47
LAMPIRAN 1
DATA PERCOBAAN
L1.1 DATA RENDEMEN EKSTRAK
Dari hasil percobaan diperoleh data rendemen ekstrak sebagai berikut:
Tabel L1.1 Data Rendemen Ekstrak Jumlah
48 L1.2 DATA KADAR KURKUMIN
Dari hasil percobaan diperoleh data kadar kurkumin sebagai berikut:
49
LAMPIRAN 2
HASIL ANALISA
L2.1 HASIL ANALISA KURKUMIN STANDAR
Gambar L2.1 Pemilihan Puncak Spektrum Kurkumin Standar
50
Gambar L2.2 Grafik Standar Kurkumin
51
L2.2 HASIL ANALISA KADAR KURKUMIN
Gambar L2.3 Hasil Analisa Kadar Kurkumin
52
LAMPIRAN 3
CONTOH PERHITUNGAN
L3.1 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR
L3.1.1 Untuk Pembuatan Larutan Etanol 70% dan 50%
Kebutuhan air yang digunakan sebagai pengencer untuk pembuatan pelarut etanol dalam proses ekstraksi didapat dari perhitungan. Larutan etanol 96% ingin diencerkan menjadi etanol 70% dan etanol 50%.
Perhitungan air yang digunakan sebagai pengencer, dengan rumus : M1 . V1 = M2 . V2
Dimana V1 = volume awal etanol 96% yang akan ditambahkan air
Dimana V2 = volume etanol 96% untuk ekstraksi (80 ml)
Dimana ρ = densitas etanol
Dimana % = persen berat etanol
Untuk perhitungan pengenceran etanol 96% menjadi etanol 70% sebanyak 80 ml: M1 . V1 = M2 . V2
96 . V1 = 70 . 80
V1 = 58,33 ml
Maka air yang ditambahkan = 80 ml – 58,33 ml = 21,67 ml
Untuk perhitungan pengenceran etanol 96% menjadi etanol 50% sebanyak 80 ml: M1 . V1 = M2 . V2
96 . V1 = 50 . 80
V1 = 41,66 ml
Maka air yang ditambahkan = 80 ml – 41,66 ml = 38,34 ml
Tabel L3.1 menunjukkan jumlah air yang ditambahkan sebagai pengencer, yang diperoleh dari perhitungan.
53
Dari tabel L3.1 pada perbandingan etanol : air = 1 : 1 (etanol 50%) volume air yang ditambahkan adalah 38,34 ml dan pada perbandingan etanol : air = 7 : 3 (etanol 70%) volume air yang ditambahkan adalah 21,67 ml.
Masing-masing perbandingan dilakukan sebanyak 6 run, sehingga : Perbandingan etanol : air = 1 : 1 yaitu = 38,34 ml x 6 = 230,04 ml
Perbandingan etanol : air = 7 : 3 yaitu = 21,67 ml x 6 = 130,02 ml +
Total = 360,06 ml
Total = 361 ml
Maka banyaknya air yang dibutuhkan adalah sebanyak 361 ml.
L3.2 PERHITUNGAN KEBUTUHAN ETANOL
L3.2.1 Sebagai Pelarut Proses Ekstraksi
Kebutuhan etanol yang digunakan sebagai pelarut proses ekstraksi didapat dari perhitungan. Pada proses ini etanol yang digunakan adalah etanol teknis 96% yang diencerkan menjadi etanol 70% dan etanol 50%. Tabel L3.2 menunjukkan jumlah etanol sebagai pelarut yang diperoleh dari perhitungan.
Tabel L3.2 Jumlah Etanol Sebagai Pelarut Ekstraksi Etanol : Air Volume Etanol (ml) 1:1 (Etanol 50%) 41,66 7:3 (Etanol 70%) 58,33 24:1 (Etanol 96%) 80
Dari tabel L3.2 pada perbandingan etanol : air = 1 : 1 (Etanol 50%) volume etanol yang dibutuhkan adalah 41,66 ml, pada perbandingan etanol : air = 7 : 3 (etanol 70%) volume etanol yang dibutuhkan adalah 58,33 ml, dan pada perbandingan etanol : air = 24 : 1 (etanol 96%) volume etanol yang dibutuhkan adalah 80 ml.
Masing-masing perbandingan dilakukan sebanyak 6 run, sehingga : Perbandingan etanol : air = 1 : 1 yaitu = 41,66 ml x 6 = 249,96 ml
Perbandingan etanol : air = 7 : 3 yaitu = 58,33 ml x 6 = 349,98 ml Perbandingan etanol : air = 24 : 1 yaitu = 80,00 ml x 6 = 480 ml +
Total = 1079,94 ml
54
Maka banyaknya etanol yang dibutuhkan adalah sebanyak 1080 ml.
L3.3 PERHITUNGAN RENDEMEN EKSTRAK KURKUMIN
Perhitungan rendemen dilakukan dengan cara membandingkan antara massa produk yang dihasilkan dengan massa bahan baku awal, dengan rumus :
Misal, untuk Run 1 diperoleh berat ekstrak (produk jadi) sebesar 0,84 gram dari berat awal 20 gram, maka perhitungannya adalah :
Tabel L3.3 menunjukkan hasil perhitungan rendemen untuk seluruh 18 run : Tabel L3.3 Rendemen untuk Masing-masing Run
Run Berat Ekstrak (gm) Berat Awal (gm) Rendemen (%)
L3.4 PERHITUNGAN KURVA STANDAR KURKUMIN
55 Pertama dihitung dulu konsentrasi stok standar :
Satuan konsentrasi standar ini akan diubah dari mg/L menjadi ppm. Karena ppm adalah satuan perbandingan (satu per sejuta bagian) dan densitas etanol bukanlah 1 kg/L, maka dilakukan pembagian dengan densitas etanol lebih dulu :
karena 1 mg adalah 1/1.000.000 kg, maka 1 mg/kg = 1 ppm, sehingga :
Konsentrasi masing-masing titik dihitung dengan persamaan :
Misal, untuk titik pertama volume pengencerannya 0,025 ml, maka perhitungannya adalah :
Setelah itu dihitung konsentrasi untuk 10 titik yang tersisa, yang tercantum pada Gambar L2.2 di Lampiran 2
L3.5 PERHITUNGAN KADAR EKSTRAK KURKUMIN
Analisa data dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer UV Visible. Skala absorbansi dibaca pada panjang gelombang 425 nm. Konsentrasi kurkumin dihitung dengan menggunakan grafik standar absorbansi vs konsentrasi yang ditunjukkan pada gambar L2.2 pada Lampiran 2.
Pada gambar tersebut terdapat persamaan garis lurus, yaitu y = ax + b , dimana : a = 0,36301; b = 0,02124
56
Tabel L3.4 menunjukkan skala absorbansi, berat sampel, dan pengenceran untuk masing-masing run :
Tabel L3.4 Absorbansi, Berat Sampel, dan Pengenceran Masing-masing Run Run Berat Sampel
(gm)
Pengenceran Abs 425
1 0,0255 1 0,63684
Untuk mendapat nilai x (konsentrasi), maka : y = ax + b
Untuk mendapat nilai x dalam ppm maka harus dikalikan lebih lanjut dengan :
sehingga persamaannya menjadi :
–
dengan volume labu adalah 10 ml. Kita ambil contoh run 2, maka :
–
–
57
Nilai konsentrasi dalam satuan ppm ini kemudian dikonversi ke dalam satuan %. Karena ppm adalah satuan rasio satu persejuta bagian dan persen adalah satuan rasio satu perseratus bagian, maka untuk mengubah ppm ke % dilakukan dengan :
Maka kadar kurkumin untuk run 9 adalah sebesar 2,175 %. Namun, % kadar kurkumin ini maksudnya adalah besar kadar kurkumin dari rendemen ekstrak yang dihasilkan. Konsentrasi dalam satuan ppm sebenarnya sudah cukup. Dalam penelitian ini, pengubahan ke satuan % dilakukan untuk keperluan membandingkan kadar kurkumin dengan kadar kurkumin yang didapat dari penelitian-penelitian sebelumnya, yang juga dinyatakan dalam satuan %.
Cara perhitungan ini lalu digunakan untuk run-run selanjutnya, dimana hasilnya terlihat dalam tabel L3.5 yang menunjukkan hasil perhitungan kadar ekstrak untuk seluruh 18 run :
Tabel L3.5 menunjukkan hasil perhitungan kadar ekstrak untuk seluruh 18 run : Tabel L3.5 Kadar untuk Masing-masing Run
Run Berat Sampel (gm)
58
LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI PENELITIAN
L4.1 FOTO PERSIAPAN BAHAN BAKU
Gambar L4.1 Foto Temulawak
Gambar L4.2 Foto Temulawak Potong
59 L4.2 FOTO PROSES EKSTRAKSI
Gambar L4.4 Foto Proses Ekstraksi
L4.3 FOTO PROSES DISTILASI
60 L4.4 FOTO PRODUK