• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Kemandirian Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Kemandirian Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

SULIS PRIYANTO A 410 090 233

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi : Nama : Drs. Slamet HW, M.Pd.

NIP :130811582

Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa :

Nama : Sulis Priyanto

NIM : A410090233

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian surat persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 26 Juni 2013 Pembimbing,

(3)

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Sulis Priyanto

Mahasiswa Program Studi PendidikanMatematika FKIP UMS Email:

sulispriyanto711@gmail.com

ABSTAK

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menguji (1) pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika, (3) ada tidaknya pengaruh bersama antara kemandirian dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2012/2013. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII F, berjumlah 30 siswa yang diambil secara cluster random sampling yaitu dipilih satu kelas secara acak. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk data kemandirian dan gaya belajar siswa dan metode dokumentasi untuk data prestasi belajar matematika siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini adalah: (i) Terdapat pengaruh yang signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa (tobs= 2,891 > 2,052 =ttabel pada taraf signifikansi 5%), (ii) Terdapat pengaruh yang signifikan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa (tobs= 2,342 > 2,052 =ttabel pada taraf sinifikansi 5%), (iii) Terdapat pengaruh bersama antara kemandirian dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa (Fobs= 27,534 > 3,35 =Ftabel, pada taraf signifikansi 5%).

Kata kunci: Prestasi belajar, Kemandirian, Gaya Belajar

PENDAHULUAN

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dilihat pada prestasi belajar siswa.

(4)

Educational Achievement Study Center Boston College tersebut, diikuti 600.000 siswa dari 63 negara. Untuk bidang matematika, Indonesia berada di urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara yang siswanya di tes. Skor Indonesia ini turun 11 poin dari penilaian tahun 2007. Menurut Wono Setyabudhi, “Pembelajaran matematika di Indonesia memang masih menekankan menghafal rumus-rumus dan menghitung. Bahkan, guru pun otoriter dengan keyakinannya pada rumus-rumus atau pengetahuan matematika yang sudah ada” (Kompas, 14/12/12).

Menurut Mendikbud Mohammad Nuh, Ujian Nasional (UN) sekolah menengah pertama (SMP) tahun 2011/2012 yang diikuti 3.697.865 siswa, yang tidak lulus berjumlah 666 siswa. Ketidaklulusan terbesar ada di mata pelajaran matematika (229 siswa), Bahasa Inggris (191 siswa), Bahasa Indonesia (143 siswa), dan Ilmu Pendidikan Alam (103 siswa). Membuktikan bahwa matematika dianggap sebagai sesuatu yang sangat menakutkan bagi siswa-siswa Indonesia.

Melihat jumlah siswa SMP yang tidak lulus UN pada mata pelajaran matematika, prestasi belajar matematika siswa ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah faktor dalam diri siswa yaitu kemandirian dalam belajar.

Kemandirian belajar merupakan tuntutan utama siswa dalam belajar supaya siswa dapat menyelesaikan tugas, percaya dengan kemampuan sendiri, dan tidak bergantung pada orang lain. Menurut Sumarmo (2010) bahwa karakteristik yang termuat pada kemandirian belajar, adalah (1) Individu merancang belajarnya sendiri sesuai dengan keperluan atau tujuan individu yang bersangkutan, (2) Individu memilih strategi dan melaksanakan rancangan belajarnya, (3) Individu memantau kemajuan belajarnya sendiri, mengevaluasi hasil belajarnya dan dibandingkan dengan standar tertentu,

(5)

tinggi pada individu, akan membentuk individu yang tangguh, ulet, bertanggung jawab, memiliki motif berprestasi yang tinggi, serta membantu individu mencapai hasil terbaiknya. Selain itu, gaya belajar juga berpengaruh pada belajar siswa.

Gaya belajar adalah cara belajar siswa yang lebih disukai. Gunawan (2003: 139) menyatakan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan gaya belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka. Menurut DePorter, dkk (2010: 213) gaya belajar dibedakan menjadi gaya belajar bertipe visual, tipe auditori, dan tipe kinestetik.

Menurut DePorter orang-orang bertipe visual memiliki ciri-ciri sebagai berikut (1) rapi dan teratur, (2) teliti terhadap detail, (3) mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang didengar, (4) mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal, (5) biasanya tidak terganggu oleh keributan, dan (6) mengingat dengan asosiasi visual. Orang-orang bertipe auditori memiliki ciri-ciri sebagai berikut (1) mudah terganggu oleh keributan, (2) senang membaca dengan keras dan mendengarkan, (3) suka berbicara, suka berdiskusi, (4) menggerakkan bibir saat membaca, dan (5) belajar dengan mendengar dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat. Orang-orang bertipe kinestetik memiliki ciri-ciri sebagai berikut (1) selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak, (2) ingin melakukan segala sesuatu, (3) belajar melalui memanipulasi dan praktik, dan (4) menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.

Berdasarkan tipe-tipe gaya belajar tersebut, hampir setiap siswa belum mengenali tipe gaya belajar yang dimilikinya, sehingga prestasi belajar siswa belum optimal. Selain itu guru juga belum mengetahui gaya belajar yang dimiliki siswa, guru masih menggunakan gaya belajar yang diketahuinya.

(6)

belajar akan semakin tinggi prestasi belajar matematika. Sebaliknya semakin rendah gaya belajar, maka semakin rendah pula prestasi belajar matematika.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji (1) pengaruh kemandirian terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) ada tidaknya pengaruh bersama antara kemandirian dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sambi kelas VIII semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto, karena variabel-varibel bebasnya tidak dikendalikan, dalam arti variabel tersebut sudah terjadi.

Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2012/2013, sedangkan sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Menurut Azwar (2011: 87), Cluster random sampling yaitu cara pengambilan sampling berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu atau perseorangan. Sampel diambil dengan cara undian, sehingga terpilih kelas VIII F dengan jumlah 30 siswa sebagai sampel.

(7)

regresi linear ganda. Sebagai persyaratan analisis data dilakukan uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji linearitas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

[image:7.595.115.516.249.469.2]

Hasil uji validitas data kemandirian dan gaya belajar siswa disajikan dalam tabel-tabel berikut.

Tabel 1. Ringakasan Uji Validitas Angket Kemandirian Belajar

No Item r11 r0,05;30 Ket. No Item r11 r0,05;30 Ket.

1 0.452 0,367 Valid 13 0,451 0,367 Valid

2 0.401 0,367 Valid 14 -0,256 0,367 Invalid

3 0.411 0,367 Valid 15 0,455 0,367 Valid

4 0,402 0,367 Valid 16 0,624 0,367 Valid

5 0.443 0,367 Valid 17 0,610 0,367 Valid

6 0.649 0,367 Valid 18 0,626 0,367 Valid

7 0,490 0,367 Valid 19 0,459 0,367 Valid

8 0.501 0,367 Valid 20 0,725 0,367 Valid

9 0.558 0,367 Valid 21 0,377 0,367 Valid

10 0.447 0,367 Valid 22 0,606 0,367 Valid

11 0,603 0,367 Valid 23 0,413 0,367 Valid

[image:7.595.116.515.511.730.2]

12 -0,004 0,367 Invalid 24 0,197 0,367 Invalid

Tabel 2. Ringakasan Uji Validitas Angket Gaya Belajar

No Item r11 r0,05;30 Ket. No Item r11 r0,05;30 Ket.

1 0.445 0,367 Valid 13 0.425 0,367 Valid

2 0.456 0,367 Valid 14 0.655 0,367 Valid

3 0.644 0,367 Valid 15 0.491 0,367 Valid

4 0.679 0,367 Valid 16 -0.215 0,367 Invalid

5 0.450 0,367 Valid 17 0.449 0,367 Valid

6 0.602 0,367 Valid 18 0.455 0,367 Valid

7 -0.054 0,367 Invalid 19 -0.163 0,367 Invalid

8 0.416 0,367 Valid 20 0.434 0,367 Valid

9 0.550 0,367 Valid 21 0.432 0,367 Valid

10 0.368 0,367 Valid 22 0.448 0,367 Valid

11 -0.362 0,367 Invalid 23 0.375 0,367 Valid

(8)

Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2 menunjukkan bahwa item yang valid sebanyak 21 item untuk angket kemandirian dan 18 item untuk angket gaya belajar. Selanjutnya item yang valid digunakan untuk memperoleh data dari kelas sampel dan item yang tidak valid tidak digunakan.

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai koefisien kemandirian sebesar 0,798 dan nilai koefisien gaya belajar sebesar 0,679. Berdasarkan nilai koefisien tersebut dapat dikatakan bahwa kemandirian dan gaya belajar siswa memiliki reliabilitas tinggi.

Sebelum melakukan analisis regresi linear ganda terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji linear. Berdasarkan pengujian prasyarat analisis, hasil perhitungan dari uji normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors dengan taraf signifikansi sebesar 5% dan dikatakan normal jika Lobs < Ltab. Adapun ringkasan uji normalitas adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Ringkasan Uji Normalitas

Variabel Lobs L0,05;n Keputusan Kesimpulan

Kemandirian 0,091 L0,05;30 = 0,161 H0 diterima Normal

Gaya Belajar 0,111 L0,05;30 = 0,161 H0 diterima Normal

Prestasi Belajar

Matematika 0,143 L0,05;30= 0,161 H0 diterima Normal

Berdasar tabel di atas diketahui harga Lobs = ���� �(�)− �(�) masing-masing variabel lebih kecil dari Ltabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

(9)
[image:9.595.112.517.314.414.2]

Tabel 4. Ringkasan Uji Linearitas

Variabel yang diukur F obs F tabel Kesimpulan

X1Y 1,952 F 0,05;14,14 = 2,48 Linear

X2Y 1,066 F 0,05;11,17 = 2,41 Linear

Terpenuhinya uji normalitas dan uji linearitas dapat disimpulkan bahwa prasyarat analisis regresi linear ganda sudah terpenuhi, selanjutnya data bisa di uji.

Hasil analisis regresi linear ganda disajikan dalam tabel berikut. Tabel 5. Ringkasan Uji Regresi Linear Ganda

Variabel Koefisien Regresi tobs

Konstanta 37,040

Kemandirian 0,375 2,891

Gaya Belajar 0,290 2,342

Fobs = 27,534

R2 = 0,671

Berdasarkan tabel 5 diperoleh persamaan regresi linear ganda yaitu Ŷ = 0,263 + 0,628X1 + 0,910X2. Konstanta sebesar 0,263 menyatakan bahwa jika tidak ada skor kemandirian (X1) dan gaya belajar (X2), prestasi belajar matematika siswa (Y) sebesar 0,263. Berdasar analisis regresi linear ganda diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel kemandirian sebesar 0,628 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan skor kemandirian, maka akan menambah nilai prestasi belajar matematika.

(10)

indikasi bahwa siswa yang menerapkan kemandirian belajar akan mengalami perubahan dalam kebiasaan belajar, yaitu dengan cara mengatur dan mengorganisasikan dirinya sedemikian rupa sehingga dapat menentukan tujuan belajar, kebutuhan belajar, dan strategi yang digunakan dalam belajar yang mengarah kepada tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Khanifah (2007) dalam penelitiannya disimpulkan bahwa ada pengaruh kemandirian siswa terhadap prestasi belajar matematika.

Kemandirian dalam penelitian ini memberikan sumbangan efektif yang cukup besar 37,56% terhadap prestasi belajar, hal ini menunjukkan bahwa kemandirian merupakan faktor penting bagi pencapaian prestasi belajar siswa.

Berdasar analisis regresi linear ganda diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel gaya belajar adalah sebesar 0,910 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan skor gaya belajar, maka akan menambah nilai prestasi belajar matematika.

Uji keberartian koefisien arah regesi linear ganda untuk variabel gaya belajar diperoleh thit > ttabel, yaitu 2,342 > 2,052 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel gaya belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika.

(11)

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Puspicahyani (2006) dalam penelitiannya disimpulkan bahwa terdapat pengaruh gaya belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa.

Berdasar uji signifikansi koefisien kolerasi linear ganda (uji F) diperoleh nilai Fhit > Ftabel, yaitu 27,534 > 3,35, berarti kemandirian dan gaya belajar memberikan pengaruh bersama terhadap prestasi belajar matematika. Besarnya koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,671. Arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kemandirian dan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika adalah sebesar 67,1% sedangkan 32,9% dipengaruhi oleh variabel lain.

Hasil dari perhitungan diketahui bahwa variabel kemandirian memberikan sumbangan efektif sebesar 37,56% dan sumbangan relatif sebesar 55,98%. Variabel gaya belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 29,54% dan sumbangan relatif sebesar 44,02%. Berdasarkan besarnya sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel kemandirian memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap prestasi belajar matematika dibandingkan variabel gaya belajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Kemandirian berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika, (2) Gaya belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar matematika. (3) Terdapat pengaruh bersama antara kemandirian dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. DePorter, Bobbi, dkk. 2010. Quantum Teaching. Jakarta: KIFA.

Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.

(12)

Jensen, Eric. 2010. Guru Super & Super Teaching. Jakarta: PT Indeks.

Kompas. 2012. “Berita: Prestasi Sains dan Matematika Indonesia Menurun” (online),(http://edukasi.kompas.com/Prestasi.Sains.dan.Matematika.Indon

esia.Menurun, diakses tanggal 15 maret 2013).

Puspicahyani, Indah. 2006. “Pengaruh Kesiapan Belajar, Pola Asuh Orang Tua, dan Gaya Belajar Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika”. Skripsi: Pendidikan Matematika UNS. (diterbitkan)

Sumarmo, Utari. 2010. “Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik”. Makalah/Jurnal Pendidikan Matematika.(online), (http://math.sps.upi.edu/?cat=3 , diakses tanggal 18 Maret 2013).

Gambar

Tabel 2. Ringakasan Uji Validitas Angket Gaya Belajar
Tabel 3. Ringkasan Uji Normalitas
Tabel 4. Ringkasan Uji Linearitas

Referensi

Dokumen terkait

'utter ype cake adalah adonan cake yang dibuat dari mentega yang dikocok bersama gula hingga creamy. ake &#34;enis ini memerlukan bahan pengembang berupa baking po*der  atau soda

siswa terkait guru mata pelajaran TIK dalam mengajar dan hasil belajar TIK siswa kelas VIII dan IX SMP Negeri 3 Penebel; tidak terdapat hubungan yang signifikan

Pada CV Mitra Tunak Jaya Palembang berbasis dekstop dengan fitur pelayanan terhadap pelanggan dan juga administrasi perusahaan untuk dapat langsung melihat

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan frekuensi pemberian ASI eksklusif pada masa nifas dengan penambahan berat badan bayi usia 0-6 minggu di Desa

Dari uraian tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terdapat didalam akar alang-alang, kemudian pada ekstrak yang

Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika melalui penggunaan Pendekatan CBSA pada peserta didik kelas V.A SDN 18

The SPSS syntax file (igrowup.sps) calculates z-scores for the nine anthropometric indicators, weight-for-age, length/height-for-age, weight-for- length, weight-for-height, body

Lisa Marlina, M.Si., selaku dosen wali saya yang telah banyak mengarahkan dan membimbing saya dalam penyelesaian studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.