• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PANCASILA SEBAGAI

PARADIGMA PENGEMBANGAN

POLITIK NASIONAL

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PANCASILA DOSEN PENGAMPU : Drs. LAMIJAN,SH,Msi

DISUSUN OLEH

NAMA : ANGGI SEPTIYANI NIM : 201460046

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang pancasila sebagai paradigma pengembangan kehidupan beragama

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia memegang peranan penting dalam mewujudkan cita cita bangsa. Untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan, seseorang pasti akan melakukan hal yang paling mendasar untuk mewujudkan cita-citanya. Membuat rancangan serta rincian yang mendetail tentang apapun yang diperlukan untuk memenuhi itu semua. Sama halnya dengan negara yang memiliki cita-cita. Di negara berkembang tentunya masih banyak cita-cita yang ingin diraih. Seperti negara Indonesia. Pengembangan yang dilakukan oleh negara Indonesia tidak hanya melalui sebuah rancangan saja, namun juga telah melewati sebuah pemikiran yang serius untuk tercapainya negara sesuai dengan pancasila sebagai dasar Negara. Pengembangan tidak hanya dalam bidang pengembangan gedung saja, namun juga sebuah moral bangsa yang disajikan dalam bentuk partai politik. Dalam pembahasan selanjutnya akan dijelaskan mengenai paradigma pancasila sebagai pengembangan politik nasional.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan paradigma? 2. Apa yang dimaksud dengan politik?

(3)

BAB II PEMBAHASAN C. PEMBAHASAN MASALAH

1. Pengertian paradigma

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola. Sedangkan dalam bahasa Yunani disebut paradeigma (paradeiknunai) yang berarti untuk “membandingkan”, “bersebelahan”(para) dan memperlihatkan (deik). Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut.

(4)

2. Pengertian Politik

Politik dari bahasa Yunani politikos,yang berarti dari,untuk,atau yang berkaitan dengan warga Negara. Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam Negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kesuksesan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Disamping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda,yaitu antara lain:

a. Politik adalah usaha yang ditempuh warga Negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)

b. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan Negara

c. Politik merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat

d. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci,antara lain kekuasaan politik,legitemasi,sistem politik,perilaku politik,partisipasi politik,dan proses politik.

3. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Politik Nasional

(5)

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral keadilan.Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral.Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik diartikan bahwa Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila. Pemahaman untuk implementasinya dapat dilihat secara berurutan:

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan kemanusiaan (keadilan-keberadaban) tersebut harus bersumber pada nilai ketuhanan yang maha Esa.

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

(6)

3. PERSATUAN INDONESIA

Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan konsep mempertahankan persatuan

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN

Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam pengambilan keputusan.

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari hari;

Perkembangan nasional adalah suatu strategi nasional yang direalisasikan untuk mencapai tujuan bangsa. Dalam membangun bidang politik tersebut telah dijabarkan dalam GBHN yang dirinci dalam bidang-bidang operasional serta target pencapaiannya. Ada beberapa poin yang dimaksud dalam hal ini, antara lain:

 Pancasila memberikan dasar-dasar moralitas politik negara.

Drs. Mohammad Hatta sebagai pendiri MPR menyatakan bahwa “ Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Mahaesa, atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal itu menunjukkan bahwa moralitas politik bangsa Indonesia harus mencerminkan isi dan kandungan dari pancasila. Pemerintah juga harus mematuhi aturan pancasila ketika berpolitik.

 Politik negara harus berdasarkan pada kerakyatan.

Terdapat pada isi kandungan dari sila ke IV. Ketika berpolitik, maka pemerintah harus bisa melihat dari kacamata rakyat dan mementingkan kepentingan rakyat (umum) daripada kepentingan golongannya sendiri.

(7)

Hal itu terdapat pada isi kandungan pancasila sila I, II, dan III. Berpolitik juga harus memperhatikan norma keagamaan, kemanusiaan apalagi mengenai persatuan. Sangatlah tidak mungkin bagi pemerintah suatu negara yang beragama untuk tidak patuh pada norma agamanya. Pemerintah juga harus memperhatikan segi kemanusiaan, karena yang akan diurus oleh mereka pasti akan menyangkut kemanusiaan dan ras berbangsa.

 Pengembangan dan aktualisasi politik negara demi tercapainya keadilan dan hidup bersama.

(8)

BAB III PENUTUP D. PENUTUP

a) KESIMPULAN

1. Paradigma adalah sesuatu yang dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan.

2. Politik adalah usaha yang ditempuh warga Negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)

3. Pancasila dalam setiap butirnya merupakan sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi pengembangan politik di Indonesia.

b) SARAN

Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa pancasila sangatlah penting sebagai paradigma perkembangan politik nasional.

Selain daripada itu ,penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah kedepan.

E. SUMBER

Id.m.wikipedia.org/wiki/pengertian pancasila Id.m.wikipedia.org/wiki/pengertian politik

Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2003)

Referensi

Dokumen terkait

Proyek Akhir dengan judul Perancangan Komunikasi Visual “ Semarang Hidden Travelling ” Sebagai Bentuk Destinasi Wisata Baru dan Berbeda di Semarang disusun sebagai salah satu

Pada pengujian sensor jika hasil dari sensor pH kurang dari 6 dan lebih dari 7,5 maka akuarium sudah harus dikuras dan jika nilai turbidity kurang dari 0 dan lebih dari 25

Pengalaman merek dapat dirasakan secara langsung maupun secara tidak langsung saat konsumen melihat iklan atau juga saat pemasar mengkomunikasikan produk melalui website

Analisis persentase tingkat penyebaran klorofil-a secara temporal di bagian selatan Selat Makassar tahun 2009 dan 2010 menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Word of Mouth merupakan komunikasi interpersonal atau antar individu mengenai suatu produk atau jasa,dengan status sebagai pihak

Berdasarkan kualitas fisik-kimia (TSS, TDS, konduktivitas dan bikarbonat) dan struktur komunitas makroinvertebrata bentos (komposisi, jenis yang mendominasi (INP), nilai

Konsep Uang dalam Islam memiliki Sejarah yang mana Islam telah menggunakkan Emas dan Perak yang dimanfaatkan sebagai alat tukar yang sah pada saat itu, uang memiliki

1. Minat adalah minat dalam melaksanakan uji kompetensi keahlian yang terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.. Prestasi siswa adalah nilai