• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP HAM DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN BA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP HAM DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN BA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP HAM DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN BARAT

Muhammad Dwi Rechi Jatiwarso mdwirechij@students.unnes.ac.id

DATA BUKU

Nama / Judul Buku : Fiqih HAM ‘Ortodoksi dan Liberalisme Hak Asasi Manusia dalam Islam’

Penulis : Mujaid kumkelo, Moh.Anas

Kholish Fiqih Vredian Aulia

Penerbit : Setara Press

Kota Terbit : Malang

Bahasa Buku : Bahasa Indonesia

Jumlah Halaman : 182

ISBN : 978-602-1642-49-8

PEMBAHASAN REVIEW

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak asasi merupakan hak-hak pokok sebagai fitrah manusia sejak lahir yang dibawa kedalam kehidupan di dunia. Diantara hak-hak asasi itu dapat disebutkan seperti hak hidup, hak kebebasan, persamaan dan hak milik.Hak-hak itu kemudian berkembang berkembang menurut tingkat kemajuan kebudayaan, menurut sifatnya HAM meliputi berbagai bidang yaitu : Hak asasi pribadi (personal right ), hak asasi ekonomi, (property right ), hak asasi politik (political right ), hak asasi sosial, dan kebudayaan ( social and cultural right ), hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan ( right of legal equality ), dan hak asasi untuk memperoleh perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum (procedural right ) 1.Hak itu dimiliki tanpa berbedaan atas dasar bangsa ,ras , agama atau jenis kelamin.2. Menurut B.Rusell hakikat tujuan HAM ialah adanya social justice dan social welfare 3. Tentang Hukum maupun dalam HAM hakikatnya bicara soal hak asasi kewajiban/wajib asasi , dan aspek tanggung jawab menjadi penting dan tak dapat terpisahkan. Keberadaan hak asasi hakikatnya telah dimiliki dan melekat dalam pribadi manusia seiring dengan itu timbul kewajiban dan tanggung jawab asasi. Kewajiban asasi menjadi semacam beban yang harus dilaksanakan bersama.Bila dikaitkan dengan asas hukum , dimana antara hak dan kewajiban merupakan wujud hukum. Tidak ada hukum tanpa hak dan kewajiban plus tanggung jawab , ditambah dasar agama etika, dan adat menempatkan kewajiban selalu sejalan dengan ide hak asasi itu

1 Ari Tri Sugito dkk,2016, Pendidikan Pancasila,UNNES PRESS, Semarang, hlm 233

2 H.A.R Tilaar , 2010, Dimensi- DIMENSI Hak Asasi Manusia dalam kurikulum persekolahan Indonesia, Bandung PT.Alumni, hlm 21

(2)

sendiri4.Menghargai HAM berarti menempatkan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia 5.

Di dalam buku Fiqih Ham Ortodoksi dan Liberalisme Hak Asasi Manusia tidak hanya terdapat HAM dalam Perspektif Islam namun juga terdapat Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Barat menjelaskan dan membandingkan kedua perspektif tersebut berbeda karena faktor berupa wilayah,sejarah,landasan filosofis dan pandangan konsep mengenai HAM beserta pandangan tokoh terkenal Islam yaitu Abul A’la Maudi sebagai tokoh revolusioner dari Pakistan, merupakan representasi dari kelompok ortodoks dan Ahmed Abdullah An-Naim penerus pemikiran Mahmoud Muhammad Taha, Cendekiawan Muslim Sudan yang dihukum mati karena melawan otoritarianisme Ja’far Numeiri mewakili kelompok liberal

Kelompok Ortodoks adalah salah satu aliran yang di anut oleh kelompok Islam yang menolak segala bentuk Pembahuruan Hukum Islam.Bagi aliran ini Hukum Islam sudah mampu menghadapi realitas apapun. Realitislah yang harus tunduk pada ketentuan hitam putihnya hukum Islam. Sedangkan Kelompok Liberal yang intinya memperjungkan kebebasan setiap individu dan persamaan derajat manusia antara pria dan wanita maka hukum harus menjamin hal tersebut dengan berbagai alasan jika tidak maka harus dirubah.

Pada bab 1 Pendahuluan Bagian C. HAM Perspektif Islam vis a vis HAM Perspektif Barat menjelaskan standar pandangan konsep HAM Barat dan pandang konsep HAM dalam Islam.

Pandangan HAM Standar Barat berangkat dari pandangan yang menjadikan manusia sebagai ukuran dari segi sesuatu telah menyatakan diri sebagai pewaris sah filsafat dan peradaban humanism dalam sejarah bermula dari Yunani Kuno dan mencapai puncaknya pada era modern terdapat pertentangan diantara kedua pihak. Dewa-dewa dengan perbuatan dan kesadarannya berusaha menegakkan kezaliman manusia.Disisi lain untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaannya, manusia harus merebut kekuasaan para dewa, dan selanjutnya menggeser kekuasaan mereka untuk menentukan nasib sendiri dengan demikan, telah terjadi pedebatan antara paham humanisme dan theusme karena itu HAM perspektif Barat bersifat anthroposentris dan sekuler. Pandangan HAM dalam Islam mengenai HAM mengarah pada hak-hak yang diberikan Allah sebagai pemegang kedaulan tertinggi. HAM perspektif Islam menganut pandangan yang bersifat theosentris atau religious (ketuhanan).

Pandangan antropesentris , nilai-nilai utama dari kebudayaan Barat manusia menjadi sasaran utama dan akhir dari pelaksanaan HAM yang berimplikasi

4 A.Masyur Effendi dan Taufani Sukmana Evandri, HAM dalam dimensi/dinamika Yuridis, Sosial, Politik dan proses penyusunan/aplikasi HA-KHAM ( Hukum HAM ) dalam Masyarakat, Bogor,Ghalia Indonesia,hlm 9-11

(3)

pada pertanggung jawaban semata.Sedangkan pandangan theosentris , larangan dan perintah lebih didasarkan atas ajaran Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadis.Pengakuan akan hak-hak asasi manusia adalah sebuah kewajiban dalam rangka kepatuhan kepada-Nya yang menjadi orientasi hidupnya karena itu pertanggung jawaban HAM dalam Islam tidak hanya kepada manusia namun juga kepada Tuhan kelak.

Terdapat tabel yang menjelaskan konsep perbedaan konsep HAM Barat dan Islam.

Sejarah titik awal perkembangan HAM di ceritakan di dalam buku menurut para ilmuwan muslim dan kalangan barat sampai Deklarasi Kairo yang berisi koreksi DUHAM yang bertentangan dengan prinsip dan moral Islam termasuk yang tidak bertentangan diberikan landasan Al-Quran dan Hadits.

 Menurut para ilmuan muslim konsep HAM dapat dirujuk pada piagam

Madinah sebagai konstitusi tertulis pertama di dunia yang juga mengatur kewajiban-kewajiban dan hak-hak warga negaranya.Piagam Madinah menjadi tonggak berdirinya Negara Madinah sebagai negara hukum yang didirikan oleh Muhammad Saw bersama kaum Muhajirin dan Ansor serta sekutunya dan dilanjutkan oleh Khulafa’ar-Rasyidin, hukum . Maka lahirlah doktrin’ raja tidak kebal hukum’.

(4)

HAM semakin berkembang .Perlindungan HAM dijadikan salah satu syarat berhubungan dengan luar,khususnya negara-negara Barat menimbulkan dominasi negara Barat dan standar Barat dalam penilaian terhadap pelaksanaan HAM dunia terutama negara dunia ketiga.

Pasal-pasal DUHAM dianggap belum mampu mengakomodasi aspirasi seluruh negara dalam PBB, terutama negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim, seperti pasal 16 perihal kebebasan perkawinan beda agama dan pasal 18 tentang hak kebebasan keluar masuk agama. Kedua Pasal ini dalam pandangan kebanyakkan kalangan Islam telah menabrak larangan ajaran Islam ( haram ) perihal perkawinan beda agama dan murtad. Negara – negara dalam Organisasi Konferensi Islam sedunia ( OKI ) membuat rumusan HAM berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi yang dideklarasikan di Kairo , Mesir tanggal 5 Agustus 1990. Rumusan ini berjumlah 25 pasal yang selanjutnya disebut Cairo Declaration ( Deklarasi Kairo ) isinya hanya mengoreksi pasal-pasal yang menyimpang dari prinsip dan moral Islam seperti homoseksual lesbianism, aborsi dan sejenisnya dan pasal-pasal yang tidak bertentangan di berikan landasan Al-Quran dan Hadits. Pengaruh negara-negara anggota OKI yang sangat kecil dalam politik Internasional membuat Deklarasi Kairo hanya sebatas kesepakatan moral tanpa mampu mengimbangi dominasi standar Barat dalam masalah HAM .

Pada Bab 5 menjelaskan HAM dalam Perspektif Abula’la Al-Maududi beserta biografinya ia berasal dari Aurangabad ( sekarang termasuk daerah India ) Al Maudidi adalah salah satu tokoh pembaharuan pemikiran Islam yang gagasan dan cita-citanya telah berpengaruh besar pada transformasi perkembangan Islam yang menentang paham HAM dari barat . Pada 1918 Karir awal di dunia Jurnalis ia mengurusi majalah Islam al-Madinah membantu saudaranya lalu setahun berikutnya ia bergabung Khilafah Islamiyah pada dinasti Utsmaniyah yang berpusat di Instanbul dan pada 1924 sampai 1928 ia memimpin penerbitan organ Panitia Pusat gerakan tersebut yang bernama Al-Jam’iyah dan dia juga seorang penulis.

Dalam konsepsi Al-Maududi tidak seorang pun memiliki hak untuk membuat konsesus HAM yang berpijak pada nilai-nilai antroposentris an sich. Hak tersebut hanya ada pada Tuhan.Prinsip keesaan Tuhan tersebut menyebabkan konsep kedaulatan hukum dan politik manusia menjadi tidak berarti.Tidak ada satu individu, keluarga , golongan, atau ras yang dapat menempatkannya melebihi otoritas Tuhan . Tuhan adalah Penguasa dan perintah-perintah-Nya merupakan Islam.

(5)

Prinsip dasar hukum Islam adalah manusia mempunyai hak, dan dalam hal-hal tertentu merupakan kewajibannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dasar dirinya, dan berusaha sekuat mungkin untuk memperoleh keberhasilan dan kebahagiaan maka diciptakan suatu ikatan social ( social cohension ), saling tolong-menolong , dan kerja sama antar umat manusia dalam mencapai tujuan mereka.Menurut Al-Maudidi, manusia tidak serta merta mengetahui sepenuhnya mana yang baik dan buruk, apa yang bermanfaat dan membahayakan.Oleh karenanya, Allah memberikan sumber pengetahuan (episteme ) manusia untuk mengetahui berusaha membebaskan manusia dari resiko sebuah pekerjaan yang sifatnya coba-coba (trial and eror ) dengan menurunkan wahyu tentang hukum berupa peraturan hidup yang benar dan sempurna bagi seluruh manusia.

kehidupan yang digambarkan Islam terdiri dari hak dan kewajiiban .Setiap Muslim menurut Al-Maudidi terikat kedua hal ini. Pada umumnya, Al-Maudidi menyatakan bahwa hukum Islam mengajarkan empat macam hak dan kkewajiban bagi setiap manusia, yaitu : (1) hak Tuhan yang wajib dipenuhi manusia ; (2) hak manusia atas dirinya sendiri ; (3) hak orang lain atas diri seseorang; (4) hak kekuatan dan sumber – sumber (alam ) yang telah dianugrahkan Tuhan untuk dimanfaatkan manusia. Hak-hak dan kewajiban ini merupakan dasar ajaran Islam dan hal ini merupakam kewajiban setiap muslim untuk memahami dan mematuhinya dengan baik.

Pada Bab 6 menjelaskan HAM dalam perspektif Ahmed Abdullah An-Naim beserta biografinya ia sebagai akademisi di almameternya FH Universitas Khartoum Sudan dan seorang aktivis nasional dan Internasional.Ia telah menawarkan metodologi alternatif dalam menguak pandangan Islam terhadap HAM. Kesimpulannya bahwa Hukum Islam saat ini membutuhkan ‘’reformasi total atau rekonstruksi menyeluruh’’. Pemikiran hukum An-Naim berkat sang guru Mahmoud Muhammad Taha yang memberikan dasar pijak pemikiran Hukum islam . Metode pembahuruam Hukum Islam-An Na’im sebenarnya metodologi dari gurunya sendiri akan tetapi cara mistik taha tidak terlihat pada An-Naim tapi ia mengambil teori evolusi taha. An-Naim berkeyakinan bahwa ide pem-baharuan Taha ini akan mendapat sambutan baik dari seluruh kalangan muslim maupun tidak .Ia mendamaikan semua konflik yang pernah muncul akbiat dari pemahaman tradisional terhadap ajaran Islam dan menyelesaikan sumbangan orisinal Taha.

(6)

An-Naim dalam karyanya ‘’ dekonstruksi syariah’’ menyatakan bahwa negara – negara Barat dari berbagai produk konvensi hak asasinya berkeinginan unutk menyamakan persepsi tentang standar universalitas hak asasi manusia yang harus ditaati dalam konteks regional seluruh negara, namun sahanya memunculkan pedebatan luar biasa.Sebab setiap negara khususnya negara timur dalam hal ini termasuk Islam telah mempunyai konsep tersendiri bagi An-Naim konsep HAM yang bersifat regional tersebut harus diesesuaikan dengan umbrella consept HAM yang lebih universal yaitu konvensi HAM Internasional.

Dalam Al-Quran menurut An-Naim, diskriminasi gender dapat dijumpai , yakni QS.an-Nisa : 34 . Ayat ini merupakan ayat yang mempresentasikan diskriminasi pada wanita. Pada ayat ini kedudukan wanita tidak sederajat dengan laki-laiki wanita lebih rendah

An-Naim menegaskan bahwa fiqih Islam klasik tidak bisa menghormati HAM jika berpijak pada ayat-ayat Madaniyah.Di era modern ini, Hukum Islam baru yang disarkan pada ayat-ayat Makkiyah harus terus dibangun dan diperjuangkan, agar lebih egaliter dan mengutamakan solidaritas sesama manusia tanpa diskriminasi apapun. Untuk mencapai semua ini, tidak ada jalan lain kecuali menggunakan teori evolusi hukum Mahmoud Muhammad Taha karena HAM Islam klasik berpijak pada ayat-ayat Madaniyah , maka tidak heran jika tidak lagi cocok dengan prinsip HAM maka fiqih HAM islam harus di rubah dan dengan konteks zaman modern sekarang menggunakan fiqih HAM Islam model baru yang berpijak pada ayat-ayat Makkiyah. Menurutnya ada satu prinsip normatif yang dimiliki oleh semua tradisi dan budaya bersifat universal yaitu seseorang harus memerlakukan orang lain sama seperti orang tersebut mengharapkan perlakuan dari orang lain.Regulasi dan aturan ini mengacu pada prinsip reciprocity (resipositas) yang dianut oleh semua agama besar di dunia.Selain itu, kekuatan moral dari proposisi HAM internasional yang sederhana dapat dengan mudah ditangkap pesannya bahkan diapresiasi oleh semua umat manusia baik secara kultural maupun secara filosofis.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini juga dijalankan bagi mendapatkan maklumbalas daripada pentadbir kolej terhadap tindakan yang perlu diambil bagi menggalakkan pelaksanaan pengajaran berpasukan,

menyediakan lingkungan fisik yang aman (misal: terpapar kekerasan, lokasi program yang tidak aman, perbuatan tidur yang tidak aman, melepas anak kepada orang dewasa yang

Dari tabel 3, didapatkan nilai rata - rata kalkulus yang diperiksa oleh dokter umum, dokter gigi dan perawat gigi pada anak usia 6 tahun, bernilai baik, dengan skor 0,000 -

Pada pendederan benih teripang pasir, pemberian pakan hanya dengan penambahan probiotik saja dapat meningkatkan pertumbuhan, sintasan, dan aktivitas enzim (lipase, amilase,

Diagram Arus Data Level 2 Proses 4 4.1 Laporan Penjualan 4.3 Laporan Pembayaran Tagihan 4.2 Laporan Pembelian Barang tpenjualan admin tpembelian tbayar_tagihan 4.5 Laporan

Masalah kesehatan kerja yang besar Sering tampil dalam bentuk keluhan fisik, sehingga tak terdeteksi.. Bila tak di tangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan

tentang APBD Tahun Anggaran 2013 ditetapkan, maka.. pemerintah daerah harus menyesuaikan alokasi DBH-CHT dimaksud dengan terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan

DAFTAR NAMA GURU PAI PADA SEKOLAH - TAHUN 2011 PROVINSI : JAWA TENGAH... SDN