• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

18 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 2 Mrisi pada semester II tahun pelajaran 2014/2015. SDN Negeri 2 Mrisi terletak di Desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. SD ini terletak di sebelah barat desa. Jarak dari SD ini ke SD lain yaitu SDN 1 Mrisi Luamayan dekat, sekitar 300m. Jarak SD ini ke pusat Kecamatan lumayan jauh, yaitu sekitar 2 km.

Karakteristik siswa kelas 4 SD Negeri 2 Mrisi berumur antara 9 tahun sampai 10 tahun dengan jumlah 37 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki. Hasil belajar IPA siswa kelas 4 cenderung rendah. Hal ini terlihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan rendah, tingkat konsentrasi rendah, dan hasil belajar beberapa siswa yang tidak memenuhi KKM. Kehidupan masyarakat di sekitar lokasi penelitian rata-rata bermata pencaharian sebagai petani dan usaha truk pasir.

(2)

Tabel 3.1

Alokasi waktu penelitian

No Pelaksanaan Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Februari Maret April 1 Proposal PTK

2 Observasi 3 Uji Validitas Soal Siklus 1

dan siklus 2

Siklus 1

3

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

Siklus 2 4

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 5 Pelaporan

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:169) variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010:3).

Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain:

3.2.1 Variabel bebas (X)

(3)

3.2.2 Variabel terikat (Y1 & Y2)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu keaktifan adalah (Y1) dan hasil belajar adalah (Y2). Kedua variabel dari variabel terikat ini dapat beruubah saat dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam hal ini adalah pembelajaran menggunakan metode STAD berbantuan animasi.

Keaktifan adalah usaha yang dilakukan seseorang dengan melibatkan seluruh aktivitas fisik maupaun non fisik agar memperoleh hasil yang diinginkan. Sedangkan hasil belajar adalah perubahan tingkat perkembangan mental yang lebih baik dari sebelumya akibat dari proses pembelajaran yang diukur dengan evaluasi oleh guru sehingga akan diketahui hasil belajar dan mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru pada pembelajaran.

3.3 Prosedur Penelitian

(4)

Gambar 3.1

Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010:137)

3.3.1 Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan. Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan dilaksanakan oleh penulis sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan. Kegiatan dalam tahap ini seperti: penyusunan skenario pembelajaran, pembuatan istrumen pengamatan, pembuatan lembar kerja siswa dan lembar evaluasi serta menyiapkan media animasi powerpoint.

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pelaksanaan Tindakan (Action) yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan. Hal yang perlu diingat pada tahap 2 ini adalah pelaksana tindakan harus taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam penelitian ini tindakan yang diterapkan adalah metode STAD berbantuan animasi dan penulis sebagai pelaksana tindakan.

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan Aktivitas Guru

DanSiswa

Pelaksanaan STAD dengan ANIMASI

Pembelajaran Refleksi

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan Aktivitas Guru

Dan Siswa

Pelaksanaan STAD dengan ANIMASI

(5)

3.3.3 Observasi (Observation)

Observasi (Observation) yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam waktu yang sama. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam bentuk kolaborasi. Jika penulis telah berperan sebagai pelaksana tindakan maka yang melakukan pengamatan adalah guru kelas. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara pengamatan terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.

3.3.4 Refleksi (Reflection)

Refleksi (Reflection), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini apakah tindakan yang diterapkan mampu mencapai perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan. Tahap ini dilaksanakan ketika pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan pengamat dan subjek penelitian (siswa-siswa yang diajar) untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan dalam bentuk replanning guna memperbaiki kekurangan yang terdapat dipertemuan sebelumnya sedangkan kelebihan yang ada harus tetap dipertahankan.

Untuk lebih memperjelas rincian prosedur tindakan yang akan dilaksanakan terdiri atas 2 siklus dengan tiga kali pertemuan tiap siklusnya,adalah sebagai berikut:

Siklus I

1. Perencanaan (Planning)

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut. a. Menyusun RPP yang sesuai Kompetensi Dasar yang ingin dicapai yaitu

mendiskripsikan materi sumber daya alam

b. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa

(6)

e. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk melihat bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika pembelajaran melalui metode STAD berbantuan animasi yang dilaksanakan

f. Menyiapkan instrumen penilaian hasil belajar lembar evaluasi untuk melihat apakah materi telah dikuasai oleh siswa

2. Pelaksanaan (Action)

Pada pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Pendahuluan (5 menit)

1) Guru mempersilakan ketua kelas untuk memimpin doa 2) Guru memberi salam dan mengabsen siswa

3) Guru memperkenalkan materi yang akan dipelajari bersama 4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 5) Guru memotivasi siswa untuk siap menerima pelajaran

6) Guru menjelaskan bahwa pembelajaran akan menggunakan metode STAD berbantuan animasi.

7) Guru melakukan apersepsi guna menggali konsep dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa tentang sumber daya alam

b. Kegiatan inti (50 menit)

1) Siswa diajak mengingat kembali materi tentang sumber daya alam berdasarkan jenisnya (Mengamati).

2) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang sumber daya alam berdasarkan jenisnya. (Menalar)

3) Siswa mencari informasi tentang sumber daya alam berdasarkan jenisnya dari berbagai sumber (Mencari informasi)

4) Siswa mengamati gambar animasi tentang sumber daya alam berdasarkan jenisnya yang dipaparkan guru didepan kelas. (Mengamati)

(7)

6) Siswa dibagi kedalam 6 kelompok, satu kelompok 5-6 siswa (tim) 7) Siswa berdiskusi didalam kelompok masing-masing untuk

mengerjakan LKS dengan bimbingan guru. (Menalar)

8) Siswa maju mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. (Mengomunikasikan)

9) Kelompok lain menyimak kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. (Mengamati)

10) Kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan tanggapan tentang hasil diskusi yang sudah dipresentasikan didepan kelas.(Menalar).

11) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan apa yang belum diketahui. (Mencari informasi)

12) Siswa diberi umpan balik dan meluruskan pemahaman yang masih salah. (Mengomunikasikan)

13) Siswa yang aktif selama presentasi dan dalam pembelajaran berlangsung diberi poin berupa bintang.

14) Siswa mencatat bintang yang sudah diperoleh kelompok masing-masing.

c. Penutup (15 menit)

1) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

2) Guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu 3) Guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi

4) Guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan kuis

5) Guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok

6) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan skor kelompok yang diperoleh

(8)

3. Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini observer melakukan observasi guna mengamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung terhadap siswa dan guru dengan menggunakan metode STAD berbantuan animasi powerpoint dalam mata pelajaran IPA. Observer menggunakan lembar observasi untuk mencatat penerapan metode STAD berbantuan animasi powerpoint dalam kegiatan pembelajaran.

4. Refleksi (Reflection)

Pada tahap ini penulis melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukan untuk memaknai dan memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan pada siklus I yaitu dengan penggunaan metode STAD berbantuan animasi powerpoint dalam proses pembelajaran. Setelah diperoleh hasil maka dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan kekurangan apa saja yang menghambat proses pembelajaran yang ditemui selama siklus I dan Kelebihan yang ada tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus II.

Pada siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil, pada tahap ini kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian dengan indikator pembelajaran yang berbeda. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan/kekurangan pada siklus I.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut 3.4.1 Teknik Tes

(9)

siswa guna mengukur tingkat keberhasilan siswa belajar mengenai sumber daya alam melalui metode STAD berbantuan media animasi.

3.4.2 Teknik Non Tes 3.4.2.1Dokumentasi

Sugiyono (2010:329) dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Teknik ini digunakan peneliti untuk memperoleh data awal tentang nilai hasil ulangan siswa kelas 4 serta foto-foto ketika penerapan pembelajaran IPA dilaksanakan menggunakan metode STAD berbantuan animasi yang dilakukan di SD Negeri 2 Mrisi Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.

3.4.2.2Observasi

(10)

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang dipakai dalam penelitian tindakan ini berbentuk lembar observasi penerapan metode STAD, lembar observasi keaktifan siswa dan materi soal tes evaluasi untuk siklus I dan siklus II.

Adapun kisi-kisi lembar observasi kinerja guru dalam penerapan metode STAD dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Observasi Kinerja Guru

NO Aspek Indikator Nomor Item

1. Kegiatan

awal 1. guru mengajak siswa berdoa 1,2,3, 4,5,6 7 2. guru mengawali pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa

3. guru memperkenalkan materi yang akan dipelajari

4. guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

5. guru memotivasi siswa untuk siap menerima pelajaran

6. guru menjelaskan metode pembelajaran stad 7. guru menyampaikan apersepsi

2. Kegiatan

Inti 1. guru bertanya jawab dengan siswa tentang apersepsi 8,9,10, 11,12, 13,14, 15,16 16,17 18,19 2. guru menggali pengetahuan siswa

3. guru menyajikan materi pembelajaran menggunakan alat peraga

4. guru menjelaskan pembentukan kelompok 5. guru membimbing dan mengarahkan siswa

tentang prosedur dan aturan jalannya diskusi. 6. guru memberikan dorongan motivasi kepada

siswa agar aktif dalam diskusi.

(11)

8. guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi dan

mempersilahkankelompok lain untuk bertanya dan menanggapinya

9. guru memberikan bintang kepada siswa yang aktif selama presentasi berlangung.

10. guru bertanya jawab dengan siswa tentang kejelasan materi

11. guru memberikn kesempatan kepada siswa bertanya

12. guru memberikan refleksi pembelajaran 3. Kegiatan

Akhir 1. guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran. 20,21 22,23 24,25 2. guru memberikan soal evaluasi kepada siswa

untuk dikerjakan secara individu

3. guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan soal evaluasi

4. guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok.

5. guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki skor terbaik 6. guru megakhiri pembelajaran

Sedangkan untuk lembar observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat dari kisi-kisi observasi keaktifan siswa pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Observasi Keaktifan Siswa

No Aspek Indikator Nomor item

1. Kegiatan

(12)

3. Siswa memperhatikan apersepsi yang disampaikan oleh guru

4. Siswa berani mengemukakan pendapat sendiri 5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru 2. Kegiatan

Inti 1. Siswa mendengarkan penjelasan pelaksanaan pembelajaran metode STAD 6,7,8 9,10, 11,12 13,14, 15 2. Siswa didalam kelompok tertib memperhatikan

pertanyaan dari guru.

3. Siswa tertib bergabung dengan kelompok yang ditentukan

4. Siswa didalam kelompok tertib bergabung dengan kelompok.

5. Siswa didalam kelompok memperhatikan demonstrasi yang diberikan oleh guru

6. Siswa didalam kelompok aktif berdiskusi untuk

meyakinkan bahwa semua anggota kelompok mampu menjawabnya.

7. Siswa berani mempresentasikan hasil diskusi.

8. Siswa berani dan aktif saat mengemukakan jawabanya. 9. kelompok lain tertib menanggapi jawaban yang

dikemukakan tersebut.

10. Siswa memperhatikan konfirmasi yang disampaikan oleh guru terhadap jawaban yang dikemukakan oleh siswa tersebut.

3. Kegiatan

akhir 1. Siswa berani menyimpulkan dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung 16 Soal tes yang diberikan adalah soal test tertulis yang berbentuk pilihan ganda sejumlah 40 soal yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran. Tes ini diberikan di akhir pertemuan tiap siklus. Adapun kisi-kisi soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Soal Siklus I Ilmu Pengetahuan Alam

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 11. memahami

(13)

antara

sumber daya alam. 2,5,7,12,  menggolongkan

macam-macam sumber daya alam. 3,6,8,9,14,  menyebutkan

contoh-contoh sumber daya alam 4,11,16,19  menjelaskan kegunaan

berbagai sumber daya alam. 10,20  menjelaskan keuntungan

dan kerugian dari

pengolahan sumber daya alam.

13,17

 menjelaskan cara mengelola

sumber daya alam. 15,18,

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Soal Siklus II Ilmu Pengetahuan Alam

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 11. Memahami sumber daya alam yang meenyebab kerusakan lingkungan.

2,911,14, 15

 Menyebutkan macam-macam dampak positif dari pengolahan sumber daya alam.

3,10,12,1 3

 Menyebutkan macam-macam dampak negatif dari pengolahan sumber daya alam.

4,16,20,

 Menjelaskan cara

pelestarian lingkungan dan sumber daya alam baik sumber daya alam hayati maupun nonhayati.

(14)

3.6 Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu.

1) Keaktifan siswa dikatakan berhasil jika 75% dari 37 siswa kelas 4 aktif dalam pembelajaran.

2) hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika 85% dar 37 siswa kelas 4 mendapat nilai ipa ≥60.

3.7 Teknik Analisis data

Teknik analisis data yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan keaktifan atau persentase keberhasilan siswa dengan cara observer mengamati keaktifan siswa pada setiap pertemuan. hasil skor dari keaktifan siswa setiap siklus per pertemuan yang sudah dirata-rata dibanding dengan siklus selanjutnya apakah sudah mencapai kriteria sangat aktif (skor ≥48) atau belum. rentang skor yang digunakan yaitu 1-4 dengan 16 item. skor maksimalnya adalah 64. dalam menentukan rentang skor keaktifan siswa ditentukan dengan skala likert sugiyono (2013: 134). untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada keterangan dibawah ini.

Keterangan:

1) A (Sangat Aktif) : Skor 48 – 64 2) B (Aktif) : Skor 32 – 47 3) C (Cukup Aktif) : Skor 16 – 31 4) D (Kurang Aktif) : Skor ≤15

(15)

Rumus menghitung nilai adalah sebagai berikut.

=

Keterangan : N : nilai

Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun rumus persentase tersebut adalah sebagai berikut :

= ∑ %

Keterangan :

∑n = Jumlah frekuensi yang muncul N = Jumlah total siswa

P = Presentase ketuntasan

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam 2 kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.6

Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 60 Tuntas

<60 Tidak Tuntas

(Depdiknas, Rancangan Hasil Belajar 2006) 3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Menurut Eko Putro (2012: 128) Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. “dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur, dengan instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula”.

(16)

Sedangkan menurut thorndike (dalam purwanto 2011: 154) reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya dilakukan pengukuran ulang.

Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap. antara validitas dengan reliabelnya suatu soal berhubungan erat, yaitu untuk memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal harus valid. untuk menguji reliabilitas instrumen dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari cronbach. menurut sekaran (priyatno, 2010:98) kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen sebagai berikut:

Gambar

Tabel 3.1 Alokasi waktu penelitian
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010:137)
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Kinerja Guru
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi Keaktifan Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dukungan kuat dan aliansi strategis antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan PT Tunas Ridean Tbk serta hadirnya brand baru &#34;Mandiri Tunas

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika &#34; nilai diskriminannya kurang dari 0 (D &lt; 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner &#34;. b) Determinan, yang

Proses yang dimaksud adalah segala kegiatan akademik dan non akademik yang diselenggarakan oleh pihak sekolah yang antara lain meliputi proses penerimaan siswa baru, interaksi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas (WOM, Manfaat, Kemudahan Penggunaan, dan Kepercayaan) terhadap Keputusan Nasabah

Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi

• BI menegaskan akan melakukan langkah tegas kepada merchant yang menggunakan WeChat Pay sebagai alat transaksi pembayaran di I ndonesia, karena berdasarkan Peraturan BI (PBI)

Pergerakan harga minyak akan sangat tergantung pada hasil 2 pertemuan penting yang akan terjadi. Pertama, pertemuan G20 di Buenos Aires pada 30 November dan

Setelah peneliti melakkukan analisis domain sehingga ditemukan domain-domain atau kategori dari situasi social tertentu maka selanjutnya domain yang dipilih oleh peneliti