• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi dan Tujuan Negara docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Definisi dan Tujuan Negara docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Definisi dan Tujuan Negara

1a.DEFINISI NEGARA

Harold J. Laski

, Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasian karena mempunyai

wewenang yang bersifat mamaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu atau

kelompok yang merupakan bagian masyarakat itu.

Rogert H. Soltau

,

Negara

ialah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan

persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.

Max Weber

, Negara yaitu suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan

kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah

Robert M. Maclver

, Negara merupakan asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di

dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang

diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan

memaksa

*

KESIMPULAN PENGERTIAN NEGARA ,Negara

adalah suatu daerah teritorial yang

rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya

ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan monopolitis dari kekuasaan

yang sah.

1b.TUJUAN NEGARA

Rogert H. Sultay

, tujuan suatu negara adalah memungkinkan rakyatnya untuk berkembang serta

menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.

Harold J. Laski

, tujuan negara ialah menciptakan keadaan dimana rakyatnya dapat mencapai

terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal.

Tujuan Negara Indonesia

terdapat di dalam pembahasan Undang-undang Dasar 1945,

Tujuan

Negara Indonesia

adalah untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang didasarkan pada kemerdekaan, perdamaan abadi dan keadilan sosial.

2.DEMOKRASI

(2)

pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan

adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara

.

DEFINISI DEMOKRASI MENURUT AHLI :

Abraham Lincoln ,Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Charles Costello ,Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan

kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi

hak-hak perorangan warga negara.

John L. Esposito ,Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh

karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol

kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi

pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun

yudikatif.

Hans Kelsen ,Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang

melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Di mana rakyat telah

yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam

melaksanakan kekuasaan Negara.

Sidney Hook ,Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan

pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan

mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

C.F. Strong ,Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota

dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang menjamin

pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya pada mayoritas

tersebut.

Hannry B. Mayo ,Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil

yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas

prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi kebebasan

politik.

Merriem ,Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh

mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh

mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya

dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik; rakyat

umum khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau

privelese berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.

(3)

di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir seluruh

penduduk dewasa dapat memberikan suara.

3.PERBEDAAN S,PARLEMENTER DAN PRESIDENSIL

Sistem presidensial

Sistem presidensial

(presidensial), atau disebut juga dengan

sistem kongresional

, merupakan

sistem

pemerintahan

negara

republik

di mana kekuasan

eksekutif

dipilih melalui

pemilu

dan terpisah dengan

kekuasan

legislatif

.

Menurut

Rod Hague

, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu:

Presiden

yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang

terkait.

Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan.

Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.

Dalam sistem presidensial, presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena rendah

subjektif seperti rendahnya dukungan politik. Namun masih ada mekanisme untuk mengontrol presiden. Jika

presiden melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi

presiden bisa dijatuhkan. Bila ia diberhentikan karena pelanggaran-pelanggaran tertentu, biasanya seorang wakil

presiden akan menggantikan posisinya.

Model ini dianut oleh

Amerika Serikat

,

Filipina

,

Indonesia

dan sebagian besar negara-negara

Amerika

Latin

dan

Amerika Tengah

.

Ciri-ciri sistem presidensial

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu :

Dikepalai oleh seorang presiden sebagai

kepala pemerintahan

sekaligus

kepala negara

.

Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan

demokrasi

rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau

melalui badan perwakilan rakyat.

Presiden memiliki

hak prerogratif

(hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan

menteri

-menteri

yang memimpin

departemen

dan non-departemen.

Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).

Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

]Kelebihan dan kelemahan sistem presidensial

(4)

Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.

Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden

Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Filipina adalah enam tahun dan Presiden Indonesia adalah lima

tahun.

Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.

Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang luar termasuk

anggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:

Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.

Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif dan legislatif

sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas

Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.

Sistem parlementer

Sistem parlementer

adalah sebuah sistem pemerintahan di mana

parlemen

memiliki peranan penting dalam

pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat

perdana menteri

dan parlemen pun

dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam

mosi tidak percaya

. Berbeda

dengan

sistem presidensiil

, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang

presiden

dan seorang perdana menteri,

yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya

pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol

kepala negara

saja.

Sistem parlementer dibedakan oleh

cabang eksekutif pemerintah

tergantung dari dukungan secara langsung atau

tidak langsung

cabang legislatif

, atau

parlemen

, sering dikemukakan melalui sebuah

veto keyakinan

. Oleh karena

itu, tidak ada

pemisahan kekuasaan

yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari

beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam

sebuah

republik

kepresidenan.

(5)

Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah

Inggris

,

Jepang

,

Belanda

,

Malaysia

,

Singapura

dan

sebagainya.

[

sunting

]Ciri-ciri sistem parlementer

Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:

§ Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai

kepala pemerintahan

sedangkan

kepala negara

dikepalai oleh

presiden/raja.

§ Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi berdasarkan undang-undang.

§ Perdana menteri memiliki

hak prerogratif

(hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan

menteri

-menteri

yang memimpin

departemen

dan non-departemen.

§ Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

§ Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.

§ Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

[

sunting

]Kelebihan dan kelemahan sistem parlementer

Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:

§ Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan

legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.

§ Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

§ Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi barhati-hati dalam

menjalankan pemerintahan.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:

§ Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu

kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.

§ Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan masa jabatannya

karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

§ Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah anggota parlemen dan

berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat

mengusai parlemen.

§ Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen

dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya..

TEORI KEKUASAAN

(6)

 TEORI KEKUATAN  TEORI PERJANJIAN  TEORI ETIKA  TEORI ABSOLUT  TEORI PSIKOLOGI

TEORI TEOKRASI

 Teori ini beranggapan bahwa tindakan penguasa/negara selalu benar, sebab negara itu hasil ciptaan Tuhan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

 Secara langsungà penguasa itu berkuasa krn menerima wahyu dari Tuhan.  Secara tidak langsungà penguasa berkuasa krn kodrat Tuhan.

Teokrasi Langsung

o Yang berkuasa di dlm negara adalah Tuhan secara langsung.

o Adanya negara atas kehendak Tuhan dan yg memerintah adalah Tuhan.

o Sebelum PD II, rakyat Jepang mengakui rajanya sebagai anak Tuhan.

o Di Mesir Kuno, Firaun mengklaim dirinya sebagai Tuhan.

Teokrasi Tidak Langsung

o Dikatakan tidak langsung krn bukan Tuhan sendiri yg memerintah melainkan raja atas nama atau pemberian Tuhan.

o Raja dipandang sbg simbol yg diberikan tugas suci (mission sacred) sbg perintah Tuhan.

AGUSTINUS “DE CIVITAS DEI

 Ada dua macam kehidupan yg berasal dari anak Adam (Abel/Habil dan Kain/Kabil)

 Civitas Dei à Negara ciptaan Tuhan. Negara yg tunduk pd hukum-hukum dan kepemimpinan gereja.

 Civitas Terrana/Diaboli à Negara duniawi atau buatan setan. Negara yg tidak mengikuti hukum-hukum gereja.

THOMAS AQUINAS

 Tidak ada negara buatan setan. Semua negara merupakan perwujudan kehendak Tuhan.

 Negara lahir dari pergaulan antarmanusia yg ditentukan oleh hukum dan tata alam. Shg, ada negara “Civitas Dei” dan “Civitas Terrana”.

 Sebaik-baiknya negara adalah yg tunduk pada hukum-hukum gereja (Civitas Dei).

Tokoh Teori Teokrasi lainnya

n FRIEDRICH JULIUS STAHL:

Negara lahir karena takdir Ilahi, termasuk kekuasaan yg dimiliki negara juga karena kehendak dan kekuasaan Tuhan. n FRIEDRICH HEGEL:

The march of God in the world” à prilaku Tuhan di dunia.

TEORI KEKUATAN

(7)

¢ Kekuatan materi/ekonomi à orang yg memiliki harta atau orang kaya.

¢ Kekuatan politik à orang yg berpengaruh, baik kepandaian maupun karena keturunan bangsawan

Teori Kekuatan Fisik • THOMAS HOBBES • NICCOLO MACHIAVELLI • LEON DUGUIT

• FRANZ OPPENHEIMER

THOMAS HOBBES “Leviathan

Ø Dua macam status manusia: “status naturalis” yaitu status manusia sebelum ada negara, dan “status civilis” yaitu status manusia setelah ada negara sbg warga negara

Ø Status naturalis à manusia sbg srigala terhadap manusia yg lain(homo homini lupus); perang semua melawan semua (bellum omnium contra omnes).

Ø Raja adalah orang yg kuat fisiknya, yg melebihi kekuatan warga lainnya agar dpt mengatasi segala kekacauan yg timbul dlm masyarakat.

NICCOLO MACHIAVELLI “Il Principle

n Raja harus kuat dan tahu cara mengatasi segala kekacauan yg dihadapi negara. Ia dpt mempergunakan segala alat yg menguntungkan baginya. Jika perlu, alat yg digunakan boleh melanggar perikemanusiaan.

n Demi mencapai tujuan (keutuhan negara) segala cara dapat digunakan. à “Tujuan menghalalkan cara”.

Tokoh-Tokoh Penganut Teori Kekuatan

n LEON DUGUIT:

Mereka yg paling kuat (lesplus forts) yg dpt memaksakan kehendaknya kpd pihak lain, baik karena faktor fisik, intelegensia, ekonomi, maupun agama.

n FRANZ OPPENHEIMER:

Negara merupakan susunan masyarakat yg oleh golongan yg menang dipaksakan kpd golongan yg ditaklukkan dgn maksud utk mengatur kekuasaan golongan yg satu atas golongan yg lain dan melindungi terhadap ancaman pihak lain.

Teori Kekuatan Ekonomi KARL MARX:

Negara merupakan alat kekuasaan bagi segolongan manusia dlm masyarakat utk menindas golongan lainnya guna mencapai tujuan.

Dalam negara, masyarakat terbagi dlm dua kelas yg saling bertentangan, yaitu kaum yg ekonominya kuat dan kaum

ekonomi lemah.

Pertentangan antara kedua kelas itu, tidak lain untuk merebut kekuasaan dlm negara, sebab negara adalah alat kekuasaan.

Teori Kekuatan Politik

(8)

n Patrimonial à “patrimonium” atau kepemilikan.

aliran-aliran dalam Ilmu Negara :

1. Socrates. Adalah sarjana yang memperkenalkan istilah "theoria" sebagai pengetahuan. Menurut Socrates tugas negara adalah mendidik warga negaranya dalam keutamaan yaitu memajukan kebahagiaan para warga negara dan membuat jiwa mereka sebaik mungkin. Seorang pengasa negara harus mempunyai pengertian tentang "yang baik".

2. Plato. Dalam bukunya yang berjudul "Politieia", Plato menulis tentang bagaimanakah corak negara yang sebainya atau bentuk negara yang bagaimanakah sebagai negara ideal. Ilmu Negara pada masa Plato merupakan cakupan dari seluruh kehidupan yang meliputi Polis (negara kota), akan tetapi tidak diterangkan apa yang dimaksud dengan negara itu dan ia hanya menggambarkan negara-negara dalam bentuk ideal. Plato menyamakan negara dengan manusia yang mempunyai tiga kemampuan jiwa, yaitu Kehendak, Akal pikiran, dan Perasaan. Dan sesuai dengan kemampuan jiwa yang ada pada manusia tersebut, maka dalam negarapun juga terdapat tiga golongan masyarakat yang mempunyai kemampuannya masing-masing. Yang pertama, disebut golongan yang memerintah yang merupakan otaknya di dalam negara dengan menggunakan akal pikirannya. Orang yang mampu memerintah adalah orang yang mempunyai kemampuan, dalam hal ini seorang raja yang berfilsafat tinggi. Yang kedua, disebut golongan ksatria/prajurit yang bertugas menjaga keamanan negara jika diserang dari luar atau kalau keadaaan di dalam negara mengalami kekacauan. Yang ketiga, disebut golongan rakyat biasa yang terdiri dari petani dan pedagang. Pada saat itu orang menganggap bahwa golongan ini termasuk golongan yang terendah dalam masyarakat.

3.

Aristoteles. Dalam bukunya yang berjudul "Politica", Aristoteles menyebutkan bahwa tugas negara adalah menyelenggarakan kepentingan umum. Aristoteles membedakan negara menjadi 3 bentuk, yaitu Monarkhi, Aristokrasi, dan Politeia

4.

Thomas Aquino. Seorang tokoh penting pada jaman abad pertengahan, menurut pendapatnya kedudukan negara di dalam masyarakat berpangkal pada manusia sebagai mahkluk masyarakat (animal social), disamping manusia sebagai mahkluk politik (animal politicum).Tugas negara menurut Thomas Aquino adalah menyempurnakan tertib hukum, selain juga harus

menyelenggarakan kesejahteraan umum warga negaranya. Negara harus membebaskan diri untuk mencampuri urusan orang perseorangan, keluarga dan masyarakat dengan hukum-hukum lainnya karena mereka lebih mengenal akan kepentingan mereka sendiri dan lebih tahu bagaimana caranya menyelenggarakan kepentingannya tersebut. Apabila kepentingan umum dirugikan, maka negara harus campur tangan antara masyarakat hukum yang satu terhadap masyarakat hukum yang lainnya. Pada Jaman Thomas Aquino ini berkembang pemikiran untuk mencari suatu peraturan hukum yang lebih sempurna dari hukum positif, yang kemudian disebut Hukum Alam yang sifatnya abadi dan tidak berubah-ubah karena pengaruh waktu dan tempat. Hukum Alam ini adalah hukum yang timbul dari kodrat manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang berbudi luhur. Asas dari hukum alam ini disebut sebagai asas primer

5. Aliran Calvinis. Paham dari aliran Calvinis mendasarkan ajarannya pada kedaulatan Tuhan dan mengembalikan semua kekuasaan kepada Tuhan, hanya saja aliran ini tidak mengakui gereja sebagai perantara dari Tuhan dan juga tidak mengakui kekuasaan dari Paus. Kekuasaan negara adalah langsung berdasarkan kekuasaan Tuhan. Menurut aliran Calvinis kekuasaan negara merupakan pemberian dari Tuhan yang dipegang oleh seorang raja. Kekuasaan negara menurut aliran ini dibatasi, bahwa negara tidak bisa campur tangan terhadap golongan-golongan yang telah ada dalam masyarakat, seperti keluarga perusahaan, kesenian, dan lain-lain. Asas yang terkenal pada aliran ini adalah kedaulatannya di dalam lingkungannya sendiri, yang berarti bahwa mereka bebas dalam menyelenggarakan kepentingannya sendiri tanpa dicampuri oleh negara.

(9)

idealisme, yang beranggapan bahwa negara harus didewakan yang akhirnya melahirkan paham tentang kedaulatan negara yaitu menganggap bahwa semua kekuasaan bersumber pada negara.

7. Karl Marx. Dalam bukunya yang berjudul "Das Komunistische Manifest" tahun 1848, Karl Marx menyebutkan bahwa negara akan tetap ada sebagai suatu organisasi akibat dari suatu penjelmaaan dari sejarah dan sebagai hasil dari kehidupan manusia itu sendiri. Negara sebagai alat kekuasaan untuk menindas dan menguasai golongan lain akan lenyap dan berubah menjadi masyarakat yang tidak bernegara dan tidak berkelas, ajaran Marx ini disebut sosialisme ilmiah, suatu sosialisme yang telah memperoleh penilaian sebagai ilmu pengetahuan karena ajarannya mengandung kebenaran bagi kaum komunis. Pendapat Marx selanjutnya adalah suatu keharusan dari perkembangan sejarah manusia bahwa masyarakat akan menuju sosialisme yang dipimpin oleh diktator proletar.

8. Aliran Fascisme. Paham ini mengajarkan bahwa kedaulatan tertinggi terletak pada negara, dan tidak mengakui adanya kekuasaan yang lebih tinggi dari negara. Paham ini juga menolak adanya negara hukum yang demokratis dimana dalam negara demokratis diakui adanya hak-hak kemerdekaan manusia. Menurut ajaran ini semua kekuasaan dipusatkan pada negara, dalam negara hanya ada satu partai sebagai elit dan partai-partai lain tidak diakui. Negara adalah satu dan sama. Karena sifat-sifatnya itu negara facis mempunyai ciri otoriter, totaliter, dan korporatif. Jadi dalam negara facis orang tidak mengenal negara hukum yang dapat menjamin kebebasan hukum dan kebebasan politik dari warganegaranya.

9.

Aliran National Sosialisme. Paham ini berkembang di Jerman, menurut paham ini bangsa Jerman merupakan bangsa yang paling utama di dunia. Paham national sosialisme ini dihidupkan di atas mytos bahwa bangsa Jerman yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari bangsa-bangsa di dunia, baik mengenai ciri-ciri jasmaniahnya maupun ciri-ciri rohaniahnya

10.Aliran Liberalisme

. Paham ini dikenalkan oleh Emmanuel Kant, yang menghendaki kebebasan rakyat dari campur tangan pemerintah dengan mengemukakan unsur-unsur yang penting dalam negara hukum, seperti hak azasi manusia dan pembagian kekuasaan negara. Dari ajaran

Emmanuel Kant ini ternyata bahwa negara hukum tidak dapat dipertahankan lagi tanpa campur tangan pemerintah terhadap kemakmuran rakyatnya. Pemerintah tidak bisa tinggal diam

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perairan laut Jayapura ditemukan 52 jenis plankton, 1 diantaranya belum teridentifikasi, yakni dari kelompok

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Kesulitan belajar menurut keterampilan mengajar guru. Perbedaan kesulitan belajar menurut motivasi belajar.

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia Nya, serta salawat beriring salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Islam kelas VII. Maka dari itu. peneliti menyusun pertanyaan penelitian sebagai

Kriteria yang menjadi pertimbangan orang tua dalam pemilihan SMP yaitu nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UAS-BN) anak, jarak sekolah dengan tempat

Indonesia.Dalam pengertian rujuk adalah kembalinya suami kepada hubungan nikah dengan isteri yang telah dicerai raj’i dan dilaksanakan selama isteri masih dalam

Operasi antar koset tersebut akan terdefinisi dengan baik (well defined) apabila H merupakan subgrup normal sebagaimana dinyatakan dalam teorema berikut:.. Operasi

Sifat kuantitatif lima kultivar cabai dataran tinggi akan tumbuh lebih tinggi, diameter batang lebih kecil, ukuran daun lebih panjang, berumur genjah, berat 1000 biji lebih