ABSTRAK
Nida, Afifah. (2013). Pengaruh Kemampuan Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha pada Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan Gegerkalong. Di bawah bimbingan Prof. Dr. H.Eeng Ahman, MS dan Drs. Ani Pinayani, MM
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan pengaruh dari variable kemampuan usaha yang terdiri dari empat dimensi yaitu technical competence, marketing competence, financial competence dan human relation competence terhadap variable keberhasilan usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey deskriptif dan eksplanatori dimana bertujuan menggambarkan tingkat kemampuan usaha dan keberhasilan usaha, juga bertujuan mengetahui hubungan antaranya, dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for Windows.
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pelaku usaha mikro penerima hibah Bawaku Makmur di kelurahan Gegerkalong sebanyak 46 orang. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh temuan bahwa secara parsial variabel kemampuan usaha berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha. Artinya bahwa semakin baik atau tinggi kemampuan usaha seseorang dalam menjalankan usaha, maka akan semakin tinggi capaian keberhasilan usaha yang akan diperoleh. Sehingga pengusaha perlu untuk terus meningkatkan kualitas kemampuan usahanya agar dapat mencapai keberhasilan usaha yang diharapkan.
ABSTRACT
Nida, Afifah. (2013). The Effect of Business ability towards Business Success at The Grantees of Bawaku Makmur of Gegerkalong Village. Under the guidance of Prof. Dr. H.Eeng Ahman, MS and Drs. Ani Pinayani, MM
The purpose of this study is to describe and influence of success capability variable which consists of four dimensions, those are: technical competence, marketing competence, financial competence and financial competence of the success business variable. The method used in this research are descriptive and explanatory survey, which aims to describe the level of capability and success of business, also aims to determine the relationships among them, using the questionnaire as a data collection tool and techniques using simple linear regression, whereas the data is analysed by using SPSS 17:00 for Windows.
The research subjects in this study were 46 owner micro businesses that are the grantees of Bawaku Makmur in Gegerkalong village. Based on the research results, obtained that the ability of the business has positive effect on the business success. It means that the higher or better one's business skills in running the business, the higher achievement of business success to be obtained. So the owner of business need to always continue to improve the quality of his business ability to achieve the expected success of the business.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GAMBAR ... v BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4.1 Secara Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
1.4.2 Secara Praktis... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) . Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Kemampuan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Hibah ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Kajian Empirik Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3. Definisi Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.4.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.4.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.6.Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.7. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1 Tes Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Tes Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Kemampuan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
4.3 Sebaran Variabel Penelitian Berdasarkan Karakteristik RespondenError! Bookmark not defined.
4.3.1 Sebaran Variabel Keberhasilan Usaha Berdasarkan Karakteristik RespondenError! Bookmark no
4.3.2 Sebaran Variabel Kemampuan Usaha Berdasarkan Karakteristik RespondenError! Bookmark no
4.4 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
4.5 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.5.1Analisis Regresi Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.
4.5.2 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.7 Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Nilai Bantuan Bawaku Makmur 2007-2011Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.1 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.2 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.1Kategori Usaha dari BPS ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.2 Analisis Kekuatan dan Kelemahan UMKM ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.3 Kajian Empiris Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Uji Validitas Item Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Kemampuan UsahaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat PendidikanError! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Usaha Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman UsahaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Pelaku usaha mikro
Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013Error! Bookmark not de
Tabel 4.8 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Kompetensi Teknik ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Kompetensi Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.13 Kompetensi Pengelolaan Keuangan... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.14 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.15 Human Relation Competence ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.16 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.17 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.18 Kemampuan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.19 Deskripsi Skor Pencapaian Kemampuan UsahaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.21 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan Gegerkalong Bulan Mei 2013 Berdasarkan Karakteristik Jenis kelamin ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.22 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.23 Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.24 Skor Penilaian dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.25 Tingkat Kemampuan Usaha Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.26 Tingkat Kemampuan Usaha Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.27 Tingkat Kemampuan Usaha Pelaku usaha mikro Penerima Hibah Bawaku
Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013 berdasarkanUsiaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.28 Korelasi Tingkat Keberhasilan Usaha dan Tingkat Kemampuan UsahaError! Bookmark not defined.
Tabel 4.29 Hasil Perhitungan Koefisien Regresi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.30 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Keberhasilan usaha (Profitabilitas) Pelaku Usaha Penerima Hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong periode Mei 2013Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang Diduga Mempengaruhi Keberhasilan UsahaError! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Model Analisis Diri Wirausahawan ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat PendidikanError! Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Distribusi responden berdasarkan jenis usahaError! Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama UsahaError! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia
merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini
selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi
kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan
antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan
kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pengembangannya
mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan konstribusi yang
signifikan dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu meningkatnya
perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional.
Berdasarkan publikasi harian online Republika diterbitkan Juli 2012,
disebutkan bahwa dari 1,8 juta angkatan kerja di kota Bandung pada 2011, 13%
nya menganggur. Hal ini berarti, ada 234 ribu orang di kota Bandung yang tidak
memiliki pekerjaan. Sementara pada 2010, tercatat sebanyak 159.388 orang yang
menganggur. Artinya terjadi peningkatan sebesar 31% pengangguran kota
Bandung dari tahun 2010 ke tahun 2011. Hal ini mengindikasikan perlu adanya
gebrakan dari usaha-usaha non formal yang bisa menyerap para pencari kerja,
yaitu pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), senada dengan
penyataan Mazzarol, Volery, Doss, & Thein (Mathew, 2010: 2) „SMEs have long
been believed to be important in supporting economics development within a
country’, artinya usaha kecil dan menengah sudah lama dipercaya penting dalam
mendukung pembangunan ekonomi suatu negara. Pendapat sama juga
dikemukakan oleh Tambunan (2009: 25) berdasarkan hasil penelitiannya, bahwa
“terdapat hubungan yang signifikan antara kemajuan UMKM dan tingkat pembangunan ekonomi”. Peran signifikan tersebut diantaranya dengan melalui
vital dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara, apalagi
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang.
Bandung merupakan kota besar yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi
kreatif, tentunya diharapkan dapat meningkatkan peluang kerja bagi para
pengangguran. Hal tersebut tentu akan mudah diwujudkan jika terdapat pula
peningkatan nilai usaha atau dengan kata lain meningkatnya keberhasilan usaha
UMKM agar dapat memperluas kapasitas UMKM dalam menyerap tenaga kerja.
Keberhasilan usaha dapat diraih dengan upaya dari berbagai pihak, baik
dari upaya ekternal maupun internal. Salah satu upaya eksternal yang dilakukan
antara lain melalui program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk
mengembangkan sektor UMKM, hasilnya selama ini cukup menggembirakan.
Peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor ini semakin nampak
khususnya sejak era krisis ekonomi dan keuangan pada tahun 1997.
Ditengah-tengah proses restrukturisasi sektor korporat dan BUMN yang berlangsung
lamban, sektor ini telah menunjukkan perkembangan yang terus meningkat dan
bahkan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Upaya pengembangan UMKM merupakan bagian yang terintegrasi dalam
program pengembangan KUMKM (Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah)
di kota Bandung. Kegiatan pengembangannya ditujukan sebagai salah satu pilar
ekonomi kerakyatan yang dapat menjadi penggerak utama perekonomian daerah,
lebih khusus lagi bagi terwujudnya program yang digagas oleh
DISKOPERINDAG (Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM)
kota Bandung dalam RPJM (Rencana Program jangka Menengah) , yang memiliki
target pembinaan pada 4225 UMKM.
Dari hasil wawancara dengan kepala bidang UMKM di Diskoperindag
kota Bandung Kurnadi SH., M.Si, disebutkan beberapa kegiatan pelatihan
fasilitasi-intermediasi antar UMKM yang telah diselenggarakan oleh dinas
sebagai upaya pemberdayaan UMKM – UMKM kota Bandung, diantaranya
pembinaan dengan tema “Peningkatan daya saing UMKM”, “Penumbuhan
Pemerintahan Kota Bandung kini, semakin giat memperjuangkan
pengembangan perekonomian kota, khususnya peningkatan keberhasilan usaha
pengusaha kota Bandung, terutama pada usaha UMKM. Salah satu program
prioritas pemkot Bandung sejak tahun 2007 ini adalah program Bawaku Makmur (Bantuan Walikota untuk Kemakmuran). Sasaran utama program Bawaku Makmur ini merupakan koperasi dan usaha mikro, baik perorangan
maupun kelompok yang sedang merintis ataupun sudah menjalankan usaha.
Mereka mengajukan proposal untuk kemudian diseleksi untuk mendapat dana
hibah pengembangan usahanya.
Dalam LKPJ 2011 Pemerintah kota Bandung disebutkan bahwa pada
tahun 2010 telah tersalurkan bantuan kepada 14.245 penerima bantuan Bawaku
Makmur dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 7,5 miliar, sedangkan pada tahun
2011 telah tersalurkan kepada 14.315 penerima bantuan dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 7,5 miliar.
Berikut kutipan mengenai jumlah proposal dan Nilai bantuan Bawaku
Makmur tahun 2007-2011:
Tabel 1.1
Jumlah Nilai Bantuan Bawaku Makmur 2007-2011
Tahun Proposal Masuk
2009 139.061 20.516 14,75% 11.000.000.000
2010 - 14.245 12,02% 7.500.000.000
2011 - 14.315 13,72% 7.500.000.000
Jumlah 190.080 100.095 24,24% 62.529.887.000
Sumber : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bandung 2011
Permasalahnya dilansir dari surat kabar harian online Pikiran Rakyat,
disebutkan hasil evaluasi walikota dengan LPPM Universitas Padjajaran 2011.
Persentase jumlah penerima program Bawaku Makmur (Bantuan Walikota
mengembangkan usahanya mencapai 15%. Artinya, dari 85.780 penerima, baik
perorangan maupun kelompok atau koperasi, dengan total bantuan mencapai Rp
55 miliar, 12.867 di antaranya tidak berhasil.
Kelurahan Gegerkalong merupakan salah satu kelurahan yang
mendapatkan saluran bantuan dana Bawaku Makmur dari pemerintah kota
Bandung. Kelurahan Gegerkalong terletak tidak jauh dari pusat kota,
perbelanjaan, dan fasilitas pendidikan, oleh karena itu sebagian besar tanah di
wilayah Gegerkalong banyak digunakan untuk bidang usaha dan pertokoan.
Berdasarkan data yang tercatat di kelurahan Gegerkalong, setidaknya
terdapat 603 buah kios-kios kelontong yang berada di wilayah Gegerkalong, dan
diataranya, terdapat 54 usaha mikro yang mendapat hibah Bawaku Makmur di
kelurahan Gegerkalong ini.
Dari hasil wawancara dengan bidang ekonomi di Kecamatan Sukasari
Erwin S.E pada bulan Januari 2013, disebutkan bahwa nama-nama penerima
hibah ini, diperoleh dari hasil seleksi administrasi dan survey yang ketat 54
pengusaha mikro di kelurahan Gegerkalong ini mendapatkan masing masing
hibah sebesar Rp. 500.000,00.
Berdasarkan tingkat profitabilitas penerima hibah Bawaku Makmur,
peneliti membuat skala berdasarkan 3 kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah
sebagai alat penafsir data sebagai berikut:
Tabel 1.2
Tingkat Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan GegerkalongBulan Mei 2013
Rasio Profitabilitas Frekuensi %
0,45-0,71 10 22
0,36-0,44 4 8
0,08-0,35 32 70
Jumlah 46 100
Sumber : Kuesioner penelitian 2013, diolah
Gambar 1.1
Keberhasilan usaha (Profitabilitas) Pelaku Usaha Penerima Hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong periode Mei 2013
Bisa dilihat dari Gambar 1.1 bahwa tingkat keberhasilan usaha para
penerima hibah Bawaku Makmur ini dominan berada pada tingkat antara
0,08-0,35, dimana pada skala pada tingkat tersebut masuk pada kategori rendah.
Sebanyak 70% tingkat keberhasilan usaha penerima hibah Bawaku Makmur
kelurahan Gegerkalong berada pada kategori rendah, artinya tingkat keberhasilan
usahanya masih kurang optimal dan perlu upaya untuk ditingkatkan.
Kurangnya tingkat keberhasilan usaha pada perkembangan usaha para
penerima hibah Bawaku Makmur di kelurahan Gegerkalong ini, menurut
pengamatan dan hasil wawancara disebabkan oleh banyak hal, diantaranya: modal
yang kurang memadai, persaingan yang cukup ketat, dan kurang mampunya
penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong ini mengelola usahanya,
dan menjadi unggul diantara para pesaingnya.
Berdasarkan hasil survey lembaga Diskoperindag kota Bandung tahun
2011, secara spesifiknya, masalah usaha kecil dapat ditinjau dari dua faktor, yaitu
faktor internal dan eksternal;
a. Faktor internal : permodalan, dan segi manajerial (kemampuan
manajemen, produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia) 22%
8%
70%
Keberhasilan Usaha (Rasio Profitabilitas) pada
Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan
Gegerkalong
0,45-0,71
0,36-0,44
b. Faktor eksternal : dari pembinaan UMKM yang dilakukan lembaga tidak
tepat sasaran, tidak adanya monitoring dan program tumpang tindih antar
institusi.
Mendukung pernyataan diatas, Kristiansen (Chittithaworn, 2003: 185)
mengemukakan mengenai faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
keberhasilan usaha: „External environment factor play a very important role as well for firm success. Social network, government support, and legality, are the
key strategic dimension in external environment in business successes‟.
Pernyataan diatas menunjukan dua sisi faktor eksternal dan internal dari
usaha UMKM sangat menunjang keberhasilan usaha, diantaranya faktor eksternal
terkait: pemerintah, atau pun instansi yang terlibat, hubungan sosial, legalitas dan
hal-hal diluar UMKM, sedangkan faktor internalnya adalah UMKM itu sendiri.
Menurut Filley dan Pricer (Suryana 2006: 94): „Keberhasilan perusahaan
bergantung pada lingkungan setempat dan menggunakan keahlian khusus‟.
Artinya, dalam upaya mencapai keberhasilan usaha, maka lingkungan harus stabil
dan pengusaha memiliki keahlian khusus yaitu kemampuan bekerja, memahami,
dan memotivasi orang.
Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Mathew Philip di Bangladesh
(2010: 2) disebutkan bahwa: “The most significant factors that affect the Business
Success of SMEs in Bangladesh and found out that product and services, external
environment, and management know-how are the most significant determinants of
Business Success of SMEs in Bangladesh.” Artinya faktor-faktor yang paling
berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha perusahaan kecil dan
menengah di Bangladesh adalah produk dan pelayanan, lingkungan ekternal, dan
pengetahuan dan kemampuan manajemen.
Berdasarkan wawancara, hasil penelitian, dan kajian diatas, dapat dilihat
bahwa keberhasilan usaha yang merupakan tujuan usaha ini dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal, diantaranya: modal, lingkungan, pelayanan, produk, pelayanan,
keahlian khusus, kemampuan usaha, dan pengaruh ekternal (dukungan
Penelitian ini mengambil ranah UMKM, khususnya usaha mikro yang
merupakan sasaran utama dari bantuan hibah Bawaku Makmur, dimana dalam
menjalankan usahanya, sering sekali terjadi keterbatasan modal, juga kurangnya
kreatifitas dan keterampilan-keterampilan usaha yang menunjang pelaksanaan dan
pengembangan usaha, sehingga usaha kurang berkembang.
Seperti tadi telah diungkapkan berdasarkan Gambar 1.1, yang terjadi
pada penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong, sebanyak 70%
tingkat kebehasilan usahanya berada pada kategori rendah. Berdasarkan hasil
wawancara, laba yang didapatkan oleh penerima hibah ini juga masih belum dapat
menutupi kebutuhan rumah tangganya, sehingga responden kembali
menggunakan modal usahanya untuk membiayai keperluan rumah tangganya.
Adapun dana hibah yang diperoleh tidak sepenuhnya digunakan untuk menambah
modal usaha, tetapi sebagian besarnya justru digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi.
Ini menunjukan bahwa, para penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan
Gegerkalong ini masih belum dapat mengelola usahanya secara optimal.
Kemampuan mengelola keuangan terlihat masih kurang baik sehingga sulit
mengembangakan usaha untuk mencapai keberhasilan usaha. Tidak hanya
kemampuan pengelolaan keuangan saja, akan tetapi belum berhasilnya usaha
penerima hibah ini juga disebabkan masih kurangnya kemampuan usaha seperti
dalam hal penyajian produk yang belum menarik, juga kurangnya upaya
memasarkan produk, ataupun hubungan sosialnya.
Penerima hibah Bawaku Makmur ini, kebanyakan masih memiliki
pemikiran yang bersifat tradisional sehingga beranggapan bahwa untuk
menjalankan usaha dan mencapai keberhasilan usaha itu hanya diperlukan modal,
tanpa memikirkan faktor lain yang menunjang, seperti faktor kemampuan usaha.
Hal tersebut menjadi perhatian peneliti untuk melakukan penelitian
mengenai kemampuan usaha dan hubungannya terhadap keberhasilan usaha pada
penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong. Sehingga judul
terhadap Keberhasilan Usaha pada Penerima Hibah Bawaku Makmur Kelurahan Gegerkalong”.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah.
Menurut Chamdan Purnama (2010: 185) “Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh
modal dan kemampuan usaha”. Menurut Sujuti Jahja (Suryana, 2006: 26 )
“Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari: kemauan usaha, kemampuan usaha, dan kelemahan, dan faktor eksternalnya yaitu:
kesempatan atau peluang”. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah
penelitian yaitu keberhasilan usaha dan kemampuan usaha.
Dari fakta dan pernyataan diatas, peneliti akan memfokuskan penelitian ini
pada salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha, yaitu kemampuan
usaha sehingga rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran tingkat kemampuan usaha mikro penerima bantuan
hibah Bawaku Makmur di Kelurahan Gegerkalong?
2. Bagaimana gambaran tingkat keberhasilan usaha mikro penerima bantuan
hibah Bawaku Makmur di Kelurahan Gegerkalong?
3. Apakah tingkat kemampuan usaha berpengaruh terhadap tingkat
keberhasilan usaha mikro penerima bantuan hibah Bawaku Makmur di
Kelurahan Gegerkalong?
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui gambaran tingkat kemampuan usaha mikro penerima bantuan
hibah Bawaku Makmur di Kelurahan Gegerkalong
2. Mengetahui gambaran tingkat keberhasilan usaha mikro penerima bantuan
3. Mengetahui pengaruh tingkat kemampuan usaha terhadap tingkat
keberhasilan usaha mikro penerima bantuan hibah Bawaku Makmur di
Kelurahan Gegerkalong
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk
memperkaya khasanah ilmu ekonomi dalam materi kewirausahaan, khususnya
terkait dengan pengaruh kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha yang
merupakan tujuan dari setiap pengusaha dalam menjalankan usahanya.
1.4.2 Secara Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi dan
tambahan wawasan mengenai pengaruh kemampuan usaha terhadap keberhasilan
usaha penerima hibah usaha.
1.4.2.1Untuk Penulis Sendiri
Penelitian ini menjadi alat pengembangan keilmuan dan wawasan penulis
mengenai faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha.
1.4.2.2Untuk Pemerintah
Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan mengenai upaya
mengembangkan usaha kecil, dengan memperhatikan faktor-faktor yang
mendukung dan mengoptimalkan pengembangannya. Seperti memberikan
pendampingan usaha selain memberikan hibah untuk modal usaha.
1.4.2.3Untuk Pelaku Usaha Mikro Penerima Hibah
Sebagai informasi empiris untuk menjadi bahan evaluasi tentang
pentingnya faktor kemampuan usaha terkait hubungannya dengan keberhasilan
usaha.
1.5 Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi disusun untuk memberikan gambaran
berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam
skripsi. Adapun struktur organisasi dalam skripsi adalah sebagai berikut:
BAB I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian,
identifikasi, dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk
menjelaskan alasan peneliti melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu
untuk diteliti, dan pendekatan untuk mengatasi masalah. Indentifikasi mengenai
pengenalan masalah atau inventarisir masalah dan perumusan masalah
menjelaskan tentang ruang lingkup pembahasan dalam penelitian, hingga
akhirnya masalah yang diteliti tampak jelas. Tujuan penelitian menyajikan tentang
hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, tujuan penelitian
dirumuskan dalam bentuk kalimat kerja operasional. Manfaat penelitian terdiri
dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Struktur organisasi skripsi berisi rincian
tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari
bab I hingga lampiran.
BAB II berisi kajian pustaka, keragka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun identifikasi,
rumusan masalah dan tujuan. Kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus
ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar
variabel penelitian. Artinya, setelah hubungan variabel tersebut didukung oleh
teori yang dirujuk, barulah hipotesis dapat dirumuskan. Oleh karena itu, hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam
penelitian atau sub masalah yang diteliti.
BAB III berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian. Metode
penelitian meliputi objek dan subjek penelitian, metode penelitian, populasi dan
sampel, operasional variabel, teknik pengumpulan data, pengujian instrument
penelitian, dan rancangan pengujian hipotesis.
BAB IV berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan
berkaitan tenang masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan
BAB V berisi tentang kesimpulan dan sasaran yang menyajikan tentang
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Penulisan kesimpulan untuk skripsi dapat berupa butir demi butir atau dengan
cara uraian padat hasil penelitian. Saran dapat ditujukkan kepada peneliti
berikutnya dan pihak lain yang bersangkutan.
Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan
dalam penulisan skripsi seperti buku, jurnal, artikel, berita, dan sumber – sumber
lain dari internet. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam
penelitian.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Menurut Silalahi (2009: 190) “ Objek yang diobservasi dalam suatu penyelidikan penelitian merupakan variabel”. Dan menurut pendapat yang lain, “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2005:39).
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, dimana
keberhasilan usaha sebagai variabel terikat, sedangkan kemampuan usaha sebagai
variabel bebas. Variabel tersebut merupakan objek dari penelitian ini. Adapun
subjek dari penelitian ini yaitu penerima hibah Bawaku Makmur Tahun 2011
kelurahan Gegerkalong sebanyak 54 orang.
Penelitian ini mengungkap tentang pengaruh kemampuan usaha terhadap
keberhasilan usaha penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong,
dimana variabel terikat adalah variabel tingkat keberhasilan usaha yang dilihat
profitabilitas usaha, sedangkan variabel bebas nya adalah kemampuan usaha dari
wirausaha yang dilihat dari dimensi marketing competence, financial competence,
human resourches competence, dan technical competence.
Data kontrol yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia,
lama usaha, dan pendidikan terakhir. Data kontrol akan digunakan peneliti sebagai
informasi tambahan.
3.2. Metode Penelitian
Dalam buku Silalahi (2009:22), disebutkan bahwa terdapat klasifikasi
penelitian berdasarkan kegunaan atau manfaat penelitian, yaitu: tipe pertama
disebut penelitian dasar (basic research), juga dinamakan penelitin akademik
(academic research), penelitian murni (pure research), atau penelitian
fundamental dari realitas sosial. Tipe kedua, disebut penelitian terapan (applied
research), hasilnya berguna untuk menerapkan pengetahuan ilmiah untuk isu-isu
praktik
Silalahi (2009:25) mengemukakan tiga kategori penelitiain berdasarkan
tujuan, yaitu:
1. Penelitian Eksplorasi
Penelitian Eksplorasi dilakukan untuk tujuan penjelajahan agar lebih mengenal dan mengetahui gambaran mengenai suatu gejala sosial.
2. Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif menyajikan gambar yang terperinci tentang satu situasi khusus, setting social atau hubungan. Banyak temuan penelitian sosial dalam jurnal digunakan untuk membuat keputusan kebijakan adalah deskriptif.
3. Penelitian Eksplanatori
Penelitian eksplanatori bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel.
Menurut Sugiono (2005: 169) bahwa statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul. Menurut Arikunto (2010:9) bahwa “Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang ciri-ciri variabel.”,
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan
usaha dan keberhasilan usaha pada penerimah hibah Bawaku Makmur kelurahan
Gegerkalong sehingga bersifat deskriptif. Penelitian ini juga bersifat ekplanatori
dimana bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan usaha terhadap
keberhasilan usaha pengusaha mikro, kecil, dan menengah penerima hibah
Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong, dan dilakukan pada populasi penerima
hibah, sehingga penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan analisis
statistik deskriptif dan eksplanatori.
Penelitian ini menggunakan metode survey, dimana menurut Sugiyono (2005:7) “Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam”, dan Silalahi (2009: 293)
data dari anggota populasi untuk menentukan status terakhir dari populasi
mengenai satu atau lebih fenomena”.
3.3. Definisi Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur
suatu variabel. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam menafsirkan
permasalahan yang penulis teliti, maka berikut ini dibuat penjabaran konsep yang
dapat dijadikan pedoman dalam menentukan aspek-aspek yang diteliti. Adapun
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Sugiono (2005: 90) menyatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Populasi subjek penelitian pada penelitian ini adalah pemilik usaha mikro
yang mendapat bantuan hibah Bawaku Makmur 2011 di desa Gegerkalong, yaitu
sebanyak 54 orang.
3.4.2 Sampel
Sugiono (2005: 91): “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Teknik sampling merupakan teknik dalam proses pengambilan sampel.
Teknik sampling terbagi 2, yaitu Probability Sampling, dan Non Probability
Sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang sama bagi setiap unsur populasi dan Non Probability
Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik
Sampling Jenuh yang merupakan bagian dari Non Probability Sampling yaitu
teknik penentuan sampel yang semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Penelitian ini akan dilakukan pada 54 penerima hibah Bawaku Makmur
kelurahan Gegerkalong maka penelitian ini akan meneliti jumlah populasi tersebut
sekaligus dijadikan sebagai sampel.
3.5. Sumber Data
Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subjek dari mana data
tersebut diperoleh (Arikunto,2010:114). Pada penelitian ini, peneliti mendapat
1. Kantor Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Perdagangan Kota
Bandung
2. Kantor Kecamatan Sukasari Bandung
3. Kantor Kelurahan Gegerkalong Bandung.
4. Bagian Ekonomi Pemerintahan kota Bandung
5. Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.
Sedangkan jenis data yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer yang diperoleh dari wirausaha industri kecil yang memperoleh
dana hibah dari Pemerintah Kota Bandung
2. Data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Koperasi, UMKM dan
Perindustrian Perdagangan Kota Bandung, Bagian Ekonomi Pemerintah
kota Bandung, kantor kecamatan Sukasari, kantor kelurahan Gegerkalong.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner.
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah melalui:
1. Wawancara, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara lisan. Menurut
Daniel (2001: 155) “wawancara merupakan kegiatan atau metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatapan langsung dengan
responden”.
2. Kuesioner/angket, menurut Silalahi (2009: 296) “Kuesioner atau angket
merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien bila peneliti
mengetahui secara jelas apa yang disyaratkan dan bagaimana mengukur
variabel yang diminati”. Adapun kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bentuk kuesioner tertutup, yaitu meminta responden
membuat pilihan diantara satu set alternatif tertentu yang telah ditetapkan
oleh peneliti.
3. Observasi, yaitu proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek
(benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau
4. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh
atau mengumpulkan data dari jurnal, artikel, dan media cetak lainnya yang
berhubungan dengan konsep dan pembahasan yang diteliti.
3.7. Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan
menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang
kemampuan usaha.
Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Menurut Riduwan (2012: 87) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapay dan persepsi seseorang atau sekeklompok orang tentang kejadian atau
gejala sosial”.
Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban akan dihubungkan
dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala jawaban
sebagai berikut:
Selalu : 5
Sering : 4
Kadang-kadang : 3
Jarang : 2
Tidak Pernah : 1
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh
kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha
2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu para penerima hibah
Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong
3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
4. Memperbanyak angket.
5. Menyebarkan angket.
Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji, maka diperlukan
pembuktian, yaitu melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal. Dengan adanya
data berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data
interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab)
skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
Proporsi (P).
Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi
yang ada dengan proporsi sebelumnya.
Dengan menggunakan Tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk
setiap kategori.
Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan Tabel ordinat distribusi normal.
Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:
SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)
(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)
Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:
Y = SV + (1+ |SV min|)
Dimana nilai k = 1 + |SV min|
Selain itu, untuk mengolah data dari ordinal ke interval dengan
menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) juga dapat digunakan dengan
menggunakan program Succ97.
Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya
maka alat ukur tersebut harus valid dan reliable. Untuk itulah terhadap kuesioner
yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas
3.7.1 Tes Validitas
Arikunto (Riduwan,2012:97) menjelaskan bahwa: „Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur‟.
Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya
tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Person Product
Moment dengan rumus :
rhitung = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden ∑ X = Jumlah skor tiap item
∑ Y = Jumlah skor total (seluruh item)
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
2
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2).
Kaidah keputusan: jika t hitung> t Tabel berarti valid sebaliknya jika t hitung< t Tabel
tidak valid.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, diperoleh
hasil pengujian validitas alat ukur variabel kemampuan usaha yang terdiri dari 4
dimensi dan 30 item yang diujikan pada 30 responden, didapat bahwa terdapat 1
item yang tidak valid, sehingga untuk selanjutnya, analisis akan dilakukan dengan
validitas empiris kuesioner kemampuan usaha dan keberhasilan usaha pada Tabel
3.2 berikut ini;
Tabel 3.2
Uji Validitas Item Instrumen Penelitian
No
Sumber: Kuesioner penelitian, diolah.( Lampiran 007)
Dari Uji validitas variabel penelitian pada Tabel 3.2 diatas, dapat diketahui
bahwa 29 butir soal dinyatakan valid, yang berarti soal tersebut layak untuk
3.7.2 Tes Reliabilitas
Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat
ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan
gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang
berbeda.
Menurut Riduwan (2012:117) menyebutkan langkah-langkah mencari
nilai reliabilitas dengan metode Alpha adalah sebagai berikut:
a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
Dimana:
Si = Varians skor tiap-tiap item
ΣXi2 = Jumlah kuadrat item Xi
(ΣXi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan N = jumlah responden
b) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
∑Si = S1 + S2 + S3……Sn
Dimana:
∑Si= Jumlah varians semua item
S1, S2, S3…Sn = Varians item ke 1,2,3…n
c) Menghitung varians total dengan rumus:
d) Masukan nilai alpha dengan rumus:
∑Si : Jumlah varians skor tiap-tiap item
St : Varians total
k : Jumlah item
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan
distribusi (Tabel r) untuk α=0,05. Kemudian membuat keputusan membandingkan
r11 dengan r Tabel. Adapun kaidah keputusan: jika r11> r Tabel berarti reliabel dan
r11< r Tabelberarti tidak reliabel.
Berdasarkan rumus diatas, maka hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada
Tabel berikut ini:
Tabel 3.3
Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Kemampuan Usaha
∑ Var item 34,01839
Var Total 412,9885
Realibilitas 0,949271
r tab. 0,361
Sumber: Kuesioner penelitian, diolah.
Pada Tabel 3.3menunjukkan bahwa Hasil dari perhitungan koefisien
korelasi beserta uji signifikansi dengan mengambil perbandingan r hitung lebih
besar dari nilai r Tabel untuk α = 0,05 dan derajat bebas (df) yaitu 0,361, artinya
instrumen penelitian pada variabel-variabel penelitian reliabel, dengan kata lain
semua item masing-masing variabel dalam penelitian ini merupakan instrumen
3.8. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data
Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif. Teknik
statistik yang digunakan adalah statistik parametrik yaitu menggunakan regresi
linier sederhana. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menyeleksi data
2) Mentabulasi data
3) Analisis data
4) Pengujian hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan
pengolahan data. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data
ordinal dan interval. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data harus diubah
menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI). Salah satu
kegunaan dari Methods of Succesive Interval dalam pengukuran adalah untuk
menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval.
Adapun model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara
variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat serta untuk menguji kebenaran
dari hipotesis akan digunakan model persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = β0+ β1X + e
Dimana :
Y = tingkat keberhasilan usaha pengusaha mikro penerima Hibah Bawaku β0= konstanta regresi
β1= koefisien regresi X1
X= tingkat kemampuan usaha
e= adalah faktor pengganggu
3.8.2 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka penulis menggunakan uji statistik berupa
3.8.2.1 Uji t (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual)
Uji t atau disebut juga uji parsial ini digunakan untuk mengetahui apakah
variabel X secara individu mampu menjelaskan variabel Y.
Uji t statistik ini menggunakan rumus :
β ̂ β̂β
Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus:
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Hipotesis
H0: β 0 artinya tidak ada pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y
Ha : β 0 artinya ada pengaruh positif variabel X terhadap Variabel Y 2. Ketentuan
Jika t hitung < t Tabelmaka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika t hitung > t Tabelmaka H0 ditolak dan Ha diterima
Dalam pengujian hipotesis melalui uji t tingkat kesalahan yang
digunakan peneliti adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikansi 95%.
3.8.2.2 Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan
suatu garis regresi. Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien
determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan
menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Untuk
mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) dapat digunakan rumus sebagai
berikut:
β̀ Σ β̀ Σ
Σ
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0<R2<1) dengan ketentuan sebagai
berikut:
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dari hasil
pembahasan tentang pengaruh kemampuan usaha terhadap keberhasilan usaha
pada penerima Hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Tingkat kemampuan usaha berdasarkan 4 dimensi kompetensi yang dimiliki
oleh penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan Gegerkalong diukur pada
skala tinggi, sedang, dan rendah, berada pada kategori sedang.
2. Tingkat keberhasilan usaha yang digambarkan dengan menggunakan
perolehan profitabilitas usaha penerima hibah Bawaku Makmur kelurahan
Gegerkalong diukur pada skala tinggi, sedang, dan rendah, berada pada
kategori rendah.
3. Tingkat kemampuan usaha berpengaruh positif terhadap tingkat keberhasilan
usaha. Artinya semakin tinggi tingkat kemampuan usaha yang dimiliki
pengusaha maka tingkat keberhasilan usahanya akan semakin tinggi.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang
diperoleh maka ada beberapa saran dari peneliti yang bisa dilakukan, yaitu
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan usaha bagi pengusaha, khususnya pengusaha
UMKM, khususnya pengusaha mikro, bisa melalui aktivitas seminar,
pelatihan, dan menjaga komunikasi dengan instansi pemerintah sehingga
cepat mendapatinformasi pelatihan ataupun informasi penting terkait usaha
lainnya.
2. Untuk pemerintah, agar lebih memerhatikan tingkat kemampuan usaha, dan
melakukan upaya meningkatkan kemampuan usaha, misalnya melalui
dapat turut meningkatkan pencapaian keberhasilan usaha warga yang
implikasinya akan juga meningkatkan pendapatan daerah.
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat mengganti subjek penelitian yang lebih
bonafit (usaha menengah), seperti pada usaha pariwisata, ataupun kelompok
usaha besar lainnya, dan menambah variabel x agar lebih bervariasi,
diantaranya faktor internal seperti kekuatan modal, kualitas SDM,
penguasaan teknologi, sistem manajemen, jaringan bisnis dengan pihak luar,
tingkat entrepreneurship, dan faktor eksternalnya, kebijakan ekonom, sistem
perekonomian, sistem perburuhan dan kondisi perburuhan, tingkat pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Alexandri, Moh Beni. (2009) Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung : Alfabeta
Algifari. (2003).Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta: AMP YKPN
Anatan dan Ellitan. (2009). Strategi Bersaing. Bandung: Alfabeta. 94
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Bank Indonesia: Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/9/BKR Tahun 2001
Chittithaworn, Chuthamas . (2011). Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises (SMEs) in Thailand. Asian Social Science. 7 (5), 180-190.
Daniel, Moehar. (2001). Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara
Eviandewi, Nurlaela. (2011). Pengaruh Modal Kerja, Prilaku Kewirausahaan, dan Pengalaman Kerja terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Kecil Menengah Agro di Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Faizal Noor, Henry. (2005). Ekonomi Manajerial, Jakarta: Rajawali Pers
Frinces, Heflin. (2010). Be An Entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu. 92.
Gujarati, Damodar. (2001). Ekonometrika Dasar . Jakarta : Erlangga
Haryadi, Dedi. (1998) Tahap Perkembangan Usaha Kecil: Dinamika Peta Potensi Pertumbuhan. Bandung: Yayasan AKATIGA.
Indarti, Nurul. (2010). Factors Affecting Business Success Among SMES, Empirical Evidences From Indonesia . Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 12 (1), 33-41.
Juhriah, Indah. (2009). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Industri Kecil Wajit Cililin. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia
Kartika HT dan Trimurti. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Industri Makanan Bersekala Kecil di
Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 217.
Kotler, Philip. (2010). Marketing 3.0.Jakarta: Erlangga.34-35
Knight dan Cavusgnil (2004). Innovation, Organizational Capabilities, and the Born-Global Firm. Journal of International Business. Florida : Palgrave Macmillan Journals 35 (2)
Marrifield, Ric. (2008). The Next Revolution of Productivity . London: Harvard Business School Publishing. 5.
Methew, Philip. (2010). Factors Affecting Business Success of Small & Medium Enterprises (SMEs). United Kingdom: Sri Krishna International Research & Educational Consortium International Journal. 1 (2)
Noersasongko, Edi. (2005). Analisis Pengaruh Karakteristik Individu Kewirausahaan dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kemampuan Usaha serta Keberhasilan Usaha pada Usaha Batik di Jawa Tengah. Disertasi Doktor pada FPS Universitas Merdeka Malang
Palupi, Fipy. (2012). Pengaruh Modal Kerja dan Kompetensi Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Pemerintah Kota Bandung. (2007). Peraturan Walikota bandung Nomor 321 Tahun 2007
Pemerintah Kota Bandung. (2011). Sosialisasi Bawaku Makmur, Bandung: Pemkot Bandung
Pemerintah Kota Bandung. (2011). Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bandung, Bandung Pemkot Bandung
Pikiran Rakyat Online. 12867 Penerima Bawaku Makmur Gagal Jalankan Usaha .Tersedia: http://www.pikiran-rakyat.com/node/147780 (diakses Februari 2013)
Pramesti, Lingga. (2012). 234 ribu Orang di Kota Bandung Menganggur. Harian
Online Republika. (online). Tersedia :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/12/07/19/m7eb4n-234-ribu-orang-di-kota-bandung-menganggur . (Diakses tanggal 20 Februari 2013)
Purnama, Chamdan. (2010). Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 12 (2), 177-184.
Pusatbahasa (KEMDIKNAS). (2013) Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Edisii 1.5.1
Marrifield, Rick. (2008) Jack Callhon, dan Dennis Stevens. The Next Revolution of Productivity :Harvard Business Review
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta
Rodriguez et all. (2002). Developing Competency Models to Promote Intergrated Human Resource Practices. Human Resource Management Jounal. 41 (3), 309–324.
Salvatore, Dominick. (2005). Managerial Economics. Jakarta: Salemba Empat. 9.
Samuelson, Paul.A & Nordhaus, William.(1999). Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga
Silalahi, Ulber (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama
Sugiono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Sukirno, Sadono. (2002)Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Grafindo Persada, Jakarta
Suryana. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Tambunan, Tulus. (2002). Ekonomi Usaha Kecil Menengah. Jakarta: Salemba Empat.
Tambunan, Tulus. (2009). UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia
Titisari, Kartika et al. (2005). Pengaruh Aspek Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha pada Industri Makanan Berskala Kecil di Surakarta. Gema, th. XVIII/33,62-77
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008tentang UMKM
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI
Widyana, Dika. (2012). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Persaingan terhadap Profitabilitas. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Wirartha,I.M. (2006).Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi.
________. (2013). Kemampuan. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (Online) Tersedia di http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan (diakses tanggal 19 Maret 2013 Pukul : 11.30 WIB)