• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA YANG BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA YANG BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BERSUMBER DARI MEDIA ONLINE

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Katapang

Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang sarjana pendidikan

oleh

Destia Anggasari

NIM 0806673

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PEMBACA

YANG BERSUMBER DARI MEDIA

ONLINE

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IX SMP Negeri 1

Katapang Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

Oleh Destia Anggasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Destia Anggasari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Pembaca Yang Bersumber

Dari Media Online

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Katapang

Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

Destia Anggasari 0806673

disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP. 197204031999031002

Pembimbing II

Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M. Pd. NIP. 196601081990021001

diketahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia dan rendahnya kemampuan menulis surat pembaca siswa di SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung. Oleh sebab itu, peneliti memanfaatkan media online sebagai sumber pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis surat pembaca siswa.

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini, (1) memperoleh gambaran perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca dengan pemanfaatkan media online; (2) memperoleh gambaran proses pelaksanaan pembelajaran menulis surat pembaca dengan pemanfaatkan sumber dari media online; (3) memperoleh cara mengatasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran menulis surat pembaca dengan pemanfaatkan media online; (4) memperoleh gambaran hasil pembelajaran menulis surat pembaca dengan pemanfaatkan sumber dari media online.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung kelas IX-G dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan permasalahan pembelajaran menulis surat pembaca, peningkatan kemampuan menulis surat pembaca, dan perbaikan surat pembaca. Penelitian ini terdiri atas tiga siklus. Tahap yang dilakukan adalah studi pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan tindakan, evaluasi tindakan, refleksi tindakan, dan analisis tindakan. Dalam melaksanakan prosedur penelitian tersebut, siswa , guru, observer, dan peneliti melakukan kerja sama agar penelitian dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca yaitu menentukan berita yang berasal dari situs internet yang akan dijadikan dasar penulisan surat. Setelah itu, siswa melakukan pengamatan terhadap berita, kemudian menentukan pokok isi berita yang akan dijadikan dasar penulisan surat pembaca. Cara yang dilakukan dalam mengatasi masalah yaitu penjelasan mengenai unsur-unsur surat pembaca yang rinci dan runtut. Penggunaan tema ditentukan berdasarkan kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum siswa kelas IX, yaitu menggunakan tema tentang lingkungan sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menulis surat pembaca dengan memanfaatkan media online mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut dapat terlihat dari rata-rata nilai siswa siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 52, pada siklus II meningkat menjadi 68, pada siklus III menjadi 78 dan pada siklus IV meningkat menjadi 82. Hal tersebut membuktikan bahwa pemanfaatan sumber dari media online dapat meningkatkan kemampuan menulis surat pembaca siswa.

(5)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah ... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II MENULIS SURAT PEMBACA DAN MEDIA BERBASIS INTERNET ATAU ONLINE ... 12

2.1 Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa ... 12

2.1.1 Pengertian Menulis ... 12

2.2.2 Fungsi dan Peranan Surat... 21

2.2.3 Jenis Surat ... 22

2.2.4 Format Surat... 23

2.2.4 Bagian-bagian Surat ... 27

2.2.4 Surat yang Efektif dan Efisien ... 30

2.3 Surat Pembaca ... 30

(6)

2.3.4 Surat Pembaca dalam Surat Kabar Online ... 32

2.3.5 Perbedaan Surat Pembaca dengan Surat Lainnya ... 34

2.4 Media Pembelajaran... 35

2.4.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 35

2.4.2 Fungsi Media Pembelajaran ... 37

2.4.2 Klasifikasi Media Pembelajaran ... 40

2.5 Media Pembelajaran Berbasis Internet (Online) ... 42

2.5.1 Jaringan Internet... 42

2.5.1 E-Learning ... 44

2.5.2 Online Learning ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

3.1 Metode Penelitian ... 51

3.2 Desain Lokasi dan Subjek Penelitian ... 54

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 54

3.2.2 Subjek Penelitian ... 54

3.3 Definisi Operasional ... 55

3.4 Instrumen Penelitian ... 56

3.5 Teknik Pengolahan Data ... 58

3.5.1 Tahap Pengolahan Datan ... 58

3.5.2 Kriteria Penilaian ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1 Deskripsi Perencanaan Tindakan ... 62

4.2 Deskripsi Pelaksanaan ... 66

4.2.1 Siklus I ... 66

4.2.1.1 Perencanaan Siklus I ... 66

4.2.1.2 Pelaksanaan Siklus I ... 71

4.2.1.3 Pengamatan Siklus I ... 73

4.2.1.4 Refleksi ... 81

4.2.2 Siklus II ... 82

(7)

4.2.2.4 Refleksi ... 96

4.2.3 Siklus III... 97

4.2.3.1 Perencanaan Siklus III ... 97

4.2.3.2 Pelaksanaan Siklus III ... 99

4.2.3.3 Pengamatan Siklus III ... 103

4.2.3.4 Refleksi ... 111

4.2.3 Siklus IV ... 112

4.2.4.1 Perencanaan Siklus IV ... 112

4.2.4.2 Pelaksanaan Siklus IV ... 117

4.2.4.3 Pengamatan Siklus IV ... 121

4.2.4.4 Refleksi ... 129

4.3 Analisis Surat Pembaca Siswa dengan Memanfaatkan Media Online ... 130

4.3.1 Analisis Hasil Surat Pembaca Siklus I ... 130

4.3.2 Analisis Hasil Surat Pembaca Siklus II ... 144

4.3.3 Analisis Hasil Surat Pembaca Siklus III ... 159

4.3.4 Analisis Hasil Surat Pembaca Siklus IV ... 173

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 186

4.4.1 Perencanaan Tindakan Pembelajaran Menulis Surat Pembaca dengan Memanfaatkan Media Online ... 186

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Menulis Surat Pembaca dengan Memanfaatkan Media Online ... 187

4.4.3 Hasil Pembelajaran Menulis Surat Pembaca dengan Memanfaatkan Media Online . 189 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 196

5.1 Simpulan ... 196

5.2 Saran ... 199

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam berbahasa ada empat ketampilan yang harus dikuasai, yaitu

menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan tersebut terdapat di

dalam kurikulum sekolah, yang artinya empat keterampilan berbahasa tersebut

wajib diajarkan kepada siswa. Setiap keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan

antara satu dan yang lainnya, dan memiliki kedudukan penting.

Menulis seperti juga halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya,

merupakan suatu proses perkembangan. Kemampuan menulis dianggap sebagai

keterampilan berbahasa yang cukup sulit dan kompleks, karena menuntut

pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus

dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis, serta menuntut

gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara

menarik. Kegiatan bahasa tulis biasanya mendorong siswa untuk

mengekspresikan diri dengan bebas dalam tulisan. (Tarigan, 2008: 9).

Keterampilan menulis tentunya tidak datang dengan sendirinya, harus

dilakukan latihan yang cukup untuk dapat menguasainya. Peck dan Schulz dalam

Tarigan (2008:9) menyatakan, biasanya program-program dalam bahasa tulis

(9)

a) membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis

dapat melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di

dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan

penulis;

b) mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas

dalam tulisan;

c) mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi

dalam ekspresi tulis;

d) mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan

cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan

sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara

bebas.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa keterampilan

menulis merupakan keterampilan yang cukup sulit dan kompleks, dan dapat

diperoleh melalui latihan yang cukup. Keterampilan menulis juga diperlukan

untuk mendorong siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas. Namun pada

kenyataannya, pembelajaran menulis menemui beberapa permasalahan, biasanya

permasalahan ini terletak pada metode atau media pembelajaran yang digunakan

kurang bervariasi, sehingga hal ini berpengaruh pada minat siswa yang

menganggap bahwa pembelajaran menulis ini kurang menarik.

Berangkat dari permasalahan itulah, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian keterampilan menulis. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan

(10)

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti melakukan observasi terlebih

dahulu, observasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan

pembelajaran menulis, khususnya dalam pembelajaran menulis surat. Berdasarkan

hasil observasi yang dilakukan penulis di SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten

Bandung, diketahui bahwa masih banyak kekeliruan siswa dalam menulis surat

pembaca. Alasan yang dikemukakan siswa hampir seluruhnya sama, bahwa

mereka kurang memahami apa yang dimaksud dengan surat pembaca itu sendiri.

Peneliti melakukan wawancara singkat dengan guru bahasa Indonesia di

SMP Negeri 1 Katapang yaitu Rohayati S.Pd, dari wawancara tersebut didapatkan

keterangan bahwa belum ada metode atau media khusus yang digunakan dalam

pembelajaran menulis surat, khususnya menulis surat pembaca.

Berdasarkan hasil observasi yang telah diuraikan, ditemukan permasalahan

dalam pembelajaran menulis, termasuk surat pembaca. Keterbatasan media

pembelajaran merupakan inti permasalahan dalam pembelajaran menulis ini.

Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis adalah memilih dan menggunakan atau memanfaatkan media

pembelajaran yang tepat dan bervariasi, sehingga dapat menarik minat siswa

dalam menulis surat.

Dalam pembelajaran di kelas, guru harus memberikan stimulus kepada

siswa agar mampu mengikuti pembelajaran menulis ini dengan baik. Satu hal

yang dapat digunakan untuk membangkitkan minat siswa untuk menulis adalah

(11)

memberikan kesenangan bagi siswa serta mampu membantu kesulitan siswa

dalam menulis. Dalam kata lain, guru harus mampu membangkitkan minat belajar

pada siswa , untuk tujuan tersebut maka guru perlu memiliki media pembelajaran

media yang kreatif, inovatif, dan variatif, agar bahan ajar dapat diserap siswa

dengan sebaik-baiknya.

Dalam pembelajaran menulis banyak media yang dapat digunakan, salah

satu media yang dapat digunakan yaitu media online. Kemajuan teknologi

membawa kita selalu bersentuhan dengan dunia internet, atau media yang dapat

digunakan dalam pembelajaran yang berbasis internet dapat kita sebut sebagai

media online. Maraknya penggunaan media online yang menampilkan banyak

berita atau informasi ini tentunya memberikan keuntungan bagi masyarakat

karena media ini dapat kita akses setiap saat.

Penggunaan internet juga tidak terbatas pada masyarakat dewasa yang telah

memiliki pemahaman mengenai guna dan manfaat dari penggunaan internet ini,

saat ini remaja juga sudah sangat akrab dengan penggunaan internet ini. Maraknya

penggunaan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter oleh remaja khususnya

yang masih bersekolah, menjadi bukti bahwa penggunaan internet ini bukan

menjadi sesuatu yang langka di kalangan. Munculnya ponsel-ponsel yang sangat

canggih atau biasa disebut Smartphone seperti ponsel Android, BlackBerry, dan

Apple, menjadi hal yang mendorong maraknya penggunaan internet di dunia pada

semua kalangan, karena penggunanya akan dimanjakan dengan kemudahan dalam

(12)

Semua pengguna internet akan diberikan kemudahan dalam memperoleh

berita-berita terhangat yang ada di seluruh dunia kapanpun pengguna inginkan,

mampu bersosialisasi dengan banyak orang tanpa betatapan langsung, dapat

menyuarakan pendapat kita tentang apapun tentunya dengan bahasa yang baik dan

benar, dan yang marak digunakan saat ini adalah penggunaan internet untuk

berbisnis atau biasa disebut dengan bisnis online.

Keuntungan atau kemudahan penggunaan internet ini dapat digunakan

sebagai media pembelajaran yang dapat kita sebut dengan media online. Disain

media online yang paling umum digunakan pada saat ini yaitu berupa situs berita.

Situs berita merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan pengakses

informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita

didalamnya. Content-nya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait

informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum

diskusi, dll; dan atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya, misalnya

games, chat, kuis, dll

Situs berita yang ditampilkan media online diposting bukan hanya setiap

hari, melainkan setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detiknya. Situs berita

tersebut menampilkan realita, peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam

masyarakat baik dalam dan luar negeri. Jadi, informasi yang ditampilkan dalam

media online bersifat aktual dan hangat. Banyak media online yang sering diakses

masyarakat karena memiliki informasi beragam, misalnya kompas.com, detik.com,

(13)

Di dalam pembelajaran menulis terutama dalam pembelajaran menulis surat

pembaca, penggunaan media online ini akan sangat menarik. Berita yang

ditemukan dalam internet dapat dijadikan sumber pembelajaran dalam

pembelajaran menulis surat pembaca ini, dan surat elektronik atau e-mail yang

diakses dengan internet juga dapat digunakan sebagai media untuk menulis surat

itu sendiri. Surat pembaca merupakan surat pribadi yang bersifat resmi, terdapat

di media massa yang disediakan untuk menampung gagasan atau perasaan

pembaca tentang segala sesuatu yang dialaminya. Berita-berita yang terdapat di

dalam internet juga dapat dikritisi oleh siswa dengan menyatakan perasaannya

terhadap berita tersebut dalam bentuk surat pembaca, yang akan ditampilkan

dalam kolom khusus surat pembaca dalam situs berita online, salah satu situs

internet yang menyediakan kolom surat pembaca yaitu kompas.com.

Sebagai tenaga pendidik atau guru, penggunaan media online ini dapat

disesuaikan antara jenjang pendidikan dan tema yang akan digunakan dengan

pembelajaran di kelas tersebut. Situs berita yang ada di dalam internet biasanya

sudah membagi kategori berita yang dipaparkan, dibagi ke dalam kategori bisnis,

ekonomi, sosial, budaya, pangan, lingkungan, dan pendidikan. Dengan pembagian

kategori seperti ini juga memudahkan guru dalam memilih berita yang akan

digunakan sebagai sumber belajar. Kategori yang menarik dan berhubungan

dengan siswa itu sendiri, sehingga siswa akan mudah untuk memahami isi dari

berita tersebut, misalnya kategori pendidikan dan lingkungan yang dapat

(14)

Kemampuan untuk menulis surat sederhana dengan kalimat-kalimat yang

tepat, merupakan kualifikasi minimal yang perlu diajarkan guru. Surat pembaca

ini dapat berisi pendapat atau opini siswa sebagai pembaca, dalam mengomentari

berita atau informasi yang berasal dari media online tersebut. Siswa dapat menulis

secara bebas, mengemukakan opininya dalam surat tersebut.

Atas dasar pemikiran tersebut, akhirnya penulis memilih judul Peningkatan

Keterampilan Menulis Surat Pembaca yang Bersumber dari Media Online

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IX SMP Negeri 1

Katapang Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014).

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan yang dipaparkan, makan penulis mengidentifikasi

permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian ini adalah sebagai berikut;

1) Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dan

kompleks, dibutuhkan latihan yang cukup dan teratur agar dapat

menguasai keterampilan ini;

2) Keterbatasan fasilitas yang ada di sekolah sehingga pembelajaran menulis

tidak dapat berkembang dan menjenuhkan;

3) Kurang variatifnya media yang digunakan dalam pembelajaran menulis

surat, sehingga membuat pembelajaran ini terasa sulit dan kurang menarik

(15)

4) Kurangnya penjelasan tentang jenis-jenis surat oleh guru, sehingga siswa

sering sekali merasa kesulitan membedakan antara satu jenis surat dengan

surat yang lainnya;

5) Kurangnya latihan menulis yang dilakukan oleh siswa sehingga

kemampuan menulisnya tidak berkembang, hal ini juga dipicu oleh hasil

menulis yang jarang sekali dikoreksi oleh guru.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis dalam penelitian ini

membatasi masalah, yaitu yang berkaitan dengan pembelajaran menulis surat

pembaca yang bersumber media online sebagai upaya untuk meningkatkan

keterampilan menulis siswa kelas IX SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten

Bandung. Media online yang digunakan dalam penelitian ini yang berisi

berita-berita yang dapat dikritisi, sehingga siswa dapat dengan mudah memberikan

tanggapan atau kritikannya mengenai berita tersebut.

1.4Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penulis

(16)

1) Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang

bersumber dari media online pada siswa kelas IX-G SMPN 1 Katapang

Kabupaten Bandung?

2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang

bersumber dari media online pada siswa kelas IX-G SMPN 1 Katapang

Kabupaten Bandung?

3) Bagaimana hasil pembelajaran menulis surat pembaca yang bersumber

dari media online pada siswa kelas IX-G SMPN 1 Katapang Kabupaten

Bandung?

4) Bagaimana tanggapan siswa kelas IX-G SMPN 1 Katapang Kabupaten

Bandung terhadap media online yang digunakan dalam pembelajaran

menulis surat pembaca ini?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan tujuan

penelitian ini adalah untuk:

1) Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang

bersumber dari media online pada siswa kelas XI-G SMPN 1 Katapang

Kabupaten Bandung.

2) Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang

bersumber dari media online pada siswa kelas XI-G SMPN 1 Katapang

(17)

3) Mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis surat pembaca yang

bersumber dari media online pada siswa kelas XI-G SMPN 1 Katapang

Kabupaten Bandung.

4) Mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis surat

pembaca yang bersumber dari media online pada siswa kelas XI-G SMPN

1 Katapang Kabupaten Bandung.

1.6 Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara agar pembelajaran

menulis tidak lagi dianggap menjenuhkan dan terasa sulit. Dengan

penelitian ini pula, peneliti berharap pengajaran Bahasa Indonesia menjadi

lebih kaya dengan media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam

memberikan pembelajaran bahasa Indonesia yang lebih menarik bagi siswa.

2) Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Sebagai calon guru Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini dapat

dijadikan gambaran pengalaman dan bekal ketika kelak mengajar, dan dapat

menerapkannya dengan baik dalam pembelajaran menulis.

(18)

Guru dapat memperoleh gambaran mengenai pembelajaran menulis surat

pribadi yaitu menulis surat pembaca, dengan pemanfaatan media online, dan

dapat menerapkannya dengan baik di dalam kelas.

3. Bagi Siswa

Siswa mengembangkan serta meningkatkan kemampuannya dalam menulis

dengan terlebih dahulu kritis menanggapi hal yang dipaparkan melalui

media online.

4. Bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk

meningkatkan mutu keterampilan menulis siswa dengan pemanfaatan media

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Metodologi Penelitian

Syamsuddin dan Vismaia (2009:14) menjelaskan bahwa metodologi

penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan

secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan

agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah penelitian tindakan (action

research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran

dikelasnya (Arikunto, Suhardjono, & Supardi, 2010:58). Penelitian Tindakan

Kelas, terdiri dari tiga kata yangh dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut.

1) Penelitian-kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

2) Tindakan-suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

(20)

3) Kelas-adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru. Batasan yang ditulis untuk

pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk

melumpuhkan pengertian yang salah dan difahami secara luas oleh umum

dengan “ruangan tempat guru mengajar”. Kelas bukan wujud ruangan

tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar.

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat

disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas

(Arikunto, 2010:130).

Arikunto (2010:137-140) mengungkapkan bahwa sebenarnya ada

beberapa model yang dapat diterapkan dalam penelitian tindakan kelas (PTK),

tetapi yang paling dikenal dan biasa digunakan adalah model yang dikemukakan

(21)

empat langkah (dan pengulangannya), yang disajikam dalam bagan sebagai

berikut ini.

1) Tahap 1: Perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

2) Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi

rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang

perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat

dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus

pula berlaku wajar. Tentu saja membuat modifikasi tetap diperbolehkan,

selama tidak merubah prinsip. Hindari kekakuan.

3) Tahap 3: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.

Sebetulnya kurang tepat kalu pengamatan ini dipisahkan dengan

pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada

waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam

waktu yang sama.

4) Tahap 4: Refleksi atau Pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah terjadi. Istilah “refleksi” sebetulnya lebih tepat

dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,

kemudian berhadapan dengan peneliti dan subjek peneliti (dalam hal ini

siswa-siswa yang diajar), untuk bersama-sama mendiskusikan

(22)

3. 2 Desain Lokasi dan Subjek Penelitian

3. 2. 1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Katapang Kabupaten Bandung kelas IX-G. Pemilihan SMPN 1 Katapang

didasarkan pada pertimbangan:

1) Letak sekolah yang berada di daerah kabupaten, dimana penggunaan

terhadap media online masih belum berkembang,

2) Jarak tempat tinggal peneliti dengan tempat penelitian cukup dekat, dan

3) SMPN 1 Katapang adalah almamater dari peneliti, sehingga hal ini

memudahkan peneliti dalam hal perizinan sekaligus dalam pelaksanaan

penelitian.

3. 2. 2 Subjek Penelitian

Subjek pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IX-G di

SMPN 1 Katapang Kabupaten Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 38

orang siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Rohayati S.Pd selaku guru

Bahasa dan Sastra Indonesia mengenai karakteristik siswa kelas IX adalah

siswa yang sangat aktif dan memiliki motivasi dalam mengikuti

pembelajaran, terlebih karena mereka akan menghadapi Ujian Nasional di

tahun 2014 mendatang.

Penelitian terhadap subjek kelas IX-G ini dilakukan di awal semester

(23)

Karena mulai semester genap, siswa kelas IX akan difokuskan pada

pelaksanaan Ujian Nasional.

3. 3 Definisi Operasional

Berikut akan dipaparkan definisi dari masing-masing variabel yang

terdapat dalam penelitian ini;

1) Menulis

Menulis adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa, selain

menyimak, berbicara dan membaca. Menulis adalah keterampilan yang

bersifat aktif. Menulis juga merupakan keterampilan berbahasa yang

paling kompleks dan sulit untuk dipelajari karena memerlukan latihan

yang cukup, agar tercipta tulisan yang baik dengan ide dan gagasan yang

baik pula di dalamnya.

2) Surat Pembaca

Surat pembaca dapat dikatakan salah satu dari jenis surat pribadi, karena

dikirimkan atas nama pribadi. Surat pembaca berisikan pendapat pribadi

penulis terhadap suatu hal, baik itu yang ada di dalam berita maupun

hal-hal yang ada disekitarnya, dengan tujuan agar pendapat penulis dapat

dilihat oleh seluruh masyarakat melalui media cetak ataupun media online.

3) Media Online

Media online adalah media berbasis intenet, yaitu berarti untuk

mengaksesnya diperlukan perangkat internet, yang di dalamnya terdapat

(24)

3. 4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

(Arikunto, 2006:160)

Adapun instrumen peneliti yang penulis gunakan, antara lain :

1) Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisi pedoman atau tatacara untuk melakukan

wawancara kepada guru mengenai kesulitan siswa dalam pembelajaran

menulis, sebelum proses penelitian berlangsung. Sehingga dalam

pelaksanaan penelitian, peneliti dapat merumuskan kesulitan yang

dipaparkan guru dan siswa, dan mencari solusi untuk mengatasi kesulitan

tersebut. Wawancara dilakukan satu kali kepada guru maupun siswa.

2) Pedoman observasi

Pedoman observasi digunakan ketika peneliti akan mengamati seluruh

aktivitas pada saat tindakan itu berlangsung. Pada tahap ini, peneliti

melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan

terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung, yang bertindak menjadi

observer pada penelitian ini adalah Guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia kelas IX-G dan teman sekelas di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

(25)

Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat dan mengamati seluruh

kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran (tindakan) itu

berlangsung. Catatan lapangan disusun setelah proses pembelajaran

(tindakan) telah selesai.

4) Jurnal Siswa

Jurnal siswa ini berbentuk pertanyaan yang berisi tentang reaksi, perasaan,

dan tanggapan siswwa terhadap proses pembelajaran. Pertanyaan dalam

jurnal, sebagai berikut.

1. Kesan apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran menulis surat

pembaca hari ini?

2. Apa yang dapat kamu pelajari dari pembelajaran hari ini mengenai

surat pembaca?

3. Apa saja kesulitan yang kamu dapatkan dalam pembelajaran

menulis surat pembaca ini?

4. Apa saran yang dapat kamu berikan untuk pembelajaran yang akan

datang?

5. Secara keseluruhan, bagaimana perasaanmu mengenai

pembelajaran hari ini? Senang/Biasa saja/Tidak suka.

5) Angket

Angket yang digunakan adalah angket pratindakan dan angket sikap siswa.

Angket pratindakan digunakan untuk mengetahui pendapat siswa

mengenai pembelajaran menulis surat pembaca dengan menggunakan

(26)

sikap siswa terhadap pembelajaran menulis surat pembaca dengan

memanfaatkan media online.

6) Lembar Tes Kemampuan Siswa

Lembar tes kemampuan ini diberikan kepada siswa setiap siklusnya, yang

berbentuk lembar khusus untuk menulis surat. Lembar tes ini digunakan

untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis surat pembaca dengan

menggunakan media online, dengan tujuan melihat proses pembelajaran

menulis siswa, apakah ada peningkatan atau tidak.

3. 5 Teknik Pengolahan Data

3. 5. 1 Tahap Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka tahap yang harus dilakukan peneliti selanjutnya

adalah tahap pengolahan data. Tahap pengolahan data ini mengacu pada

siklus penelitian kelas, yaitu sebagai berikut.

1) Permasalahan (Identifikasi Masalah)

Tahapan ini disusun berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam PTK

harus benar-benar merupakan masalah-masalah yang dihayati oleh guru

dalam praktik pembelajaran yang dikelolanya. Permasalahan tersebut

dapat bermula dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi

pembelajaran, atau hasil belajar siswa.

(27)

Dalam tahap perencanaan ini peneliti menentukan titik fokus peristiwa

yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian

membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti

merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

Selanjutnya tahapan perencanaan ini disusun berdasarkan hasil studi

pendahuluan, pada siklus ke-1 perencanaan disusun berdasarkan refleksi

observasi awal, perencanaan siklus ke-2 disusun berdasarkan siklus ke-1,

dan begitu seterusnya sampai tujuan dari penelitian tercapai dengan hasil

yang memuaskan.

3) Pelaksanaan

Dalam tahap ini perlu diingat bahwa peneliti harus mengingat dan

berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi

harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dapat dikatakan bahwa, tahap

ini adalah tahap berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang sebelumnya

sudah dipersiapkan dan direncanakan dengan baik pada tahap

perencanaan.

4) Pengamatan

Tahap ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengamat yaitu oleh guru

dan peneliti saat proses pembelajaran. Pengamatan ini akan menjadi acuan

untuk melaksanakan siklus selanjutnya. Dalam tahap ini harus dilakukan

pencatatan sedikit demi sedikit apa yang terjadi, agar dapat diperoleh data

yang akurat.

(28)

Pada tahap ini, peneliti melakukan identifikasi untuk memperbaiki

pembelajaran pada siklus selanjutnya. Jika penelitian ini dilakukan melalui

beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan

rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila menghentikan

kegiatannya.

Berikut model penelitian penelitian tindakan kelas yang digambarkan

dalam gambar di bawah ini.

(29)

3. 5. 2 Kriteria Penilaian

Berikut ini adalah kriteria penilaian menulis surat pembaca dengan

menggunakan media online.

c. Pendapat didasari oleh

alasan yang logis

3. Kelengkapan

unsur surat

pribadi (surat

pembaca)

a. Tanggal, judul dan tujuan

b. Paragraf pembuka

kesalahan tanda baca

(30)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan

Setelah melaksanakan semua kegiatan dalam penelitian, penulis dapat

mengemukakan simpulan mengenai perencanaa tindakan, pelaksanaan

tindakan, hasil pembelajaran dan respon siswa berkaitan dengan peningkatan

keterampilan menulis surat pembaca yang bersumber dari media online di

SMP Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil penelitian

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

 Perencanaan pembelajaran menulis surat pembaca yang

bersumber dari media online dirancang dalam pemetaan silabus

dan silabus yang dikemudian dikembangkan menjadi rencana

pembelajaran yang memuat berbagai komponen, seperti

kompetensi dasar, materi pokok, tujuan pembelajaran, skenario

pembelajaran, metode pembelajaran, sumber dan alat

pembelajaran, evaluasi, serta refleksi. Berita yang berasal dari

media online, digunakan pada kegiatan kelompok dan kegiatan

tes individu, penggunaan contoh surat pembaca yang digunakan

juga berasal dari media online, yaitu situs surat kabar online

(31)

pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan pada setiap siklus

mencakup dua tahapan evaluasi, yakni evaluasi proses yang

mencakup aktivitas siswa selama pembelajaran dan evaluasi

proses yang mencakup aktivitas siswa selama pembelajaran dan

evaluasi hasil dengan cara memeriksa hasil surat pembaca siswa.

Instrumen pendukung lainnya berupa catatan lapangan, jurnal

harian siswa, lembar aktivitas siswa serta lembar aktivitas guru

harus disusun dan dipersiapkan dengan matang.

 Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran menulis surat

pembaca dengan memanfaatkan media online dilaksanakan

sebagai berikut.

a) Siswa diperkenalkan dengan media online yang diharapkan

dapat membantu siswa dalam menuangkan ide atau gagasan

dalam menulis surat pembaca.

b) Siswa diberi kebebasan untuk bertanya, baik mengenai

materi mengenai surat pembaca maupun pemanfaatan

media online yang disampaikan oleh guru untuk

memperdalam pemahaman siswa.

c) Siswa membuat surat pembaca berdasarkan pengembangan

yang sesuai dengan apa yang tertuang dalam berita yang

berasal dari media online yang ditampilkan guru di depan

kelas.

 Berdasarkan hasil pembelajaran menulis surat pembaca dari

(32)

dengan nilai yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya. Siklus

pertama, skor tertinggi 72 dengan kategori baik (B) dan skor

terendah 32 dengan kategori nilai kurang (D). Siklus kedua, skor

tertinggi 88 dengan kategori nilai baik (A) dan skor terendah 48

dengan kategori nilai cukup (C). Siklus ketiga, skor tertinggi 92

dengan kategori nilai sangat baik (A) dan nilai terendah 64

dengan kategori nilai cukup (B). Siklus keempat, skor tertinggi 92

dengan kategori nilai sangat baik (A), dan nilai terendah 72

dengan kategori nilai baik (B).

Pada siklus pertama, 2 siswa mendapat nilai dengan kategori

kurang (D), 26 siswa memperoleh nilai cukup (C), dan 9 siswa

memperoleh nilai baik (B) dengan rata-rata nilai 52. Pada siklus

kedua, yang memperoleh nilai dengan kategori cukup (C)

sebanyak 13 siswa, 16 siswa memperoleh nilai baik (B) dan

memperoleh nilai kategori sangat baik (A), rata-rata nilai 68. Pada

siklus ketiga 23 siswa memperoleh nilai baik (B), dan 11 siswa

memperoleh nilai sangat baik (A) serta nilai rata-rata 78.

Sedangkan pada siklus terakhir 27 siswa memperoleh nilai baik

(B), dan 11 siswa memperoleh nilai sangat baik (A) serta nilai

rata-rata 82.

 Berdasarkan respon siswa berkaitan dengan pemanfaatan media

online dalam pembelajaran menulis surat pembaca diketahui,

(33)

berkomentar dari total siswa hadir sebanyak 37siswa. Pada siklus

kedua, respon positif diperoleh dari 31 siswa dan negatif dari 3

siswa dari total siswa hadir sebanyak 34 siswa. Pada siklus ketiga,

30 siswa berkomentar positif, 1 siswa berkomentar negatif dan 3

siswa tidak memberikan komentar dari total siswa hadir 34 siswa.

Sedangkan pada siklus keempat 35 siswa berkomentar posistif, 1

siswa berkomentar negatif, dan 2 siswa tidak memberikan

komentarn dari total siswa hadir 38 siswa. Secara keseluruhan,

media online disukai siswa dalam membantu menulis surat

pembaca.

5. 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang perlu diperhatikan

terkait dengan upaya peningkatan menulis surat pembaca yang bersumber

dari media online adalah sebagai berikut.

Pemanfaatan sumber media online dalam peningkatan menulis

surat pembaca memiliki peranan yang cukup penting, terbukti

dari hasil surat pembaca siswa yang mengalami peningkatan

bertahap. Hal ini dapat dijadikan alternatif media bagi guru untuk

mengajarkan pembelajaran menulis surat pembaca. Guru juga

dapat menggunakan media online untuk jenis surat pribadi dengan

(34)

 Karena kegiatan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang

kompleks, membutuhkan waktu yang panjang dan melelahkan

hingga dalam pembelajaran menulis surat membutuhkan suasana

yang menyenangkan. Seorang guru dituntut untuk mampu

menggunakan media yang dapat menarik minat siswa dan mampu

menciptakan suasana menyenangkan tersebut dengan teknik

apapun agar siswa tidak merasa bosan dan termotivasi

mengembangkan keterampilannya tanpa menghilangkan tujuan

(35)

A, Alek dan Achmad H.P. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. (2010).

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Aisyah. Yang Bermanfaat Kenapa Ditinggalkan. (2013)

Akhadiah, Subarti., Maidar G.Arsjad., dan Sakura H.Ridwan,. Pembinaan

Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (2010).

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono., dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas.

(2010). Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. (2011). Jakarta: Rajawali Pers.

Belaeminus. Atap Sekolah Jebol, SDN Kramatjati 27 Belajar di Mushala. (2013).

Dalle. SMKN 1 Pinrang Dirikan Bank Sampah di Sekolah. (2013).

Daryanto. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Tercapainya

Tujuan Pembelajaran. (2010). Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

(2005). Jakarta: Balai Pustaka.

Desi. Tumbuh Kembanglah Pohonku. (2013)

Diela. Ide-ide Siswa Seputar Sampah Jakarta. (2013).

Diela. “Daun Raksasa” di Sekolah Ramah lingkungan. (2013).

Dzalika. Memelihara Mahoni dengan Hati. (2013)

Fitriana. Komitmen Cinta Lingkungan, Pramuka SMK Jalan Kaki ke Sekolah.

(36)

Menggunakan Media Foto Esai Jurnalistik (Penelitian Tindakan Kelas Pada

Kemampuan Siswa Kelas X SMA Angkasa, Lanud Husein Sastranegara Tahun

Ajaran 2011/2012). Skripsi Sarjana Pendididkan pada FPBS UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Hidayat. Palyja Luncurkan Sahabar Air Cilik. (2013).

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik Edisi Ketiga. (2001). Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Latief. Carefour dan TNT Tanam 500 Pohon di Jabodetabek. (2013).

Livia. Hutan Sekolah di SMAK Trimulia Bandung. (2013).

Melisa. Hutan Sekolah (SMA Kristen Terang Bangsa). (2013).

Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa Panduan ke Arah Kemahiran

Berbahasa. (1994). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nurfuadah. “Green Action-Ini Pohon Saya” Sambangi SMAN 70. (2012).

Nurhadi. Tata Bahasa Pendidikan. (1995). Semarang: IKIP Semarang Press.

Nurhadi., Dawud., dan Pratiwi. Bahasa Indonesia Untuk SMP Kelas VII. (2006).

Jakarta: Erlangga.

Nurhadi., Dawud., dan Pratiwi. Bahasa Indonesia Untuk SMP Kelas IX. (2007).

Jakarta: Erlangga.

Prasojo, Lantip Diat. Teknologi Informasi Pendidikan. (2011). Yogyakarta: Gava

Media.

Purwaningsih, Eko. Mengenal Surat Menyurat. (2007). Jakarta: Ganeca Exact.

Riri. Bank Penyelamat Lingkungan. (2013)

(37)

Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. 1988. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Supinah, Pien., dan Suhendar. MKDU Bahasa Indonesia Pengajaran dan Ujian

Keterampilan Membaca & Keterampilan Menulis. (1992). Bandung: Pionir

Jaya.

Sutopo, Ariesto Hadi. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.

(2012). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syamsuddin., dan Vismaia. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. (2009).

Bandung: Rosda.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. (2008).

Bandung: Angkasa bandung.

kompas.com/

kompasmuda.com/

Referensi

Dokumen terkait

Perangkat elektronis rancangan Akuisisi data pengukuran Temperatur ini antara lain : sensor temperatur LM35, penguat non inverting sebagai buffer menggunakan op-amp TL082,

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk. Instrumen Instrumen Contoh b)

Pengaruh Penerapan Metode Scientific Terhadap Literasi Sains Siswa Smp Pada Topik Polusi. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Budgeting) dalam Sistem Akuntabilitas Pemerintah Daerah”. “Menyongsong Era Baru Akuntansi Pemerintahan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG. Universitas Pendidikan Indonesia

In considering the class consciousness of the proletariat, Marxists are therefore not concerned with the ideas of individual workers about their position in society (no matter

Penulisan skripsi ini dilakukan melalui pendekatan yuridis yaitu pendekatan yang menjadikan peratutan perundang-undangan sebagai rujukan dan pendekatan empiris yaitu

Siswa yang berasal dari luar kota Malang dapat melakukan daftar ulang dengan mentransfer uang: 50 % dari uang pangkal ke ke nomor rekening 144-00-1482901-1 BANK MANDIRI