• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoidus Lam.) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAST PADA PUNGGUNG TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR DENGAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA - Karya Tulis Ilmiah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoidus Lam.) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAST PADA PUNGGUNG TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR DENGAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA - Karya Tulis Ilmiah"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada luka bakar yang luas, kehilangan sejumlah besar cairan akibat keluarnya cairan dari kulit dapat menyebabkan shock (Guyton, 2006). Semua luka bakar (kecuali luka bakar ringan atau luka bakar derajat satu) memerlukan perhatian medis segera karena risiko infeksi, dehidrasi, dan komplikasi serius lainnya (Balletto et al, 2001 dalam Ismail, Sanarto, & Taqiyah).

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Mahasiswa
  • Bagi Tenaga Kesehatan dan Masyarakat
  • Bagi Universitas Hang Tuah
  • Bagi Penelitian Lain

O2 : Pengamatan sampel setelah perlakuan atau pemberian minyak buah merah (dilakukan setiap 2 hari sekali sampai hari ke 7). Ho : Distribusi data jumlah sel fibroblas yang diberi perlakuan minyak buah merah pada tikus putih Wistar (Rattus norvegicus) normal jantan. H1 : Distribusi data jumlah sel fibroblas yang diberi minyak buah merah pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar tidak normal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebaran data jumlah sel fibroblas yang diberikan minyak buah merah pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar adalah normal. Ho : Distribusi data jumlah sel fibroblas tanpa minyak buah merah pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar normal. H1 : Distribusi data jumlah sel fibroblas tanpa minyak buah merah pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar tidak normal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebaran data jumlah sel fibroblas tanpa pemberian minyak buah merah pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan Wistar adalah normal. H1 = Minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) mempengaruhi pembentukan sel fibroblas pada penyembuhan luka bakar tikus putih (Rattus novergicus) jantan Wistar yang mengalami luka bakar stadium IIA. PENGARUH PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoidus Lam.) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAST PUNGGUNG TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR.

Gambar 2.1 Pandanus conoideus Lam (http://herbal-buah- (http://herbal-buah-merah.blogspot.com).
Gambar 2.1 Pandanus conoideus Lam (http://herbal-buah- (http://herbal-buah-merah.blogspot.com).

TINJAUAN PUSTAKA

Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.)

  • Klasifikasi Buah Merah
  • Nama Asing
  • Morfologi dan Deskripsi
  • Habitat
  • Penggunaan Buah Merah
  • Efek Samping Buah Merah
  • Kandungan Senyawa Aktif dan Gizi

Kulit

  • Anatomi Kulit
  • Fisiologi Kulit

Lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel yang berasal dari ektoderm, sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau corium yang merupakan lapisan jaringan ikat (Perdanakusuma, 2007). Lapisan ini sebagian besar terdiri dari keratin, sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat tahan terhadap bahan kimia.

Gambar 2.4 Anatomi kulit (Mayo Clinic, 2012)
Gambar 2.4 Anatomi kulit (Mayo Clinic, 2012)

Luka Bakar

  • Definisi Luka Bakar
  • Faktor Resiko
  • Etiologi
  • Klasifikasi Luka Bakar
  • Patofisiologi
  • Proses Penyembuhan
  • Perawatan Luka Bakar

Kedalaman luka bakar akan mempengaruhi kerusakan atau gangguan integritas kulit dan kematian sel (Effendy, 1999). Setiap bagian memiliki tujuan yang berbeda tergantung pada masalah sebenarnya yang kita hadapi dalam proses penyembuhan luka bakar.

Fibroblast

  • Definisi Fibroblast
  • Struktur Fibroblast
  • Fungsi Fibroblast
  • Peran Fibroblas pada Penyembuhan Luka

Ketika jaringan menjadi rusak dan menyebabkan lesi atau luka, proses penyembuhan luka merupakan fenomena kompleks yang melibatkan beberapa proses. Penyembuhan luka sebagai prototipe proses perbaikan jaringan merupakan proses yang dinamis, secara singkat menangani proses inflamasi, diikuti proses fibrosis atau fibroplasia, kemudian remodeling jaringan dan pembentukan jaringan parut. Migrasi dan peningkatan proliferasi fibroblas pada area cedera akan meningkatkan sintesis kolagen dan fibronektin, serta peningkatan deposisi matriks ekstraseluler.

Pembentukan serabut kolagen pada area yang rusak penting untuk meningkatkan daya penyembuhan luka. Proses akhir penyembuhan luka adalah pembentukan jaringan parut, yaitu jaringan granulasi seperti jarum, kolagen, fragmen jaringan elastis, dan berbagai komponen matriks ekstraseluler.

Gambar 2.6.   Fibroblast(Ali Taqwim, 2011).
Gambar 2.6. Fibroblast(Ali Taqwim, 2011).

Tikus Wistar (Rattus norvegicus)

  • Tikus percobaan
  • Galur tikus
  • Penggunaan tikus percobaan dalam penelitian
  • Taksonomi

Sedangkan rerata jumlah sel fibroblas tanpa minyak buah merah adalah 22,50 dengan standar deviasi 2,315. Gambaran histopatologi sel fibroblas pada hewan percobaan dengan luka bakar derajat IIA pada hari ke 7 tanpa pemberian minyak buah merah dapat dilihat pada Gambar 5.1. Gambaran histopatologi sel fibroblas pada hewan percobaan dengan luka bakar derajat IIA pada hari ke 7 setelah pemberian minyak buah merah dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata jumlah sel fibroblas pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar antara yang diberi minyak buah merah dan yang tidak diberi minyak buah merah. H1 : Terdapat perbedaan rata-rata jumlah sel fibroblas pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar antara yang diberi minyak buah merah dan yang tidak diberi minyak buah merah.

Gambar 2.8 Tikus rattus norvogicus galur wistar (Robirukmana, 2012)
Gambar 2.8 Tikus rattus norvogicus galur wistar (Robirukmana, 2012)

KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS

Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, aplikasi topikal minyak buah merah pada tikus dengan luka bakar tingkat IIA merangsang proliferasi dan migrasi fibroblas. Proliferasi dan migrasi fibroblas dapat menyebabkan deposisi kolagen, menghasilkan pembentukan jaringan granulasi dan angiogenesis. Dalam uji laboratorium, minyak buah merah mengandung antiradang, antimikroba, omega3, antioksidan, karoten, betakaroten, tokoferol, asam lemak esensial, vitamin C dan zat besi.

Jika fase inflamasi dapat dilalui dengan cepat maka akan mempengaruhi fase selanjutnya yaitu proliferasi dan migrasi fibroblas. Fibroblas dengan cepat mensintesis kolagen dan bahan mentah, dan produksi puncak terjadi dari hari ke 5 hingga hari ke 7.

Bagan Kerangka Konseptual

Hipotesis

H0 : Minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) tidak mempengaruhi pembentukan sel fibroblas pada penyembuhan luka bakar tikus putih jantan (Rattus novergicus) galur Wistar pada luka bakar derajat IIA. H1 : Minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) dapat mempengaruhi pembentukan sel fibroblas pada penyembuhan luka bakar tikus putih (Rattus novergicus) galur wistar yang diberikan luka bakar grade IIA. Ho : Data kelompok jumlah sel fibroblas pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur wistar antara yang diberi minyak buah merah dan tidak diberi minyak buah merah memiliki varian yang sama.

H1 : Kelompok data jumlah sel fibroblas pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur wistar antara yang mendapat minyak buah merah dan yang tidak diberi minyak buah merah memiliki variasi yang berbeda. H0 = Minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) tidak mempengaruhi pembentukan sel fibroblas pada penyembuhan luka bakar tikus putih (Rattus novergicus) jantan Wistar yang mengalami luka bakar stadium IIA.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

  • Desain Penelitian
  • Metode Penelitian

Metode penelitian dalam eksperimen ini adalah mengukur pemberian minyak buah merah dengan cara membandingkan kelompok kontrol yang mendapat luka bakar saja dengan kelompok perlakuan yang mendapat luka bakar dan minyak buah merah.

Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan

  • Populasi
  • Sampel
  • Besar Sampel
  • Teknik Pengambilan Sampel

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kumpulan data jumlah sel fibroblas pada tikus putih galur Wistar (Rattus norvegicus) jantan antara yang diberi minyak buah merah dan tidak diberi minyak buah merah memiliki varian yang sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah sel fibroblas pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar antara yang diberi minyak cranberry dengan yang tidak diberi minyak cranberry. Dari hasil Independent Sample Statistics juga terlihat bahwa rata-rata jumlah sel fibroblas setelah pemberian minyak buah merah adalah 24.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) tidak mempengaruhi pembentukan sel fibroblas pada penyembuhan luka bakar tikus putih (Rattus novergicus) galur wistar yang diberikan luka bakar derajat IIA. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah sel fibroblas pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar antara yang diberi minyak cranberry dengan yang tidak diberi minyak cranberry.

Variabel Penelitian

  • Variabel Bebas
  • Variabel Tergantung
  • Variabel Terkendali

Definisi Operasional

Independent sample T-tests digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan rata-rata jumlah sel fibroblas pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar antara yang diberi minyak buah merah dan yang tidak diberi minyak buah merah. Namun berdasarkan uji statistik pada taraf signifikansi 1%, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan jumlah sel fibroblas pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar antara yang diberi minyak buah merah dengan yang tidak diberi minyak buah merah. . . Sehingga dari penelitian ini terlihat bahwa pemberian minyak buah merah secara topikal pada punggung tikus jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar yang mengalami luka bakar derajat IIA belum mampu mempengaruhi peningkatan jumlah sel fibroblas.

Mendemonstrasikan peningkatan jumlah sel fibroblas setelah aplikasi lokal buah merah (Pandanus conoideus Lam.) pada punggung tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan dengan luka bakar derajat IIA. Pemberian minyak buah merah tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan sel fibroblas putih pada luka bakar grade IIA.

Bahan dan Instrument Penelitian

  • Bahan Penelitian
  • Instrumen Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data

  • Penyediaan Minyak Buah Merah
  • Prosedur Penelitian
  • Pemusnahan Hewan Coba

Dari hasil statistik sampel independen juga terlihat bahwa rata-rata jumlah sel fibroblas setelah pemberian minyak buah merah adalah 27,06 dengan standar deviasi 7,629. Terlihat bahwa rata-rata jumlah sel fibroblas setelah pemberian minyak buah merah lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata jumlah sel fibroblas tanpa pemberian minyak buah merah. Pada kelompok hewan coba, minyak buah merah dioleskan pada luka bakar derajat IIA dua kali sehari selama 7 hari.

Namun hal tersebut tidak terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian minyak buah merah tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas pada punggung tikus Wistar (Rattus Norvegicus) jantan yang mengalami luka bakar derajat IIA. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aplikasi topikal minyak buah merah (Pandanus Conoidus Lam) dua kali sehari selama 7 hari berturut-turut tidak dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pada punggung tikus wistar (Rattus norvegicus) strain. mengalami luka bakar derajat IIA.

Analisa Data

HASIL PENELITIAN

Data Penelitian

Hasil Penelitian

Analisa Hasil Penelitian

  • Hasil Analisis Deskriptif
  • Hasil Uji Normalitas
  • Uji Homogenitas Varian
  • Uji Independent Samples T-test
  • Kesimpulan Hasil Penelitian

Hasil uji normalitas jumlah sel fibroblast pada hewan percobaan luka bakar derajat IIA pada hari ke 7 tanpa pemberian minyak buah merah dan jumlah sel fibroblast pada hewan percobaan luka bakar derajat IIA pada hari ke 7 dengan pemberian minyak buah merah dapat dilihat pada Tabel 5.3. Mencit diadaptasi selama 7 hari di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya dengan pemberian pakan standar dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen tanpa aplikasi minyak buah merah pada luka bakar derajat IIA dan kelompok eksperimen dengan pengolesan minyak buah merah pada luka bakar derajat I IIA, yang akan dihitung jumlah sel fibroblasnya pada hari ke-7. Berdasarkan analisis data, pada kelompok hewan percobaan tanpa minyak buah merah pada luka bakar stadium IIA, pada hari ke-7 menunjukkan nilai rata-rata sel fibroblas 21 dan pada kelompok hewan percobaan dengan pemberian minyak buah merah. pada luka bakar stadium IIA. Pada hari ke-7 menunjukkan nilai rata-rata 24.

Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah 1) perlu dilakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui dosis dan cara pemberian minyak buah merah serta waktu yang lebih lama yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Aspek ekologi kultivar buah merah panjang (Pandanus conoideus Lamk.) di kawasan dataran rendah Manokwari. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “PENGARUH PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus Conoidus Lam) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAST PUNGGUNG TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) ) ) ALIRAN WISTAR DENGAN DERAJAT PEMBAKARAN IIA“.

Metode pengujian ini menunjukkan bahwa pemberian minyak buah merah secara topikal dua kali sehari selama 6 hari tidak berpengaruh terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas setelah pemberian buah merah (Pandanus conoideus Lam.) secara topikal pada punggung tikus jantan (Rattus norvegicus) Wistar. ketegangan dengan luka bakar derajat II.

Gambar 5.1 Gambaran Histopatologi sel fibroblast pada kelompok hewan coba dengan luka bakar derajat IIA pada hari ke-7 tanpa pemberian minyak buah merah dengan pewarnaan   Hematoxylin-Eosin pada pembesaran 400 kali
Gambar 5.1 Gambaran Histopatologi sel fibroblast pada kelompok hewan coba dengan luka bakar derajat IIA pada hari ke-7 tanpa pemberian minyak buah merah dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin pada pembesaran 400 kali

PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Peluang pengembangan buah merah (Pandanus conoideus Lamk.) di Provinsi Papua, Balai Penelitian Teknologi Pertanian Papua, dilihat 24 October 2014. Pengaruh ekstrak etanol daun sirih (Piper betle Linn) terhadap jumlah pembuluh darah baru bagi grade IIA Luka bakar pada tikus novergicus Stammen Wistar. Pengaruh Minyak Buah Merah Terhadap Perubahan Derajat Adenokarsinoma Payudara Mencit C3H, dilihat 8 September 2014, http://eprints.undip.ac.id/22414/1/Sri_Mariati.pdf.

Kinerja bahan baku buah merah (Pandanus conoideus Lamk.): Mendukung teknologi dan solusi arah kebijakan sebagai sumber pendapatan daerah Papua. Buah merah merupakan tanaman endemik Papua dan mengandung antioksidan, betakaroten, vitamin dan asam lemak. Zat yang terkandung dalam buah merah sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mengobati berbagai penyakit degeneratif dan luka.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen post-test only control group design dengan 32 ekor tikus yang mendapat luka bakar derajat IIA.

Lampiran 5. Foto Eksperimen
Lampiran 5. Foto Eksperimen

Gambar

Gambar 2.1 Pandanus conoideus Lam (http://herbal-buah- (http://herbal-buah-merah.blogspot.com).
Gambar 2.2 Pandanus conoideus Lam
Gambar 2.3 Pandanus conoideus Lam (http://books.google.co.id/books?
Table 2.1. Kandungan Senyawa Aktif dalam Sari Buah Merah  (Yahya dan Wiryanta, 2005)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Membuktikan pengaruh dosis pemberian minyak zaitun extra virgin topikal terhadap penyembuhan luka bakar derajat IIA pada tikus putih ( Rattus norvegicus )

Tujuan: Membuktikan pengaruh lendir bekicot (Achatina fulica) topikal terhadap kecepatan penyembuhan luka bakar derajat IIA pada tikus putih (Rattus Norvegicus)

Pemberian Saliva Topikal Meningkatkan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II A pada Tikus Putih (Rattus norvegicus Strain Wistar), Fakultas Kedokteran, Universitas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis filtrat buah merah (Pandanus conoideus Lam) terhadap kadar gula darah pada tikus (Rattus norvegicus)

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pemberian minyak buah merah dapat dapat menyebabkan perubahan gambaran histopatologis limpa mencit yaitu dengan memperbesar luas

PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP KADAR INTERLEUKIN 6 (IL-6) PADA MENCIT GALUR Balb/C JANTAN YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei.. Elvin Richela

Pemberian kombinasi glibenklamid 0,09 mg/kgBB/hari dan minyak buah merah 0,3 ml/kgBB/hari memberikan perbaikan yang bermakna dalam menurunkan hipertrofi sel-sel

Atas dasar itu maka perlu dikaji lebih lanjut oleh penulis dan dilakukan penelitian tentang efektivitas salep minyak buah merah (pandanus conoideus oil) terhadap