Sejarah dan Fungsi Hukum
Kedokteran
(The History and Function of Medical Law)
Prof. (em) Dr. E. Saefullah, SH., LL.M.
2
2
• Profesi Dokter dan Hukum
• Pd jaman purbakala (ancient times), profesi k’dokter (medical profession) mrpk
tumpuan t’tinggi (the highest pedestial) dan m’bangkit rasa hormat dan k’kagum bagi
umum (commanded public awe and respect). • Dewasa ini, anggapan tsb jelas tlh m’alami
• Para pasien yg m’nemu k’salah tsb sngt susah utk dpt d’yakin kembali. K’salah tsb dpt
m’ubah citra dokter dr s’org fgur yg d’hormati m’jadi yg dibenci.
• S’lanjut, spt juga di bidang2 lainnya,
privatisasi scr per-lahan2 masuk ke dunia k’dokter. Meski komer-sialisasi di bidang k’dokter ini sngt d’perlu bagi profesi dlm m’peroleh dana utk m’biayai p’ngemb
teknologi k’dokter bagi k’penting praktek k’dokter,
namun hal itu juga tlh m’dorong niat para
pasien utk menuntut dokter dan rumah sakit bila t’jadi k’rugi/k’celaka (mishaps).
• Dg m’bayar utk p’layan dokter dan rumah
sakit, para pasien m’punyai harapan2 tnt ttg apa yg s’harus d’peroleh dr hasil p’rawat nya (treatment) itu.
• Mereka tdk lagi m’maaf k’salah para dokter
• Akhirnya, para pasien yg merasa d’rugi ini
terpaksa menempuh proses p’adil/jalan hk sbg saluran dari keluhan mereka (their grievance). • Tuntutan ke p’adil ttg k’salah/k’lalai dokter
m’cermin sikap k’tdk-puas pasien thd tindakan dokter.
• Utk m’hindar k’sewenang2an para pasien yg tdk puas thd dokter dan agar dokter pun
b’tindak hati2 dlm m’laksana k’giat, maka
d’perlu adanya aturan2 dan kaidah2 (disebut: hukum).
• Fungsi hk yg t’penting adl m’jamin
keteraturan dan ketertiban dlm k’hidup man dlm masy. Keteraturan akan m’beri kepastian baik kpd pasien maupun kpd dokter.
• Pd abad2 awal, ilmu k’dokter mrpk hal yg misteri dimana tdk t’dpt alasan yg jelas m’apa penyakit itu menyerang ses’org
sementara kpd org lain tdk, jawaban-nya hrs d’temu melalui k’kuat semacam k’kuat
• Pd awal k’lahir-nya profesi k’dokter mrpk
golongan atas dlm masy (elit). S’org
dokter dpt d’sejajar dg pendeta dr suatu agama yg t’organisasi.
• Waktu itu, fungsi dokter dan ahli hukum
b’satu pd diri pendeta.
• Fungsi pendeta bkn saja sbg p’buat hk dan
sbg hakim, tp juga sbg dokter atau dukun
(witchdoctor).
• Jadi, k’dokter dan hk pd jaman itu saling
b’kait dg agama, takhayul (superstition), dan sihir (magic).
• Hk yg m’atur praktek k’dokter dan bgmn
cara b’praktek dpt d’telusuri bbrp abad ke belakang.
• Dokter jaman purba/kuno, sbgm dokter
• Hammurabi’s Code
• “An eye for an eye, and a tooth for a
tooth”
• Frase/ungkapan ini, b’sama dg
ide/gagasan t’bentuk hukum t’tulis, sejak k’budaya Mesopotania kuno yg sdh maju jauh sblm Bible d’tulis atau p’adab Yunani atau Romawi b’kembang.
• “An eye for an eye ....” adl satu ungkapan
dr Ham-murabi’s Code, yi kumpulan
(collection) yg t’diri dr 282 tulisan dlm
• Code (semacam Kitab UU) ini d’perkenal di akhir
abad ke 18 SM. oleh Hammurabi, s’org Raja paling t’mashur pd jaman Babylonia kuno (Th. 1792 –
1750 SM), dan Code ini d’temu oleh s’org
arecheologist bngs Prancis th 1901 di kota Susa, Iran.
• Code of Hammurabi tsb b’isi k’tentu hk (t’tulis) ttg
b’bagai bid, spt bid pidana, hak milik, tanah/p’tani, p’ternak, p’dagang, p’budak, dsb.
• Code ini juga m’atur hal2 yg b’kait dg k’luarga, spt
• Dmk juga masalah p’bayar atas jasa dokter dan profesi lainnya diatur dlm Code tsb.
• Meskipun dmk, perlu dicatat bhw dilihat dr segi p’kemb hk pd umumnya, Hammurabi’s Code ini bkn yg pertama (hk t’tua).
• Hk t’tua d’ketahui dr catatan2 yg t’dapat di kota kuno Ebla (Tell Mardikh di Syria skr), skt 2400 th SM – atau skt 600 th sblm
Hammurabi’s Code.
• Dlm Kata Pengantar dr koleksi p’atur tsb b’isi hal2 yg sngt m’beri p’cerah kpd kita. Di situ Hammurabi m’jelas bhw dia b’keingin “to make justice visible in the land, to destroy the wicked person and the evil-doer, that the
strong might not injure the weak”.
• P’atur2 yg t’dpt dlm koleksi tsb sngt m’bantu m’atas k’prihatin-nya thd k’ada masy, dan
m’lindungi para janda, anak yatim (orphans) dan yg lainnya dr tindakan k’keras dan
• Ungkapan “an eye for an eye” m’gambar/
m’wakil p’dapat bnyk org bgm kerasnya hukuman yg d’dasarkan atas balas
dendam (revenge).
• Akan ttp sebenarnya, bila dilihat scr
k’seluruh Code tsb b’isi hal2 yg jauh lbh kompleks dr hanya satu frase tadi. Code
tsb m’beda macam hk-an utk org kaya atau t’hormat, org2 biasa/ rakyat jelata, dan para budak.
• Utk m’gambar hal itu, Hammurabi sendiri,
m’nyta: “If a man has destroyed the eye of a man of the gentleman class, they
• Dari p’nyata tsb jelas bhw org2 Babylonia
tdk hidup dlm sistem sosial yg m’perlaku semua man sama derajatnya.
• Hammurabi’s Code yg b’kait dg dunia
k’dokter dpt d’telusuri kpd p’atur yg m’nyangkut hk k’luarga tadi, yi yg
m’atur soal p’bayaran bagi dokter dan gol profesional lainnya.
• Meski p’bayar kpd para dokter dinilai baik,
namun sbg imbalannya mereka (dokter)
hrs menerima hukuman bila m’laku k’salah yg fatal (fatal erors).
• Inilah k’tentu hk t’tulis pertama di bid k’dokter, khususnya b’kait dg
• Dlm Hammurabi’s Code tsb yg b’kait dg malpraktek dokter tadi, d’nyata: “if
physician make a large incision with the operating knife, and kill him,... his hands shall be cut of”.
• Atau dlm rumusan lain utk k’salah/k’lalai dlm p’obat/p’rawat, b’bunyi sbb.: “if the
doctor has treated a man for severe wound with a metal knife and has caused that
man to die, his hands shall be cut of.”
• Hak-hak dan k’wajib2 dokter scr singkat tlh
diatur dlm Code tsb. Code tsb juga b’isi
unsur2 ttg etika k’dokter dan suatu sistem ttg p’bayar, yg d’dasar pd hasil dan, dlm bbrp hal, d’dasar pd k’mampu utk m’bayar dan status dr pasien.
• Pd jaman itu hukuman bagi dokter yg m’laku
● Jenis hukuman yg dinggap sngt berat tsb m’halang minat mereka yg ingin m’masuk profesi ini . Hal ini dipandang tdk sehat bagi org2 yg ingin terjun ke dunia profesi
k’dokter.
● Krn itu dlm sistem hk moderen hal itu d’ada p’ubah, pd umumnya dlm bentuk hukuman yg bkn b’sifat balas dendam, m’lain burupa santunan/ganti rugi (perdata), kecuali bila t’dapat unsur pidana (mis. kesengajaan).
► Definisi Hukum Kedokteran (moderen):
- Medical law is a branch of law which concerns
the prerogatives and responsibilities of medical professionals and the rights of the patient. -The main branch of medical law are the law of
on confidentiality, negligence and torts in relation to medical treatment (most notably
• Medical Ethics
• Dlm usaha m’dorong org2 utk masuk k’dlm profesi k’dokter namun pd saat yg b’sama d’perlu tangjwb (responsibility) dr profesi
dokter, maka d’usul suatu pedoman perilaku (a code of behaviour) dlm profesi k’dokter yg disebut etika k’dokter (medical ethics).
• Asal mula timbulnya etika k’dokter dpt
ditelusuri ke k’budaya Yunani kuno (classic Greek culture)
yg m’ngemuka p’dapat Plato bhw yg dpt menilai (to judge) tindakan2 dokter
hanyalah dokter yg lain (sesama dokter).
• Kmd Aristoteles, murid Plato, m’nekan bhw
satu2 nya hukuman yg b’laku bagi setiap k’salah dokter hrs d’batas se-mata2 pd hal yg m’rugi nama baiknya (his
• Selanjutnya Hippocrates, yg sering disebut sbg
“the Father of Medicine”, m’cipta suatu
sumpah (oath) ttg etika k’dokter, yg skr
diterima scr luas oleh dunia k’dokter moderen.
• Para dokter di seluruh dunia pd umumnya
m’ucap Hippocratic Oath ketika mereka dilantik m’jadi dokter.
• Sbg medical ethics, sumpah tsb m’netap
pedoman2 tnt spt: Pertama, m’nunjuk perlunya p’ngajar (instruction) dan registrasi dokter yg sama/selaras.
• Kedua, m’nyata bhw k’hadir s’org dokter
adl utk k’baik pasiennya. Dia hrs b’tindak dg k’mampu t’baiknya dan m’cegah
timbulnya k’rugi.
• Ketiga, euthanasia dan aborsi dilarang. Keempat, p’jelas ttg hakekat hub dokter dan pasien, dan Kelima, sumpah tsb
m‘netap doktrin ttg k’rahasia dokter
(medical confdentiality).
Medical Association dan d’nama the Declaration of Geneva pd thn 1948.
• P’beda yg m’colok ant Hippocratic Oath dan versi yg tlh d’modernisasi dlm Deklarasi Jenewa, yi dlm bentuk yg lama dokter
b’sumpah dg nama tuhan2 org Yunani (Greek gods and goddeses) bhw dia akan m’junjung tinggi prinsip2 yg d’tetap dlm Sumpah.
• Sedangkan pd versi moderen, tdk memuat referensi thd sst yg lbh tinggi (Supreme Being).
● Para dokter kontemporer (moderen) di
slrh dunia (kecuali di Indonesia) m’ngucap janji sesuai dg versi yg tlh d’modernisasi tanpa m’negas p’tangjwb kpd sst yg lbh Tinggi (Supreme Being).
● Perlu d’ketahui bhw bagi para dokter muslim di slrh dunia, b’sumpah dlm
• Di kalangan dokter muslim, Allah Swt. adl Tuhan Yg Abadi (Eternal) dan Penguasa
Tertinggi (Supreme Authority). Para dokter muslim b’tang-jwb hanya kpd Allah.
• Oleh krn itu pd bln Januari 1981, the
International Organization of Islamic Medicine m’netap “Oath of the
Muslim Doctor”, yi janji bagi dokter muslim
yg akan m’masuki profesi dokter.
• P’rumus etika k’dokter b’tuju m’bantu
dokter dlm m’jelas pikirannya di dlm m’analisis suatu masalah yg b’sifat khusus.
• Etika k’dokter m’rata jalan kpd p’buat-pts
rasional bagi k’baik individu maupun masy.
• Pd dekade yg lalu kita saksikan suatu
p’ningkat p’hati (upsurge of
• P’debat yg panas/hangat (heated
discussion) ttg dilema2 moral dan hukum
(moral and legal dilemmas), s’hub dg
nilai2 apa yg s’hrs-nya m’bentuk
landasan bagi praktek etika k’dokter, rupanya akan terus b’langsung.
• Campur-tangan Hukum dlm Kedokteran • Adanya campur-tangan hk ke dlm bidang
k’dokter dpt m’nimbul masalah2 hk yg sulit, sbgm halnya sering timbul dilema2 di bid
etika, flsafat, dan agama.
• Pd satu sisi yg ekstrim, profesi k’dokter
• Hofman LJ dlm kasus Airedale NHS v Bland b’pendpt bhw “... medical ethics to be
formed by the law rather than the reverse”.
• Namun bgm pun t’dpt bnyk k’tdk-puasan
thd campur tangan hk di bid k’dokter. P’adil menyadari dia hrs b’tindak sbg mediator
dlm masalah yg kompleks dan kadang2 yg sngt susah/ b’bahaya. Karena itu, k’enggan p’adil utk m’campur masalah2 klinis ini
makin m’ningkat.
• Sistem tuntutan yg d’dasar pd unsur
k’salahan memaksa para hakim utk
m’buat putusan2, dimana mereka sebenarnya cenderung utk mem-bela
kepentingan umum (publik). Mereka d’hadap pd p’tentang (confict) utk
Referensi
• http://www.ushistory.org/civ/4c.asp
(04/03/2013)
• Puteri Namie Jahn Kasim, Medical
Negligence Law In Malaysia, International
Law Book Services, Selangor Darul Ehsan.
• Vernon D. Plueckhahn, Kerry J. Breen,
Stephen M. Cordner (ed), Law And Ethics
In Medicine for Doctors in Victoria, V.D.
Plueckhahn, Geelong, Victoria, 1994.