• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWA TAN HOMECARE SA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWA TAN HOMECARE SA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN HOMECARE

A. PENGKAJIAN (Tanggal 18 November 2014 pukul: 18.00 WIB)

I. DATA UMUM

1. Nama KK : Tn.H

2. Alamat : JL. Sutan Syahrir No.08 RT 02/Rw 07

3. Pekerjaan KK : swasta

4. Pendidikan KK : SMP

5. Komposisi keluarga :

NO NAMA J KLM

HUB DG KK

UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS KESEHATAN

1 Rumi P IBU 78 - Ibu RT Lansia

2 Riono L KAKAK 39 - - RM

3 Hendra L SUAMI 28 SMP Swasta

4 Riana P ISTRI 30 SMP Dagang Hamil ini 6

bln

.

(2)

Keluarga besar (nuclear family), keluarga inti ditambah oleh ibu dri istri dan kakak

dari istri.

7. Kewarganegaraan :

Indonesia /jawa

8. Agama:

Islam

9. Aktivitas rekreasi keluarga:

Keluarga Tn,H mengisi waktu luang setelah seharian bekerja dengan menonton

televisi bersama,kadang keluarga Tn,H keluar untuk mengunjungi saudara.

II. Riwayat tahap perkembanga keluarga

1. Tahap perkembangan saat ini

Berada pada tahap pertama yaitu keluarga pemula menunggu kelahiran

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

Pada tahap ini keluarga Tn,H masih belum mengetahui tentang resiko kehamilan yang

terjadi pada Ny,R sehingga keluarga Tn,H belum merencanakan dalam lahiran calon

bayi

3. Riwayat kesehatan keluarga inti :

Dalam keluarga Tn,H ,Ny,R (istri)ibu hamil dengan resiko tinggi yang memerluka

penanganan ekstra hati -hati,Tn,H (suami )tidak ada masalah kesehatan ,Ny

RU(ibu)lansia namun masih sehat dapat melakukan aktivitas

(3)

4. Riwayat kesehatan sebelumnya:

Tidak ada riwayat kesehatan keluarga yang bermasalah dan tidak penyakit generative/

penyakit menular dari keluarga Tn,H dan Ny,R

III. Keadaan lingkungan

1. Karakteristik rumah :

Jenis bangunan rumah permanen bagian depan L 5X2 m, dan semi permanen bagian

belakang dengan tembok dari anyaman bamboo L 2X2 m. bangunan rumah ini

dibangun oleh pemerintah kota blitar. Bangunan depan ada 2 ruangan digunakan

untuk kamar tidur, ruang keluarga/tamu, menonton tv, bangungan belakang digunakan

sebagai dapur. Ventilasi rumah tidak ada, tidak mempunyai kamar mandi (kamar

mandi masih numpak dirumah kakak pertama). Keadaan rumah yang sederhana

namun kurang bersih dan tidak tertata rapi.

Denah rumah :

K.Tidur K.Tidur

Dapur

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Lingkungan rumah Tn.A berada dipinggir perkotaan dengan lokasi rumah masuk

gang dan jarak rumah berdekatan. Keadaan jalan masih terpelihara baik,jalan aspal

dan paving. Pelayanan kesehatan lingkungan ada dipustu sentul yang jaraknya tidak

jauh.

(4)

Keluarga Tn.H baru 1 tahun berpindah dirumah tersebut, rumah yang ditempati saat

inihak milik orang tua Ny.R. sebelum disitu keluarga bertempat tinggal dirumah

orang tua Tn.H.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn.H berkumpul bersama saat malam hari karena seharian bekerja dengan

becanda gurau dan bercerita sambil menonton TV . keluarga Tn.H tidak pernah

kerumah tetangga dan tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan seperti

pengajian, arisan.

5. System pendukung keluarga

Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga Tn.H adalah jaskesda.

Transportasi untuk mengantar pemeriksaan adalah sepeda motor. Apabila keluarga

Tn.H tidak mampu mengatasi sendiri ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga

Tn.H meminta tolong kakak ipar yang rumahnya berdampingan.

IV. Struktur keluarga

1. Struktur peran keluarga

 Peran formal : Tn.H mampu menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan

sebagai tulang punggung pencari nafkah. Ny.R juga dapat menjalankan peran

sebagai ibu RT dan membantu mencari nafkah walaupun dengan keadaan

hamil. Ny.Ru sebagai lansia mampu dengan baik menjalankan peran sebagai

ibu RT yang memasak dan membersihkan rumah. Kakak Tn.R menjalankan

peran seoptimal mungkin dengan keterbatasan mental.

 Peran informal : setiap anggota saling support dan bersama dalam pemecahan

masalah keluarga. Jika ada yag kurang tepat diingatkan dan sebagai penolng,

penghibur dll

(5)

Keluarga Tn.H menganut nilai saling menghormati dan menyayangi pada anggota

keluarga. Semua anggota berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar

dan mengikuti semua aturan yang ada, nilai dan norma dilingkungan tersebut

mengarah pada agama yang dianut.keluarga Tn.H mempunyai persepsi apabila

ada anggota kluarga yang sakit dibawa kepuskesmas

3. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi dilakukan setiap hari dengan bahasa jawa dan komunikasi verbal.

Namun ada salah satu anggota keluarga yang mengalami kerusakan komunikasi

sehingga anggota keluarga yang lain berusaha untuk mampu dan memahami apa

yang dimaksudkan.

4. Struktur kekuatan keluarga

Pada keluarga Tn.H yang mengambil keputusan adalah Tn.H dengan

dimusyawarahkan dengan anggota keluarga terlebih dahulu.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungi ekonomi

Keluarga Tn.H belum mempunyai rumah sendiri dan masih tinggal serumah dengan

orang tua. Dalam memenuhi kebutuhan setiap hari keluarga Tn.H makan seadanya

yang penting bergizi. Pakaian dibeli sekali setahun kalau mau lebaran. Nutrisi yang

diberikan pada Ny.R tidak menentu. Apabila ada lebih uang dibelikan susu ibu hamil,

apabila ada anggota yang sakit dibawa ke puskesmas karena mempunyai fasilitas

layanan kesehatan jamkesda.

2. Fungsi status social

Keluarga Tn.H merupakan keluarga yang sederhana, namun dalam masalah kesehatan

keluarga mampu segera membawa ke pelayanan kesehatan.

(6)

Keluarga Tn.H masih tergolong tingkat pendidikan rendah. Tn.H dan Ny.R sampai

lulusan SMP, sedangkan ibu Ny.Ru dan kakak Tn.Ri tidak pernah sekolah.

4. Fungsi sosialisasi

Dalam keluarga Tn.H setiap anggota keluarga saling ketergantungan dan saling

membutuhkan. Apabila ada yang sakit anggota yang lain membantu merawat dengan

baik. Keluarga Tn.H sangat bahagia apabila dalam menyelesaikan masalah dapat

dihadapi bersama.

5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan:

a. Mengenal masalah kesehatan

Keluarga Tn.H tidak mengerti kalau Ny.R merupakan ibu hamil dengan resti.

Keluarga tidak mencegah apabila Ny.R aktivitas seperti biassa. Keluarga tidak

memberikan pemenuhan gizi untuk Ny.R yang lebijh, jadi tidak ada susu khusus

untuk Ny.R. waktu istirahat keluarga ±6-7 jam/hari termasuk Ny.R.

b. Mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan

Dalam mengambil keputusan mengenai masalah kesehatan anggota keluarga

adalah Tn.H, namun sebelumnya di musyawarahkan. Keluarga dapat mengambil

keputusan yang tepat apabila ada yang sakit segera berobat.

c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Apabila ada anggota keluarga yang sakit, anggota lain membantu merawat dengan

tulus sampai sembuh.

d. Kemampuan keluarga memlihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.

Keluarga Tn.H kurang dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah dan keadaan

rumah yang tidak tertata dengan rapi, walaupun dengan rumah yang sederhana

(7)

gotong royong. Rumah yang tidak bersih dapat mengancam kesehatan khususnya

pada ibu hamil.

e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

Keluarga Tn.H mampu memanfaatkan layanan kesehatan. Keluarga tidka mau

membeli obat ditoko. Keluarga menggunakan fasilitas kesehatannya untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap kali memeriksakan kehamilan Ny.R

keluarga periksa ke puskesmas dan untuk merencanakan kelahiran memakai

jamkesda.

6. Fungsi religious

Keluarga Tn.H menganut agma islam, walaupun keluarga tidak pernah mengikuti

kegiatan seperti pengajian, yasinan, dll. Tapi keluarga mengaku islam

7. Fungsi rekreasi

Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk bercengkrama dan menonton televisi

bersama. Keluarga jarang pergi untuk berwisata, mungkin keluar untuk mengunjungi

sodara.

8. Fungsi-fungsi reproduksi

Tn.H dan Ny.R belum mempunyai anak hidup dan masih menunggu kelahiran

seorang bayi.Ny.R sering mrngalami masalah kehamilan. Yang pertama Ny.R abortus

saat usia kandungan 3bulan. Yang kedua Ny.R melahirkan bayi cowok namun saat

usia 5 bulan meninggal dan ketiga bayi meninggal dalam kandungan saat usia 9 bulan.

9. Fungsi afeksi

Keluarga Tn.H termasuk keluarga yang harmonis. Antar anggota keluarga saling

memperhatikan satu sama lain. Dan setiap anggota keluarga sama-sama

membutuhkan, menghormatu, menyayangi. Keterikatan batin sangat erat antar

(8)

VI. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor yang dimiliki

- Jangka pendek : Ny.R selalu was-was mengenai kehamilan yang dihadapi saat ini,

Ny.R dan keluarga tidak mau terjadi kegagalan kehamilan lagi. Ny.R merasa khawatir

apabila melahirkan yang akan dating sewaktu-waktu.

- Jangka panjnag : kelak anak lahir dan tumbuh kembang, maka saat ini keluarga juga

mempersiapkan untuk kebutuhan anak tersebut.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.

Keluarga hanya lebih berhati-hati menjaga kandungan Ny.R agar ana didalamnya

dapat selamat sampai besar nanti. Keluarga juga menyiapkan kebutuhan financial

untuk kelahiran dan membesarkan anak mereka.

3. Strategi koping yang digunakan

Keluarga selalu sabar dan menerima dengan lapang kejadian yang akan dating.

Keluarga melakukan sesuatu dengan senang hati demi menyambut sesuatu yang akan

mengubah struktur keluarga.

4. Strategi adaptasi yang disfungsi

Untuk mensiasati disfungsi tersebut keluarga selalu berfikiran positif kalau ada

sesuatu indah yang akan dating nantinya.

VII. Pemeriksaan Fisik

Ny.R (hamil 6bulan)

1. Tanda Vital

TD : 120/70 mmHg

RR : 22 x/menit

(9)

S : 360C

LILA : 27 cm

BB : 67 kg (kenaikan selama hamil 15 kg)

TB : 155 cm

IMT : 27,9

2. Keadaan umum:

Baik, tidak lemah, tidak pucat, kesadaran composmentis, GCS 456

3. Status mental

Baik, normal

4. System pernafasan

Pergerakan dada teratur/normal (vesikuler)

Pola pernafasan regular, RR : 22x/menit

Bunyi nafas ronchi ,wheezing

-/-5. System pencernaan

BAB 1x/hari, warna kuning, bau khas feses, tidak ada masalah bising usus 10x/menit,

tidak ada nyeri tekan.

6. System integument

Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, turgor kulit kembali < 2 detik,suhu kulit

normal (360C), bekas luka sc ± 15 cm, mongering.

7. System perkemihan

BAK mengalami peningkatan 7-8 x/hari, warna kuning, bau khas urin, tidak ada

masalah.

8. System persyarafan

Kesadaran composmentis GCS 456, reflek pupil : normal

9. System musculoskeletal

(10)

Ekstremitas simestris, tidak ada oedema, tonus otot

10. Nyeri spesifik

Tidak ada

11. Riwayat pengobatan

- Kalsium

- Vitamin C

- Fe/ penambah darah

12. Pemeriksaan laboratorium

3 Juli 2014

Hb : 10,5

Albumin : negative

23 September 2014

Hb : 12,8

Albumin : negative

Pemeriksaan kehamilan

Hamil ke : 4  G4P2A1

HPHT : 27-05-2014 HTP : 4-03-2015

Pemeriksaan fisik

(11)

1. Kepala leher :

Inspeksi : mata tidak ada ikterus, sclera tidak anemis

Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan pembesaran kelenjar tiroid

2. Payudara :

Inspeksi : simetris, membesar, tegang, hiperpigmentasi pada aerola, putting

menonjol

Palpasi : colostrums belum keluar

3. Abdomen : pemeriksaan Leopold

Leopold I : TFU 23 cm, letak atas bokong

Leopold II : puka, DJJ 140x/menit teratur

Leopold III : letak bawah kepala

Leopold IV : kepala masuk PAP

4. Ekstremitas : Bawah : tidak ada oedema

Riwayat kehamilan

Hamil 1 : abortus usia kehamilan 3 bulan

Hamil 2 : lahir normal laki-laki BB 3,2 kg Pjg 42 cm, bayi usia 5 bulan

meninggal karena sakit

Hamil 3 : bayi meninggal dalam kandungan (IUFD) usia 9 bulan dengan PEB +

bayi besar 5kg dilakukan operasi Caesar

Hamil 4 : hamil ini usia 6 bulan

Deteksi Ibu Risiko Tinggi pada Kehamilan

No Masalah/faktor resiko skor

Skor awal ibu hamil 2

1 Terlalu muda, hamil ≤ 16 tahun 4

(12)

b. Terlalu tua, hamil I ≥ 35 tahun 4

3 Terlalu cepat, hamil lagi 4

4 Terlalu lama hamil lagi 4

5 Terlalu banyak anak, 4/lebih 4

6 Terlalu tua, umur ≥ 35 tahun 4

7 Terlalu pendek ≤ 145 cm 4

8 Pernah gagal kehamilan 4

9 Pernah melahirkan dengan: a. Tarikan tang/vakum b. Uri dirogoh

c. Diberi infuse / tranfusi

4 4 4

10 Pernah operasi sesar 8

11 Penyakit pada ibu hamil: a. Kurang darah b. TBC paru

c. Kencing manis (DM) d. Penyakit menular seksual e. Malaria

12 Bengkak pada muka / tungkai dan TD tinggi 4

13 Hamil kembar 2 / lebih 4

14 Hamil kembar air (hydraminon) 4

15 Bayi mati dalam kandungan 4

16 Kehamilan lebih bulan 4

17 Letak sungsang 8

18 Letak lintang 8

19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8

20 Pre-eklamsi berat / kejang-kejang 8

(13)

VIII. Harapan Keluarga

Ny.R berharap agar kehamilan kali ini dapat lancer dan kelahiran tanpa penyulit.

ANALISA DATA

Keluarga : Tn.H

Alamat : Jl. Sutan Syahrir no.8 Rt02/Rw07 Kota Blitar

No Data Fokus Masalah Penyebab

1 DS:

Ibu dan keluarga mengatakan tidak mengerti dengan hamil resiko tinggi. Hamil kali ini hamil ke 4, dan Ny.R sering mengalami kegagalan dalam kehamilan sebelumnya

DO:

1) Keluarga Tn.H tidak tahu untuk penanganan ibu hamil yang beresiko tinggi

2) Skore deteksi resiko ibu hamil Ny.R pada keluarga Tn.H 18

3) TTV:

TD : 120/70 mmHg

(14)

R : 22 x/menit

Bekas luka operasi sesar +/- 15 cm 2 DS:

Ibu dan keluarga Tn.H mengatakan lebih berhati-hati dalam menjaga calon anaknya, karena hamil pertama keguguran usia 3 bulan, hamil kedua melahirkan anak laki-laki dan meninggal usia 5 bulan karena sakit, dan hamil ketiga bayi meninggal dalam kandungan.

DO:

1) Hasil pemeriksaaan ANC, G4P1A2 I TFU 23 cm, FU bokong

II Puka, DJJ 140x/menit III letak bawah kepala IV kepala belum masuk PAP

2) Ny.R masih tetap aktivitas seperti biasa (berjualan)

3) Nutrisi Ny.R tidak dihiraukan, makan

semaunya yang penting ada. (minum es, tidak pernah minum susu, dll)

Resiko perubahan pemeliharaan kesehatan

(15)

SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN HOME CARE

1. Diagnosa: Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga Tn.H dalam mengenal masalah kesehatan angota keluarga yang

hamil dengan resiko tinggi

No Dx Kriteria Skore Bobot Jumlah Total Pembenaran 1 Sifat masalah:

aktual

3 1 3/3x1 1 Keluarga perlu pengetahuan untuk mengenali keadaan ibu hamil

2 Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah

2 2 2/2x2 2 Dengan diberikan penjelasan dan pemahaman maka keluarga mampu merawat dan merencanakan kelahiran 3 Potensi masalah

untuk dicegah: tinggi

3 1 3/3x1 1 Keluarga dapat segera menangani apabila sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada bumil 4 Menonjolnya

masalah: berat

(16)

segera ditangani apalagi dengan bumil resiko tinggi

Total 5

2. Diagnosa: Resiko perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam merawat anggota keluarga

yang hamil dengan resiko tinggi

No Dx Kriteria Skore Bobot Jumlah Total Pembenaran 1 Sifat masalah:

resiko

2 1 2/3x1 2/3 Bumil sangat perlu untuk meningkatkan status kesehatan, terutama pada bumil resti

2 Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah

2 2 2/2x2 2 Keluarga dapat mengerti, memahami tentag hamil resiko tinggi dan

dapatmelakukan tindakan yang tepat

3 Potensi masalah untuk dicegah: tinggi

3 1 3/3x1 1 Dengan mengantongi pengetahuan resti masalah pada bumil dapat teratasi 4 Menonjolnya

masalah: berat segera ditangani

2 1 2/2x1 1 Kesehatan bumil harus dioptimalkan

(17)

PRIORITAS DIANOSA KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSA SKORE

1 Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga Tn.H dalam mengenal masalah kesehatan angota keluarga

yang hamil dengan resiko tinggi

5

2 Resiko perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam merawat anggota keluarga

yang hamil dengan resiko tinggi

(18)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Keluarga : Tn.H

Puskesmas : Kepanjen Kidul

NO. TUJUAN UMUM DAN

KHUSUS

KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN

1 Diharapkan ibu dan keluarga mengerti dan memahami masalah kesehatan yang Ny.R alami yaitu dengan hamil resiko tinggi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan kunjungan rumah selama 3 kali, ibu dan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan kehamilan Ny.R

# verbal:

Ny.R dan keluarga mampu menyebutkan penyebab, tanda gejala dan bahaya hamil resiko tinggi # afektif:

Ibu dan keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat

# psikomotor:

Ibu dapat memeriksakan kehamilan secara rutin ke

1) Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang

-kehamilan resiko tinggi -bahaya akibat ibu hamil resiko tinggi

-tanda bahaya kehamilan 2) Sarankan ibu untuk

memeriksakan kehamilan secara teratur di pelayanan kesehatan

3) Sarankan ibu dan keluarga untuk merencanakan semua poses

(19)

pelayanan kesehatan 2 Diharapkan ibu dan keluarga

memahami dan melakukan tindakan yang tepat dalam merawat Ny.R dengan kehamilan resiko tinggi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dengan kunjungan rumah Selama 3 hari, keluarga mampu merawat ibu hamil dengan resiko tinggi.

# verbal:

Ibu dan keluarga mengerti tindakan yang tepat yang harus dilakukan

# afektif:

ibu dan keluarga mampu melaksanakan anjuran demi kesehatan kehamilannya # psikomotor:

-ibu dan keluarga dapat mengantisipasi apabila ada tanda bahaya kehamilan -ibu dapat menghindari bahaya kehamilan resiko tinggi

- Ibu dan keluarga dapat melakukan perawatan yang benar selama kehamilan

1) Jelaskan cara yang tepat untuk merawat ibu hamil 2) Anjurkan kepada ibu untuk

- mengkonsumsi makanan yang bergizi - mengkonsumsi tablet

Fe penambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan - mengurangi konsumsi

yang manis-manis (gula) dan minum es - mengurangi aktivitas

berat dan lebih berhati-hati menjaga kandungan

- berolahraga ringan (jalan kaki)

3) Anjurkan ibu untuk datang ke pelayanan kesehatan apabila ada keluhan kehamilan dan datang kelas antenatal

(20)

IMPLEMENTASI

No.Dx Waktu Implementasi

1. 20 November 2014 Pukul 10.00 WIB

1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang -kehamilan resiko tinggi

-bahaya akibat ibu hamil resiko tinggi -tanda bahaya kehamilan

2. Menyarankan ibu untuk memeriksakan kehamilan secara teratur di pelayanan kesehatan

3. Menyarankan ibu dan keluarga untuk merencanakan semua poses kelahiran yaitu dengan merujuk apabila ada keluhan dan kelahiran ke RS

2. 20 November 2014 Pukul 11.00 WIB

1. Menjelaskan cara yang tepat untuk merawat ibu hamil 2. Menganjurkan kepada ibu untuk

- mengkonsumsi makanan yang bergizi

- mengkonsumsi tablet Fe penambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan

- mengurangi konsumsi yang manis-manis (gula) dan minum es

- mengurangi aktivitas berat dan lebih berhati-hati menjaga kandungan

- berolahraga ringan (jalan kaki)

3. Menganjurkan ibu untuk datang ke pelayanan kesehatan apabila ada keluhan kehamilan dan datang kelas antenatal 4. Mengajarkan pada ibu untuk perawatan payudara dan

(21)

EVALUASI

No.Dx Waktu Evaluasi

1. 21 November 2014 S : ibu mengatakan kalau dirinya saat ini termasuk hamil resiko tinggi, ibu datang rutin ke puskesmas dan ibu akan memikirkan untuk memilih RS sebagai proses kelahiran O : - ibu dapat memahami dan menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan tentang kehamilan resiko tinggi dengan bahasanya sendiri.

A : masalah teratasi sebagian P : lanjutkan intervensi

2. 21 November 2014 S : ibu mengatakan bahwa sudah mengurangi konsumsi gula dan es, ibu sudah mengkonsumsi tablet Fe setiap hari.

O : ibu dapat antusias dan dapat mempraktekkan saat diajari cara perawatan peyudara dan cara pemberian ASI yang benar A : masalah teratasi sebagian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil dari audit IS adalah tersusunnya dokumen laporan audit yang terkait pada keamanan teknologi informasi yang digunakan di ling- kungan organisasi tersebut.. 1.2

Obat Sipilis Ampuh Herbal Sembuhkan Sipilis Dalam Waktu Singkat ~ Penyakit sifilis ditandai dengan gejala munculnya luka pada daerah kelamin, bisa juga mulut

Penelitian ini bertujuan untuk mengenali bagaimana pasien Poliklinik Eye Center Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang mengevaluasi jasa yang diberikan oleh pihak

Kemudian Sumanto (1984: 32) berpendapat bahwa, perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai

 Kepala daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan obligasi Daerah untuk membiayai infrastruktur dan/atau investasi yang menghasilkan penerimaan Daerah setelah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1994 tanggal 30 April 1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Distribusi median ,nilai min dan max Indeks Plak, indeks Gingivitis, Indeks deft, Indeks DMFT dengan umur , jenis kelamin dan keparahan plak dan