• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A DENGAN CKD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A DENGAN CKD"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A

DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUANG MAWAR RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

DISUSUN OLEH :

MARSHA HAMIRA SUBIYAKTO 16149014573060

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

(2)

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tgl. Pengkajian : 26 Desember 2016 Jam Pengkajian : 15.00

Ruang / Kelas : Mawar Kamar 4.6 / III

No. Register : 00-32-41-85 Tgl. MRS : 19-12-2016 Pukul : 16.04 I. IDENTITAS

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. A

Umur : 49 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pekerjaan : Sopir

Alamat : Sokanegara, RT 03 / 07, Purwokerto Timur Gol. Darah :

-2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. I

Umur : 42 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Sokanegara, RT 03 / 07, Purwokerto Timur Hubungan dengan Klien : Adik

II. KELUHAN UTAMA

1. Keluhan Utama Saat MRS : Mual - mual 2. Keluhan Utama Saat Pengkajian : Sesak nafas

III. DIAGNOSA MEDIS : Chronic Kidney Disease ( CKD ) IV. RIWAYAT KESEHATAN

1. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan mual-mual kurang lebih selama 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, muntah ( - ), sesak ( + ), batuk ( - ), nyeri dada ( - ), lemas ( + ), riwayat batu ginjal, dioperasi pada tahun 2004 ( ginjal kiri diambil ), setelah mendapatkan penanganan kegawatdaruratan kemudian pasien diputuskan untuk menjalani rawat inap di Ruang Mawar RSMS

(3)

V. RIWAYAT POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN KLIEN A. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan

Pasien mengatakan kesehatan itu penting, pasien selalu menjaga kebersihan tubuhnya, pasien juga sekarang sudah tidak merokok

B. Pola aktivitas sehari-hari

ADL Sebelum sakit Sesudah sakit a. Pola pemenuhan kebutuhan

nutrisi dan cairan

Pasien mengatakan makan 2 x sehari dengan lauk seadanya

Pasien

mengatakn nafsu makan berkurang

b. Pola Eliminasi

1) BAK : Jumlah, Warna, Bau, Masalah, Cara Mengatasi.

2) BAB : Jumlah, Warna, Bau, Konsistensi, Masalah, Cara Mengatasi.

BAK normal kurang lebih 400 cc / 7 jam, warna kuning jernih

BAB normal

BAK normal kurang lebih 400 cc / jam, warna kuning jernih, pernah hematuri BAB sulit (konstipasi)

c. Pola Istirahat Tidur  Jumlah / Waktu  Gangguan Tidur

 Upaya Mengatasi Gangguan Tidur

 Hal-hal yang Mempermudah Tidur  Hal-hal yang

Mempermudah Bangun

Pasien tidur dengan nyenyak selama kurang lebih 7 jam per hari

Pasien dapat tidur walaupun kulitas dan kuantitas

tidurnya berkurang

d. Pola Kebersihan Diri (PH)  Frekuensi Mandi  Frekuensi Mencuci

Rambut

 Frekuensi Gosok Gigi  Keadaan Kuku

 Minat untuk melakukan keberhsihan diri

 Kemampuan

melakukan kebersihan diri

Pasien biasa mandi 2 kali sehari,

menggosok gigi dan mencuci rambut

Pasien hanya diseka oleh anggota keluarga

e. Aktivitas Lain

Aktivitas apa yang dilakukan klien untuk mengisi waktu luang ?

Pasien biasa menonton TV dan berkumpul bersama keluarga

(4)

untuk mengisi waktu luang C. Pola perseptual

-D. Pola persepsi diri

-E. Pola seksualitas dan reproduksi

-F. Pola peran – hubungan

Bagaimana pola interaksi klien : kepada siapa klien berespon ? Semua orang Siapa orang yang dekat dan dipercaya klien ? Anggota keluarga terutama anak Bagaiamana klien dalam berinteraksi ( aktif / pasif ) ?

Kegiatan sosial apa yang selama ini diikuti oleh klien ? kumpul RT dan RW Peran apa yang melekat pada diri klien / pasien ? kepala keluarga

Bagaimana persepsi klien / pasien terhadap pelaksanaan tugas perannya setelah sakit ? tidak bisa menjalankan perannya sebagi kepala keluarga

Dan bagaimana penerimaan klien / pasien dengan ketidakmampuannya melaksanakan peran ? pasien pasrah dan menerima

Serta bagaimana klien / pasien mengatasinya ? pasien selalu berdoa agar penyakitnya cepat sembuh dan dapat kembali berperan sebagai kepala keluarga

G. Pola manajemen koping – stress a. Status emosi

Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien ? biasa saja Tingkah laku yang menonjol ? tidak ada

Suasana yang membahagiakan klien ? berkumpul bersama keluarga

Stressing yang membuat perasaan klien tidak nyaman ? saat memikirkan tugasnya sebagai kepala keluarga

b. Gaya komunikasi

Apakah klien tampak hati-hati dalam berbicara ? tidak

Apakah pola komunikasinya ? pola komunikasi pasien baik / teratur Apakah klien menolak untuk diajak komunikasi ? tidak

Apakah komunikasi klien jelas ? jelas hanya saja bicaranya pelan Apakah klien menggunakan bahasa isyarat ? tidak

Apakah tipe kepribadian klien ? terbuka c. Pola pertahanan

Bagaimana mekanisme koping klien dalam mengatasi masalahnya ? berdoa dan beribadah

Dampak di rawat di Rumah sakit : Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien di rawat di RS ? pasien mengatakan tubuhnya lemas karena hanya tidur / tirah baring

d. Kondisi emosi / perasaan klien

(5)

H. Sistem nilai dan keyakinan a. Riwayat spiritual

Bagimana pemenuhan kebutuhan untuk beribadah ?

Apakah ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan spiritual ? tidak

Bagimana upaya untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan spiritual ? ( - )

b. Nilai dan keyakinan terhadap penyakitnya

Bagimana pandangan klien / pasien terhadap penyakit yang dideritanya ( sebagai hukuman atau cobaan )

Bagimana keyakinan pasien terhadap penyakit yang dideritanya ? yakin akan sembuh dan ada obatnya

VI. PEMERIKSAAN FISIK DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Keadaan umum dan tingkat kesadaran : KU : sedang, tingkat kesadaran : composmentis

2. Tanda – tanda vital :

Tekanan darah : 140/90 mmHg

Nadi : 76 x/menit

Suhu : 36,8

Respiratory Rate ( RR ) : 26 x/menit 3. Pemeriksaan wajah

a. Mata

Kelengkapan dan kesimetrisan mata ( + / - ) Kelopak mata / palpebra oedem ( + / - )

Ptosis / dalam kondisi tidak sadar mata tetap membuka ( + / - ) Peradangan( + / - )

Luka ( + / - ) Benjolan ( + / - )

Bulu mata rontok atau tidak,

Konjungtiva dan sklera perubahan warna ( anemis / an anemis ) Warna iris ( hitam, hijau, biru )

Reaksi pupil terhadap cahaya ( miosis / midriasis ) Pupil ( isokor / an isokor )

Warna kornea ... Dan lain-lain jelaskan ... b. Hidung

Inspeksi dan palpasi : Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi ( adakah pembengkokan atau tidak ), dan penggunaan alat bantu pernafasan ( ya atau tidak, bila ya jelaskan apa yang digunakan ...

Amati meatus : perdarahan ( + / - ), kotoran ( + / - ), pembengkakan ( + / - ), pembesaran / polip ( + / - ), upaya bernafas cuping hidung ( + / - )

(6)

Amati bibir : kelainan konginetal ( labioscisis, atau labiopalatoscisis ), warna bibir terlihat pucat, lesi ( + / - ), bibir pecah ( + / - ), amati gigi, gusi dan lidah : Caries ( + / - ), kotoran ( + / - ), gigi palsu ( + / - ), gingvitis ( + / - ), warna lidah, perdarahan ( + / - )dan abses ( + / - ), amati orofaring atau rongga mulut : bau mulut, benda asing : ( ada / tidak )

d. Telinga

Amati bagian telinga luar : bentuk ... Ukuran ... Warna ... lesi ( + / - ), nyeri tekan ( + / - ), peradangan ( + / - ), penumpukan serumen ( + / - ), dengan otoskop periksa membran timpani amati, warna ... transparansi ... perdarahan ( + / - ), perforasi ( + / - ), pasien mengeluh telinga berbunyi / berdering ( tinitus )

4. Pemeriksaan kepala dan leher a. Kepala

Inspeksi : bentuk kepala ( dolicephalus / lonjong, brakhiochepalus / bulat ), kesimetrisan ( + / - ), hidrochepalus ( + / - ), luka ( + / - ), darah ( + / - ), trapanasi ( + / - ),

Palpasi : nyeri tekan ( + / - ), fontanella / pada bayi ( cekung / tidak ) b. Leher

Inspeksi : bentuk leher ( simetris atau asimetris ), peradangan ( + / - ), jaringan parut ( + / - ), perubahan warna ( + / - ), massa ( + / - ),

Palpasi : pembesaran kelenjar limfe ( + / ), pembesaran kelenjar tiroid ( + / -), posisi trakea ( simetris / asimetris -), pembesaran vena jugularis 5 + 2 5. Pemeriksaan thoraks / dada

a. Pemeriksaan paru INSPEKSI

Bentuk thoraks ( normal chest / pigeon chest / funnel chest / barrel chest ) Susunan ruas tulang belakang ( kyposis, scoliosis / lordosis )

Bentuk dada ( simetris / asimetris )

Keadaan kulit ( teraba dingin dan lembab oleh keringat )

Retraksi otot bantu pernafasan : retraksi intercosta ( + / - ), retraksi suprasternal ( + / - ), sternomastoid ( + / - ), pernafasan cuping hidung ( + / - ) Pola nafas : ( eupnea / takipneu / bradipnea / apnea / chene stokes / biot`s / kusmaul )

Amati : cianosis ( + / - ), batuk ( prosuktif / kering / darah ) tidak ada PALPASI

Pemeriksaan taktil / vocal femitus : getaran antara kanan dan kiri teraba ( sama / tidak sama ), lebih bergetar sisi ...

PERKUSI

Area paru : ( sonor / hipersonor / dullnes ) AUSKULTASI

Suara nafas area vesikuler : ( bersih / halus / kasar ), area bronchial : ( bersih / halus / kasar ), area bronkovesikuler ( bersih / halus / kasar )

(7)

Suara tambahan terdengar : rales ( + / - ), ronchi ( + / - ), wheezing ( + / - ) Pleural friction rub ( + / - ), bunyi tambahan lain ...

Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Thorak dan paru : ... b. Pemeriksaan jantung

INSPEKSI

Ictus cordis ( + / - ), pelebaran 2 cm ( IC 5 perpotong mid clavikularis ) PALPASI

Pulsasi pada dinding thorak teraba : ( lemah / kuat / tidak teraba ) PERKUSI

Batas-batas jantung normal adalah :

Batas atas : ... ( N = ICS II ) Batas bawah : ... ( N = ICS V )

Batas kiri : ... ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra ) Batas kanan : ... ( N = ICS IV Mid Sternis Dextra ) AUSKULTASI

BJ I terdengar ( tunggal / ganda ), ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler ) BJ II terdengar ( tunggal / ganda ), ( keras / lemah ), reguler / irreguler ) Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm ( + / - ), Murmur ( + / - )

Keluhan lain terkait dengan jantung : dada terasa berdebar – debar 6. Pemeriksaan abdomen

INSPEKSI

Bentuk abdomen : ( cembung / cekung / datar ), massa / benjolan ( + / - ), kesimetrisan ( + / - ), bayangan pembuluh darah vena ( + / - )

AUSKULTASI

Frekuensi peristaltik usus ... X / menit ( N = 5 – 35 X / menit, Borborygmi ( _ / - )

PALPASI

Palpasi hepar : deskripsikan : nyeri tekan ( + / - ), pembesaran ( + / - ), perabaan ( keras / lunak ), permukaan ( halus / benjol-benjol ), tepi hepar ( tumpul / tajam ) palpasi lien : gambarkan garis bayangan schuffner dan pembesarannya ... Dengan bimanual lakukan palpasi dan deskripsikan nyeri tekan terletak pada garis Scuffner ke berapa ? ... ( menunjukan pembesaran lien )

Palpasi apendik : buatlah garis bayangan untuk menentukan titik Mc. Burney. Nyeri tekan ( + / - ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri menjalar ( konlateral ( + / - ), Palpasi ginjal : Bimanual deskripsikan : nyeri tekan ( + / - ), pembesaran ( + / - ), ( N = ginjal tidak teraba).

PERKUSI

Normalnya hasil perkusi pada abdomen adalah timpani.

Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Abdomen : ...

(8)

Inspeksi :

Rambut pubis ( bersih / tidak bersih ), lesi ( + / - ), benjolan ( + / - ), Lubang uretra : penyumbatan ( + / - ), hipospadia ( + / - ), epispadia ( + / - ) Palpasi

Penis : nyeri tekan ( + / - ), benjolan ( + / - ), cairan ... Scrotum dan testis : benjolan ( + / - ), nyeri tekan ( + / - ),

Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :

Hidrochele ( + / - ), scrotal hernia ( + / - ), spermatochele ( + / - ) Epididimal

Mass / Nodularyti ( + / - ), Epididimitis ( + / - ), torsi pada saluran sperma ( + / - ), tumor testicular ( + / - )

Inspeksi dan palpasi Hernia :

Inguinal hernia ( + / - ), femoral hernia ( + / - ), pembengkakan ( + / - ) b. Pada wanita

Inspeksi

Kebersihan rampbut pubis ( bersih / kotor ), lesi ( + / - ), eritema ( + / - ), keputihan ( + / - ), peradangan ( + / - )

Lubang uretra : stenosis / sumbatan ( + / - ) 8. Pemeriksaan punggung dan tulang belakang

Periksa adanya lesi pada kulit dan punggung, Apakah terdapat kelainan bentuk tulang belakang, Apakah terdapat deformitas pada tulang belakang, Apakah terdapat fraktur atau tidak, adakah nyeri tekan. 9. Pemeriksaan ekstremitas / muskuloskeletal

a. Inspeksi

Otot antar sisi kanan dan kiri ( simetris / asimetris ), deformitas ( + / - ), fraktur ( + / - ), lokasi fraktur ..., jenis fraktur..., kebersihan luka ..., terpasang gips ( + / - ), traksi ( + / - )

b. Palpasi

Oedem : lingkar lengan : ...lakukan uji kekuatan otot : 10. Pemeriksaan fungsi pendengaran / penghidu / tenggorokan

Uji ketajaman pendengaran ? tes bisik, dengan arloji, uji weber : seimbang / lateralisasi kanan / lateralisasi kiri, uji rinne : hantaran tulang lebih keras / lemah / sama dibanding dengan hantaran udara, uji swabach : memanjang / memendek / sama. Uji ketajaman penciuman dengan menggunakan rangsang bau-bauan. Pemeriksaan tenggorokan : lakukan pemeriksaan tonsil, adakah nyeri telan. 11. Pemeriksaan fungsi penglihatan

Pemeriksaan visus dengan snellen`s cart : OD ... OS ... Tanpa snellen cart : ketajaman penglihatan ( baik / kurang )

Pemeriksaan lapang pandang : normal / haemi anoxia / haemoxia

Pemeriksaan tekanan bola mata dengan tonometri ..., dengan palpasi teraba ...

12. Pemeriksaan fungsi neurologis

(9)

Menilai respon membuka mata ... Menilai respon verbal ... Menilai respon motorik ...

Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan : ( composmentis / apatis / / somnolen / delirium / sporo coma / coma )

b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak

Peningkatan suhu tubuh ( + / - ), nyeri kepala ( + / - ), kaku kuduk ( + / - ), mual – muntah ( + / - ), kejang ( + / - ), penurunan tingkat kesadaran ( + / - ) c. Memeriksa nervus cranialis

Nervus I – Olfaktorius ( pembau ), nervus II – Opticus ( penglihatan ), nervus III – Ocumulatoris, nervus IV – throclearis, nervus V – thrigeminus, nervus VI – abdusen, nervus VII – facialis, nervus VIII – auditorius, nervus IX – glosopharingeal, nervus X – vagus, nervus XI – accesorius, nervus VII – hypoglosal

d. Memeriksa fungsi motorik

Ukuran otot ( simetris / asimetris ), atropi ( + / - ), gerakan-gerakan yang tidak disadari oleh klien ( + / - )

e. Memeriksa fungsi sensorik

Kepekaan saraf perifer : benda tumpul, benda tajam. Menguji sensasi panas / dingin, kapas halus, minyak wangi

f. Memeriksa reflek kedalaman tendon

Reflek fisilogis : R. Bisep, R. Trisep, R. Brachioradialis, R. Patella, R. Achiles Reflek patologis, bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.

Yang diperiksa adalah R. Babinski, R. Chaddok, R. Scaefer, R. Oppenheim, R. Gordon, R. Bing, R. Gonad.

g. Keluhan lain yang terkait dengan Px. Neurologis : 13. Pemeriksaan kulit / integument

a. Integument / kulit

Inspeksi : adakah lesi ( + / - ), jaringan parut ( + / - ), warna kulit, Bila ada luka bakar, diamana saja lokasinya, dengan luas : ... % Palpasi : tekstur ( halus / kasar ), turgor / kelenturan ( baik / jelek ),

Struktur ( keriput / tegang ), lemak subcutan ( tebal / tipis ), nyeri tekan ( + / - ) pada daerah mana ? kulit teraba dingin dan keluar keringat banyak

Identifikasi luka / lesi pada kulit

1) Tipe primer : makula ( + / - ), papula ( + / - ), nodule ( + / - ), vesikula ( + / - )

2) Tipe sekunder : pustula ( + / - ), ulkus ( + / - ), crusta ( + / - ), exsoriasi ( + / - ), scar ( + / - ), lichenifikasi ( + / - )

Uraian hasil pengkajian luka :

Kelainan-kelainan pada kulit : naevus pigmentosus ( + / - ), hiperpigmentasi ( + / - ), vitiligo / hipopigmentasi ( + / - ), tatto ( + / - ), haemangioma ( + / - ), angioma / toh ( + / - ), spider naevi ( + / - ), striae ( + / - )

(10)

Inspeksi dan palpasi : penyebaran ( merata / tidak ), bau ... rontok ( + / - ), warna ...

Alopesia ( + / - ), hirsutisme ( + / - ) c. Pemeriksaan kuku

Inspeksi dan palpasi : warna, bentuk ( kuku sendok ), dan kebersihan kuku ( cyanosis )

14. Pemeriksaan penunjang / diagnostik medik DARAH LENGKAP :

Leukosit : H 13.280 ( N : 3.500 – 10.000 / µL ) Eritrosit : L 3.2 ( N : 1,2 juta – 1,5 juta / µL ) Trombosit : 200.000 ( N : 150.000 – 350.000 / µL ) Hemoglobin : L 9.2 ( N : 11,0 – 16,3 gr / dl ) Hematokrit : L 27 ( N : 35,0 – 50 gr / dl ) KIMIA DARAH :

Ureum : H 155.3 ( N : 10 – 50 mg / dl ) Creatinin : H 9.98 ( N : 0,7 – 1,5 mg /dl )

SGOT : - ( N : 2 -7 )

SGPT : - ( N : 3 – 19 )

BUN : - ( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl ) Bilirubin : - ( N : 1,0 mg / dl )

Total protein : - ( N : 6,7 – 8,7 mg / dl ) GD puasa : - ( N : 100 mg / dl ) GD 2 JPP : - ( N : 140 – 180 mg /dl ) Kolesterol : - ( N : < 300 mg / dl ) ANALISA ELEKTROLIT :

Natrium : - ( N : 136 – 145 mmol / l ) Kalium : - ( N : 3,5 – 5,0 mmol / l ) Clorida : - ( N : 98 – 106 mmol / l ) Calsium : - ( N : 7,6 – 11,0 mg / dl ) Phospor : - ( N : 2,5 – 7,07 mg / dl ) PEMERIKSAAN RADIOLOGI :

Jika ada jelaskan gambaran hasil foto rintgen : thorax, USG, EEG, EKG, CT – scan, MRI, Endoscopy, dll.

VII. TINDAKAN DAN TERAPI

Tindakan apa saja yang sudah dilakukan untuk menolong keselamatan klien dan terapi farmakologis ( obat-obatan ) apa saja yang sudah diberikan.

 Tindakan yang sudah dilakukan : Hemodialisa pada tanggal 23 Desember 2016

 Terapi farmakologis

(11)
(12)

Umur : 49 Tahun

Ruang : Mawar ( kamar 4 bed 6 ) No. RM : 00-32-41-85

Tgl/jam Data Fokus Problem Etiologi Paraf

26/12/16 15.30

 DS : Pasien mengeluh sesak nafas

 DO :

 Pasien terlihat gelisah  RR 26 x / menit  Terlihat ada retraksi

dinding dada

 Pasien terlihat lemas

Ketidakefektifan Pola Napas

Hiperventilasi

26/12/16 15.35

 DS :

 Pasien mengatakan cepat lelah jika beraktivitas

 Pasien mengatakan sesak nafas setelah beraktivitas walaupun hanya sekedar berbincang-bincang  DO :

 Pasien terlihat lemas dan letih

 RR pasien tidak stabil

Intoleransi Aktivitas

Ketidakseimbangan Antara Suplai dan Kebutuhan Oksigen

26/12/16

15.40 DS : Pasien mengatakan sesak nafas setelah beraktifitas

 DO :

 Terlihat ada gangguan pada hasil EKG ( hiperkalemia )  Diagnosa medis

pasien CKD

 Pasien terlihat letih  Nadi pasien lemah

Risiko Penurunan

Curah Jantung DenganBeban JantungFaktor Yang Meningkat

B. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

(13)

2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Ketidakseimbangan Antara Suplai dan Kebutuhan Oksigen

3. Risiko Penurunan Curah Jantung Dengan Faktor Risiko Beban Jantung Yang Meningkat

(14)

Tgl/jamNo

Dx Tujuan dan Kriteria Hasil(NOC) Intervensi(NIC) Paraf 26/1

2/ 1 6 15.45

Dx 1 Respiratory Status : ventilation 0403 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan pola nafas dan RR pasien dalam batas normal dengan kriteria hasil :

 Menunjukan jalan nafas yang paten  Tanda vital dalam rentang normal

Indikator awal Akhir  RR  keterangan :

1. sangat berat 2. berat

 Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi  Catat pergerakan

dada,amati kesimetrisan,

penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal  Monitor suara nafas,

seperti dengkur  Monitor pola nafas :

bradipena,

takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot  Catat lokasi trakea  Monitor kelelahan

otot diagfragma (gerakan

paradoksis)

 Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan suara tambahan  Tentukan kebutuhan

suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama

 auskultasi suara paru setelah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan ADLs pasien mandiri dengan kriteri hasil :

Energy Management 0180

(15)

 Berpartisipasi dalam aktivitas tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

 Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

Indikator Awal Akhir  Makan

 keterangan : 1. sangat berat 2. berat yang menyebabkan kelelahan

 Monitor nutrisi dan sumber energi tanaga adekuat  Monitor pasien akan

adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan  Monitor respon

kardivaskuler terhadap aktivitas  Monitor pola tidur

dan lamanya tidur/istirahat pasien Activity Therapy 4310

 Monitor dan catat kemampuan pasien untuk mentoleransi aktiitas

 Minimalkan kerja kardiopulmonal  Tingkatkan istirahat

secara bertahap  Ajarkan pasien

teknik mengontrol pernafasan saat aktivitas

(16)

level aktivitas

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan TTV pasien dalam rentang normal dengan kriteria hasil :

 Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dan RR dalam rentang normal

Indikator awal Akhir  Suhu

 keterangan : 1. sangat berat 2. berat 3. sedang 4. ringan 5. normal

Cardiac Care 4040  Evaluasi adanya

nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)

 Catat adanya disritmia jantung  Catat adanya

tanda dan gejala penurunan cardiac output

 Monitor status kardiovaskuler  Monitor status

pernafasan yang menandakan gagal jantung

 Monitor

abdomen sebagai indicator penurunan perfusi

 Monitor balance cairan

 Monitor adanya perubahan tekanan darah

 Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan

antiaritmia

 Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan

 Monitor toleransi aktivitas pasien  Monitor adanya

(17)

ortopneu

 Anjurkan untuk menurunkan stress

D. IMPLEMENTASI

Hari pertama : Tanggal 26 Desember 2016 No

Dx Tgl/jam Implementasi Respon Paraf

Dx 1 26/12/16 16.1

0

16.1 5

16.3 0

16.3 5

 Memonitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi

 Mencatat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal

 Memonitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

 Mengauskultasi suara nafas pasien

 Memberikan terapi oksigen 3

S : pasien mengatakan sesak nafas

O : RR 26x/menit S :

-O : terlihat ada pergerakan dinding dada saat pasien bernafas

S : pasien mengatakan sesak nafas

O : RR 26x/menit

S :

-O : suara nafas pasien

(18)

17.0 0

LPM

S :

-O : pasien terlihat lebih nyaman

Dx 2 26/12/16 16.1

 Memonitor kemampuan pasien untuk mentoleransi aktivitas

 Mengistruksikan kepada keluarga untuk minimalkan kerja kardiopulmonal pasien dengan membantu hal-hal yang dibutuhkan pasien

 Mengajarkan kepada pasien untuk mengatur nafasnya saat melakukan aktivitas

 Memonitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat

 Meningkatkan istirahat pasien

S : Pasien mengatakan tubuhnya cepat lelah jika banyak mampu mengontrol pernafasannya S :

-O : Pasien terlihat sedang makan dengan dibantu oleh keluarga

S : Pasien mengatakan ingin tidur

 Memonitor adanya perubahan tekanan darah pasien

 Mengevaluasi adanya nyeri dada pada pasien

(19)

16.3 0

20.3 0

 Menganjurkan pasien untuk menurunkan stress (jangan memikirkan hal-hal yang terlalu banyak)

 Memonitor balance cairan

mengatakan tidak ada nyeri dada O :

-S : Pasien mengatakan mau untuk menurunkan stressnya O :

S :

-O : - Intake RL : 250 cc Minum : 400 cc Makan: 1 porsi

- Output Urin : 400 cc BC : Intake – Output BC : 650 – 400 BC : + 250 / 7 jam

E. EVALUASI

Hari pertama : Tanggal 26 Desember 2016 No

Dx

Tgl/jam Catatan Perkembangan Para

f Dx

1

26/12/1 6 20.30

S : Pasien mengatakan sesak nafas jika beraktifitas walupun hanya aktifitas ringan

O : Pasien terlihat sesak nafas, RR : 26 x/menit A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

(20)

otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal

 Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

 Auskultasi suara nafas pasien

 Berikan terapi oksigen 3 LPM nasal kanul Dx

2 26/12/16 20.40

S : Pasien mengatakan sudah mampu melakukan aktivitas ringan walaupun masih sesak nafas

O : Pasien terlihat masih lemas A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

 Monitor dan catat kemampuan pasien untuk mentoleransi aktiitas

 Minimalkan kerja kardiopulmonal  Tingkatkan istirahat secara bertahap

 Berikan motivasi kepada pasien untuk mengatur nafasnya saat beraktivitas

 Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat

S : Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada, tetapi masih sesak nafas

O : Pasien terlihat gelisah dan cemas TTV pasien stabil

Akral Hangat

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi (karena merupakan diagnosa risiko jadi harus selalu dipantau dan intervensi dilanjutkan sampai pasien dipulangkan)

 Monitor adanya perubahan TD pasien  Evaluasi adanya nyeri dada pasien

 Anjurkan pasien untuk menurunkan stress  Monitor balance cairan

F. IMPLEMENTASI

Hari kedua : Tanggal 27 Desember 2016 No

Dx

Tgl/jam Implementasi Respon Paraf

Dx 1 27/12/16 15.1

0

 Memonitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi

 Mencatat pergerakan

S : pasien mengatakan sesak nafas telah berkurang

(21)

-15.1 penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal

 Memonitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

 Mengauskultasi suara nafas pasien

 Memantau pemberian terapi oksigen 3 LPM nasal kanul

O : sudah tidak ada pergerakan dinding dada saat pasien

O : pasien terlihat lebih nyaman, oksigen masuk

Dx 2 27/12/16 15.1

 Memonitor kemampuan pasien untuk mentoleransi aktivitas

 Menginstruksikan kepada pasien untuk mengatur nafasnya saat melakukan aktivitas

 Memonitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat

 Meningkatkan istirahat pasien

S : Pasien disertai sesak nafas

(22)

terlihat sedang beristirahat Dx

3

27/12/16 15.2 0

15.2 5

15.3 0

20.3 0

 Memonitor adanya perubahan tekanan darah pasien

 Mengevaluasi adanya nyeri dada pada pasien

 Menganjurkan pasien untuk kembali menurunkan stress (jangan memikirkan hal-hal yang terlalu banyak)

 Memonitor balance cairan

S :

-O : Tidak ada perubahan yang signifikan untuk TD pasien ( TD pasien turun 130 / 90 ) S : Pasien

mengatakan tidak ada nyeri dada O :

-S : Pasien mengatakan mau untuk menurunkan stressnya O :

S :

-O : - Intake RL : 250 cc Minum : 500 cc Makan: 1 porsi

(23)

G. EVALUASI

Hari kedua : Tanggal 27 Desember 2016 No

Dx

Tgl/jam Catatan Perkembangan Para

f

S : Pasien mengatakan sesak nafas telah berkurang O : Pasien terlihat lebih nyaman, RR : 24 x/menit A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

 Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi  Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan

otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal

 Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

 Auskultasi suara nafas pasien

 Berikan terapi oksigen 3 LPM nasal kanul Dx

2

27/12/1 6 20.40

S : Pasien mengatakan sudah mampu melakukan aktivitas ringan tanpa disertai sesak nafas

O : Pasien terlihat lebih bersemangat dan bertenaga A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

 Monitor dan catat kemampuan pasien untuk mentoleransi aktiitas

 Minimalkan kerja kardiopulmonal  Tingkatkan istirahat secara bertahap

 Berikan motivasi kepada pasien untuk mengatur nafasnya saat beraktivitas

 Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi yang adekuat

Dx

3 27/12/16 20.50

S : Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak nafas, mampu melakukan aktifitas ringan

O : Pasien terlihat lebih nyaman

Pasien terlihat lebih bersemangat dan bertenaga TTV pasien stabil

Akral Hangat A : Masalah teratasi

P : Lanjutkan intervensi (karena merupakan diagnosa risiko jadi harus selalu dipantau dan intervensi dilanjutkan sampai pasien dipulangkan)

 Monitor adanya perubahan TD pasien  Evaluasi adanya nyeri dada pasien

(24)

Referensi

Dokumen terkait

BIORANGPOS terbuat dari tumpukan bio-arang dan kompos sehingga dapat ditambahkan dalam tanah tanpa menggunakan pupuk kimia untuk membantu pertumbuhan

1. Triangulasi metode, misalnya dengan melakukan observasi sebagai bahan untuk menguji hasil wawancara. Triangulasi penelitian, yaitu melakukan triangulasi hasil

Hubungan Kemampuan Kinestetik Anak dengan Gerak Tari Kreasi Binatang Laut Anak Usia Dini.... Penelitian Terdahulu yang

Sejauh ini belum diperoleh informasi mengenai pemanfaatan VCO yang mengandung karotenoid wortel dalam pembuatan sabun mandi padat, teristimewa informasi mengenai

Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka

Tunas-tunas yang terbentuk tersebut berwarna hijau dengan pertumbuhan sempurna (Gambar 3), sedangkan pada eksplan kalus embrionik hasil persilangan antara jeruk siem x

Ho dapat diterima yang artinya inovasi pelanggan tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.. Pengaruh Inovasi Pesaing terhadap Kinerja keuangan

Seperti pada siklus pertama akumulasi yang diperoleh yaitu 32,5% persentase tersebut menujukan kategori nilai yang sangat kurang, namun kenaikan yang sangat