PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN DISTRIBUSI
TERHADAP LOYALITAS PETANI DALAM MENGGUNAKAN
PUPUK UREA BERSUBSIDI DENGAN KEPUASAN SEBAGAI
VARIABEL
INTERVENING
ARTIKEL
SYAFRIMAN THAIB
NPM.1110018212046PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Distribusi terhadap Loyalitas Petani Dalam Menggunakan Pupuk Urea Bersubsidi dengan Kepuasaan Sebagai Variabel
Intervening
1
Syafriman Thaib, Sefnedi, Yuhelmi
1
Program Pascasarjana Magister Ilmu Manajemen Universitas Bung Hatta email:syafriman_thaib@yahoo.co.id
ABSTRACT
The purpose of this study was to inversigate the intervening role of customer satisfaction on the relationship between service quality, distribution and customer loyalty. The study population is all farmers used subsidized Urea fertilizer in X Koto District and number of sample was accounted for 347 farmers. This study performed proportional cluster sampling to get the sample. In order to test hypotheses, this study conducted multiple, single and hierarchical regression analyses by using Statistical Package for Social Science (SPSS) version 16.0. The results of analysis displayed that a) Service quality and distribution positively and significantly explained farmer loyalty. b) Service quality and distribution positively and significantly explained customer farmer. 3) Farmer satisfaction was found to have positive and significant effect farmer loyalty. 4) Farmer satisfaction played as intervening variable on the relationship between service quality, distribution and farmer loyalty. The findings of this study provided practical contribution and recommendation to enhancing farmer satisfaction, service quality, and distribution.
Keywords: Service Quality, Distribution, Customer Satisfaction, and Customer Loyalty.
PENDAHULUAN
Sektor pertanian memainkan
peranan penting di Indonesia
mengingat Indonesia. Namun
permasalahan pertanian masih sangat
kompleks, diantara mahalnya tidak
lancarnya distrubusi pupuk. Untuk itu
sebagai tindak lanjut penanggulangan
dalam menyikapi permasalahan
tersebut maka pemerintah menempuh
kebijakan bantuan pupuk bersubsidi.
Salah satu daerah yang
mengandalkan kebijkan pupuk
bersubsidi adalah Kecamatan X Koto
Kabupaten Tanah Datar. Penyaluran
pupuk bersubsidi ilaksanakan melalui
kios dan dapat memberikan
keuntungan bagi masyarakat tani
karena harga pupuk tersebut relatif
murah sehingga diharapkan
masyarakat tani akan terus
menggunakan pupuk bersubsidi secara
berulang dan teratur yang dalam
terminologi ilmu pemasaran disebut
dengan loyalitas. Berdasarkan data
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Tanah Datar terlihat bahwa
penggunaan pupuk urea bersubsidi di
Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah
Datar terus mengalami penurunan dari
tahun 2011 sampai 2013. Menurunnya
penggunaan pupuk urea bersubsidi
tersebut memberikan indikasi atau
fenomena bahwa mayarakat tani
mengurangi pemakaian pupuk urea
bersubsidi atau beralih menggunakan
pupuk jenis lain untuk usaha taninya
sehingga dapat dianalogikan bahwa
masyarakat tani di Kecamatan X Koto
Kabupaten Tanah Datar tidak loyal
terhadap penggunaan pupuk urea
bersubsidi.
Menurut Griffin (2005) pelanggan
yang loyal akan selalu menggunakan
produk atau jasa secara teratur dan
berulang serta merekomendasikan atau
mengajak orang lain agar
menggunakan produk atau jasa
tersebut. Sedangkan Fornell (1994)
loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh
kepuasan pelanggan, dimana kepuasan
pelanggan merupakan perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara harapan
dan kenyataan.
Dalam kajian literatur manajemen
pemasaran ditemukan faktor yang
dapat mempengaruhi loyalitas
pelanggan adalah: a) kualitas
pelayanan (Joko, 2008; Febri, 2012;
Woro, 2013; Rinda dan Nur, 2012;
Ketut dan Sundring, 2012; Ferry,
2011), b) Kepuasan (Febri, 2012;
Rachmad, 2009; Woro, 2013; Hatane,
2006; Januar, 2013; Moch, 2012;
Suwarni, 2011) dan c) distribusi
(Andrew, 2012; Bebet, 2013).
Sementara kepuasan dapat dipengaruhi
oleh kualitas pelayanan dan distribusi
(Caruana, 2000; Thomas, 2012; Woro,
2013; Rahmad, 2009; Moch, 2012;
Dwi Aryani, 2010, Angga, 2009, Irlia,
2011). Berdasarkan gap literatur
sebelumnya maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian empirik
dimana kerangka konseptual dapat
digambarkan sebegai berikut:
Gambar 1.Theoretical Framework
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh
petani yang tergabung dalam
kelompok tani petani yang
menggunakan pupuk urea bersubsidi di
Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah
Datar. yang berjumlah sebanyak 2.607
orang dan jumlah sampel adalah 347
orang dengan teknik penarikan sampel
menggunakan motode cluster random
sampling yaitu penarikan sampel
berdasarkan acak sederhana secara
klaster (kelompok tani).
Definisi dan Operasional Variabel
Loyalitas petani adalah Sikap dan
prilaku positif yang diperlihatkan oleh
petani terkait dengan pupuk urea
bersubsidi dan diukur dengan
menggunakan 6 item pernyataan
(Oliver, 2009). Kepuasan petani adalah
Perasaan senang atau kecewa yang
dirasakan oleh petani dengan
membandingkan antara harapan dan
kenyataan (Kotler & Keller, 2011) dan
diukur dengan menggunakan 5 item
pernyataan (Anthanassopoulos dkk,
2001).
Kualitas pelayanan adalah segala
aktivitas yang dilaksanakan kios
pengecer dalam memenuhi kebutuhan
dan keinginan petani (Parasuraman,
Barry dan Zeithalm, 1991) dan diukur
dengan menggunakan lima indikator
yaitu tangibles, empathy, reliability,
responsiveness dan assurance yang
keseluruhannya memiliki 22 item
pernyataan (Parasuraman, Barry dan
Zeithalm, 1991). Sementara distribusi
adalah nilai Kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian pupuk
urea bursubsidi dari Kios kepada
petani ehingga penggunaannya sesuai
dengan yang diperlukan yang diukur
dengan menggunakan 4 item
pernyataan (Kotler dan Keller, 2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas merupakan alat uji untuk
mengetahui apakah suatu butir
pertanyaan dinyatakan valid atau tidak
(Sekaran dan Bougie, 2010). Untuk
mengetahui apakah
pertanyaan-pertanyaan valid atau tidak, maka
digunakan nilai corrected item-total
correlation. Apabila suatu butir
pertanyaan memiliki nilai corrected
item-total correlation lebih besar dari
0,30 maka butir pertanyaan tersebut
dinyatakan valid, dan sebaliknya
(Maholtra, 2009).
Sedangkan reliabilitas merupakan
alat uji untuk mengetahui kehandalan
variabel. Uji reliabilitas menggunakan
cronbach alpha lebih lebih besar dari
0,70 (Sekaran, 2006). Ringkasan hasil
uji validitas dan reliabilitas dapat
Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Jumlah
item
Tidak Valid
Valid Cronbach’s Alpha
Keterang an Kualitas Pelayanan (X1) 22 - 22 0,958 Reliabel
Distribusi (X2) 4 - 4 0,879 Reliabel
Kepuasan Petani (I) 5 - 5 0,917 Reliabel
Loyalitas Petani (Y) 6 - 6 0,746 Reliabel
Sumber:Data Primer yang diolah, 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa
terdapat semua item pernyataan yang
digunakan untuk mengukur variabel
variabel penelitian adalah valid
karenan memiliki nilai corrected item
total correlation lebih besar dari 0,30
dan semua variabel dinyataan reliabel
karena memiliki cronbach’s alpha
lebih besar dari 0,70.
Deskripsi Variabel
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
ditemukan skor rata-rata variabel
loyalitas petani sebesar 2,60 dengan
TCR sebesar 52,03% sehingga dapat
diartikan bahwa loyalitas petani
tergolong kedalam sangat tidak loyal.
Sedangkan kepuasan petani tergolong
kedalam kategori cukup puas (skor
rata-rata 3,76 dan TCR 75,16%),
kualitas pelayanan termasuk kedalam
kategori cukup baik (skor rata-rata
3,99 dan TCR 79,72%), dan distribusi
termasuk kedalam kategori cukup baik
(skor rata-rata 3,96 dan TCR 79,20%).
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas, uji linearitas, uji
multikolonearitas dan uji
heteroskedastisitas (Suliyanto, 2011).
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi
residual terdistribusi secara normal.
Menurut Santoso (2002) pedoman
yang gunakan untuk uji normalitas
adalah uji Kolmogorov Smirnov,
dimana kriteria uji
Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai signifikasi
lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan
bahwa residual terdisitribusi secara
normal, sebaliknya jika nilai signifikasi
lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan
bahwa residual terdistribusi tidak
normal. Hasil uji normalitas dapat
dilihat sebagai berikut
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
No Variabel Signifikan Keterangan
1 Loyalitas Petani (Y) 0,115 Normal
2 Kepuasan Petani (I) 0,107 Normal
3 Kualitas Pelayanan (X1) 0,081 Normal
4 Distribusi (X2) 0,093 Normal
Uji linearitas digunakan untuk
melihat apakah fungsi persamaan
regresi yang digunakan berbentuk
liner. Uji linearitas ini dapat dilakukan
dengan teknik compare means dimana
kriteria uji linearitas (Santoso, 2002)
adalah jika nilai signifikasi lebih kecil
dari 0,05 maka disimpulkan bahwa
persamaan regresi berbentuk linear,
sebaliknya jika nilai signifikasi lebih
besar dari 0,05 maka disimpulkan
bahwa persamaan regresi tidak linear.
Hasil uji linearitas dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Linearitas
No Hubungan Variabel Signifikan Keterangan
1 Kualitas Pelayanan Loyalitas 0,000 Linear
2 Distribusi Loyalitas 0,000 Linear
3 Kepuasan Loyalitas 0,000 Linear
Sumber:Data Primer yang diolah, 2014
Uji multikolinearitas digunakan
untuk menentukan apakah terdapat
korelasi yang tinggi antar variabel
bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi yang
kuat diantara variabel bebas (Ghozali,
2007). Uji multikolonieritas dapat
dilakukan dengan melihat nilai
tolerance dan variance inflation factor
(VIF). Apabila nilai tolerence lebih
kecil dari 0,10 atau nilai VIF lebih
besar dari 10, maka terdapat gejala
multikolonieritas, dan sebaliknya.
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat
sebagai berikut
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Bebas Tolerance VIF Keterangan
Kualitas Pelayanan (X1) 0,649 1,541 Tidak ada multikolinearitas Distribusi (X2) 0,615 1,625 Tidak ada multikolinearitas Kepuasan Petani (I) 0,665 1,503 Tidak ada multikolinearitas Sumber:Data Primer yang diolah, 2014
Uji Heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan Uji Glejser. Uji Glajser ini
dilakukan dengan cara meregres
variabel bebas terhadap nilai
residualnya yang telah unstandardized.
Bila nilai signifikannya lebih besar dari
0,05 maka berarti tidak terdapat gejala
heteroskedatisitas (Suliyanto, 2011).
Hasil uji heterokedastisitas dapat
Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedasrisitas
Unstandardized Residual No Variabel
Signifikan Keterangan
1 Kualitas Pelayanan (X1) 0,251 Tidak terjadi heteroskedastisitas 2 Distribusi (X2) 0,195 Tidak terjadi heteroskedastisitas 3 Kepuasan Petani (I) 0,203 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber:Data Primer yang diolah, 2014
Pengujian Hipotesis
Uji H1 dan H2
Hipotesis H1 dalam penelitian ini
adalah kualitas pelayanan berpangaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas petani, dan Hipotesis H2
adalah distribusi berpangaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas
petani. Hasil uji H1 dan H2 dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 6. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Distribusi terhadap Loyalitas Petani Loyalitas Petani (Y)
Konstanta dan
Variabel Bebas Koefisien Regresi Signifikan
Keputusan
Konstanta (a) -0,159 0,585
-Kualitas Pelayanan (X1) 0,269 0,001 H1 diterima
Distribusi (X2) 0,427 0,000 H2 diterima
F hitung 46,677 0,000 Model Layak
R2 0,213 Kontribusi 21,3%
Sumber:Data Primer yang diolah, 2014
Tabel 6 diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Koefisien regresi variabel kualitas
pelayanan (X1) adalah 0,269 dan
signifikan 0,001 (lebih kecil dari
0,05), sehingga H1 diterima.
b. Koefisien regresi variabel distribusi
(X2) adalah 0,427 dan signifikan
0,000 (lebih kecil dari 0,05),
sehingga H2 diterima.
c. F hitung sebesar 46,677 dan
signifikan 0,000 (lebih kecil dari
0,05). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model
peneltian tentang pengaruh kualitas
pelayanan dan distribusi terhadap
loyalitas akseptor adalah layak
d. R Square (R2) adalah 0,213 yang
berarti bahwa kontribusi variabel
kualitas pelayanan (X1) dan
distribusi (X2) terhadap loyalitas
petani (Y) adalah 21,3% dengan
asumsi variabel lain dianggap
konstan atau tetap.
Uji H3 dan H4
Hipotesis H3 dalam penelitian ini
adalah kualitas pelayanan berpangaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan petani, dan Hipotesis H4
adalah distribusi berpangaruh positif
petani. Hasil uji H3 dan H4 dapat
dilihat pada Tabel 7 yang dapat
dijelaskan sebegai berikut:
Tabel 7. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Distribusi terhadap Kepuasan Petani Kepuasan Petani (I)
Konstanta dan
Variabel Bebas Koefisien Regresi Signifikan
Keputusan
Konstanta (a) 0,073 0,797
-Kualitas Pelayanan (X1) 0,407 0,000 H3 diterima
Distribusi (X2) 0,521 0,000 H4 diterima
F hitung 86,539 0,000 Model Layak
R2 0,335 Kontribusi 33,5%
Sumber:Data Primer yang diolah, 2014
a. Koefisien regresi variabel kualitas
pelayanan (X1) adalah 0,407 dan
signifikan 0,000 (lebih kecil dari
0,05), sehingga H3 diterima.
b. Koefisien regresi variabel distribusi
(X2) adalah 0,521 dan signifikan
0,000 (lebih kecil dari 0,05),
sehingga H4 diterima.
c. F hitung sebesar 86,539 dan
signifikan 0,000 (lebih kecil dari
0,05). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model
peneltian tentang pengaruh kualitas
pelayanan dan distribusi terhadap
kepuasan petani adalah layak
d. R Square (R2) adalah 0,335 yang
berarti bahwa kontribusi variabel
kualitas pelayanan (X1) dan
distribusi (X2) terhadap kepuasan
petani (Y) adalah 33,5% dengan
asumsi variabel lain dianggap
konstan atau tetap.
Uji H5
Hipotesis H5 dalam penelitian ini
adalah kepuasan petani berpangaruh
positif dan signifikan terhadap
loyalitas petani. Hasil uji H5 dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 8. Pengaruh Kepuasan Petani terhadap Loyalitas Petani Loyalitas Petani (Y)
Konstanta dan
Variabel Intervening Koefisien Regresi Signifikan
Keputusan
Konstanta (a) 0,930 0,000
-Kepuasan Petani (I) 0,445 0,000 H3 diterima
F hitung 98,431 0,000 Model Layak
R2 0,222 Kontribusi 22,2%
Sumber:Data Primer, 2014
Tabel 8 diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Koefisien regresi variabel
dan signifikan 0,000 (lebih kecil
dari 0,05), sehingga H5 diterima.
b. F hitung sebesar 98,431 dan
signifikan 0,000 (lebih kecil dari
0,05). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model
peneltian tentang pengaruh
kepuasan petani terhadap loyalitas
petani adalah layak
c. R Square (R2) adalah 0,222
yang berarti bahwa kontribusi
variabel kepuasan petani (I)
terhadap loyalitas petani (Y) adalah
22,2% dengan asumsi variabel lain
dianggap konstan atau tetap.
Pengaruh Kepuasan Petani Sebagai Variabel Intervening
Hipotesis H6 dalam penelitian ini
adalah kepuasan petani berperan
sebagai variabel intervening antara
kualitas pelayanan dan loyalitas petani
sedangkan Hipotesis H7 adalah
kepuasan petani berperan sebagai
variabel intervening antara distribusi
dan loyalitas petani.
Untuk pengujian H6 dan H7
digunakan hierarchical regression
yaitu teknik statistik yang
digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel intervening
terhadap hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat (Baron
dan Kenny, 1986).
Tabel 9. Pengaruh Kepuasan Petani Sebagai Variabel Intervening Tingkat 1 Tingkat 2 Variabel
Terikat
Konstanta, Variabel
Bebas dan Intervening Koefisien
Regerasi
Sig. Koefisien Regerasi
Sig.
Konstanta (a) -0,159 0,585 -0,181 0,520
Kualitas Pelayanan (X1) 0,269 0,001 0,151 0,050
Distribusi (X2) 0,427 0,000 0,276 0,000
Kepuasan Petani (I) - - 0,290 0,000
F hitung 46,677 0,000 43,623 0,000
R2 0,213 0,276
Loyalitas Petani (Y)
R2Change 0,063
Sumber:Data Primer yang diolah, 2014
Hasil analisis regersi bertingkat
pada Tabel 9 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Model 1
Menjelaskan pengaruh langsung
kualitas pelayanan (X1) dan distribusi
(X2) terhadap loyalitas petani (Y).
Hasil analisis menemukan kualitas
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas petani (Y) karena
nilai signifikannya lebih kecil dari
0,05, dimana besar pengaruhnya
adalah 21,3% (R2Model 1 = 0,213).
Model 2
Menjelaskan pengaruh tidak
langsung kualitas pelayanan (X1) dan
distribusi (X2) terhadap loyalitas
petani (Y) yaitu melalui kepuasan
petani (I) sebagai variabel intervening.
Hasil analisis menemukan:
a. Kualitas pelayanan (X1) tidak lagi
berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas petani (Y) karena nilai
signifikannnya 0,05 (tidak lebih
kecil dari 0,05). Hal ini dapat
diartikan bahwa kepuasan petani
(I) berperan sebagai full
intervening antara kualitas
pelayanan (X1) dan loyalitas petani
(Y), sehinggaH6 diterima.
b. Distribusi (X2) masih berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas petani
(Y) karena nilai signifikannnya
0,000 (lebih kecil dari 0,05), Hal
ini dapat diartikan bahwa kepuasan
petani (I) berperan sebagai partial
intervening antara distribusi (X2)
dan loyalitas petani (Y), sehingga
H7 diterima.
Model 3
Menjelaskan peranan kepuasan
petani sebagai variabel intervening
sebagai berikut:
a. Pada Model 1 (Tingkat 1)
ditemukan R Square (R2) sebesar
0,213 yang bermakna bahwa
besarnya pengaruh langsung
variabel kualitas pelayanan (X1)
dan distribusi (X2) terhadap
loyalitas petani (Y) adalah 21,3%.
b. Pada Model 2 (Tingkat 2)
ditemukan R Square (R2) sebesar
0,276 yang bermakna bahwa
besarnya pengaruh tidak langsung
variabel kualitas pelayanan (X1)
dan distribusi (X2) terhadap
loyalitas petani (Y) yaitu melalui
kepuasan petani (I) adalah 27,6%.
c. Berdasarkan penjelasan a dan b
diatas, maka keberadaan kepuasan
petani (I) sebagai variabel
intervening telah meningkatkan
pengaruh kualitas pelayanan (X1)
dan distribusi (X2) terhadap
loyalitas petani (Y) sebesar 6,3%
(naik dari 21,3% menjadi 27,6%).
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis H1 diketahui bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas petani di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar. Temuan ini bermakna bahwa
dipengaruhi oleh baik buruknya
kualitas pelayanan yang diberikan oleh
pengecer pupuk urea bersubsidi. Jika
semakin baik kualitas pelayanan yang
diberikan oleh pengecer pupuk urea
bersubsidi maka akan semakin loyal
petani dalam menggunakan pupuk urea
bersubsidi di Kecamatan X Kota
Kabupaten Tanah Datar. Sebaliknya,
jika semakin tidak baik kualitas
pelayanan yang diberikan oleh
pengecer pupuk urea bersubsidi maka
akan semakin tidak loyal petani dalam
menggunakan pupuk urea bersubsidi di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar. Hasil penelitian ini tentang
pengaruh kualitas pelayanan terhadap
loyalitas petani didukung oleh hasil
penelitian terdahulu (Ernani, 2002;
Joko, 2008; Febri, 2012; Woro, 2013;
Rinda dan Nur, 2012; Ketut dan
Sundring, 2012; Ferry, 2011)
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis H2 diketahui bahwa
distribusi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas petani di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar. Temuan ini bermakna bahwa
tinggi rendahnya loyalitas petani dapat
dipengaruhi oleh baik buruknya
distribusi pupuk urea bersubsidi. Jika
semakin baik distribusi pupuk urea
bersubsidi maka akan semakin loyal
petani dalam menggunakan pupuk urea
bersubsidi di Kecamatan X Kota
Kabupaten Tanah Datar. Sebaliknya,
jika semakin tidak baik distribusi
pupuk urea bersubsidi maka akan
semakin tidak loyal petani dalam
menggunakan pupuk urea bersubsidi di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar. Hasil penelitian ini tentang
pengaruh distribusi terhadap loyalitas
petani didukung oleh hasil penelitian
terdahulu (Andrew, 2012; Bebet,
2013).
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis H3 diketahui bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan petani di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar. Temuan ini bermakna bahwa
tinggi rendahnya kepuasan petani
dapat dipengaruhi oleh baik buruknya
kualitas pelayanan yang diberikan oleh
pengecer pupuk urea bersubsidi. Jika
semakin baik kualitas pelayanan yang
diberikan oleh pengecer pupuk urea
bersubsidi maka akan semakin tinggi
tingkat kepuasan petani dalam
menggunakan pupuk urea bersubsidi di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar. Sebaliknya, jika semakin tidak
baik kualitas pelayanan yang diberikan
oleh pengecer pupuk urea bersubsidi
maka akan semakin rendah tingkat
kepuasan petani dalam menggunakan
Kota Kabupaten Tanah Datar. Hasil
penelitian ini tentang pengaruh kualitas
pelayanan terhadap kepuasan petani
didukung oleh hasil penelitian
terdahulu (Thomas, 2012; Bayu, 2012;
Rachmad, 2009; Woro, 2013; Moch,
2012).
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis H4 diketahui bahwa
distribusi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan petani di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar. Temuan ini bermakna bahwa
tinggi rendahnya kepuasan petani
dapat dipengaruhi oleh baik buruknya
distribusi pupuk urea bersubsidi. Jika
semakin baik distribusi pupuk urea
bersubsidi maka akan semakin tinggi
tingkat kepuasan petani dalam
menggunakan pupuk urea bersubsidi di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar. Sebaliknya, jika semakin tidak
baik distribusi pupuk urea bersubsidi
maka akan semakin rendah tingkat
kepuasan petani dalam menggunakan
pupuk urea bersubsidi di Kecamatan X
Kota Kabupaten Tanah Datar. Hasil
penelitian ini tentang pengaruh
distribusi terhadap kepuasan petani
didukung oleh hasil penelitian
terdahulu (Angga, 2009; Irlia, 2011).
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis H5 diketahui bahwa
kepuasan petani berpengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas petani
di Kecamatan X Kota Kabupaten
Tanah Datar. Temuan ini bermakna
bahwa tinggi rendahnya loyalitas
petani dapat dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya kepuasan yang dirasakan
oleh petani. Jika semakin tinggi
kepuasan yang dirasakan oleh petani
maka akan semakin loyal petani dalam
menggunakan pupuk urea bersubsidi di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar. Sebaliknya, jika semakin rendah
kepuasan yang dirasakan oleh petani
maka akan semakin tidak loyal petani
dalam menggunakan pupuk urea
bersubsidi di Kecamatan X Kota
Kabupaten Tanah Datar. Hasil
penelitian ini tentang pengaruh
kepuasan petani terhadap loyalitas
petani didukung oleh hasil penelitian
terdahulu (Febri, 2012, Rachmad,
2009; Woro, 2013; Hatane, 2006;
Januar, 2013; Moch, 2012; Suwarni,
2011, Ferry, 2011).
Hasil pengujian hipotesis H6
membuktikan bahwa kepuasan petani
berperan sebagai variabel intervening
antara kualitas pelayanan dan loyalitas
petani. Dengan kata lain, temuan
penelitian ini dapat diinterpretasikan
bahwa pengaruh variabel kualitas
pelayanan secara langsung terhadap
loyalitas petani lebih kecil daripada
melalui variabel kepuasan petani di
Kecamatan X Kota Kabupaten Tanah
Datar.
Hasil penelitian ini tentang peranan
kepuasan sebagai variabel intervening
didukung oleh hasil penelitian
terdahulu (Caruana, 2002; Woro dan
Naili, 2013; Ismai, 2011).
Hasil pengujian hipotesis H7
membuktikan bahwa kepuasan petani
berperan sebagai variabel intervening
antara distribusi dan loyalitas petani.
Dengan kata lain, temuan penelitian ini
dapat diinterpretasikan bahwa
pengaruh variabel distribusi secara
langsung terhadap loyalitas petani
lebih kecil daripada pengaruh tidak
langsungnya yaitu melalui variabel
kepuasan petani di Kecamatan X Kota
Kabupaten Tanah Datar. Hasil
penelitian ini tentang peranan
kepuasan sebagai variabel intervening
didukung oleh hasil penelitian
terdahulu (Andrew, 2013; Angga,
2009)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian,
beberapa kesimpulan penelitian yang
dapat disampaikan adalah sebagai
berikut:
2. Kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan loyalitas
loyalitas petani di Kecamatan X
Kota kabupaten Tanah Datar.
3. Distribusi berpengaruh positif dan
signifikan loyalitas loyalitas petani
di Kecamatan X Kota kabupaten
Tanah Datar.
4. Kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan kepuasan
petani di Kecamatan X Kota
kabupaten Tanah Datar.
5. Distribusi berpengaruh positif dan
signifikan kepuasan petani di
Kecamatan X Kota kabupaten
Tanah Datar.
6. Kepuasan petani berpengaruh
positif dan signifikan loyalitas
petani di Kecamatan X Kota
kabupaten Tanah Datar.
7. Kepuasan petani berperan sebagai
variabel intervening antara kualitas
pelayanan dan loyalitas petani di
Kecamatan X Kota kabupaten
Tanah Datar.
8. Kepuasan petani berperan sebagai
variabel intervening antara
distribusi dan loyalitas petani di
Kecamatan X Kota kabupaten
Tanah Datar.
Saran-Saran
1. Untuk meningkatkan loyalitas
petani dalam menggunakan pupuk
urea bersubsidi di Kecamatan X
Koto Tanah Datar dimasa yang
kepada pengecer pupuk urea
bersubsidi agar berusaha
meningkatkan kepuasan petani. Hal
ini disebabkan karena hasil
penelitian ini telah membuktikan
bahwa variabel kepuasan petani
memiliki pengaruh yang berarti
terhadap loyalitas petani dalam
menggunakan pupuk urea
bersubsidi
2. Peningkatan kepuasan petani dalam
menggunakan pupuk uera
bersubsidi khususnya di
Kecamatan X Koto Tanah Datar
dapat dilakukan dengan cara
memperhatikan butir pernyataan
yang masih rendah dalam variabel
kepuasan petani, misalnya a)
meningkatkan nilai manfaat produk
pupuk urea bersubsidi bagi
pertanian, b) menetapkan harga
jual yang memiliki kepantasan atau
kewajaran, c) memperlancar sistem
distribusi pupuk urea bersubsidi,
dan d) memberikan pelayanan yang
prima kepada petani.
3. Disamping itu, peningkatan
kepuasan petani juga dapat
dilakukan dengan memperbaiki
kualitas pelayanan dan distribusi.
Hal ini disebabkan karena hasil
penelitian ini telah membuktikan
bahwa variabel kualitas pelayanan
dan distribusi memiliki pengaruh
yang berarti terhadap kepuasan
petani dalam menggunakan pupuk
urea bersubsidi di Kecamatan X
Koto Tanah Datar.
4. Perbaikan kualitas pelayanan dapat
dilakukan dengan meningkatkan
implementasi pada dimensi kualitas
pelayanan yaitu tangibles,
empathy, reliability,
responsiveness dan assurance.
Misalnya, para pengecer pupuk
urea bersubsidi di Kecamatan X
Koto Tanah Datar hendaknya a)
menyediakan informasi yang
berkaitan dengan layanan pupuk
urea bersubsidi dan menarik untuk
dibaca, b) para pengecer pupuk
urea bersubsidi memiliki waktu
layanan kapan saja, c) para
pengecer pupuk urea bersubsidi
bersungguh-sungguh berusaha
membantu memecahkan masalah
petani, d) para pengecer pupuk
urea bersubsidi memberikan
layanannya dengan cepat dan tepat,
e) para pengecer pupuk urea
bersubsidi senantiasa menepati
janji layanannya, f) para pengecer
pupuk urea bersubsidi
meningkatkan pengetahuannya
untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari petani.
5. Perbaikan distibusi pupuk urea
Kecamatan X Koto Tanah Datar
dapat dilakukan dengan cara: a)
para pengecer hendaknya
menyediakan tempat / kios
penyaluran pupuk urea bersubsidi
dekat dengan lokasi petani, b) para
pengecer hendaknya selalu tepat
waktu dalam pendistribusian pupuk
urea bersubsidi, dan c) para
pengecer hendaknya
memperhatikan akses transportasi
ke kios sehingga mudah dijangkau
oleh petani.
REFERENSI
Anthanassopoulos, Antreas, Spiros
Gaounaris dan Vlassis
Stathakopoulos (2001). Behavioral Responses to Customer Satisfaction: An Empirical Study. European Journal of Marketing, Vol 35, No 5/6 687-707.
Angga ,(2009). Pengaruh distribusi dan Kualitas Produk terhadap kepuasan Pelanggan ( Studi Kasus Produk Air Minum Pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Jurnal Ilmiah Ranggagading Vol. 9. No. 2 , Oktober 2009
Andrew ( 2012) Marketing Mix Pengaruhnya terhadap loyalitas Konsumen Sabun Mandi Libebuoy di Kota MenadoJurnal EMBA Vol. 1 N0. 3 September 2013.
Bebet,(2013). Pengaruh Bauran Ritel Terhadap loyalitas Konsumen di Supermaket Sri Ratu Peterongan Diponegoro Journal Of Social and Politic tahun 2013
Caruana (2000) Service Loyalty: The effects of service quality and the mediating role of customer
satisfaction European Journal of Marketing. Vol 36 No 7/8.
Dwi Aryani,(2010) Pengaruh Kualitas
Layanan terhadap Kepuasan
Pelanggan dalam Membentuk
Loyalitas Pelanggan Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Vol 17 Mei -Agustus 2010
Ferry Firdaus,2011 Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan strategi harga
terhadap Kepuasan serta
Dampaknya terhadap Loyalitas Jamaah Umroh Sawita Group, Jakarta Jurnal Aplikasi Manajemen
Vol 10 No 4 Desember 2012
Febri Tri Bramasta Putera (2012 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas pelanggan Di Bengkel Mobil Rapiglass Auto Care Semarang.
Diponegoro Journal Of Management, Vol 1, No1 Tahun 2012.
Fornell ,C. (1994). Custumer
Satisfaction Barometer. The Swedish Experience. Journal of Marketing,56.
Griffin.Jill. (2005) "Custumer Loyalty. Jakarta : Erlangga
Hatane ,2006, Ekspektasi Pelanggan Dan Aplikasi Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Toko Moderen
Dengan Kepuasan Pelanggan
sebagai Intervening Jurnal
Manajemen Pemasaran Vol,1 No 2 Oktober 2012
Irlia Dwi Putri, 2011. Pengaruh Kualitas Layanan dan Distribusi Raskin terhadap Kepuasan Rumah Tangga Sasaran.Tesis. Universitas Barawijaya. Malang .
Pupuk Kalimantan Timur , Sales
Resprenttative Kabupaten
Grobongan ) Jurnal Universitas Diponegoro Vol 14
Januar, (2013) Analisa Pengaruh Experiential marketing terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Intervening Variabel Di tator Cafe Surabaya Town.Jurnal Manajemen Permasaran Vol 1 No 2 /13
Ketut dan Sundring (2011), Kualitas Layanan dan Loyalitas Pasien (Studi pada Rumah Sakit Umum Swasta di Kota Singaraja–Bali) Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 13 No.1
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2011). Manjemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT. Erlangga
Malhotra K.N.(1993). Marketing Research an Applied Orientation, Second Edition Orentice Hall Internasional Inc. New Jersey.
Moch Syaepul, ((2012).Analisis Pengaruh nilai nasabah dan kulitas Pelayanan terhadap Kepuasan
Nasabah untuk menciptakan
loyalitas nasabah ( studi pada
Nasabah Bank BRI Cabang
Pandanaran Semarang Jurnal
Diponegoro Journal of Management Vol 1 No. 1 tahun 2012
Parasuraman, V.A. Zeithalm., & Leonard, L. Berry (1991). The Behavioral Consequences of Service Quality. Journal of Marketing, 60. Pp.41-46.
Rachmad (2009) Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 11 No.1
Rinda dan Nur (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan,
Kepuasan Pelanggan, dan
Kepercayaan terhadap Loyalitas Pelanggan Flexi Mobile Broadband di Wilayah Surabaya dengan Pendekatan SEM Bayesian Jurnal Sains dan Seni ITS. Vol 1 No.1
Sakaran, Uma. (2006). Research Methoods For Business, Salemba Empat, Jakarta.
Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS. Penerbit ANDI Yogyakarta.
Suwarni, (2011) Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Konsumen. Jurnal Ekonomi Bisnis TH.16 No.1 Maret 2011
Woro (2013) . Pengaruh Nilai Ppelanggan dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan pada
Pelanggan Bus . Jurnal