• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLS 1100094 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLS 1100094 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Fitri Pertiwi, 2015

PENGARUH PELAKSANAAN PELATIHANDEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE (DAP) TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PELAKSANAAN PELATIHAN

DEVELOPMENTALLY

APPROPRIATE PRACTICE

(DAP) TERHADAP PENINGKATAN

KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK PAUD

FITRI PERTIWI

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya penguasaan kompetensi pedagogik pendidik PAUD yang ditunjukkan oleh data hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menunjukkan bahwa penguasaan kompetensi pendidik PAUD yaitu sebesar 58,87 dari batas nilai yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 70. Angka tersebut menunjukkan bahwa penguasaan kompetensi pendidik PAUD masih rendah. Faktor-faktor yang memiliki keterkaitan dengan kompetensi pedagogik pendidik di antaranya latar belakang pendidikan pendidik, pengalaman pendidik dalam mengajar, kedisiplinan pendidik dalam bekerja, pengawasan kepala sekolah, organisasi keguruan, dan kursus kependidikan. Pelatihan Developmentally Appropriate Practice (DAP) merupakan salah satu bagian dari kursus kependidikan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pelatihan Developmentally Appropriate Practice (DAP) terhadap peningkatan kompetensi pedagogik pendidik PAUD. Penelitian ini menggunakan metode ex post-facto dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu 60 orang pendidik PAUD. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui angket dan studi dokumentasi. Pengaruh pelaksanaan pelatihan Developmentally Appropriate Practice (DAP) diidentifikasi melalui perbandingan rata-rata antara data pre-test dan data post-test. Angket juga dikumpulkan lalu dianalisis untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelatihan Developmentally Appropriate Practice (DAP) dan gambaran kompetensi pedagogik pendidik PAUD setelah mengikuti pelatihan Developmentally Appropriate Practice (DAP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelaksanaan pelatihan Developmentally Appropriate Practice (DAP), rata-rata kompetensi pedagogik pendidik PAUD menjadi lebih baik dibandingkan dengan sebelum mengikuti pelaksanaan pelatihan Developmentally Appropriate Practice (DAP), atau dengan kata lain pelaksanaan pelatihan Developmentally Appropriate Practice (DAP) berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kompetensi pedagogik pendidik PAUD.

Kata kunci: pelatihan Developmentally Appropriate Practice (DAP), kompetensi

(2)

Fitri Pertiwi, 2015

PENGARUH PELAKSANAAN PELATIHANDEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE (DAP) TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK PAUD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE

PRACTICE (DAP) TRAINING PROGRAM ON IMPROVING

PRESCHOOL (PAUD)

TEACHERS’ PEDAGOGIC

AL COMPETENCE

FITRI PERTIWI

ABSTRACT

The background of this study is the weak of preschool (PAUD) teachers’ pedagogical

competence that shown by the data of Competence First Test result who’s conducted by the Ministry of Education and Culture which showed that preschool (PAUD) teachers’

pedagogical competence is 58,87 of the limit value set by the government is 70. That

number shows that preschool (PAUD) teachers’ have low pedagogical competence. Some factors that relevant to preschool (PAUD) teachers’ pedagogical competence are teacher’s

education background, teacher’s experience in teaching, teacher’s discipline in working, supervision of the principal, teacher organization, and educational training program. Developmentally Appropriate Practice (DAP) training program is a part of educational training program. Given that particular reason, this study aims to investigate the influence of the Developmentally Appropriate Practice (DAP) training program on improving

preschool (PAUD) teachers’ pedagogical competence. The study employs quantitative

approach with ex post-facto as its method. The subjects of the study are 60 preschool (PAUD) teachers. The data are collected by using questionnaires and documentation study. The influence of the Developmentally Appropriate Practice (DAP) training program is identified through a comparison of the average mean score between pre-test and post-test. Questionnaires was also collected and analyzed to find out the process of Developmentally Appropriate Practice (DAP) training program and also to know the preschool (PAUD) teachers’ pedagogical competence after joining the Developmentally Appropriate Practice (DAP) training program. The findings reveal that after joining the Developmentally Appropriate Practice (DAP) training program, the average level of the

teachers’ pedagogical competence improves. In other words, the Developmentally

Appropriate Practice (DAP) training program has a significant influence on improving the

preschool (PAUD) teachers’ pedagogical competence.

Referensi

Dokumen terkait

Basis data MS Visual Foxpro yang digunakan di RS Telogorejo sebagai Sistem Informasi Farmasi tidak lagi mampu melayani proses transaksi karena begitu besarnya

By analyzing using the Male Sex Role in the 1980s and themes of masculinity in the 2000s, I will prove that there are four types of ideal men in the 1980s Harlequin novels

bawahan di lingkungan Seksi Kompetensi Teknis jabatan setiap saat sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar; Membimbi ng

” Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang terpilih untuk

Mendelegas ikan pekerjaan dan wewenang sesuai kompetensi dan potensi.. pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Direktorat 2) Menghimpun saran dan masukan dari bawahan; 3)

PENGGUNAAN ALAT BANTU KARET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK MEROD A PAD A PEMBELAJARAN SENAM LANTAI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Laporan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan

Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang menggangu sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri, menyebabkan depolarisasi nosiseptor dan memicu