• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Ekonomi Politik Asia Timur 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Ekonomi Politik Asia Timur 2018"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH DAN PENGARUH MATA UANG JEPANG

TERHADAP PEREKONOMIAN DI ASIA-PASIFIK

Irvina Nurina Listyarini1;

1NIM: 20160510179. Ekonomi Politik Asia Timur – Ali Maksum, S.Sos., M.A., Ph.D.

Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Brawijaya, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Email: irvina.nurina.2016@fisipol.umy.ac.id

Abstract

This paper aims to find out the history and the influence of the Japanese currency on the economy in Asia-Pacific. Techniques used to analyze is a literature review of books and journals. This study predicted that based from the history, the Japanese currency is very influential and has benefits to the economic development in Asia-Pacific. As according to Mazza (2015) that there is investment in Southeast Asia which is only one part of the approach and as a result of the wider currency of Japan. The results also show that the Japanese currency is very influential on the economy in Asia-Pacific, especially in Southeast Asia. So it can be assumed that the Japanese country from the side of its currency has a great influence in improving the economy in Asia-Pacific.

Tulisan ini bertujuan untuk mencari tahu sejarah dan pengaruh mata uang Jepang terhadap perekonomian di Asia-Pasifik. Teknik yang digunakan untuk menganalisa adalah berupa literature review dari buku dan jurnal. Hasil tulisan ini memperkirakan bahwa berdasarkan sejarahnya, mata uang Jepang sangat berpengaruh dan memiliki manfaat terhadap perkembangan perekonomian di Asia-Pasifik. Seperti menurut Mazza (2015) bahwa adanya investasi di Asia Tenggara itu hanya salahsatu bagian dari pendekatan dan sebagai pengaruh dari mata uang Jepang yang lebih luas. Hasilnya pun menunjukkan bahwa mata uang Jepang sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Asia-Pasifik, terutama pada Asia Tenggara. Sehingga dapat diasumsikan bahwa negara Jepang dari sisi mata uangnya memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan perekonomian di Asia-Pasifik.

(2)

INTRODUCTION

Uang merupakan alat tukar-menukar yang sangat berharga bagi kehidupan sejak masa abad ke-15, bahkan hingga saat ini. Bagi bangsa dan negara Jepang pun tak terkecuali, bahwa uang merupakan alat tukar yang berharga demi kelangsungan hidup negaranya. Namun, seiring perkembangan zaman, negara Jepang tak lagi hanya mementingkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan negaranya, tetapi negara ini juga telah membantu negara-negara lain yang kekurangan dari bantuan berupa dukungan politik hingga bantuan ekonomi berupa investasi.

Salahsatu wilayah yang menjadi target negara Jepang adalah Asia-Pasifik, dimana diwilayah ini juga terdapat negara China yang juga ingin menyebarkan pengaruhnya, maka dari itu negara Jepang juga akan berpartisipasi dalam memberikan pengaruhnya, yaitu dengan mata uangnya melalui bantuan ekonomi demi menjadi penyeimbang di wilayah ini. Sama seperti yang dipaparkan oleh Mazza (2015) bahwa Jepang dan Bank Pembangunan Asia, yang dipimpinnya, telah lama berinvestasi di Koridor Ekonomi Timur-Barat, menghubungkan Vietnam ke Burma melalui Laos dan Thailand yang mana hanya satu bagian dari pendekatan Jepang yang lebih luas ke Asia Tenggara sebagai penyeimbang terhadap pengaruh Cina yang semakin besar.

THEORETICAL FRAMEWORK

Tulisan ini menggunakan teknik analisis berdasarkan sumber tulisan yang telah ada. Analisis yang dilakukan dengan membandingkan, menghubungkan, dan menggabungkan beberapa teori yang bersumber dari buku, jurnal, dan sumber tertulis lainnya. Tujuan dari penulisan ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Politik Asia Timur adalah untuk mengetahui sejarah uang hingga peredarannya yang berhubungan dengan mata uang negara Jepang dan pengaruhnya terhadap perekonomian di Asia.

(3)

segera dapat mengatasi kesukaran-kesukaran dari barter. Sedangkan menurut Rollin G. Thomas, uang adalah sesuatu yang siap dan umum diterima oleh publik dalam pembayaran bagi pembelian barang-barang, jasa-jasa, dan kekayaan bernilai lainnya serta untuk pembayaran utang (Bina Nusantara Library, n.d.). Sehingga dapat disimpulkan bahwa uang merupakan sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum dan dianggap sebagai alat yang dapat mempermudah proses tukar-menukar atau barter maupun pembayaran utang dan lainnya.

Sejarah Uang

Pada sejarahnya koin tunai di dinasti Song dan dinasti awal Ming di China diekspor ke negara tetangga (khususnya, Jin, Jepang, Ryukyu) dan Asia Tenggara, awalnya pun ukuran ekonomi China yang besar dan kebijakan komersial yang aktif membuat koin-koinnya menjadi sangat berharga bahkan bagi mereka yang tinggal di luar China. Keadaan ekonomi di Jin dan Jepang sebagian besar adalah berbasis barter. Koin dari China yang telah diimpor digunakan dalam transaksi lokal saja.

Pengenalan uang kertas dalam dinasti Song membuatnya kurang bergantung pada koin, tetapi inflasi kronis uang kertas memperburuk kekurangan uang tembaga dan di daerah Song Selatan melarang ekspor mata uangnya, tetapi transaksi pribadi dan penyelundupan ilegal terus berlanjut (Bina Nusantara Library, n.d.).

(4)

Source: http://repository.library.csuci.edu/bitstream/handle/10139/37/TBManilaGalleons.pdf.

Arus peredaran perak dimulai dari daerah Jepang dan Spanyol, dan dalam jumlah yang besar perak-perak ini diekspor dari koloni-koloni Spanyol yang sedang berada di Amerika (Meksiko dan Bolivia), kemudian diteruskan melalui Manila yang telah dikontrol oleh Spanyol, kearah Ming di China pada kisaran tahun 1570-an sampai 1630-an. Produksi perak Jepang pun mulai meningkat tajam dari pertengahan abad ke-16, yang kemudian sebagian besar dari hasil produksi perak tersebut diekspor secara langsung maupun tidak langsung ke China (Barker, n.d).

Mata Uang Internasional

Pada dasarnya mata uang internasional memiliki beberapa persayaratan, seperti nilai harus stabil; bagaimana kondisi makro ekonomi dari negara yang mengeluarkan uang tersebut; likuiditas yang memadai, dimana pasar keuangan yang terbuka dan harus sudah berkembang dengan baik; dan akseptabilitas yang luas jaringan transaksinya mencakup internasional.

Mata uang internasional (International Currency) mempunyai beberapa pondasi politik yaitu adanya negara penerbit mata uang internasional, dimana ia memiliki pengaruh yang luas dalam lingkup perdagangan internasional, keuangan beserta pengembangannya, kebijakan moneter domestik yang konsisten, dan adanya tatanan keuangan yang stabil; melakukan pengadopsian pada mata uang internasional di bawah paksaan, seperti yang dilakukan oleh koloni, negara bawahan, dll; pengadopsian mata uang internasional dilakukan berdasarkan dengan perjanjian, berkaitan dengan tautan ekonomi dan keamanan yang luas.

(5)

membuatnya rentan terhadap guncangan eksternal, diama perdagangan Sino-Manila sempat mengalami adanya penurunan setelah tahun 1630-an, sebagian disebabkan karena jatuhnya perak di Amerika dan Philip IV dari peraturan Perdagangan Dunia Baru di Spanyol. Sedangkan shogun Tokugawa di Jepang melarang kapal Jepang untuk berdagang di luar negeri pada tahun 1635, dan melarang kontak dengan Portugal setelah 'pemberontakan Kristen' pada tahun 1638.

Tujuan dari Yen Militer Jepang dalam persiapan tindakan militer Jepang di Asia Timur adalah untuk menghindari aliran uang Jepang yang berlebihan, untuk membayar pengeluaran lokal militer Jepang di wilayah yang diduduki, untuk diedarkan sebagai mata uang yang diakui di wilayah yang diduduki.

Teori ekonomi kontemporer menegaskan bahwa sebuah negara tidak bisa secara bersamaan mempertahankan yang tetap nilai tukar, pergerakan modal bebas, dan kebijakan moneter independen. Jika suatu bangsa ingin mematok mata uangnya dan memungkinkan pergerakan modal bebas (misalnya, Hong Kong) harus mengikatnya kebijakan moneter untuk itu dari mata uang negara cadangan (untuk Hong Kong, Amerika Serikat). Banyak negara-negara dengan nilai tukar yang dipatok pilih untuk membatasi pergerakan modal untuk memungkinkan mereka lebih besar otonomi dalam kebijakan moneter mereka (seperti anti-langkah-langkah inflasi, suku bunga menyesuaikan ments, atau mengatur jumlah uang beredar).

Menurut IMF, hanya Jepang yang mengijinkan mata uangnyaYenuntuk mengapung bebas di pasar valuta asing (forex) bertaraf internasional. Lima negara lain juga memungkinkan mata uang mereka dapat mengapung, tetapi mereka berhak untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing demi menjaga stabilitas keuangan masing-masing. Tujuh negara lain mengelola nilai tukar mereka menurut tujuan ekonomi tertentu, seperti harga domestik stabilitas atau perubahan moderat dalam kurs valuta asing relatif terhadap satu atau lebih mata uang. Dapat dilihat pada table 1, dimana terdapat daftar kebijakan nilai tukar de facto saat ini di Asia Timur menurut International Monetary Fund (IMF) (Martin, 2017).

(6)

Source: https://fas.org/sgp/crs/row/RS22860.pdf

Denominasi dan konvertibilitas Didenominasi dalam mata uang lokal Janji konvertibilitas ke mata uang Jepang dalam dua gelombang pertama, tetapi pada dasarnya ditinggalkan di gelombang ketiga Konvertibilitas terbatas dari mata uang Jepang dan dominasi ekonomi Jepang Setelah Perang Rusia-Jepang, mata uang Jepang diizinkan untuk dikonversi menjadi uang kertas yang dikeluarkan oleh Yokohama Specie Bank, atau untuk membeli produk kapas dari Mitsui & Co. Langkah-langkah khusus ini sangat meningkatkan kehadiran kedua perusahaan di 'Machukuo' yang dikuasai Jepang. Kebanyakan dari mata uang Jepang yang dikeluarkan selama Perang Dunia Kedua tidak pernah dipertobatkan; mereka menjadi tidak berguna setelah perang.

Yen Jepang telah mengalami pergeseran yang cukup besar dalam nilai relatif terhadap dolar AS selama 10 tahun terakhir, berkisar dari terendah 125,35 yen terhadap dolar AS pada Juni 2015 hingga tertinggi 76,14 yen terhadap dolar AS pada Februari 2012 (lihat Figure 1).

Menurut Antara dikutip dari CNN Indonesia, “adapun yen, yang salah satu aset "safe haven" utama, naik hampir satu persen ke tingkat tertinggi terhadap dolar AS sejak November 2014. Indeks dolar, yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang utama, turun 0,38 persen menjadi 96,667 pada akhir perdagangan”. Menunjukkan bahwa mata uang Yen Jepang semakin mengalami penguatan atas mata uang Dolar Amerika. Fluktuasi nilai yen juga menunjukkan beberapa perubahan besar, seperti depresiasi besar pada musim dingin 2012-2013, musim gugur 2014, dan akhir 2016 (Martin, 2017).

(7)

("Abenomics").

Jepang terkenal dengan memberikan bantuan luar negeri semenjak berubah menjadi kekuatan baru pasca keterpurukannya saat Perang Dunia II. Selain itu, Jepang juga terkenal dengan bervariasinya jenis bantuan luar negeri yang disalurkan, dari yang bernuansa kemanusiaan (seperti bantuan terhadap pengungsi, bencana alam, dsb) hingga yang bernuansa ekonomi politik (seperti investasi, high technology, dsb) (Ryantori, 2014).

Mata uang Jepang Yen juga sebenarnya memiliki pengaruh di Asia Tenggara, yaitu sebagai upaya meredam konflik yang jelas sangat diperlukan mengingat potensi ekonomi dan perdagangan yang sangat besar di sekitar kawasan LCS. Hampir sebagian besar negara yang berkepentingan di LCS terlibat dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan. Dalam Trans Pacific Partnership (TPP) misalnya beranggotakan Australia, Brunei, Canada, Chile, Jepang, Malaysia, Mexico, New Zealand, Peru, Singapura, AS dan Vietnam. Sedangkan kerja sama lain yang telah dilakukan yaitu dengan dibentuknya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) terdiri dari seluruh anggota ASEAN ditambah dengan negara Australia, China, India, Jepang, Korea, New Zealand (Maksum, 2017, p.17).

Pada bulan Juli, Jepang berkomitmen untuk sebuah proyek yang telah berputar selama beberapa tahun, setuju untuk mengambil bagian, bersama dengan Burma dan Thailand, dalam mengembangkan zona industri Dawei di sepanjang pesisir Laut Andaman Birma. Jepang juga dapat berinvestasi di Ennore, sebuah pelabuhan India di Teluk Bengal dari Dawei, sehingga mengembangkan hub industri dan perkapalannya sendiri di sepanjang jalan sutra maritim Cina.

Jepang dan Bank Pembangunan Asia, yang dipimpinnya, telah lama berinvestasi di Koridor Ekonomi Timur-Barat, menghubungkan Vietnam ke Burma melalui Laos dan Thailand. Jepang juga telah memberikan uang hibah ke Kamboja untuk pembangunan jembatan yang membentang Sungai Mekong ke Vietnam. Pada bulan Juli tahun ini, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe "menjanjikan 750 miliar yen (US $ 6,1 miliar) untuk bantuan ke negara-negara Sungai Mekong, bagian dari rencananya untuk meningkatkan sebesar 25 persen dana Jepang dan ADB untuk proyek-proyek infrastruktur (Mazza, 2015). Investasi semacam itu hanya satu bagian dari pendekatan Jepang yang lebih luas ke Asia Tenggara sebagai penyeimbang terhadap pengaruh Cina yang semakin besar.

(8)

Alat tukar-menukar yang sangat berharga dari masa lalu saat abad ke-15 di China hingga saat ini adalah uang. Yang dari awalnya hanya berupa pertukaran antar barang atau barter kemudian berangsur-angsur menjadi uang koin dan menjadi uang kertas. Dari awal penyebarannya hanya dari daerah di China, mulai ke daerah Jepang, Spanyol, Amerika, kemudian ke seluruh dunia. Awal dari penyeberan perak sebagai mata uang inilah yang membuat Jepang mulai mengembangkan mata uangnya. Walaupun setelah Perang Dunia II Jepang sempat kalah, tetapi ia bisa bangkit kembali bahkan tak hanya dapat memenuhi kebutuhan ekonomi dalam negerinya, ia juga dapat memberikan bantuan ekonomi ke negara lain, terutama pada wilayah Asia-Pasifik.

REFERENCES

Martin, Michael. F. (May 26, 2017). East Asia’s Foreign Exchange Rate Policies.

Congressional Research Service, 3-4. Retrieved from

https://fas.org/sgp/crs/row/RS22860.pdf. Diakses 1 Mei 2018.

Barker, Tom. (n.d.). Silver, Silk and Manila: Factors leading to the Manila Galleon Trade.

Retrieved from http://repository.library.csuci.edu/bitstream/handle/10139/37/

TBManilaGalleons.pdf. Diakses 1 Mei 2018.

Maksum, Ali. (2017). Regionalisme dan Kompleksitas Laut Cina Selatan.

Jurnal Sospol, 3, 1, 17.

Antara. (2016, February 2). Minyak Lemah, Yen Menguat Tajam Terhadap Dolar AS.

CNN Indonesia. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/

20160209113021-92-109696/minyak-lemah-yen-menguat-tajam-terhadap-dolar-as.

Diakses 29 April 2018.

Ryantori. (2014). Motif di Balik Bantuan Jepang untuk Palestina dalam Kerangka CEAPAD. Jurnal Hubungan Internasional, 3, 2, 102.

Bina Nusantara Library. (n.d.). Bab II: Data & Analisa. Retrieved from

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01934-DS%20Bab2001.pdf.

Diakses 5 April 2018.

Ito, Takatoshi. (2016). A New Financial Order in Asia: Will a RMB Bloc Emerge?.

(9)

Yanuardi. 4 Desember 2015. Sejarah Uang. (Online). Retrieved from

https://www.slideshare.net/yanuarditan/1-sejarah-uang. Diakses 4 April 2018.

Mazza, Michael. (October 5, 2015). China and Japan's Battle for Influence in Southeast Asia.

The National Interest. Retrieved from http://nationalinterest.org/feature/china-japans

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan jumlah sampel 262 responden, dianalisis dengan menggunakan model Structural Equation Modeling (SEM), serta penentuan sampel

Dengan hasil penelitian dimensi Assurance merupakan dimensi yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan nasabah BMI KCP Tulungagung, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Pengadaan dan Pengelolaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor/Rumah Dinas/ Gedung Pemerintah Lainnya Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/Rumah Dinas/ Gedung Pemerintah

Berdasarkan hasil penelitian, ternyata Kemampuan Para Alumni Ekonomi Islam di bidang Kemampuan dasar Ekonomi Syariah, Karakter, Kemampuan Fungsional, Kemampuan Manajerial

Computed Radiography Technology, in Advances in Digital Radiography Categorical Course in Diagnostic Radiology Physics, eds. Seibert JA, et al., ‘‘Acceptance testing and

terdapat dalam jaringan kripik tempe yaitu produsen, pemasok bahan mentah, agen, konsumen dengan adanya jaringan sosial kripik tempe sido gurih ini terbentuk karena

Daerah pesisir Indonesia memiliki potensi kecepatan angin dan sinar matahari yang berlimpah. Ini merupakan sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan menjadi

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis menggunakan kuesioner dan wawancara, serta diperkuat dengan analisis data menggunakan tabel frekuensi yang dapat