• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS MANDASTANA DETI AGUSTIN NUGRAHENI, S.ST AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS MANDASTANA DETI AGUSTIN NUGRAHENI, S.ST AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS MANDASTANA

DETI AGUSTIN NUGRAHENI, S.ST

AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN

LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang. Agar terwujud derajat

kesehatan yang optimal dan perilaku sehat bagi masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia ditandai oleh penduduknya yang memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia (Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI, 1999).

Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu di Indonesia masih tinggi dan jauh berada di atas AKI negara ASEAN lainnya (Manuaba, 1998). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2003. AKI di Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup (one.indoskripsi.com).

Beberapa faktor yang melatarbelakangi resiko kematian adalah kurangnya partisipasi ibu yang disebabkan tingkat pendidikan ibu yang rendah, kemampuan ekonomi ibu yang rendah dan kedudukan sosial budaya yang tidak mendukung. Sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah melalui pelayanan antenatal yang mampu

mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi secara memadai. Pertolongan persalinan yang bersih dan aman, serta pelayanan rujukan kebidanan/perinatal yang terjangkau pada saat diperlukan (Depkes RI,2003).

Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan KI dan K4. Cakupan KI atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah

(2)

dengan rentang antara 61,72 % s/d 95,66%. Cakupan tertinggi di kota Banjarmasin sebesar 95,66%, cakupan terendah di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 61,72%.

Hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2002-2003 memperlihatkan bahwa dari sejumlah 12.760 wanita yang pernah melahirkan dalam tahun terakhir, 64% menjalani pemeriksaan antenatal (Antanatal Care/ANC) lengkap sesuai standar program KIA (satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga). Presentasi pemeriksaan antenatal lengkap lebih tinggi di daerah perkotaan (71,7%) dibandingkan dengan di daerah pedesaan (56,7%). Sebanyak 81,0%

mendapat pelayanan antenatal sebanyak empat kali atau lebih, sedangkan 4,4% wanita responden tidak pernah melakukan kunjungan pelayanan antenatal.

Berdasarkan Laporan PWS-KIA Puskesmas Mandastana didapatkan data bahwa tahun 2007 target cakupan K4 yaitu sebesar 85% sedangkan yang dicapai yaitu sebesar 78,7%. Sedangkan pada tahun 2011 target cakupan K4 yaitu 90% sedangkan yang dicapai dari bulan Januari sampai Mei hanya 31%.

Berdasarkan hasil Survey Pendahuluan didapatkan data bahwa tingkat pengetahuan

tentang kunjungan K4 selama kehamilan di Puskesmas Mandastana dengan kategori rendah

sebesar 24%, sedangkan tingkat pendidikan rata-rata tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat

SLTP dan tamat SLTP atau sederajat, kategori rendah adalah sebesar 48%. Dengan dasar ini

calon penulis atau peneliti ingin mengambil dan meneliti tentang “Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Kunjungan K4 di Puskesmas

Mandastana”

METODE

(3)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau mendapatkan hubungan pendidikan dan pengetahuan dengan kunjungan K4 di Puskesmas Mandastana tahun 2011,dimana seluruh

variabel diamati dan diukur pada saat bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang ke Puskesmas Mandastana dari bulan April sampai Juli tahun 2011. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Mandastana dengan usia kehamilan 28 minggu atau lebih(tri mester III) mulai bulan April sampai Juli 2011.Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Definisi operasional Alat

Kuesioner Ordinal - Lengkap

Jika ibu hamil telah

melakukan kunjungan yang kedua di trimester III setelah 1 kali di trimester II,1 kali di

(4)

Pengetahuan dalah hasil tahu dari seseorang setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek

Kuesioner Ordinal Baik(80%-90%)

Sedang(69%-79%)

Kurang(<69%)

Sikap yaitu

mencerminkan suka tidaknya seseorang terhadap kategori benda,orang,atau situasi tertentu

Kuesioner Ordinal Baik(80%-100%)

Sedang(69%-79%)

Kurang(<69%)

HASIL

Dengan hasil penelitian dengan menggunakan kuisioner 25 orang responden untuk

mengetahui bagaimana hubungan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan sikap ibu

hamil dengan kunjungan K4 di Puskesmas Mandastana tahun 2011. Setelah itu data yng

dikumpulkan diolah kemudian data tersebut dianalisa secara univariat dan bivariat.

a. Analisis Univariat

Analisis univariat untuk melihat presentasi atau distribusi frekuensi variable dependent dan variable independent.

(5)

Cakupan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Mandastana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Responden berdasarkan jumlah cakupan K4 di Puskesmas Mandastana Tahun 2011.

No K4 Frekuensi Presentasi (%)

1 Lengkap 15 60

2 Tidak lengkap 10 40

Jumlah 25 100

Dari tabel 4.1 dapat dilihat dari 25 orang ibu hamil di Puskesmas Mandastana. Sebesar 10 orang (40 %) cakupan K4 nya tidak lengkap.

2. Variabel Independent (Pendidikan, Pengetahuan, Sikap)

a. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Mandastana dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu hamil di Puskesmas Mandastana tahun 2011

Tingkat pengetahuan Jumlah

n %

Baik 15 60

Sedang 5 20

Kurang 5 20

Jumlah 25 100

Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Mandastana memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebesar 15 orang (60%) dan hanya 5 orang

(20%) yang memiliki pengetahuan kurang.

b. Sikap

(6)

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan sikap ibu hamil di Puskesmas Mandastana

Sikap Jumlah

n %

Baik 14 56

Sedang 4 16

Kurang 7 28

Jumlah 25 100

Dari tabel 4.4 menunjukan bahwa ada 7 orang (28%) yang memiliki

sikap yang kurang terhadap pemeriksaan kehamilan ( kunjungan K4) dan 14 orang (56%) memiliki sikap yang baik terhadap pemeriksaan kehamilan ( kunjungan K4).

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat untuk melihat apakah ada hubungan yang bermakna antara variabel Independent dan dependent yaitu cakupan kunjungan K4 dengan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil yang dilakukan dengan uji statistik koefisien korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat

kemaknaan P < 0,05.untuk melihat korelasi antar variabel independent dan variabel independent dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan hubungan tingkat pendidikan dengan kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Mandastana.

Kunjungan K4

Tingkat Pendidikan

Total Tinggi Sedang Rendah

n % N % n % n %

Lengkap 5 83,3 2 28,5 8 66,7

Tidak Lengkap 1 16,7 5 71,5 4 33,3 Jumlah 6 100 7 100 12 100 25 100

(7)

ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kunjungan K4,dimana Rho xy < Rho tabel yaitu 0,2067 < 0,3362.

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan hubungan tingkat pengetahuan dengan kunjungan K4 di Puskesmas Mandastana

Kunjungan K4

Tingkat Pendidikan

Total Tinggi Sedang Rendah

n % N % n % n %

Lengkap 8 53,3 3 60 4 80

Tidak Lengkap 7 46,7 2 40 1 20 Jumlah 16 100 5 100 5 100 25 100

Dari tabel 4.6 Menunjukan tingkat pengetahuan baik dengan kunjungan lengkap sebesar 53,3%,sedangkan tingkat pengetahuan kurang dengan kunjungan tidak lengkap sebesar 20%.Hal ini dapat dilihat dari uji statistik Rank Spearman dimana tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan K4,dimana Rho

xy < Rho tabel yaitu 0,024 < 0,3362.

Tabel 4.7 Distribusi responden berdasarkan hubungan sikap dengan kunjungan K4 di Puskesmas Mandastana

Kunjungan K4

Tingkat Pengetahuan

Total Tinggi Sedang Rendah

n % n % n % n %

Lengkap 9 64,3 3 75 3 42,9

Tidak Lengkap 5 35,7 1 25 4 20

Jumlah 14 100 4 100 7 100 25 100

(8)

hubungan yang bermakna antara sikap dengan kunjungan K4.dimana Rho xy < Rho

tabel,yaitu 0,2548 <0,3362.

PEMBAHASAN

1.Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa jumlah ibu hamil di Puskesmas Mandastana yang berpengetahuan baik yaitu sebesar 15 orang (60%) dan 5 orang (20%) yang memiliki pengetahuan kurang,dan dari 15 orang yang memiliki pengetahuan baik ada 8 orang yang melakukan kunjungan K4 secara lengkap dan ada 7 orang yang

melakukan kunjungan K4 secara tidak lengkap. Berdasarkan data perhitungan uji statistic

Rank Spearman hubungan tingkat pengetahuan dengan kunjungan K4 di Puskesmas

Mandastana menunjukan Rho xy < Rho tabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kunjungan K4 di Puskesmas Mandastana tahun 2011.

Berdasarkan kuesioner yang disebar,dari 25 orang ibu hamil,44% tidak dapat menjawab soal no.2 yaitu tentang manfaat pemeriksaan kehamilan,36% tidak dapat menjawab soal no.17 yaitu tentang pengertian kunjungan K4,44% tidak dapat menjawab

soal no.20 yaitu tentang manfaat kunjungan ke empat.Dari angka yang diatas menunjukan hampir mencapai sebagian besar ibu hamil masih kurang memahami dan mengerti tentang manfaat pemeriksaan selama kehamilan,pengertian kunjungan K4 dan

manfaat pemeriksaan atau kunjungan ke empat.Banyak faktor yang mempengaruhi hal-hal tersebut salah satu nya karena kurangnya promosi dan penyuluhan kesehatan terutama tentang kunjungan K4 sehingga banyak ibu hamil yang kurang memahami dan

mengerti tentang kunjungan K4. Perilaku ibu untuk memeriksakan kehamilannya (K4)

akan dipermudah bila ibu yang bersangkutan mempunyai pengetahuan yang baik.

2. Sikap

Berdasarkan penelitian menunjukan ada 14 orang (56%) ibu hamil di

(9)

sikap yang baik ada 9 orang yang memeriksakan kehamilan secara lengkap,dan dari ibu hamil yang memiliki sikap kurang baik ada 4 orang yang memeriksakan kehamilan secara tidak lengkap. Berdasarkan data perhitungan hasil uji statistik Rank Spearman hubungan sikap dengan kunjungan K4 di Puskesmas Mandastana menunjukan Rho xy <

Rho tabel maka Ho diterima,sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kunjungan K4 di Puskesmas Mandastana tahun 2011.

Berdasarkan kuesioner yang disebar,dari pertanyaan no.2,sebesar 28% ibu hamil setuju bahwa memeriksakan kehamilan minimal 4x selama hamil,dan dari

pertanyaan no.7,sebesar 32% ibu hamil cenderung memeriksakan kehamilan ke Dukun Kampung.Dari angka di atas banyak faktor yang mempengaruhi terutama karena kurang maksimal nya pelayanan kesehatan di Puskesmas atau di Tenaga Kesehatan.Selain itu juga karena masih lekat nya nilai-nilai kebudayaan penduduk setempat sehingga para ibu hamil lebih cenderung memeriksakan kehamilan ke Dukun Kampung dari pada ke tenaga kesehatan. Perilaku ibu untuk memeriksakan kehamilan (kunjungan K4) akan

dipermudah bila ibu yang bersangkutan mempunyai sikap yang positif terhadap pemeriksaan kehamilan tersebut.(Notoatmojo,2003)

3. Kunjungan K4

Berdasarkan hasil penelitian ibu hamil dipuskesmas mandastana dari 25 orang responden ada 15 orang (60%) yang melakukan kunjungan (K4) secara lengkap dan ada 10 orang (40%) yang melakukan kunjungan (K4) tidak lengkap. Banyak faktor yang mempengaruhi kunjungan K4,selain pendidikan,pengatahuan dan sikap misal nya

(10)

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Hanya 60% ibu hamil di Puskesmas Mandasatana yang melakukan kunjungan K4 secara lengkap,dan sisanya 40% ibu hamil tidak melengkapi kunjungan K4.

2. Ada 60 % ibu hamil di Puskesmas Mandastana yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik,dan hanya 20% yang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang.

3. Ada 56% ibu hamil di Puskesmas Mandastana yang memiliki sikap dengan kategori baik dan hanya 28% yang memiliki sikap dengan kategori kurang baik

4. Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan K4 di Puskesmas Mandastana.

5. Tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu hamil dengan kunjungan K4.

SARAN

1. Bagi petugas kesehatan terutama bidan agar lebih meningkatkan promosi dan penyuluhan

kesehatan tentang pengertian kunjungan K4, dan manfaat pemeriksaan kehamilan, kepada

masyarakat terutama ibu hamil yaitu memeriksakan kehamilan minimal 1x pada usia kehamilan 0-3 bulan,minimal 1x pada usia kehamilan 4-6 bulan,minimal 2x pada usia kehamilan 7-9 bulan.

2. Bagi ibu hendaknya memeriksakan kehamilan minimal 4 kali, karena itu sangat penting untuk mengetahui dan mencegah bahaya-bahaya pada kehamilan dan persalinan nanti. 3. Bagi peneliti agar bisa meneliti tentang kunjungan K4 dengan variabel yang lain yang

lebih spesifik dan waktu yang lebih lama.sehingga memperluas pengetahuan tentang kunjungan K4.

DAFTAR PUSTAKA

Dep.Kes RI, 1998,”Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak(PWS-KIA)”,Jakarta.

(11)

Depdiknas, 2011, Sistem Pendidikan Nasional,(http:www.depdiknas.go.id) {diakses 28 Maret 2011}

Fauzi, Ahmad, 2011,Faktor-faktor yang mempengaruhi Kehamilan, (http:www.kespro.info) {diakses 27 februari 2011}

Manuaba,IBG,2003,Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.,EGC,Jakarta.

Manuaba,IBG,2003,Kapita Selekta Penatalaksanaan rutin Obstetri Ginekologi dan Kb,EGC,Jakarta.

Mochtar,Rustam,1998,Sinopsis Obstetri,EGC,Jakarta.

Notoatmojo,S.,2002,Metode Penelitian Kesehatan,Rineka Cipta ,Jakarta. Notoatmojo,S.,2003,Metode Penelitian Kesehatan,Rineka Cipta,Jakarta.

Sabri, L.,& Hastono,SP.,2007.Statistik Kesehatan,Rajagravindo Persada,Jakarta.

Saifuddin,AB.,2002,Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Noenatal,Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo,Jakarta.

Salmah,et al,2006,Asuhan Kebidanan Antenatal,EGC,Jakarta.

Sudjana,N & Ibrahim,2001,Penelitian dan Penilaian Pendidikan,Sinar baru Algensido,Bandung.

Gambar

Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan hubungan tingkat pengetahuan dengan

Referensi

Dokumen terkait

Permukaan yang kasar mengakibatkan gaya adhesi (ikatan antara agregat dan pasta) akan semakin kuat. Kebersihan agregat akan mempengaruhi kekuatan beton sebaiknya

Sebuah yayasan juga dapat diartikan sebagai upaya atau aktifitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya.”.

Sungguh telah diterjuninya bersama Rasulullah sebagai gurunya semua perjuangan bersenjata, baik.Badar, Uhud, Khandaq, Tabuk ... pendeknya semua tanpa keculali .... Dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan pada penelitian ini adalah rencana untuk melaksanakan pembelajaran yang akan mengukur meningkatnya keaktifan

0DVDODK GDODP SHQHOLWLDQ LQL \DLWX ³%DJDLPDQD SURVHGXU SHQ\XVXQDQ LQVWUXPHQ HYDOXDVL SHODWLKDQ \DQJ digunakan oleh widyaiswara untuk mengukur keberhasilan pelatihan di Balai

Setelah kelima analisis tersebut menunjukkan kelayakan suatu investasi baik dilihat dari sisi perhitungan analisis dan sisi keinginan investor, maka langkah terakhir dari

The present study emphasizes on the examination of the mediating role of the business process re-engineering in influencing firm performance with manufacturing