• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA

Edisi Ke Dua Tahun 2015

Halaman 54 hingga 61

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MINAT

BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA

Siti Ropika Nitalia, 11431143

Prodi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Ngawi

Abstrak: Latar belakang dari penelitian ini adalah kurang antusianya dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Para siswa cenderung senang jika pelajaran matematika kosong. Dari situ saya berpendapat bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran yang sulit dimengerti dan pelajaran yang tidak diminati para siswa, karena untuk memecahkan soal matematika memerlukan waktu yang lumayan lama. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan mendidik siswa untuk mampu berpikir logis, kritis, sistematis, serta kreatif dalam memecahkan masalah. Maka dari itu gaya belajar dan minta belajar sangat diperlukan, agar guru mengetahui gaya belajar yang digunakan siswanya. Tak kalah pentingnya, minat juga mempengaruhi dalam proses pembelajaran, tanpa minat proses belajar tidak bisa berlangsung.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) adakah pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. (2) adakah pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI yang terdiri dari 285 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah Proportionate Stratified Random Sampling, diperoleh sebagai sampel sebanyak 78 siswa. Penelitian yang digunakan adalah ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data untuk variabel gaya belajar dan minat menggunakan angket sedangkan prestasi belajar matematika menggunakan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi. Uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas.

Dari penelitian ini disimpulkan bahwa : (1) Ada pengaruh yang signifikan antara gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika yang dibuktikan dengan thitung

terletak di daerah penolakan Ho {thitung < -ttabel atau thitung > ttabel} = 2,25 > 1,99 pada taraf

signifikasi 5%). (2) Ada pengaruh yang signifikan antara minat terhadap prestasi belajar matematika yang dibuktikan dengan thitung terletak di daerah penolakan Ho {thitung < -ttabel

atau thitung > ttabel} = 2,21 > 1,99 pada taraf signifikasi 5%).

Kata Kunci: Gaya Belajar, Minat Belajar, Prestasi Belajar Matematika.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk menggali ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia merupakan sumber daya yang sangat penting,karena mereka merupakan peran

(2)

Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA

Edisi Ke Dua Tahun 2015

Halaman 54 hingga 61

masing – masing yang dapat digali.

Tujuan pendidikan nasional menurut

UUD 1945 adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Berbicara masalah

pendidikan tidak lepas dari lembaga sekolah dimana tempat untuk menunut dan menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Lembaga sekolah yang ditempuh mulai dari taman kanak-kanak sampai universitas demi mewujudkan kehidupan yang layak.

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan salah satuproses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Gage (dalam Suyono dan Harianto, 2012:12)

mendefinisikan “belajar adalah suatu

proses di mana suatu organisme berubah tingkah lakunya sebagai akibat dari

pengalaman”. Witherington (dalam

Suyono dan Harianto, 2012:11)

menyatakan bahwa “belajar merupakan

perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola – pola respon yang baru terbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,

pengetahuan dan kecakapan”. Dengan

demikian, Siregar dan Nara (2011:5) menyimpulkan seseorang dikatakan telah belajar kalau sudah terdapat

perubahan tingkah laku dalam dirinya”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman baru.

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta didik antara lain adalah gaya belajardan minat belajar. Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Gaya belajar dapat diartikan sebagai cara belajar berdasarkan cara penerimaan informasi. Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (dalam Suyono dan Hariyanto, 2011:147) gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Menurut Kennet D Moore (dalam Sopiatin dan Sahrain, 2011:37) mengatakan bahwa gaya belajar adalah cara seorang individu mulai dari memproses, mendalami, dan berkonsentrasi terhadap sesuatu yang baru. Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara yang dipilih peserta didik untuk bereaksi dalam menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi dalam proses belajar.

(3)

Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA

Edisi Ke Dua Tahun 2015

Halaman 54 hingga 61

kecenderungan untuk selalu

memperhatikan dan mengingat suatu secara terus-menerus. Sardiman (dalam Hamdani, 2011:141) mengemukakan

bahwa “minat adalah suatu kondisi

terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi, yang dibutuhkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Ada beberapa pendapat tentang definisi minat. Khairani (2013: 137) mengemukakan pengertian minat

mewujudkan “(1) Minat adalah suatu

gejala psikologis; (2) Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik; (3) Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran; (4) Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan guna

mencapai tujuan”. Dapat disimpulkan

minat adalah kecenderungan atau kesadaran diri yang timbul dari dalam diri sendiri yang berikaiatan dengan keinginan atau kemauan, perasaan senang, dan perhatian terhadap suatu obyek.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian korelasional dan ex post facto. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara dua atau beberapa variabel. Di dalam penelitian ini hanya mengungkapkan fakta pada diri responden. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Sampel menggunakan siswa SMA kelas XI dengan kelompok uji coba dua kelas.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan responden diminta memilih jawaban yang diinginkan. Butir angket dinyatakan dalam dua bentuk yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam angket ini menggunakan skala likert.

(4)

Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA

Edisi Ke Dua Tahun 2015

Halaman 54 hingga 61

kemauan, perasaan senang dan

perhatian.

Dalam diujikan kepada responden, angket diuji cobakan terlebih dahulu. Untuk mencari butir soal angket yang tidak valid, yang valid dan reliabilitas. Dalam uji coba gaya belajar terdapat 78 responden dengan 30 butir soal angket terdapat 3 butir soal angket yang tidak valid. Sedangkan minat belajar dari 30 butir soal terdapat 1 butir soal yang tidak valid. Sedangkan, reliabilitas gaya belajar diperoleh 0,664 dinyatakan kuat danreliabilitas minat belajar diperoleh 0,924 dinyatakan sangat kuat. Dari hasil tersebut penelitian bisa dilanjutkan. Dibawah ini merupakan tabel indikator angket. Gaya belajar (Suyono dan Hariyanto,2011)

(5)

Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA

Edisi Ke Dua Tahun 2015

Halaman 54 hingga 61

Teknik analisis dalam penelitian

ini menggunakan teknik analisis regresi. Analisis regresi pada dasarnya adalah analisis terhadap hubungan antara variabel

. Ada dua teknik untuk

menganalisis

data

yaitu

uji

normalitas dan uji hipotesis. Yang

pertama uji normalitas,

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Rumus yang digunakan untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors.

HASIL

Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan angket butir soal yang berjumlah 30 soal yang diuji cobakan, setelah diuji cobakan data diolah untuk mencari validitas dan reliabilitas sebelum diujikan. Setelah semuanya terpenuhi dilanjutkan uji normalitas dan uji hipotesis. Berikut ini rangkuman hasi uji normalitas.

Kelompok Lobs

Ltab normalitas menunjukkan bahwa sampel

dari angket hasil gaya belajar dan minat belajar berasal dari populasi berdistribusi normal.

Setelah uji normalitas terpenuhi dilanjutkan uji hipotesis. Dalam uji hipotesis ini terdapat dua hipotesis. Hipotes yang pertama, diperoleh hasil

𝑟𝑥1𝑦 = 0,225 dan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,29,

𝑡𝑡𝑏𝑒𝑙= 1,99.Ternyata 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔˃𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,

maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh

gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika. Hipotesis kedua, diperoleh hasil 𝑟𝑥1𝑦 = 0,247 dan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,21,

𝑡𝑡𝑏𝑒𝑙= 1,99.Ternyata 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔˃𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,

maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh g

minat belajar terhadap prestasi belajar matematika.

PEMBAHASAN

(6)

Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA

Edisi Ke Dua Tahun 2015

Halaman 54 hingga 61

penelitian ini adalah data yang

berdistribusi normal.

Setelah uji prasyarat terpenuhi, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana menggunakan rumus product moment. Uji dilakukan dengan menggambungkan hasil data butir soal angket dengan hasil ujian tengah semester (UTS). Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis. Yang sudah diketahui dari hasil data diatas. Hipotes yang pertama, diperoleh hasil 𝑟𝑥1𝑦 =

0,225 dan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,29, 𝑡𝑡𝑏𝑒𝑙 =

1,99.Ternyata 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔˃𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho

ditolak, artinya ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika.

Hipotesis kedua, diperoleh hasil

𝑟𝑥1𝑦 = 0,247 dan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 2,21,

𝑡𝑡𝑏𝑒𝑙 = 1,99.Ternyata 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔˃𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,

maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh g

minat belajar terhadap prestasi belajar matematika. Gaya belajar yang dimiliki siswa bermacam-macam, setiap siswa tidak sama. Dari hasil penelitian data yang diperoleh juga bermacam-macam. Tetapi, berdasarkan data yang diperoleh. Siswa cenderung dan dominan menggunkan gaya belajar auditorial dan gaya belajar visual. Siswa yang menyukai gaya belajar visual dan

auditorial cenderung mempunyai nilai baik. Tidak hanya gaya belajar yang mempengaruhi prestasi belajar. Banyak faktor yang mempengaruhinya antara lain minat belajar.

Dalam penelitian ini minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Berdasarkan hasil data yang diperoleh minat belajar yang tinggi terhadap pelajaran matematikan cenderung mendapat nilai baik dan sebaliknya siswa yang tidak berminat cenderung mendapat nilai cukup atau dibawah cukup. Tetapi tidak hanya minta belajar yang berpengaruh terhadap prestasi masih banyak faktor lain didalamnya.

Seorang siswa yang bernama Annas Tuggal memiliki minat tinggi terhadap pelajaran matematika dan siswa tersebut mendapat nilai 95. Sedangkan, Layla mempunyai minat rendah terhadap pelajaran matemaika mendapat nilai 55. Dari hasil data yang diperoleh peneliti siswa yang mempunyai minat yang tinggi cenderung mendapat nilai baik dan sebaliknya, siswa yang memiliki minat rendah mendapat nilai cukup.

(7)

Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA

Edisi Ke Dua Tahun 2015

Halaman 54 hingga 61

pelajaran matematika kosong.

Kebanyakan siswa malas belajar matematika. Hanya beberapa siswa yang suka dengan pelajaran matematika. Dalam penelitian ini, peneliti sempat mewawancari beberapa siswa, kebanyakan siswa tidak minat dan sulit mengikuti pelajaran matematika. Ada juga yang menyukai pelajaran matematika, ada juga yang menyukai dan minat dengan pelajaran matematika tetapi siswa tersebut sulit untuk megikuti pelajaran matematiaka. Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa minat belajar mempengaruhi prestasi belajar meskipun ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar.

Dari hasil penelitian tersebut seorang guru harus memberikan motivasi dan memiliki kreativitas dalam proses belajar dan pembelajran. Guru juga harus tahu gaya belajar yang disukai siswanya. Seorang guru harus bisa mengkondisikan ruang kelas agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan terhadap pelajarannya. Seorang guru harus bisa membuat suasana seng saat proses belajar dan pembelajaran.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis diatas yang diambil dan diujikan secara nyata dapat disimpulkan. Bahwa, (1) gaya belajar mempengaruhi prestasi belajar

matematika peserta didik, (2) minat belajar mempengaruhi prestasi belajar matematika. Gaya belajar yang dimiliki setiap perserta didik yang bermacam-macam mempengaruhi prestasinya. Sehingga guru dituntut kreatif dan inovatif adalam pembelajaran, harus tahu gaya belajar disukai pesrta didiknya. Begitu juga minat belajar, semakin besar minat belajar peserta didik semakin meningkat prestasinya. Faktor minat belajar juga dipengaruhi oleh guru. Guru harus bisa mengelola kelas dengan kondusif dan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Boediyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian.Surakarta : UNS Press

DoPorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2007. Quantum Learning. Bandung : PT Mizan Puataka Hamdani. 2011. Strategi Belajar

Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nana, Hartinidan Eveline Siregar.2012 . Teori Belajardan Pembelajaran.

Bogor : Ghalia Indonesia.

(8)

Jurnal Akademis daN Gagasan matematiKA

Edisi Ke Dua Tahun 2015

Halaman 54 hingga 61

Riduwan. 2004. Belajar Mudah

Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sopiatin dan Sohari Sahrani. 2011.

Psikologi Belajar dan Perspektif

Islam. Bogor : Ghalia Indonesia Sugiyono. 2010. Statistika Untuk

Penelitian. Bandung:Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan

Kualitatif, Kuantitatifdan R&D. Bandung : Alfabeta

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Tu’u, Tulus. 2004.

Peran Disiplin

pada Perilaku dan Prestasi

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan tinggi haruslah dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu mengantisipasi segala tantangan. Pembelajaran secara langsung di

Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak

Dari pendekatan dengan petani, mereka bercerita bahwa tanaman buah mereka yang berasal dari biji menghasilkan buahnya lama sekali dan belum tentu pula buah yang dihasilkan

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar saya bersedia

The SPSS syntax file (igrowup.sps) calculates z-scores for the nine anthropometric indicators, weight-for-age, length/height-for-age, weight-for- length, weight-for-height, body

Further, outcomes of testing research hypo- thesis using a stepwise regression analysis showed two important findings: first, managers’ political behavior

The data reported herein on collective bargaining coverage and trade union membership has been collected through the Employment Institutions Project at the Industrial

Hal ini disimpulkan bahwa algoritma apriori dapat digunakan untuk perancangan program aplikasi data warehouse dan data mining untuk memprediksi pola pembelian produk dan