BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian membantu penelitian untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan objektif, akurat serta hemat (Setiadi, 2007). Desain Penelitian ini adalah Cross Sectional dimana penelitian ini mencari hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Perawat dalam pendokumentasian Asuhan Keperawatan.
B. Kerangka Kerja
Gambar : 4.1
Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengtahuan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah MalaKabupatenTalaud. November-Desember 2012.
24
Populasi : Seluruh Perawat di Rumah Sakit Mala Kabupaten Talaud yang berjumlah 80 orang
Pengumpulan data : Pengetahuan Perawat dan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan dengan menggunakan Kuesioner dan Observasi.
Sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi : Perawat pelaksana di rumah sakit, Perawat dengan masa kerja ≥ 1 tahun dan Bersedia menjadi responden.
Purposive Sampling
Analisa Data : Dengan maenggunakan uji Spearman-Rho
Penyajian Hasil Penelitian
Variabel Dependen : Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
C. Populasi, Sampel Dan Sampling
1. Populasi
Populai dalam penelitian adalah objek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2009). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat di Rumah Sakit UmumDaerah MalaKabupaten Talaudberjumlah 80 orang.
2. Sampel dan sampling
Sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya (Setiadi, 2007). Cara pemilihan sampel pada penelitan ini dilakukan dengan cara Purposive Samplingyaitu memilih sampel diantara populasi, dimana penarikan sampel menggunakanrumus :
n= N
1+N(d)2
Berdasarkan rumus di atas, jumlah responden yang akan dijadikan sampel yaitu :
n= 80
1+80(0,05)2=
80
1+80(0,0025)= 80
1+0,2=1,280=66,7(67Responden)
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi (Kriteria yang layak di teliti) :
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam, 2009) yaitu:
1). Perawat pelaksana di rumah sakit. 2). Perawat dengan masa kerja ≥ 1 tahun. 3). Bersedia menjadi responden
Keterangan :
b. Kriteria Ekslusi (Kriteria yang tidak layak diteliti) :
Kriteria Ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi (Nursalam, 2009) yaitu :
1). Kepala ruangan.
2). Perawat yang sedang cuti dan tidak ada di tempat saat dilakukan penelitian.
3). Tidak bersedia menjadi responden. D. Identifikasi Variabel.
1. Variabel Independen (bebas).
Variabel independen merupakan variabel yang nilainya menentukan variabel lain.(Nursalam,2009). Variabel independen : Tingkat pendidikan Perawat dan Pengetahuan Perawat.
2. Variabel Dependen (terikat).
Variabel dependen merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain.(Nursalam, 2009).Variabel dependen : Pendokumentasian asuhan keperawatan dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. E. Definisi Operasional.
Table 4.1.
Definisi Operasional Penelitian hubungan tingkat pendidikan dengan Pengetahuan Perawat dalam pendokumentasianan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Mala KabupatenTalaud.November-Desember 2012.
VARIABEL DEFINISI
OPERASIONAL PARAMETER
ALAT
UKUR SKALA SKOR
Independen:
o Tingkat Pendidikan Jawaban responden mengenai
Tingkat pendidikan perawat yang sudah diselesaikan.
Kuisioner Ordinal 17-24 Tinggi 9-16 Sedang 1-8 Rendah
Dependen :
Proses keperawatan Jawaban responden mengenai
Observasi Ordinal Baik (76-100%) Cukup (56-75%) Kurang (0-56%)
Pendokumentasian Jawaban responden mengenai
pencencatatan dan pelaporan untuk dapat dijadikan bukti dalam persoalan hukum dan etik keperawatan.
Cara ketepatan waktu pencatatan
Observasi Ordinal Baik (76-100%) Cukup (56-75%) Kurang (0-56%)
Pengkajian Jawaban responden mengenai
Informasi status klien.
Cara:
pengumpulan data, pengelompokan data, dan analisa data
Observasi Ordinal Baik (76-100%) Cukup (56-75%) Kurang (0-56%)
o Diagnosa Jawaban responden mengenai
Cara aktual dan potensial
Informasi Status masalah keperawatan
Kurang (0-56%)
o Perencanaan Jawaban responden mengenai
Informasi Strategi desain.
Cara : tindakan dan dokumentasi
Observasi Ordinal Baik (76-100%) Cukup (56-75%) Kurang (0-56%)
o Pelaksanaan Jawaban responden mengenai
Informasi Tujuan tindakan keperawatan.
Cara :
PengidentifikasianObservasi Ordinal Baik (76-100%)Cukup (56-75%) Kurang (0-56%)
o Evaluasi Jawaban responden mengenai
Informasi Hasil tindakan keperawatan.
Cara
Pencapaian hasil.
Observasi Ordinal Baik (76-100%) Cukup (56-75%) Kurang (0-56%)
F. Metode Pengumpulan Data
1. Instrumen.
Untuk melakukan pengumpulan data peneliti menggunakan instrument sebagai pedoman pengumpulan data berupa kuisioner dan observasi untuk melihat hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
a. Instrumen pengumpulan data terbagi atas : Pengumpulan data primer : Data primer mengenai tingkat pendidikan dan pengetahuan perawat diperoleh dari kuisioner.
b. Pengumpulan data sekunder : Data sekunder diperoleh melalui dokumen-dokumen laporan Rumah Sakit dan profil Rumah Sakit.
G. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakandi Rumah Sakit Umum Daerah MalaKabupaten Talaud, responden adalah para Perawat yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Mala Kabupaten Talaud pada November-Desember 2012.
H. Analisa Data
Teknik pengolahan data mengikuti prosedur sebagai berikut :
1. Editing
Pemeriksaan terhadap kelengkapan data, keseragaman pengisian kuisioner, mengklarifikasikan data.
2. Koding
Pemeriksaan terhadap kelengkapan data, keseragaman pengisian kuisoner, mengklarifikasikan data.
3. Tabulasi
Setelah selesai dilakukan koding selanjutnya dilakukan pengolahan data ke dalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang mana sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian. Ataupun dalam bentuk narasi untuk memperoleh kesimpulan.
Setelah itu data diinput dan diolah dengan software komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 19,0untuk dianalisa dengan Spearman's rho dengan nilai signifikansi ρ<0,05.
Rumus Spearman rho :
ρ=1 6
∑
D 2n(n2−1)
Keterangan :
ρ : Koefisien (spearman)
n : Jumlah pasangan antara satu variabel dengan variabel lainnya
Pengelompokkan data kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki, dengan menggunakan skala ordinal, kemudian data dianalisa secara statistik.
Untuk penggunaan uji Spearman, kedua variabel yang akan dikonversikan berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang di korelasikan adalah jenis data ordinal, serta data dari ke dua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Jadi Korelasi Spearman adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau rangking, dan bebas distribusi. (Sugiyono, 2002).
Karena korelasi Spearman Rho bekerja dengan data ordinal , maka data yang telah peneliti dapatkan tersebut terlebih dahulu diubah menjadi data ordinal dalam bentuk rangking. Berdasarkan Sugiyono (2002) untuk membuktikan penafsiran terhadap yang di tentukan apakah atau kecil tingkat hubungannya, maka di buat pedoman sebagai berikut :
Tabel 4.2 : Koefesien Korelasi Dan Tingkat Hubungan
Interval koefesien Tingkat hubungan
0,0 – 0,1 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 - 1000 Sangat kuat
Persetujuan dan kerahasiaan responden adalah hal utama yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu peneliti sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu mengajukan permohonan atau surat ijin penelitian kepada pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penelitian, agar tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak otonomi manusia yang menjadi subjek penelitian.Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan mengajukan ijin terlebih dahulu kepada Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Manado dan Kepala Rumah Sakit Umum Daerah MalaKabupaten Talaud. Setelah mendapatkan persetujuan dari semua pihak tersebut di atas, peneliti memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip dalam etika yang berlaku, yang meliputi :
1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent).
Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, responden juga harus diberi penjelasan bahwa responden bebas dari eksploitasi dan informasi yang didapatkan tidak digunakan untuk hal-hal yang merugikan responden dalam bentuk apapun, hak-hak selama dalam penelitian, hak untuk menolak menjadi responden dalam penelitian, kewajiban apabila bersedia menjadi responden, dan kerahasiaan identitas responden yang menjadi subyek penelitian. Jika responden menyetujui, maka responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan (Informed Concent).
Kerahasiaan responden harus terjaga dengan tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data dan pada lembar kuisioner, cukup diberikan kode-kode tertentu sebagai identifikasi subyek.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)