• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN SUNGAI D (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN SUNGAI D (3)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN SUNGAI DI KOTA SURABAYA Tugas

Mata Kuliah Pengelolaan Kualitas Lingkungan Dr. Nopi Stiyati Prihatni, S.Si., MT

Disusun Oleh :

Afresa Amanda H1E114002 Aulia Rahmah H1E114004 Azizah Rahmasari H1E114037 Dina Puspita Sari H1E114208 Evi Rizki Setyowati H1E114006

Khairunisa H1E114045

Laila Santi H1E114046 Lianatul Munjiah H1E114013 Nida Salamah H1E114050 Nur Aisyah Farina H1E114023

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN Banjarbaru

(2)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Salah satu kota penting bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Akan tetapi sangat disayangkan kondisi lingkungannya kurang mendapatkan perhatian, salah satu permasalahan kerusakan lingkungan di kota Surabaya yaitu adanya permasalahan sumber air utama atau lingkungan sungai yang ada di kota Surabaya, yang cenderung mengalami kerusakan akibat semakin padatnya penduduk dan adanya perkembangan industri di wilayah ini sehingga menambah volume buangan.

Menurut Suripin (2002) saat ini kualitas sumber air dan badan air yang layak untuk digunakan masyarakat semakin menurun. Hal ini terjadi karena tercemarnya badan air oleh limbah secara langsung dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu, ataupun mengalami pengolahan namun masih belum memenuhi baku mutu air buangan. Tercemarnya badan air saat ini menjadi permasalahan yang sangat serius sehingga sangat dibutuhkan pemetaan kualitas dari suatu badan air untuk mendapatkan rekomendasi pengelolaan yang menjadi solusi dari permasalahan yang terjadi.

Dengan panjang sekitar 42 kilometer, Kali Surabaya melewati empat wilayah kabupaten, mulai Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, hingga Surabaya. Dengan demikian Kali Surabaya juga menjadi sumber air bersih bagi keempat kota tersebut. Di sepanjang Kali Surabaya yang merupakan daerah aliran Sungai Brantas terdapat sekitar 400 industri. Dan ada sekitar 80 persen industri tersebut tidak memiliki sarana pengolahan limbah (Jasatirta Online). Berdasarkan peruntukannya, menurut SK Gubernur Kepala Daerah Jawa Timur No. 413 Tahun 1987, Kali Surabaya sebagai salah satu sumber air minum, diharapkan memenuhi standar kualitas air baku kelas B.

(3)

Surabaya. Kondisi tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas kesehatan masyarakat yang tinggal di sepanjang Bantaran Kali Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kualitas lingkungan air sungai? 2. Apa yang menyebabkan pencemaran air sungai kota Surabaya?

3. Apa dampak pecemaran air sungai di Surabaya?

4. Bagaimana pengelolaan kualitas lingkungan sungai untuk mencegah terjadinya pencemaran air sungai di Surabaya ?

1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikan pengertian pengelolaan kualitas lingkungan air sungai. 2. Mengetahui penyebab pencemaran air sungai kota Surabaya.

3. Mengetahui dampak pencemaran air sungai di Surabaya.

(4)

BAB II ISI

2.1 Pengelolaan Kualitas Lingkungan Air Sungai

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan komponen-komponen lingkungan hidup. Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, penggunaan sumber daya alam haruslah selaras, serasi, dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Surabaya sebagai ibukota Propinsi Jawa Timur memiliki pertumbuhan kawasan terbangun yang sangat pesat. Pertumbuhan ini secara alamiah menuntut tingkat pemenuhan kebutuhan sumber daya bagi masyarakatnya. Untuk itu antara pelestarian sumber daya dengan pembangunan berkelanjutan diperlukan suatu agenda pengelolaan lingkungan yang disusun melalui proses evaluasi dan penyempurnaan programprogram kerja yang telah dilaksanakan, serta pengkajian dan pengembangan program-program kerja baru.

2.2 Penyebab Pencemaran Air Sungai kota Surabaya

Buruknya kualitas air pada badan air suatu wilayah di kota Surabaya dapat mengakibatkan dampak negative bagi masa yang akan datang. Peristiwa tersebut disebabkan oleh karena banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, seperti industry, laundry, rumah tangga, pertanian, bengkel, rumah makan, serta kegiatan medis (rumah sakit/klinik kesehatan). Dengan adanya peningkatan aktifitas domestik, pertanian, industry, dapat merubah kondisi badan air dan memberikan dampak negatif terhadap kualitas air terutama dari aktivitas domestic. Karena limbah tersebut dapat meningkatkan konsentrasi BOD yang semakin tinggi ke badan air terutama limbah yang berasal dari pertanian yaitu cairan pestisida yang menjadi pencemar utama kualitas perairan dan organisme air.

(5)

laut. Air limbah domestic bersumber dari aktifitas penduduk yang berupa black water (air limbah dari WC) dan greey water (air limbah dari aktivitas mandi dan cuci).

2.3 Dampak Pencemaran Air Sungai kota Surabaya

Berdasarkan pengamatan langsung, perubahan fisik sudah terjadi dimulai dari perubahan fisik yang ditandai dengan perubahan warna air yang keruh atau tidak jernih, bau air yang tidak sedap serta estetika yang sudah tidak layak pandang karna hanya terlihat tumpukan-tumpukan sampah yang mengapung di atas permukaan air.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya menyatakan bahwa kualitas air di wilayah kota Surabaya sudah mengalami degradasi. Degradasi ini akan menimbulkan biomassa yang kemudian akan terjadi pendangkalan. Apabila hal ini dibiarkan maka daya dukung lingkungan semakin berkurang dan kualitas air sungai akan semakin parah di masa mendatang. Pada data sekunder yang didapat dari Badan Lingkungan Hidup (Juli 2012) bahwa kandungan dissolved oxygen (DO) adalah sebesar 0,75 mgO2/L. Dari penelitian biologis kualitas air pada badan air terdapat Sylids, typosyllis yang umumnya hidup di air yang sangat tercemar. Terdapatnya TSS (Total Suspended Solid) dan Ammonia.

2.4 Upaya Pengelolaan Kualitas Air untuk Mencegah Pencemaran Air di Surabaya

Menanggapi turunnya kualitas air di Surabaya, perlu diadakan pengelolaan agar penurunan kualitas air tidak bertambah. Salah satu upaya tersebut adalah mengharuskan semua kegiatan usaha yang berpotensi menghasilkan air limbah untuk melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke drainase kota. Pengolahan limbah oleh kegiatan usaha ini diawasi oleh pemerintah. Melalui kegiatan pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan ini, tingkat pencemaran air dapat dikurangi dan akan terus diawasi agar tidak melebihi ambang batas pencemaran.

(6)

sampai 46,57%. Dengan berhasilnya upaya pemerintah untuk menurunkan beban pencemar tersebut, diharapkan kualitas air di Surabaya tidak lagi mengalami penurunan. Upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas air di Surabaya adalah dengan melakukan kegiatan di bawah ini:

Pengolahan Air Limbah Sistem Setempat (On Site)

Seluruh wilayah permukiman Kota Surabaya melakukan pengolahan air limbahnya dengan sistem setempat (on site), yaitu pengolahan air limbah dari suatu unit rumah dengan sistem cubluk atau tangki septik yang ditempatkan pada kapling rumah itu sendiri dan air limbah bekas (dapur, cuci, mandi) dibuang ke saluran pembuang air limbah (SPAL) untuk kemudian dialirkan ke saluran air hujan atau lubang resapan jika saluran air hujan tidak ada. Lumpur tinja dari tangki septik seluruh Surabaya dikumpulkan dengan mobil-mobil tangki yang dioperasikan swasta/jasa pengurasan tinja dan diolah di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Keputih dioperasikan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

Pembangunan IPAL Komunal

Tercemarnya sungai dan saluran drainase di Kota Surabaya terutama disebabkan oleh pembuangan air limbah, baik air limbah domestik masyarakat maupun industri, secara langsung ke sungai atau saluran tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan sungai-sungai dan saluran tersebut menjadi tercemar dan tidak dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan peruntukannya. Kondisi-kondisi inilah yang melatar belakangi dilakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal di berbagai daerah di Kota Surabaya.

(7)

Bioremediasi

Usaha lain yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas air adalah dengan metode bioremediasi. Bioremediasi dilakukan dengan menambahkan media di area yang akan ditumbuhi mikroorganisme dan berkembang biak. Dengan adanya mikroorganisme di media maka penguraian bahan organic akan terjadi (removal COD BOD), sehingga kualitas air akan lebih baik.

IPLC (Izin pembuangan limbah cair)

(8)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan komponen-komponen lingkungan hidup. Penyebab pencemaran air sungai di kota Surabaya adalah limbah hasil sisa dari kegiatan manusia. Dampak pencemaran air sungai di kota Surabaya yaitu menurunnya kualitas air sungai yang dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat Surabaya. Upaya pengendalian permasalahan lingkungan yang telah dilakukan adalah:

1. Pengolahan Air Limbahnya Dengan Sistem Setempat (On Site) 2. Pembangunan IPAL Komunal

3. Bioremediasi

4. IPLC (Izin Pembuangan Limbah Cair)

3.2 Saran

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Status Lingkungan Hidup Surabaya. 2013 Laporan Status Lingkungan Hidup Surabaya. 2012 Laporan Status Lingkungan Hidup Surabaya. 2010

Referensi

Dokumen terkait

Di wilayah ini prioritas pengelolaan air limbah domestik harus dilakukan dengan cara sistem pengolahan terpusat yakni dengan sistem jaringan terpusat (sewerage

Pak yandri adalah kepala laboratorium yang membawahi langsung IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ) di PGKM sehingga dianggap pihak yang langsung bersentuhan dengan

Aktivitas industri di Kecamatan Kebakkramat yang menghasilkan limbah cair pada umumnya mengalirkan air limbahnya ke aliran sungai, yang kemudian menyebabkan

Strategi pengelolaan air limbah permukiman di Bantaran Sungai Kumpul Kuista harus memper-timbangkan perilaku masyarakat yang masih membuang air limbah permukimannya

 Penyusunan DED Program Mendesak Penanganan Air Limbah di Kawasan Boezem Morokrembangan Kota Surabaya.  Penyusunan DED Program Mendesak Penanganan Air Limbah di Kawasan

(2) Lumpur tinja yang terdapat di biofilter dan/atau unit pengolahan air limbah fabrikasi lainnya pada unit pengolahan setempat sebagaimana dimaksud dalam pasal 24

Di wilayah ini prioritas pengelolaan air limbah domestik harus dilakukan dengan cara sistem pengolahan terpusat yakni dengan sistem jaringan terpusat (sewerage System)

Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat Tangki septik adalah suatu ruangan yang berfungsi untuk menampung dan mengolah air limbah rumah tangga dengan kecepatan air yang