TINJAUAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Kemajuan teknologi informasi memungkinkan siapa saja dapat mengakses
informasi secara cepat dan mudah kapan saja dan di mana saja, oleh karena itu
sistem informasi banyak diimplementasikan ke dalam bentuk website karena
sifatnya yang global. Teknologi akan terus berkembang. Fasio (2004)
berpendapat bahwa teknologi informasi yang kuat akan menjadi competitive edge
bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier.
J. A. O’brien (2003) dalam bukunya yang berjudul Introduction to
information systems : essentials for e-business enterprise mengatakan terdapat
perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan computer sistem TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan proses bisnis. Sistem informasi
berbeda dari teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses
bisnis. Sistem informasi juga yang membantu mengontrol kinerja proses bisnis.
Sistem manajemen dokumen yang berbasis paper-based model sebaiknya
dialihkan ke suatu solusi digital-based model untuk mengurangi biaya, waktu
keterlambatan, dan kesalahan yang terjadi, sehingga akan meningkatkan
keamanan dan keakuratan dokumen pada suatu kondisi tertentu.
Seiring dengan begitu pesatnya kemajuan sistem informasi dalam berbagai
Implementasi sistem informasi masih terasa sangat minim pada institusi
pemerintahan dalam bidang pendidikan seperti yang terdapat pada sekolah dasar.
Gambaran ini tercermin dari penyimpanan data masih disimpan dalam bentuk
arsip, dokumen, atau berkas-berkas yang mengakibatkan terjadinya penumpukan
data ataupun proses pembuatan data laporan evaluasi belajar siswa yang masih
dilakukan manual . Maka untuk itu penulis bertujuan untuk membuat suatu
aplikasi sistem informasi akademik dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHPyang dapat membantu mengefisienkannya. Sehingga diharapkan proses yang
berbasis komputer ini dapat bekerja secara baik dan efektif yang mengakibatkan
pelaksanaan tugas akademik menjadi mudah.
Penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sistem informasi
akademik ini dibangun dengan menggunakan tools Macromedia Dreamweaver 8,
XAMPP, dan Notepad ++. Aplikasi yang user friendly atau mudah pemakaian
tanpa sedikitpun mengabaikan fungsionalitas fitur dan interface.
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1. Sistem
Sistem didefinisikan menjadi 2 kelompok sistem, yakni sistem yang
menekankan pada prosedurnya dan sistem yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut
Jogiyanto (1999) bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau
elemennya, menurut Gordon B. Davis : Sistem adalah sekelompok elemen-elemen
/ bagian yang saling berhubungan atau terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Raymond McLeod mendefinisikannya sebagai berikut :
sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
sistem umum memiliki beberapa komponen, di mana masing-masing komponen
tersebut saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
2.2.2. Informasi
Informasi merupakan hasil observasi terhadap data. Data adalah objek yang
menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang
terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu
obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang benar-benar ada dan terjadi
(Nuryahya, 2005). Data yang telah diproses dengan metode tertentu akan
menghasilkan output informasi yang berguna bagi penerima informasi untuk
pengambilan keputusan. Pengumpulan data yang tepat, penyimpanan, dan
ketersediaan data yang fundamental dapat menghasilkan informasi yang baik
untuk mendukung pengambilan keputusan (Davidson, 2002).
Pengolahan data untuk informasi melibatkan banyak komponen yang dapat
dipandang sebagai suatu sistem yaitu sistem informasi. Davidson (2002)
1. Sumber daya manusia (people resources) Sumber daya terdiri dari
pengguna dan pengelola. Pengguna (end user) adalah pemakai sistem
yang dibuat, sedang pengelola informasi antara lain: system analyst yang
melakukan analisa terhadap sistem, programmer yang melakukan coding
atau pemrograman, operator komputer yang melaksanakan pemasukan
coding.
2. Sumber daya perangkat keras (Hardware resources). Perangkat keras
yang terdiri dari perangkat yang digunakan untuk melakukan aktivitas
sistem informasi seperti CPU (Central Processing Unit), unit
masukan/keluaran dan unit penyimpanan.
3. Sumber daya perangkat lunak (software resources). Perangkat lunak
yang terdiri dari perangkat lunak sistem (operating system,
communication system dan utility system), perangkat lunak bahasa
pemrograman (programming language) dan perangkat lunak yang
bersifat umum (pengolah data dan pengolah angka).
4. Sumber daya data (data resources). Sumber daya data yang dapat diolah
dan diproses menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna.
5. Sumber daya jaringan (network resources). Sumber daya jaringan
meliputi media komunikasi dan dukungan jaringan. Media komunikasi
antara lain twisted-pair wire, coaxial cable, fiber optik cable, microwave
sistem dan komunikasi sistem satelit, sedangkan dukungan jaringan
2.2.3. Sistem Informasi
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi berkembang sesuai dengan
kebutuhan pengguna akhir (end user). Bagi organisasi yang ingin maju dan
berkembang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan teknologi sepanjang hal
itu dapat mempermudah perusahaan menyesuaikan diri dengan lingkungannya
(Hanscombe, 1989). Oleh karena itu, berkembang tipe-tipe sistem informasi baru
yang secara konseptual dapat diklasifikasikan berdasarkan sistem pendukung
operasi atau manajemen. Sistem informasi yang merupakan kombinasi dari
teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk
mendukung operasi atau manajemen.
Dengan demikian, dari penjelasan sebelumnya dapat diperoleh penjelasan
bahwa sistem informasi berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem
aktivitas di sisi lain yang dalam artian yang sangat luas terdapat interaksi antara
orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Sistem informasi inilah suatu bentuk
komunikasi sistem dalam suatu organisasi di mana data yang mewakili dan
diproses sebagai bentuk sosialiasasi. Suatu sistem yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial,
dan menyediakan laporan-laporan yang diperlukan bagi pihak luar tertentu.
2.3. Pengenalan Internet 2.3.1. World Wide Web (WWW)
World Wide Web, yang dikenal dengan singkatan WWW merupakan
sekumpulan dokumen yang bersifat online yang menyediakan informasi mengenai
Pengguna atau user dapat mengakses informasi berupa teks, audio, video, ataupun
animasi dengan meng-input tautan sehingga dapat berpindah dari satu dokumen
ke dokumen lainnya.
2.3.2. Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
HTTP adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen yang
terdapat dalam World Wide Web. HTTP ini lah yang melakukan transaksi
pertransferan data antara client dan server.
2.3.3. Uniform Resource Locater (URL)
Uniform Resource Locater merupakan rangkaian karakter yang tersusun dari angka dan huruf, yang telah sesuai dengan standar tertentu, dan digunakan
untuk menunjukkan alamat dari sumber dokumen yang terdapat di internet. URL
inilah yang digunakan untuk menampilkan sebuah halaman web (homepage).
2.3.4. Web Server
Web server adalah suatu perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui suatu protocol komunikasi HTTP/HTTPS atas
dokumen-dokumen yang terdapat pada suatu halaman web. Web server mengatur
halaman web dan membuat halaman-halaman web tersebut dapat diakses di client,
melalui jaringan lokal atau melalui jaringan internet. Ada banyak webserver yang
tersedia di antaranya Apache, IIS (Internet Information Service), dan IPlanet’s
2.3.5. Web Statis
Web statis merupakan suatu halaman yang tersusun atas kode HTML dan
disimpan sebagai file .htm atau .HTML. Sesuai dengan sebutannya, disebut statis
karena halaman tersebut dari waktu ke waktu isinya tidak berubah dan tidak ada
interaksi apapun yang bisa dilakukan di dalamnya. Karena halaman web statis ini
tidak memerlukan pemrosesan di server, pembuatannya dapat dilakukan
menggunakan editor HTML dan hasilnya dapat dilihat pada web browser.
Pengguna internet pun hanya dapat melihat informasi yang diberikan oleh pemilik
website.
2.3.6. Web Dinamis
Tidak seperti web statis, web dinamis memiliki sifat yang berubah-ubah
dalam setiap waktunya. Perubahan yang terjadi pun bukan hanya terjadi pada isi
atau konten website, akan tetapi adanya penambahan fitur secara temporal dan
terdapat interaksi antara pemilik website dengan pengunjungnya. Website jenis ini
biasanya dibangun dengan CMS (content management system).
PERBEDAAN
Website statis Website dinamis
Tidak efisien dalam pembuatan Efisien dalam pembuatan
Tidak interaktif Sangat interaktif
Ukuran berkas relative kecil Ukuran berkas relative besar
Desain terlalu sederhana Desain lebih variatif dan menarik
2.4. Pengenalan Bahasa Pemrograman Web 2.4.1. Hyper Text Markup Language (HTML)
Sangat diperlukan pemahaman HTML dalam pemrograman web, karena
bahasa ini merupakan salah satu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk
menampilkan informasi yang ada pada suatu halaman web. Dengan kata lain,
berkas yang dibuat dalam perangkat lunak seperti HTML editor, dan disimpan
dalam format ASCII normal sehingga menjadi halaman web yang tersusun atas
perintah-perintah HTML dan bisa dilihat hasilnya melalu web browser.
HTML memiliki format standar penulisan dalam penyusunan
perintah-perintahnya. Penulisan tersebut memuat instruksi yang ditandai dengan tag
tertentu, seperti contoh :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Judul dari halaman page yang ditulis
</TITLE>
</HEAD>
<BODY>Isi Halaman
</BODY>
</HTML>
di mana <HTML> ... </HTML> adalah tag utama yang menandai awal dan
akhir dari halaman HTML. Lalu di dalam tag ini terdapat dua bagian lagi yakni
kepala halaman yang dideklarasikan dengan menggunakan tag <HEAD> ...
</HEAD> yang bertujuan untuk menampilkan informasi mengenai halaman dan
</BODY> yang bertujuan menyediakan isi dari informasi yang hendak
ditampilkan pada halaman web. Format di atas adalah standar tetap dari setiap
halaman HTML. Ketelitian dalam penulisan menjadi sangat penting karena jika
terdapat kekurangan huruf saja, maka akan menyebabkan error pada tampilan.
Selain tag di atas, masih banyak tag lain yang merupakan opsional untuk
ditambahkan, jika pembuat halaman HTML memerlukannya.
2.4.2. PHP: Hypertext Preprocessor (PHP)
Pada awalnya lebih dikenal dengan Personal Home Page yang merupakan
sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data dokumen dari sebuah
web. PHP pertama sekali diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram
berkebangsaan Denmark pada tahun 1995. Sebelum menggunakan singkatan PHP,
bahasa pemrograman web yang sangat populer digunakan sejak tahun 1999 ini
disebut FI (Forms Interpreter). PHP yang terbaru adalah versi yang ke-5.
PHP bisa digunakan bersamaan dengan HTML, yang mana kode PHP dapat
disisipkan ke dalam HTML halaman web. Ketika sebuah halaman PHP diakses,
kode PHP dibaca oleh server. Output dari fungsi PHP pada halaman biasanya
dikembalikan sebagai kode HTML, yang dapat dibaca oleh browser. Karena kode
PHP diubah menjadi HTML sebelum halaman dibuka, pengguna tidak dapat
melihat kode PHP pada halaman. Sehingga membuat halaman PHP cukup aman
untuk mengakses database dan informasi aman lainnya. Hal inilah yang
menyebabkan PHP banyak dipakai oleh pembuat web.
Sistem kerja dari PHP diawali dengan permintaan yang berasal dari halaman
internet, browser akan menemukan sebuah alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi
yang dibutuhkan oleh web server.
Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan akan
memeriksa tipe file terlebih dahulu. Jika tipe file yang diminta adalah PHP, maka
web server akan memeriksa isi script dari halaman PHP tersebut. Lalu proses akan dilanjutkan ke modul PHP sebagai mesin yang menerjemahkan dan
mengolah script-script PHP tersebut, sehingga dapat dikonversikan ke kode-kode
HTML hingga akhirnya ditampilkan ke browser user. Browser yang mendapatkan
isinya segera menerjemahkan kode HTML dan menampilkannya.
Jika HTML memiliki format standar penulisan yang berisikan tag-tag
tertentu dalam pendeklarasian suatu instruksi, maka PHP pun memiliki sintaks
tertentu dalam pendeklarasian instruksi, seperti contoh :
<?php
echo “Hello World”; ?>
PHP juga bersifat case sensitif yang artinya semua format penulisannya
harus sesuai dengan kamus data yang tersedia. Contoh di atas adalah struktur PHP
secara mendasar, di mana awal kode harus diawali dengan “<?php” dan diakhiri
dengan “?>”. Dua perintah yang harus ada pada tiap bagian yang memanggil
fungsi PHP.
Selain daripada sintaks yang terdapat pada contoh di atas, terdapat ratusan
untuk memungkinkan pengembang web menciptakan situs web dinamis yang
terintegrasi dengan sebuah database dengan cepat dan mudah.
Sebagai bahasa pemrograman web yang paling banyak dipakai, PHP
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bahasa pemrograman web lainnya.
Keunggulan tersebut antara lain :
1. Kemudahan di dalam sintax programming.
Salah satu tujuan programming web adalah menghasilkan kode-kode
HTML. Dengan demikian sudah pasti akan banyak berhubungan
dengan variable string. Penggabungan variable string inilah paling
mudah dilakukan dengan PHP. Dengan demikian sintaks PHP sangat
mudah dikerjakan dan dipahami. Pengembangannya juga relatif
bervariasi karena memiliki referensi yang banyak.
2. Fleksibel di berbagai sistem operasi (Operating System).
Sebagai bahasa pemrograman web hasil adaptasi dari bahasa C, PHP
berjalan di sistem operasi apapun seperti Windows, Linux, Macintosh,
dan Unix. Sehingga programmer tidak perlu memikirkan di mana
programnya akan di-install.
3. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari
mulai Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang
relatif mudah.
4. Fungsi-fungsi yang lengkap.
PHP memiliki fungsi yang sangat lengkap termasuk memiliki dukungan
5. Terintegrasi dengan banyak database seperti MySQL, MSSQL, Oracle, dan lain-lain.
Adapun tipe data yang dimiliki PHP, yaitu :
1. Boolean 2. Integer 3. Float / double 4. String
5. Array 6. Null 7. Object 8. Resource
2.5. Pengenalan Basis Data (Database)
Sistem informasi selalu membutuhkan database sebagai storage data yang
diolah dan diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Defenisi database adalah
representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan. Data perlu disimpan dalam basis data untuk
keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
objek-objek lain yang digunakan untuk mewakili, menyimpan, dan mengakses data
(Sugianto, 2007).
2.5.1. SQL dan MySQL
SQL yang merupakan singkatan dari Structured Query Language, adalah
suatu bahasa instruksi yang terstruktur. Terstruktur karena pada penggunaannya,
SQL memiliki beberapa aturan yang telah distandarkan oleh asosiasi yang
bernama ANSI. Dengan demikian SQL didefenisikan sebagai sekumpulan
perintah khusus yang digunakan untuk mengakses data dalam suatu database.
Sementara MySQL adalah database servernya. Jadi, SQL adalah perintah yang
dijalankan di dalam MySQL. SQL tidak berjalan hanya di MySQL saja, tetapi
bisa juga dijalankan di perangkat lunak database lainnya seperti Microsoft SQL
Server, MSSQL, InterBase, atau bahkan Ms. Access. Tools seperti MySQL inilah yang digunakan untuk mengelola data yang dibutuhkan sistem informasi.
Terdapat 3 (tiga) jenis perintah SQL, yaitu DDL, DML dan DCL :
1. DDL atau Data Definition Language
DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian
suatu struktur database, dalam hal inidatabase dan table. Perintah SQL
yang termasuk dalam DDL antara lain :
1. CREATE
2. ALTER
3. RENAME
2. DML atau Data Manipulation Language
DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi
atau pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang
termasuk dalam DML antara lain :
1. SELECT
2. INSERT
3. UPDATE
4. DELETE
3. DCL atau Data Control Language
DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan
hak akses user, baik terhadap server, database, table maupun field.
Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain :
1. GRANT
2. REVOKE
2.6. Cascading Style Sheet (CSS)
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan suatu teknik pengelolaan web yang mengendalikan beberapa komponen di dalamnya sehingga akan lebih terstruktur
dan seragam. Pada umumnya CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman
web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML, seperti
ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna
border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks,
2.7. Data Flow Diagram (DFD)
Diagram alir data (Data Flow Diagram atau DFD) merupakan diagram yang
menggunakan notasi tertentu yang sering dipakai untuk menggambarkan arus data
yang terjadi dalam suatu sistem dengan terstruktur dan jelas. Penggunaan
notasi-notasi ini sangat membantu pemakai untuk memahami sistem secara logika.
Sehingga dapat diketahui darimana asal data, ke mana tujuan data yang keluaran
dari sistem, di mana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut,
dan interaksi apa yang terjadi antara data yang tersimpan.
Gambar 2.1 Simbol Data Flow Diagram
Penggambaran simpanan data di DFD perlu memperhatikan beberapa hal,
sebagai berikut :
1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena
yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah proses.
2. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses
menunjukkan proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan
data. Update dapat berupa proses:
1. Menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke
dalam simpanan data.
2. Menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data.
3. Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada
di simpanan data.
3. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses
menunjukkan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di
simpanan data. Untuk media simpanan data berupa simpanan luar
komputer (disk atau tape) berarti membaca data dari suatu record di file
sedang untuk disimpanan data berupa media manual berarti mengambil
suatu formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu simpanan
data.
4. Proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan
dan update simpanan data dapat dilakukan hal berikut:
1. Dapat menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua
arah yang berlawanan dari simpanan data.
admin
Gambar 2.2 Contoh Data Flow Diagram
DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flowchart). Perbedaannya adalah
sebagai berikut:
1. Proses di DFD dapat beroperasi secara parallel, sehingga beberapa
proses dapat dilakukan serentak sedangkan bagan alir cenderung
2. DFD lebih mencerminkan arus dari data di suatu sistem, sedang bagan
alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir
program lebih menunjukkan arus dari algoritma.
3. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses
keputusan (decision), sedang bagan alir menunjukkanya.
Selain itu, DFD juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
1. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop).
2. DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision).
3. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
2.8. Siklus Sistem
Makhluk hidup mengalami siklus kehidupan. Lahir-mati, bertumbuh
menjadi dewasa, dan akhirnya mati. Proses inilah yang disebut siklus kehidupan
sistem atau development life cycle (SDLC). Raymon McLeod menyebutkan
proses pengembangan sistem mencakup 5 tahapan :
1. Tahap Perencanaan.
Tahapan ini adalah tahapan yang dilakukan dalam proses perancangan
suatu sistem. Kegiatan yang dilakukan antara lain : menyadari masalah,
mendefenisikan masalah, serta menentukan tujuan sistem.
2. Tahap Analisis.
Ketika perencanaan selesai, tahapan selanjunya adalah menganalisa
sistem, mendefinisikan kebutuhan informasi, menyiapkan usulan
rancangan, menyetujui atau menolak rancangan sistem.
3. Tahap Rancangan.
Dengan adanya analisis yang sudah dilakukan sebelumnya, barulah
membahas rancangan sistem. Rancangan ini diperlukan untuk
menentukan proses ataupun data yang diperlukan untuk sistem yang
ada. Pada tahapan ini biasanya terdapat suatu alat bantu yang disebut
Data Flow Diagram (DFD). Kegiatan yang dilakukan antara lain :
menyiapkan rancangan sistem yang terinci dan menyediakan berbagai
alternatif konfigurasi sistem.
4. Tahap Implementasi.
Dalam tahapan ini harus mengintregasikan data yang sudah dibuat agar
menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Tahapan kegiatan yang
dilakukan meliputi : merencanakan penerapan, mengumumkan
penerapan, memperoleh sumber daya perangkat keras, mendapatkan
sumber daya perangkat lunak, menyiapkan database, dan
menyosialisasikan sistem.
5. Tahap Penggunaan.
Tahapan ini meliputi tiga kegiatan, yaitu menggunakan sistem,
melakukan audit sistem, dan melakukan perawatan (maintenance)
sistem. Dengan demikian, hal tersebut dilakukan dengan tujuan :
1. Menjaga sistem agar selalu up to date dan sesuai dengan pekerjaan
2. Meningkatkan kinerja.