• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI DI SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh

INTAN NUR OKTANIA

0906439

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PENGARUH DISIPLIN KERJA

TERHADAP PRODUKTIVITAS

PEGAWAI DI SUB BAGIAN UMUM

DAN KEPEGAWAIAN DINAS

PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

Oleh Intan Nur Oktania

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Intan Nur Oktania Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket tertutup dengan 5 skala penilaian (Likert). Populasi yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini sekaligus dijadikansampel penelitian yaitu seluruh Pegawai Negeri Sipil di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung sebanyak 35 pegawai. Hasil perhitungan kecenderungan umum dengan menggunakan

Weighted Mean Scored (WMS), menunjukkan bahwa disiplin kerja di Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung ini termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 4,41 dan produktivitas kerja pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung termasuk ke dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 4,44.

Adapun analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Spearman Rank, diperoleh koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y sebesar 0,863, angka ini menafsirkan bahwa korelasi kedua variabel berada pada tingkat hubungan yang sangat kuat. Hasil uji signifikasi pun menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pegawai, hal ini dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000. dimana jika nilai signifikansi < 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Kemudian hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa disiplin kerja memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai sebesar 74,47% sedangkan sisanya 25,53% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Adapun rekomendasi dari penelitian ini yaitu bagi lembaga hendaknya hendaknya pimpinan lebih optimal lagi dalam memberikan peraturan yang tegas agar pegawai dapat meningkatkan kedisiplinan yang lebih baik lagi. Karena disiplin mempunyai peran sentral dalam membentuk pola kerja dan etos kerja produktif.

Kata Kunci : disiplin kerja, produktivitas kerja pegawai

Abstract

This research aimed to obtain the actual picture of the influence of labor discipline on employee productivity in the Public and Civil Sub-Division of the Department of Education in Bandung. The method used in the research is descriptive method with a quantitative approach. While technique of data collection used through the questionnaire enclosed with a 5 grading scales (Likert). The population is used as a source of data in the research as well as the sample is all Civil Service and Personnel Sub- Division General Education Department Bandung as many as 35 employees. General trend of calculation results using Weighted Mean Scored (WMS), indicates that the labor discipline in the Public and Civil Sub Division Office of Education Bandung is included in the excellent category with an average score of 4.41 and employee productivity in Sub-Section public and Civil Service Office of Education Bandung included in the excellent category with an average score of 4.44.

(5)

Then the test results indicated that the coefficient of determination labor discipline influence on employee job satisfaction is 74.47 % while the remaining 25.53 % is influenced by other factors. The suggestion from the research that the agency should be more optimally should be leaders in providing strict rules so that employees can improve discipline better . Because the discipline has a central role in shaping patterns of employment and productive.

(6)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Kata Mutiara

Pernyataan

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Ucapan Terimakasih ... iii

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Metode Penelitian... 9

E. Manfaat Penelitian ... 12

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 13

BAB II KAJIAN TEORI ... 15

A. Disiplin Kerja ... 15

1. Pengertian Disiplin Kerja ... 15

2. Macam-macam Disiplin Kerja ... 18

3. Pendekatan Diiplin Kerja ... 21

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja... 22

5. Indikator Disiplin Kerja ... 24

B. Produktivitas Kerja... 28

1. Pengertian Produktivitas Kerja ... 28

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... 30

3. Indikator Produktivitas Kerja ... 36

(7)

D. Kerangka Berfikir Penelitian... 40

E. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 44

1. Lokasi Penelitian ... 44

2. Populasi Penelitian ... 44

3. Sampel Penelitian ... 46

B. Desain Penelitian ... 46

C. Metode Penelitian... 48

1. Metode Deskriptif ... 49

2. Pendekatan Kuantitatif ... 50

D. Definisi Operasional... 50

E. Instrumen Penelitian... 52

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 57

1. Uji Validitas ... 57

2. Uji Reliabiltas ... 61

G. Teknik Pengumpulan Data ... 64

H. Analisis Data ... 67

1. Seleksi Data ... 67

2. Hasil Pengolahan Data ... 68

a. Perhitungan WMS ... 68

b. Uji Normalitas Distribusi Data ... 69

c. Uji Hipotesis Penelitian ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN ... 73

A. Analisis Data ... 73

1. Seleksi Data ... 73

2. Klasifikasi Data ... 74

B. Penyajian Hasil Pengolahan Data ... 75

1. Perhitungan Weight Means Scored (WMS) ... 75

2. Uji Normalitas Data ... 92

(8)

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 113

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikam

Kota Bandung ... 11

Tabel 3.1 Jumlah Populasi ... 44

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X ... 52

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y ... 54

Tabel 3.4 Skala Penskoran Alternatif Jawaban ... 57

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X (Disiplin Kerja)... 59

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai)... 60

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 63

Tabel 3.8 Alternatif Jawaban dan Bobot Nilai ... 67

Tabel 3.9 Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 69

Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 71

Tabel 4.1 Rekapitulasi Penyebaran Angket Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai ... 74

Tabel 4.2 Pemberian Bobot Skor Alternatif Jawaban ... 74

Tabel 4.3 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 75

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan WMS Variabel X (Disiplin Kerja) ... 76

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan WMS Variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai) ... 85

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan Program SPSS for Windows 17.0 dengan Uji Shapiro-Wilk ... 93

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sikap Mental ... 31

Gambar 2.2 Pendidikan ... 32

Gambar 2.3 Manajemen ... 32

Gambar 2.4 Tingkat Penghasilan ... 33

Gambar 2.5 Gizi dan Kesehatan... 33

Gambar 2.6 Jaminan Sosial ... 33

Gambar 2.7 Lingkungan dan Iklim Kerja ... 34

Gambar 2.8 Kerangka Berfikir Penelitian ... 42

Gambar 2.9 Hipotesis Penelitian ... 42

Gambar 4.1 Grafik Normalitas Variabel (X) Disiplin Kerja... 95

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian

Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Lampiran 3 Pengolahan Data

Lampiran 4 Tabel Statistik

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia di dalam suatu organisasi dipandang sebagai sumber daya.

Roda organisasi sangat tergantung pada perilaku–perilaku manusia yang

bekerja di dalamnya. Pegawai merupakan sumber daya penting dalam

keberhasilan suatu organisasi, karena kegagalan seorang pegawai dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, akan mempengaruhi proses

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Sebagai salah satu

komponen yang penting, pegawai harus memiliki komitmen yang kuat

terhadap tugasnya karena pegawai harus memiliki kepedulian dan rasa

tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas-tugas yang telah diberikan.

Perkembangan usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung pada

produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan atau organiasi. Dengan

pengaturan manajemen sumber daya manusia secara profesional, diharapkan

pegawai bekerja secara produktif.

Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang melakukan

aktivitas serta mempunyai tujuan bersama. Sebagaimana yang dikatakan oleh

Oteng Sutisna (1989:15) bahwa :

Organisasi adalah suatu wadah yang terbentuk sebagai tempat berkumpulnya orang–orang untuk melakukan kerjasama berdasarkan pembagian tugas masing–masing dan peraturan yang ditetapkan sehingga pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan penggerak dan

penentu berlangsungnya segala aktivitas organisasi. Sumber daya manusia

memiliki andil yang besar dalam menentukan maju atau berkembangnya

suatu organisasi. Oleh karena itu, kemajuan suatu organisasi ditentukan pula

oleh kualitas sumber daya manusia di dalamnya. Sumber daya manusia dalam

(13)

antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi.

Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat

berkembang secara produktif. Tidak dapat disangkal lagi bahwa faktor

manusia merupakan modal utama yang perlu diperhatikan oleh pemimpin

perusahaan atau organisasi. Manusia memang berjiwa kompleks dan sangat

pelik untuk dipahami karena sangat berbeda dengan mesin dan peralatan kerja

lainnya. Kemelut yang berhubungan dengan mesin dengan mudah dapat

diperbaiki, tetapi kemelut yang berhubungan dengan pegawai dituntut

keahlian untuk mengatasinya.

Untuk mengatasi masalah–masalah yang berhubungan dengan

kepegawaian dan sumber daya manusia, perusahaan atau organisasi perlu

menempatkan tenaga ahli dalam bidang hukum, manajemen, dan psikologi.

Para ahli tersebut pada umumnya ditempatkan di bagian personalia atau

sebagai staf ahli perusahaan atau organisasi. Dengan adanya tenaga ahli

dalam bidang manajemen kepegawaian sumber daya manusia di organisasi,

maka dapat diciptakan iklim kerja yang harmonis. Pegawai–pegawai

ditempatkan sesuai dengan keahlian dan kemampuannya, tingkat kerja

perusahaan tinggi, motivasi keja tinggi, partisipasi kerja tinggi, komunikasi

kerja efektif, disiplin kerja tinggi, upah dan gaji pegawai ditentukan secara

adil sesuai dengan jabatan, pendidikan, dan tanggung jawab yang tinggi.

Prestasi kerja dievaluasi kontinu, pegawai mendapat kesempatan untuk

mengembangkan kemampuan dan kariernya secara optimal. Dengan

demikian, produktivitas kerja dapat dicapai oleh perusahaan.

Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam sebuah

organisasi. Untuk mengelola sumber daya manusia diperlukan

peraturan-peraturan yang tujuannya untuk mengarahkan serta membimbing seorang

individu agar dapat melaksanakan semua pekerjaan sesuai dengan norma-

(14)

Untuk menciptakan suatu organisasi yang dapat mencapai tujuan

organisasi salah satunya adalah di dukung dengan adanya manajemen sumber

daya manusia. Dalam suatu organisasi salah satu fungsi manajemen sumber

daya mausia yang terpenting adalah kedisiplinan, karena tanpa adanya

kedisiplinan sulit untuk mencapai tujuan secara maksimal.

Sondang P. Siagian (2006:305) berpendapat bahwa:

Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan pegawai lainnya.

Veitzal Rivai (2005:444) mengemukakan bahwa:

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dengan norma- norma sosial yang berlaku.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin

terbentuk karena adanya kesediaan dan kesadaran seseorang untuk mematuhi

dan mentaati peraturan yang ada di dalam organisasi tanpa adanya paksaan

melainkan karena adanya rasa tanggung jawab yang besar, sehingga dapat

menrubah perilaku menjadi lebih baik lagi.

Dengan adanya sikap disiplin kerja yang baik maka diharapkan setiap

pekerjaan dapat terselesaikan sesuai dengan target yang telah ditentukan

sehingga kegiatan organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta

dapat menghasilkan produktivitas kerja berupa output kerja yang berkualitas

dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Nanang Fattah (1996:15) mengemukakan pendapatnya bahwa:

(15)

Sejalan dengan pendapat di atas maka produktivitas dapat dinilai dari

bagaimana seorang individu dapat menerapkan keefektifan dan efisiensi

untuk menggunakan sumber daya manusia yang ada. Produktivitas juga

diartikan sebagai sikap mental seseorang untuk dapat meningkatkan

kemampuan bekerjanya sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang

memuaskan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Asbakhul’ ulum (Dwi, 2011:7)

bahwa “Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, karena dengan adanya disiplin

kerja karyawan akan mampu mencapai produktivitas kerja yang maksimal.”

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, bermanfaat

mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur,

maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Menurut Muchdarsyah Sinungan (Gilang Laraswati 2005:2) bahwa “Disiplin

merupakan suatu keadaan tertentu di mana orang-orang yang tergabung

dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa

senang hati. Sedangkan keja adalah segala aktivitas manusia yang dilakukan

untuk menggapai tujuan yang telah ditetapkannya. Hal ini akan mendorong

produktivitas kerjanya.”

Selanjutnya untuk menghubungkan disiplin kerja dengan poduktivitas

kerja Muchdarsyah Sinungan (2009:146) menulis bahwa “Manusia sukses

adalah manusia yang mampu mengatur, mengendalikan diri yang

menyangkut peraturan cara hidup dan mengatur cara kerja, maka erat

hubungannya antara manusia sukses dengan pribadi disiplin. Mengingat

eratnya hubungan disiplin dengan produktivitas maka disiplin mempunyai

peran sentral dalam membentuk pola kerja dan etos kerja produktif”.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa disiplin kerja

pegawai bararti pegawai tersebut berada pada kondisi dimana kondisi emosi

(16)

diterapkan dalam suatu organisasi salah satunya akan membuat para pegawai

bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan para pegawaipun akan

melaksanakan pekerjaannya dengan baik, maka kinerja yang dimiliki oleh

pegawai akan lebih baik dari sebelumnya dan berkualitas. Maka dari itu

pembentukan disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan bagi setiap

pegawai, karena akan meningkatkan produktivitas pegawai.

Dinas Pendidikan Kota Bandung mempunyai tugas pokok untuk

melaksanakan urusan pemerintah di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga

berdasarkan asas otonomi dan pembangunan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, maka Dinas

Pendidikan Kota Bandung mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis lingkup Pendidikan Taman

Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD), Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah atas

dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal,

serta kepemudaan dan olahraga.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di

bidang laksanaan kegiatan teknis operasional bidang pendidikan,

Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD),

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan

Sekolah Menengah atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non

Formal dan Informal, serta kepemudaan dan olahraga.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan,

Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD),

Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan

Sekolah Menengah atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non

Formal dan Informal, serta kepemudaan dan olahraga.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan

(17)

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan

kegiatan Dinas.

Kepatuhan atas segala aturan-aturan dan tata tertib yang berlaku

adalah salah satu sikap disiplin, ini merupakan sikap yang sangat baik

diterapkan kepada para pegawai untuk melaksanakan tugasnya dengan

optimal. Kaitannya dengan disiplin kerja, Bedjo Siswanto (1989:278)

mengemukakan pandangannya tentang disiplin kerja yaitu:

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun lisan serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi- sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang dibeikan kepadanya.

Dengan sikap disiplin kerja yang ditunjukan oleh pegawai maka

secara otomatis akan berdampak pada tingkat produktivitas pekerjaannya.

Produktivitas digambarkan dengan bagaimana cara seorang pegawai untuk

memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk membantu dalam setiap

pelaksanaan tugas- tugasnya agar dapat terlaksana dengan baik.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti ditemukan

berbagai macam jenis kedisiplinan yang diterapkan di Dinas Pendidikan Kota

Bandung dan kedisiplinan itu menjadi kewajiban yang harus ditaati oleh

seluruh pegawai baik staf maupun fungsional. Pelaksanaan tugas yang sesuai

dengan tupoksi merupakan suatu hal yang mendasari penilaian terhadap

disiplin pegawai. Sikap disiplin kerja yang ditunjukan oleh pegawai nantinya

akan dinilai melalui penilaian angka kredit yang akan berhubungan dengan

pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), dan bagi pegawai yang

tingkat kedisiplinannya kurang nantinya akan ada potongan dari TPP yang

ditetapkan dari setiap ketidakhadirannya dalam jadwal tugas. Tolak ukur

penilaian tingkat kedisiplinan sendiri telah dirancang oleh Badan

Kepegawaian Daerah (BKD), di mana telah ditetapkan nilai- nilai

kedisiplinan pegawai yang dari segi pekerjaan yang nantinya akan

(18)

Pedoman tindak lanjut kedisiplinan pegawai di Dinas Pendidikan Kota

Bandung mengarah kepada PP No. 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai

Negeri Sipil. Sejauh ini pimpinan selaku pemegang wewenang teratas sudah

beupaya sebaik mungkin untuk mendisiplinkan para pegawainya.

Pada dasarnya pembentukan disiplin kerja yang telah dibuat dan

dirancang sedemikian rupa, namun pada kenyataannya berdasarkan hasil studi

pendahuluan melalui proses observasi dan wawancara terdapat masalah yang

dikarenakan oleh disiplin kerja pegawai, dan pada kenyataannya masih

banyak pegawai kurang mempunyai kedisiplinan tinggi, dapat terlihat seperti

masih ada pegawai yang cenderung mengabaikan tanggung jawab tugasnya,

dan masih terdapat pegawai yang masuk dan pulang kerja tidak patuh

terhadap waktu yang telah ditentukan.

Dilihat dari produktivitas kerjanya, ada karyawan yang tidak dapat

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu sehingga jam kerja pegawai

tersebut bertambah karena harus menyelesaikan pekerjaan mereka. Terdapat

pula pegawai yang menunda pekerjaannya sehingga pada saat waktu yang

ditentukan pun pekerjaan mereka menumpuk. Tetapi, ada juga pegawai yang

bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka sehingga pekerjaann pun dapat

terselesaikan dengan baik dengan tepat waktu dan menghasilkan pekerjaan

yang memuaskan. Namun, semua itu kembali kepada pegawai sendiri yaitu

kurangnya kesadaran pegawai terhadap pentingnya kedisiplinan. Apabila

disiplin pegawai kurang ditingkatkan maka produktivitas kerja pegawai

secara otomatis akan ikut terpengaruh dan tujuan Dinas Pendidikan Kota

Bandung sendiri tidak akan dapat terwujud dan terpenuhi sebagaimana telah

dirancang sedemikian rupa.

Disiplin kerja yang diaplikasikan dalam setiap pekerjaan akan

membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Pekerjaan yang memuaskan

merupakan penghargaan bagi diri pegawai dan bagi organisasi tersebut, dan

hasil kerja yang baik merupakan output dari produktivitas yang sempurna.

Berdasarkan masalah di atas, penulis terdorong untuk mengkaji

(19)

Kerja Pegawai di Sub. Bagian Umun dan Kepegawaian Dinas Pendidikan

Kota Bandung”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan yang diteliti

menjadi:

a. Secara Konseptual penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

tentang Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Prouktivitas Kerja

Pegawai.

b. Secara Kontekstual penelitian ini akan dilakukan di lembaga

pendidikan yang akan diteliti di Sub. Bagian Umum dan

Kepegawaian Dinas Penidikan Kota Bandung. Dengan objek

penelitiannya adalah pegawai yang mempunyai disiplin kerja

dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pegawai.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dimaksudkan untuk merumuskan permasalahan

penelitian ke dalam bagian-bagian yang lebih jelas, agar tidak

menimbulkan salah penafsiran terhadap subjek atau masalah yang diteliti.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka secara spesifik dapat

dirumuskan ke dalam beberapa masalah yang diuraikan ke dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran disiplin kerja di lingkungan Sub. Bagian

Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran produktivitas kerja pegawai di Sub. Bagian

Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung?

3. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja

pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

(20)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan

mengetahui informasi yang jelas dan akurat mengenai Pengaruh Disiplin

Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Sub. Bagian Umum dan

Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini betujuan untuk:

a. Memperoleh gambaran yang jelas tentang disiplin kerja

pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan Kota Bandung.

b. Memperoleh data dan gambaran yang jelas tentang

produktivitas kerja pegawai di Sub. Bagian Umum dan

Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

c. Mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja pegawai

terhadap produktivitas kerja pegawai di Sub. Bagian Umum

dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung.

D. Metode Penelitian

1. Metode dan Pendekatan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2011:8) yaitu:

(21)

Metode deskriptif digunakan dengan tujuan untuk memperoleh

gambaran mengenai keadaan yang terjadi pada masa skarang atau yang

sedang berlangsung mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap

produktivitas kerja pegawai di Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

Dinas Pendidikan Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan perhitungan

statistik dan pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket yang

telah disediakan beserta alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh

responden.

2. Lokasi

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah di Sub.

Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung Jl.

Jend. A. Yani no. 239 Bandung.

3. Teknik Penelitian

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara

menggunakan instrumen penyebaran angket atau kuesinor. Angket adalah

alat pengumpul data yang berisikan pertanyaan atau pernyataan kepada

respoden. Angket berguna untuk mengumpulkan data secara objektif

dengan fakta atau opini oleh pegawai.

4. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiono (2011:80) memberikan pengertian bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah

seluruh pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan Kota Bandung yaitu 35 orang pegawai. Oleh karena jumlah

populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 orang, maka

(22)

populasi yang menjadi subjek penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2011:86) bahwa: “Jumlah anggota sampel yang

diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota

populasi itu sendiri”. Maka sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Dinas Pendidikan Kota Bandung yang berjumlah 35 orang yang terdiri

dari:

Tabel 1.1

Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan Kota Bandung

No Nama Jabatan

1 Dra. Agusriah Staf Subag Umum & Kepegawaian

2 Drs. Didi Wasnadi Staf Subag Umum & Kepegawaian

3 Eman Hendriyaman, S.Pd. Staf Subag Umum & Kepegawaian

4 R.R. Srimaryani, SH. Staf Subag Umum & Kepegawaian

5 Supriyati, S.Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

6 Neni Rohaeni, S.Sos Staf Subag Umum & Kepegawaian

7 Agus Supardan, S.Sos. Staf Subag Umum & Kepegawaian

8 Rita Suhertiati Staf Subag Umum & Kepegawaian

9 Yayah Mulyaningsih Staf Subag Umum & Kepegawaian

10 NH. Sekarwangi Staf Subag Umum & Kepegawaian

11 Nanang Suryana Staf Subag Umum & Kepegawaian

12 Hendra Nugraha, S.Sos Staf Subag Umum & Kepegawaian

13 Pupuh Rusnandi, S.H Staf Subag Umum & Kepegawaian

14 Irviyanti Permata A, S.I. Kom Staf Subag Umum & Kepegawaian

15 Mohamad Afghan Ridho, SH Staf Subag Umum & Kepegawaian

16 Bambang Pudiyanto Staf Subag Umum & Kepegawaian

17 Tuti Herawati Staf Subag Umum & Kepegawaian

(23)

19 Iwan Wiyana, S. Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

20 Rodikin Staf Subag Umum & Kepegawaian

21 Evi Staf Subag Umum & Kepegawaian

22 Dadan Kurniawan Staf Subag Umum & Kepegawaian

23 Dhirtia Pameilla Staf Subag Umum & Kepegawaian

24 Efrizaldi Staf Subag Umum & Kepegawaian

25 Yan Rusyana Staf Subag Umum & Kepegawaian

26 Prisa Ardianti Staf Subag Umum & Kepegawaian

27 Iwan Gunawan Staf Subag Umum & Kepegawaian

28 Moch. Yasin Staf Subag Umum & Kepegawaian

29 Haris Staf Subag Umum & Kepegawaian

30 Iis Nuryati Staf Subag Umum & Kepegawaian

31 Ayi Rohman Staf Subag Umum & Kepegawaian

32 Momon Mulyana Staf Subag Umum & Kepegawaian

33 Andi Staf Subag Umum & Kepegawaian

34 Yulianti Staf Subag Umum & Kepegawaian

35 Endin, S.Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

E. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat penulis kemukakan dalam penelitan ini

adalah sebagai berikut:

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian,

masukan dan pengembangan teori dari disiplin ilmu Administrasi

Pendidikan, khususnya tentang disiplin kerja dan produktivitas kerja.

Penelitian ini juga dapat dijadikan dasar peneliti lainnya yang tertarik

(24)

2. Kontekstual

a. Bagi Lembaga

Jika hasil penelitian ini dapat menjawab hubungan antara

disiplin kerja dan produktivitas kerja, maka diharapkan para

pegawai dapat mengerti tentang peraturan pemerintah tentang

disiplin Pegawai Negeri Sipil. Sehingga para pegawai Sub.

Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota

Bandung dapat lebih meningkatkan disiplin kerjanya, sehingga

dapat menciptakan produktivitas kerja yang optimal.

b. Bagi Penulis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai pengaruh disiplin kerja terhadap

produktivitas kerja pegawai, sehingga dapat mengaplikasikan

teori dengan kenyataan yang terjadi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : Berisi Pendahuluan yang didalamnya dijelaskan mengenai;

Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi

Skripsi.

BAB II : Berisi Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Penelitian. Kajian Pustaka berisikan; Konsep dari Disiplin Kerja dan

Produktivitas Kerja Pegawai.

BAB III : Berisi penjabaran yang rinci mengenai Metode

Penelitian,termasuk beberapa komponen berikut; Lokasi dan Subjek,

Desain Penelitian dan Justifikasi pemilihan desain penelitian tersebut,

Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan

Instrumen, Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasionalnya, dan Analisis

(25)

BAB IV : Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal

utama, yakni: Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan

berkaitan dengan masalah penelitian, pernyataan penelitian, hipotesis, tujuan

penelitian dan Pembahasan atau analisis temuan.

BAB V : Bab Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan

(26)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode merupakan suatu cara tertentu yang digunakan sebagai alat bantu

dalam mencapai tujuan penelitian. Sama seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (1998:39) bahwa: “Metode adalah suatu cara bekerja untuk dapat memahami objek yang diteliti”. Dengan menggunakan metode penelitian yang

tepat serta sesuai dengan masalah yang sedang diteliti diharapkan dalam

melaksanakan penelitian ini, dapat memiliki tingkat kecermatan yang tinggi dan

akan mendapatkan hasil yang akurat.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Dinas Pendidikan Kota Bandung Jalan Ahmad Yani No. 239 Bandung.

2. Populasi Penelitian

Sugiyono (2011:80) memberikan pengertian bahwa populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah

seluruh pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan Kota Bandung yaitu 35 orang pegawai. Adapun populasi

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jumlah Populasi

No Nama Jabatan

1 Dra. Agusriah Staf Subag Umum & Kepegawaian

2 Drs. Didi Wasnadi Staf Subag Umum & Kepegawaian

(27)

No Nama Jabatan

4 R.R. Srimaryani, SH. Staf Subag Umum & Kepegawaian

5 Supriyati, S.Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

6 Neni Rohaeni, S.Sos Staf Subag Umum & Kepegawaian

7 Agus Supardan, S.Sos. Staf Subag Umum & Kepegawaian

8 Rita Suhertiati Staf Subag Umum & Kepegawaian

9 Yayah Mulyaningsih Staf Subag Umum & Kepegawaian

10 NH. Sekarwangi Staf Subag Umum & Kepegawaian

11 Nanang Suryana Staf Subag Umum & Kepegawaian

12 Hendra Nugraha, S.Sos Staf Subag Umum & Kepegawaian

13 Pupuh Rusnandi, S.H Staf Subag Umum & Kepegawaian

14 Irviyanti Permata A, S.I. Kom Staf Subag Umum & Kepegawaian

15 Mohamad Afghan Ridho, SH Staf Subag Umum & Kepegawaian

16 Bambang Pudiyanto Staf Subag Umum & Kepegawaian

17 Tuti Herawati Staf Subag Umum & Kepegawaian

18 Nina Nurfarida Staf Subag Umum & Kepegawaian

19 Iwan Wiyana, S. Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

20 Rodikin Staf Subag Umum & Kepegawaian

21 Evi Staf Subag Umum & Kepegawaian

22 Dadan Kurniawan Staf Subag Umum & Kepegawaian

23 Dhirtia Pameilla Staf Subag Umum & Kepegawaian

24 Efrizaldi Staf Subag Umum & Kepegawaian

25 Yan Rusyana Staf Subag Umum & Kepegawaian

26 Prisa Ardianti Staf Subag Umum & Kepegawaian

27 Iwan Gunawan Staf Subag Umum & Kepegawaian

28 Moch. Yasin Staf Subag Umum & Kepegawaian

29 Haris Staf Subag Umum & Kepegawaian

30 Iis Nuryati Staf Subag Umum & Kepegawaian

31 Ayi Rohman Staf Subag Umum & Kepegawaian

(28)

No Nama Jabatan

33 Andi Staf Subag Umum & Kepegawaian

34 Yulianti Staf Subag Umum & Kepegawaian

35 Endin, S.Pd Staf Subag Umum & Kepegawaian

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek

dalam penelitian, dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sampel merupakan bagian dari pupolasi yang diambil dengan teknik tertentu sebagai sumber

data yang dianggap mewakili karakteristik atau sifat populasi.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah total sampling

dimana seluruh populasi akan dijadikan sampel. Peneliti melakukan hal

ini karena pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan Kota Bandung berjumlah kurang dari 100 orang, maka sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi

yang menjadi subjek penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 86) bahwa: “Jumlah anggota sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu

sendiri”. Maka sampel dalam pelelitian ini adalah seluruh pegawai di Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Bandung yang

berjumlah 35 orang.

B. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian,

agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Desain penelitian

(29)

sebuah penelitian yang akan dilaksanakan lebih terarah pada tujuan yang

telah ditetapkan.

Menurut Nasution (2009:23), “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar data dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”.

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan

berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas desain penelitian dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Sumber masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena

untuk dijadikan sebagai dasar penelitian.

2. Perumusan masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan

dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Pada penelitian ini

masalah-masalah dirumuskan melalui suatu pertanyaan, yang akan

diuji dengan cara yang relevan dan penemuan yang relevan.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara

(berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang

relevan dengan masalah. Selain itu penemuan penelitian

sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk

memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

(hipotesis).

4. Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah didasarkan pada teori

dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada

pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut

(30)

pengaruh yang positif dan signifikan antara pengaruh disiplin kerja

terhadap produktivitas kerja pegawai.

5. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih

metode yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu

adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang

dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya

dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif.

6. Menyusun instrumen penelitian

Peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen

ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian ini

untuk menguji adanya Pengaruh Disiplin Kerja (variabel X)

terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (variabel Y) digunakan

pengujian validitas dan reliabilitas.

7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode

penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah, dengan

menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai

solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan

keputusan.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara kerja untuk mengumpulkan data

yang dapat memecahkan permasalahan dan kemudian mengolah data

sehingga menghasilkan data yang dapat memecahkan permasalahan yang

(31)

Maka metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Metode deskriptif digunakan dengan tujuan untuk

memperoleh gambaran mengenai keadaan yang terjadi pada masa

sekarang atau yang sedang berlangsung.

Menurut Winarno Surakhmad (1998:139), megemukakan

pengertian metode deskriptif yaitu :

Metode deskriptif adalah metode penyelidikan yang ditunjukkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, karena penyelidikan deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskriptif. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan menganalisa dan mengklasifikasi; penyelidikan dengan teknik survey dengan teknis test; studi kasus, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantitatif, studi kooperatif atau operasional.

Berhubungan dengan metode ini Winarno Surakhmad

(1985:40) berpendapat mengenai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah pada masa sekarang

dan aktual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan

kemudian dianalisa.

Adapun yang menjadi dasar digunakannya metode

deskriptif dalam penelitian ini yaitu:

a. Mengungkapkan masalah-masalah yang aktual dan terjadi pada

masa sekarang.

b. Melalui metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran

nyata mengenai Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas

(32)

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitaif merupakan pendekatan yang

dilakukan oleh peneliti dalam meneliti dengan cara mengukur

indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh gambaran

umum dan kesimpulan masalah penelitian.

Ada beberapa alasan peneliti menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan angket

sebagai alat pengumpulan data adalah sebagai berikut:

a. Dalam waktu yang ralatif singkat data yang dikumpulkan akan

mudah terkumpul.

b. Memudahkan dalam pengolahannya.

c. Tidak memerlukan kehadiran peneliti saat pengisian data oleh

responden.

d. Pengumpulan data lebih efisien bila dilihat dari segi waktu,

biaya dan tenaga.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto

(1996:151) mengemukakan bahwa:

Pemilihan metode dan instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan mengolah data bila sudah terkumpul.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul dan ruang lingkup

masalah yang di teliti, maka perlu dijelaskan beberapa definisi yang

terkandung dalam judul tersebut sehingga terdapat persamaan pandangan

antara penulis dan pembaca.

1. Pengaruh

Pegaruh adalah Daya yang ada atau timbul dari sesuatu

(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau

perbuatan. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

(33)

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota

Bandung.

2. Disiplin Kerja

Menurut Bedjo Siswanto (1989:278) disiplin kerja, yaitu

sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap

peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis

serta mampu menjalankannya dan tidak mudah mengelak untuk

menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan

wewenang yang diberikan kepadanya. Yang dimaksud dengan

disiplin dalam penelitian ini adalah begaimana keadaan disiplin

kerja pegawai yang ada di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Dinas Pendidikan Kota Bandung.

3. Produktivitas Kerja

Whitmore (Sedarmayanti, 2009:58) mengemukakan bahwa “produktivitas sebagai suatu ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi yang biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa produktivitas kerja di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Dinas Pendidikan Kota Bandung merupakan sikap mental yang

berupa kualitas unjuk kerja, semangat untuk melakukan

peningkatan perbaikan dan selalu berorientasi ke masa depan serta

selalu mempunyai pandangan mutu kehidupan hari ini harus lebih

baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

4. Pegawai

Menurut Musanef (Gilang, 2010:65), dijelaskan bahwa pegawai adalah “Orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan dan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan usaha swasta”. Yang dimaksud dengan pegawai dalam penelitian ini adalah pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

(34)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang dilakukan untuk

membuktikan permaslahan yang sedang diteliti, seperti yang dikemukaka oleh Sugiyono (2011:148) “instrumen penelitian adalah alat yang digunakan mengukutr fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Fenomena-fenomena

yang diamati tersebut dijabarkan ke dalam variabel-variabel tertentu. Jumlah

variabel dalam penelitian berpengaruh pada jumlah instrumen yang akan

diteliti. Penyusunan instrumen penelitian dari tiap-tiap variabel dituangkan ke

dalam kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel X

Variabel Indikator Sub Indikator No.

Item

menyelesaikan tugas tepat

(35)

Variabel Indikator Sub Indikator No.

melakanakan hal yang

baru

a. Transparan dan terbuka

dalam bekerja

a. Senang dan sukarela patuh

pada peraturan

b. Menjunjung tinggi nama

baik pribadi dan individu

e. Siap menanggung resiko

(36)

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

b. Selalu santun dalam

bekerja

21,

6. Teguh hati a. Teguh hati dalam bekerja

b. Mempunyai tekad yang

dengan seefektif dan

seefisien mungkin

b. Bersaing positif

25,

26,

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y

Variabel Indikator Sub Indikator No.

Item

sesuai dengan dekripi

(37)

Variabel Indikator Sub Indikator No.

pekerjaan yang lebih

baik

4. Kualitas hasil kerja a. Mengutamakan

(38)

Variabel Indikator Sub Indikator No.

dan bekerja produktif

dalam team

Penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2011: 134) menjelaskan bahwa: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.

Adapun kriteria skor untuk setiap alternatif jawaban item instrumen

menurut Sugiyono (2011: 135) dengan menggunakan skala Likert yaitu

(39)

Tabel 3.4

Skala Penskoran Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban

Bobot Nilai

Variabel X Variabel Y

Selalu (SL) Selalu (SL) 5

Sering (SR) Sering (SR) 4

Kadang-kadang (KD) Kadang-kadang (KD) 3

Jarang (JR) Jarang (JR) 2

Tidak Pernah (TP) Tidak Pernah (TP) 1

Cara mengisi instrumen dalam penelitian ini adalah dimana responden

memberi tanda () sesuai dengan pendapatnya pada alternatif jawaban yang

telah tersedia. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpulan data

penelitian dengan teknik angket, karena angket digunakan untuk mencari

informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden yang

jumlahnya cukup banyak. (Instrumen penelitian terlampir).

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen dalam penelitian ini dilakukan

melalui uji coba angket. Uji coba angket dilakukan sebelum kegiatan

pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan. Peneliti melakukan pengujian

validitas dan pengujian reliabilitas.

1. Uji Validitas

Berkaitan dengan pengujian validitas Suharsimi Arikunto (2010:211) menjelaskan yang dimaksud dengan validitas adalah “Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen”. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

(40)

Dalam pengujian validitas instrumen ini, penulis menguji validitasnya

per item dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment (Akdon,

2008: 144) dengan rumus sebagai berikut:

= koefisien korelasi

= jumlah responden

= jumlah perkalian X dan Y

= jumlah skor item

= jumlah skor total (seluruh item)

= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan dalam angket.

Hasil koefisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien

korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil

n = Jumlah responden √

(41)

Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan Distribusi (tabel t) butir soal dinyatakan tidak valid. Berdasarkan perhitungan dengan rumus

tersebut, diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X (Disiplin Kerja)

(42)

Setelah mengetahui tingkat validitas dari setiap item, maka langkah

selanjutnya adalah mengatasi item-item yang tidak valid. Dari data di atas

diperoleh item yang tidak valid sebanyak 1 buah yaitu no. 14, maka item

tersebut dihilangkan.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai)

No. rhitung thitung ttabel Keputusan

Setelah mengetahui tingkat validitas dari setiap item, maka langkah

selanjutnya adalah mengatasi item-item yang tidak valid. Dari data di atas

diperoleh item yang tidak valid sebanyak 1 buah yaitu no. 23, maka item

(43)

2. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2010:221) mengemukakan bahwa reliabilitas

menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik.

Pada penelitian ini pengujian uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan metode Alpha, yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur

dari satu kali pengukuran. Rumus yang digunakan sebagaimana yang

dikemukakan oleh Akdon (2005:161: adalah sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

= Jumlah item

Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen

didasarkan pada ujicoba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika > berarti Reliabel dan

2) Jika < berarti Tidak Reliabel

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha

sebagai berikut:

Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

(44)

2

)

(

X

i = Jumlah item dikuadratkan

= Jumlah responden

Langkah 2: Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

Keterangan:

= Jumlah Varians semua item S1+S2+S3….Sn = Varians item ke-1,2,3….n

Langkah 3: Menghitung Varians total dengan rumus:

Keterangan:

St = Varians total

∑ 2

t

X = Jumlah kuadrat X total

2

)

(

X

t = Jumlah total Xdikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 4: Masukan nilai Alpha dengan rumus:

Berdasarkan perhitungan uji coba reliabilitas dengan menggunakan

langkah-langkah di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:

(45)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Distribusi Data Kesimpulan

thitung ttabel

Variabel X

(Disiplin Kerja) 0,953 0,630 Reliabel

Variabel Y

(Produktivitas Kerja Pegawai) 0,969 0,630 Reliabel

Adapun hasil dari uji reabilitas dengan menggunakan bantuan

Microsoft Office Excel 2007. Hasil dari nilai reliabilitas variabel X (r11) =

0,953 dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment dengan dk = N-1

= 11 – 1 = 10, signifikansi 5% maka diperoleh rtabel = 0,630. Kesimpulan

karena r11 = 0,953 lebih besar dari rtabel = 0,630, maka semua data yang

dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel.

Kemudian hasil dari nilai reliabilitas variabel Y (r11) = 0,969

dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment dengan dk = N-1 = 11

1 = 10, signifikansi 5% maka diperoleh rtabel = 0,630. Kesimpulan karena r11

= 0,969 lebih besar dari rtabel = 0,630, maka semua data yang dianalisis

dengan metode Alpha adalah Reliabel.

Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen

didasarkan pada uji coba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

Jika : > berarti Reliabel dan

< berarti tidak Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan

Microsoft Office Excel 2007 reliabilitas masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1) Hasil uji reliabilitas variabel X (Disiplin Kerja)

(46)

[ ] [ ]

0,953

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh rhitung = 0,953

sedangkan rtabel = 0,630. Karena rhitung > rtabel maka semua data yang

dianalisis dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel.

2) Hasil uji reliabilitas variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai)

k [

] [ ]

[ ] [ ]

0,969

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel Y diperoleh rhitung = 0,969

sedangkan rtabel = 0,630. Karena rhitung > rtabel maka semua data yang

dianalisis dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang sistematis

dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam suatu penelitian

perlu memilih teknik dan alat pengumpul data yang relevan untuk menjawab

pokok permasalahan penelitian dan mencapai tujuan penelitian. Teknik

pengumpulan data adalah suatu upaya dalam mengumpulkan data dan

informasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan atau hipotesis

penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam

melakukan penelitian. Sugiyono (2013:308) menyatakan bahwa:

(47)

Alat yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian

hendaknya relevan dengan mempertimbangkan segi kepraktisan, efisiensi dan

keandalan alat tersebut. Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan,

maka peneliti menentukan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik komunikasi secara tidak langsung atau dalam hal ini adalah angket

tertutup. Angket yang disebarkan bersifat terstruktur, di mana setiap

pernyataan disertai dengan alternatif jawaban agar memudahkan responden

dalam menjawab pernyataan-pernyataan.

Seperti yang dikemukakan oleh Akdon dan Hadi (2005:132) “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberkan kepada orang lain bersedia

memberika respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”.

Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai

suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden

memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian

daftar pertanyaan.

Dalam hal ini angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu

angket yang telah memuat alternatif jawaban. Hal ini dimaksudkan agar

memudahkan responden dalam menjawab pernyataan-pernyataan.

Sebagaimna dikemukakan oleh Akdon dan Hadi (2005:132) bahwa “Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk

sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban

yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang ( X ) atau tanda checklist ( √ ).

Adapun keuntungan yang diperoleh apabila pengumpulan data dalam

penelitian menggunakan angket, seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi

Arikunto (2010:195) diantaranya:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya

(48)

d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak

malu-malu menjawab.

e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat

diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Dengan demikian jenis angket yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah angket tertutup dan berstruktur, yaitu dengan menyediakan alternatif

jawaban untuk memudahkan responden.

Dalam meyusun alat pengumpul data (angket/instumen), peneliti

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan permasalahan yang menjadi bahan kegiatan dari

penelitian.

b. Menentukan variable-variabel yang akan diteliti, yaitu variabel X

Disiplin Kerja dan variabel Y Produktivitas Kerja Pegawai

c. Menentukan indikator dari masing-masing variabel tersebut dan

mengidentifikasi sub indikatornya, yaitu dimana variabel X

Disiplin kerja dan variabel Y Produktivitas Kerja Pegawai dengan

beberapa indikator seperti yang telah disebutkan dalam bab

sebelumnya.

d. Menyusun kisi-kisi penelitian (terlampir) yang terdiri dari

indikator dan sub indikator yang dianggap penting dan berkaitan

dengan tiap variabel.

e. Membuat daftar pertanyaan dari masing-masing variabel yang

merupakan penjabaran dari sub indikator disertai dengan alternatif

jawaban.

f. Menetapkan kriteria penilaian untuk setiap alternatif jawaban

dengan menggunakan skala likert, yaitu dengan 5 (lima) alternatif

(49)

Tabel 3.8

Alternatif Jawaban dan Bobot Nilai

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Selalu (SL) 5

Sering (SR) 4

Kadang-Kadang (KD) 3

Jarang (JR) 2

Tidak Pernah (TP) 1

H. Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan penelitian yang dilakukan setelah

semua data terkumpul dari responden atau sumber data lainnya. Menurut

Sugiyono (2011:207) menerangkan bahwa:

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jeni reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyaikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data menggunakan

perhitungan statistik. Adapun dalam proses perhitungan dan pengolahan data,

peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak dari bantuan SPSS statistic

17.0 for windows dan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Seleksi Data

Pada langkah ini tahap pertama yang perlu dilakukan adalah

memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden, hal ini

perlu dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang terkumpul telah

(50)

2. Hasil Pengolahan Data

a. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden dari

Masing-masing Variabel dengan Rumus Weighted Means Scored (WMS)

Teknik ini dilakukan untuk menentukan kedudukan setap item,

sekaligus untuk menggambarkan keadaan atau kecenderungan tingkat

kesesuaian dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun

rumus dari WMS adalah sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Rata-rata skor responden

= Jumlah Skor dari jawaban responden

= Jumlah Responden

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dengan

menggunakan rumus WMS ini adalah :

1) Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban yang.

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih.

3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung

dikalikan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing

kolom.

5) Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap

kemungkinan jawaban.

(51)

Tabel 3.9

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui

normal tidaknya penyebaran dari data yang ada. Uji normalitas distribusi

ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data

menggunkan analisis data parametrik atau non parametrik. Dalam

penelitian ini pengujian menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for

Windows dengan uji Shapiro-Wilk. Dasar pengambilan keputusan teknik

pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya,

2000: 42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:

Ho : Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

Ha : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah

sebagai berikut:

1) Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya α = 0.05

2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3) Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari

(52)

4) Jika signifikansi yang diperoleh <a , maka sampel bukan berasal dari

populasi yang tidak berdistribusi normal

c. Uji Hipotesis Penelitian

Setelah pengolahan data selesai kemudian dilanjutkan dengan

menguji hipotesis untuk menganaliss data yang sesuai dengan

permasalahan penelitian. Berikut ini hal-hal yang akan di analisis

berdasarkan hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut:

1) Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat

hubungan antara variabel X (Disiplin Kerja) dan variabel Y

(Produktivitas Kerja Pegawai). Ukuran yang digunakan untuk

mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non

parametrik, yaitu teknik korelasi Korelasi Spearman Rank. Hal ini

didasarkan pada distribusi data variabel penelitian yang tidak normal.

Dalam pengujian koefisien korelasi ini menggunakan bantuan program

komputer yaitu SPSS 17,0. Dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Mengajukan hipotesis yaitu:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja

Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan Kota Bandung

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan

Kota Bandung

b) Pengambilan Keputusan

Sugiyono&Eri (2002:183) menyatakan bahwa “Apabila signifikasi di bawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan

Ho ditolak.”. Maka, jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho diterima

(53)

produktivitas kerja pegawai, dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka

Ha diterima dan Ho ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara

disiplin kerja dengan produktivitas kerja pegawai.

c) Langkah selanjutnya adalah menafsirkan besaran koefisien

korelasi yang didapat dengan tabel kriteria harga koefisien

korelasi dari Akdon (2008: 188)

Tabel 3.10

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000

0,60 – 0,799

0,40 – 0,599

0,20 – 0,399

0,00 – 0,199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

2) Uji Signifkansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk

mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel

Y. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan

variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon

(2008: 188) berikut:

Keterangan :

= Nilai t

= Nilai Koefisien Korelasi

= Jumlah Sampel

Gambar

Tabel 1.1 Pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas
Tabel 3.1 Jumlah Populasi
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel X
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis juga memberikan informasi dan edukasi tentang kondisi penyakit DM yang diderita klien dan masalah psikososial ketidakberdayaan yang dialami oleh klien kepada keluarga

200-500 lux yang menyebabkan berbagai keluhan kesehatan khususnya pada mata yang dikenal dengan istilah visual symptoms, seperti efek yang timbul mata yang terlihat pada

o Create union ‘Buffer_river.shp’ (after attribute manipulating) and ‘Agriculture.shp’ by open View menu then chose Geoprocessing Wizard.. Define geoprocessing dialog as

[r]

Besarnya remitansi ke daerah asal dipengaruhi oleh (1) Aspek lingkungan bekerja TKI terutama oleh status migrasi TKI di luar negeri dan jenis pekerjaan TKI, (2)

mengubah probability sampling menjadi nonprobability sampling, karena jika karakteristik tidak dapat dijelaskan maka nonrespon akan mengubah peluang dari tiap elemen dalam

Menurut National Marrow Donor Program (NMDP) USA, sampai saat ini stem cell yang terkandung di darah tali pusat, sudah bisa mengobati 72 penyakit seperti kanker, kerusakan pada sumsum

Pada pengalaman praktik mengajar pertemuan ke-5 dicoba dengan cara menjelaskan secara ceramah dan diskusi, namun siswa tetap selalu dipancing agar selalu aktif