EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP
EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Oleh:
Laisa Sabarani 1006125
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI
SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG
Oleh
Laisa Sabarani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Laisa Sabarani 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
LAISA SABARANI
1006125
EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Erry Sukriah, SE,. MSE NIP : 19791215.200812.2.002
Pembimbing II
Sri Marhanah, SS., MM NIP : 19811014.200604.2.001
Mengetahui
Ketua Program studi Manajemen Resort & Leisure
ABSTRAK
EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG
Braga Culinary Night merupakan program pemerintah yang baru berjalan pada tahun 2014. Acara ini merupakan event mingguan tepatnya dilaksanakan setiap dua minggu sekali. Braga Culinary Night merupakan pelopor acara kuliner pertama di Bandung. Permasalahan yang dihadapi yaitu tidak banyak warga yang dilibatkan dalam acara dan terdapat sebagian warga yang merasa terganggu dengan acara ini. Selain itu masyarakat masih menghawatirkan sisi negatif dari kegiatan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa tinggi dampak yang dihasilkan dari kegiatan Braga Culinary Night terhadap kondisi ekonomi dan sosial-budaya masyarakat sekitar. Metode penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang berada di sekitar Braga Culinary Night. Hasil dari penelitian ini adalah dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar tinggi karena mereka merasakan perubahan positif dengan bertambahnya pendapatan, adanya penyerapan tenaga kerja dan peluang kerja meski bukan pada sektor inti. Sedangkan dampak sosial-budaya yang dirasakan masih sedikit karena tidak terdapat banyak perubahan nilai dan norma atau lingkungan setelah adanya kegiatan Braga Culinary Night. Kemudian setelah diketahui hasilnya penulis memberikan saran bagaimana keberlanjutan acara tersebut. Saran tersebut adalah kegiatan ini dapat terus dilanjutkan karena tidak menimbulkan dampak yang banyak merugikan bagi warga, akan tetapi untuk melanjutkan acara ini pengelola harus memperhatikan dampak negatif yang mungkin saja akan timbul dikemudian hari.
Kata kunci : dampak pariwisata, dampak ekonomi, dampak sosial-budaya
EVALUATION OF THE ECONOMIC AND SOCIO-CULTURAL IMPACT OF BRAGA CULINARY NIGHT TO THE SOCIETIES
AROUND BRAGA THE CITY OF BANDUNG
Braga Culinary Night is a government program that has been running in 2014. This is an event held in every two weeks within a month. Braga Culinary Night is a pioneer of culinary event in Bandung. The problem is not a lot of people who are involved in the event and there are some people who feel disturbed by this event. Besides, some parts of society still worrying about the negative side of this event. The purpose of this thesis is to determine how high the economic and socio-cultural impact resulting from the activities of Braga Culinary Night through the societies around. The research method used is descriptive statistics method with the quantitative approach. The population of this research is the society who live around Braga Culinary Night. The result of this study is that the surrounding societies is highly economically affected because they feel positive changes with the increasing income, the existence of employment and job opportunities, although not in the core sector. However, the socio-cultural impact is still felt a bit because there are less changes in values, norms or the environment after Braga Culinary Night activities. When the results are known, the authors suggest how to sustain the event based on the evaluation of the economic and social impact to the society and culture. The suggestion is to continue the event. Because there is no negative effects that can infects the society. On the other hand, the probability of the side effect appearances. So the event can goes well like supposed to be.
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
D. Sistematika Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Definisi Pariwisata, Wisata dan Kepariwisataan ... 10
B. Sumber Daya Pariwisata ... 11
1. Sumber Daya Alam ... 11
2. Sumber Daya Manusia ... 12
3. Sumber Daya Budaya ... 12
C. Wisata kuliner ... 13
D. Monitoring dan Evaluasi ... 15
1. Montoring ... 15
2. Evaluasi ... 16
E. Dampak Pariwisata ... 18
1. Dampak Ekonomi ... 19
2. Dampak Sosial Budaya ... 20
F. Masyarakat ... 25
1. Masyarakat Perkotaan ... 25
2. Masyarakat Pedesaan ... 26
G. Pariwisata Event ... 26
H. Pemberdayan Masyarakat ... 28
1. Pengertian Pemberdayan Masyarakat ... 28
2. Konsep Pemberdayan Masyarakat... 29
I. Penelitian Terdahulu ... 31
J. Kerangka Pemikiran ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Lokasi Penelitian ... 35
B. Populasi dan Sampel ... 35
1. Populasi ... 35
2. Sampel ... 36
C. Variabel Penelitian... 37
D. Metode Penelitian ... 38
E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data ... 39
1. Data Primer ... 39
2. Data Sekunder ... 39
F. Uji Validitas ... 41
G. Uji Reliabilitas ... 42
H. Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47
1. Kondisi Geografis ... 47
2. Kependudukan ... 48
a. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 48
b. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Penduduk ... 49
c. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 49
3. Braga Culinary Night ... 50
a. Denah Kawasan Braga ... 51
b. Struktur Organisasi Braga Culinary Night ... 52
c. Konten Acara ... 53
a. Usia Responden ... 54
b. Jenis Kelamin ... 55
c. Profesi Pekerjaan ... 55
d. Tingkat Pendidikan ... 56
e. Status Perkawinan ... 57
f. Tempat Tinggal... 57
g. Jumlah Pendapatan... 58
B. Dampak Kegiatan Braga Culinary Night terhadap Ekonomi ... 59
1. Pendapatan Masyarakat ... 59
2. Peluang Kerja ... 61
3. Penyerapan Tenaga Kerja ... 63
4. Rekapituasi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Ekonomi ... 64
C. Dampak Kegiatan Braga Culinary Night terhadap Sosial-Budaya ... 66
1. Mata Pencaharian... 66
2.Transformasi Norma (Nilai, Moral, Peranan Seks) ... 67
3. Lingkungan (Polusi, Kemacetan Lalu Lintas) ... 70
4. Rekapituasi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Sosial-Budaya... 72
D. Keberlanjutan Kegiatan BCN Dilihat dari Hasil Evaluasi Dampak ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Rekomendasi ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 82
DAFTAR LAMPIRAN ... 85
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian yang Berkaitan Dengan Dampak Pariwisata ... 31
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Dampak Kegiatan BCN terhadap Masyarakat Sekitar ... 37
Tabel 3.2 Jenis danSumber Data ... 40
Tabel 3.3 Skala Likert ... 41
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Ekonomi dan Sosial-Budaya ... 42
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Ekonomi ... 43
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sosial-Budaya ... 44
Tabel 4.1 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 48
Tabel 4.2 Mata Pencaharian Penduduk ... 49
Tabel 4.3 Komposisi Umur Penduduk ... 50
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Pendapatan Masyarakat ... 59
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Peluang Kerja ... 61
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Tenaga Kerja ... 63
Tabel 4.7 Rekapitulsi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Ekonomi ... 64
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Mata Pencaharian ... 66
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Transformasi Norma... 68
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Lingkungan ... 70
Tabel 4.11 Rekapitulsi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Sosial-Budaya ... 72
Tabel 4.12 Penilaian Indikator ... 74
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Pendapat Masyarakat Mengenai Kegiatan BCN ... 2
Gambar 1.2 Keterlibatan Masyarakat dalam BCN ... 4
Gambar 1.3 Kegiatan BCN Terhadap Aktivitas Warga ... 5
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 34
Gambar 3.1 Peta Jalan Braga ... 35
Gambar 3.2 Garis Kontinum ... 46
Gambar 4.1 Peta Wilayah Rukun Warga (RW) Kec.Sumur Bandung Tahun 2013 ... 47
Gambar 4.2 Logo Braga Culinary Night ... 50
Gambar 4.3 Denah Kegiatan Braga Culinary Night ... 51
Gambar 4.4 Struktur Organisasi Braga Culinary Night ... 52
Gambar 4.5 Konten Acara Braga Culinary Night ... 53
Gambar 4.6 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 54
Gambar 4.7 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55
Gambar 4.8 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 56
Gambar 4.9 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 56
Gambar 4.10 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 57
Gambar 4.11 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 58
Gambar 4.12 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 58
Gambar 4.13 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap Pendapatan Masyarakat ... 60
Gambar 4.14 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap Peluang Kerja ... 62
Gambar 4.15 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap Tenaga Kerja... 63
Gambar 4.17 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap
Mata Pencaharian ... 67 Gambar 4.18 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap
Transformasi Norma ... 69 Gambar 4.19 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap
Dampak Kegiatan BCN terhadap Lingkungan ... 71 Gambar 4.20 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pra Penelitian ... 85
Lampiran 2 Kuisioner Penelitian ... 86
Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Kuisioner ... 89
Lampiran 4 Output SPSS Validitas Data Variabel Ekonomi ... 92
Lampiran 5 Output SPSS Validitas Data Variabel Sosial- Budaya ... 93
Lampiran 6 Output SPSS Reliabilitas Data Variabel Ekonomi ... 96
Lampiran 7 Output SPSS Reliabilitas Data Variabel Sosial-Budaya ... 96
Lampiran 8 Foto Acara Braga Culinary Night ... 96
Lampiran 9 Surat Pra Penelitian ... 104
Lampiran 10 Surat Penelitian ... 105
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah mulai dari gugusan
pulau dengan pasir dan pantai yang indah, pegunungan sejuk, danau, dan
keanekaragaman budaya.Selama ini sumber daya tersebutlah yang menjadi daya
tarik dari suatu objek wisata. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang
melibatkan banyak pihak dan mampu mendorong meningkatkan perekonomian
suatu daerah. Perkembangan zaman dan teknologi saat ini membuat kegiatan
pariwisata semakin berkembang.
Sama halnya dengan kebutuhan manusia, kebutuhan wisatawan terhadap
pola konsumsi pun semakin berkembang. Sebenarnya terdapat banyak sumber
daya pariwisata yang dapat dijadikan daya tarik. Salah satunya adalah pariwisata
budaya, jenis pariwisata ini memberikan variasi yang luas menyangkut budaya
mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, festival, makanan tradisional, sejarah,
pengalaman nostalgia, dan cara hidup lain (Pitana &Diarta, 2009 : 75). Ekonomi
Kreatif pun semakin berkembang menjadi 15 sektor salah satunya adalah bidang
kuliner. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Kota Bandung yang sekarang
dikenal sebagai “Bandung Kota Kreatif”.
Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.Saat
ini Bandung memiliki banyak aktivitas kepariwisataan yang dapat meningkatkan
perekonomian. Salah satunya adalah kegiatan “Braga Culinary Night”. Acara ini merupakan terobosan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung.
Pemerintah memilih Braga karena kawasan ini merupakan kawasan heritage
yang memiliki sumber daya budaya. Kawasan Braga selalu memiliki daya tarik
tersendiri bagi wisatawan baik lokal dan mancanegara karena terdapat banyak
2
Kemudian pemerintah menggunakan daya tarik dan kepopuleran kawasan Braga
tersebut dengan membuat kegiatan Braga Car Free Night.
Pada awalnya pemerintah ingin menghidupkan kembali jalan tersebut
seperti saat jaman dahulu dimana hanya pejalan kaki yang boleh melewati Braga.
Namun untuk menambah daya tarik maka dibuatlah kegiatan wisata kuliner
pertama di Kota Bandung yang digelar setiap dua minggu sekali. Selain itu di
kawasan Braga sudah terdapat fasilitas bagi wisatawan, terdapat hotel, restaurant,
café, dan aksesibilitasnya cukup srategis karena berada di pusat kota. Pemerintah
menginginkan bahwa acara Braga Culinary Night ini dapat menjadi destinasi
pariwisata baru di Kota Bandung. Berdasarkan program pemerintah tersebut
penulis melakukan penelitian awal mengenai setuju atau tidaknya masyarakat
sekitar Braga terhadap kegiatan Braga Culinary Night, keterlibatan masyarakat
dalam kegiatan Braga Culinary Night, dan kegiatan Braga Culinary Night
terhadap aktivitas warga. Data ini diambil dari 25 responden yang ditemui saat
observasi pertama. Karakteristik dari responden ini adalah orang-orang yang
terlibat dari masyarakat sekitar Braga dalam kegiatan BCN seperti ketua RW dan
Ibu-ibu pkk sebanyak 36%, pedagang 24%, pemilik ruko 20% dan masyarakat
yang ditemui saat observasi 20%. Semua hasil observasi akan dijelaskan dalam
bentuk diagram seperti dibawah ini:
Sumber :Diolah Penulis, (2014)
Gambar 1.1
Dari gambar1.1 dapat dilihat bahwa 50% masyarakat sekitar Braga
berpendapat biasa saja jika kegiatan ini terus berlangsung. Biasa saja disini dapat
diartikan bahwa mereka bersikap pasif terhadap kegiatan tersebut. Masyarakat
sekitar Braga berpendapat bahwa mereka hanyalah rakyat kecil yang hanya bisa
mengikuti program yang sedang berlangsung dan tidak bisa berbuat lebih jika
mereka ingin menolak kegiatan tersebut. 40% masyarakat sekitar Braga tidak
setuju karena mereka merasa tergangu dengan kegiatan BCN dan sisanya
sebanyak 10% masyarakat sekitar Braga berpendapat setuju saja.
Kegiatan Braga Culinary Night ini diharapkan dapat mengembalikan
nilai-nilai sejarah dan fungsi lain dari sebuah kota. Banyak sekali nilai-nilai sejarah yang ada
di kawasan Braga, dan saat ini nilai sejarah tersebut sedang dipertahankan agar
tidak hilang. Dengan menghadirkan acara Braga Culinary Night, salah satu jalan
yang sudah terkenal ini menjadi semakin hidup. Disini wisatawan dapat
menikmati berbagai macam kuliner yang ada di Kota Bandung. Mulai dari
makanan tradisional sampai western. Café dan Restoran yang berada sepanjang
jalan pun ikut berpartispasi dalam kegiatan ini dengan berbagai promo serta
hiburan musik bagi pengunjung mereka.
Jika kita berbicara mengenai kegiatan pariwisata, maka kegiatan tersebut
akan banyak terkait dengan berbagai aspek. Apalagi kegiatan Braga Culinary
Night melibatkan banyak stakeholder seperti pemerintah, pebisnis, komunitas dan masyarakat sekitar. Pada konsep awalnya kegiatan wisata kuliner ini di desain
dengan konsep dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Rakyat disini adalah
masyarakat sekitar Braga sendiri. Karena kegiatan pariwisatan secara langsung
berhubungan dengan masyarakat.
Menurut media massa pikiran rakyat, “Kegiatan Braga Culinary Nightini
memberikan manfaat yaitu hidupnya kembali Braga seperti pada jaman dahulu”.
Selain itu minat masyarakat untuk mengunjungi kegiatan ini sangatlah banyak,
maka hal ini merupakan apresiasi untuk pemerintah bahwa program ini sukses.
Namun apakah masyarakat sekitar Braga merasakan manfaatnya belum jelas
4
akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat sekitar Braga. Seperti
misalnya ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan masih banyak lagi. Dampak
tersebut bisa menjadi positif atau negatif tergantung dari aspek apa yang di
rasakan oleh masayarakat sekitar.
Untuk mengetahui apakah masyarakat sekitar Braga merasakan manfaat
dari kegiatan BCN maka penulis melakukan penelitian awal mengenai
keterlibatan masyarakat dalam kegiatan BCN karena semakin banyak warga yang
terlibat maka manfaatnya dapat dilihat dengan mudah. Hal tersebut digambarkan
dalam diagram dibawah ini:
.
Sumber :Diolah Penulis (2014)
Gambar 1.2
Keterlibatan Masyarakat dalam BCN
Dari gambar 1.2 dapat diketahui sebesar 30% masyarakat sekitar Braga
terlibat dalam acara ini. Diantaranya adalah sebagai pedagang kaki lima dan juga
sebagai panitia yang berasal dari masyarakat sekitar Braga. Sedikitnya masyarakat
sekitar Braga yang terlibat karena pihak panitia membatasi jumlah pedagang kaki
lima dari masyarakat yang berjualan saat BCN. Padahal dalam gagasan
Community Based Tourism yang dikemukakan oleh Nicole Hauster (2000) dalam Nurhidayanti (2007:38), masyarakat terlibat langsung dalam usaha-usaha
pariwisata juga mendapat keuntungannya. Konsep tersebut harusnya diterapkan
Kemudian sisanya menunjukan sebesar 70% masyarakat sekitar Braga sama
sekali tidak dilibatkan dalam kegiatan ini. Hal ini karena sebagian besar panitia
berasal dari event organizer. Dapat disimpulkan bawha keterlibatan masyarakat
masih sedikit sehingga manfaatnya belum terasa oleh sebagian masyarakat lain.
Berdasarkan penelitian awal penulis, masih terjadi pro dan kontra di
masyarakat sekitar Braga mengenai kegiatan Braga Culinary Night. Pro dan
kontra tersebut dilihat dari masalah akses jalan. Penulis juga menanyakan
pendapat masyarakat sekitar Braga mengenai kegiatan BCN terhadap aktivitas
warga, apakah kegiatan tersebut menganggu, tidak mengganggu atau bahkan
sangat mengganggu. Berikut gambar diagram tersebut:
Sumber :Diolah Penulis (2014)
Gambar 1.3
Kegiatan BCN Terhadap Aktifitas Warga
Sekitar 60% masyarakat sekitar Braga yang tinggal di pemukiman
sepanjang Jalan Braga Panjang merasa tergangu saat BCN berlangsung, karena
akses mereka menjadi terhambat. Pada saat event tersebut berlangsung hanya
pejalan kaki saja yang dibolehkan menggunakan jalan tersebut. Sehingga bagi
masyarakat sekitar Braga yang akan keluar dengan kendaraan harus memutar arah
dengan jarak yang lumayan jauh. Padahal Jalan Braga merupakan jalan arteri Kota
Bandung. Apalagi kegiatan BCN ini berlangsung dari pukul 18.00 – 01.00 dini
hari. Selain itu mereka khawatir dengan pendatang baru yang masuk kewilayah
6
Menurut kordinator keamanan RW 08, Bapak Budi mengatakan, “Ada
beberapa keluhan dari sebagian toko yang di sepanjang Jalan Braga Panjang,
mereka merasa terganggu dengan kegiatan BCN”. Hal tersebut bisa saja terjadi
mengingat sebagian besar pemilik toko di Jalan Braga memang tinggal disitu juga.
Masyarakat sekitar Braga merasa tidak dilibatkan dan tidak semua masyarakat
merasakan keuntungan dari kegiatan ini. Karena dari hasil observasi peneliti
kebanyakan tenant yang buka pada saat kegiatan berasal dari pendatang atau
derah luar Braga. Dan kurangnya pengetahuan mereka terhadap peluang positif
dari kegiatan ini, membuat masyarakat sekitar Braga segan untuk mencoba
berjualan di area BCN dengan alasan tidak siap bersaing, media untuk berdagang
kurang, dan takut dipungut biaya saat acara berlangsung.
Pemerintah Kota Bandung sebenarnya sudah mulai sadar dan mulai
mengembangkan sektor pariwisata yaitu dengan di adakannya Braga Culinary
Night. Namun dalam pengembangannya pemerintah juga perlu memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat sekitar terutama bagi masyarakat yang tinggal di
sekitar kawasan Braga. Sejatinya bahwa kegiatan pariwisata harus melibatkan
masyarakat sekitar dalam mendukung kegiatan pariwisata suatu daerah. Dalam
UU Nomor 10 tahun 2009 azas pembanguan kepariwisataan salah satunya adalah
“Adil dan merata, dalam arti setiap warga mempunyai hak yang sama untuk
mendapat perlakuan yang sama (non diskriminatif) dalam mengembangkan usaha
di bidang kepariwisataan, memanfaatkan peluang kerja atau melakukan kegiatan
wisata, kepentingan masyarakat luas tidak dikorbankan demi kepentingan
wisatawan atau kepentingan sekelompok pengusaha”.
Dari beberapa keluhan yang diungkapkan oleh beberapa masyarakat sekitar
Braga penulis memiliki ketertarikan untuk meneliti seberapa besar dampak yang
ditimbulkan dari kegiatan Braga Culinary Nightini. Bagaimanapun bahwa
kegiatan pariwisata akan memberikan suatu dampak bagi masyarakat. Dampak
positif adalah hal yang sangat diharapkan oleh masyarakat. Karena kegiatan ini
masih baru dan pertamakali di adakan maka belum ada data yang akurat mengenai
segi ekonomi, dan sosial-budaya. Untuk itulah penulis ingin meneliti lebih lanjut
mengenai seberapa besar dampak tersebut.
Permasalahan lainnya dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar Braga
belum bisa beradaptasi dengan kegiatan Braga Culinary Night. Sebagian
masyarakat masih mengkhawatirkan sisi negatif dari pengembangan kawasan
Jalan Braga menjadi tujuan wisata yang setiap minggunya akan dipadati
pengunjung. Padahal sisi positif dari kegiatan pariwisata banyak menguntungkan
juga bagi masyarakat sekitar. Jika permasalahan ini dibiarkan tanpa adanya
sosialisasi terhadap masyarakat mengenai kegiatan Braga Culinary Night, sikap
masyarakat akan berubah menjadi penolakan. Hal ini sangat disayangkan
mengingat potensi bisnis dari kegiatan ini sangatlah besar. Selain itu kegiatan ini
diadakan di kawasan Jalan Braga dan seharusnya manfaatnya pun banyak
dirasakan oleh masyarakat sekitar Braga sendiri.
Untuk itulah penulis ingin mengevaluasi kegiatan baru ini, seberapa tinggi
dampak dari kegiatan Braga Culinary Night terhadap masyarakat. Hasil dari
penelitian ini dapat dipakai oleh pengelola sebagai acuan agar dapat
memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif dari kegiatan
Braga Culinary Night. Karena kegiatan ini masih terhitung baru maka dampaknya
masih dapat dirasakan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Selain itu evaluasi
dapat dilakukan ketika suatu program atau kegiatan baru berjalan, hal ini untuk
mempermudah tujuan dari kegiatan tersebut agar mencapai sasaran. Ada baiknya
pemerintah memperhatikan dan dapat melibatkan potensi sumber daya manusia
dalam kegiatan food distric ini. Karena hal itulah penulis melakukan penelitian
dengan judul “Evaluasi Dampak Kegiatan Braga Culinary Night terhadap
8
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis akan
mengevaluasi kegiatan Braga Culinary Night dilihat dari sisi dampaknya terhadap
masyarakat sekitar. Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Seberapa tinggi dampak ekonomi masyarakat sekitar Braga setelah
diadakannya kegiatan Braga Culinary Night?
2. Seberapa tinggi dampak sosial-budaya masyarakat sekitar Braga setelah
diadakannya kegiatan Braga Culinary Night?
3. Bagaimana kelanjutan acara Braga Culinary Night dilihat dari hasil
evaluasi dampak tersebut ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penulis dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dampak ekonomi masyarakat sekitar Braga setelah
diadakannya kegiatan Braga Culinary Night
2. Mengidentifikasi dampak sosial-budaya masyarakat sekitar Braga setelah
diadakannya Braga Culinary Night.
3. Menganalisis kegiatan Braga Culinary Night dilihat dari hasil evaluasi
dampak ekonomi dan sosial-budaya.
D. MANFAAT PENELITIAN
Berikut adalah manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi penulis, diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dalam meraih gelar
sarjana pariwisata, dan membantu penulis untuk berpikir lebih kritis
sebagai mahasiswa.
2. Bagi Pemerintah, merupakan saran dan masukan bagi pemerintah agar
event Braga Culinary Night semakin baik dan dapat membantu masyarakat sekitar dalam hal kesejahteraan ekonomi dan sosial-budaya
mereka. Sehingga dampaknya dapat dirasakan positif bagi kedua belah
3. Bagi Prodi Manajemen Resort & Leisure, diharapkan hasil dari penelitian
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan berguna khususnya
dalam bidang ilmu pariwisata yang berkaitan dengan penelitian ini.
Selain itu hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi
penelitian lanjutan yang akan mengembangkan kegiatan Braga Culinary
Night.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian yang penulis buat ini mengacu pada sistematika yang terdapat
pada buku Pedoman Akademik terbitan Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut
adalah sistematika penulisannya:
1. BAB I : Pendahuluan
Berisikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian
2. BAB II : Kajian Pustaka
Berisikan mengenai teori yang menguatkan penelitian penulis dan
kerangka pemikiran
3. BAB III : Metode Penelitian
Berisikan Lokasi, Populasi, Sampel, Variabel, Definisi Operasional,
Instrument Penelitian, dan Teknik Pengumpulan Data.
4. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisikan penjelasan hasil penelitian dan pembahasannya
5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi
Berisikan kesimpulan penelitian dan rekomendasi penulis
6. Daftar Pustaka
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan penelitan ini kurang lebih selama empat bulan dan
dilakukan proses analisis data. Maka terdapat kesimpulan yang dapat ditarik dari
hasil pembahasan data yang telah diperoleh. Kesimpulan tersebut dirangkum menjadi
beberapa poin di bawah ini :
1. Dari hasil penelitian dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap
kondisi ekonomi masyarakat sekitar Braga adalah tinggi. Dampak tersebut
dirasakan oleh masyarakat karena mayoritas profesi pekerjaan mereka
adalah pedagang. Dengan adanya kegiatan Braga Culinary Night setiap dua
minggu sekali pendapatan mereka terutama pedagang mengalami perubahan,
terdapat peluang pekerjaan seperti menjadi kuli angkut, dan juga penyerapan
tenaga kerja sebagai pedagang musiman dan juru parkir bertambah.
2. Dari hasil penelitian dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap
kondisi sosial-budaya masyarakat sekitar Braga adalah sedang. Hal ini
karena masyarakat merasa bahwa tidak ada perubahan yang sangat berbeda
terhadap mata pencaharian mereka, kemudian rendahnya perubahan nilai dan
norma masyarakat sebagai dampak dari kegiatan Braga Culinary Night.
Perubahan lingkungan seperti sampah, jalan, kemacetan, serta polusi suara
meskipun dinilai ada dampaknya tetapi hanya bersifat sementara karena
setelah acara selesai maka sampah tersebut telah dibersihkan kembali.
3. Berdasarkan kesimpulan hasil evaluasi dari dampak ekonomi dan
sosial-budaya, keberlanjutan acara Braga Culinary Night hasilnya adalah acara ini
dapat terus dilanjutkan namun dengan memperhatikan hasil dari dua dampak
tersebut. Karena sejauh ini acara ini tidak banyak memberikan dampak yang
positif yang ada dan meminimalisir dampak negatif yang kemungkinan akan
timbul dikemudian hari.
B. Rekomendasi
Setelah diketahui hasil dari penelitian mengenai evaluasi dampak kegiatan
Braga Culinary Night terhadap ekonomi dan sosial-budaya, maka penulis akan
memberikan beberapa rekomendasi yang dirangkum dari hasil pembahasan
bagaimana keberlanjutan acara tersebut. Rekomendasi ini ditujukan kepada pihak
pengelola agar dapat dipertimbangkan. Poin tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengelola memaksimalkan kerjasama dengan polisi untuk masalah
kemacetan yang timbul karena tempat parkir. Polisi harus bertindak tegas
agar tempat parkir di sembarang tempat tidak menimbulkan kemacetan.
2. Selain itu agar masyarakat tidak bersifat egois dengan ditutupnya sementara
akses jalan maka pengelola sebaiknya banyak mengajak masyarakat untuk
terlibat baik sebagai panitia atau pedagang dalam acara BCN. Sehingga
mereka merasa memiliki peranan penting dalam acara dan sifat egois pun
perlahan dapat hilang.
3. Untuk mengantisipasi masalah keamanan di kalangan masyarakat sekitar
Braga seperti kriminalitas dan tempat yang disalah gunakan untuk hal-hal
yang negatif maka saat dilaksanakannya kegiatan BCN mereka harus
melakukan siskamling. Karena meskipun saat ini dinilai aman tidak menutup
kemungkinan jika acara terus berlangsung lama akan mengganggu
keamanan masyarakat sekitar Braga.
4. Dalam kegiatan BCN sudah terdapat panggung untuk siapa saja yang ingin
menghibur dan tampil dalam acara ini. Agar kesenian di kalangan
masyarakat sekitar Braga dapat berkembang sebaiknya pemerintah setempat
dapat mengelola panggung tersebut untuk mereka. Misalnya diadakannya
tiket untuk menonton pagelaran seni dalam acara BCN. Pelaku dalam
81
dapat memicu semangat mereka dalam mengembangkan dan melestarikan
kesenian daerah sendiri. Apalagi terdapat potensi di sebagian masyarakat
sekitar Braga yaitu kesenian calung.
5. Sejauh ini masalah sampah yang dihasilkan dalam acara BCN masih dapat
dikelola dengan baik. Agar dapat terus dikelola dengan baik dan tidak
menjadi masalah dikemudian hari sebaiknya pengelola lebih memperbanyak
adanya tong sampah dalam acara BCN dan lebih baik jika ada pemisahan
sampah. Dan kampanye untuk tidak membuang sampah sembarangan saat
acara sebaiknya terus dilaksanakan dan denda berupa sejumlah pungutan
DAFTAR PUSTAKA
Adiyoso, W. (2009). Menggugat Perencanaan Partisipatif dalam Pemberdayaan Masyarakat. Surabaya: Putra Media Nusantara.
Ardika, I.W. (2007). Pusaka Budaya & Pariwisata. Denpasar: Pustaka Larasan.
Getz, D. (1991). Festivals, Special Event and Tourism. New York : Van Nostrand Reinhold New York
Hasan, M.I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia
Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.
Ismayanti.(2010). Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Grasindo.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Arti Kata Wisata dan Kuliner. [Online]. Tersediadi :http://kbbi.web.id/[28 Februari 2014].
Kemenparekraf. (2011). Dampak Event Pariwisata. [Online]. http://www.parekraf.go.id/asp/detil.asp?c=22&id=1037 [10 September 2014]
Koentjaraningrat. (1987). Antropologi dan Kebudayaan. Jakarta: Djambatan
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropolgi. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Krech, D., Crutchfield, R.S.,dan Ballachey, E.L. (1996). Psikologi Sosial. Edisi revisi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
83
Mill, R.C.. 2001. Tourism The International Bussiness. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nandi. (2008). Jurnal Pariwisata dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. [Online] Tersedia di:
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/1979010120
05011-NANDI/artikel%20jurnal/Artikel_di_Jurnal_GEA.pdf__Pariwisata_dan_Su mber_daya_Manusia.pdf[4 April 2014]
Nugroho, I.(2011). Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurhidayanti, E.S. (2007) Community Based Tourism Sebagai Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan. Surabaya: Tidak diterbitkan
Pemberdayaan Masyarakat, Pengertian, Proses, Tujuan.[Online].Tersedia di:http://teoripemberdayaan.blogspot.com/2012/03/konsep-definisi- dan-teori-pemberdayaan.html [10 Februari 2014].
Permanasari, I. K., dkk. (2010). Pariwisata Mengikis Kemiskinan. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan.
Pitana, I. G danDiarta, I. K.S. (2009).PengantarIlmuPariwisata. Yogyakarta: Andi.
Pitana, I. G danGayatri, P. G. (2005).SosiologiPariwisata. Yogyakarta: Andi.
Sondakh, A. (2010). Jendela Pariwisata Angelina Sondakh: Masa Depan Pariwisata Indonesia. Jakarta: Penerbit Kesaint Blanc.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Suharsaputra.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung : Refika Aditama
Suharto, E. (2010). Membangun masyarakat, memberdayaan rakyat (kajian strategis Pembangunan Kesejahteraan Social & Pekerjaan social).
Bandung : RefikaAditama.
TugasPariwisata. Wisata Kuliner. [Online]. Tersedia di:
tugaspariwisata.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated 20133[28 Februari 2014]
Undang- Undang No. 10 Tahun 2009 TentangKepariwisataan
Utomo, S. (2012). Pariwisata Berbasis Komunitas. [Online].Tersedia
di:http://sutrisnoutomo.wordpress.com/2012/03/05/pariwisata-berbasis-komunitas/