• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Aktor Transnasional Greenpeace. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Aktor Transnasional Greenpeace. docx"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Aktor Transnasional “Greenpeace” Terhadap Gerakan Peduli Lingkungan di Indonesia

1. Sejarah dan Penjelasan Singkat Mengenai Greenpeace

Greenpeace bermula dari penolakan suatu kelompok masyarakat akan diadakannya percobaan nuklir di Amchitka (bagian Barat Alaska). Saat itu, kelompok penolakan ini hanya berfokus kepada percobaan nuklir ini saja yang akan menghancurkan rumah serta sekeliling mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berpikir lebih luas lagi yaitu mengenai dampak yang akan ditimbulkan oleh nuklir kepada kepentingan lingkungan secara global dan akhirnya terbentuklah Greenpeace tersebut.

Greenpeace terus berkembang hingga ke Asia hingga akhirnya terbentuklah kantor pertamanya di Jepang (1989) kemudian China (1997) menyusul Philipine dan Indonesia (2005).

Tujuan Greenpeace pada dasarnya yaitu melindungi hak-hak lingkungan, mengekspos dan menghentikan kejahatan lingkungan, dan mengedepankan pembangunan bersih. Tujuan-tujuan tersebut berkembang dari prinsip dasar Greenpeace yaitu menjadi saksi dan merekam pengrusakan dunia yang terjadi oleh ulah siapapun itu.

Greenpeace berpusat di kota Amsterdam, Belanda, memiliki 2,8 juta cabang Regional di 41 Negara anggota. Greenpeace yang berada pada cabang Regional bekerja secara otonom di bawah Greenpeace tingkat Internasional.

2. Latar Belakang Munculnya Greenpeace di Indonesia

Seperti yang diketahui bersama, isu lingkungan hidup ini menjadi sebuah bentuk kepedulian secara global terhadap kualitas kondisi lingkungan hidup yang terus menurun dari waktu ke waktu. Dan hal tersebut tentunya akan mengancam dimensi kehidupan yang ada didalamnya, terutama keberlangsungan kehidupan manusia. Salah satu istilah yang sering digunakan dalam hal ini tentu saja global warming.

(2)

yang ditimbulkan oleh global warming, seperti perubahan cuaca yang sangat ekstrem, kenaikan air laut yang dapat mengancam permukaan suatu daratan, dan lain sebagainya. Banyak faktor penyebab global warming, seperti penghilangan fungsi hutan, limbah industri, limbah rumah tangga, emisi gas sampai kurangnya kesadaran manusia untuk melestarikan lingkungan (alam).

Seiring berjalannya waktu, masyarakat Indonesia mulai menyadari adanya potensi bahaya dari global warming ini, sehingga muncul banyak kelompok atau organisasi yang berusaha untuk mengingatkan dunia akan pentingnya kualitas lingkungan hidup. Salah satu organisasi yang sangat terkenal dalam usahanya untuk kepentingan lingkungan hidup pada saat itu (sekitar tahun 2005) adalah Greenpeace.

Masyarakat pecinta dan pemerhati isu lingkungan ini akhirnya terdorong untuk membuat cabang Greenpeace Indonesia melihat prinsip dasar dan tujuan-tujuan utama Greenpeace searah atau kurang lebih sama dengan tujuan kepedulian mereka terhadap lingkungan Indonesia ini.

3. Perkembangan Greenpeace di Indonesia

Greenpeace di Indonesia tak hanya mencakup isu lingkungan semata, namun berkembang dalam persoalan kehutanan, energi, air, dan kelautan. Namun, dengan maraknya serta rawannya perpolitikan terjadi di dalam organisasi masyarakat ini, maka Greenpeace Indonesia membuat beberapa kebijakan dan prinsip yang mereka pegang teguh demi kepedulian lingkungan tetap terjaga dari tangan politik yang

e. Tidak memiliki sekutu atau musuh permanen

(3)

g. Bertanggung jawab setiap setahun sekali kepada pihak supporter individu (penyumbang dana) dan foundation yang memberikan dana setiap tahunnya.

Dengan berprinsip pada kebijakan-kebijakan tersebut, Greenpeace hingga saat ini telah banyak menolong masyarakat Indonesia yang peduli dengan lingkungan untuk melakukan tindakan tepat yang akan membuat Indonesia teringankan bebannya menghadapi isu lingkungan yang semakin parah tiap tahunnya.

Capaian dari kampanye-kampanye Greenpeace Indonesia sepanjang hampir 10 tahun terakhir terdapat berbagai keberhasilan baik di tingkat lokal, nasional maupun regional menjadi bukti bahwa kemampuan Greenpeace Indonesia secara efektif dapat memberi pengaruh pada pemerintah di Indonesia dan mempercepat perubahan penting untuk lingkungan. Contoh program kerja Greenpeace Indonesia yang sedang marak diperbincangkan yaitu Kampanye Green Electronics, penolakan perluasan kebun kelapa sawit dengan melakukan deforestasi demi kepentingan industri, dan masih banyak lagi.

4. Kesimpulan

(4)

Politik Luar Negeri Indonesia

Kasus Mengenai Pendekatan Politik Luar Negeri Indonesia Ditinjau dari Aktor Transnasional

PENGARUH AKTOR TRANSNASIONAL “GREENPEACE” TERHADAP GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN DI INDONESIA

Kelompok 5:

1. Beladina Cahyanti 20130510116

2. Akmal A. Rouf 20130510150

3. Sitti Nuraisyah Amaliah Asnuri 20130510327 4. Azahra Muthia K. 20130510426

5. Latief A. 20130510451

6. Tiara Eliza 20130510466

7. Syamsudin Noor 20130510003

8. Wahyu H. Alfaruq 20130510

Hubungan Internasional

Referensi

Dokumen terkait

Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia dilakukan secara sadar, yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri,

Vizsgálatok sokasága mutatja ki, hogy Magyarországon hatalmas arányúak az isko

mereka sudah kenyang. Kalaupun mereka nanti sudah kaya karena dapat lotere atau karena rajin mengumpulkan koran dan karena keuletannya. Kalau mereka sudah punya mobil seperti

Harga pokok produksi adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk selama periode tertentu ditambah dengan jumlah persediaan awal

Hubungan upaya preventif dalam seksual menyimpang pada remaja dengan resiko penyimpangan seksual Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa dari 48 responden upaya

Morfem yang bersifat replasif yaitu morfem-morfem berubah bentuk atau berganti bentuk dari morfem asalnya. Perubahan bentuk itu mungkin disebabkan oleh perubahan

Oleh karena itu dalam rangka kemajuan pendidikandikalangan muslim pada masa kolonial itu harus ditanganioleh orang Islam sendiri yang memiliki kesadaran mengenaipentingnya

atau jasa lingkungan pada hutan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf a dan huruf b yang telah mendapatkan izin pemanfaatan hutan, kecuali izin