• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Tentang Anti Nyeri Parasetamol Dan Anti Nyeri Lainnya"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu dan domain yang sangat mempengaruhi dalam pembentukan tindakan seseorang (Notoatmodjo,2007).

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Newcomb bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan.

Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku adalah kegiatan atau aktivitas manusia, baik dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh orang lain. Menurut Iqbal Mubarak (2007) pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan wawancara terhadap kegiatan yang telah dilakukannya.

Menurut Mubarak (2007) Perilaku dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok

1. Perilaku pemeliharaan kesehatan Seperti mencegah penyakit, perilaku peningkatan kesehatan.

2. Perilaku pencarian dan penggunan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan Seperti mengobati sendiri.

3. Perilaku kesehatan lingkungan.

(2)

WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu adalah karena adanya beberapa alasan pokok pemikiran dan perasaan yakni dalam pengetahuan, persepsi, kepercayaan dan penilaian-penilaian seseorang terhadap objek.

2.2 NYERI

2.2.1 Definisi Nyeri

Nyeri adalah mekanisme protektif yang ada untuk menimbulkan kesadaran bahwa telah atau akan terjadi kerusakan jaringan (Sherwood, 2001).

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

2.2.2 Klasifikasi Nyeri

Menurut Hartwing dan Wilson, (2005) nyeri dapat diklasifikasikan bedasarkan 2.2.2.1 Durasi nyeri

a.Nyeri akut

Durasi nyeri akut barkaitan dengan faktor penyebab yang spesifik dan dapat diidentifikasi. Nyeri akut dapat mereda setelah pengobatan, karena nyeri akan menghilang apabila faktor yang merangsang reseptor nyeri dihilangkan. Nyeri akut adalah nyeri pasca operasi, kualitas, intensitas dan durasi berkaitan dengan prosedur bedah dan yang menimbulkan kerusakan jaringan (Hartwing dan Wilson, 2005) b.Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri yang berlanjut walaupun diberi pengobatan, sakit yang terus-menerus bisa karena keganasan atau non keganasan atau intermitten seperti pada nyeri migren rekuren (Hartwing dan Wilson, 2005)

(3)

2.2.2.2 lokasi a.Nyeri kulit

Nyeri yang dirasakan di kulit atau di jaringan subkutan, misalnya nyeri yang dirasakan ketika tertusuk jarum atau luka lecet.(Corwin, 2009)

b.Nyeri somatic dalam

Nyeri yang berasal dari tulang dan sendi, tendon, otot rangka, pembuluh darah dan tekanan saraf dalam. Nyerinya lambat yang dapat menyebar sepanjang rute saraf (Corwin, 2009). Misalnya sakit kepala, pada lokasi ini memiliki sedikit reseptor sehingga lokasinya sering tidak dapat dijelaskan. Pada peradangan kronik sendi (arthritis) yang dirasa adalan nyeri pegal tumpul yang disertai seperti tertusuk. Nyeri tulang berasal dari stimulus resptor di periosteum, sering dirasa seperi rasa linu, lokasi relative kurang jelas (Hartwig amd Wilson, 2005).

c.Nyeri viseral

Nyeri di rongga abdomen atau toraks, biasanya nyeri hebat dan terlokalisasi dengan baik pada satu titik, tetapi juga dapat dialihkan ke bagian tubuh yang berbeda.

2.2.3 Reseptor nyeri

Reseptor nyeri disebut nosiseptor, nosiseptor adalah saraf aferen primer untuk menerima dan menyalurkan rangsangan nyeri, ujung saraf bebas nosiseptor berfungsi sebagai reseptor yang peka terhadap stimulus mekanis suhu, listrik atau kimiawi yang menimbulkan nyeri. Distribusi nosiseptor paling banyak di kulit, terletak di jaringan subkutis.otot rangka dan sendi yang peka terhadap stimulus mekanis suhu, listrik atau kimiawi yang menimbulkan nyeri (Hartwig and Wilson,2005). Adapun zat kimia yang memperparah nyeri seperti histamine,

(4)

Saraf perifer terdiri dari dari akson dengan tipe yang berbeda ada neuron aferen atau sensorik primer, neuron motorik dan neuron pascaganglion simpatis. Serat pascaganlion simpatis dan motorik adalah serat aferen (membawa implus dari medula spinalis ke jaringan dan organ efektor), badan sel neuron aferen primer

(5)

Gambar 1: Reseptor Nyeri

Sumber :McGraw-hill

2.2.4 Perjalanan Nyeri

Antara stimulus dan pengalaman subjektif nyeri ada empat proses

(6)

2. Transmisi nyeri proses penyaluran implus nyeri dari transduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuronpemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak.

3. Modulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desenden

dari otak yang mempengaruhi transmisi nyeri melibatkan faktor-faktor kimiawi yang meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer.

4. Persepsi nyeri pengalaman subjektif nyeri yang dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf (Hartwig and Wilson, 2005).

2.2.5 Patofisiologi

Implus nyeri berasal dari nosiseptor disalurkan ke SSP melalui salah satu jenis saraf eferen. Sinyal-sinyal yang berasal dari nosiseptor mekanis dan termal disalurkan melalui serat A-delta dan implus dari nosiseptor polimodal diangkut oleh serabut c (Sherwood, 2001). Nyeri biasanya dipersepsi sebagai sensasi tertusuk yang mudah ditentukan lokasinya ( jalur nyeri cepat) diikuti sensasi nyeri tumpul yang lokasinya kurang jelas dan menetap lama ( jalur nyeri lambat,dialtifkan oleh zat kimia terutama bradikinin,dalam keaddaan normal dia inaktif dan diaktif oleh enzim-enzim yang dikeluarkan ke dalam CES oleh jaringan yang rusak). Serat-serat aferen bersinaps antarneuron di tanduk dorsal korda spinalis, salah satu neurotransmitter yang dikeluarkan adalah substansi p (Sherwood, 2001).

(7)

Gambar 2:Biosintesis Prostaglandin

Sumber :Wilman and Gan, 2009

2.3 ANALGESIK (ANTI NYERI)

Analgetika merupakan suatu senyawa atau obat yang dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri diakibatkan oleh berbagai rangsangan pada

(8)

Obat merupakan bahan yang sangat berpotensi bila digunakan dengan tepat karena obat dapat mencegah, menyembuhkan penyakit atau mengatasi masalah kesehatan. Namun sebaliknya, jika tidak digunakan dengan tepat, obat bukan saja tidak berguna bahkan bisa merugikan, karena obat merupakan bahan kimia yang

selain memiliki efek terapi, juga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan (BPOM, 2013).

Food and Drug Administration menyarankan konsumen untuk mengikuti

petunjuk bila menggunakan rasa sakit umum dan penurun demam. Bahan aktif, asetaminofen dan non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID), aman dan efektif bila arah label atau nasihat dari seorang profesional kesehatan diikuti. Menggunakan lebih dari yang direkomendasikan dapat menyebabkan cedera serius.

Ibuprofen termasuk ke dalam kelas obat yang dikenal sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat-obat ini mengurangi rasa sakit dengan memblokir produksi molekul nyeri. NSAID mengurangi nyeri yang terasa di sendi, otot, dan jaringan lunak lainnya. Sebuah enzim yang terkait COX-1, berperan dalam melindungi lapisan perut. Karena kebanyakan NSAID menghambat COX- 1 meningkatka risiko sakit maag dan gastrointestinal (GI) perdarahan (Dean, 2011)

Enzim siklooksigenase terdapat dalam 2 isomeform disebut COX-1 dan COX-2, dikode oleh gen yang berbeda dan ekspresinya bersifat unik. COX-1 esensial dalam melindungi beberapa fungsi dalam kondisi normal di berbagai jaringan khususnya ginjal, saluran cerna dan trombosit. Di mukosa lambung, aktivasi COX-1 menghasilkan prostasiklin yang bersifat sitoprotektif. Siklooksigenase 2 awalnya diduga diinduksi berbagai stimulus inflamatoar, termasuk sitokin,endotoksin dan growth factor. COX-2 juga mempunyai fungsi fisiologis yaitu di ginjal,jaringan

(9)

2.3.1 JENIS-JENIS ANALGESIK

a.Parasetamol (asetaminofen)

Di Indonesia asetaminofen lebih dikenal dengan nama parasetamol dan tersedia sebagai obat bebas, merupakan salah satu obat yang sering digunakan untuk mengobati nyeri dari ringan sampai sedang, parasetamol bekerja dengan menghambat

pg yang lemah.

Farmakokinetik

Parasetamol diberikan secara oral, penyerapannya dihubungkan dengan tingkat pengosongan perut dan konsentrasi darah, puncak biasanya tercapai dalam 30-60 menit (Furst and Munster, 2002). Diabsorbsi dengan cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma di capai dalam waktu ½ jam dan massa paruh 1-3 jam. Dalam plasma 25 % parasetamol terikat protein plasma, dimetabolisme oleh enzim mikrosomal hati. Diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjungasi (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Obat ini berguna untuk nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, mialgia, nyeri pasca persalinan dan keadaan lain. Sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karena kemungkinan menimbulkan nefropati anti nyeri. Jika dosis terapi tidak bermanfaat, dosis besar tidak menolong (Wilman and Gan, 2009)

Efek samping

Dalam dosis terapetik bisa terjadi peningkatan enzim hati kadang bisa terjadi tanpa adanya ikterus. Dengan menelan dosis 15 g parasetamol, bisa menyebabkan kejadian yang fatal kematian dapat terjadi karena hepatotoksisitas yang hebat

(10)

terutama kombinasi berpotensi menjadi nefropati analgesic (Furst and Munster, 2002).

Kontra indikasi

Obat ini tidak dianjurkan pada seseorang yang mengalami kekurangan G-6-PD (Setter and Baker, 2010). Dosis yang dianjurkan tablet dengan 500 mg

parasetamol atau sirup yang mengandung 125mg/5ml.dan ada juga dosis untuk dewasa 300 mg-1g per kali beri dengan dosis maksimun 4 g/hari, bisa diberi 3 sampai 4 kali dalam sehari dengan pemberian maksimum 6 kali sehari (Wilman and Gan, 2009).

b.IBUPROFEN

Ibuprofen adalah pereda nyeri golongan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang bisa ditemukan di banyak toko obat. Ibuprofen adalah derivate asam propionate. Obat ini bersifat analgesic dengan daya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat (Wilman and Gan, 2009). Menurut McGettigan, naproxen dan ibuprofen adalah obat penghilang rasa sakit yang paling aman untuk jantung, asalkan digunakan dalam dosis rendah.

Farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase, COX-1 dan COX-2 (Medscape).

Farmakokinetik

(11)

kira-kira 90 % dari dosis yang diabsorbsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau konjugatnya (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Ibuprofen adalah obat anti-inflamasi (NSAID) yang digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, dan membantu untuk meredakan gejala

arthritis (osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau remaja artritis), seperti peradangan, pembengkakan, kekakuan, dan nyeri sendi. Ibuprofen tidak menyembuhkan artritis, hanya membantu ketika anda menggunakan atau memimunnya (Pubmed, 2012)

Efek samping

Obat anti-inflamasi dapat menyebabkan, Iritasi gastrointestinal dan perdarahan terjadi, Walaupun tidak sesering aspirin (Furst and Munster, 2002). Bisa juga menyebabkan gangguan ginjal, gagal jantung dan sirosis dan meningkatkan resiko penyakit kardiovascularskular seperti miokardiak infark (Setter and Baker , 2010). Efeknya yang jarang terjadi ialah eritema kulit, sakit kepala trombosipenia, ambilopia toksik yang reversible (Wilman and Gan, 2009).

Kontra indikasi

(12)

d.ASAM MEFENAMAT

Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma, terikat dengan protein sehingga interaksinya terhadap antikoagulan harus diperhatikan.

farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase, COX-1 dan COX-2 (Medscape).

farmakokinetik

Asam mefenamat mempunyai waktu paruh selama 2 jam, Puncak Plasma Waktu: 2-4 jam (1 g dosis) dicapai pada hari kedua administrasi (1 g dosis, 4x sehari),dimetabolosme di hati oksidasi / konjugasi, metabolit asam 3'-hidroksimetil dan 3'-karboksil dan konjugasi asam glukuronat mereka kskresi: urin 66% (dosis tunggal), feses 20-25 (Medscape).

Indikasi

Pada nyeri yang akut,dismenore.

Efek samping

(13)

d.Diklofenak

Diklofenak adalah derivat sederhana dari phenilacetic acid yang menyerupai flurbiprofen dan meclofenamate.

farmakodinamik

Menghambat COX-1 & COX-2, sehingga menghambat sintesis prostaglandin (Medscape,2013). Obat ini menghambat siklooksigenase yang relative non selektif dan kuat, mengurangi bioavailabilitas asam arakidonat (Furst and Munster, 2002).

Farmakokinetik

Obat ini diserap dengan cepat, tetapi bioavailabilitasnya hanya 30-70 % kerena mengalami metabolime first pass (lintas pertama), metabolism berlangsung dengan CYP3A4 dan CYP2C9 menjadi metabolit tidak aktif. Waktu paruhnya1-3 jam, diklofenak diaakumulasi di cairan synovial sehingga efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat (Wilman and Gan, 2009).

Indikasi

Sebagai anti inflamasi, analgesik,antipiretik, rheumatoid arthritis,osteoarthritis dan dismenorrhea (Medscape)

Efek samping

(14)

Kontra indikasi

Obat ini tidak dapat digunakan oleh seseorang yang mengalami hipersensitivitas terhadap diklofenak aspirin, depresi sumsum tulang, CABG, ulkus peptikum, stomatitis, kolitis ulserativ, GI, akhir kehamilan (dapat menyebabkan

penutupan dini ductus arteriosus)( Medscape, 2013). Dosis yang dianjurkan 100-150 mg dalam sehari dengan pemberian 2-3 kali dalam sehari (wilman and gan, 2009)

e.INDOMETASIN

Indometasin merupakan derivate indol-asam asetat, karena toksisitasnya obat tidak dianjurkan diberi kepada anak ,wanita hamil, pasien dengan gangguan psikatri dan penyakit lambung.

farmakodinamik

Menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat minimal 2 isoenzim siklooksigenase ,COX-1 dan COX-2 (Medscape, 2013).

Menurut Furst and Munster (2002) indometasin menghambat COX yang potensial dan nonselektif, bisa juga menghambat phospholipase A dan C, mengurangi migrasi PMN dan pertumbuhans sel T dan B.

Farmakokinetik

(15)

Indikasi

Indometasin mempunyai efak analgesic-antipiretik disertai anti inflamasi, sehingga dapat digunakan untuk rheumatoid arthritis, bursitis ,dan tendonitis.

Efek samping

Efek sampingnya tergantung dosis efek terhadap saluran cerna dapat berupa nyeri abdomen, perdarahan lambung dan pankreatitis dan bisa sakit kepala yang berat (20-25%) (Wilman and Gan, 2007), dapat juga menyebabkan transient renal insufficiency (40%), Jaundice (15%), sakit kepala (12%) (Medscape).

Kontra indikasi

Obat ini dikontra indikasikan pada orang yang mengalami hipersensitivitas, alergi ASA, sejarah aspirin triad, CABG, gangguan perdarahan, ulkus duodenum / lambung / tukak, stomatitis, kolitis ulserativa, penyakit saluran cerna atas, akhir kehamilan (dapat menyebabkan penutupan dini ductus arteriosus),Pada neonatus: Gangguan ginjal, infeksi (Medscape).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa metode pembayaran upah buruh panen kopi di Desa Resapombo menggunakan beberapa metode yaitu: (1) metode rinjing , dimana upah

1) Perbandingan hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan sampingan alat tangkap cantrang berturut – turut adalah 51% dan 49%. Total hasil tangkapan pada penelititan

Adapun indikator keberhasilan yang dipergunakan oleh peneliti dalam siklus I dan siklus II yaitu nilai keterlaksanaan aktivitas guru dalam pembelajaran tematik

Sales Sales Orders Orders Sales Sales Order Order Data Data Sales Sales Order Order Report Report Enter Sales Enter Sales Orders Orders Edit Sales Edit Sales Orders

melakukan transaksi setiap harinya.Seperti penelitian yang sudah di lakukan oleh Nurul Azmi Hidayati (2012:21) hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa

Indicator : Mampu Mendeskripsikan kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah manusia, keterkaitan antara penyakit dengan gangguan struktur dan fungsi peredaran darah

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil disimpulkan bahwa pendekatan Inquiry adalah pendekatan yang

In this case, ELESP students are trained to be able to not only transfer the meaning of the source language into the target language text but also understand