tan d a ligat u r a d an tan d a legato m em p u n yai p er an an m asin g-m asin g, walaupun bentuknya sama. Tanda ligatura adalah tanda yang menghubungkan dua not atau lebih yang nadanya sam a sam a (Harnum , 20 0 1:83). Tanda ligatura hanya dapat menghubungkan sebuah not dengan tetangganya sebelah kanan atau kiri yang terdekat. Tanda ligatura adalah suatu tanda yan g berben tu k gar is len gku n g yan g d item patkan d i bawah atau di atas dua not atau lebih yang tinggi nadanya.

Contoh :

Pada contoh di atas, not 7 (si) pada biram a ketiga dan not 7 (si) pada biram a keem pat dihubungan dengan sebuah tanda ligatura. Tanda legato adalah tanda yang menghubungkan dua not atau lebih yang nadanya berbeda (Harnum, 2001:84). Tanda legato menunjukkan bahwa sekelompok not diungkapkan sebagai suatu kesatuan. Dalam notasi vokal, sem ua not yang ditulis di dalam satu tanda legato dinyanyikan dengan teks satu suku kata saja.

6 . Ta n d a Trio l ( Tr ip le t s )

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Bentuk-bentuk triol lain dan nilainya ditunjukan sebagai berikut :

3

Nilainya sam a dengan not penuh 4 ketuk

3

Nilainya sam a dengan not setengah 2 ketuk

3

Nilainya sam a dengan not seperem pat 1 ketuk

3

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

BAHAN AJAR

SENI ANAK USIA DINI I 

Bidang Kajian : Musik Vokal dan Instrumental untuk Anak Usia Dini

SKS : 3 Kode :

Program Studi : PG-PAUD Minggu ke : 3

Fakultas : FIP

Dosen : Indra Yeni, S.Pd., M.Pd.

Le arn in g Ou tco m e s ( Cap aian Pe m be lajaran ) te rkait KKN I 

Mate ri Pe m be la ja ran

Pengetahuan Notasi Musik

• Tanda ulang

• Tanda kromatis

• Transposisi  

MATERI III P EN GETAH U AN N OTAS I MU S IK

A. Ta n d a U la n g 

Tanda ulang adalah tanda yang dipakai untuk m engulang m elodi lagu agar dinyanyikan kem bali dan m em perpendek penulisan sebuah lagu. Bentuk-bentuk tanda ulang antara lain:

1. Tanda ulang seluruhnya

H am p ir sem u a lagu an ak-an ak yan g d iken al saat in i m enggunakan tanda ulang seluruhnya. Hal ini disebabkan karena pem akaian teknik pengulangan ini tergolong lebih sed er h an a, m u d ah d i m en ger ti d an d ap at d en gan cep at diajarkan kepada anak, dibandingkan dengan tanda ulang lainnya. Cara membaca tanda ulang seluruhnya adalah lagu d in yan yikan d ar i awal sam pai akh ir , kem u d ian d iu lan g kem bali dari awal (J amalus, 1988:37).

Dapat m em baca partitur karya m usik dalam bentuk notasi angka dan notasi balok dan m entransposisi karya m usik.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

2. Lagu dinyanyikan dari A ke B kemudian A ke C (J am alus, 1988:38), ditulis :

1. B 2. C A

Angka 1 m aksudnya adalah prim a volta sedangkan angka 2 adalah secon d e v olta.

3. Lagu d in ya n yika n d a r i A ke C kem u d ia n d ar i B ke C (J am alus, 1988:37), ditulis :

B C

A

4. Lagu dinyanyikan dari A – B – C – D kem udian dari tanda (B) sam pai tanda Fine (C).

Fine

C D

A B DS al Fine

Men u r u t J am alu s (198 8 :38 ) dan H ar n u m (20 0 1:8 6-8 7) singkatan dan tanda yang digunakan dalam pengulangan di atas maksudnya ialah:

a. D.C. = Da Capo = diulang dari perm ulaan (da capo = dari kepala) b. D.S. = Dal Segno = diulang dari tanda (segno = tanda)

c. = Segno = tanda tem pat m engulang

d. Al Fine = sampai akhir = tanda tempat berakhirnya lagu.

e. D.C. al Fin e = diulan g dari perm ulaan sam pai akh ir pada Fine.

B. Ta n d a Kro m a tis

Kata chrom atic berasal dari istilah Yunani Chrom a, berarti warna. Hal ini m enunjuk pada fungsi asal tiga nada kromatik, yaitu memberi warna atau hiasan terhadap kunci tertentu. Nada-nada dalam tangga nada kromatik m em beri kesan gerakan dan ketegangan. Penggunaan nada kromatik umumnya menimbulkan suasan a perasaan yan g kuat ten tan g kesedihan , kehilan gan , dan duka cita. Nada-n ada krom atik dipisah kan oleh in terval yan g sam a, yait u in t er val seten gah d ar i n ad a sat u ke n ad a urutan berikutnya.

Tan d a kr om atis ad alah tan d a u n tu k m en gu bah tin ggi-r en d a h n ya n a d a d en gan set en ga h n a d a , d im an a m en u r u t Harnum (20 0 1:160 -162), terdiri dari tiga m acam :

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

2. Tanda m ol ialah tanda yang digunakan untuk m enurunkan nada setengah nada lebih rendah.

3. Tan d a pu gar (n atu ral) ialah tan d a yan g d igu n akan atau ber fu n gsi u n tuk m en gem balikan n ad a yan g d itin ggikan atau direndahkan m enjadi nada sem ula.

Tan d a kr es, tan d a m ol d an t an d a p u gar d alam n ot asi musik ditulis dengan lam bang, sebagai berikut :

tanda kres tanda m ol tanda pugar Ketentuan penulisan tanda krom atis adalah sebagai berikut.

1. Tanda krom atik harus diberi tem pat yang cukup; jarak horizontalnya kurang-lebih sam a dengan jarak untuk not.

2. Tanda krom atik berlaku hanya untuk nada yang dibubuhi tanda tersebut, bukan nada-nada sejenis yang berjarak satu oktaf dari nada tersebut. Misalnya, bila dalam suatu biram a terdapat nada f (pada spasi pertam a) dan terdapat pula nada f tinggi (pada garis ke lim a). Kalau nada f rendah diberi tanda kres tetapi f tinggi tidak, m aka hanya not f rendah itu yang m enjadi Fis, f tinggi tetap sebagai f, tidak ikut m enjadi fis.

3. Pad a n ot a si yan g m em a ka i ga r is b ir am a , sa t u t a n d a krom atis berlaku hanya dalam satu biram a saja (lain dari tanda kunci, yang berlaku dalam sem ua biram a dalam satu gar is p ar a n d a). Na m u n jika n a d a ya n g d ib u b u h i t a n d a krom atis ditahan (dengan tanda ligatura) hingga sam pai p a d a bir a m a ber iku t n ya, n ot ya n g d it u lis p a d a b ir a m a tersebut tidak perlu diberi tanda krom atik, sebab tanda ligatura menunjukkan bahwa not kedua merupakan lanjutan dari not sebelum nya.

Nada m utlak jika dinaikkan ½ nada, m aka sebutannya di tambah dengan akhiran is, sedangkan apabila diturunkan ½ nada, m aka sebutannya ditambah dengan akhiran es/ s. Pem akaian tanda krom atis pada sebuah m elodi lagu m enghadirkan n ada enharm onis.

Nada enharmonis adalah nada yang tingginya sama tetapi namanya berubah (t id a k sa m a ). Pem b en t u ka n n a d a -n ad a enharm onis, sebagai berikut:

1. Nada c apabila dinaikkan ½ nada akan m enjadi cis atau tinggi nadanya sam a dengan des (cis = des).

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

3. Nada e apabila dinaikkan ½ nada akan m enjadi eis atau tinggi nadanya sam a dengan f (eis = f). Dapat dikatakan pula bahwa nada eis adalah f.

4. Nada f apabila dinaikkan ½ nada akan m enjadi fis atau tinggi nadanya sam a dengan ges (fis = ges). Sedangkan apabila diturunkan ½ nada akan m enjadi fes atau sam a dengan e. Dapat dikatakan bahwa nada fes adalah e.

5. Nada g apabila dinaikkan ½ nada akan m enjadi gis atau tinggi nadanya sam a dengan as (gis = as).

6. Nada a apabila dinaikkan ½ nada akan m enjadi ais atau tinggi nadanya sam a dengan bes (ais = bes).

7. Nada b apabila dinaikkan ½ nada akan m enjadi bis atau tinggi nadanya sam a dengan ces (bis = ces). Dim ana nada bis sam a dengan c (bis = c), sedangkan nada ces sam a dengan b (ces = b).

Nada do, re dan m i jika dinaikkan ½ nada, huruf terakhir dari nam a nada tersebut diganti dengan i dan jika diturunkan ½ nada, huruf terakhir dari nam a nada tersebut diganti dengan e, kecuali untuk nada re sebutannya diganti dengan ra.

Dalam pem akaian notasi huruf, jika dinaikkan ½ nada diberi tanda kres, sedangkan jika diturunkan ½ nada diberi tanda m ol, perhatikan contoh-contoh berikut.

d ⇒ d#,

rb⇐ r r#,

mb⇐ m ,

f ⇒ f#

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

lb⇐ l l#

dan tb⇐ t.

Dalam pem akaian notasi angka, jika dinaikkan ½ nada, notasi tersebut diberi garis miring ke kanan dan jika diturunkan ½ nada, notasi tersebut diberi garis m iring ke kiri.

Nada-nada m utlak dapat dinaikkan 2 X ½ nada dengan m em beri tanda kres ganda didepannya (# # ), dan dapat pula diturunkan 2 X ½ nada dengan m em beri tanda m ol ganda didepannya (bb).

Tanda kromatik digunakan untuk menentukan nada dasar dalam sebuah paranada. Tanda krom atik ditem patkan pada baris atau spasi berdasarkan aturan tertentu, sehingga tanda tersebut dapat m enentukan jenis kunci nada (nada dasar) yang dipakai dalam paranada tersebut.

E. Tra n s p o s is i

Kemampuan mentransposisi penting dibahas karena berdasarkan pengamatan di lapangan ditem ukan banyak pendidik yang tidak m enguasai dengan baik n otasi balok. Um u m n ya, pen d id ik lebih m u d ah m em ah am i n ot asi an gka, seh in gga keteram pilan transposisi m enjadi penting.

Transposisi adalah memindahkan suatu lagu (tertulis atau dim ain kan ) ke bentuk lain dari yang telah ditetapkan. Lagu tersebut tidak mengalami perubahan dari bentuk aslinya (Ham dju dan Windawati, 1981:70 ). Dalam m u sik, d iken al 4 (em p at) pem akaian transposisi, yaitu :

1. Transposisi dari notasi angka ke notasi balok. Langkah-langkah transposisi d a r i n ot a si an gka ke n ot a si b a lok, sebagai berikut :

a. Pilih p ar t itu r lagu d alam n otasi an gka yan g akan d i transposisi. b. Tentukan transposisi akan dilakukan ke dalam kunci G, F, atau C.

c. Perhatikan nada dasar lagu. Nada dasar digunakan untuk menentukan su su n an n ada yan g dipakai pada notasi balok.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Do = C

Daeng Sutigna

NAIK PERAHU

3/4 Moderato

Ma ke - a ra

5 0 5 0 5 0 ri

- ki ta - ‘dik mu

-3 0 . 0 2 0 1 0 1 0 2 0 3 0 . 0 . 0

-1 2 3 4 5 6 7 1'

Contoh soal :

Lakukanlah transposisi terhadap penggalan notasi lagu anak berikut ke dalam notasi balok ! (Transposisi ke dalam kunci G).

J awab :

Penggalan lagu Naik Perahu ciptaan Daeng Sutigna di atas akan di transposisi ke dalam notasi balok dengan kunci G m enggunakan nada dasar C = do. Susunan nadanya dalam tangga nada,

Maka proses transposisinya ke dalam kunci G, sebagai berikut:

2. Transposisi dari notasi balok ke notasi angka. Langkah-lan gkah tr an sp osisi d ar i n ot asi balok ke n ot asi an gka, sebagai berikut :

a. Pilih par titu r lagu d alam n otasi balok yan g akan d i transposisi.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

1 2 3 4 5 6 7 1'

Contoh soal :

Lakukanlah transposisi terhadap penggalan notasi lagu anak berikut ke dalam notasi angka !

J awab :

Penggalan lagu di atas m enggunakan kunci C dengan nada dasar C = do. Susunan nadanya dalam tangga nada,

Maka proses transposisinya, sebagai berikut :

3. Transposisi dari notasi balok ke notasi balok yang berlainan tanda kunci. 4. Transposisi dari notasi balok ke notasi balok yang sama tanda kunci, tetapi

berlainan nada dasar.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

BAHAN AJAR

SENI ANAK USIA DINI I 

Bidang Kajian : Musik Vokal dan Instrumental untuk Anak Usia Dini

SKS : 3 Kode :

Program Studi : PG-PAUD Minggu ke : 4

Fakultas : FIP

Dosen : Indra Yeni, S.Pd., M.Pd.

Le arn in g Ou tco m e s ( Cap aian Pe m be lajaran ) te rkait KKN I 

Mate ri Pe m be la ja ran

Iram a sebagai Unsur Musik

• Pulsa/ ketukan

• Biram a

• Notasi iram a dan pola iram a

• Mem biram a

MATERI IV IRAMA S EB AGAI U N S U R MU S IK

A. Ira m a ( R h y t h m )

Pilhofer dan Day (20 0 7:6) mengemukakan irama (rhy thm ) adalah suatu pola yang teratur m aupun tidak teratur di dalam m usik. J am alus (1988:7) m engem ukakan bahwa iram a adalah urutan gerak yan g m en jadi un sur dasar dalam sen i. Dalam m usik, iram a terben tuk dari perpaduan bun yi terten tu dan d iam d en gan la m a wakt u a t a u p a n jan gp en d ekn ya ya n g ber m acam -m aca-m , -m e-m bentuk pola ira-m a yang bergerak -m enurut pulsa dala-m ayunan b ir am a . Ma h m u d (19 9 5:11), pad a ir am a ad a pu lsa, d en yu t, h itun gan , yan g ber lan gsu n g secar a ter at u r d alam jar ak waktu yan g sam a.

J ad i, ir a m a adalah suatu pola pulsa y ang terbentuk dari perpaduan buny i dan diam y ang berlangsung secara teratur dalam jarak w aktu y a n g sa m a

dalam m usik. Gerak pulsa ini berkaitan dengan kecepatan, yang disebut tempo.

Mengkom unikasikan langkah-langkah m em baca iram a m elalui

unsur-unsurnya (ketukan/ beat, biram a yang dipakai, pola irama dan m em biram a).

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Bunyi dan diam memiliki lama waktu dan panjangpendek ya n g b er m a ca m -m a ca -m . Un t u k -m en u liskan n ya , b ia san ya digunakan notasi ira-ma dala-m bentuk dan nilai tertentu. Bentuk notasi bunyi dan diam yang digunakan pada notasi irama pada d asar n ya sam a d en gan ben t u k n ot asi bu n yi d an d iam yan g digunakan pada notasi balok umumnya. Perbedaannya terletak p a d a n ila i d ar i b u n yi d a n d ia m t er seb u t , a p ab ila b elu m ditetapkan atau ditentukan tanda biram anya.

Ta b e l 4

Ben tuk, n am a dan n ilai bun y i dalam n otasi iram a.

Be n tu k N a m a Bu n yi N ila i

Not penuh (w hole notes) 1 atau 2 2

atau 4 4

Not setengah (half notes)

2 1 atau 4 2

Not seperem pat (quarter

n otes) 4

1 atau

8 2

Not seperdelapan (eighth

n otes) 8

1 atau

16 2

Not seperenam belas

(sixteen th n otes) 16

1

Ta b e l 5

Ben tuk, n am a dan n ilai diam dalam n otasi iram a.

Be n tu k N a m a D ia m N ila i

Tanda diam penuh

(w hole rests) 1 atau 2

2 atau

4 4

Tanda diam setengah

(half rests) 2

1 atau 4 2 Tanda diam seperem pat (quarter

rests) 4

1

atau

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Tanda diam seperdelapan (eighth

rests) 8

1

atau

16 2

Tanda diam seperenam

belas (sixteenth rests) 16

1

Pada notasi iram a juga dikenal bentuk not dan tanda diam bertitik. Fungsi titik pada notasi iram a m enyatakan nilai not dan tanda diam yang ditam bah setengah dari nilai awalnya (Pilh ofer d an Day, 20 0 7: 25-26). Per h atikan con toh -con toh penentuan nilai not bertitik berikut.

Per h atikan pula con toh -con toh pen en tu an n ilai tan d a diam bertitik berikut.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Setelah m em aham i bentuk, nam a, dan nilai not dan diam yan g d igu n akan dalam pen ulisan n otasi ir am a, selan jutn ya pem bahasan ten tan g iram a dibatasi pada: 1) pulsa atau ketukan; 2) Biram a (m etrum / m eter), 3) Pola iram a; dan 4) m em biram a.

1. Pu ls a / Ke tu ka n ( Be a t )

Pulsa adalah rangkaian denyutan berulang yang berlangsung secara teratur,

kadang-kadang terdengar atau kelihatan, tetapi mungkin pula hanya dapat dirasakan dan dihayati dalam musik (J am alu s, 19 8 8 :9). Pu lsa d ap at ber ger ak cep at, d apat pu la ber ger ak lam bat. Kecepatan jar ak waktu berger ak pu lsa in i d iten tu kan oleh satuan pulsa dan tem po yan g digun akan . Satuan pulsa yan g dapat digun akan , an tara lain : n ot pen uh, n ot seten gah, n ot seperempat, not seperdelapan ataupun not bertitik. Kem am puan merasakan pulsa dengan m antap sangat bergun a un tuk m em aham i bagian -bagian dari iram a den gan baik.

Pilhofer dan Day (2007:16) mengemukakan bahwa ketukan (beat) adalah suatu rangkaian pengulangan denyutan (pulsa) yang konsisten m enurut waktu, yang m embagi waktu ke dalam panjang sam a. Sehingga dapat dikatan bahwa pulsa yang dapat didengar disebut ketukan (beat). Ketukan dapat digam barkan sebagai tanda-tanda dalam suatu garis waktu. Contoh ketukan, an tara lain : bun yi detakan ayun an ban dul jam din din g yan g tetap dan ketukan pen ggaris guru ke m eja dalam m en girin gi siswa bernyanyi. Ketukan tetap ini dapat diilustrasikan sebagai kotak-kotak tersusun dengan jarak sam a.

t = jarak waktu

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Oh I bu A yah se la mat pa gi

Ku per gi se ko sam pai

dan

lah 'kan nan ti

se la mat be la jar nak pe nuh se mangat

Syair Beat : :

ra jin lah se la lu ten tu kau da pat

hor mat i gu ru mu sa yang i te man

I tu lah tan da nya kau mu rid budi man

Setiap tanda dan | pada lagu di atas m enandai sebuah ketukan. Apabila diperhatikan, secara otomatis anda menyatukan h itun gan lagu setiap dua ketukan. Anda m erasakan ketukan karena m enyadari adanya ketukan tersebut dan terdoron g untuk m eneruskannya.

Pulsa dapat dinyatakan dengan bermacam-macam lambang atau n otasi pulsa dalam pen ulisan n ya. Dian jurkan , lam ban g yang digunakan haruslah m engarah kepada notasi iram a, yaitu bulatan-bulatan yang agak lonjong dan m iring ke kanan.

Bacalah notasi pulsa di atas dengan bertepuk tangan sambil m erasakan denyutannya dengan teratur secara m antap.

Dalam lagu, ada pulsa yang m endapat tekanan lebih keras dari yang lain. Cobalah baca kem bali notasi pulsa di atas dengan bertepuk tangan, tetapi dengan m em berikan tekanan lebih keras untuk pulsa pertam a, pulsa berikutnya tekanan biasa, pulsa berikutnya lebih keras lagi dan dem ikianlah seterusnya secara bergantian.

Ketukan merupakan pedoman yang digunakan oleh seorang kom poser dalam m en em patkan n ada-n ada den gan berbagai panjang pendeknya. Ketukan merupakan unit dasar waktu dimana semua nada dapat diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian ketukan, seluruh ketukan atau lebih dari satu ketukan.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

khusus terhadap panjang pendek nada-nada dalam musik. Ritme suatu melodi m erupakan ciri utama yang m enunjukkan kekhususan m elod i ter sebu t. Bah kan , sebu ah lagu dapat diken al h an ya dengan bertepuk tangan menurut ritmenya, tanpa harus benar-benar m enyanyikan lagu tersebut.

2 . B ira m a / Me tru m ( M e a s u r e )

Birama adalah ayunan rangkaian gerak kelompok beberapa pulsa (ketukan) yang pulsa pertam anya m endapat aksen kuat, sedangkan yang lainnya tidak dan berlangsung secara berulang-ulan g dan teratur (J am alus, 198 8 :10 ). Men urut Pilh ofer dan Day (20 0 7:43), kelom pok ketukan yang terdiri atas sejum lah ketukan tetap, disebut m easure (satuan biram a) atau m etrum . Tiap m etrum pada dasarnya m empunyai jumlah ketukan atau hitun gan ketukan yan g tetap, m isaln ya: dua, tiga atau em pat ket u ka n . Ket u ka n -ket u ka n t er seb u t t id a k m em iliki a ksen (tekanan) yang sam a, ada yang kuat (arsis) dan ada yang lem ah (thesis).

Ada beberapa tipe m etrum, yang didasarkan pada jum lah ketukan dalam sebuah birama, terdiri dari : birama dua, birama tiga dan biram a em pat, yang dinam akan biram a tun ggal atau biram a sederhana.

a. Biram a dua, adalah ayunan rangkaian gerak kelom pok dua pulsa (ketukan), dim ana pulsa pertam a m endapat aksen lebih kuat, sedangkan yang lain lebih lem ah. Biram a dua dapat diilustrasikan sebagai berikut:

1 2 1 2 1 2 1 2

b. Biram a tiga, adalah ayunan rangkaian gerak kelom pok tiga pulsa (ketukan), dim ana pulsa pertam a m endapat aksen lebih kuat, sedangkan yang lain lebih lem ah. Biram a tiga dapat diilustrasikan sebagai berikut :

1 2 3 1 2 3 1 2 3

c. Biram a em pat, adalah ayunan rangkaian gerak kelompok empat pulsa (ketukan), dim ana pulsa pertam a m endapat aksen lebih kuat, sedangkan yang lain lebih lem ah. Biram a empat dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Biram a dua, biram a tiga, dan biram a em pat sebagaim ana dikem ukakan di atas dinam akan biram a tunggal atau biram a sederhana. Menurut J am alus (1988:11), selain biram a tunggal, dikenal pula biram a susun, yaitu biram a dua, biram a tiga, atau bir am a em pat yan g tiap-tiap pu lsan ya ter d ir i pu la atas tiga pulsa kecil atau anak pulsa. Pulsa dasarnya m enggunakan not bertitik yan g terasa sebagai triol, tetapi tidak m en ggun akan tanda triol. Contohnya ialah biram a 5 dan biram a 7, yang dinam akan birama tidak simetris.

Biram a 5

Biram a 7

3 + 4

Tanda yang digunakan untuk m enunjukkan biram a m ana yan g d igu n a kan p ad a sebu ah la gu a t au kom p osisi m u sik d in am akan t a n d a bir a m a (t im e

sig n a t u r e). Tan d a bir am a adalah lam bang yang m enyatakan satuan hitungan

pada notasi dan jum lah hitungan dalam setiap ruas biram a.

Tanda birama ditulis dalam bentuk angka pecahan. Angka pembilang menunjukkan hitungan ketukan dalam birama, angka penyebut menunjukkan satuan nilai not yang dijadikan satuan pulsa (J am alus, 1988:11). Tanda ini dituliskan diawal lagu.

Beberapa contoh pemakaian tanda birama dapat dilihat sebagai berikut : atau

atau

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Ta n d a Bira m a S e d e rh a n a

Biram a Dua

Biram a Tiga

Biram a Em pat

Ta n d a Bira m a S u s u n 

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Biram a Tiga Susun

Biram a Em pat Susun

Ta n d a Bira m a Tid a k S im e tris

Biram a Lim a

Biram a Tujuh

3 . Po la Ira m a

Ketika m endengar sebuah karya m usik, beberapa organ tubuh m an usia bergerak secara spontan m en gikuti ketukan m usik tersebut, seperti: hentakan ujun g kaki ke lantai, kepala yang digerak-gerakan, menepukkan tangan ke paha dan sebagainya.

Apabila diperhatikan dengan seksama, akan teramati bahwa terdapat ketukan yang berlangsung secara terus-m enerus, tanpa tekanan dan mempunyai kecepatan

y an g tetap. Ketukan ini disebut beat, dan dapat digam barkan sebagai berikut :

Kalau ketukan tersebut diberi lambang dengan not (misalnya not seperempat), m aka gam bar di atas berubah m enjadi :

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Ketukan ini dapat dipercepat atau diperlambat. Cepat atau lambat ketukan tersebut berlangsung, dinamakan tem po. Ketika ketukan tersebut diberi tekanan

(aksen ), untuk setiap empat ketukan dengan tempo yang tetap, maka gambar di

atas menjadi:

Ketukan dengan tekanan (aksen ) seperti ini disebut iram a (r h y t h m ). Apabila setiap em pat ketu kan diku m pu lkan , lalu diberi batas, m aka gambar tersebut m enjadi :

Pada gam bar ditem ukan bahwa terdapat dua kelom pok ketukan, dimana tiap-tiap kelompok disebut 1 birama. Garis yang membatasi masing-masing birama dinamakan garis biram a (bar line). Birama seperti di atas, dengan masing-m a sin g kelomasing-mpok terdiri dari 4 ketukan dan masing-menggunakan not peremasing-mpatan, diberi

tanda biram a 4/ 4, sehingga gam bar di atas m enjadi:

Perhatikan biram a pertam a yang terdapat pada iram a di atas. Apabila pola seperti ini muncul berulang-ulang, maka disebut pola iram a (rhy thm pattern).

Dalam m usik, p ola ir am a d id efin isikan sebagai ben tu k susun an terten tu

pan jang pen dek buny i dan diam. Pola iram a d apat ter jad i ter h adap ketu kan

d en gan tiga m acam ben tu k, yaitu : (1) Pola ir am a r ata, (2) Pola ir am a tid ak r ata dan (3) Sinkop.

a . P o la Ir a m a R a t a

Pola irama rata adalah pola dimana susunan panjang pendek bu n yi ter bagi r ata atau ter bagi sam a ter h ad ap ketu kan n ya, contoh :

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

b . P o la Ir a m a Tid a k R a t a

Pola ir a m a t id a k r a t a ad a lah p ola d im a n a su su n a n panjang pendek bunyi tidak terbagi rata atau tidak terbagi sama terhadap ketukannya, contoh :

Pulsa Pola

c. P o la Ir a m a S in k o p

Pola irama sinkop adalah bentuk pola irama dengan aksen kuat yan g biasa berpin dah ke tem pat pulsa yan g seharusn ya tidak m endapat aksen atau tekanan lebih, contoh :

Pulsa Pola

Pola irama sebuah karya musik dapat disusun berdasarkan metode yang dikemukakan di atas.

4 . Me m bira m a

Membirama adalah kegiatan memberi isyarat menggunakan ger akan tan gan dalam m em im p in ber m ain m usik ber sam a, baik in strum en tal m aupun vokal a t a u p a d u a n su a r a, seh in gga m en gh a silka n sa jia n m u sik ya n g d iin gin kan (J a m a lu s, 19 8 8 :15). Mem b ir a m a ser in g d iseb u t m en d ir ek si. Or a n g ya n g mendireksi dinamakan dirigen. Dirigen merupakan pimpinan, panutan, pengatur dan pengendali jalannya suatu sajian m usik. Oleh karena itu, seorang dirigen harus m em enuhi persyaratan tertentu, antara lain :

a. Mem pun yai pen d en gar an yan g r elatif baik, yaitu d apat dengan cepat m em bedakan nada-nada.

b. Cerdas, tidak cacat jasm ani dan rohani.

c. Mampu memimpin, berwibawa, mampu untuk mempengaruhi orang lain,

berbicara luwes dan cepat di m engerti. d. Peka terhadap perasaan orang lain. e. Dapat m engatur organisasi.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

g. Mengetahui pengetahuan dasar m usik, ilm u harmoni dan kom posisi serta m enguasai teknik m em beri aba-aba.

h. Hum oris secukupnya, berguna untuk m em beri variasi dari suasana yang m enjem ukan dan m elelahkan.

a . S ik a p d a la m M e m b ir a m a

Dalam membirama suatu sajian musik, sikap badan seorang dirigen adalah: 1) Berdiri lurus, tidak kaku (rileks).

2) Kaki kiri sedikit maju ke depan. J arak antara kedua kaki sekitar 30 cm. 3) Kepala lentur, pandangan m enyeluruh serta tidak terpaku oleh partitur yang

ada didepannya.

4) Tangan dari bahu sam pai jari-jari harus luwes (fleksibel) dan ringan.

5) Gerakan tangan berpusat pada bahu, posisi telapak tangan di depan dada sekitar jarak 30 cm hingga 40 cm, menghadap ke bawah agak terbuka, seakan-akan m enggenggam balok. Gerakan telapak tangan berpusat pada siku.

b . Te k n ik Ab a -A b a

Teknik aba-aba yang harus dikuasai oleh seorang dirigen untuk dapat membirama dengan baik dan benar, pada dasarnya terdiri dari:

1) Aba-aba p er siap an (a t t a ck ), yait u aba-aba awal u n t u k kesiapan dim ana penyanyi berkonsentrasi m em aham i apa yang harus dilakukan sampai saat dimulainya sajian musik. Aba-aba in set t in g d ap at d im u lai d en gan d in am ik biasa (sedang), lem but, keras (kuat) atau tegas.

2) Aba-aba pelaksanaan (pola aba-aba), yaitu aba-aba pada saat lagu (m usik) dim ulai dan berlangsung. Dalam pelaksanaan in i, d itu n tu t kekom p akkan p en yan yi at au p em u sik d an ketegasan aba-aba yang diberikan dirigen. 3) Aba-aba selesai (relea se), yaitu aba-aba akhir dari suatu penyajian m usik.

Dalam aba-aba ini kekom pakan penyanyi atau pem ain m usik dan kejelasan aba-aba harus m endapat p er h at ia n leb ih . Akh ir su at u lagu (m u sik) ya n g t id ak d iselesaikan d en gan baik, d ap at m en gh ap u s kein d ah an yang telah dengan baik disajikan sebelum nya.

Gerakan hitungan aba-aba pada dasarnya terdiri dari tiga kom ponen, yaitu gerakan awal (preparation ), pusat hitungan (ictus)  dan gerakan pantulan

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Aba-aba dalam m em biram a didasarkan pada pola-pola terten tu yang terdapat dalam lagu, yaitu: aba-aba isyarat dan aba-aba ketukan biram a. Kedua tangan dirigen m em punyai tugas yang berbeda, dim ana gerakan tangan kanan biasanya sebagai pen gen dali ketu kan bir am a sedan gkan tan gan kir i lebih banyak berperan sebagai pem beri isyarat ekspresi lagu. Bagian-bagian gerakan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Ga m b a r 1

Bagian -bagian gerakan hitun gan aba-aba.

1) Ab a -Ab a Is ya ra t 

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Ga m b a r 2

Sikap dan posisi tan gan dirigen

Beberapa isyarat yang lazim digunakan, antara lain :

• Telapak tangan m enghadap ke atas, berarti m en ghen daki su ar a yan g m en guat un tuk sem u a pem ain m u sik atau penyanyi.

Ga m b a r 3

Isy arat tan gan m em in ta suara kuat.

• Telapak tangan menghadap ke bawah atau ujung-ujung jari m en gu n cu p , ber ar ti m en gh en daki su ar a yan g m elem bu t untuk sem ua pemain m usik atau penyanyi.

Ga m b a r 4

Isy arat tan gan m em in ta suara lem but.

• J ar i t elu n ju k m en ga r a h ke a t a s d i d ep a n d ad a , b er a r t i m em inta nada yang ketinggiannya stabil atau lebih kuat pada kelom pok paduan suara tersebut.

• J ar i t elu n ju k m en ga r ah ke b awa h d i d ep a n d a d a yan g ditujukan pada kelom pok paduan suara tertentu, berarti m em inta nada lebih lem but pada kelom pok suara tersebut.

• Ger aka n m em b ir a m a ked u a t a n ga n m eleb ar , b er a r t i menghendaki suara yang kuat untuk sem ua pem ain m usik atau penyanyi.

Universitas Negeri Padang Bahan Ajar (Kurikulum 2013)

Aba-aba 3/4 Aba-aba 3/4 di perhalus

1 2 1 2 3 3

Aba-aba 2/4 Aba-aba 2/4 di perhalus

1

2

1 2

Aba-aba 4/4 Aba-aba 4/4 di perh

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Proses pengalihan kebudayaan yang meliputi proses sosialisasi, enkulturasi dan internalisasi, dikenalkan pada anak sejak anak usia dini melalui proses pembelajaran seni tari,

Secara garis besar dari hasil literatur sistematis yang dilakukan terdapat tiga kegiatan yang dapat dilakukan oleh para orang tua, anggota keluarga, dan pengasuh di rumah

Tampilan Huruf berisi Huruf dari A- Z dimana bila Huruf disentuh maka akan muncul suara nama huruf yang disentuh.Di dalamnya terdapat juga tombol navigasi yaitu

Pada grafik 5 menjelaskan bahwa tingkat pencapaian perkembangan kemampuan berhitung anak melalui permainan media papan ular tangga pada anak usia dini pada

Menanamkan rasa malu, misalnya dengan membiasakan anak untuk ganti baju di tempat tertutup; Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan jiwa feminitas

Bila kita ingin langgeng anak terus belajar mengaji, maka orangtua harus disiplin, harus selalu tidak mempunyai aktivitas lain pada jam tersebut.. Dengan artian

Dengan memanfaatkan gitar sebagai iringan saat bernyanyi anak akan terlatih untuk membedakan not-not sederhana, anak juga akan lebih mudah memahami nada yang ada

Memberikan pemahaman, pengalaman memparaktek, dan mengembangkan sensibilitas melalui pengenalan teori dasar seni rupa, pemahaman alat dan bahan berkarya seni rupa serta apresiasi