• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PSIKOLOGI HUMANISTIK dan aplikasinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS PSIKOLOGI HUMANISTIK dan aplikasinya "

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PSIKOLOGI HUMANISTIK

Mukhammad Anggil Satriawan

111211132025

Fakultas Psikologi

Universitas Airlangga

(2)

Masa remaja adalah masa dimana seseorang mengalami

perkembangan emosionalnya atau sering di sebut pencarian jati

diri.Pada masa ini seorang remaja kebanyakan akan mengikuti apa

yang mereka anggap “hebat” bagi mereka,termasuk pun saya,menjadi

seorang yang menjadi pusat perhatiaan di kalangan tertentu dengan

melakukan tindakan-tindakan yang bahkan terkadang menyimpang itu

terlihat menarik bagi saya.

Semasa SMA, seperti halnya anak seusia saya yang lain, saya

senang sekali bersosialisasi dengan anak seusia saya. Nongkrong,

jalan jalan menjadi aktivitas favorit saya. Yang sedikit membedakan

saya dengan teman teman nongkrong saya adalah saya mudah

menangkap pelajaran di sekolah. Tetapi tetap saja orang pintar yang

tidak belajar itu adalah orang yang tertinggal. Seperti kata orang

bijak,” orang pintar adalah pemilik masa lalu, sedangkan orang

belajar adalah pemilik masa depan”. Meskipun bisa di katakan saya

sedikit pintar,namun kemalasan membuat saya sealu terlambat dalam

mengumpulkan tugas tugas dari guru di sekolah.

Keterlambatan mengumpulkan tugas dan juga attitude yg

kurang baik, tentu saja dampaknya adalah nilai yang terus

(3)

masuk jurusan IPS yang bertentangan dengan keinginan orang tua

yang menginginkan saya masuk jurusan IPA, meskipun sebenarnya

saya tidak masalah dengan hal tersebut.

Kekecewaan orang tua saya yang sedikit berlebihan terlalu

menekan saya seolah olah masa depan saya berakhir saat itu

juga.Dan apa yang bias dilakukan seorang anak ketika sedang “di

nasehati” orang tua,saya hanya bias diam.di tambah lagi jurusan IPS

di anggap jurusan kedua setelah jurusan IPA. Memang reputasi

jurusan IPS sudah terlanjur buruk di mata siswa dan para guru baik

dari segi nilai dan attitude.

Saat itu juga saya berjanji terhadap diri saya sendiri,saya akan

memperbaiki semua ini. Saya pun mulai menerima keadaan dan

belajar menjadi seorang siswa yang kewajiban utamanya adalah

belajar. Tentunya transisi dari seorang anak pemalas menjadi seorang

yang bisa dikatakan rajin dan penurut tidaklah semudah

membalikkan telapak tangan. Bahkan terkadang saya merasa sedikit

frustasi dengan keadaan tersebut.

Tidak hanya masalah internal saja, bahkan perubahan sikap

sepeti ini juga membuat teman teman di sekitar merasa tidak

(4)

sekarang “tidak asyik”. mereka pun mulai menjauhi saya.pada

awalnya saya merasa acuh saja pada keadaan ini, tapi lama kelamaan

situasi ini mulai membuat saya merasa tidak nyaman.

Semua masalah yang mendera secara terus menerus membuat

saya bimbang untuk berubah menjadi lebih baik. Ternyata berubah

itu tidaklah mudah selain kita harus mengubah cara berpikir kita, kita

juga harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

Saya mulai berpikir untuk kembali menjadi seperti dulu.

Bukan untuk menjadi seorang yang menolak perubahan tetapi untuk

hal yang lebih besar, yaitu menularkan perubahanku. Karena saya

berpikir bahwa untuk dapat menangkap ikan di kubangan lumpur,

saya harus menceburkan diri ke dalam kubangan lumpur juga.

Akhirnya saya pun kembali berkumpul dengan teman teman

yang dulu dan kembali melakukan kegiatan kegiatan yang sekarang

saya anggap hanya membuang waktu dan sia sia.

Perlahan lahan saya muluai menunjukkan perubahan saya dan

apa yang kami lakukan saat ini tidaklah ada gunanya. sedikit demi

sedikit usaha saya mulai menemui hasil, teman teman saya menjadi

lebih baik. mereka lebih sering melakukan kegiatan kegiatan positif

(5)

mengajak saya untuk belajar kelompok bersama.saya sangat senang

dengan hal tersebut.

Saya senang bukan hanya karena dapat menularkan perubahan

saya, tetapi saya juga senang karena dapat menciptakan semacam

atmosfer belajar yang baik khusunya di lingkungan kelas IPS.

Beberapa guru di sekolah pun mulai memuji anak anak kelas

IPS karena perubahan mereka. Bahkan mereka berekspektasi bahwa

kelas IPS tahun 2012 ini akan menjadi lulusan IPS terbaik yang

pernah belajar di SMAN 1 Taman.

Suasana belajar yang kompetitif ini sangat membuat saya

semakin bersemangat. kenaikan nilai pun mulai saya peroleh juga

tentunya teman teman saya.

Ujian nasional pun berhasil kami lewati dengan baik, bahkan

salah satu siswa SMAN 1 Taman memperoleh peringkat satu

provinsi.Dan itu merupakan klimaks atas perjuangan kami semua.

Meskipun saya gagal membuktikan pada orang tuaku saat

UNAS, namun akhirnya saya berhasil membuktikannya di

SNMPTN.Sayapun berhasil masuk universitas perguruan tinggi

(6)

Setelah masuk di UNAIR, saya merasa minder pada awalnya,

karena saya berasal dari sekolah yang namanya kurang terpandang

jika dibandingkan dengan teman-teman angkatan saya. Hal itu

menyebabkan saya kurang mampu untuk bersosialisasi dengan teman

di kampus, termasuk juga dalam hal akademis, saya menjadi tidak

begitu menonjol seperti saat saya di sekolah dulu. Saya adalah tipe

orang yang akan terpicu rasa percaya diri saya setelah saya

mendapatkan momen dimana semua orang dapat melihat kinerja

saya baik.

Hingga suatu saat kesempatan pun datang, teman saya

mengajak saya untuk mengikuti kompetisi membuat mainan

psikologi (psychotoys). Awalnya saya mengira itu adalah unit

kegiatan mahasiswa biasa yang ingin menerapkan teori-teori yang

telah mereka pelajari selama perkuliahan pada bentuk mainan. Saya

pun mau mengikuti kegiatan tersebut. Setelah mengikuti kegiatan

tersebut barulah saya tau bahwa itu adalah suatu cabang kompetisi di

olimpiade psikologi indonesia. Saya sempat kaget dan merasa ragu

karena saingannya pasti dari seluruh universitas terbaik di Indonesia.

Akhirnya karena tidak memiliki alasan untuk mundur, saya

(7)

mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Setiap hari kami pulang

larut malam untuk mengerjakan mainan kami. Kami benar-benar

mempersiapkannya dengan serius.

Waktu perlombaan pun tiba, disana saya melihat banyak sekali

peserta yang luar biasa. Awalnya saya menjadi sangat grogi. Begitu

pula dengan partner saya, dia juga terlihat tegang.

Kami mendapat giliran presentasi cukup belakang walaupun

bukan yang terakhir. Peserta-peserta yang mendapat giliran

presentasi memberikn penampilan yang memukau dalam

mempresentasikan mainannnya masing-masing. Saya menjadi

semakin semakin gugup sebelum giliran kami tiba. Saya menjadi

sangat mengantuk, itu adalah respon alami saya ketika saya sdang

gugup luar biasa.

Hingga giliran kami untuk presentasi pun tiba. Saya menjadi

tegng luar biasa. Apalagi ketika presenter sebelum kami hendak

menutup presentasinya, yang artinya giliran saya dan teman saya

akan tiba. Namun ketika pembawa acara memanggil nama kami,

seketika perasaan tegang itu lenyap, kekhawatiran terhadap

kegagalan menjadi hilang begitu saja, beban karena melihat peserta

(8)

berubah menjadi gairah yang meledak-ledak untuk menampilkan

sesuatu yang telah kam persiapkan dari hasil perjuangan saya dan

teman saya selama ini. Saya dan teman saya berhasil menaklukkan

ketegangan kami dan menampilkan performa yang cukup luar biasa

menurut saya dihadapan juri, penonton, dan peserta lain. Saya tidak

peduli lagi apakah kami akan meang atau tidak dalam kompetisi ini,

saya hanya merasa puas karena berhasil mempresentaskan hasil dari

apa yang kami perjuangkan selama beberapa minggu. Saya merasa

berada pada puncak performa saya.

Kami menunggu pengumuman hasil penilaian juri. Perasaan

tegang sebelum presentasi tadi hilang dan tidak kembali. Hingga

kami diumumkan sebagai pemenang kedua dan mendapatkan medali

perak dalam olimpiade psikologi nasional. Saya merasa senang

karena berhasil mempersembahkan medeali perak pada almamater

saya, begitu juga yag saya ihat pada rekan saya.

Dari situ saya dapat mengambil hikmah bahwa seseorang yang

jatuh,lalu dia mau untuk bangkit menata kembali maka tidak ada

yang tidak mungkin baginya bahkan apa yang di luar

ekspektasinya.seorang introvert pun mampu menaklukkan sebuah

(9)

Aktualisasi diri menurut maslow

Salah satu sumbangan penting Abraham Maslow bagi psikologi

modern adalah teorinya tentang aktualisasi-diri (self-actualization).

Menurut Abraham Maslow aktualisasi diri merupakan puncak dari

perwujudan segenap potensi manusia di mana hidupnya penuh gairah

dinamis dan tanpa pamrih,konsentrasi penuh dan terserap secara total

dalam mewujudkan manusia yang utuh dan penuh. Orang yang tidak

tertekan oleh perasaan cemas, perasaan risau, tidak aman, tidak

terlindngi, sendirian, tidak dicintai adalah orang yang terbebas dari

meta motivasi.

Sifat-Sifat Orang Yang Mencapai Aktualisasi Diri

Untuk mencapai tingkat aktualisasi-diri, orang harus sudah

memenuhi empat kebutuhan sebelumnya. Ia jangan lagi direpotkan

oleh masalah mencari makan, jangan lagi dihiraukan oleh ancaman

keamanan dan penyakit, memiliki teman yang akrab dan penuh rasa

cinta, juga memiliki perasaan dihargai. Ia bebas dari neurosis,

psikosis, dan gangguan psikologis lain. Sifat lainnya adalah soal usia:

orang yang mengaktualisasikan dirinya tampaknya adalah orang yang

telah setengah tua atau lebih tua. Salah satu sifat yang menunjukkan

(10)

mengalami pengalaman-pengalaman puncak (peak experiences). Ada kesempatan di mana orang yang mengaktualisasikan diri mengalami

ekstase, kebahagiaan, perasan terpesona yang hebat dan meluap-luap,

seperti pengalaman keagamaan yang mendalam. Inilah yang disebut

Maslow “peak experience” atau pengalaman puncak. Pengalaman

puncak ini ada yang kuat dan ada yang ringan. Pada orang yang

teraktualisasi, perasaan “berada di puncak” ini bisa diperolehnya

dengan mudah, setiap hari; ketika bekerja, mendengarkan musik,

membaca cerita, bahkan saat mengamati terbit matahari.

Aktualisasi diri menurut roger

Menurut Roger, Orang yang sehat adalah orang yang bisa

mengaktualisasikan dirinya. Kecenderungan untuk aktualisasi sebagai

tenaga pendorong jauh lebih kuat dari pada rasa sakit dan perjuangan,

memungkinkan organisme hidup terus dengan membantu dan

mempertahankan kebutuhan-kebutuhan jasmani dasar. Aktualisasi

dapat memudahkan dan meningkatkan pematangan dan pertumbuhan.

Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan

mengembangkan sifat-sifat serta potensi psikologisnya yang unik.

(11)

sejak lahir untuk menciptakan dan hasil ciptaan yang paling penting

adalah diri orang sendiri, suatu tujuan yang dicapai jauh lebih sering

oleh orang-orang yang sehat daripada orang-orang yang sakit secara

psikologisnya.

Menurut roger manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol

oleh masa kanak-kanak, tetapi menurutnya masa sekarang dan

bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat jauh lebih

penting daripada maa lampau. Tetapi beliau mengemukakan bahwa

pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi kita

memandang masa sekarang yang dapat mempengaruhi tingkat

kesehatan psikologis.

Roger berpendapat bahwa kepribadian yang sehat, yaitu

bukan merupakan suatu keadaan yang ada, melainkan suatu proses

“suatu arah bukan suatu tujuan”. Aktualisasiberlangsung terus dan

statis. Tujuannya yakni orientasi ke masa depan, menarik individu

kedepan dan mengembangkan segala segi dari diri. Aktualisasi diri

merupakan proses yang sukardan kadang-kadang menyakitkan.

Aktualisasi diri merupakan ujian, rentangan, dan pecutan terus

menerus terhadap kemampuan seseorang. Aktualisasi diri yakni

(12)

bersembunyi dibalik topeng, yang berpura-pura menjadi sesuatu yang

bukan diri mereka sebenarnya.

Roger mengungkapkan bahwa ada 5 tanda orang yang

melakukan aktualisasi diri :

1. Keterbuka pada pengalaman

Kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima

pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi dapat

menggunakannya dalam membuka esempatan-kesempatan persepsi

dan ungkapan baru. Sebaliknya kepribadian defensif beroperasi

menurut syarat-syarat penghargaan adalah statis, tersembunyi

dibelakang peran-peranan, tidak dapat menerima atau bahkan

mengetahui pengalaman-pengalaman tertentu. Orang yang berfungsi

sepenuhnya dapat dikatakan lebih emosional karena mereka

mengalami banyak emosi baik yang positif maupun negative

2. Kehidupan eksistensial

Orang yang berfungsi sepenuhnya, aktualisasi diri, akan hidup

sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan karena ia terbuka pada

setiap pengalaman. Pengalaman selalu dirasa segar dan baru. Ia tidak

akan beperasangka dan mudah menyesuaikan diri terhadap

(13)

sehingga mereka dapat dengan bebas berpartisipasi didalamnya..

Menurut Rogers, kehidupan eksistensial ini merupakan ciri terpenting

kepribadian yang melakukan aktualisasi diri/keperibadian yang sehat.

3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri

Orang yang sehat akan terbuka pada pengalaman sehingga ia

menerima semua informasi yang ada, informasi dapat berisi

kebutuhan-kebutuhan, tuntutan-tuntutan sosial, ingatan-ingatan pada

situasi yang serupa pada masa sekarang. Individu yang sehat dapat

membiarkan seluruh organisme mempertimbangkan setiap hal, dari

suatu situasi dengan faktor emosional maupun intelektual, akan

menyerap semua informasi yang diterima. Hal ini menjadikannya

dalam membuat keputusan dapat mempercayai organismenya sendiri,

intuisinya, impuls-impuls yang timbul seketika. Ia menjadi spontan

namun tidak terburu-buru (tidak mempertimbangkan konsekuensi

tindakan). Ia percaya pada dirinya sendiri.

4. Perasaan Bebas

Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya

paksaan-paksaan atau rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan

tindakan. Ia memiliki perasaan berkuasa secara peribadi mengenai

(14)

tidak diatur oleh tingkah laku keadaan atau peristiwa masa lampau.

Karena merasa bebas dan berkuasa, ia menjadi mampu melihat

banyaknya pilihan dalam kehidupan dan mampu melakukan

pilihan-pilihan tersebut sesuai kehendaknya.

5. Kreaifitas

Roger percaya bahwa, orang yang berfungsi sepenuhnya lebih

mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap

perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi lingkungan, mereka memiliki

kreativitas dan spontanitas untuk menggulangi perubahan-perubahan

traumatis.

Konsep Mengenai Fully Fungtioning Person

Carl Roger

Menurut Carl Roger (1963), Fully Fungtioning Person adalah

salah satu yang berhubungan dengan perasaan dan keinginan

seseorang yang sangat dalam. Orang-orang ini memahami emosi

mereka sendiri dan menempatkan kepercayaan pada naluri dan

dorongan mereka sendiri. Rogers menyatakan bahwa seseorang

(15)

potensi penuh mereka - sebuah konsep yang sering disebut sebagai

aktualisasi diri. Rogers percaya bahwa orang yang berfungsi penuh

adalah seorang individu yang terus bekerja dan mampu

beraktualisasi diri. individu ini telah menerima hal positif tanpa

syarat dari orang lain, tidak menempatkan kondisi pada nilai

mereka , mampu mengekspresikan diri, dan sepenuhnya terbuka

untuk pengalaman hidup yang baru.

Definisi Fully Fungtioning Person

Rogers menyatakan bahwa Fully Fungtioning Person adalah

salah satunya mencakup ‘eksistensial livinhg’, dengan kata lain,

mereka mampu untuk hidup sepenuhnya di saat ini. Mereka

mengalami kebebasan batin yang mencakup kreativitas, kegembiraan

dan tantangan. Seperti pengalaman seseorang pada saat sekarang.

Dia mampu hidup dalam perasaan dan reaksi pada saat itu juga. Dia

tidak terikat oleh pengalaman belajar masa lalunya. Dia hidup

bebas, subyektif, dalam konfrontasi eksistensial dalam hidupnya.

Hockenbury & Hockenbury (2006) mengungkapkan bahwa

Fully Fungtioning Person sangatlah fleksibel dan terus berkembang.

Konsep diri mereka tidak statis, melainkan terus-menerus

berkembang. Seseorang yang mampu menjadi Fully Fungtioning

(16)

respon mereka dari apa yang telah mereka pelajari dari pengalaman

mereka. Seseorang yang mampu menjadi Fully Fungtioning Person

mampu mengendalikan emosi mereka dan secara sadar mampu

memahami hakikat manusia yang terus berkembang dalam mencapai

potensi tertinggi mereka.

Karakteristik Fully Fungtioning Person

Fully Fungtioning Person cenderung memiliki sifat-sifat dan

karakteristik tertentu yang membantu mereka tetap selaras dengan

emosi mereka sendiri serta mencakup kebutuhan mereka untuk

tumbuh sebagai individu. Beberapa karakteristik Fully Fungtioning

Person meliputi:

1. Keterbukaan terhadap pengalaman 2. Kurangnya defensif

3. Kemampuan untuk menafsirkan pengalaman secara

akurat

4. Sebuah konsep diri yang fleksibel dan kemampuan untuk

berubah melalui pengalaman mereka.

5. Kemampuan untuk percaya pada pengalaman seseorang

dan membentuk nilai mereka berdasarkan pengalaman mereka.

6. Unconditional self regard

7. Cenderung terbuka dengan pengalaman baru

(17)

9. Terbuka jika diberikan feedback dan bersedia untuk

membuat perubahan yang realistis

10. Hidup harmonis dengan orang lain

Analisis

11. Berdasarkan pengalaman yang telah saya paparkan

diatas, saya mencoba menganalisanya dengan perspektif teori

aktualisasi diri dari Abraham maslow dan carl rogers. Maslow

mengatakan bahwa orang yang aktualisasi diri merupakan puncak

dari perwujudan segenap potensi manusia di mana hidupnya penuh

gairah dinamis dan tanpa pamrih,konsentrasi penuh dan terserap

secara total dalam mewujudkan manusia yang utuh dan penuh.

Orang yang tidak tertekan oleh perasaan cemas, perasaan risau, tidak

aman, tidak terlindngi, sendirian, tidak dicintai. Orang itu berada

pada pucak pengalamannya (peak performance). Persis seperti apa

yang saya rasakan ketika nama saya dipanggil oleh pembawa acara

di kompetisi, saya merasa bebas, tidak ada belenggu, hanya ada

gairah yang memuncak dan ingin menampilkan yang terbaik saat itu.

Segala perasaan cemas yang sebelumnya mengelilingi saya hilang

(18)

saya, dan menurut ciri orang yang telah mencapai tahap aktualisasi

diri maslow saya telah mencapai tahap aktualisasi diri saat itu.

Sedangkan menurut roger orang yang mencapai fase aktualisasi

diri atau fully functioning person adalah manusia yang rasional dan

sadar, tidak dikontrol oleh masa kanak-kanak, tetapi menurutnya masa

sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang

sehat jauh lebih penting daripada maa lampau. Ada beberapa

karakteristik dalam konsep roger mengenai aktualisasi diri, yaitu

Keterbukaan terhadap pengalaman, Keterbukaan terhadap

pengalaman, kurangnya defensive, kemampuan untuk menafsirkan

pengalaman secara akurat, sebuah konsep diri yang fleksibel dan

kemampuan untuk berubah, unconditional self regard, ketebukaan

pada pengalaman baru, tidak mengeluh pada pengalaman baru, hidup

harmonis dengan orang lain. Dalam konsep roger ini orang yang

disebut mencapai aktualisasi diri lebih komplek daripada pengalaman

yang sesaat dan butuh keajegan. Berdasarkan teori roger saya belum

dapat mengatakan bahwa saya telah mencapai tahap aktuasisasi diri

(19)

Daftar pustaka

Frank G. Goble, Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow, Penerjemah Drs. A. Supratiknya (Yogyakarta: Kanisius, 1994)

Hall, Calvin S. dan Gardner Lindzey, Teori-teori Holistik (Organismik-Fenomenologis), Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM. (Yogyakarta: Kanisius, 1993).

Rogers, C. R. (1963). The concept of the fully functioning person. Psychotherapy: Theory, Research & Practice, 1(1), 17-26. doi:10.1037/h0088567

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka permasalahan yang akan diteliti yaitu Bagaimana struktur koreografi tari Eksotika Borneo

Dengan adanya pembelian barang yang tinggi sehingga harus adanya pengendalian internal yang baik di dalam Hotel Shangri-La Surabaya khususnya dalam siklus

Pada observasi awal di beberapa bank syariah di Banjarmasin, diantaranya: Bank syariah mandiri kantor cabang Banjarmasin, bank BRI Syariah kantor cabang Banjarmasin, bank

Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagian besar peserta yang mengikuti pelatihan sudah mampu menggunakan aplikasi Quran in Word dalam menyusun

Pendugaan tak langsung dengan pendekatan SAE Kernel- Bootsrap digunakan untuk menduga angka jumlah penduduk miskin pada level kecamatan di Kota Semarang.. Variabel

Tujuan penelitian ini adalah memetakan lokasi dan kapasitas dari informasi inventarisasi mata air di Kecamatan Cidahu, mengkaji variasi dari data deret waktu mata air yang

Tujuan ini memiliki maksud bahwa kesejahteraan masyarakat Indonesia merupakan prioritas terpenting dalam proses pembangunan Indonesia, karena pada dasarnya

Hasil analisis faktor eksploratori tentang uji kecukupan sampel untuk instrumen kemampuan representasi matematika P1 dapat dilihat pada Tabel 10 berikut. Kedua nilai