• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM SERVICE CONVENIENCE TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI CROWN HOTEL TASIKMALAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROGRAM SERVICE CONVENIENCE TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI CROWN HOTEL TASIKMALAYA."

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROGRAM SERVICE CONVENIENCE TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI

CROWN HOTEL TASIKMALAYA

(Survei Pada Tamu Yang Menginap di Crown Hotel Tasikmalaya)

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh

Mayangsari Nindiya Puteri 0900921

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

PENGARUH PROGRAM SERVICE CONVENIENCE TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP

DI CROWN HOTEL TASIKMALAYA

(Survei Pada Tamu Yang Menginap di Crown Hotel Tasikmalaya)

Oleh

Mayangsari Nindiya Puteri

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilm Pengetahuan Sosial

© Mayangsari Nindiya Puteri Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)

PENGARUH PROGRAM SERVICE CONVENIENCE TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP

DI CROWN HOTEL TASIKMALAYA

(Survei Pada Tamu Yang Menginap di Crown Hotel Tasikmalaya)

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS NIP. 19611022 1986031 002

Pembimbing II

Dewi Pancawati N., S.Pd.,MM NIP. 19791130 200912 2 004

Mengetahui Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

HP.Diyah Setyorini,MM NIP. 19810328 200812 1 002

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

(4)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Mayangsari Nindiya Puteri, 0900921 Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya” (Survei Pada Tamu Yang Menginap di Crown Hotel Tasikmalaya). Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS dan Dewi Pancawati Novalita, S.Pd.,MM.

Peningkatan sektor pariwisata harus didukung dengan meningkatkan sektor industri pendukung terutama sarana akomodasi seperti hotel Pengembangan pariwisata di kota Tasikmalaya salah satunya dengan pengembangan produk wisata, yaitu akomodasi, amenities, aksesibility dan atraksi. Persaingan usaha akomodasi hotel pun begitu tinggi seiring tumbuhnya hotel-hotel baru yang berkembang di kota Tasikmalaya, salah satunya Crown Hotel yang merupakan salah satu hotel pelopor di Kota Tasikmalaya. Namun kurangnya minat tamu untuk menginap di Crown Hotel seiring berkembangnya hotel-hotel baru di Kota Tasikmalaya menunjukan adanya masalah di Crown Hotel sehingga dilakukan strategi untuk meningkatkan keputusan menginap di Crown Hotel Tasikmalaya. Sample dalam penelitian ini adalah tamu yang menginap di Crown Hotel Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dan verifikatif dan metode yang digunakan explanatory survey. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden, dengan teknik penarikan sampel yaitu

simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan Path Analysis.

Variabel independent dari penelitian ini adalah service convenience (X) yang memiliki dimensi yaitu decision convenience, access convenience, transaction

convenience, benefit convenience, dan post-benefit convenience. Variabel

dependent yaitu keputusan menginap (Y) yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanggapan tamu tentang service convenience terhadap keputusan menginapsecara umum dinilai tinggi. Faktor yang mendapat penilaian yang tinggi yaitu

post-benefit convenience, sedangkan keputusan menginap yang memiliki penilaian

paling tinggi ialah jumlah pembelian. Pembentuk dimensi service convenience

yang memiliki pengaruh paling tinggi terhadap keputusan menginap adalah

post-benefit convenience. Temuan penelitian menunjukan bahwa service convenience

memiliki pengaruh terhadap keputusan menginap.

(5)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

(6)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 13

1.3Tujuan Penelitian ... 13

1.4Kegunaan Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 15 2.1 Kajian Pustaka ... 15

2.1.1 Service Convenience ... 15

2.1.1.1 Service Convenience dalam Manajemen Pemasaran Jasa ... 15

2.1.1.1.1 Dimensi Service Convenience ... 24

2.1.1.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Servive Convenience ... 27

2.1.1.2 Service Convenience Dalam Pemasaran Hotel ... 28

2.1.2 Konsep Keputusan Menginap... 31

2.1.2.1 Pengertian Keputusan Menginap ... 31

2.1.2.2 Proses Pengambilan Keputusan Menginap ... 33

2.1.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menginap ... 41

2.1.3 Pengaruh Service Convenience Terhadap Keputusan Menginap... 43

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 45

(8)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2.1 Paradigma Penelitian ... 54

2.3 Hipotesis ... 54

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 56

3.1 Objek Penelitian ... 56

3.2 Metode Penelitian ... 56

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metodologi yang Digunakan ... 56

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 57

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 63

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 65

3.2.4.1 Populasi ... 65

3.2.4.2 Sampel ... 65

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 66

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 67

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 69

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 69

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 72

3.2.7 Teknik Rancangan Analisis Data ... 73

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 73

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis ... 74

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 81

4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Crown Hotel Tasikmalaya ... 81

4.1.1 Profil Perusahaan ... 81

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 81

4.1.1.2 Sejarah Crown Hotel Tasikmalaya... 82

4.1.1.3 Produk dan Jasa Yang ditawarkan ... 83

4.1.2 Profil Responden Yang Memutuskan Menginap di Crown Hotel ... 85

(9)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Pekerjaan ... 87 4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasian Dan Jenis

Kamar ... 88 4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menginap Dan

Penghasian ... 90 4.1.2.5 Alasan Tamu Memilih Menginap di Crown Hotel Tasikmalaya 91 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Service Convenience ... 92

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Service Convenience Berdasarkan

Decision Convenience ... 92 4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Service Convenience Berdasarkan

Access Convenience ... 94 4.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Service Convenience Berdasarkan

Transaction Convenience ... 95 4.2.4 Tanggapan Responden Terhadap Service Convenience Berdasarkan

Benefit Convenience ... 97 4.2.5 Tanggapan Responden Terhadap Service Convenience Berdasarkan

Post-benefit Convenience ... 98 4.2.2.1 Rekapitulasi Pelaksanaan Service Convenience Crown Hotel

Tasikmalaya ... 100 4.3 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Menginap ... 102

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan MenginapBerdasarkan Pemilihan Produk atau Jasa ... 102 4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan MenginapBerdasarkan

Pemilihan Merek ... 104 4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan MenginapBerdasarkan

Pemilihan Saluran Pembelian (Pemesanan) ... 105 4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan MenginapBerdasarkan

(10)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan MenginapBerdasarkan

Jumlah Pembelian (Jumlah Pemesanan Kamar) ... 110

4.3.6 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan MenginapBerdasarkan Metode Pembayaran ... 111

4.3.3.1 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Mengenai Keputusan Menginap di Crown Hotel Tasikmalaya ... 112

4.4 Pengaruh Service Convenience Terhadap Keputusan Menginap di Crown Hotel Tasikmalaya... 114

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 122

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... 122

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 123

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 125

5.1 Kesimpulan ... 125

5.2 Rekomendasi ... 126

(11)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia

Tahun 2007-2011 ... 3

Tabel 1.2 Wisatawan Mancanegara Dan Wisatawan Nusantara yang Datang Ke Jawa Barat Tahun 2009-2011 ... 5

Tabel 1.3 Jumlah Hotel, Kamar, Tempat Tidur, dan Jumlah Tamu Menurut Jenis Hotel di Kota Tasikmalaya Tahun 2012 ... 7

Tabel 1.4 Statistic Report CrownHotel Tasikmakaya Tahun 2008-2012 ... 9

Tabel 1.5 Jumlah Tamu yang Menginap di Crown Hotel Tasikmalay Berdasarkan Karakteristik Tamu ... 10

Tabel 2.1 Definisi Keputusan Pembelian Menurut Beberapa Ahli ... 32

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Pengaruh Service Convenience terhadap Keputusan Tamu untuk menginap di Crown Hotel Tasikmalaya ... 45

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 58

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas ... 69

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 72

(12)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.2 Paket Dan Fasilitas Meeting Yang DitawarkanCrown Hotel

Tasikmalaya ... 60

Tabel 4.3 Karakteristik Jenis Tamu Crown Hotel Berdasarkan Jenis Kelamin ... 85

Tabel 4.4 Keterkaitan Antara Pendidikan Dan Pekerjaan Tamu ... 86

Tabel 4.5 Keterkaitan Antara Penghasilan Dan Jenis Kamar Tamu Yang Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya ... 87

Tabel 4.6 Keterkaitan Antara Lama Menginap Dan Penghasilan Tamu Yang Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya ... 89

Tabel 4.7 Alasan Tamu Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya ... 90

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Empat Karakteristik Jasa ... 19

Gambar 2.2 Model of Service Convenience ... 28

Gambar 2.3 Model 5 Tahap Proses Keputusan Menginap ... 35

Gambar 2.4 Model Perilaku Pembeli ... 38

Gambar 2.5 Model Keputusan Pembelian ... 39

Gambar 2.6 Faktor Mempengaruhi Tingkah Laku Tamu ... 41

Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran ... 54

Gambar 2.8 Paradigma Penelitian ... 55

Gambar 3.1 Struktur Kausal Antara X dan Y ... 63

(13)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan salah satu industri yang memiliki pertumbuhan pembangunan yang cepat. Saat ini sektor pariwisata banyak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan serta jumlah pembelanjaan yang dikeluarkan selama melakukan kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

(14)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia merupakan salah satu negara pariwisata yang memiliki keanekaragaman budaya, bahasa, agama serta kekayaan alam yang tidak dimiliki oleh negara lain yang dapat menarik minat para pengunjung asing maupun lokal. Pariwisata di Indonesia mulai ditangani secara serius pada tahun 1980-1990 ketika minyak bumi sebagai sumber devisa mengalami kemerosotan, yang disadari oleh para ahli bahwa cadangan migas akan habis pada beberapa dekade ke depan sehingga perlu dicarikan alternatif penggantinya sebagai sumber devisa negara.

Kegiatan pariwisata di seluruh dunia memiliki sifat yang multiplier effect

atau berdampak bagi banyak hal disekitarnya, maka jumlah angka yang besar yang disumbangkan oleh kegiatan pariwisata tersebut datang dari berbagai hal yang berkaitan ketika kegiatan pariwisata sedang dilakukan oleh wisatawan dari suatu negara. Mulai dari industri-industri pariwisata yang terkait seperti hotel, restoran, dan lain sebagainya, serta usaha-usaha kecil yang mendukung industri pariwisata tersebut. Untuk negara-negara yang perekonomiannya belum terlalu maju, pariwisata dapat memberikan kontribusi yang besar yaitu mampu menghasilkan pemasukan dan meningkatkan ekonomi pada suatu negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang merasakan dampak dari kegiatan pariwisata.

(15)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia untuk berkembang lebih maju. (Sumber: www.indonesia.go.id, 20 April 2012). Meningkatnya jumlah orang yang melakukan perjalanan wisata, berarti semakin banyak tuntutan kebutuhan yang harus tersedia. Semakin meningkatnya kebutuhan tersebut mendorong pihak yang terlibat dalam industri pariwisata untuk berupaya menyediakan produk wisata bagi orang-orang yang melakukan perjalanan wisata. Industri pariwisata tidak berdiri sendiri, tapi merupakan suatu industri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan produk yang berbeda satu dengan yang lainnya, berbeda dalam besar perusahaannya, lokasi, organisasi, dan fungsi serta metode yang digunakan dalam pemasarannya. Data laporan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia dari periode tahun 2008 sampai tahun 2012 menunjukan peningkatan dari tahun ke tahunnya jumlah penerimaan devisa naik secara signifikan, dari perolehan sebesar US$ 7.603,45 juta di tahun 2010 naik 12,51 persen menjadi US$ 8.554,39 juta di tahun 2011. Hal tersebut terjadi karena wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mengalami pertumbuhan. Hal ini di buktikan pada tabel 1.1 yang menunjukan peningkatan dalam hal jumlah kunjungan wisman ke Indonesia.

TABEL 1.1

(16)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS

Dilihat dari tabel 1.1 pariwisata Indonesia mengalami peningkatan selama tahun 2011. Dari target wisatawan mancanegara 7,1 juta orang, Indonesia mampu mendatangkan sebanyak 7,6 juta orang tahun lalu. Perolehan jumlah wisatawan itu tumbuh 9,24 persen dibanding tahun 2010. Bahkan, kinerja pariwisata Indonesia mengalahkan dunia yang hanya tumbuh 4,5 persen. Melihat dari perkembangan tersebut, sektor pariwisata menyumbangkan banyak pendapatan untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dilihat dari tabel 1.1 pariwisata Indonesia mengalami peningkatan selama tahun 2011. Dari target wisatawan mancanegara 7,1 juta orang, Indonesia mampu mendatangkan sebanyak 7,6 juta orang tahun lalu. Perolehan jumlah wisatawan itu tumbuh 9,24 persen dibanding tahun 2010. Bahkan, kinerja pariwisata Indonesia mengalahkan dunia yang hanya tumbuh 4,5 persen. Melihat dari perkembangan tersebut, sektor pariwisata menyumbangkan banyak pendapatan untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

(17)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semua provinsi di Indonesia memiliki objek wisata yang diunggulkan. Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam objek wisata di Indonesia adalah Jawa Barat. Pariwisata di Jawa Barat dari tahun ke tahun mengalami perkembangan pesat, hal tersebut terbukti dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Jawa Barat dan selalu meningkat setiap tahunnya.

TABEL 1.2

WISATAWAN MANCANEGARA DAN WISATAWAN NUSANTARA YANG DATANG KE JAWA BARAT TAHUN 2009-2011

Tahun Wisatawan Wisatawan Jumlah

Mancanegara Nusantara

2009 85.420 24.075.527 24.160.947

2010 90.278 38.787.876 38.878.154

2011 115.285 40.000.000 40.115.285

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat

(18)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terletak antara Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat yang saling berinteraksi dan berintegrasi. Perkembangan Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tasikmalaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan terutama dari volume pengunjung, oleh karena itu perlu diantisipasi jauh kedepan agar penyelenggaraan Kepariwisataan dan Kebudayaan dapat berjalan lebih baik sesuai dengan harapan. Kondisi bidang Pariwisata dan Kebudayaan saat ini pada umumnya cukup baik walaupun banyak kekurangan yang perlu segera dibenahi.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Tasikmalaya, menargetkan angka kunjungan wisatawan pada 2013 hanya di kisaran 4 - 5 % dibanding tahun sebelumnya. Kendala anggaran untuk mengembangkan dan penataan kawasan, selama ini menjadi persoalannya. Sementara daerah ini pun sebenarnya, tak kalah menyimpan potensi kawasan cukup menantang. Pada tahun 2012 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tasikmalaya, mengatakan bahwa angka kunjungan wisatawan ke Tasikmalaya ada sebanyak 731.746 orang, terdiri 3.457 wisatawan mancanegara (wisman) serta 728.289 wisatawan nusantara.

(19)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Domestik, di dalam dunia pariwisata diperlukan sarana akomodasi yang layak dan memadai untuk menunjang sektor tersebut. Perkembangan Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tasikmalaya dari tahun ke tahun pun mengalami peningkatan jumlah wisatawan yaitu pada tahun 2010 sebanyak 228.678 orang dan tahun 2011 sebanyak 354.886 orang. Salah satu sarana yang sangat menunjang bagi keberlangsungan perkembangan wisata kota Tasikmalaya adalah industri perhotelan, dimana perhotelan berpengaruh besar dalam memberikan fasilitas berupa pelayanan dan fasilitas penginapan dimana wisatawan bisa beristirahat di daerah atau tempat pariwisata yang mereka kunjungi.

Perhotelan yang merupakan suatu industri yang paling erat hubungannya dengan bidang pariwisata. Perkembangan industri perhotelan yang pesat ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang ketat dalam menarik tamu untuk menginap maupun untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia di hotel. Berikut ini adalah data mengenai jumlah hotel, kamar, tempat tidur, dan jumlah tamu menurut jenis hotel di Kota Tasikmalaya yakni sebagai berikut :

TABEL 1.3

JUMLAH HOTEL, KAMAR, TEMPAT TIDUR DAN JUMLAH TAMU MENURUT JENIS HOTEL DI KOTA

TASIKMALAYA TAHUN 2012

Bintang 3 2 61 92 7.561 659 8.220

Bintang 2 2 96 153 8.296 - 8.296

(20)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melati 2 12 286 478 54.275 1 54.276

Melati 1 8 138 198 15.620 - 15.620

Non Melati 1 8 8 2.520 - 2.520

Jumlah 34 922 1.490 126.184 688 126.872

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya

Berdasarkan Tabel 1.3 wilayah Kota Tasikmalaya terdapat 34 hotel yang terdiri dari 4 hotel berbintang dan 30 hotel non bintang dengan jumlah kamar seluruhnya 922 kamar dengan 1.490 tempat tidur dan banyaknya tamu selama tahun 2012 yaitu 126.872 orang, yang terdiri dari 688 WNA dan 126.184 WNI. Hal ini membuat para pengusaha hotel benar-benar memanfaatkan peluang sebaik mungkin, yaitu dengan cara menata manajemennya, penambahan fasilitas, serta tingkat kualitas pelayanan. Semua dilakukan karena ketatnya persaingan dibidang perhotelan. Dalam rangka menghadapi persaingan ini perusahaan dituntut untuk tampil lebih kompetitif dalam penawaran harus menarik. Pihak manajemen hotel dituntut untuk mengembangkan diri agar dapat terus bersaing dalam menarik maupun mempertahankan konsumen potensialnya yang sebagian besar terdiri dari wisatawan domestik.

(21)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Golongan Kelas Hotel nomor : Kep-29/PPKH/KWL/XII/00.

Awalnya Kota Tasikmalaya hanya ada 1 hotel berbintang 3 yaitu Crown Hotel tetapi kini terdapat beberapa pesaing hotel berbintang yaitu Hotel Asri, Harmoni, Ramayana dan Santika yang baru-baru ini melakukan Grand Opening

pada bulan september 2011 tetapi hotel ini terbukti mempengaruhi jumlah kunjungan di Crown Hotel Tasikmalaya. Semakin ketatnya persaingan pada industri perhotelan membuat para pengusaha hotel saling berlomba untuk mendapatkan tamu sebanyak mungkin, agar target yang direncanakan dapat tercapai. Didalam usaha perhotelan tingkat hunian kamar menjadi tolak ukur dalam menunjukan keberhasilan, semakin tinggi tingkat hunian kamar, maka hotel tersebut dikatakan berhasil, dan sebaliknya semakin rendah tingkat hunian kamar maka hotel tersebut dapat dikatakan kurang berhasil.

Meningkatkan tingkat hunian kamar merupakan tujuan utama Crown Hotel, sebab salah satu pemasukan yang paling besar adalah dari segi penjualan kamar, dimana tingkat hunian kamar pada awalnya dipengaruhi oleh keputusan tamu untuk menginap. Perkembangan hasil penjualan kamar dapat dilihat dari data hasil penjualan kamar di Crown Hotel Tasikmalaya Tahun dibawah ini.

TABEL 1.4

STATISTIC REPORT CROWN HOTEL TASIKMALAYA TAHUN 2008-2012

Statistic Report 2008 2009 2010 2011 2012

Room Available 22,092 22,119 21,840 20,496 20,496

Room Vacant 9,641 9,388 8,700 10,246 10,401

(22)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

%Occupancy 56% 58% 60% 50% 49%

%Target 70 70 70 70 70

Occupancy

Sumber : Front Office Departement Crown Hotel Tasikmalaya, 2013

Berdasarkan Tabel 1.4 diatas tingkat okupansi Crown Hotel Tasikmalaya mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir, penurunan tingkat okupansi ini disebabkan oleh berdirinya hotel-hotel baru di Kota Tasikmalaya yang menjadi pesaing serta banyaknya hotel dengan taraf yang sama yang akan mempengaruhi tamu untuk mengambil keputusan. Selain itu, tingkat hunian kamar biasanya mengalami kenaikan hanya pada waktu-waktu tertentu seperti pada saat liburan sekolah, liburan hari raya, serta di akhir pekan atau weekend.

Berikut data yang menunjukan jumlah tamu yang menginap di Crown Hotel Tasikmalaya berdasarkan jumlah kamar yang terjual dan karakteristik tamu:

TABEL 1.5

JUMLAH TAMU YANG MENGINAP DI CROWN HOTEL TASIKMALAYA BERDASARKAN KARAKTERISTIK TAMU

Tahun Karakteristik Tamu Total

Nusantara Mancanegara

2008 23,810 392 24,202

2009 23,931 330 24,261

2010 25,298 392 25,690

2011 20,104 369 20,500

(23)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Front Office Department Crown Hotel 2013

Berdasarkan Tabel 1.5 diatas tamu yang menginap di Crown Hotel baik untuk Wisatawan Nusantara maupun Wisatawan Mancanegara mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Akan tetapi terjadi penurunan jumlah tamu yang menginap di Crown Hotel dalam 2 tahun terakhir, yaitu 1,5% pada tahun 2012 yang dimungkinkan akan mempengaruhi pendapatan hotel yang semakin menurun. Hal tersebut akan berdampak negatif bagi Crown Hotel dimana hotel memerlukan biaya operasional yang besar serta biaya lainnya, sehingga kondisi seperti ini akan menyebabkan lambatnya perkembangan perusahaan. Biasanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan tamu untuk menginap diantaranya dari segi fasilitas yang ditawarkan, harga, lokasi, serta pelayanan. Wisatawan yang menginap di Crown Hotel Tasikmalaya yang semakin menurun selama tiga tahun terakhir ini karena disebabkan munculnya pesaing-pesaing hotel baru yang mempengaruhi jumlah kunjungan di Crown Hotel Tasikmalaya. Program-program pemasaran di hotel biasanya berfokus pada pelayanan yang diberikan kepada tamu, adapun selain pelayanan yakni program-program khusus yang ditawarkan sehingga tamu akan tertarik untuk menginap.

(24)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah melalui penerapan Service Convenience. Menurut Berry et.al. dalam Pham Ngoc Thuy, 2011:476 Service Convenience yaitu persepsi konsumen terhadap waktu dan usaha yang berkaitan dengan pembelian atau penggunaan jasa. Service

Convenience terdiri dari lima dimensi Service convenience, yaitu: Decision

convenience, Access convenience, Transaction convenience, Benefit convenience,

Postbenefit convenience. Access convenience, yakni persepsi konsumen terhadap

kemudahan serta kecepatan penyampaian jasa yang diberikan oleh perusahaan. Penerapan access convenience di Crown Hotel yakni kemudahan tamu untuk melakukan reservasibaik melalui telepon, website, ataupun datang langsung ke Crown Hotel, selain itu Crown Hotel juga memiliki lokasi yang strategis sehingga akan memudahkan tamu untuk mengakses lokasi hotel.

Transaction convenience, yaitu merupakan persepsi konsumen terhadap

biaya, waktu dan usaha untuk mengadakan sebuah transaksi yang meliputi kemudahan serta ketepatan transaksi yang diperoleh oleh konsumen secara keseluruhan. Penerapan transaction convenience di Crown Hotel yakni kemudahan sistem transaksi dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan seperti pembayaran melalui creditcard, transfer bank, voucher ataupun dengan tunai serta pihak Front Office Crown Hotel memiliki standard operasional pada saat tamu

check-in maupun check-out yang akan memudahkan tamu dalam bertransaksi

sehingga transaksi akan berlangsung lebih cepat dan efisien.

Benefit convenience, adalah persepsi konsumen terhadap usaha, biaya serta

(25)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diberikan Crown Hotel Tasikmalaya yang terdiri dari sistem reservasi,

check-in, maupun check-out. Program-program promo maupun diskon bagi setiap

tamu lokasi serta fasilitas yang tersedia akan memberikan keuntungan tersendiri bagi setiap tamu yang menginap di Crown Hotel Tasikmalaya. Keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan serta kesesuaian ekspektasi mengenai pelayanan yang didapat dengan janji yang diberikan untuk setiap special request

dari tamu pada saat reservasi ataupun check-in.

Post benefit convenience adalah persepsi konsumen terhadap biaya, waktu

serta usaha ketika menghubungi kembali penyedia jasa pasca menggunakan jasa tertentu. Penerapan post benefit convenience di Crown Hotel Tasikmalaya adalah penyimpanan data tamu yang menginap secara lengkap di database Crown Hotel Tasikmalaya sehingga akan memberikan kemudahan bagi tamu untuk mengontak kembali hotel maupun pada saat datang kembali untuk menginap. Selain itu tamu akan mudah untuk menyampaikan keluhan pasca menginap dengan pengiriman guest comment melalui e-mail.

Melalui Service Convenience yang diterapkan oleh Crown Hotel Tasikmalaya tentu diharapkan tamu akan memiliki komitmen dan merasa yakin untuk memutuskan menginap di Crown Hotel Tasikmalaya. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diadakan suatu penelitian mengenai “Pengaruh

Service Convenience terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown

(26)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dibuatlah rumusan masalah seperti berikut :

1. Bagaimana service convenience di Crown Hotel Tasikmalaya? 2. Bagaimana keputusan menginap di Crown Hotel Tasikmalaya?

3. Bagaimana pengaruh service convenience terhadap keputusan menginap tamu di Crown Hotel Tasikmalaya?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan diadakannya penelitian ini untuk mendapatkan hasil temuan mengenai :

1. Service Convenience di Crown Hotel Tasikmalaya.

2. Keputusan menginap tamu di Crown Hotel Tasikmalaya.

3. Pengaruh Service Convenience terhadap keputusan menginap tamu di Crown Hotel Tasikmalaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini : 1. Kegunaan Teoritis

(27)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kegunaan Praktis

(28)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

(29)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

(30)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

(31)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

(32)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

(33)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai Service Convenience dan Keputusan Menginap. Objek penelitian yang menjadi independent variable atau variabel bebas yaitu Service Convenience (Variabel X) yang terdiri dari decision

convenience (X1), access convenience (X2), transaction convenience (X3),

benefit convenience (X4), serta post-benefit convenience (X5). Sedangkan yang

menjadi dependent variabel atau variabel terikat yaitu keputusan menginap (Variabel Y) yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran.

Unit analisis dari penelitian ini adalah tamu hotel yang menginap di Crown Hotel Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan

cross sectional method. Menurut Ulber (2009:37) penelitian cross sectional, yaitu

“Penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu tertentu”. Dalam menggunakan

metode ini diharapkan peneliti dapat mengungkapkan dan mengkaji seberapa besar pengaruh Service Convenience terhadap keputusan tamu untuk menginap di Crown Hotel Tasikmalaya.

3.2 Metode Penelitian

(34)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Dimana dalam penelitian ini akan diuji apakah Service Convenience berpengaruh terhadap keputusan tamu untuk menginap di Crown Hotel Tasikmalaya.

Menurut pendapat Sugiyono(2010:53):

Penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri tanpa membuat perbandingan dan/atau mencari hubungan variabel satu sama lain”.

Menurut Sugiyono (2008:36), “Penelitian verifikatif adalah penelitian yang

membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.” Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Menurut Kellenger dalam Sugiyono (2006:7), bahwa yang dimaksud dengan metode survey adalah:

Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dioperasionalisasikan dalam dua variabel utama yaitu variabel independent (bebas) adalah Service Convenience

yang terdiri dari decision convenience, access convenience, transaction

(35)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel dependent (terikat) yaitu keputusan menginap yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran.

Menurut Ulber Silalahi (2009:201) mengungkapkan bahwa, “Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi

sejumlah variabel operasional atau variabel empiris (indikator, item) yang menunjukan langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur”. Sedangkan menurut Asep hermawan (2009:118) “Operasional variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel yang telah dijelaskan secara rinci pada sub-sub sebelumnya (pengukuran variabel)”. Penelitian ini meliputi dua variabel inti yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Uma Sekaran (2010:116) mendefinisikan variabel bebas sebagai berikut : Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif maupun negatif. Yaitu, jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat.

Sedangkan yang dimaksud variabel terikat menurut Sugiyono (2010:59) adalah “Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel

yang dibahas dalam penelitian ini adalah kepuasan pelanggan yang menjadi variabel dependen.

(36)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

operasional variabel X (service convenience). Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item Service

Convenience (X)

Persepsi konsumen terhadap waktu dan usaha yang berkaitan dengan pembelian atau penggunaan jasa (Berry et.al. dalam Pham Ngoc Thuy, 2011:476)

(37)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No

(38)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item benar-benar memutuskan untuk menginap dan menikmati produk/jasa diantara berbagai macam alternatif pilihan. Kotler & Amstrong. (2012:133)

(39)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

Tingkat daya tarik tamu terhadap merek Crown Hotel

Tasikmalaya

 Tingkat citra dari Crown Hotel

Tingkat daya tarik dalam melakukan pemesanan kamar dengan cara walk in

Tingkat daya tarik dalam melakukan pemesanan melalui telepon

(40)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

Tingkat daya tarik dalam melakukan

 Tingkat daya tarik menginap pada hari biasa (weekday)

Tingkat daya tarik menginap pada akhir pekan (weekend)

Tingkat daya tarik menginap saat libur hari besar nasional

(41)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No

Item

Sumber : Hasil Pengolahan data

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara, maka sumber data disebut responden, sedangkan jika penelitian menggunakan teknik observasi, maka sumber data bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu.

Menurut Ulber Silalahi (2009:280), “data merupakan hasil pengamatan

dan pengukuran empiris yang mengungkapkan fakta tentang karakteristik darisuatu gejala tertentu”. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu

data sekunder dan data primer. Menurut Hermawan (2009:168) berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Data Primer (Primary Data Source)

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei ataupun observasi.

2.Data Sekunder (Secondary Data Source)

(42)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang memang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah tanggapan responden terhadap service convenience dan tanggapan responden terhadap keputusan menginap, data tersebut termasuk ke dalam data primer yang diperoleh dari responden berdasarkan klasifikasi tamu Crown Hotel Tasikmalaya dan yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah literatur artikel, jurnal ilmiah, serta situs internet yang berkenaan dengan objek penelitian ini.

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Dalam pengumpulan data dan menganalisa suatu data, langkah pertama yang sangat penting adalah menentukan populasi. Populasi dibutuhkan sebagai sumber data dalam peneitian, karena dari populasi tersebut akan diperoleh suatu pemecahan masalalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian.

(43)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditarik kesimpulannya”, sedangkan Sekaran (2006:122) menyatakan bahwa “Populasi merupakan kumpulan semua elemen dalam populasi di mana sampel

diambil” sehingga populasi sasaran (target population) harus ditentukan dengan jelas oleh peneliti.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tamu individu yang menginap di Crown Hotel Tasikmalaya, selama tahun 2012 yakni sebanyak 11696.

3.2.4.2 Sampel

Penelitian yang dilaksanakan tidak pada semua populasi yang telah ditentukan melainkan pada bebrapa orang yang disebut dengan sampel, hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor seperti keterbatasan biaya dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu peneliti mengambil sebagian daripopulasi yang disebut sampel. Sugiyono (2010:116) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Peneliti diperkenankan untuk mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan untuk mewakili bagian yang lain yang diteliti.

Penentuan ukuran sampel (n) dan populasi (N) yang dalam penelitian ini menggunakan rumus sample Slovin (Husein Umar, 2009:78) yaitu sebagai berikut:

n = Keterangan :

(44)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir (e=0.1)

Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

n =

=

Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas, diperoleh hasil sampel sebesar 99.95 tetapi untuk jaminan keakuratan, sebaiknya sampel ditambah sedikit lebih banyak dari jumlah matematikanya. Berdasarkan ukuran sampel (n) minimal, maka dalam penelitian ini ditetapkan ukuran sampel (n) sebanyak 100 responden agar lebih representatif yakni tamu individu yang memutuskan untuk menginap di Crown Hotel Tasikmalaya.

3.2.4.3 Teknik Penarikan Sample

Sugiyono (2010:116) menjelaskan bahwa teknik sample adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sample yang akan digunakan dalam penelitian, pada dasarnya ada dua tipologi dari teknik pengambilan sample yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2012:118).

Teknik penelitian ini menggunakan teknik systematic random sampling,

menurut Zulgenaf (2008:142) “sampel sistematik adalah metode penarikan sampel

(45)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara random antasa unsur no.1 dan n. “Systematic random sampling adalah

teknik sampling jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel ini dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur memilih unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang “keberapa”.

Systematic random sampling merupakan teknik probablity sampling yang

akan digunakan karena populasinya dianggap homogen dan dapat digunakan tanpa pengetahuan mengenai bingkai sampling.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:194), “Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data melalui wawancara yang dap dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon, angket dan observasi yang dapat dibedakan menjadi participant observation dan non participant observation

selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur dan studi literatur”. Secara umum terdapat beberapa teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, kuesioner serta studi literatur.

Secara umum terdapat beberapa teknik pengumpulan data, yaitu observasi,

wawancara, dokumentasi, kuesioner sertastudi literatur. Adapun teknik pengumpulan data

(46)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Wawancara

Teknik komunikasi langsung dengan pihak Crown Hotel Tasikmalaya ini

dilakukan kepada pihak Front Office Department dan Sales and Marketing

Department Crown Hotel Tasikmalaya. Wawancara ini dilakukan untuk

memperoleh data mengenai profil perusahaan, tingkat okupansi, serta strategi

pemasaran yang dilakukan oleh Crown Hotel Tasikmalaya.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara meninjau serta melakukan pengamatan

langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Crown Hotel Tasikmalaya, khususnya

mengenai Program Service Convenience serta Keputusan Menginap di Crown

Hotel Tasikmalaya.

3. Kuesioner (Angket)

Sugiyono (2010:199) mengemukakan bahwa, “kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Kuesioner berisi

pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman tamu

pada Crown Hotel Tasikmalaya, Service Convenience, serta Keputusan Menginap

di Crown Hotel Tasikmalaya. Kuesioner ditujukan kepada tamu hotel yang

menginap di Crown Hotel Tasikmalaya.

4. Studi Literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan

dengan teoti-teori yang berkaitan dengan masalah variabel yang diteliti yang

terdiri dari Service Convenience dan Keputusan Menginap.

(47)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah data yang diperoleh dari responden melalui penyebaran kuesioner terkumpul, yang selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antar variabel service convenience (X) ada pengaruhnya atau tidak terhadap variabel keputusan menginap tamu (Y). Sebelum melakukan analisis data, dan juga untuk menguji layak atau tidaknya kuesioner yang disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas untuk melihat tingkat kebenaran serta kualitas data.

3.2.6.1 Pengujian Validitas

Data mempunyai kedudukan penting dalam penelitian karena data merupakan penggambaran dari variabel yang diteliti, dan mempunyai fungsi sebagai pembentuk hipotesis. Oleh karena itu mutu hasil penelitian ditentukan oleh benar tidak nya atau kevalidan data. Sugiyono (2010:172) mengatakan bahwa “Suatu instrumen yang valid menggunakan alat ukur yang memiliki

kevalidan yang benar”. Peneliti harus berhati-hati dalam menyusun instrumen, mulai dari penyusunan variabel, pemecahan subvariabel dan penyusunan butir-butir pertanyaan yang akan diajukan.

Sugiyono (2010:455) mengemukakan bahwa, “Validasi merupakan derajat ketetapatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Dengan demikian data yang valid

adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

(48)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun menurut dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Dalam penelitian ini, yang akan diuji adalah validitas dari variabel Service

Convenience melalui decison convenience, access convenience, transaction

convenience, benefit convenience, dan post-benefit convenience sebagai

instrument variabel (X) dan keputusan menginap sebagai variabel (Y). Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 20

for windows. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20,

diperoleh hasil pengujian validitas dari masing-masing item pertanyaan yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut.

TABEL 3.2

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS

SERVICE CONVENIENCE (X)

Decision Convenience (X1)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

1. Tingkat kemudahan tamu untuk memperoleh informasi mengenai hotel.

0,871 0,374 Valid

2. Tingkat waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi tentang hotel

0,810 0,374 Valid

Acces Convenience (X2)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

3. Tingkat kemudahan tamu dalam proses reservasi 0,821 0,374 Valid 4. Tingkat kecepatan pelayan yang diberikan pada saat

reservasi

0,807 0,374 Valid

Transaction Convenience (X3)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

5. Tingkat kemudahan transaksi pada saat check-in 0,743 0,374 Valid 6. Tingkat kemudahan transaksi pada saat checkout 0,755 0,374 Valid 7. Tingkat kemudahan melakukan pembayaran di

Hotel

(49)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Tingkat kecepatan transaksi pada saat check-in 0,688 0,374 Valid 9. Tingkat kecepatan transaksi pada saat check-out 0,714 0,374 Valid 10. Tingkat ketepatan transaksi nominal pembayaran 0,640 0,374 Valid

Benefit Convenience (X4)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

11. Tingkat manfaat yang diterima pada saat mendapatkan service dengan sedikit usaha

0,872 0,374 Valid

12. Tingkat kemudahan service yang dirasakan 0,862 0,374 Valid

Post-benefit Convenience (X5)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

13. Tingkat kemudahan layanan pada saat menuju proses check-out

0,380 0,374 Valid

14. Tingkat lamanya menunggu pada saat proses check-out

0,813 0,374 Valid

15. Tingkat kemudahan layanan pasca check-out 0,845 0,374 Valid

KEPUTUSAN MENGINAP (Y) Pemilihan Produk/Jasa (Y1)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

1. Tingkat daya tarik produk dan jasa yg ditawarkan di Hotel

3. Tingkat citra dari Crown Hotel Tasikmlaya di mata tamu

0,665 0,374 Valid

Pemilihan Saluran Pembelian (Pemesanan) (Y3)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

4. Tingkat keragaman saluran pemesanan kamar (reservasi) seperti by phone, walk in guest, travel agent,dsb

0,670 0,374 Valid

5. Tingkat kemudahan dalam melakukan pemesanan kamar (reservasi)

0,530 0,374 Valid

6. Tingkat kemudahan dalam melakukan pemesanan kamar dengan cara walk in

0,665 0,374 Valid

7. Tingkat kemudahan dalam melakukan pemesanan melalui telepon

0,447 0,374 Valid

8. Tingkat kemudahan dalam melakukan pemesanan melalui website

0,593 0,374 Valid

9. Tingkat kemudahan dalam melakukan pemesanan melalui travel agent

(50)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keputusan menginap berdasarkan waktu menginap (Y4)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

10. Tingkat daya tarik menginap pada hari biasa (weekday)

0,680 0,374 Valid

11. Daya tarik menginap pada akhir pekan (weekend) 0,700 0,374 Valid

12. Daya tarik menginap saat libur hari besar nasional 0,438 0,374 Valid

13. Daya tarik menginap berdasarkan kebutuhan 0,694 0,374 Valid Jumlah Pembelian (Jumlah Pemesanan Kamar) (Y5)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

14. Tingkat intensitas tamu menginap di Crown Hotel Tasikmalaya (Perbulan)

0,779 0,374 Valid

15. Tingkat jangka waktu tamu menginap di Crown Hotel Tasikmlaya

0,484 0,374 Valid

Metode Pembayaran (Y6)

No. Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan

16. Tingkat keberagaman metode di Crown Hotel Tasikmalaya

0,627 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Tabel 3.2 dengan hasil pengujian validitas di atas menunjukkan bahwa keseluruhan item pertanyaan yang berjumlah 31 pertanyaan dapat dikatakan valid karena nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan rtabel yaitu sebesar 0,374 pada

derajat kebebasan (df = n-2) dengan responden sebanyak 30 responden.

3.2.6.2Pengujian Reliabilitas

(51)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS

Statistics 20. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20,

diperoleh hasil pengujian reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.3 berikut. TABEL 3.3

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS SERVICE CONVENIENCE DAN KEPUTUSAN MENGINAP TAMU

No. Variabel Cα hitung Cα minimal Kesimpulan

1. Service Convenience 0,895 0,700 Reliabel

2. Keputusan Menginap 0,889 0,700 Reliabel

Sumber: Hasil pengelolaan data oleh peneliti, 2013.

Jika koefisien internal seluruh item r hitung ≥ r tabel dengan tingkat

signifikansi 10%, maka keseluruhan item pertanyaan dapat dikatakan reliabel dikarenakan nilai CαhitungCαminimal yaitu sebesar 0,700 (Barker, Pistrang, Elliot.

2002:70). Tabel 3.3 menunjukkan bahwa nilai Cα hitung untuk variabel Service

Convenienve serta keputusan menginap lebih besar dibandingkan nilai Cαminimal.

3.2.7 Teknik Rancangan Analisis Data 3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian diantara lain :

1. Analisis deskriptif tentang pengaruh Service Convenience yang terdiri dari

decision convenience, access convenience, transaction convenience,

benefit convenience dan post benefit convenience.

(52)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemilihan saluran pembelian, penentuan waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran.

3. Analisis deskriftif tentang pengaruh Service Convenience yang terdiri dari

decision convenience, access convenience, transaction convenience,

benefit convenience dan post benefit convenience terhadap Keputusan

Menginap di Crown Hotel Tasikmalaya. 3.2.7.2 Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah path

analys atau analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola

hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas terhadap variabel terkait.

Menurut Ulber Silalahi (2009:43):

Analisis jalur merupakan satu tipe analisis multivariant untuk mempelajari efek-efek langsung dan tidak langsung dari sejumlah variabel yang dihipotesiskan sebagai variable sebab (yang disebut ultimate variabel) terhadap variable lainnya yang disebut variable akibat.

Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh independent variabel (X) yaitu Service Convenience yang terdiri dari decision convenience (X1), access convenience (X2), transaction convenience (X3), benefit

convenience (X4) dan post benefit convenience (X5) terhadap dependent variabel

(53)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independent dari semua sampel penelitian.

Berdasarkan hipotesis konseptual yang di ajukan, terdapat hubungan antara variable penelitian. Hipotesi stersebut digambarkan dalam sebuah para digma seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut:



X Y

GAMBAR 3.1

STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y Keterangan: X= Service Convenience

Y = KeputusanMenginap

 = Epsilon (variabel lain yang mempengaruhi)

Struktur hubungan di atas menunjukan bahwa Service Convenience

berpengaruh terhadap Keputusan Menginap. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara X (Service Convenience) dan Y (Keputusan Menginap) yaitu variable residu dan dilambangkan dengan ε namun pada penelitian ini variable tersebut tidak diperhatikan.

Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis yang berbunyi terdapat pengruh yang signifikan antara Service Convenience (X) terdiri dari decision convenience (X1.1), access convenience

(54)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

convenience (X1.5) terhadap Keputusan Menginap (Y). Pengujian hipotesis

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menggambar struktur hipotesis

2. Selanjutnya diagram hipotesis di atas diterjemahkan kedalam beberapa sub hipotesis yang menyatakan pengaruh sub variable independen yang paling dominan terhadap variabel dependen.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut: X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5

GAMBAR 3.2

DIAGRAM JALUR HIPOTESIS 3. Menghitung matriks korelasi antar variable bebas

X1 X2 X3 X4 X5

R1= 1 rX1X2 rX3X1 rX4X5 rX5X

4. Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis

Y = Pyx1X1.1+Pyx2X1.2+ Pyx3X1.3+ Pyx4X1.4+ Pyx5X1.5+ 5. Menghitung matriks invers kolerasi

X1 X2 X3 X4 X5

C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 C1.5

X

Y

(55)

Mayangsari Nindiya Puteri, 2014

Pengaruh Program Service Convenience Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Crown Hotel Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R1 = C2.2 C2.3 C2.4 C2.5

C3.3 C3.4 C3.5

C4.4 C4.5 C5.5

6. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus :

Pyx1 X1 X2 X3 X4 X5 ryx1

Pyx2 = C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 C1.5 ryx2

Pyx3 C2.2 C2.3 C2.4 C2.5 ryx3

Pyx4 C3.3 C3.4 C3.5 ryx4

Pyx5 C4.4 C4.5 ryx5

7. Hitung R2Y (X1., X2, X3, X4, X5) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1., X2, X3, X4, X5 terhadap Y dengan menggunakan rumus:

R2Y (X1.,…, X1.2)=Pyx1,…,Pyx5  ryx1

...

ryx2

8. Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel Pengaruh X1 Terhadap Y

Pengaruh Langsung = PYX1.. PYX 1.

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX1. rX 1 X 2. PYX2

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1. rX 1X3. PYX3

Gambar

TABEL 1.1 PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
TABEL 1.2  WISATAWAN MANCANEGARA DAN WISATAWAN NUSANTARA
TABEL 1.3 JUMLAH HOTEL, KAMAR, TEMPAT TIDUR DAN
TABEL 1.4  CROWN HOTEL TASIKMALAYA
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukan bahwa kepemimpinan tidak selalu linier dengan peningkatan kinerja pegawai di Rumah Sakit Aisyiah Bojonegoro. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

Hasil penilaian tingkat kesukaan dari panelis tidak terlatih dapat diambil kesimpulan bahwa susu biji semangka dengan lama perebusan 20 menit kualitasnya baik ditinjau dari

 Laporkan kepada pengawas ujian apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap.  Mintalah kertas buram kepada pengawas ujian

kami sampaikan kepada semua pihax !arrrJ berkepentingan dalam penyelenggaraan kegiatan pengadaan Penyedia Barang/jasa kegiatan tersebut diatas, Pesefta pengadaan

Tujuan operasi adalah untuk menjamin keamanan bagi seluruh masyarakat serta mewujudkan

Dalam acara ini, Perseroan akan mengajukan usul agar para pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan, yang antara lain memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku

KLIPING TENTANG GEJALA/ PERISTIWA ALAM DI INDONESIA DAN DUNIA...

Tahapan ini dilakukan pengukuran intensitas cahaya matahari dengan mengggunakan solarimeter dalam satuan W/m 2.. Pengukuran ini dilakukan bersamaan dengan pengukuran arus dan