• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Bunyi - Pengenalan Nada Gitar dengan Menggunakan Metode Fast Fourier Transform (FFT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Bunyi - Pengenalan Nada Gitar dengan Menggunakan Metode Fast Fourier Transform (FFT)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Gelombang Bunyi

Menurut Anwar, et al (2014), gelombang bunyi atau lebih khusus dikenal sebagai

gelombang akustik adalah gelombang longitudinal yang berada dalam sebuah

medium, biasanya udara. Gelombang suara berasal dari benda yang bergetar. Bentuk

gelombang suara periodik akan menimbulkan sensasi yang menyenangkan (jika

intensitas nya tepat) seperti bunyi musik. Sebaliknya, bunyi yang tidak periodik akan

menimbulkan suara derau (noise).

2.2 Nada

Sebuah nada adalah suatu bunyi yang memiliki nilai tertentu, yaitu pitch, yang diukur

untuk menggambarkan jenis nada tersebut. Serangkaian nada yang tersusun teratur

berdasarkan ketukan dan pola disebut musik (Afriani, 2012). Dalam teori musik,

setiap nada memiliki nilai tertentu menurut frekuensinya ataupun jarak relatif nada

tersebut terhadap nada patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang

berdeda-beda. Nada dasar menentukan frekuensi tiap-tiap nada pada suatu karya musik

(Wilson, 2008).

Nada merupakan jenis suprasegmental yang ditandai oleh tinggi-rendahnya

arus ujaran yang terjadi karena frekuensi getaran yang berbeda antar segmen.

Misalnya pada saat seseorang berada dalam kesedihan maka ia akan berbicara dengan

nada yang rendah. Sebaliknya bila ia berada dalam keadaan marah atau gembira, ia

(2)

2.3 Tangga Nada

Tangga nada merupakan kumpulan nada-nada yang harmonis. Kumpulan dari semua

nada pada musik disebut tangga nada kromatik. Tangga nada kromatik dapat diartikan

sebagai “nada setiap warna”. Istilah “tangga nada kromatik” dipakai untuk kedua

belas nada dari tiap oktaf (Sijabat, 2009).

2.4 Alat Musik Gitar

Menurut Anwar (2014), masuknya alat musik gitar ke Indonesia salah satunya adalah

dibawa oleh tawanan asal portugis sekitar abad ke-7. Secara umum gitar dibagi

menjadi 2 jenis, gitar akustik dan gitar listrik (electric guitar). Gitar akustik

merupakan gitar yang terbuat dari kayu, dan terdapat lubang suara atau tabung

resonansi (sound hole). Bagian-bagian pada gitar akustik ditunjukkan pada gambar 2.1

berikut.

(3)

Senar gitar yang dipetik akan menghasilkan bunyi yang memiliki frekuensi

dan setelan nada yang berbeda tergantung kepada penggunaan dan keinginan dari

pengguna gitar tersebut. Frekuensi suara senar gitar yang umum digunakan dapat

dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Frekuensi Nada Gitar (Lourde R. & Saji, 2009)

Nada senar gitar Nomor Kunci Frekuensi

E (senar 6) E2 82.4

Sudah hampir lima dekade dilakukan penelitian di bidang pengenalan suara (speech

recognition). Menurut Maulana (2013), riset untuk mengembangkan system speech

recognition oleh mesin ini dibuat mulai tahun 1950-an yaitu pada saat peneliti

mencoba mengeksploitasi ide dari acoustic-phonetics. Tahun 1952, Biddulph dan

Balashek membuat sebuah sistem yang dapat mengenali suatu digit terisolasi dari

seorang pembicara yang sangat bergantung pada resonansi spektral vokal dari setiap

digit.

Kemudian Olson dan Belar berusaha membuat sebuah sistem untuk mengenali

10 suku kata berbeda dari seorang pembicara yang juga sangat bergantung pada

spektral dan area vokal pada tahun 1956.

Selanjutnya Fry dan Denes, pada tahun 1959 membuat sebuah sistem

pengenalan fonem untuk mengenali 4 vokal dan 10 konsonan dengan menggunakan

analisis spektruk dan pencocok pola. Pada tahun yang sama, Forgie juga melakukan

penelitian pengenalan vokal dimana 10 vokal disisipkan dalam format a/b/-vokal-/t.

Pada tahun 1962 Sakae dan Doshita membuat hardware pengenalan fonem.

(4)

yang menjadi awal bagi sebuah program penelitian produktif. Usaha itu dilakukan

oleh nagata pada tahun 1963. Pada era 1960-an, usaha yang dilakukan Martin dan

rekannya pada laboraturium RCA adalah untuk membangun sistem dengan

kemampuan dasarnya untuk mendeteksi awal dan akhir suatu speech. Pada tahun yang

bersamaan, Vintsyuk mengajukan metode dynamic programming untuk menyamakan

waktu dari pegutaran speech.

Sejumlah batu pijakan yang signifikan diraih pada tahun 1970-an mengenai

penelitian speech recognition. Penelitian Jepang menunjuk kearah bagaimana

penerapan metode dynamic programming dapat diterapkan dan penelitian yang

dilakukan Itakura tentang Linear Predictive Coding (LPC) dengan sukses pada

pencobaan speech ber-bit rendah.

2.6 Pengenalan Suara

Pengenalan suara merupakan serangkaian proses untuk mengenali sinyal suara dengan

membandingkan pola karakteristik sinyal suara acuan dengan pola karakteristik sinyal

suara uji secara otomatis (Saaddatuddaroin, 2009).

Suara dikenali melalui ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut digunakan untuk

membedakan antara suara yang satu dengan suara yang lainnya. Pengenalan suara

dapat diklasifikasikan dalam identifikasi dan verifikasi. Identifikasi suara adalah

proses pengenalan suara berdasarkan sampel suara, sedangkan verifikasi suara adalah

proses penerimaan atau penolakan terhadap suara yang diberikan (Setiawan &

Handayani 2012).

2.7 Pengolahan Sinyal Digital

Pengolahan sinyal digital adalah pemrosesan sinyal yang berkaitan dengan perubahan

bentuk, menipulasi isi dan penyajian dari sinyal suara dan informasi dalam bentuk

digital (Huda, 2011). Tujuan dari pengolahan sinyal digital adalah untuk mendapatkan

ekstraksi ciri dari sinyal suara. Sebuah proses untuk mengubah sinyal suara menjadi

parameter-parameter yang selanjutnya dapat dilakukan proses selanjutnya, misalnya

(5)

penelitian ini adalah proses sampling dan Fast Fourier Transform (FFT). Contoh

input suara dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2Input Suara

2.7.1 Sampling

Proses sampling adalah proses untuk mengubah sinyal pada waktu-kontinu menjadi

bentuk diskrit yang diperoleh dengan mengambil cuplikan sinyal pada waktu-kontinu

(Huda, 2011).

2.7.2 Fast Fourier Transform (FFT)

Fast Fourier Transform merupakan DFT dengan algoritma yang lebih optimal,

sehingga menghasilkan perhitungan yang lebih cepat. Dengan DFT, memerlukan

waktu O(n2) untuk mengolah sampel data sebanyak n buah. Hal ini tentunya akan

memakan waktu lama bila sampel data makin banyak (Stefanus, Hamz, M. & Angzas,

Y., 2005). Proses pada metode fast Fourier Transform (FFT) adalah mengkonversi

setiap frame N sampel dari domain waktu menjadi domain frekuensi. Menurut

Hanggarsari,et al(2012), transformasi fourier merupakan metode yang efisien untuk

(6)

Contoh sinyal dalam domain waktu pada gambar 2.3 dan contoh sinyal dalam

domain frekuensi pada gambar 2.4 berikut (Huda, 2011).

Gambar 2.3 Sinyal dalam domain waktu

Gambar 2.4 Sinyal dalam domain frekuensi

Metode FFT dapat dilakukan dalam domain waktu dan frekuensi, yang disebut

sebagai desimasi – dalam – waktu (decimation-in-time) dan desimasi-dalam-frekuensi

(decimation-in-frequency) (Gunawan, D., Juwono, F.H., 2012). Pada prinsipnya

algoritma ini adalah memecah N-titik menjadi dua (N/2) – titik, kemudian dipecah

lagi pada tiap (N/2) – titik menjadi dua (N/4) – titik, begitu seterusnya sampai hanya

(7)

Gambar 2.5 Desimasi untuk 16 titik

Konsep metode Fast Fourier Transfrom (FFT) secara keseluruhan dapat

dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Konsep FFT

Algoritma DFT melakukan perkalian kompleks sebanyak N. Dengan

menggunakan FFT maka terdapat log2(N) perkalian kompleks. Sehingga jumlah

perkalian kompleks berkurang dari N2 menjadi log2(N). Dikarenakan DFT merupakan

bagian dari FFT, maka lebih baik menghitung FFT dengan mempertimbangkan nilai N

(8)

X(k) = ∑ k = 0, 1, 2…N-1 (1)

Pisahkan x(n) menjadi dua bagian : x(ganjil) dan x(genap) = x(2m), dimana

m=0, 1,2,…,N/2-1. Lalu nilai N DFT juga dibagi dua bagian untuk tiap nilai N/2 :

X(k) = ∑ = ∑ + ∑

= ∑ + ∑ (2)

Dimana m = 0, 1, 2,…., N/2-1

Karena :

= cos( ) + j sin( ) (3)

= cos[ ] + j. sin[

= -cos( ) – j.sin( )

= -[cos( ) + j.sin( )]

= - (4)

Maka :

= - (5)

Jadi ketika faktor diubah dengan setengah periode, nilai dari faktor tersebut

tidak akan berubah, tetapi tanda nilai faktor tersebut akan menjadi sebaliknya. Hal ini

merupakan sifat simetri dari faktor. Karena faktor bisa juga ditulis sebagai =

, maka :

( )

= - (6)

Dan

(9)

Maka nilai N DFT akhirnya menjadi :

X(k) = ∑ (8)

k = 0,1….N/2

X(k + N/2) = - (9)

k = 0, 1, 2…..N/2

Jadi nilai N DFT dipisah menjadi dua nilai N/2 DFT. Dari persamaan (8),

(k) memiliki (N/2) * (N/2) = (N/2)2. memiliki N/2 + (N/2)2.

Maka jumlah total dari perhitungan untuk X(k) adalah 2(N/2)2 +

N/2=N2/2+N/2. Untuk nilai awal N DFT, dimulai dari N2. Maka pada langkah

pertama, pisahkan x(n) menjadi dua bagian yang membuat perhitungan dari N2

menjadi N2/2+N/2. Jumlah angka perkalian dikurangi setengah secara berkala.

Selanjutnya adalah proses pengurangan perkalian dari nilai N menjadi N/2.

Lanjutkan pemisahan (m) dan (m) menjadi bagian ganjil dan genap dengan cara

yang sama, perhitungan untuk N/2 akan dikurangi menjadi N/4. Kemudian

perhitungan DFT akan berkurang secara terus – menerus. Jadi jika sinyal untuk nilai N

DFT terpisah terus – menerus sampai sinyal akhir menjadi satu titik. Misalkan ada

N=2v DFT yang perlu dihitung. Maka jumlah pemisahan yang dapat dilakukan adalah

v = (N). Jumlah total perkalian akan dikurangi hingga (N/2) (N). Untuk

tambahan perhitungan, angka yang akan dikurangi mencapai N (N). Karena

perkalian dan penambahan dikurangi, maka kecepatan perhitungan komputasi DFT

dapat ditingkatkan. Tujuan utama untuk Radix -2 FFT adalah memisahkan deretan

data menjadi ganjil dan genap secara terus – menerus sampai mendekati setengah

(10)

2.8 Penelitian terdahulu

Pada bagan ini akan dipaparkan tentang penelitian-penelitian sebelumnya yang

berhubungan dengan pengenalan nada pada senar gitar. Pemaparan tentang penelitian

sebelumnya dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu

Quantization dapat digunakan

untuk mengenali nada pada senar

Akord merupakan prinsip utama

dalam memainkan alat musik

gitar. penulis melakukan analisis

fenomena dari akord Dmayor

Sinyal suara analog dicuplik

dengan kecepatan 12000 Hz. Fast

Fourier Transform(FFT)

digunakan untuk mendapatkan

fitur sinyal yang

ditransformasikan kedalam

domain frekuensi. Kemudian

fitur suara tersebut diproses

dengan menggunakan jaringan

(11)

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu (Lanjutan)

Penulis Teknik yang

digunakan

Keterangan

Ardiansyah, M., 2014 Mel Frequency

Cepstral Coefficient

(MFCC) dan

Learning Vector

Quantization (LVQ).

Metode MFCC digunakan untuk

mengambil nilai vektor pada

sebuah lagu. Metode LVQ

digunakan untuk mencocokkan

data uji dengan data acuan yang

telah disimpan di dalam database.

Dianputra, R., 2014 Fast Fourier

Transform (FFT)

Algoritma FFT digunakan untuk

menghitung nilai Discreate

Fourier Transform (DCT) untuk

transformasi dari domain waktu

ke domain frekuensi. Data

masukan adalah suara senar gitar

Gambar

Gambar 2.1 Bagian-bagian gitar akustik (Anwar, 2014)
Tabel 2.1 Frekuensi Nada Gitar (Lourde R. & Saji, 2009)
Gambar 2.2 Input Suara
Gambar 2.3 Sinyal dalam domain waktu
+4

Referensi

Dokumen terkait

CHRISTINA SAGALA: Dampak Pengerukan Pasir Terhadap Kelimpahan Plankton dengan Parameter Fisika Kimia di Hulu Sungai Belawan, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang..

Hasil analisis membuktikan bahwa coeficient corelasi sebesar 0,799 dan nilai p value sebesar 0,003 (P<5%), sehingga dapat dinyatakan ada hubungan

Item identitas pasien dibedakan dengan tulisan yang bertanda merah (data pribadi pasien) dan hitam (data sosial pasien). Proses penyimpanan tidak dapat berjalan bila

Penyerahan air minum dalam kemasan (AMDK) yang tergolong kedalam pemakaian sendiri belum dikenakan PPN oleh PERUM JASA TIRTA II. Padahal seharusnya sudah terhutang PPN

Panitia dan Nara Sumber dalam kegiatan “ pembelajaran Fisika Sekolah Melalui Pendekatan Multidimensional untuk meningkatkan Hasil dan Proses Belajar Fisika di

Adapun gaya kepemimpinan yang paling dominan di PP. Langitan dan PP. Al-Anwar lebih memberi penekanan pada proses bimbingan, pengarahan dan kasih sayang. Kepemimpinan yang

Hasil data terakhir menunjukkan bahwa untuk nasabah Bank ABC, dimensi kualitas pelayanan customer service (variabel-variabel) yang secara signifikan berpengaruh terhadap

Perkiraan biaya perangkat lunak menggunakan Intermediate COCOMO yang digunakan sebagai nilai input adalah kategori kelima belas CD sehingga akan menghasilkan biaya perkiraan