• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA ORGANISASI INTERNASIONAL dalam dinamika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DINAMIKA ORGANISASI INTERNASIONAL dalam dinamika"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

D

I

S

U

S

U

N

Oleh :

Kathrina Marisa O.B

(130521070)

Manajemen Ekstensi

Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera

Utara

Medan

2013

(2)

PBB singkatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Disebut juga UNO ( United Nation Organization ). PBB berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945 dengan dipelopori oleh lima negara, yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, dan Republik Rakyat Cina. Nama PBB/UNO digunakan secara resmi pertama kali pada 1 Januari 1942. Tujuannya ialah memajukan kerja sama Internasional dan mencegah terjadinya peperangan. Sejak didirikan hingga tahun 2007, sudah tercatat ada 193 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di di New York.

1. Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa

a. Persamaan kedaulatan bagi semua anggota

b. Semua anggota wajib memenuhi kewajiban dengan baik, sesuai dengan piagam PBB.

c. Semua perselisihan dunia harus diselesaikan secara damai, dan tidak dibenarkan memakai

kekerasan atau ancaman terhadap kemerdekaan suatu negara.

d. Semua anggota harus tunduk dan membantu kepada PBB, jika PBB terpaksa mengambil tindakan kekerasan terhadap suatu negara.

e. PBB tidak mencampuri urusan dalam negeri suatu negara.

2. Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa

a. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.

b. Memelihara dan mempererat persahabatan antarbangsa.

c. Menyelenggarakan kerja sama dalam memecahkan masalah dunia tentang ekonomi, politik, sosial, kebudayaan dan kemanusiaan.

d. Menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama dan kebangsaan.

e. menjadikan PBB sebagai pusat bangsa-bangsa dalam mencapai kesejahteraan bersama.

3. Badan-Badan Utama Perserikatan Bangsa-Bangsa

(3)

2. Dewan Keamanan

3. Dewan Ekonomi dan Sosial

4. Dewan Perwakilan

5. Mahkamah Internasional

6. Sekretariat

4. Majelis Umum PBB

Majelis Umum merupakan lembaga tertinggi PBB. Tugas-tugas Majelis Umum PBB

antara lain :

1. Merundingkan segala hal yang termasuk dalam piagam PBB.

2. Mengesahkan anggaran belanja PBB.

3. Memilih anggota tidak tetap untuk Dewan Keamanan.

4. Memilih anggota Dewan ekonomi dan Sosial.

5. Memilih 15 orang hakim untuk Mahkamah Internasional.

6. Memilih Sekretaris Jenderal PBB.

5. Dewan Keamanan PBB

Tugas Dewan Keamanan PBB adalah menjaga agar jangan sampai timbul perang antar negara. Dewan Keamanan PBB terdiri atas 15 Negara anggota yaitu 5 negara anggota tetap dan 10 negara anggota yang dipilih setiap dua tahun.

Lima negara anggota Dewan Keamanan PBB adalah 1. Amerika Serikat

2. Inggris 3. Perancis 4. Rusia 5. Cina.

Kelima negara ini memiliki hak istimewa yang disebut hak Veto, yaitu hak untuk melarang atau menolak suatu putusan.

6. Organisasi dalam Dewan Ekonomi dan Sosial

(4)

2. Organisasi Perkembangan Anak-anak Internasional (UNICEF)

3. Organisasi Bahan Makanan dan Pertanian (FAO)

4. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO)

5. Organisasi Buruh Internasional (ILO)

6. Organisasi Perserikatan Pos Sedunia (UPU)

7. Organisasi Perdagangan Internasional (ITO)

8. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO)

9. Organisasi Meteorologi Sedunia (WMO)

10. Organisasi Pengungsi Internasional (UNHCR)

11. Bank Internasional Pembangunan dan Perkembangan (IBRD)

12. Dana Moneter Internasional (IMF)

7. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa

1. Trygve Lie : dari Norwegia 2. Dag Hammerskjold : dari Swedia 3. U Thant : dari Myanmar 4. Dr. Kurt Waldheim : dari Austria

5. Javier Peres De Cuellar : dari Peru 6. Boutros Ghali : dari Mesir 7. Kofi Anan : dari Ghana

8. Ban Ki-mun : dari Korea Selatan.

8. Negara-Negara Anggota PBB

Keanggotaa PBB dapat dibedakan menjadi 2 macam :

1. Anggota Asli, yaitu negara-negara yang ikut dalam konfrensi San Fransisco tahun 1945 dan menandatangani piagam PBB.

2. Anggota Baru, yaitu negara-negara yang tidak ikut dalam konfrensi San Fransisco dan tidak menandatangani Piagam PBB, tetapi ingin bergabung dalam badan dunia itu.

(5)

Afganistan (19 November1946)

Afrika Selatan (7 November1945)

Republik Afrika Tengah (20 Sept 1960)

Albania (14 Desember1955)

Aljazair (8 Oktober1962)

Amerika Serikat (24 Oktober1945)

Andorra (28 Juli1993)

Angola (1 Desember1976)

Antigua dan Barbuda (11 November1981)

Arab Saudi (24 Oktober1945)

Argentina (24 Oktober1945)

Armenia (2 Maret1992)

Australia (1 November1945)

Austria (14 Desember1955)

Azerbaijan (2 Maret1992)

Bahama (18 September1973)

Bahrain (21 September1971)

Bangladesh (17 September1974)

Barbados (9 Desember1966)

Belanda (10 Desember1945)

Belarus (24 Oktober1945)

Belgia (27 Desember1945)

Belize (25 September1981)

Benin (20 September1960)

Chili (24 Oktober1945)

Republik Rakyat Cina (24 Oktober1945)

Denmark (24 Oktober1945)

Djibouti (20 September1977)

Dominika (18 Desember1978)

Republik Dominika (24 Oktober1945)

Ekuador (21 Desember1945)

El Salvador (24 Oktober1945)

Eritrea (28 Mei1993)

Estonia (17 September1991)

Ethiopia (13 November1945)

Fiji (13 Oktober1970)

Filipina (24 Oktober1945)

Finlandia (14 Desember 1955)

Guatemala (21 November1945)

Guinea (12 Desember1958)

(6)

Bhutan (21 September1971)

Bolivia (14 November1945)

Bosnia-Herzegovina (22 Mei1992)

Botswana (17 Oktober1966)

Brasil (24 Oktober1945)

Britania Raya (24 Oktober1945)

Brunei (21 September1984)

Bulgaria (14 Desember1955)

Burkina Faso (20 September1960)

Burundi (18 September1962)

Republik Ceko (19 Januari1993)[3]

Chad (20 September1960)

Jepang (18 Desember1956)

Jerman (18 September 1973)[

Kamboja (14 Desember1955)

Kamerun (20 September1960)

Kanada (9 November1945)

Kazakhstan (2 Maret1992)

Kenya (16 Desember1963)

Kirgizstan (2 Maret1992)

Kiribati (14 September1999)

Kolombia (5 November1945)

Komoro (12 November1975)

Republik Kongo (20 September1960)[6]

Republik Demokratik Kongo (20 September

Guinea Khatulistiwa (12 November1968)

Guyana (20 September1966)

Haiti (24 Oktober1945)

Honduras (17 Desember1945)

Hongaria (14 Desember 1955)

India (30 Oktober1945)

Indonesia (28 September1950)

Irak (21 Desember1945)

Iran (24 Oktober1945)

Jamaika (18 September1962)

Mauritania (27 Oktober 1961)

Mauritius (24 April1968)

Meksiko (7 November1945)

Mesir (24 Oktober1945)[10]

Federasi Mikronesia (17 September1991)

Moldova (2 Maret1992)

Monako (28 Mei1993)

Mongolia (27 Oktober1961)

Montenegro (28 Juni2006)[11]

Mozambik (16 September1975)

Myanmar (Burma) (19 April1948)

(7)

1960)

Korea Selatan (17 September1991)

Korea Utara (17 September1991)

Kosta Rika (2 November1945)

Kroasia (22 Mei1992)[7]

Kuba (24 Oktober1945)

Kuwait (14 Mei1963)

Laos (14 Desember1955)

Latvia (17 September1991)

Lebanon (24 Oktober1945)

Lesotho (17 Oktober1966)

Liberia (2 November1945)

Libya (Arab Jamahiriya) (14 Desember 1955)

Liechtenstein (18 September1990)

Lituania (17 September1991)

Luksemburg (24 Oktober1945)

Madagaskar (20 September 1960)

Republik Makedonia (8 April 1993)[9]

Maroko (12 November 1956)

Nauru (14 September1999)

Nepal (14 Desember1955)

Niger (20 September1960)

Nigeria (7 Oktober1960)

Nikaragua (24 Oktober1945)

Norwegia (27 November1945)

Oman (7 Oktober1971)

Pakistan (30 September1947)

Palau (15 Desember1994)

Panama (13 November1945)

Pantai Gading (20 September1960)

Papua Nugini (10 Oktober1975)

Paraguay (24 Oktober1945)

Perancis (24 Oktober1945)

Peru (31 Oktober1945)

Polandia (24 Oktober1945)

Portugal (14 Desember1955)

Tonga (14 September1999)

Trinidad dan Tobago (18 September1962)

Tunisia (12 November1956)

Turki (24 Oktober1945)

Turkmenistan (2 Maret1992)

(8)

Kepulauan Marshall (17 September 1991)

Qatar (21 September 1971

Rumania (14 Desember1955)

Rusia (24 Oktober1945)

Rwanda (18 September 1962)

Saint Kitts dan Nevis (23 September1983)

Saint Lucia (18 September1979)

Saint Vincent dan Grenadines (16 September 1980)

Samoa (15 Desember1976)

San Marino (2 Maret1992)

Sao Tome dan Principe (16 September1975)

Selandia Baru (24 Oktober1945)

Senegal (28 September1960)

Serbia (1 November2000)[13]

Seychelles (21 September1976)

Sierra Leone (27 September1961)

Singapura (21 September1965)

Siprus (20 September1960)

Slovenia (22 Mei1992)

Slowakia (19 Januari1993)

Kepulauan Solomon (19 September1978)

Somalia (20 September1960)

Spanyol (14 Desember1955)

Sri Lanka (14 Desember1955)

Uganda (25 Oktober1962)

Ukraina (24 Oktober1945)

Uni Emirat Arab (9 Desember1971)

Uruguay (18 Desember1945)

Uzbekistan (2 Maret1992)

Vanuatu (15 September 1981)

Venezuela (15 November 1945)

Sudan Selatan (14 Juli2011)

Suriah (24 Oktober1945)

Suriname (4 Desember1975)

Swaziland (24 September1968)

Swedia (19 November1946)

Yordania (14 Desember1955)

Yunani (25 Oktober 1945)

(9)

Sudan (12 November1956) Zambia (1 Desember 1964)

Zimbabwe(25Agustus 1980

(10)

1. Sejarah Pembentukan Uni Eropa

Awalnya, Uni Eropa dibentuk karena beberapa hal. Namun, yang paling mendasari pembentukan Uni Eropa itu sendiri karena Perang Dunia II atau Perang Eropa telah membawa dampak yang sangat mengerikan di segala aspek. Tidak terkecuali ekonomi. Saat itu, Eropa mengalami depresi ekonomi yang sangat menyedihkan. Selain kalah perang, negara-negara di Eropa juga harus membayar biaya perang yang dikeluarkan negara-negara pemenang perang. Sehingga, hampir semua birokrasi pemerintahan dan infrastrukturnya tidak dijalankan dengan benar. Akibatnya, terjadi keterpurukan ekonomi makro dan mikro. Kelaparan dan kekurangan lapangan kerja menyebabkan angka kriminalitas semakin meninggi. Kekacauan di Eropa pasca perang mengundang perhatian lebih dari masing-masing pemimpin negara yang kemudian bersepakat untuk secara perlahan memperbaiki keadaan ekonomi Eropa yang nantinya akan sedikit demi sedikit membangkitkan Eropa secara keseluruhan.

Uni Eropa (UE) sendiri adalah organisasi internasional negara-negara Eropa yang dibentuk untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan memperkuat hubungan antara negara-negara anggotanya. Bentuk kerjasama yang unik karena bukan hanya meleburkan batas wilayah dalam artian yang sempit. Namun, kerjasama ini lebih kepada pembentukan satu struktur pemerintahan di Eropa. Munculnya aspirasi pasca perang di Eropa atau Perang Dunia II membentuk sebuah organisasi supranasional Eropa yang memiliki motif baik motif politik maupun motif ekonomi. Motif politik didasarkan kepada kepercayaan bahwa organisasi supranasional bisa mengeliminasi ancaman perang diantara negara-negara Eropa, sedangkan motif ekonomi dipercaya bahwa apabila Eropa berada dibawah satu organisasi supranasional maka eropa akan memiliki pasar yang lebih besar dan pasar ini akan meningkatkan kompetisi serta meningkatnya standar kehidupan warga Eropa. Asumsi dari penggabungan antara motif ekonomi dan motif politik adalah bahwa kekuatan ekonomi merupakan dasar dari kekuatan politik dan militer serta ekonomi yang terintegrasi diyakini bisa mengurangi konflik yang mungkin terjadi diantara negara-negara Eropa.

Untuk membantu orang Eropa kembali membumi dan mendorong terbentuknya pemerintah yang kuat dan bersahabat, Menteri Luar Negeri AS George C Marshall

(11)

merekomendasikan agar amerika serikat menyediakan sejumlah besar bantuan keuangan kepada negara-negara eropa untuk membantu rekontruksi mereka. Rencana itu terwujud pada tahun 1948 dan pada kuartal pertama tahun 1950, produksi industri eropa telah mencapai 138 persen. Dalam rangka memudahkan implementasi rencana Maarshall, Organisasi kerja sama Eropa (OEEC) didirikan pada tahun 1947.

OEEC mengawasi distribusi bantuan AS dari rencana Marshall. Setelah tugas mengatur rencana Marshall selesai, OEEC melanjutkan perannya medorong hubungan ekonomi dan perdagangan di berbagai antar negara. Pada tahun 1961, OEEC berubah menjadi Organization for Economic Coorperation and Development atau OECD.

Pada tahun 1948, belanda, belgia dan luksemburg membentuk perserikatan benelux ( benelux Union ). Pada tahun 1948 diciptakan Uni Eropa Barat ( Western European Union) yang terdiri dari inggris, perancis, belgia, belanda dan luksemburg. Pendirian organisasi Pakta Atlantik Utara ( North Atlantic Treaty Organization ) NATO menyediakan suatu mekanisme untuk keamanan militer, membuat WEU tidak diperlukan. NATO memilliki 19 anggota, mencakup ketiga blok negara-negara bekas soviet, Republik Cekoslovakia, Hongaria dan Polandia yang diterima tahun 1999 sebagai anggota paling baru. Di antara kerja sama yang dihasilkan oleh organisasi ini dan lainnya timbul benih untuk integrasi Eropa yang lebih besar. Yang tumbuh dengan dengan cepatnya menjadi apa yang kini dikenal sebagai European Union – EU.

2. Tujuan Uni Eropa

Tujuan dari Uni Eropa adalah untuk mengimplementasikan Economic and Monetary Union (EMU) dengan memperkenalkan satu mata uang Eropa yaitu Euro untuk semua negara anggota UE. Hal ini masih dikembangkan di Uni Eropa karena sampai saat ini masih ada beberapa negara yang tidak menggunakan Euro sebagai mata uang mereka walaupun mereka adalah anggota Uni Eropa.

Jadi, secara garis besar bisa ditarik dua tujuan utama pembentukan Uni Eropa, yaitu:

1. Terjalinnya kerjasama antar negara anggota di bidang ekonomi yang fokus terhadap keleluasaan gerak sumber produksi, manusia (sumber tenaga kerja), hasil produksi, dan jasa tanpa tarif atau minimal dengan kesegaraman tarif yang rendah.

2. Terjalinnya kerjasama antar negara anggota di bidang politik sehingga dapat mengurangi dampak negatif rivalitas antar negara-negara besar di Eropa yang telah ada sejak dahulu kala sehingga bisa menghindari terjadinya perang kembali di Eropa, serta menjadi salah satu kekuatan di dunia dalam regulasi internasional.

(12)

Tujuan utama didirikannya Uni Eropa adalah untuk mencapai sebuah pasar tunggal diantara negara-negara anggotanya. Uni Eropa mencoba mencapainya dengan tiga langkah utama yaitu :

a. by defining a common commercial policy,

b. by reducing economic differences among its richer and poorer members

c. by stabilizing the currencies of its members.

Selain itu kebijakan UE juga mencakup sejumlah kerja sama yang berbeda, diantaranya:

1. Pengambilan keputusan yang otonom : negara-negara anggota telah memberikan kepada Komisi Eropa kekuasaan untuk mengeluarkan keputusan-keputusan di wilayah-wilayah tertentu seperti misalnya undang-undang kompetisi, kontrol Bantuan Negara dan liberalisasi.

2. Harmonisasi : hukum negara-negara anggota diharmonisasikan melalui proses legislative UE, yang melibatkan Komisi Eropa, Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa. Akibat dari hal ini hukum Uni Eropa semakin terasa hadir dalam sistem-sistem negara anggota.

3. Kooperasi: negara-negara anggota, yang bertemu sebagai Dewan Uni Eropa sepakat untuk bekerja sama dan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dalam negeri mereka.

4. Kelembagaan Uni Eropa

Sistem kelembagaan UE didasarkan pada tujuan untuk melindungi kepentingan dan tanggung jawab bersama, yang tercermin dalam mekanisme pengambilan keputusan di Uni Eropa melalui lima lembaga utama, yaitu:

1. Komisi Eropa

Komisi Eropa bertindak memegang fungsi eksekutif dan bertanggung jawab untuk memprakarsa legislasi dan kepemimpinan harian Uni Eropa. Komisi juga menjadi motor integrasi Eropa. Komisi bekerja sebagai kabinet pemerintahan, dengan 27 Komisaris yang bekerja dalam area kebijakan yang berbeda-beda, satu orang dari setiap negara anggota, namun Komisaris terikat pada komitmen untuk mewakili kepentingan Uni Eropa sebagai keselurahan, bukan kepentingan negara masing-masing.

2. Dewan Uni Eropa

(13)

tertinggi" Uni Eropa. Dewan Eropa aktif terlibat dalam negosiasi perubahan perjanjian dan mendefinisikan agenda dan strategi kebijakan Uni Eropa.

Dewan Eropa menggunakan peran kepemimpinannya untuk menyelesaikan perselisihan antara negara-negara anggota dan institusi-institusi Uni Eropa, serta untuk menyelesaikan krisis politik dan perbedaan pendapat atas masalah dan kebijakan kontroversial. Secara eksternal, Dewan Eropa berfungsi sebagai "Kepala Negara kolektif" dan meratifikasi dokumen penting (misalnya perjanjian dan persetujuan internasional).

3. Parlemen Eropa

Parlemen Eropa membentuk setengah badan legislatif Uni Eropa. Sebanyak 736 (akan segera menjadi 751) Anggota Parlemen Eropa secara langsung dipilih oleh warga negara Uni Eropa setiap lima tahun berdasarkan perwakilan proporsional suara yang dikumpulkan oleh masing-masing partai politik. Meskipun Parlemen Eropa dipilih secara nasional, para anggota duduk menurut fraksi politik, dan bukan berdasarkan kewarganegaraan mereka. Setiap negara memiliki sejumlah jatah kursi yang kemudian dibagi menjadi konstituen sub-nasional dimana hal ini tidak mempengaruhi sifat proporsional dari sistem suara.

Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa meluluskan undang-undang secara bersama-sama di hampir semua wilayah di bawah prosedur legislatif biasa. Hal ini juga berlaku untuk masalah anggaran Uni Eropa. Pada akhirnya, Komisi bertanggung jawab kepada Parlemen, memerlukan persetujuan Parlemen untuk menjabat, dan harus melaporkan kembali kepada Parlemen serta tunduk pada kritik atau pertidakserujuan dari Parlemen. Presiden Parlemen Eropa melaksanakan peran pembicara (speaker) dalam parlemen dan mewakili Parlemen secara eksternal. Presiden PE dan Wakil Presiden dipilih oleh Parlemen Eropa setiap dua setengah tahun.

4. Mahkamah Eropa

The European Court of Justice (ECJ) atau Mahkamah Eropa adalah lembaga yudikatif, berwenang menyelesaikan berbagai konflik kepentingan internal Uni Eropa dan memberikan opini mengenai berbagai persetujuan internasional yang dilakukan oleh Uni Eropa. Secara umum tugas ECJ adalah memastikan adanya pamahaman, interpretasi dan aplikasi yang sama dari negara-negara anggota UE terhadap hukum UE (Pasal 220 s/d 245 Traktat Masyarakat Eropa).

5. Court of Auditors

Court of Auditors mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan apakah semua pemasukan dan pengeluaran UE dilakukan secara hukum dan tidak melanggar aturan, serta apakah manajemen keuangan anggaran UE dilaksanakan secara sehat.

Court of Auditors juga dapat melakukan pemeriksaan atas permintaan salah satu lembaga UE.

(14)

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh negara tersebut yang mengatasnamakan UE, seperti penarikan bea masuk, manajemen Regional Funds,

5. Anggota Uni Eropa

Uni Eropa memiliki 28 negara anggota yaitu :

Negara Tanggal Bergabung

Belanda

Sejak Permulaan Belgia

Italia

Jerman

Luksemburg

Perancis

Britania Raya

1 Januari 1973 Denmark

Irlandia

Yunani 1 Januari 1981

Portugal

1 Januuari 1986 Spanyol

Swedia

Austria

1 Januari 1995 Finlandia

(15)

Republik Ceko

1 Mei 2004 Estonia

Hongaria

Latvia

Lituania

Malta

Polandia

Siprus

Slovenia

Slowakia

Bulgaria

1 Januari 2007 Rumania

Kroasia 1 Juli 2013

6. Tindakan-tindakan Uni Eropa

Uni Eropa semakin menyatakan kehadirannya di dalam masyarat bisnis dunia. Sejumlah peraturan Uni Eropa yang signifikan sebenarnya mempunyai dampak di amerika serikat dan ditempat lain oleh karena besarnya Uni Eropa dan pentingnya Uni Eropa sebagai mitra magang. Aturan-aturan Uni Eropa telah memaksa Microsoft mengubah kontraknya dengan pembuat perangkat lunak dan bahkan memaksa Mcdonald’s untuk berhenti menyajikan mainan plastik lunak dengan Happy Mealsnya.

7. Hubungan Uni Eropa Dengan Indonesia

(16)

Dalam kebijakan kerjasama pembangunan, UE juga cenderung inward-looking

sehingga lebih memfokuskan bantuan pada wilayah-wilayah sekitar. Dengan demikian, meskipun UE menyumbang sekitar 55% dari total bantuan pembangunan resmi (ODA) dunia, sebagian besar bantuan tersebut ditujukan pada wilayah Eropa, Mediterania dan ACP (Afrika, Karibia dan Pasifik yang berdasarkan pertimbangan sejarah memiliki persetujuan khusus dengan UE). Bantuan UE ke wilayah lain, Asia dan Amerika Latin, menjadi sangat terbatas, sehingga dengan segala keterbatasan tersebut Indonesia dituntut mampu secara maksimal menghadapi situasi. Apalagi mengingat kebijakan kerjasama pembangunan UE cenderung dikaitkan dengan klausul-klausul penghormatan HAM, lingkungan dan standar sosial.

Terlepas dari tantangan yang ada, setiap peluang dalam hubungan Indonesia-UE tetap perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Salah satunya adalah perkembangan pandangan UE mengenai Indonesia yang lebih baik dibanding masa sebelum reformasi. Perkembangan ini membawa keuntungan peningkatan komitmen UE untuk lebih mengintensifkan hubungan dengan Indonesia, termasuk ekonomi dan kerjasama pembangunan. Komitmen UE untuk meningkatkan hubungan dengan RI antara lain tercermin dalam peningkatan hibah Komisi sejak periode reformasi. UE juga menginginkan peningkatan hubungan yang lebih intensif di bidang perdagangan dan investasi.

Pada jalur kelembagaan pemerintahan, upaya peningkatan hubungan bilateral RI-UE di bidang ekonomi dilakukan terutama melalui Forum Konsultasi Bilateral (FKB) Tingkat Pejabat Senior yang telah tiga kali bersidang. Dalam pertemuan terakhir di Brussel tanggal 10-11 Desember 2002, FKB membahas isu-isu politik, ekonomi dan perdagangan, serta kerjasama pembangunan.

Pengembangan hubungan ekonomi RI-UE juga dikembangkan melalui pertemuan dan konsultasi di tingkat Menteri. Menlu RI bersama mitranya dari UE (Komisioner Luar Negeri dan Troika UE) sepakat untuk meningkatkan kualitas kerjasama, dengan tekad agar jarak geografis yang memisahkan kedua pihak tidak menjadi penghalang. Konsultasi juga berkembang di antara menteri-menteri sektoral, termasuk perdagangan dan kehutanan. Konsultasi berkala antara Menperindag RI dengan Komisioner Perdagangan UE telah dimanfaatkan untuk membahas pemecahan masalah bilateral serta kerjasama regional maupun multilateral.

(17)

1. Latar Belakang

Latar belakang pembentukan forum ini berawal dari terjadinya Krisis Keuangan 1998 dan pendapat yang muncul pada forum G-7 mengenai kurang efektifnya pertemuan itu bila tidak melibatkan kekuatan-kekuatan ekonomi lain agar keputusan-keputusan yang mereka buat memiliki pengaruh yang lebih besar dan mendengarkan kepentingan-kepentingan yang barangkali tidak tercakup dalam kelompok kecil itu. Kelompok ini menghimpun hampir 90%

GNP dunia, 80% total perdagangan dunia dan dua per tiga penduduk dunia.

Negara-negara G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Secara resmi G-20 dinamakan The Group of Twenty (G-20) Finance Ministers and Central Bank Governors atau Kelompok Duapuluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Kelompok ini dibentuk tahun 1999 sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia. Pertemuan perdana G-20 berlangsung di Berlin, 15-16 Desember 1999 dengan tuan rumah menteri keuangan Jerman dan Kanada.

(18)

Sebagai forum ekonomi, G-20 lebih banyak menjadi ajang konsultasi dan kerja sama hal-hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional. Terdapat pertemuan yang teratur untuk mengkaji, meninjau, dan mendorong diskusi di antara negara industri maju dan sedang berkembang terkemuka mengenai kebijakan-kebijakan yang mengarah pada stabilitas keuangan internasional dan mencari upaya-upaya pemecahan masalah yang tidak dapat diatasi oleh satu negara tertentu saja.

2. Anggota G20

G-20 tidak memiliki staf tetap. Kursi ketua dirotasi di antara anggota-anggotanya dan dipegang oleh Troika yang beranggotakan tiga anggota: ketua tahun berjalan, ketua tahun lalu, dan ketua tahun berikut. Sistem ini dipilih untuk menjamin keberlangsungan kegiatan dan pengelolaan. Ketua tahun berjalan membuka sekretariat tidak tetap yang buka hanya selama masa tugasnya.Sebagian besar anggota adalah negara-negara dengan Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (PPP) terbesar dengan sedikit modifikasi. Belanda, Polandia, dan Spanyol, yang termasuk big 20, diwakili oleh Uni Eropa. Iran dan Taiwan tidak diikutsertakan. Thailand juga tidak diikutsertakan, walaupun posisinya di atas Afrika Selatan.

Negara-negara anggota:

1. Afrika Selatan 11. Italia 2. Amerika Serikat 12. Jepang 3. Arab Saudi 13. Jerman 4. Argentina 14. Kanada 5. Australia 15. Korea Selatan 6. Brasil 16. Meksiko 7. Britania Raya 17. Perancis

8. RRC 18. Rusia

9. India 19 Turki

10. Indonesia 20. Uni Eropa

3. Peran Indonesia Dalam G20

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester

Maka dapat disimpulkan bahwa nilai moral dalam cerita rakyat Tan Nunggal dan Bujang Nadi Dare Nandong adalah nilai moral yang tidak patut dicontoh karena memiliki nilai moral

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian hukum normatif-empiris, penelitian empiris dilakukan untuk memperoleh data

Dalam kegiatan industri, air limbah akan mengandung zat-zat/kontaminan yang dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa pelarut atau bahan aditif, produk terbuang atau gagal, pencucian

Kepercayaan masyarakat terhadap Bank Mandiri merupakan amanah bagi seluruh jajaran manajemen untuk tetap berkomitmen meningkatkan kualitas jasa layanan dan terus menerus

Penyebab Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik Dalam sistem tenaga listrik tiga fasa, gangguan- gangguan yang dapat menyebabkan timbulnya arus berlebih yang mungkin terjadi

setiap individu yang berasal dari pengaruh lingkkungan yang berbeda, dan itu merupakan sifat manusia yang tidak dapat dipungkuri, karena manusia memiliki perbedaan perilaku

Meskipun upaya mem-branding UMKM di Kecamatan Sumpiuh sudah dilaksanakan dengan seringnya pemberitaan lewat media massa, beroperasinya stasiun radio Komunitas Peduli Sumpiuh