• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Ilmiah tentang Maag (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Ilmiah tentang Maag (1)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH POLA MAKAN TIDAK TERATUR

REMAJA TERHADAP PENYAKIT MAAG

(GASTRITIS)

Disusun Oleh : Hasanah Puteri

NIS

: 17244

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis atau makalah tentang “Perilaku Konsumerisme di Kalangan Remaja” telah dibaca dan disetujui pada Februari 2014

Mengetahui:

Guru Pembimbing

Dra. Nelpaida Simanjuntak

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dankarunia-Nya, serta memberikan kemudahan dalam mengerjakan makalah ini yang berjudul “Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur Remaja terhadap Penyakit Maag (Gastritis)” sehingga makalah ini dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat.

Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dala menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, terutama kepada yang terhormat:

1. Guru pembimbing Makalah kelas XII IPA terima kasih atas arahan dan bimbingannya. 2. Kedua orang tua, telah mmemberikan bantuan. Baik doa, support, dan materi. Terima

kasih atas fasilitas yang telah diberikan.

3. Teman-teman seperjuangan, yang telah membantu.

Semoga tuhan senantiasa memberikan limpahan rahmat dan karunianya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini.

Penulis selaku peneliti, mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini. Karna saya sadar bahwa makalah ini belum sempurna. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk dijadikan pembelajaran dalam menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya dan sebagai wahana menambah pengetahuan serta pemikiaran.

Pekanbaru, 18 Januari 2014

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.4 Manfaat Penelitian 2

1.5 Hipotesis 2

BAB 2 LANDASAN TEORI 3

2.1 Pengertian 3

2.2 Jenis-jenis Gastritis 4

2.3 Penyebab Gastritis 4

2.4 Dampak Pola Makan yang Buruk bagi Tubuh 7

2.5 Hubungan Pola Makan Buruk dan Penyakit Gastritis 7

2.6 Pola Makan Pelajar 8

BAB 3 METODE PENELITIAN 9

3.1 Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian 9

(5)

3.3 Metode Pengumpulan Data 9

3.4 Grafik Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur terhadap Penyakit Maag (gastritis) 10

3.5Pembahasan Grafik 10

BAB 4 PENUTUP 12

4.1 Kesimpulan. 12

4.2 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

(6)
(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era Globalisasi ini, semakin berkembang teknologi yang dapat dimanfaatkan manusia. Dari teknologi untuk pembuatan barang pangan atau non pangan yang berguna memenuhi kebutuhan manusia hingga teknologi untuk memuaskan manusia.

Sehingga hal tersebut merubah pola hidup manusia yang dari terartur hingga menjadi tidak teratur. Bisa kita lihat di sekeliling kita atau mungkin kita sendiri. Terutama pola makan. Sekarang banyak orang-orang terutama remaja melupakan atau acuh-tak acuh terhadap pola makan. Hal tersebut terjadi karna banyaknya remaja yang sibuk dengan belajar, bermain, malas, rasa tidak ingin makan, dan sifat pemilih makanan. Sehingga melupakan pola makan yang teratur.

Dan dari pola makan yang tidak teratur tersebut, sebagian remaja memiliki penyakit pencernaan seperti maag (gastritis). Atau bahkan bisa penyakit lebih parah, namun akan terlihat saat sudah berusia lanjut. Namun para remaja mengabaikan hal tersebut, dan terus melakukan kesalahan yang kecil namun sebenarnya sangat fatal.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pola makan tidak teratur dapat mempengaruhi kondisi tubuh?  Bagaimana jadwal makan siswa/i SMAN 1 Pekanbaru?

 Apakah siswa/i SMAN 1 Pekanbaru mempunyai pola makan teratur?

(8)

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui Mengetahui pola makan yang teratur seperti apa

Untuk mengetahui pengaruh pola makan tidak teratur terhadap tubuh/kondisi tubuh.

 Untuk mengatahui pola makan siswa/i SMAN 1 Pekanbaru

Untuk mengetahui seberapa banyak penderita maag (gastritis) di lingkungan siswa/i SMAN 1 Pekanbaru

Untuk mengetahui mengetahui sebab siswa/i SMAN 1 Pekanbaru tidak memiliki pola

makan yang teratur

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat penulis peroleh:

 Mengetahui pola makan yang teratur seperti apa

 Mengetahui pengaruh pola makan yang tidak teratur terhadap tubuh

 Mengetahui seberapa banyak penderita maag (gastritis) di lingkungan siswa/i SMAN 1 Pekanbaru

 Mengetahui sebab siswa/i SMAN 1 Pekanbaru tidak memiliki pola makan yang

teratur

 Sebagai bahan acuan untuk menuju pola makan yang teratur

1.5 Hipotesis

(9)
(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

2.1.1 Pola Makan

Menurut Harper (1986), pola makan (dietary

pattern) adalah cara yang ditempuh

seseorang atau sekelompok untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial.

Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit (Depkes RI, 2009).

Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu (Sulistyoningsih, 2011).

2.1.2 Maag (Gastritis)

Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi faktor-faktor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis.

(11)

2.2 Jenis-jenis Gastritis

2.2.1 Gastritis Akut

Gastritis akut adalah inflamasi akut pada sebagian besar kasus merupakan penyakit yang ringan dan sembuh sempurna (Hirlan,2001:127).

Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung akibat diit sembrono (Brunner dan Suddarth,2001: 1062). Sedangkan menurut Silvia.A. Price dan M. Wilson (1995) Gastritis superfisial akut merupakan penyakit yang biasa ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal.

2.2.2 Gastritis Kronik

Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti inflamasi/ peradangan. Menurut Hirlan dalam Suyono (2001: 127), gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain.

Sedangkan, menurut Lindseth dalam Prince (2005: 422), gastritis adalah suatu pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata, umumnya lambung kosong antara 3-4 jam. Maka jadwal makan ini pun menyesuaikan dengan kosongnya lambung (Okviani, 2011).

(12)

Kebiasaan makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama, produksi asam lambung akan berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan dapat berlanjut menjadi tukak peptik. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa perih dan mual. Gejala tersebut bisa naik ke kerongkongan yang menimbulkan rasa panas terbakar (Nadesul, 2005).

2. Jenis Makanan

Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan, dicerna, dan diserap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat dan seimbang. Menyediakan variasi makanan bergantung pada orangnya, makanan tertentu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti halnya makanan pedas Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang sistem pencernaan, terutama lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati yang disertai dengan mual dan muntah. Gejala tersebut membuat penderita makin berkurang nafsu makannya. Bila kebiasaan mengkonsumsi mentah, daging mentah, kari, dan makanan yang banyak mengandung krim atau mentega. Bukan berarti makanan ini tidak dapat dicerna, melainkan karena lambung membutuhkan waktu yang labih lama untuk mencerna makanan tadi dan lambat meneruskannya kebagian usus selebih-nya. Akibatnya, isi lambung dan asam lambung tinggal di dalam lambung untuk waktu yang lama sebelum diteruskan ke dalam duodenum dan asam yang dikeluarkan menyebabkan rasa panas di ulu hati dan dapat mengiritasi (Iskandar, 2009).

3. Porsi Makan

(13)

4. Stres

a. Stress Psikis

Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stress,misalnya pada beban kerja berat, panik dan tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan, lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya gastritis. Bagi sebagian orang, keadaan stres umumnya tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, maka kuncinya adalah mengendalikannya secara efektif dengan cara diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi, istirahat cukup, olah raga teratur dan relaksasi yang cukup (Friscaan, 2010).

b. Stress Fisik

Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar, refluks empedu atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga ulkus serta pendarahan pada lambung. Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan ulkus peptik. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung (Anonim, 2010).

2.4 Dampak Pola Makan yang Buruk bagi Tubuh

 Makan tidak teratur

Karena berbagai alasan, makan tidak teratur sering dilakukan. Padahal, pola makan tidak teratur bisa mengacaukan metabolisme tubuh. Orang yang makan tidak teratur cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih cepat dan lebih banyak dibanding orang yang makan teratur.

 Makan larut malam

Tidak ada larangan bagi Anda untuk makan pada jam malam. Namun, ada efek samping berupa konsumsi kalori berlebihan. Hati-hati, ngemil dan konsumsi makanan padat sebelum tidur bisa menaikkan berat badan Anda. Saat Anda makan sebelum tidur, tubuh akan melepaskam insulin dalam jumlah besar. Insulin inilah yang akan menyimpan makanan yang Anda konsumsi menjadi lemak.

(14)

Melewati jam makan karena takut gemuk atau tidak sempat bisa menyebabkan Anda mengalami penurunan gula darah. Banyak orang kemudian melakukan kompensasi dengan makan lebih banyak pada jam berikutnya, yang justru akan meningkatkan berat badan Anda.

2.5 Hubungan Pola Makan Buruk dengan Penyakit Gastritis

Gastritis biasanya diawali oleh pola makan yang tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat. Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran macam dan model bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari(Margatan, 1995). Pola makan terdiri dari frekuensi makan, waktu makan dan jenis makanan. Pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu dari penatalaksanaan gastritis dan juga merupakan tindakan preventif dalam mencegah kekambuhan gastritis. Menurut Yayuk Farida Baliwati (2004), terjadinya gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan, sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat.

2.6

Pola Makan Remaja

(15)

Tabel 1.1 Jumlah porsi makanan yang dianjurkan pada usia remaja Makan pagi

06.00-07.00 WIB 13.00-14.00 WIBMakan siang Makan malam20.00 WIB

(16)
(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan angket (penelitian yang berdasarkan dari pemberian pertanyaan-pertanyaan tentang penelitian kepada

objek yang di teliti) yang di berikan kepada

beberapa siswa/i kelas SMAN 1 Pekanbaru

yang berisikan 10 pertanyaan.

3.2 Waktu dan

Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 18

Januari 2014 s/d 28 Februari 2014 di SMA

NEGERI 1 PEKANBARU dan disusun di

rumah penulis yang beralamat di Jalan Khayangan

Gang Koramil Nomor 3, Pekanbaru.

3.3 Metode Pengumpulan Data

(18)

3.4 Grafik Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur terhadap Penyakit

Maag (gastritis)

Melalui penyebaran 30 angket kepada siswa/i SMAN 1 Pekanbaru secara acak menunjukkan perbandingan berapa persentase siswa/i SMAN 1 Pekanbaru yang makan 3 kali sehari, siswa/i yang makan secara teratur(sesuai jadwal makan), dan siswa/i yang merasakan keluhan sakit di sekitar bagian perut. Persentase hasil dari data-data tersebut akan kita lihat di tabel 1.1

0%

Grafi Pengaruh Pola Maian Tidai Teratur terhadap Penyaiit Maag (gastritis)

Siswa yang sebarkan dan di berikan ke 30 siswa/i SMAN 1 Pekanbaru yaitu :

(19)

2. Dari 30 siswa/i SMAN 1 Pekanbaru mengaku 20% dari mereka makan secara teratur/makan sesuai jadwal dan 80% dari mereka tidak makan secara teratur/tidak makan sesuai jadwal.

3. Dari 30 siswa/i SMAN 1 Pekanbaru mengaku 13,3% dari mereka tidak pernah merasakan sakit di sekitar bagian perut dan 87,7% dari mereka pernah merasakan sakit di sekitar bagian perut.

(20)
(21)

BAB IV

KESIMPULAN DAN

SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis peroleh dari

makalah ini adalah pola makan adalah suatu cara

atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis

makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Sedangkan Maag (gastritis) adalah suatu peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan, makan terlalu banyak, cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu dan pedas.

Dari angket yang di sebarkan diketahui bahwa :

1. Banyak pelajar yang makan 3 kali sehari ternyata di antara mereka tidak makan secara teratur/terjadwal. Dan walau mereka makan secara teratur, mereka tidak mengetahui jadwal makan yang sesuai untuk lambung.

2. Pelajar yang tidak makan secara teratur beralasan bahwa mereka mengabaikan jam makan mereka karna asyik/terbuai dengan kegiatan yang menyenangkan mereka seperti bermain, bertemu dengan teman-teman, dan lain-lain.

3. Dan beberapa dari mereka juga beralasan bahwa mereka tidak makan secara teratur karna sibuk belajar/mengerjakan tugas.

(22)

4.2. Saran

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta

Hartono, A. (2000). Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Penerbit Buku Kedokteran. Yogjakarta.

Anne Lies Ranti Santoso Soegeng. 2004 . Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT.Asdi Mahasatya

Khumaidi, M, 1994. Gizi Masyarakat. Penerbit BPK Gunung Mulia, Jakarta

Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hirlan, 2001, Gastritis, in: Suyono S., ed., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV:127.

Brunner & Suddarth , 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah.Terjemahan Suzanne C. Smeltzer. Edisi 8. Vol 8. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Lindseth, N.G (2005) Apendistis. In Gangguan Usus Halus, Price, S.A and Wilson, L.M (eds) patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit edisi 6,jakarta:EGC.

Suyono, Slamet. (2001). Buku ajar penyakit dalam II FKUI. Jakarta : Balai Pustaka.

Arcole, Margatan, Kiat Menanggulangi Impotensi dan Ejakulasi Dini, Solo : Aneka, 1996.

Moehyi, S. 1992. Makanan Intitusi dan Jasa Boga. Bhratara, Jakarta.

Achmad Djaeni Sediaoetama.2004. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi.edisi kelima. Jakarta:Dian Rakyat.

Baliwati, Y. F. (2004). Pengantar Pangan dan Gizi, Cetakan I. Jakarta: Penerbit Swadaya.

http://vitaharvy.blogspot.com/2012/12/gastritis.html

(24)

LAMPIRAN

Angket

Pengaruh Pola Makan Tidak Teratur Remaja terhadap Penyakit Maag (Gastritis)

Berikanlah tanda Ceklis pada setiap pertanyaan sesuai dengan hati nurani anda tanpa ada campur tangan orang lain! Jika jawaban anda tidak tau/ragu-ragu/bingung yang mengarah ke jawaban tidak silahkan beri tanda centang di kotak tidak, jika jawaban anda ragu-ragu/bingung yang mengarah ke jawaban iya silahkan beri tanda centang di kotak iya.

1. Apakah makan 3 kali sehari?

Iya Tidak

2. Apakah anda makan pagi sekitar jam 06.00-07.00?

Iya Tidak

3. Apakah anda makan siang sekitar 13.00-14.00?

Iya Tidak

4. Apakah anda makan malam sekitar jam 20.00?

Iya Tidak

5. Apakah anda sering mengabaikan jam makan anda?

Iya Tidak

6. Jika anda sering mengabaikan jam makan anda, apakah alasan anda mengabaikan jam makan anda karna sibuk belajar/mengerjakan tugas?

Iya Tidak

7. Jika anda sering mengabaikan jam makan anda, apakah alasan anda mengabaikan jam makan anda karna anda asyik dengan kegiatan yang menyenangkan diri anda?

Iya Tidak

8. Apakah anda pernah merasakan sakit di sekitar bagian perut?

Iya Tidak

9. Apakah anda sering mengabaikan sakit tersebut?

Iya Tidak

10. Apakah anda mengira/memang anda seorang penderita maag?

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah porsi makanan yang dianjurkan pada usia remaja
Grafik 1.13.5 Pembahasan Grafik

Referensi

Dokumen terkait

GAMBARAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN TENTANG KEAMANAN PANGAN DI RUMAH MAKAN TAMAN SARI COLOMADU KARANGANYAR Pendahuluan : Pangan yang tidak aman akan dapat menyebabkan

Tidak Kalau ‘ya’, dari hal berikut ini yang manakah yang sesuai bagi Anda : a. selalu membaca doa setiap kali akan makan makanan apa saja,

Y : Sindrom metabolik itu karena kegemukan itu, lingkar pinggang dan berat badan, dan pola makan yang tidak teratur, dan kegemukan yang hanya dibagian perut saja,

Sejumlah 40% anak masih makan kurang dari 3 kali karena ibu hanya memberikan makan saat anak meminta, dan tidak ada kebiasaan sarapan... Pola makan dan

Karena itu, melalui dua pendekatan ini walaupun banyak hadits dalam buku tersebut tidak ada perawinya bahkan tidak diketahui kualitasnya menurut penulis tidak akan

Tingkat pengetahuan gizi yang tinggi tetapi tidak disertai dengan perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak akan berpengaruh pada keadaan gizi

Kesimpulan Bedasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak buah merah Pandanus Conoidus Lam secara topikal dua kali sehari selama 7 hari berturut–turut tidak

 Pada saat kudapansore: akan menurunkan kadar glukosa darah yang biasa terjadi saat sebelum makan malam pada pengguna regimen 2 kali sehari yang dikombinasi dengan insulin kerja