• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JEP 1200680 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JEP 1200680 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang digunakan

dalam kehidupan manusia adalah Bahasa. Dengan Bahasa kita dapat

menyampaikan ide, gagasan, pendapat, serta perasaan kita kepada orang lain.

Sutedi (2011, hlm. 2) Melalui bahasa, seorang dapat mengungkapkan apa yang

dipikirkan ataupun menyatakan segala hal yang dirasakan. Untuk itu, kita harus

dapat memilah dan memilih dalam penggunaan kata-kata dengan makna yang

dianggapnya paling tepat digunakan bagi tujuan dan sasaran yang dituju atau yang

dimaksudkannya. Karena makna dari setiap kata yang kita pilih dalam kegiatan

berbahasa merupakan perwujudan dari pikiran atau atau perasaan yang

diungkapkan, maka persoalan makna dalam penggunaan Bahasa sebagai alat

pengungkap pikiran dan perasaan dari isi si pembicara menjadi sangatlah penting.

Setiap bahasa yang ada di dunia ini mempunyai keunikan tersendiri.

Bahasa Indonesia akan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bahasa

Jepang. Begitupun dengan bahasa yang ada di dunia ini. Salah satunya adalah

bahasa yang mempunyai karakteristik yang saat ini sedang banyak digemari oleh

pelajar bahasa yaitu bahasa Jepang. Bahasa Jepang adalah bahasa yang memiliki

karakteristik yang unik antara lain dapat dilihat dari huruf yang dipakai,

kosakata, sistem pengucapan, gramatika dan ragam bahasa. Apabila dilihat dari

huruf yang dipakai, bahasa Jepang memakai huruf hiragana, katakana, romaji dan

kanji untuk sistem penulisannya. Kemudian dilihat dari kosakata, berdasarkan

asal-usulnya kosakata bahasa Jepang dibagi menjadi tiga macam yakni wago,

kangodan gairaigo. Selanjutnya dari sistem pengucapannya sebagian silabel

bahasa Jepang adalah silabel terbuka yaitu silabel yang selalu diakhiri

(2)

bahasa yang lainnya. Terakhir dari ragam bahasanya, bahasa Jepang sangat

beragam berdasarkan faktor-faktor sosial dan faktor kebudayaannya.

Dalam berkomunikasi, masyarakat Jepang banyak menggunakan idiom.

Idiom dalam bahasa Jepang dikenal dengan sebutan Kanyouku. Di dalam

pembelajaran bahasa Jepang, Kanyouku merupakan salah satu ungkapan yang

tidak dipelajari secara khusus dalam kegiatan belajar mengajar baik secara

formal maupun informal. Sehingga tidak banyak pembelajar asing bahasa

Jepang yang mengetahui Kanyouku secara lebih dalam. Kanyouku merupakan

frase yang hanya memiliki makna idiomatikal saja, makna tersebut tidak dapat

dipahami meskipun kita mengetahui makna dari setiap kata yang membentuk

frase tersebut. Apabila dilihat dari strukturnya Kanyouku mempunyai empat

ciri yaitu, tidak dapat diselipi apapun, tidak dapat merubah posisi, tidak

dapat diganti dengan kata yang lain, dan ada yang hanya dalam bentuk

menyangkal saja dan tidak bisa dirubah dalam bentuk positif. Kanyouku

merupakan salah satu ciri khas dalam komunikasi bahasa Jepang. Kanyouku

menjadi salah satu ungkapan yang digunakan oleh masyarakat Jepang untuk

berkomunikasi dalam percakapan sehari-hari. Misalnya, kata 足 洗う (ashi o

arau), jika Kanyouku di samping diterjemahkan secara leksikal, maka akan berati “mencuci kaki”. Bila kita tidak paham idiom tersebut tidak bisa diartikan secara leksikal saja namun dalam makna idiomatikalnya ashi o arau disini

diartikan dengan berhenti dari pekerjaan atau perbuatan yang kotor (tercela).

Oleh karena itu, makna idiomatikal adalah makna dua kata yang tidak

dapat diartikan secara leksikal sehingga membentuk makna baru. Bila contoh

diatas merupakan contoh dari penggunaan kanyouku yang terbentuk dari kata

anggota tubuh kaki maka penulis menyoroti kanyouku yang terbentuk dari

anggota tubuh yaitu kanyouku Kubi. Kanyouku memiliki makna yang sama

dengan idiom bahasa Indonesia. Menurut Yasuo Kuromochi dan Yukiko dalam

(3)

二 以上の単語 決ま 結び し い れ れの単語の

意味の な 合わせ も理解 ない別の意味 表す言い方

慣用句 よ います

(Futatsu ijou no tango ga kimatta musubi wo shite ite, sorezore no tango no imi no tada tsunagi awasete mo rikai dekinai betsu no imi wo arawasu iikata o kanyouku to yondeimasu).

(Kanyouku adalah dua buah kata atau lebih yang memiliki hubungan serta mengungkapkan makna dari masing-masing kata tersebut).

Namun pada kenyataannya bagi pembelajar bahasa Jepang

pemahaman tentang makna Kanyouku seringkali menjadi kendala. Hingga

saat ini tidak banyak pembelajar bahasa Jepang yang mengetahui tentang idiom

bahasa Jepang meski telah mempelajari bahasa Jepang dan menguasainya.

Padahal idiom bahasa percakapan lisan dapat ditemukan pada percakapan

sehari-hari masyarakat Jepang. Mengapa demikian karena masyarakat Jepang dalam

menyampaikan ide, gagasan, pendapat, serta perasaan mereka tidak secara

langsung. Karena masyarakat Jepang tidak menyukai penggunaan kata-kata yang

panjang dalam mengungkapkan apa yang ingin dibicarakan. Sedangkan secara

tulisan dapat ditemukan dalam buku pelajaran, koran berbahasa Jepang. Bagi

pembelajar yang tidak mengetahui makna idiom bahasa Jepang tentu akan merasa

kebingungan karena tidak mengerti makna idiom tersebut. Oleh karena itu penting

bagi pembelajar bahasa Jepang untuk digunakan dalam sebuah Kanyouku

yaitu bagian tubuh manusia yang menghubungkan kepala dengan tubuh yang

lainnya. Kanyouku dalam bahasa Jepang jumlahnya sangat banyak dan ruang

lingkup kanyouku sangat luas. Oleh karena itu pemahaman Kanyouku sangat

(4)

Penulis menemukan penelitian terdahulu yang telah membahas mengenai

kanyouku, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Setyowati, Ika

(2013). Dengan judul Analisis Makna Kanyouku yang Menggunakan Kata Kao

dalam Bahasa Jepang. Yang menyimpulkan bahwa makna simbol yang ada dalam

kanyouku yang menggunakan kata kao antara lain muka yang menyimbolkan fisik

seseorang, harga diri seseorang, penampilan seseorang dan reputasi seseorang.

Namun penelitian ini tidak mengkhususkan Adapun penelitian yang dilakukan

oleh Oktaheryanta, Hafizh (2015) mengangkat tema penelitian yang sama yaitu

dengan judul Analisis Makna Kanyouku dalam Bahasa Jepang yang

Menggunakan Kata Mizu. Yang menyimpulkan bahwa kanyouku yang

menggunakan kata Mizu memiliki kesan positif, berkesan negative, dan berkesan

ganda (positif dan negatif).

Dari kedua penelitian tentang kanyouku tersebut penelitian hanya meneliti

tentang makna simbol, sifat dan kesan yang ditimbulkan dari kanyouku itu sendiri,

dan tidak mengkhususkan meneliti makna leksikal dan makna idiomatikalnya,

dan juga tidak mengklasifikasikan hubungan keduanya berdasarkan majas.

Sehingga penulis akan mengangkat tema yang sama dengan menggunakan

kanyouku berdasarkan anggota tubuh. Dengan latar belakang tersebut, maka penulis mengangkat judul penelitian sebagai berikut : “Analisis Makna

Kanyouku (Idiom) yang Mengandung Kata Kubi dalam Bahasa Jepang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam

penelitian ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa makna kanyouku bahasa Jepang yang terbentuk dari kata Kubi secara

leksikal ?

2. Apa makna kanyouku bahasa Jepang yang terbentuk dari kata Kubi secara

(5)

3. Bagaimana hubungan makna kanyouku bahasa Jepang yang terbentuk dari

kata Kubi secara leksikal dan idiomatikalnya berdasarkan majas?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memaparkan Kanyouku bahasa Jepang yang terbentuk dari kata Kubi secara

leksikal;

2. Memaparkan kanyouku bahasa Jepang yang terbentuk dari kata Kubi secara

idiomatikal; dan

3. Memaparkan hubungan makna kanyouku bahasa Jepang yang terbentuk dari

kata Kubi secara leksikal dan idiomatikal berdasarkan majas.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah dan

memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang linguistik

(semantik) bahasa Jepang lebih khusus lagi mengenai penggunaan kanyouku.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak

berkepentingan, diantaranya sebagai berikut:

a. Manfaat bagi penulis

1) Dapat mengetahui kanyouku apa saja yang terbentuk dari kata

Kubi. sehingga penulis dapat menggunakan kanyoku yang

menggunakan kata Kubi dalam kegiatan berkomunikasi dalam

bahasa Jepang.

2) Dapat mengetahui makna kanyouku yang terbentuk dari kata Kubi.

sehingga kelak penulis tidak menemui kesulitan ketika bertemu

(6)

mudah mengartikannya ke dalam bahasa Indonesia baik secra

leksikal maupun idiomatikalnya.

3) Dapat memperkaya kebahasaan, khususnya dalam bidang

kanyouku, sehingga penulis bisa menggunakan baik dalam bahasa

Jepang dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia pekerjaan

lisan ataupun secara tulisan

b. Manfaat bagi pembelajar

1) Menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang

kebahasaan;

2) Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya

dalam bidang kanyouku yang menggunakan anggota tubuh;

3) Menindaklanjuti penelitian yang belum tergarap dalam penelitian

ini.

c. Bagi pengajar

Dapat dijadikan acuan pada saat mengajarkan kanyouku khususnya

yang menggunakan anggota tubuh.

d. Manfaat bagi jurusan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan

ajar guna memberi pengetahuan lebih bagi para pembelajar bahasa

Jepang di departemen pendidikan bahasa Jepang FPBS UPI.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam pembahasan penelitian secara keseluruhan, penulis mengikuti

prosedur yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah yang telah disarankan oleh

pihak universitas, maka penulis akan menjalankan sistem penulisan sebagai

berikut:

(7)

Pada bab ini, akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organsisasi skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan teori-teori yang memaparkan kajian semantik

dalam bahasa Jepang., membahas kanyouku dalam bahasa Jepang yang mencakup

pengertian kanyouku, ciri-ciri kanyouku, macam-macam kanyouku, karakteristik

kanyouku, serta mengenai penelitian terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjabarkan tentang metode penelitian, objek penelitian, serta

teknik pengumpulan data dan pengolahan data untuk membahas semua hasil

penelitian berdasarkan hasil yang diperoleh.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang

berisi tentang kanyouku yang menggunakan kata kubi dan analisis makna leksikal

dan makna idiomatikal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini mencakup kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan

memberikan saran bagi pembelajar bahasa Jepang dan orang-orang yang ingin

mengetahui secara mendalam mengenai kanyouku yang menggunakan kata kubi

dan juga saran bagi para peneliti selanjutnya baik yang yang akan mengambil

Referensi

Dokumen terkait

1) Guru sebagai peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran Siklus I dengan materi hubungan sumber daya alam dengan lingkungan. 2) Melakukan observasi selama proses pembelajaran

Segala akibat yang timbul sehubungan dengan pemberian kuasa ini menjadi tanggung jawab Pemberi Kuasa sepenuhnya dan dengan ini Pemberi Kuasa membebaskan BCA dari segala macam

[r]

Modus dari data yang disajikan dengan histogram berikut adalah ….. Histogram pada gambar berikut adalah data berat bagasi (dalam kg) pada

diterapkan dan menganalis kesesuaian perlakuan akuntansi pendapatan dan beban Rumah Sakit Medika Permata Hijau, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif

Alamat Perusahaan : Graha Padma Blok A9 No.. Ibu Direktur Utama LPP RRI

Jika dalam percobaan tersebut ditemukan bahwa 10% hasil terendah, berapakah ukuran memori tertinggi dari kelompok hasil percobaan dengan ukuran memori.

Membuktikan keberadaan aktiva tidak berwujud dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva berwujud yang dicantumkan di neraca.. Membuktikan hak kepemilikan klien atas