ASUHAN KEPERAWATAN HOMECARE
A. PENGKAJIAN (Tanggal 18 November 2014 pukul: 18.00 WIB)
I. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn.H
2. Alamat : JL. Sutan Syahrir No.08 RT 02/Rw 07
3. Pekerjaan KK : swasta
4. Pendidikan KK : SMP
5. Komposisi keluarga :
NO NAMA J KLM
HUB DG KK
UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS KESEHATAN
1 Rumi P IBU 78 - Ibu RT Lansia
2 Riono L KAKAK 39 - - RM
3 Hendra L SUAMI 28 SMP Swasta
4 Riana P ISTRI 30 SMP Dagang Hamil ini 6
bln
.
Keluarga besar (nuclear family), keluarga inti ditambah oleh ibu dri istri dan kakak
dari istri.
7. Kewarganegaraan :
Indonesia /jawa
8. Agama:
Islam
9. Aktivitas rekreasi keluarga:
Keluarga Tn,H mengisi waktu luang setelah seharian bekerja dengan menonton
televisi bersama,kadang keluarga Tn,H keluar untuk mengunjungi saudara.
II. Riwayat tahap perkembanga keluarga
1. Tahap perkembangan saat ini
Berada pada tahap pertama yaitu keluarga pemula menunggu kelahiran
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Pada tahap ini keluarga Tn,H masih belum mengetahui tentang resiko kehamilan yang
terjadi pada Ny,R sehingga keluarga Tn,H belum merencanakan dalam lahiran calon
bayi
3. Riwayat kesehatan keluarga inti :
Dalam keluarga Tn,H ,Ny,R (istri)ibu hamil dengan resiko tinggi yang memerluka
penanganan ekstra hati -hati,Tn,H (suami )tidak ada masalah kesehatan ,Ny
RU(ibu)lansia namun masih sehat dapat melakukan aktivitas
4. Riwayat kesehatan sebelumnya:
Tidak ada riwayat kesehatan keluarga yang bermasalah dan tidak penyakit generative/
penyakit menular dari keluarga Tn,H dan Ny,R
III. Keadaan lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Jenis bangunan rumah permanen bagian depan L 5X2 m, dan semi permanen bagian
belakang dengan tembok dari anyaman bamboo L 2X2 m. bangunan rumah ini
dibangun oleh pemerintah kota blitar. Bangunan depan ada 2 ruangan digunakan
untuk kamar tidur, ruang keluarga/tamu, menonton tv, bangungan belakang digunakan
sebagai dapur. Ventilasi rumah tidak ada, tidak mempunyai kamar mandi (kamar
mandi masih numpak dirumah kakak pertama). Keadaan rumah yang sederhana
namun kurang bersih dan tidak tertata rapi.
Denah rumah :
K.Tidur K.Tidur
Dapur
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan rumah Tn.A berada dipinggir perkotaan dengan lokasi rumah masuk
gang dan jarak rumah berdekatan. Keadaan jalan masih terpelihara baik,jalan aspal
dan paving. Pelayanan kesehatan lingkungan ada dipustu sentul yang jaraknya tidak
jauh.
Keluarga Tn.H baru 1 tahun berpindah dirumah tersebut, rumah yang ditempati saat
inihak milik orang tua Ny.R. sebelum disitu keluarga bertempat tinggal dirumah
orang tua Tn.H.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.H berkumpul bersama saat malam hari karena seharian bekerja dengan
becanda gurau dan bercerita sambil menonton TV . keluarga Tn.H tidak pernah
kerumah tetangga dan tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan seperti
pengajian, arisan.
5. System pendukung keluarga
Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga Tn.H adalah jaskesda.
Transportasi untuk mengantar pemeriksaan adalah sepeda motor. Apabila keluarga
Tn.H tidak mampu mengatasi sendiri ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga
Tn.H meminta tolong kakak ipar yang rumahnya berdampingan.
IV. Struktur keluarga
1. Struktur peran keluarga
Peran formal : Tn.H mampu menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan
sebagai tulang punggung pencari nafkah. Ny.R juga dapat menjalankan peran
sebagai ibu RT dan membantu mencari nafkah walaupun dengan keadaan
hamil. Ny.Ru sebagai lansia mampu dengan baik menjalankan peran sebagai
ibu RT yang memasak dan membersihkan rumah. Kakak Tn.R menjalankan
peran seoptimal mungkin dengan keterbatasan mental.
Peran informal : setiap anggota saling support dan bersama dalam pemecahan
masalah keluarga. Jika ada yag kurang tepat diingatkan dan sebagai penolng,
penghibur dll
Keluarga Tn.H menganut nilai saling menghormati dan menyayangi pada anggota
keluarga. Semua anggota berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
dan mengikuti semua aturan yang ada, nilai dan norma dilingkungan tersebut
mengarah pada agama yang dianut.keluarga Tn.H mempunyai persepsi apabila
ada anggota kluarga yang sakit dibawa kepuskesmas
3. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi dilakukan setiap hari dengan bahasa jawa dan komunikasi verbal.
Namun ada salah satu anggota keluarga yang mengalami kerusakan komunikasi
sehingga anggota keluarga yang lain berusaha untuk mampu dan memahami apa
yang dimaksudkan.
4. Struktur kekuatan keluarga
Pada keluarga Tn.H yang mengambil keputusan adalah Tn.H dengan
dimusyawarahkan dengan anggota keluarga terlebih dahulu.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungi ekonomi
Keluarga Tn.H belum mempunyai rumah sendiri dan masih tinggal serumah dengan
orang tua. Dalam memenuhi kebutuhan setiap hari keluarga Tn.H makan seadanya
yang penting bergizi. Pakaian dibeli sekali setahun kalau mau lebaran. Nutrisi yang
diberikan pada Ny.R tidak menentu. Apabila ada lebih uang dibelikan susu ibu hamil,
apabila ada anggota yang sakit dibawa ke puskesmas karena mempunyai fasilitas
layanan kesehatan jamkesda.
2. Fungsi status social
Keluarga Tn.H merupakan keluarga yang sederhana, namun dalam masalah kesehatan
keluarga mampu segera membawa ke pelayanan kesehatan.
Keluarga Tn.H masih tergolong tingkat pendidikan rendah. Tn.H dan Ny.R sampai
lulusan SMP, sedangkan ibu Ny.Ru dan kakak Tn.Ri tidak pernah sekolah.
4. Fungsi sosialisasi
Dalam keluarga Tn.H setiap anggota keluarga saling ketergantungan dan saling
membutuhkan. Apabila ada yang sakit anggota yang lain membantu merawat dengan
baik. Keluarga Tn.H sangat bahagia apabila dalam menyelesaikan masalah dapat
dihadapi bersama.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan:
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn.H tidak mengerti kalau Ny.R merupakan ibu hamil dengan resti.
Keluarga tidak mencegah apabila Ny.R aktivitas seperti biassa. Keluarga tidak
memberikan pemenuhan gizi untuk Ny.R yang lebijh, jadi tidak ada susu khusus
untuk Ny.R. waktu istirahat keluarga ±6-7 jam/hari termasuk Ny.R.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan
Dalam mengambil keputusan mengenai masalah kesehatan anggota keluarga
adalah Tn.H, namun sebelumnya di musyawarahkan. Keluarga dapat mengambil
keputusan yang tepat apabila ada yang sakit segera berobat.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, anggota lain membantu merawat dengan
tulus sampai sembuh.
d. Kemampuan keluarga memlihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
Keluarga Tn.H kurang dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah dan keadaan
rumah yang tidak tertata dengan rapi, walaupun dengan rumah yang sederhana
gotong royong. Rumah yang tidak bersih dapat mengancam kesehatan khususnya
pada ibu hamil.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn.H mampu memanfaatkan layanan kesehatan. Keluarga tidka mau
membeli obat ditoko. Keluarga menggunakan fasilitas kesehatannya untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap kali memeriksakan kehamilan Ny.R
keluarga periksa ke puskesmas dan untuk merencanakan kelahiran memakai
jamkesda.
6. Fungsi religious
Keluarga Tn.H menganut agma islam, walaupun keluarga tidak pernah mengikuti
kegiatan seperti pengajian, yasinan, dll. Tapi keluarga mengaku islam
7. Fungsi rekreasi
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk bercengkrama dan menonton televisi
bersama. Keluarga jarang pergi untuk berwisata, mungkin keluar untuk mengunjungi
sodara.
8. Fungsi-fungsi reproduksi
Tn.H dan Ny.R belum mempunyai anak hidup dan masih menunggu kelahiran
seorang bayi.Ny.R sering mrngalami masalah kehamilan. Yang pertama Ny.R abortus
saat usia kandungan 3bulan. Yang kedua Ny.R melahirkan bayi cowok namun saat
usia 5 bulan meninggal dan ketiga bayi meninggal dalam kandungan saat usia 9 bulan.
9. Fungsi afeksi
Keluarga Tn.H termasuk keluarga yang harmonis. Antar anggota keluarga saling
memperhatikan satu sama lain. Dan setiap anggota keluarga sama-sama
membutuhkan, menghormatu, menyayangi. Keterikatan batin sangat erat antar
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
- Jangka pendek : Ny.R selalu was-was mengenai kehamilan yang dihadapi saat ini,
Ny.R dan keluarga tidak mau terjadi kegagalan kehamilan lagi. Ny.R merasa khawatir
apabila melahirkan yang akan dating sewaktu-waktu.
- Jangka panjnag : kelak anak lahir dan tumbuh kembang, maka saat ini keluarga juga
mempersiapkan untuk kebutuhan anak tersebut.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.
Keluarga hanya lebih berhati-hati menjaga kandungan Ny.R agar ana didalamnya
dapat selamat sampai besar nanti. Keluarga juga menyiapkan kebutuhan financial
untuk kelahiran dan membesarkan anak mereka.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu sabar dan menerima dengan lapang kejadian yang akan dating.
Keluarga melakukan sesuatu dengan senang hati demi menyambut sesuatu yang akan
mengubah struktur keluarga.
4. Strategi adaptasi yang disfungsi
Untuk mensiasati disfungsi tersebut keluarga selalu berfikiran positif kalau ada
sesuatu indah yang akan dating nantinya.
VII. Pemeriksaan Fisik
Ny.R (hamil 6bulan)
1. Tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
RR : 22 x/menit
S : 360C
LILA : 27 cm
BB : 67 kg (kenaikan selama hamil 15 kg)
TB : 155 cm
IMT : 27,9
2. Keadaan umum:
Baik, tidak lemah, tidak pucat, kesadaran composmentis, GCS 456
3. Status mental
Baik, normal
4. System pernafasan
Pergerakan dada teratur/normal (vesikuler)
Pola pernafasan regular, RR : 22x/menit
Bunyi nafas ronchi ,wheezing
-/-5. System pencernaan
BAB 1x/hari, warna kuning, bau khas feses, tidak ada masalah bising usus 10x/menit,
tidak ada nyeri tekan.
6. System integument
Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, turgor kulit kembali < 2 detik,suhu kulit
normal (360C), bekas luka sc ± 15 cm, mongering.
7. System perkemihan
BAK mengalami peningkatan 7-8 x/hari, warna kuning, bau khas urin, tidak ada
masalah.
8. System persyarafan
Kesadaran composmentis GCS 456, reflek pupil : normal
9. System musculoskeletal
Ekstremitas simestris, tidak ada oedema, tonus otot
10. Nyeri spesifik
Tidak ada
11. Riwayat pengobatan
- Kalsium
- Vitamin C
- Fe/ penambah darah
12. Pemeriksaan laboratorium
3 Juli 2014
Hb : 10,5
Albumin : negative
23 September 2014
Hb : 12,8
Albumin : negative
Pemeriksaan kehamilan
Hamil ke : 4 G4P2A1
HPHT : 27-05-2014 HTP : 4-03-2015
Pemeriksaan fisik
1. Kepala leher :
Inspeksi : mata tidak ada ikterus, sclera tidak anemis
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan pembesaran kelenjar tiroid
2. Payudara :
Inspeksi : simetris, membesar, tegang, hiperpigmentasi pada aerola, putting
menonjol
Palpasi : colostrums belum keluar
3. Abdomen : pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU 23 cm, letak atas bokong
Leopold II : puka, DJJ 140x/menit teratur
Leopold III : letak bawah kepala
Leopold IV : kepala masuk PAP
4. Ekstremitas : Bawah : tidak ada oedema
Riwayat kehamilan
Hamil 1 : abortus usia kehamilan 3 bulan
Hamil 2 : lahir normal laki-laki BB 3,2 kg Pjg 42 cm, bayi usia 5 bulan
meninggal karena sakit
Hamil 3 : bayi meninggal dalam kandungan (IUFD) usia 9 bulan dengan PEB +
bayi besar 5kg dilakukan operasi Caesar
Hamil 4 : hamil ini usia 6 bulan
Deteksi Ibu Risiko Tinggi pada Kehamilan
No Masalah/faktor resiko skor
Skor awal ibu hamil 2
1 Terlalu muda, hamil ≤ 16 tahun 4
b. Terlalu tua, hamil I ≥ 35 tahun 4
3 Terlalu cepat, hamil lagi 4
4 Terlalu lama hamil lagi 4
5 Terlalu banyak anak, 4/lebih 4
6 Terlalu tua, umur ≥ 35 tahun 4
7 Terlalu pendek ≤ 145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
9 Pernah melahirkan dengan: a. Tarikan tang/vakum b. Uri dirogoh
c. Diberi infuse / tranfusi
4 4 4
10 Pernah operasi sesar 8
11 Penyakit pada ibu hamil: a. Kurang darah b. TBC paru
c. Kencing manis (DM) d. Penyakit menular seksual e. Malaria
12 Bengkak pada muka / tungkai dan TD tinggi 4
13 Hamil kembar 2 / lebih 4
14 Hamil kembar air (hydraminon) 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak lintang 8
19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Pre-eklamsi berat / kejang-kejang 8
VIII. Harapan Keluarga
Ny.R berharap agar kehamilan kali ini dapat lancer dan kelahiran tanpa penyulit.
ANALISA DATA
Keluarga : Tn.H
Alamat : Jl. Sutan Syahrir no.8 Rt02/Rw07 Kota Blitar
No Data Fokus Masalah Penyebab
1 DS:
Ibu dan keluarga mengatakan tidak mengerti dengan hamil resiko tinggi. Hamil kali ini hamil ke 4, dan Ny.R sering mengalami kegagalan dalam kehamilan sebelumnya
DO:
1) Keluarga Tn.H tidak tahu untuk penanganan ibu hamil yang beresiko tinggi
2) Skore deteksi resiko ibu hamil Ny.R pada keluarga Tn.H 18
3) TTV:
TD : 120/70 mmHg
R : 22 x/menit
Bekas luka operasi sesar +/- 15 cm 2 DS:
Ibu dan keluarga Tn.H mengatakan lebih berhati-hati dalam menjaga calon anaknya, karena hamil pertama keguguran usia 3 bulan, hamil kedua melahirkan anak laki-laki dan meninggal usia 5 bulan karena sakit, dan hamil ketiga bayi meninggal dalam kandungan.
DO:
1) Hasil pemeriksaaan ANC, G4P1A2 I TFU 23 cm, FU bokong
II Puka, DJJ 140x/menit III letak bawah kepala IV kepala belum masuk PAP
2) Ny.R masih tetap aktivitas seperti biasa (berjualan)
3) Nutrisi Ny.R tidak dihiraukan, makan
semaunya yang penting ada. (minum es, tidak pernah minum susu, dll)
Resiko perubahan pemeliharaan kesehatan
SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN HOME CARE
1. Diagnosa: Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn.H dalam mengenal masalah kesehatan angota keluarga yang
hamil dengan resiko tinggi
No Dx Kriteria Skore Bobot Jumlah Total Pembenaran 1 Sifat masalah:
aktual
3 1 3/3x1 1 Keluarga perlu pengetahuan untuk mengenali keadaan ibu hamil
2 Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah
2 2 2/2x2 2 Dengan diberikan penjelasan dan pemahaman maka keluarga mampu merawat dan merencanakan kelahiran 3 Potensi masalah
untuk dicegah: tinggi
3 1 3/3x1 1 Keluarga dapat segera menangani apabila sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada bumil 4 Menonjolnya
masalah: berat
segera ditangani apalagi dengan bumil resiko tinggi
Total 5
2. Diagnosa: Resiko perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam merawat anggota keluarga
yang hamil dengan resiko tinggi
No Dx Kriteria Skore Bobot Jumlah Total Pembenaran 1 Sifat masalah:
resiko
2 1 2/3x1 2/3 Bumil sangat perlu untuk meningkatkan status kesehatan, terutama pada bumil resti
2 Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah
2 2 2/2x2 2 Keluarga dapat mengerti, memahami tentag hamil resiko tinggi dan
dapatmelakukan tindakan yang tepat
3 Potensi masalah untuk dicegah: tinggi
3 1 3/3x1 1 Dengan mengantongi pengetahuan resti masalah pada bumil dapat teratasi 4 Menonjolnya
masalah: berat segera ditangani
2 1 2/2x1 1 Kesehatan bumil harus dioptimalkan
PRIORITAS DIANOSA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA SKORE
1 Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn.H dalam mengenal masalah kesehatan angota keluarga
yang hamil dengan resiko tinggi
5
2 Resiko perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam merawat anggota keluarga
yang hamil dengan resiko tinggi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Keluarga : Tn.H
Puskesmas : Kepanjen Kidul
NO. TUJUAN UMUM DAN
KHUSUS
KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
1 Diharapkan ibu dan keluarga mengerti dan memahami masalah kesehatan yang Ny.R alami yaitu dengan hamil resiko tinggi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan kunjungan rumah selama 3 kali, ibu dan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan kehamilan Ny.R
# verbal:
Ny.R dan keluarga mampu menyebutkan penyebab, tanda gejala dan bahaya hamil resiko tinggi # afektif:
Ibu dan keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat
# psikomotor:
Ibu dapat memeriksakan kehamilan secara rutin ke
1) Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang
-kehamilan resiko tinggi -bahaya akibat ibu hamil resiko tinggi
-tanda bahaya kehamilan 2) Sarankan ibu untuk
memeriksakan kehamilan secara teratur di pelayanan kesehatan
3) Sarankan ibu dan keluarga untuk merencanakan semua poses
pelayanan kesehatan 2 Diharapkan ibu dan keluarga
memahami dan melakukan tindakan yang tepat dalam merawat Ny.R dengan kehamilan resiko tinggi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan kunjungan rumah Selama 3 hari, keluarga mampu merawat ibu hamil dengan resiko tinggi.
# verbal:
Ibu dan keluarga mengerti tindakan yang tepat yang harus dilakukan
# afektif:
ibu dan keluarga mampu melaksanakan anjuran demi kesehatan kehamilannya # psikomotor:
-ibu dan keluarga dapat mengantisipasi apabila ada tanda bahaya kehamilan -ibu dapat menghindari bahaya kehamilan resiko tinggi
- Ibu dan keluarga dapat melakukan perawatan yang benar selama kehamilan
1) Jelaskan cara yang tepat untuk merawat ibu hamil 2) Anjurkan kepada ibu untuk
- mengkonsumsi makanan yang bergizi - mengkonsumsi tablet
Fe penambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan - mengurangi konsumsi
yang manis-manis (gula) dan minum es - mengurangi aktivitas
berat dan lebih berhati-hati menjaga kandungan
- berolahraga ringan (jalan kaki)
3) Anjurkan ibu untuk datang ke pelayanan kesehatan apabila ada keluhan kehamilan dan datang kelas antenatal
IMPLEMENTASI
No.Dx Waktu Implementasi
1. 20 November 2014 Pukul 10.00 WIB
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang -kehamilan resiko tinggi
-bahaya akibat ibu hamil resiko tinggi -tanda bahaya kehamilan
2. Menyarankan ibu untuk memeriksakan kehamilan secara teratur di pelayanan kesehatan
3. Menyarankan ibu dan keluarga untuk merencanakan semua poses kelahiran yaitu dengan merujuk apabila ada keluhan dan kelahiran ke RS
2. 20 November 2014 Pukul 11.00 WIB
1. Menjelaskan cara yang tepat untuk merawat ibu hamil 2. Menganjurkan kepada ibu untuk
- mengkonsumsi makanan yang bergizi
- mengkonsumsi tablet Fe penambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
- mengurangi konsumsi yang manis-manis (gula) dan minum es
- mengurangi aktivitas berat dan lebih berhati-hati menjaga kandungan
- berolahraga ringan (jalan kaki)
3. Menganjurkan ibu untuk datang ke pelayanan kesehatan apabila ada keluhan kehamilan dan datang kelas antenatal 4. Mengajarkan pada ibu untuk perawatan payudara dan
EVALUASI
No.Dx Waktu Evaluasi
1. 21 November 2014 S : ibu mengatakan kalau dirinya saat ini termasuk hamil resiko tinggi, ibu datang rutin ke puskesmas dan ibu akan memikirkan untuk memilih RS sebagai proses kelahiran O : - ibu dapat memahami dan menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan tentang kehamilan resiko tinggi dengan bahasanya sendiri.
A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi
2. 21 November 2014 S : ibu mengatakan bahwa sudah mengurangi konsumsi gula dan es, ibu sudah mengkonsumsi tablet Fe setiap hari.
O : ibu dapat antusias dan dapat mempraktekkan saat diajari cara perawatan peyudara dan cara pemberian ASI yang benar A : masalah teratasi sebagian