• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI DETEKSI KEMATANGAN BUAH SEMANGKA BERBASIS NILAI RGB MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING | Yogi | JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "APLIKASI DETEKSI KEMATANGAN BUAH SEMANGKA BERBASIS NILAI RGB MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING | Yogi | JURIKOM (Jurnal Riset Komputer) 1 PB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

84

APLIKASI DETEKSI KEMATANGAN BUAH SEMANGKA BERBASIS

NILAI RGB MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING

Maldini Yogi

Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budidarma. Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan

ABSTRAK

Aplikasi pengolahan citra mempermudah penggunanya dalam pengenalan pola yang berperan dalam memisahkan objek dari latar belakang secara otomatis. Selanjutnya, objek akan diproses oleh pengklasifikasi objek. Selain itu pengolahan citra berperan untuk mengenali bentuk-bentuk khusus yang dilihat oleh mesin sehingga mempermudah dalam mengenali suatu objek. Perangkat lunak untuk mengolah citra digital juga sangat populer dalam perkembangannya, digunakan oleh pengguna untuk mendeteksi, mengolah foto atau untuk berbagai keperluan lain sebagai contoh, Adobe Photoshop dan GIMP (GNU Image Manipulation Program) yang menyajikan berbagai fitur dalam memanipulasi citra digital. Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kualitas dan varianya, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning. Pengertian dasar thresolding menyatakan histogram sebelah kiri mewakili citra f(x,y), yang tersusun atas objek terang di atas background gelap. Piksel-piksel objek dan background dikelompokkan menjadi dua mode yang dominan. Cara untuk mengestrak objek dari background adalah dengan memilih thereshold T yang memisahkan dua mode tersebut.

Kata Kunci : Pengolahan Citra,Semangka, Thresholding.

I. PENDAHULUAN

Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kualitas dan varianya, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning.

Kematangan buah semangka berkisar antara umur 75-100 hari setelah tanam. Pemetikan buah semangka dilakukan ketika buah semangka benar-benar matang. Untuk pemasaran jarak jauh, buah dapat dipetik lebih awal. Tingkat kematangan buah semangka tidak dapat di ukur dari besar buahnya. Tingkat kematangan buah semangka dapat diketahui dengan cara memukul buah semangka dengan jari atau tangan dengan mendengarkan bunyinya. Apabila bunyinya terlihat berat, tandanya buah telah matang. Sebaliknya, bunyi yang ringan menandakan buah masih muda.

Aplikasi pengolahan citra mempermudah penggunanya dalam pengenalan pola yang berperan dalam memisahkan objek dari latar belakang secara otomatis. Selanjutnya, objek akan diproses oleh pengklasifikasi objek. Selain itu pengolahan citra berperan untuk mengenali bentuk-bentuk khusus yang dilihat oleh mesin sehingga mempermudah dalam mengenali suatu objek. Perangkat lunak untuk mengolah citra digital juga sangat populer dalam perkembangannya, digunakan oleh pengguna untuk mendeteksi, mengolah foto atau untuk berbagai keperluan lain sebagai contoh, Adobe Photoshop dan GIMP (GNU Image Manipulation Program) yang

menyajikan berbagai fitur dalam memanipulasi citra digital.

Beberapa penelitian sejenis yang melalukan proses seleksi berdasarkan citra (image) objek antara lain sebagai berikut, Garcia-Alegre dkk melakukan penelitian untuk mendeteksi permukaan kulit telur berdasarkan citra objek dengan menggunakan metode

Laplace. Pada penelitian tersebut, diambil komponen hijau (green) untuk menunjukkan perbedaan warna antara citra telur dan latar belakangnya. Citra telur akan diproses untuk mengetahui kerusakan permukaan telur menggunakan metode Laplace.

Kusumadewi melakukan penelitian untuk mendeteksi kerusakan telur menggunakan metode

thresholding. Metode thresholding ini digunakan

untuk menentukan kerusakan telur berdasarkan nilai binernya, 0=hitam dan 1=putih. Piksel warna putih dianggap sebagai piksel aktif. Penelitian ini belum secara waktu-nyata (realtime), yang mana data citra dimasukkan di-capture terlebih dahulu dan dijadikan

file dalam basis data.

Pengertian dasar thresholding menyatakan histogram sebelah kiri mewakili citra f(x,y), yang tersusun atas objek terang di atas background gelap. Piksel-piksel objek dan background dikelompokkan menjadi dua mode yang dominan. Cara untuk mengestrak objek dari background adalah dengan memilih thereshold T yang memisahkan dua mode tersebut.

II. TEORITIS

A. Perancangan Aplikasi

(2)

akan dialami dalam proses pengerjaannya (Soetam Rizky, 2011). Perancangan merupakan kegiatan merangkai berbagai persoalan menjadi satu keasatuan ruang dan bentuk.

Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk melaksanakan fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju. Dengan perangkat lunak sistem yang mengintregasikan berbagai kemampuan komputer, tetapi tidak secarah langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang mengutukkan pengguna.

Perancangan aplikasi adalah suatu perancangan yang melibatkan logika modul-modul yang dibuat ke dalam perangkat lunak dengan mengikuti konsep-konsep data program yang ada.

B. Pengolahan Citra Digital

Menurut Efford 2000, Pengolahan citra digital adalah istilah umum untuk berbagai teknik yang

keberadaannya untuk memanipulasi dan

memodifikasi citra dengan berbagai cara. Foto adalah contoh gambar berdimensi dua yang dapat diolah dengan mudah.Setiap foto dalam.Setiap foto dalam bentuk citra digital (mislanya berasal dari kamera digital) dapat diolah melalui perangkat lunak tertentu.Sebagai contoh, apabila hasil bidikan kamera terlihat sedikti gelap, citra dapat diolah menjadi lebih terang.Dimungkinkan pula memisahkan foto orang dari latar belakangnya.Gamabran tersebut menunjukkan hal sederhana yang dapat dilakukan melalui pengolahan citra digital(Abdul Kadir dan Adhi Ausanto, 2013).

Citra digital dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Citra biner

2. Citra abu-abu (grayscale) 3. Citra RGB atau True Color

D. Thresholding

Pengertian dasar thresolding menyatakan histogram sebelah kiri mewakili citra f(x,y), yang tersusun atas objek terang di atas background gelap. Piksel-piksel objek dan background dikelompokkan menjadi dua mode yang dominan.Cara untuk mengestrak objek dari background adalah dengan memilih thereshold T yang memisahkan dua mode tersebut.

Sembarang titik (x,y) yang memenuhi f(x,y)>T

disebut titik objek; selain itu, titik disebut

background. Histogram sebelah kanan terbagi

menjadi tiga mode.Misalkan, citra terdiri dari dua objek terang di atas background gelap.Thresholding multilevel digunakan untuk mengklasifikasikan suatu titik (x,y) sebagai bagian dari sebuah class objek. Titik (x,y) menjadi bagia suatu objek jika T1.

Thresholding adalah operasi yang melakukukan

pengetesan terhadap fungsi T berikut :

T= T[x, y, p(x,y), f(x,y)].………..(2.5)

f(x,y) adalah tingkat keabuan pada titik (x,y) dan

p(x,y) menyatakan operasi lokal dari titik tersebut. Operasi thresholding digunakan untuk mengubah citra dengan format skala keabuan, yang mempunyai kemungkinan lebih dari 2, ke citra biner yang hanya memiliki 2 buah nilai (0 dan 1). Dalam hal ini, titik dengan nilai rentang nilai keabuan tertentu diubah menjadi berwarna hitam dan sisanya menjadi warna putih atau sebaliknya.

Perubahan citra skala keabuan menjadi citra biner dapat dilakukan memakai ambang ganda, yaitu ambang bawah dan ambang atas, dengan

menggunakan fungsi GST (Gray Scale

Transform).Pengambangan ganda dilakukan untu

menampilkan titik-titik yang mempunyai nilai rentang tertentu

atau

Fungsi GST untuk operasi pengambangan ganda Gambar 1: (a) persamaan 1 (b) persamaan 2 dalam

fungsi GST

III. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Citra

Pada aplikasi pengolahan citra yang akan dirancang harus memiliki data-data yang akan diolah, dan digunakan pada sistem yang nantinya digunkan dalam sistem pendeteksian. Pada aplikasi pendeteksian kematangan buah semangka ukuran citra yang digunakan berukuran 256x256 pixel

dengan format JPG. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengahsilkan nilai RGB yang riil untuk diproses kedalam program aplikasi sehingga ada kecocokan didalamnya. Citra semangka yang digunakan untuk pendeteksian menggunnakan buah semngka yang berumur 75-100 hari masa tanam.

(3)

Gambar 2: Citra S.JPG

Gambar 3: Citra Semangka Matang Hasil Cropping

Gambar 4: Citra Semangka Tidak Matang Hasil

Cropping

B. Proses Pengolahan Data

Proses pngolahan data dalam pendeteksian kematangan buah semangka dengan langkah awal mengambil objek gambar untuk mendapatkankan objek RGB kemudian objek dirubah menjadi

grayscale. Nilai RGB yang akan didapatkan akan diambil sebagai nilai acuan dalam proseses pendeteksian kematangan buah. Setelah didapat nilai RGB acuan dilakukan proses Thresholding, dimana proseses tersebut dilakukan untuk mendapatkan objek dalam bentuk biner. Proseses Thresholding dilakukan untuk memperjelas bentuk larik-larik yang ada pada objek semangka.

Gambar 5: Diagram Proses Pengolahan Data Citra

C. Analisa Citra RGB

Sebelum melakukan pendeteksian kematangan buah semangka, citra utama harus dalam bentuk RGB. Penginputan citra RGB bertujun untuk mengetahui jumlah nilai RGB yang ada pada citra. Pada format RGB, suatu warna didefinisikan sebagai kombinasi (campuran) dari komponen warna R,G dan B. Dengan mengambil nilai ambang dari sampel piksel 30x30 pada setiap citra

Nilai-nilai ambang dari setiap warna dapat di uji

menggunakan program MATLAB.

Langakah-langkah pengambilan nilai ambang dari citra RGB adalah sebagai berikut :

1. w=imread('C:\Users\yogi\Documents\MATLAB\ S.jpg'); membaca file citra, maka akan ditampilkan jendela figure yang berisikan gambar RGB berikut ini:

Gambar 6: Jendela Figure Citra RGB

2. imshow(red) menampilkan citra berwarna merah. Gambar 7: Citra Red

3. imshow(green) menampilkan citra berwarna hijau.

Gambar 8: Citra Green

4. imshow(blue) menampilkan citra berwarna biru. Gambar 9: Citra Blue

5. red=w(:,:,1) menampilkan matriks gambar hanya berisi piksel berwarna merah.

(4)

6. green=w(:,:,2) menampilkan matriks gambar hanya berisi piksel berwarna hijau.

Gambar 11: Nilai Piksel Green

7. blue=w(:,:,3) menampilkan matriks gambar hanya berisi piksel berwarna biru.

Gambar 12 Nilai Piksel Blue

D. Analisa Pengolahan Gambar Secara

Thresholding

Jika area background dan area objek perbandingannya hampir sama, nilai awal yang baik untuk T adalah tingkat keabuan rata-rata dari citra. Jika area objek lebih kecil dibandingkan area

background (atau sebaliknya), satu kelompok piksel akan mendominasi histogram, sehingga nilai tengah antara tingkat keabuan maksimum dan minimum merupakan pilihan awal yang baik utuk T. Dengan algoritma iterative dihasilkan T=125.4 setelah tiga iterasi. T diinisialisasi dengan tingkat keabuan rata-rata dan T=0. Untuk segmentasi citra, digunakan nilai

T=125.

Gambar 13: Original Image

Analisa pengambilan nilai gambar secara

thresholding dapat dipelajari berdasarkan pola warna atau ditentukan secara intuintif, tetapi theresholding RGB ini sangat rentan terhadap kestabilan cahaya. Berikut Analisa kematangan melalui metode

thresholding. Langkah pada pendeteksian citra secara

thresholding ialah perubahan yang ditangkap menjadi

citra bineratau menjadi komponen warna hitam dan putih, pada proses ini citra yang memiliki intensitas piksel dibawah 128 akan dirubah menjadi 1 atau putih, sedangkan intensitas warna yang melebihi dari 128 akan dirubah menjadi 0 atau hitam.

Pemberian nilai ambang RGB untuk

kematangan buah semangka, yaitu : 1. Nilai ambang Red= 92-100 2. Nilai ambang Green = 170-210 3. Nilai ambang Blue = 0-90

Gambar 14: Nilai Awal Matriks Citra

Langkah dalam pendeteksisan thresholding dengan fungsi GST dengan membandingkan semua baris

nilai Ki=128 :

Atau

Langkah 1

(168<=128)=1 (148<=128)=1 (100<=128)=0 (85<=128)=0 (87<=128)=0

Gambar 15: Langkah 1 Proses Theresholding

(5)

Langkah 2

(182<=128)=1 (181<=128)=1 (125<=128)=1 (80<=128)=0 (83<=128)=0

Gambar 16: Langkah 2 Proses Thresholding

Dengan Fungsi GST

Langkah 3 dan seterusnya sama seperti langkah 2 hingga semua nilai pixel citra telah mengalami proses

Thresholding.

Gambar 17: Hasil Nilai Piksel Thresholding

Gambar 18: Citra Hasil Theresholding Semangka matang

IV. IMPLEMENTASI

Pada tampilan hasil pendeteksian berisi hasil pendeteksian objek dengan histogramnya. Berikut tampilan hasil deteksi objek.

Gambar 19: Tampilan Hasil Pendeteksian Semangka Tidak Matang

Gambar 20: Tampilan Hasil Pendeteksian Semangka Matang

V. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang diuraikan dari pembuatan skripsi ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proses deteksi kematangan buah semangka dalam perancangan aplikasi ini adalah dengan cara menentukan objek, melakukan faktor indikator yang mempengaruhi dari objek yaitu warna RGB.

2. Penerapan metode thresholding didalam pendeteksian kematangan buah semangka bertujuan untuk memisahkan latar belakang dari objek yang akan dideteksi dan merubahnya menjadi gambar biner atau hitam putih, sehingga lebih jelas antara objek dan latar belakang yang akan dideteksi.

3. Perancangan aplikasi pengolahan citra deteksi kematangan buah semangka ini menggunakan software MATLAB yang didalamnya terdapat

GUI (Grapichal User Interface) sebagai

pendukung dalam pembuatan aplikasi

pengolahan citra.

DAFTAR PUSTAKA

1. Khadir Abdul dan Susanto Adi. “Teori dan aplikasi

pengolahan citra”. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2013.

2. Hermawati Astuti Fajar. “Pengolahan Citra Digital Konsep

dan Teori”. Penerbit Andi, Yogyakarta, 2013.

3. Risky Soetam. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”.

Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta, 2011.

4. Komputer Wahana. “Ragam Pengolahan Image Dengan

MATLAB”. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta,

2013.

5. http://hkti.org/ “Pengenalan Jenis-Jenis Tanaman

Semangka” diakses Mei, 2015.

6. S. A Rosa, M. Salahuddin “Pemrograman Berorinetasi

Gambar

Gambar 11: Nilai Piksel Green
Gambar 16: Langkah 2 Proses Thresholding

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun begitu, alokasi anggaran yang diberikan pemerintah daerah setiap tahun telah melampaui pagu indikatif tahunan se- bagaimana tersebut di atas, tahun 2015 saja

Menurut Burt (2005), broker merupakan aktor yang mengisi celah kosong (structural holes) antara group. Broker mempunyai peranan penting dalam pengembangan /

Penelitian ini berjudul Dampak Perkebunan Salak Pondoh Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Desa Aribaya Kecamatana Pagentan Kabupaten Banjarnegara Tahun 1998 2014

Dalam kaitan itulah posisi dan peran plasma nutfah semakin dituntut untuk memenuhi beragam kebutuhan tersebut, melalui pemanfatan gen-gen unggul yang terkandung dalam aksesi

Karena kami percaya bahwa kondisi toilet umum di bandara merupakan garda budaya paling depan bangsa dimana bandara tersebut berada, dengan kata lain, kondisi toilet umum

3 Guru Orang yang bertugas dan memiliki hak akses pada sistem informasi perpustakaan di SMK YPKK 1 Sleman untuk melakukan operasi pengolahan data judul buku, data

Otak sebuah komputer biasanya dikenal sebagai pemroses data (processor), karena bentuknya yang kecil lebih sering di sebut sebagai prosesor mikro, atau mikroprosesor.Faggin, Hoff

He is a member of the Illinois State Poetry Society and has published three books of poetry: Kairos , 10 L ove Poems , and Selected Poems 2004-2007.. In addition to poetry he