KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI MENGAJAR
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Strategi Belajar Mengajar (SBM)
Dosen Pengampu Aab Abdul Malik,S.Ag
Disusun oleh :
TUTI HERAWATI Nimko : 08.1.1831.AL.II SRI NURHAYATI Nimko : 08.1.1653.AL.II NIA KUSNIATI Nimko : 08.1.1741.AL.II ULFAH SALBIAH Nimko : 08.1.1759.AL.II LILIS Nimko : 08.1.2022.AL.II
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI KHARISMA
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
CICURUG – SUKABUMIKATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Illahy Robbi karena berkat Rahmat dan pertolongan-Nya penyusunan makalah yang sangat menguras segenap kemampuan ini dapat penulis selesaikan, Shalawat dan Salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, sebab dengan pimpinannyalah penulis senantiasa mendapatkan ide dan motivasi dalam menuangkan seluruh gagasan dalam penyusunan makalah ini.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama penulis sampaikan kepada Dosen Pengampu (Aab Abdul Malik, S.Ag) yang senantiasa memberikan tuntunan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. Makalah ini mengambil judul KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI MENGAJAR untuk memenuhi tugas mata kuliah Startegi Belajar Mengajar (SBM).
Permohonan maaf penulis sampaikan kepada semua pihak atas segala kekurangan yang masih terdapat di dalam makalah ini. Untuk itu penulis nantikan kritik dan saran konstruktif guna perbaikan pada karya-karya penulis berikutnya.
Halaman
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah... 1
C. Tujuan Penulisan... 1
BAB II EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian... 2
B. Faktorpengadaan variasi mengajar………. 3
C. Prinsip Penggunan variasi... 3
D. Komponen Keterampilan... 3
E. Variasi dalam mengajar ... 3
F. Variasi dalam penggunaan media ... 4
G. Variasi pola interaksi ... 5
BAB III SIMPULAN A. Kesimpulan ... 6
B. Kritik Saran ... 6
Daftar Pustaka ...7
BAB I PENDAHULUAN
Dewasa ini keterampilan guru dalam mengajar yang sesuai menurut rumusan di atas tampaknya jarang dimiliki oleh guru Dengan demikian tugas dan tanggung jawab guru tidaklah ringan. Sebagai konsekuensinya ia harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengembangkan interaksi proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif. Dengan kata lain, guru harus memiliki keterampilan mengajar yakni “suatu keterampilan (total performances) guru dihadapan siswanya, baik di kelas maupun di luar kelas” (Dunkin dan Bidle, dalam Kosasih Djahiri, 1986 : 55). Lebih jauh A. Kosasih Djahiri (1986 : 55) beranggapan bahwa yang dimaksud guru terampil itu adalah guru yang layak digugu dan ditiru atau cermin keteladanan yang segala-galanya harus layak dianggap menggurui orang lain terutama siswa.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi yaitu :
1. Bagaimana penerapan keterampilan mengadakan variasi mengajar dalam proses pembelajaran?.
2. Bagaiama memahami prinsip penggunaan variasi mengajar?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah seorang calom guru dapat mengetahui metode dan strategi mengadakan variasai mengjara supaya proses pembelajaran tidak membosankan akan tetapi suasana pembelajaran lebih menyenangkan dan mencapai tujuan pembelajaran.
BAB II
KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Menjelaskan istilah keterampilan berarti pula mengartikan istilah kemampuan. Istilah keterampilan dan kemampun memiliki satu makna, sekalipun secara in-action
terdapat perbedaan. Keterampilan menunjuk pada performance, yakni wujud perbuatan yang secara langsung dapat diamati melalui alat indera. Sedangkan kemampuan menunjuk pada reformance, yakni wujud perilaku (perbuatan) yang nampak (performance) dan yang tidak nampak (tersembunyi). Aspek yang tidak nampak pada kemampuan tidak akan dibicarakan di sini, karena menyangkut aspek yang terdalam dari hakekat jiwa manusia dan memerlukan pemikiran analisis filosofis; yang dibicarakan di sini adalah aspek yang nampak. Dengan demikian, penggunaan istilah keterampilan dan kemampuan dalam pembahasan ini mengandung arti yang sama.
Istilah keterampilan atau kemampuan mempunyai banyak makna. Broke dan Stone, sebagaimana dikutip Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyan (1991 : 8), menjelaskan bahwa kemampuan merupkan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti. Penjelasan yang sama dikemukakan A. Kosasih Djahiri (1986 : 55), yang mengatakan bahwa keterampilan mengajar ini tidak lain berupa penampilan (total performanca) guru di hadapan siswanya, bik di kelas maupun di luar kelas.
Bertolak dari kedua penjelasan di atas, keterampilan mengajar mengacu kepada penampilan profesional sebagai tenaga pendidik inklusif sebagai tenaga pengajar. Dalam istilah profesional terkandung arti bahwa keterampilan mengajar itu hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang secara khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh sembarang orang yang tidak memiliki kemampuan untuk mendidik/mengajar. Dalam artian segala sesuatu pekerjaan harus sesuai dengan keahliannya/profesinya.
B. Faktor pengadaan variasi mengajar
Variasi dalam PBM dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pengajaran yang dapat dikelompokkan dalam variasi :
1. Gaya mengajar
2. Penggunaan alat dan media pengajaran 3. Pola interaksi dalam kelas.
C. Pinsip Penggunaan
1. Hendaknya digunakan dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang hendak dicapai, penggunaan variasi yang wajar dan beragam sangat dianjurkan,
2. Variasi hendaknya digunakan dengan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak merusak perhatian dan mengganggu pelajaran.
3. Komponen mengadakan variasi tertentu sangat memerlukan susunan dan perencanaan yang baik.
D. Komponen Keterampilan
1. Variasi Dalam Mengajar Guru 1.1 Penggunaan Variasi Suara
Perubahan suara dari kelas menjadi lemah, gembira menjadi sedih atau memberikan penekanan pada kata-kata tertentu.
1.2 Pemusatan Perhatian
Pemusatan perhatian pada hal yang penting pada hal yang penting dapat dilakukan guru dengan perkataan.
“ Perhatikan baik-baik “dengar baik-baik ”nah, ini penting sekali, dsb.
Biasanya cara pemusatan ini diikuti dengan isyarat menunjukkan kepapan tulis, dll.
1.3 Kesenyapan
Kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja guru selagi mengajar merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang terjadi.
Dalam mengajukan pertanyaan guru menggunakan waktu tunggu atau kesenyapan memberikan kesempatan siswa berpikir.
1.4 Mengadakan Kontak Pandang
Kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi seperti : membesarkan mata tnda tercegang.
1.5 Gerakan Badan Dan Mimik
Ekpresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam komunikasi.
Ekpresi wajah misalnya tersenyum cemberut, mengerutkan dahi berjalan mendekati berdiri siap membantu dan lain-lain.
1.6 Penggantian Posisi Guru Dalam Kelas
Dimaksudkan berdiri di tengah, dapat didepan, belakang, bagian kiri, atau kanan kelas.yang perlu diingat hal ini dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan secara wajar.
2. Variasi Dalam Penggunaan Media Dan Bahan Pengajaran
Media dan alat pengajaran, jika ditijau dari indra yang digunakan dapat digolongkan menjadi:
1. Yang dapat didengar
2. Yang dapat dilihat dan dirasa 3. Di bau (dicium) atau manipulasi
Pertukaran penggunaan dari jenis yang satu ke jenis yang lain misalnya dari media gambar ke tulisan di papan tulis mengharuskan anak menyesuaikan alat indranya sehingga lebih dapat mempertinggi perhatianya. Jenis variasi ini dapat digolongkan :
1. Variasi alat / bahan yang dapat didengar
Seperti :
Gerafik, gambar dipapan tulis, film, tv, peta poster, dll. 2. Variasi alat / bahan yang dapat didengarVariasi suara guru, dengan selingan suara rekaman, radio. 3. Variasi alat / bahan yang dapat diraba.
Seperti :
Patung, alat mainan, bintang hidup yang memungkinkan untuk dapat dimanipulasi / diraba.3. Variasi Pola Interaksi Dan Kegiatan Siswa
Seperti :
Siswa bekerja dalam kelompok kecil, Tukar pendapat melalui diskusi, Demonstrasi tanpa campur tangan guru.
BAB III PENUTUP
Mengajar bukanlah semata-mata transfer of knowledge, melainkan juga harus merupakan transfer of value. Tujuan ini tentu membawa konsekuensi yang tidak sederhana untuk mampu melaksanakan tugas mengajar. Mengajar haruslah berhasil, tidak boleh terjadi menimbulkan anak didik menjadi frustasi, kecewa, malas dan lain-lain. Agar mengajar itu berhasil, maka kunci utamanya terletak pada hubungan guru dan siswa yang harmonis.
Berbagai peranan guru, dibutuhkan keterampilan dalam pelaksanaannya. Mengajar merupakan usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit untuk menentukan tentang bagaimanakah untuk mengajar yang baik.
B. Kritik Dan Saran
Alhamdulillah kami telah dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Namun kami sadari masih banyak kekurangan pada penulisan dan penyusunan makalah ini, baik itu dari segi penulisan sistematika penyusunan yang merupakan hal yang wajar karena kami masih dalam tehap belajar.
Kami tidak menutup diri untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca terutama Dosen pengampu Bapak Aab Abdul Malik, S.Ag dari mata kuliah Startegi Belajar Mengajar (SBM), kami pun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, S. Beberapa Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jemmars, Bandung. 1998