• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ICHTIOLOGI SISTEM RANGKA IDENTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN ICHTIOLOGI SISTEM RANGKA IDENTIF"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ICHTIOLOGI

(SISTEM RANGKA, IDENTIFIKASI DAN SISTEMATIKA IKAN)

OLEH :

NAMA : LA ODE MARU

STAMBUK : I1A211010 PROG. STUDI : BDP

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS HALUOLEO

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ichthyologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi, tepatnya Ichthyologi merupakan bagian dari ilmu zoologi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Ichthyologi merupakan ilmu yang khusus mempelajari tentang ikan. Ichthyologi berasal dari bahasa Yunani “Ichthyes” yang berarti ikan dan “logos” yang berarti ilmu, maka dengan demikian Ichthyologi adalah salah satu ilmu pengetahuan yang mengkaji dan mempelajari ikan dan segala aspek-aspeknya.

Bentuk tubuh ikan sebenarnya merupakan interaksi antara sistem rangka dan sistem otot serta evaluasi antara kedua sistem tersebut dengan lingkungannya. Rangka pada ikan terdiri atas tulang sejati dan tulang rawan, sebagian rangka teleosteli pada mulanya dibentuk pada tahap tulang rawan kemudian berkembang menjadi tulang sejati dengan bentuk-bentuk yang amat khusus melalui proses asofikasi. Secara umum yaitu terdiri dari rangka axial, rangka visterial dan rangka epindekuler.

Sistematika atau taksonomi adalah suatu ilmu mengenai klasifikasi atau pengelompokan ikan. Istilah taksonomi berasal dari perkataan Yunani taxis yang berarti susunan atau pengaturan, dan nomos berarti hukum. Informasi yang digunakan dalam mempelajari hubungan evolusioner ikan berawal dari pengetahuan taksonomi terutama deskripsi ikan. Pengetahuan tersebut menjadi dasar dalam iktiologi dan juga bidang bidang lain seperti ekologi, fisiologi dan Genetika.

(3)

kategori yang sama, baik dipakai sebagai dasar penanaman maupun yang disebabkan oleh penggunaan kata-kata latin dan pengelompokkan dalam kategori (Nyabaken, 1982).

B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui sistem rangka ikan serta identifikasi dan sistematika ikan.

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Rangka

Rangka terdiri dari tulang rawan yang diperkuat oleh pelekat-pelekat tulang yang terbentuk didalam kulit. Pelekat tulang ini bersatu dengan tengkorak atau terbuat dari tulang rawan dan mulut sebelah bawah (Saanin, 1968)

Rangka menjadi penegak tubuh ikan yang terdiri dari tulang sejati dan tulang rawan. Seluruh rangka elasmobranchi terdiri dari tulang rawan, sedangkan osteyctes terdiri dari tulang sejati. Rangka ikan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu rangka axial, yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang punggung, dan tulang rusuk. Kedua yaitu, rangka yang disebut visceral yang meliputi emua bagian tulang lengkung insang dan semua derivatnya. Ketiga yaitu, rangka yang dinamakan appendicular yang terdiri dari sirip dan pelekatnya (Rahardjo, 1980).

Rangka merupakan struktur yang berfungsi sebagai suatu penyokong tubuh, pemberi bentuk tubuh pada ikan, alat gerak pasif, dan pelindung bagian tubuh yang lemah, serta salah satu tempat pembuatan darah dan sebagian alat penyalur sperma pada jenis ikan tertentu (Yusnaini, dkk. 2003)

B. Identifikasi dan Sistematika Ikan

Sifat dan tanda-tanda ikan yang hendak diidentifikasi harus sesuai dengan sifat yang penting bagi identifikasi adalah ruang rumus sirip yang merupakan rumus yang menggambatkan bentuk dan juga tempatnya. Ketiga adalah tulang-tulang insang dan bagiannya (Effendi, 1991)

(5)
(6)

BAB III PEMBAHASAN

1. Sistem Rangka

Sistem rangka merupakan suatu sistem yang di bangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang bersifat menyokong dan melindungi. Rangka merupakan struktur yang berfungsi sebagai penyokong tubuh dan fungsi lainya meliputi :

 Pemberi bentuk tubuh,

 Alat gerak pasif,

 Pelindung bagian tubuh yang lemah, misalnya hati, jantung dan lain-lain.

 Salah satu tempat pembuatan darah,

 Alat penyalur sperma pada jenis ikan tertentu.

Rangka pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah. Pada beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi ikan betina. Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan pada banyak vertebrata, kecuali cyclostomata dan elasmobranchii merupakan jaringan embrional.

2. Identifikasi dan Sistematika Ikan

(7)

Identifikasi (determinasi) umumnya dilakukan dengan urutan-urutan sebagai berikut:

 Penggunaan kunci pendahuluan untuk mencari sub kelas, ordo dan famili.

 Penggunaan kunci untuk mencari genus dan spesies, apabila dapat

diperoleh monografi atau publikasi dari fauna yang paling mutakhir.

 Penyesuaian atau pencocokan dengan kata log dan sumber referensi lain

terkini.

 Penyesuaian atau pencocokan dari deskripsi yang asli.

 Perbandingan dengan tipe spesiemen yang ada.

Parameter untuk mengidentifikasi ikan, antara lain sifat-sifat, ciri-ciri, bagian-bagian tubuh dan anatomi. Sifat-sifat umum ikan yang sangat penting dalam mengidentifikasi jenis ikan adalah:

 Rumus-rumus sirip, yaitu suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan

jumlah jari-jari serta bagamana sirip-sirip tersebut.

 Perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi bagian-bagian tubuh

tertentu atau bagia-bagian tubuh itu sendiri.

 Bentuk garis dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk tersebut.

 Jumlah sisik atau garis pertengahan sisi serta jumlah sisik-sisik yang

terdapat dibagian atas dan bagian bawah garis sisi.

 Bentuk sisik dan gigi beserta susunan dan tempatnya.

Dalam mengklasifikasi suatu jenis ikan, perbedaatn-perbedaannya terdapat pada :

 Kedudukan hirarki dari berbagai kategori,

 Perincian dari kategori yang sama,

 Penamaan dari kategori yang sama, baik disebabkan oleh karena

perbedaan dalam ciri-ciri yang menentukan dipakai sebagai dasar penamaan, maupun yang disebabkan oleh pengguna kata-kata latin,

 Penggolongan kelompok dalam kategori.

(8)

digunakan dalam mempelajari hubungan evolusioner ikan berawal dari pengetahuan taksonomi terutama deskripsi ikan. Pengetahuan tersebut menjadi dasar dalam iktiologi dan juga bidang bidang lain seperti ekologi, fisiologi dan Genetika.

Metode yang digunakan dalam bidang taksonomi terbagi menjadi enam kategori yaitu 1.) pengukuran morfometrik, 2.) ciri meristik, 3.) ciri-ciri anatomi, 4.)pola pewarnaan, 5.) kariotipe, dan 6.) elektroforesis.

BAB IV KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah:

 Sistem rangka merupakan suatu sistem yang di bangun oleh

struktur-struktur keras dari tubuh yang bersifat menyokong dan melindungi.

 Identifikasi adalah suatu upaya untuk menentukan nama spesies ikan,

(9)

 Sistematika atau taksonomi adalah suatu ilmu mengenai klasifikasi atau

pengelompokan ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Effendie, 1991. Ekologi Ikan. Direktorat Jendral Perikanan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Nyabaken, 1982. Pengenalan Ikan Laut. Bina Karya. Jakarta Rahardjo, 1980. Ichcthyologi. IPB. Bogor

Saanin, 1984. Taksonomi dan Identifikasi Ikan I. Sima Cipta. Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil observasi, pembagian angket, dan dilanjutkan dengan wawancara diperoleh beberapa informasi berkaitan dengan kondisi siswa SMA Negeri 2 Seulimum dalam proses

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung kekuatan struktur mooring dolphin dengan rencana kapasitas kapal 2000 GT di Pelabuhan Munse Provinsi Sulawesi

Etika kerja Islam memberikan dampak yang baik terhadap perilaku individu dalam bekerja karena dapat memberi stimulus untuk sikap kerja yang positif.. Sikap kerja

Sebagai contoh; beberapa puskesmas di Indonesia memiliki fasilitas mobil ambulans yang lengkap namun di puskesmas tersebut, tenaga medis yang ada hanya sebatas paramedis, tanpa

Perbedaan posisi peneliti terdahulu dengan yang ingin diteliti saat ini adalah penelitian terdahulu pada poin pertama menjelaskan upaya peningkatan kompetensi

Pada kondisi reaksi penataan ulang Claisen yang sama, kemurnian produk penataan ulang Claisen senyawa alil isoeugenol eter lebih rendah bila dibandingkan dengan

Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita tunjukkan (dengan dasar kajian pustaka) bahwa permasalahan yang akan kita teliti belum pernah diteliti sebelumnya.. Tapi bila sudah

parts/components) yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari.. komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu