• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP

EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh:

Laisa Sabarani 1006125

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI

SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG

Oleh

Laisa Sabarani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Laisa Sabarani 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LAISA SABARANI

1006125

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Erry Sukriah, SE,. MSE NIP : 19791215.200812.2.002

Pembimbing II

Sri Marhanah, SS., MM NIP : 19811014.200604.2.001

Mengetahui

Ketua Program studi Manajemen Resort & Leisure

(4)

ABSTRAK

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN BRAGA CULINARY NIGHT TERHADAP EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

SEKITAR BRAGA KOTA BANDUNG

Braga Culinary Night merupakan program pemerintah yang baru berjalan pada tahun 2014. Acara ini merupakan event mingguan tepatnya dilaksanakan setiap dua minggu sekali. Braga Culinary Night merupakan pelopor acara kuliner pertama di Bandung. Permasalahan yang dihadapi yaitu tidak banyak warga yang dilibatkan dalam acara dan terdapat sebagian warga yang merasa terganggu dengan acara ini. Selain itu masyarakat masih menghawatirkan sisi negatif dari kegiatan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa tinggi dampak yang dihasilkan dari kegiatan Braga Culinary Night terhadap kondisi ekonomi dan sosial-budaya masyarakat sekitar. Metode penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang berada di sekitar Braga Culinary Night. Hasil dari penelitian ini adalah dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar tinggi karena mereka merasakan perubahan positif dengan bertambahnya pendapatan, adanya penyerapan tenaga kerja dan peluang kerja meski bukan pada sektor inti. Sedangkan dampak sosial-budaya yang dirasakan masih sedikit karena tidak terdapat banyak perubahan nilai dan norma atau lingkungan setelah adanya kegiatan Braga Culinary Night. Kemudian setelah diketahui hasilnya penulis memberikan saran bagaimana keberlanjutan acara tersebut. Saran tersebut adalah kegiatan ini dapat terus dilanjutkan karena tidak menimbulkan dampak yang banyak merugikan bagi warga, akan tetapi untuk melanjutkan acara ini pengelola harus memperhatikan dampak negatif yang mungkin saja akan timbul dikemudian hari.

Kata kunci : dampak pariwisata, dampak ekonomi, dampak sosial-budaya

(5)

EVALUATION OF THE ECONOMIC AND SOCIO-CULTURAL IMPACT OF BRAGA CULINARY NIGHT TO THE SOCIETIES

AROUND BRAGA THE CITY OF BANDUNG

Braga Culinary Night is a government program that has been running in 2014. This is an event held in every two weeks within a month. Braga Culinary Night is a pioneer of culinary event in Bandung. The problem is not a lot of people who are involved in the event and there are some people who feel disturbed by this event. Besides, some parts of society still worrying about the negative side of this event. The purpose of this thesis is to determine how high the economic and socio-cultural impact resulting from the activities of Braga Culinary Night through the societies around. The research method used is descriptive statistics method with the quantitative approach. The population of this research is the society who live around Braga Culinary Night. The result of this study is that the surrounding societies is highly economically affected because they feel positive changes with the increasing income, the existence of employment and job opportunities, although not in the core sector. However, the socio-cultural impact is still felt a bit because there are less changes in values, norms or the environment after Braga Culinary Night activities. When the results are known, the authors suggest how to sustain the event based on the evaluation of the economic and social impact to the society and culture. The suggestion is to continue the event. Because there is no negative effects that can infects the society. On the other hand, the probability of the side effect appearances. So the event can goes well like supposed to be.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

D. Sistematika Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Definisi Pariwisata, Wisata dan Kepariwisataan ... 10

B. Sumber Daya Pariwisata ... 11

1. Sumber Daya Alam ... 11

2. Sumber Daya Manusia ... 12

3. Sumber Daya Budaya ... 12

C. Wisata kuliner ... 13

D. Monitoring dan Evaluasi ... 15

1. Montoring ... 15

2. Evaluasi ... 16

E. Dampak Pariwisata ... 18

1. Dampak Ekonomi ... 19

2. Dampak Sosial Budaya ... 20

(7)

F. Masyarakat ... 25

1. Masyarakat Perkotaan ... 25

2. Masyarakat Pedesaan ... 26

G. Pariwisata Event ... 26

H. Pemberdayan Masyarakat ... 28

1. Pengertian Pemberdayan Masyarakat ... 28

2. Konsep Pemberdayan Masyarakat... 29

I. Penelitian Terdahulu ... 31

J. Kerangka Pemikiran ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Lokasi Penelitian ... 35

B. Populasi dan Sampel ... 35

1. Populasi ... 35

2. Sampel ... 36

C. Variabel Penelitian... 37

D. Metode Penelitian ... 38

E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Data Primer ... 39

2. Data Sekunder ... 39

F. Uji Validitas ... 41

G. Uji Reliabilitas ... 42

H. Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

1. Kondisi Geografis ... 47

2. Kependudukan ... 48

a. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 48

b. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Penduduk ... 49

c. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 49

3. Braga Culinary Night ... 50

a. Denah Kawasan Braga ... 51

b. Struktur Organisasi Braga Culinary Night ... 52

c. Konten Acara ... 53

(8)

a. Usia Responden ... 54

b. Jenis Kelamin ... 55

c. Profesi Pekerjaan ... 55

d. Tingkat Pendidikan ... 56

e. Status Perkawinan ... 57

f. Tempat Tinggal... 57

g. Jumlah Pendapatan... 58

B. Dampak Kegiatan Braga Culinary Night terhadap Ekonomi ... 59

1. Pendapatan Masyarakat ... 59

2. Peluang Kerja ... 61

3. Penyerapan Tenaga Kerja ... 63

4. Rekapituasi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Ekonomi ... 64

C. Dampak Kegiatan Braga Culinary Night terhadap Sosial-Budaya ... 66

1. Mata Pencaharian... 66

2.Transformasi Norma (Nilai, Moral, Peranan Seks) ... 67

3. Lingkungan (Polusi, Kemacetan Lalu Lintas) ... 70

4. Rekapituasi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Sosial-Budaya... 72

D. Keberlanjutan Kegiatan BCN Dilihat dari Hasil Evaluasi Dampak ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Rekomendasi ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

DAFTAR LAMPIRAN ... 85

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian yang Berkaitan Dengan Dampak Pariwisata ... 31

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Dampak Kegiatan BCN terhadap Masyarakat Sekitar ... 37

Tabel 3.2 Jenis danSumber Data ... 40

Tabel 3.3 Skala Likert ... 41

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Ekonomi dan Sosial-Budaya ... 42

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Ekonomi ... 43

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sosial-Budaya ... 44

Tabel 4.1 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 48

Tabel 4.2 Mata Pencaharian Penduduk ... 49

Tabel 4.3 Komposisi Umur Penduduk ... 50

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Pendapatan Masyarakat ... 59

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Peluang Kerja ... 61

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Tenaga Kerja ... 63

Tabel 4.7 Rekapitulsi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Ekonomi ... 64

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Mata Pencaharian ... 66

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Transformasi Norma... 68

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Kegiatan BCN terhadap Lingkungan ... 70

Tabel 4.11 Rekapitulsi Skor Dampak Kegiatan BCN terhadap Sosial-Budaya ... 72

Tabel 4.12 Penilaian Indikator ... 74

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Pendapat Masyarakat Mengenai Kegiatan BCN ... 2

Gambar 1.2 Keterlibatan Masyarakat dalam BCN ... 4

Gambar 1.3 Kegiatan BCN Terhadap Aktivitas Warga ... 5

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 34

Gambar 3.1 Peta Jalan Braga ... 35

Gambar 3.2 Garis Kontinum ... 46

Gambar 4.1 Peta Wilayah Rukun Warga (RW) Kec.Sumur Bandung Tahun 2013 ... 47

Gambar 4.2 Logo Braga Culinary Night ... 50

Gambar 4.3 Denah Kegiatan Braga Culinary Night ... 51

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Braga Culinary Night ... 52

Gambar 4.5 Konten Acara Braga Culinary Night ... 53

Gambar 4.6 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 54

Gambar 4.7 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Gambar 4.8 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 56

Gambar 4.9 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 56

Gambar 4.10 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 57

Gambar 4.11 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 58

Gambar 4.12 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 58

Gambar 4.13 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap Pendapatan Masyarakat ... 60

Gambar 4.14 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap Peluang Kerja ... 62

Gambar 4.15 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap Tenaga Kerja... 63

(11)

Gambar 4.17 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

Mata Pencaharian ... 67 Gambar 4.18 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

Transformasi Norma ... 69 Gambar 4.19 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

Dampak Kegiatan BCN terhadap Lingkungan ... 71 Gambar 4.20 Garis Kontinum Dampak Kegiatan BCN terhadap

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pra Penelitian ... 85

Lampiran 2 Kuisioner Penelitian ... 86

Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Kuisioner ... 89

Lampiran 4 Output SPSS Validitas Data Variabel Ekonomi ... 92

Lampiran 5 Output SPSS Validitas Data Variabel Sosial- Budaya ... 93

Lampiran 6 Output SPSS Reliabilitas Data Variabel Ekonomi ... 96

Lampiran 7 Output SPSS Reliabilitas Data Variabel Sosial-Budaya ... 96

Lampiran 8 Foto Acara Braga Culinary Night ... 96

Lampiran 9 Surat Pra Penelitian ... 104

Lampiran 10 Surat Penelitian ... 105

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah mulai dari gugusan

pulau dengan pasir dan pantai yang indah, pegunungan sejuk, danau, dan

keanekaragaman budaya.Selama ini sumber daya tersebutlah yang menjadi daya

tarik dari suatu objek wisata. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang

melibatkan banyak pihak dan mampu mendorong meningkatkan perekonomian

suatu daerah. Perkembangan zaman dan teknologi saat ini membuat kegiatan

pariwisata semakin berkembang.

Sama halnya dengan kebutuhan manusia, kebutuhan wisatawan terhadap

pola konsumsi pun semakin berkembang. Sebenarnya terdapat banyak sumber

daya pariwisata yang dapat dijadikan daya tarik. Salah satunya adalah pariwisata

budaya, jenis pariwisata ini memberikan variasi yang luas menyangkut budaya

mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, festival, makanan tradisional, sejarah,

pengalaman nostalgia, dan cara hidup lain (Pitana &Diarta, 2009 : 75). Ekonomi

Kreatif pun semakin berkembang menjadi 15 sektor salah satunya adalah bidang

kuliner. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Kota Bandung yang sekarang

dikenal sebagai “Bandung Kota Kreatif”.

Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas

serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.Saat

ini Bandung memiliki banyak aktivitas kepariwisataan yang dapat meningkatkan

perekonomian. Salah satunya adalah kegiatan “Braga Culinary Night”. Acara ini merupakan terobosan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung.

Pemerintah memilih Braga karena kawasan ini merupakan kawasan heritage

yang memiliki sumber daya budaya. Kawasan Braga selalu memiliki daya tarik

tersendiri bagi wisatawan baik lokal dan mancanegara karena terdapat banyak

(14)

2

Kemudian pemerintah menggunakan daya tarik dan kepopuleran kawasan Braga

tersebut dengan membuat kegiatan Braga Car Free Night.

Pada awalnya pemerintah ingin menghidupkan kembali jalan tersebut

seperti saat jaman dahulu dimana hanya pejalan kaki yang boleh melewati Braga.

Namun untuk menambah daya tarik maka dibuatlah kegiatan wisata kuliner

pertama di Kota Bandung yang digelar setiap dua minggu sekali. Selain itu di

kawasan Braga sudah terdapat fasilitas bagi wisatawan, terdapat hotel, restaurant,

café, dan aksesibilitasnya cukup srategis karena berada di pusat kota. Pemerintah

menginginkan bahwa acara Braga Culinary Night ini dapat menjadi destinasi

pariwisata baru di Kota Bandung. Berdasarkan program pemerintah tersebut

penulis melakukan penelitian awal mengenai setuju atau tidaknya masyarakat

sekitar Braga terhadap kegiatan Braga Culinary Night, keterlibatan masyarakat

dalam kegiatan Braga Culinary Night, dan kegiatan Braga Culinary Night

terhadap aktivitas warga. Data ini diambil dari 25 responden yang ditemui saat

observasi pertama. Karakteristik dari responden ini adalah orang-orang yang

terlibat dari masyarakat sekitar Braga dalam kegiatan BCN seperti ketua RW dan

Ibu-ibu pkk sebanyak 36%, pedagang 24%, pemilik ruko 20% dan masyarakat

yang ditemui saat observasi 20%. Semua hasil observasi akan dijelaskan dalam

bentuk diagram seperti dibawah ini:

Sumber :Diolah Penulis, (2014)

Gambar 1.1

(15)

Dari gambar1.1 dapat dilihat bahwa 50% masyarakat sekitar Braga

berpendapat biasa saja jika kegiatan ini terus berlangsung. Biasa saja disini dapat

diartikan bahwa mereka bersikap pasif terhadap kegiatan tersebut. Masyarakat

sekitar Braga berpendapat bahwa mereka hanyalah rakyat kecil yang hanya bisa

mengikuti program yang sedang berlangsung dan tidak bisa berbuat lebih jika

mereka ingin menolak kegiatan tersebut. 40% masyarakat sekitar Braga tidak

setuju karena mereka merasa tergangu dengan kegiatan BCN dan sisanya

sebanyak 10% masyarakat sekitar Braga berpendapat setuju saja.

Kegiatan Braga Culinary Night ini diharapkan dapat mengembalikan

nilai-nilai sejarah dan fungsi lain dari sebuah kota. Banyak sekali nilai-nilai sejarah yang ada

di kawasan Braga, dan saat ini nilai sejarah tersebut sedang dipertahankan agar

tidak hilang. Dengan menghadirkan acara Braga Culinary Night, salah satu jalan

yang sudah terkenal ini menjadi semakin hidup. Disini wisatawan dapat

menikmati berbagai macam kuliner yang ada di Kota Bandung. Mulai dari

makanan tradisional sampai western. Café dan Restoran yang berada sepanjang

jalan pun ikut berpartispasi dalam kegiatan ini dengan berbagai promo serta

hiburan musik bagi pengunjung mereka.

Jika kita berbicara mengenai kegiatan pariwisata, maka kegiatan tersebut

akan banyak terkait dengan berbagai aspek. Apalagi kegiatan Braga Culinary

Night melibatkan banyak stakeholder seperti pemerintah, pebisnis, komunitas dan masyarakat sekitar. Pada konsep awalnya kegiatan wisata kuliner ini di desain

dengan konsep dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Rakyat disini adalah

masyarakat sekitar Braga sendiri. Karena kegiatan pariwisatan secara langsung

berhubungan dengan masyarakat.

Menurut media massa pikiran rakyat, “Kegiatan Braga Culinary Nightini

memberikan manfaat yaitu hidupnya kembali Braga seperti pada jaman dahulu”.

Selain itu minat masyarakat untuk mengunjungi kegiatan ini sangatlah banyak,

maka hal ini merupakan apresiasi untuk pemerintah bahwa program ini sukses.

Namun apakah masyarakat sekitar Braga merasakan manfaatnya belum jelas

(16)

4

akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat sekitar Braga. Seperti

misalnya ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan masih banyak lagi. Dampak

tersebut bisa menjadi positif atau negatif tergantung dari aspek apa yang di

rasakan oleh masayarakat sekitar.

Untuk mengetahui apakah masyarakat sekitar Braga merasakan manfaat

dari kegiatan BCN maka penulis melakukan penelitian awal mengenai

keterlibatan masyarakat dalam kegiatan BCN karena semakin banyak warga yang

terlibat maka manfaatnya dapat dilihat dengan mudah. Hal tersebut digambarkan

dalam diagram dibawah ini:

.

Sumber :Diolah Penulis (2014)

Gambar 1.2

Keterlibatan Masyarakat dalam BCN

Dari gambar 1.2 dapat diketahui sebesar 30% masyarakat sekitar Braga

terlibat dalam acara ini. Diantaranya adalah sebagai pedagang kaki lima dan juga

sebagai panitia yang berasal dari masyarakat sekitar Braga. Sedikitnya masyarakat

sekitar Braga yang terlibat karena pihak panitia membatasi jumlah pedagang kaki

lima dari masyarakat yang berjualan saat BCN. Padahal dalam gagasan

Community Based Tourism yang dikemukakan oleh Nicole Hauster (2000) dalam Nurhidayanti (2007:38), masyarakat terlibat langsung dalam usaha-usaha

pariwisata juga mendapat keuntungannya. Konsep tersebut harusnya diterapkan

(17)

Kemudian sisanya menunjukan sebesar 70% masyarakat sekitar Braga sama

sekali tidak dilibatkan dalam kegiatan ini. Hal ini karena sebagian besar panitia

berasal dari event organizer. Dapat disimpulkan bawha keterlibatan masyarakat

masih sedikit sehingga manfaatnya belum terasa oleh sebagian masyarakat lain.

Berdasarkan penelitian awal penulis, masih terjadi pro dan kontra di

masyarakat sekitar Braga mengenai kegiatan Braga Culinary Night. Pro dan

kontra tersebut dilihat dari masalah akses jalan. Penulis juga menanyakan

pendapat masyarakat sekitar Braga mengenai kegiatan BCN terhadap aktivitas

warga, apakah kegiatan tersebut menganggu, tidak mengganggu atau bahkan

sangat mengganggu. Berikut gambar diagram tersebut:

Sumber :Diolah Penulis (2014)

Gambar 1.3

Kegiatan BCN Terhadap Aktifitas Warga

Sekitar 60% masyarakat sekitar Braga yang tinggal di pemukiman

sepanjang Jalan Braga Panjang merasa tergangu saat BCN berlangsung, karena

akses mereka menjadi terhambat. Pada saat event tersebut berlangsung hanya

pejalan kaki saja yang dibolehkan menggunakan jalan tersebut. Sehingga bagi

masyarakat sekitar Braga yang akan keluar dengan kendaraan harus memutar arah

dengan jarak yang lumayan jauh. Padahal Jalan Braga merupakan jalan arteri Kota

Bandung. Apalagi kegiatan BCN ini berlangsung dari pukul 18.00 – 01.00 dini

hari. Selain itu mereka khawatir dengan pendatang baru yang masuk kewilayah

(18)

6

Menurut kordinator keamanan RW 08, Bapak Budi mengatakan, “Ada

beberapa keluhan dari sebagian toko yang di sepanjang Jalan Braga Panjang,

mereka merasa terganggu dengan kegiatan BCN”. Hal tersebut bisa saja terjadi

mengingat sebagian besar pemilik toko di Jalan Braga memang tinggal disitu juga.

Masyarakat sekitar Braga merasa tidak dilibatkan dan tidak semua masyarakat

merasakan keuntungan dari kegiatan ini. Karena dari hasil observasi peneliti

kebanyakan tenant yang buka pada saat kegiatan berasal dari pendatang atau

derah luar Braga. Dan kurangnya pengetahuan mereka terhadap peluang positif

dari kegiatan ini, membuat masyarakat sekitar Braga segan untuk mencoba

berjualan di area BCN dengan alasan tidak siap bersaing, media untuk berdagang

kurang, dan takut dipungut biaya saat acara berlangsung.

Pemerintah Kota Bandung sebenarnya sudah mulai sadar dan mulai

mengembangkan sektor pariwisata yaitu dengan di adakannya Braga Culinary

Night. Namun dalam pengembangannya pemerintah juga perlu memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat sekitar terutama bagi masyarakat yang tinggal di

sekitar kawasan Braga. Sejatinya bahwa kegiatan pariwisata harus melibatkan

masyarakat sekitar dalam mendukung kegiatan pariwisata suatu daerah. Dalam

UU Nomor 10 tahun 2009 azas pembanguan kepariwisataan salah satunya adalah

“Adil dan merata, dalam arti setiap warga mempunyai hak yang sama untuk

mendapat perlakuan yang sama (non diskriminatif) dalam mengembangkan usaha

di bidang kepariwisataan, memanfaatkan peluang kerja atau melakukan kegiatan

wisata, kepentingan masyarakat luas tidak dikorbankan demi kepentingan

wisatawan atau kepentingan sekelompok pengusaha”.

Dari beberapa keluhan yang diungkapkan oleh beberapa masyarakat sekitar

Braga penulis memiliki ketertarikan untuk meneliti seberapa besar dampak yang

ditimbulkan dari kegiatan Braga Culinary Nightini. Bagaimanapun bahwa

kegiatan pariwisata akan memberikan suatu dampak bagi masyarakat. Dampak

positif adalah hal yang sangat diharapkan oleh masyarakat. Karena kegiatan ini

masih baru dan pertamakali di adakan maka belum ada data yang akurat mengenai

(19)

segi ekonomi, dan sosial-budaya. Untuk itulah penulis ingin meneliti lebih lanjut

mengenai seberapa besar dampak tersebut.

Permasalahan lainnya dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar Braga

belum bisa beradaptasi dengan kegiatan Braga Culinary Night. Sebagian

masyarakat masih mengkhawatirkan sisi negatif dari pengembangan kawasan

Jalan Braga menjadi tujuan wisata yang setiap minggunya akan dipadati

pengunjung. Padahal sisi positif dari kegiatan pariwisata banyak menguntungkan

juga bagi masyarakat sekitar. Jika permasalahan ini dibiarkan tanpa adanya

sosialisasi terhadap masyarakat mengenai kegiatan Braga Culinary Night, sikap

masyarakat akan berubah menjadi penolakan. Hal ini sangat disayangkan

mengingat potensi bisnis dari kegiatan ini sangatlah besar. Selain itu kegiatan ini

diadakan di kawasan Jalan Braga dan seharusnya manfaatnya pun banyak

dirasakan oleh masyarakat sekitar Braga sendiri.

Untuk itulah penulis ingin mengevaluasi kegiatan baru ini, seberapa tinggi

dampak dari kegiatan Braga Culinary Night terhadap masyarakat. Hasil dari

penelitian ini dapat dipakai oleh pengelola sebagai acuan agar dapat

memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif dari kegiatan

Braga Culinary Night. Karena kegiatan ini masih terhitung baru maka dampaknya

masih dapat dirasakan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Selain itu evaluasi

dapat dilakukan ketika suatu program atau kegiatan baru berjalan, hal ini untuk

mempermudah tujuan dari kegiatan tersebut agar mencapai sasaran. Ada baiknya

pemerintah memperhatikan dan dapat melibatkan potensi sumber daya manusia

dalam kegiatan food distric ini. Karena hal itulah penulis melakukan penelitian

dengan judul Evaluasi Dampak Kegiatan Braga Culinary Night terhadap

(20)

8

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis akan

mengevaluasi kegiatan Braga Culinary Night dilihat dari sisi dampaknya terhadap

masyarakat sekitar. Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Seberapa tinggi dampak ekonomi masyarakat sekitar Braga setelah

diadakannya kegiatan Braga Culinary Night?

2. Seberapa tinggi dampak sosial-budaya masyarakat sekitar Braga setelah

diadakannya kegiatan Braga Culinary Night?

3. Bagaimana kelanjutan acara Braga Culinary Night dilihat dari hasil

evaluasi dampak tersebut ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulis dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dampak ekonomi masyarakat sekitar Braga setelah

diadakannya kegiatan Braga Culinary Night

2. Mengidentifikasi dampak sosial-budaya masyarakat sekitar Braga setelah

diadakannya Braga Culinary Night.

3. Menganalisis kegiatan Braga Culinary Night dilihat dari hasil evaluasi

dampak ekonomi dan sosial-budaya.

D. MANFAAT PENELITIAN

Berikut adalah manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi penulis, diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat

membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir dalam meraih gelar

sarjana pariwisata, dan membantu penulis untuk berpikir lebih kritis

sebagai mahasiswa.

2. Bagi Pemerintah, merupakan saran dan masukan bagi pemerintah agar

event Braga Culinary Night semakin baik dan dapat membantu masyarakat sekitar dalam hal kesejahteraan ekonomi dan sosial-budaya

mereka. Sehingga dampaknya dapat dirasakan positif bagi kedua belah

(21)

3. Bagi Prodi Manajemen Resort & Leisure, diharapkan hasil dari penelitian

ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan berguna khususnya

dalam bidang ilmu pariwisata yang berkaitan dengan penelitian ini.

Selain itu hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi

penelitian lanjutan yang akan mengembangkan kegiatan Braga Culinary

Night.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian yang penulis buat ini mengacu pada sistematika yang terdapat

pada buku Pedoman Akademik terbitan Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut

adalah sistematika penulisannya:

1. BAB I : Pendahuluan

Berisikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan

penelitian, dan manfaat penelitian

2. BAB II : Kajian Pustaka

Berisikan mengenai teori yang menguatkan penelitian penulis dan

kerangka pemikiran

3. BAB III : Metode Penelitian

Berisikan Lokasi, Populasi, Sampel, Variabel, Definisi Operasional,

Instrument Penelitian, dan Teknik Pengumpulan Data.

4. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisikan penjelasan hasil penelitian dan pembahasannya

5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi

Berisikan kesimpulan penelitian dan rekomendasi penulis

6. Daftar Pustaka

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan penelitan ini kurang lebih selama empat bulan dan

dilakukan proses analisis data. Maka terdapat kesimpulan yang dapat ditarik dari

hasil pembahasan data yang telah diperoleh. Kesimpulan tersebut dirangkum menjadi

beberapa poin di bawah ini :

1. Dari hasil penelitian dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap

kondisi ekonomi masyarakat sekitar Braga adalah tinggi. Dampak tersebut

dirasakan oleh masyarakat karena mayoritas profesi pekerjaan mereka

adalah pedagang. Dengan adanya kegiatan Braga Culinary Night setiap dua

minggu sekali pendapatan mereka terutama pedagang mengalami perubahan,

terdapat peluang pekerjaan seperti menjadi kuli angkut, dan juga penyerapan

tenaga kerja sebagai pedagang musiman dan juru parkir bertambah.

2. Dari hasil penelitian dampak kegiatan Braga Culinary Night terhadap

kondisi sosial-budaya masyarakat sekitar Braga adalah sedang. Hal ini

karena masyarakat merasa bahwa tidak ada perubahan yang sangat berbeda

terhadap mata pencaharian mereka, kemudian rendahnya perubahan nilai dan

norma masyarakat sebagai dampak dari kegiatan Braga Culinary Night.

Perubahan lingkungan seperti sampah, jalan, kemacetan, serta polusi suara

meskipun dinilai ada dampaknya tetapi hanya bersifat sementara karena

setelah acara selesai maka sampah tersebut telah dibersihkan kembali.

3. Berdasarkan kesimpulan hasil evaluasi dari dampak ekonomi dan

sosial-budaya, keberlanjutan acara Braga Culinary Night hasilnya adalah acara ini

dapat terus dilanjutkan namun dengan memperhatikan hasil dari dua dampak

tersebut. Karena sejauh ini acara ini tidak banyak memberikan dampak yang

(23)

positif yang ada dan meminimalisir dampak negatif yang kemungkinan akan

timbul dikemudian hari.

B. Rekomendasi

Setelah diketahui hasil dari penelitian mengenai evaluasi dampak kegiatan

Braga Culinary Night terhadap ekonomi dan sosial-budaya, maka penulis akan

memberikan beberapa rekomendasi yang dirangkum dari hasil pembahasan

bagaimana keberlanjutan acara tersebut. Rekomendasi ini ditujukan kepada pihak

pengelola agar dapat dipertimbangkan. Poin tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengelola memaksimalkan kerjasama dengan polisi untuk masalah

kemacetan yang timbul karena tempat parkir. Polisi harus bertindak tegas

agar tempat parkir di sembarang tempat tidak menimbulkan kemacetan.

2. Selain itu agar masyarakat tidak bersifat egois dengan ditutupnya sementara

akses jalan maka pengelola sebaiknya banyak mengajak masyarakat untuk

terlibat baik sebagai panitia atau pedagang dalam acara BCN. Sehingga

mereka merasa memiliki peranan penting dalam acara dan sifat egois pun

perlahan dapat hilang.

3. Untuk mengantisipasi masalah keamanan di kalangan masyarakat sekitar

Braga seperti kriminalitas dan tempat yang disalah gunakan untuk hal-hal

yang negatif maka saat dilaksanakannya kegiatan BCN mereka harus

melakukan siskamling. Karena meskipun saat ini dinilai aman tidak menutup

kemungkinan jika acara terus berlangsung lama akan mengganggu

keamanan masyarakat sekitar Braga.

4. Dalam kegiatan BCN sudah terdapat panggung untuk siapa saja yang ingin

menghibur dan tampil dalam acara ini. Agar kesenian di kalangan

masyarakat sekitar Braga dapat berkembang sebaiknya pemerintah setempat

dapat mengelola panggung tersebut untuk mereka. Misalnya diadakannya

tiket untuk menonton pagelaran seni dalam acara BCN. Pelaku dalam

(24)

81

dapat memicu semangat mereka dalam mengembangkan dan melestarikan

kesenian daerah sendiri. Apalagi terdapat potensi di sebagian masyarakat

sekitar Braga yaitu kesenian calung.

5. Sejauh ini masalah sampah yang dihasilkan dalam acara BCN masih dapat

dikelola dengan baik. Agar dapat terus dikelola dengan baik dan tidak

menjadi masalah dikemudian hari sebaiknya pengelola lebih memperbanyak

adanya tong sampah dalam acara BCN dan lebih baik jika ada pemisahan

sampah. Dan kampanye untuk tidak membuang sampah sembarangan saat

acara sebaiknya terus dilaksanakan dan denda berupa sejumlah pungutan

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Adiyoso, W. (2009). Menggugat Perencanaan Partisipatif dalam Pemberdayaan Masyarakat. Surabaya: Putra Media Nusantara.

Ardika, I.W. (2007). Pusaka Budaya & Pariwisata. Denpasar: Pustaka Larasan.

Getz, D. (1991). Festivals, Special Event and Tourism. New York : Van Nostrand Reinhold New York

Hasan, M.I. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia

Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Ismayanti.(2010). Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Grasindo.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Arti Kata Wisata dan Kuliner. [Online]. Tersediadi :http://kbbi.web.id/[28 Februari 2014].

Kemenparekraf. (2011). Dampak Event Pariwisata. [Online]. http://www.parekraf.go.id/asp/detil.asp?c=22&id=1037 [10 September 2014]

Koentjaraningrat. (1987). Antropologi dan Kebudayaan. Jakarta: Djambatan

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropolgi. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Krech, D., Crutchfield, R.S.,dan Ballachey, E.L. (1996). Psikologi Sosial. Edisi revisi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

(26)

83

Mill, R.C.. 2001. Tourism The International Bussiness. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nandi. (2008). Jurnal Pariwisata dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. [Online] Tersedia di:

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/1979010120

05011-NANDI/artikel%20jurnal/Artikel_di_Jurnal_GEA.pdf__Pariwisata_dan_Su mber_daya_Manusia.pdf[4 April 2014]

Nugroho, I.(2011). Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nurhidayanti, E.S. (2007) Community Based Tourism Sebagai Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan. Surabaya: Tidak diterbitkan

Pemberdayaan Masyarakat, Pengertian, Proses, Tujuan.[Online].Tersedia di:http://teoripemberdayaan.blogspot.com/2012/03/konsep-definisi- dan-teori-pemberdayaan.html [10 Februari 2014].

Permanasari, I. K., dkk. (2010). Pariwisata Mengikis Kemiskinan. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan.

Pitana, I. G danDiarta, I. K.S. (2009).PengantarIlmuPariwisata. Yogyakarta: Andi.

Pitana, I. G danGayatri, P. G. (2005).SosiologiPariwisata. Yogyakarta: Andi.

Sondakh, A. (2010). Jendela Pariwisata Angelina Sondakh: Masa Depan Pariwisata Indonesia. Jakarta: Penerbit Kesaint Blanc.

(27)

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Suharsaputra.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung : Refika Aditama

Suharto, E. (2010). Membangun masyarakat, memberdayaan rakyat (kajian strategis Pembangunan Kesejahteraan Social & Pekerjaan social).

Bandung : RefikaAditama.

TugasPariwisata. Wisata Kuliner. [Online]. Tersedia di:

tugaspariwisata.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated 20133[28 Februari 2014]

Undang- Undang No. 10 Tahun 2009 TentangKepariwisataan

Utomo, S. (2012). Pariwisata Berbasis Komunitas. [Online].Tersedia

di:http://sutrisnoutomo.wordpress.com/2012/03/05/pariwisata-berbasis-komunitas/

Gambar

Gambar 1.1 Pendapat Masyarakat Mengenai Kegiatan BCN
Gambar 1.2 Keterlibatan Masyarakat dalam BCN
Gambar 1.3 Kegiatan BCN Terhadap Aktifitas Warga

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel di atas datap dilihat peningkatan hasil belajar IPS siswa pada skor dasar yang diambil dari nilai rata-rata ulangan harian IPSsiswa sebelum diterapakan

[r]

Wilson Charles E, Noise Control Measurement, Analisis and Control of Sound..

[r]

dan 5) kemampuan memberikan pertimbangan (evaluation). Kelima indikator ini diadaptasi dari Guilford dan Williams yang dikombinasikan dengan penelitian Sabaria Juremi

Analisis Dampak Pemberian Perlakuan Program Perkuliahan untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Materi Ajar Menggunakan Multi Modus Representasi. Penentuan Peningkatan

1) Pada suhu rendah baik dari segi formula 1, 2 dan 3 memiliki hasil yang sama, bahwa semakin menurunnya suhu akan mengakibatkan viskositas suatu sediaan semakin tinggi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan andaliman dengan batang kecombrang memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, total