• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Oleh Idin Wahidin

0900370

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT

POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Oleh IDIN WAHIDIN

0900370

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Idin Wahidin

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM

BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

SKRIPSI

OLEH : IDIN WAHIDIN

NIM. 0900370

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Parsaoran Siahaan, M.Pd NIP. 195803011980021002

Pembimbing II,

Eddy Prasetyo Nugroho, M.T NIP.197505152008011014

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

(4)

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN ... 1

B. PERUMUSAN MASALAH ... 5

C. BATASAN MASALAH ... 5

D. TUJUAN PENELITIAN ... 6

E. MANFAAT PENELITIAN ... 6

F. DEFINISI OPERASIONAL ... 7

G. HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

H. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN ... 10

B. MODEL PEMBELAJARAN... 12

C. MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA ... 13

D. PEMBELAJARAN KONVENSIONAL ... 21

(5)

vii

F. MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ... 27

G. MOODLE ... 29

H. PEMAHAMAN KONSEP ... 31

I. KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGOLAHAN INFORMASI . 35 J. MICROSOFT POWERPOINT ... 37

BAB III METODE PENELITIAN... 40

A. METODE PENELITIAN ... 40

B. DESAIN PENELITIAN ... 40

C. POPULASI DAN SAMPEL ... 41

D. BAHAN AJAR ... 41

E. PROSEDUR PENELITIAN ... 43

F. VARIABEL PENELITIAN ... 44

G. INSTRUMEN PENELITIAN ... 46

H. HASIL UJI COBA INSTRUMEN ... 50

I. TEKNIK ANALISA DATA ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A. TAHAP PERSIAPAN PENELITIAN ... 61

B. PELAKSANAAN PENELITIAN ... 75

C. HASIL PENELITIAN ... 79

D. PEMBAHASAN ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

A. KESIMPULAN ... 95

B. SARAN ... 96

(6)

viii

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 100

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kriteria Validitas ... 47

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas ... 48

Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran ... 49

Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda ... 50

Tabel 3.5 Rekapitulasi Analisis Validitas... 51

Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisis Indeks Kesukaran Butir... 52

Tabel 3.7 Rekapitulasi Analisis Daya Pembeda Butir Soal... 52

Tabel 3.8 Kesimpulan hasil uji coba instrument... 53

Tabel 3.9 Kriteria Gain dinirmalisasi <g>... 58

Tabel 3.10 Interpretasi effect size skala cohen... 59

Tabel 4.1 Rata-rata nilai pretes dan postes siswa... 79

Tabel 4.2 Perhitungan Uji Normalitas... 81

Tabel 4.3 Perhitungan Uji Homogenitas... 81

Tabel 4.4 Perhitungan Perhitungan Uji Hipotesis Pretest... 83

Tabel 4.5 Perhitungan Uji Hipotesis Postest... 84

Tabel 4.6 Rata-rata nilai gain dan n gain siswa... 85

Tabel 4.7 nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol... 85

Tabel 4.8 Tabel Data Hasil Uji Effect Size... 86

Tabel 4.9 Presentase Respon Siswa Sebagai Peserta Tutor... 87

(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tipe Student to Student ... 15

Gambar 2.2 Tipe Tutor to Group ... 16

Gambar 2.3 Tipe Tutor to Student ... 23

Gambar 2.4 Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran ... 26

Gambar 2.5 Multimedia... 29

Gambar 3.1 Skema Non Equivalent Control Group ... 40

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian ... 45

Gambar 4.1 Flowchart moodle... 67

Gambar 4.2 Flowchart Multimedia Pembelajaran Interaktif... 68

Gambar 4.3 Storyboard moodle... 69

Gambar 4.4 Storyboard Multimedia Pembelajaran Interaktif... 69

Gambar 4.5 Antarmuka menu utama Moodle... 70

Gambar 4.6 Antarmuka login Moodle... 70

Gambar 4.7 Antarmuka kursus Moodle... 71

Gambar 4.8 Antarmuka diskusi Moodle... 71

Gambar 4.9 Antarmuka login multimedia interaktif... 71

Gambar 4.10 Antarmuka pilihan materi Multimedia Interaktif... 72

Gambar 4.11 Antarmuka pencarian materi Multimedia Interaktif... 72

Gambar 4.12 Antarmuka materi Multimedia Interaktif ... 73

Gambar 4.13 Antarmuka evaluasi materi Multimedia Interaktif... 73

Gambar 4.14 Tampilan awal moodle... 77

Gambar 4.15 Tampilan login moodle.... ... 77

Gambar 4.16 Tampilan yang sudah login dimoodle... 77

Gambar 4.17 Tampilan diskusi dimoodle... 77

Gambar 4.18 Tampilan materi pada multimedia interaktif... 78

(8)

x

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.20 Perbandingan Pretest – Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol.. 80

Gambar 4.21 Grafik nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol... 86

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A MULTIMEDIA ... 101

A.1 Flowchart ... 102

A.2 Storyboard ... 103

A.3 Interface ... 114

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN ... 120

B.1 Silabus ... 121

B.2 RPP Kelas Eksperimen ... 122

B.3 Materi Microsoft Powerpoint ... 134

B.4 Kisi-kisi Instrumen Tes ... 138

B.5 Lembar Jugdement Soal ... 145

B.6 Soal Uji Instrumen ... ... 148

B.7 Soal Pretes ... ... 151

B.8 Soal Postes ... 153

B.9 Angket ... 155

B.10 Lembar Observasi ... 157

B.11 Lembar Jugdement Multimedia ... 160

LAMPIRAN C ANALISIS HASIL UJI INSTRUMEN ... 171

C.1 Uji Validitas ... 172

C.2 Uji Reliabilitas ... 173

C.3 Uji Indeks Kesukaran ... 174

C.4 Uji Daya Pembeda ... 177

C.5 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen ... 178

LAMPIRAN D ANALISA HASIL PENELITIAN ... 179

D.1 Data Nilai Pretest ... 180

D.2 Data Nilai Postes ... 182

(9)

xi

D.4 Uji Normalitas Postes ... 186

D.5 Uji Homogenitas Pretes dan Postes ... 188

D.6 Uji Hipotesis Pretes ... 190

D.7 Uji Hipotesis Postes ... 191

D.8 Uji Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 192

D.9 Uji Effect Size Pretes, Postes dan Gain ... 194

D.10 Angket Peserta Tutor Dan Tutor Sebaya ... 197

LAMPIRAN E DOKUMENTASI PENELITIAN ... 198

E.1 Jawaban Siswa Hasil Uji Instrumen ... 199

E.2 Jawaban Siswa Pretes ... 201

E.3 Jawaban Siswa Postes ... 203

E.4 Jawaban Angket Siswa dan Tutor ... 205

E.5 Lembar Observer ... 207

E.6 Hasil Judgement Soal ... 210

E.7 Hasil Judgement Moodle dan Mutimedia Interaktif ... 213

E.8 Surat Keterangan Bimbingan ... 220

E.9 Surat Keterangan Penelitian ... 221

(10)

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode penelitian memberikan langkah-langkah sistematis dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan metodequasi experimental atau eksperimen semu. Ciri utama metode quasi experimental adalah tidak dilakukannya penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada, dalam hal ini adalah kelas biasa.

Dalam dunia pendidikan, penggunaan quasi experiment sangat disarankan mengingat kondisi obyek penelitian yang seringkali tidak memungkinkan adanya penugasan secara acak.

B. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah non equivalent control

group, pretest posttest design. Skema desain penelitian non equivalent

control group yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Skema Non Equivalent Control Group

(Sugiyono, 2012:116) Keterangan:

: Pretest : Posttest

: Perlakuan berupa penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan moodle dan multimedia interaktif

(11)

41

Idin Wahidin, 2014

C. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK jurusan Perhotelan. Sampel diambil dari SMK 45 Lembang, dimana kelas XI Perhotelan 1 sebagai kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan penerapan model pembelajaran Tutor Sebayaberbantuan moodle dan multimedia interaktif dan kelas XI Perhotelan 2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposive. Teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sasmpel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012.24). Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Bermaksud untuk mempertimbangkan kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut harus mempunyai kemampuan yang sma atau hampir sama. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti akan mewawancarai guru mata pelajaran yang bersnagkutan terlebih dahulu.

D. BAHAN AJAR

1. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksaan Pembelajaran disusun menjadi tiga pertemuan, dimana kelas kontrol dengan tiga pertemuan dan kelas eksperimen yang akan diterapkan model pembelajaran Tutor Sebaya berbantuan moodle multimedia juga tiga pertemuan

2. Multimedia Pembelajaran

Multimedia Pembelajaran ini akan digunakan sebagai alat bantu pembelajaran pada kelas eksperimen saja. Sedangkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional tidak menggunakan alat bantu pembelajaran.

(12)

42

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah pada pengembangan Multimedia pembelajaran terbagi menjadi 5 langkah, yaitu:

a) Tahap Analisis

Pada tahap ini ditetapkan tujuan pengembangan software, baik bagi pelajar, guru dan maupun bagi lingkungan. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan studi literatur dengan mempelajari kurikulum terlebih dahulu. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran. Setelah melakukan wawancara dan mempelajari kurikulum dicarilah solusi agar tercapainya tujuan dari pembuatan multimedia pembelajaran. b) Tahap Desain

Setelah melaksanakan tahap analisis, berikutnya adalah tahap desain. Desain multimedia dirancang berdasarkan tahap-tahap dari model pembelajaran Tutor Sebaya. Akan tetapi multimedia pembelajaran ini tidak digunakan di setiap tahap-tahap tersebut, karena dalam pembelajarannya nanti multimedia ini hanya sebagai alat bantu pembelajaran, bukan pembelajaran yang berbasis multimedia, hal ini mengacu pada judul yang digunakan peneliti. c) Tahap Pengembangan

(13)

43

Idin Wahidin, 2014

audio, video, grafik dan animasi yang akan dituangkan dalam multimedia pembelajaran. setelah pengembangan software selesai, maka multimedia pembelajaran tersebut dinilai oleh para ahli multimedia. Jika ada kekurangan pada multimedia pembelajaran yang sudah dinilai akan diperbaiki terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai alat bantu pembelajaran.

d) Tahap Implementasi

Setelah multimedia pembelajaran dinyatakan layak sebagai alat bantu pembelajaran, maka multimedia tersebut diimplementasikan pada kelas eksperimen. Para peserta didik dapat menggunakan software multimedia ini secara interaktif.

e) Tahap evaluasi

Tahap akhir dari pengembangan multimedia adalah tahap evaluasi atau tahap penilaian. Penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan multimedia pembelajaran yang sudah digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan cara menganalisis efektivitasnya sebagai alat bantu pembelajaran dalam model pembelajaran Tutor Sebaya.

E. PROSEDUR PENELITIAN

Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, perlu disusun prosedur yang sistematis. Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan penetapan jadwal penelitian, mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian antara lain:

(14)

44

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Penyusunan Instrumen (RPP, Instrumen tes, instrumen Nontes, Multimedia)

c. Judgment instrumen

d. Uji coba instrumen

e. Analisis uji coba instrumen (Validitas, reabilitas, Indeks kesukaran, Daya pembeda).

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini dilaksanakan ketika penelitian berlangsung. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain:

a. Melakukan pretest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

b. Memberikan perlakuan atau treatment berupa penerapan model pembelajaran Tutor Sebaya berbantuan moodle dan multimedia interaktif pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

c. Melakukan posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan akhir siswa.

3. Tahap Analisis Data

a. Mengolah hasil data penelitian

b. Menganalisis hasil data penelitian (normalitas, homogenitas, hipotesis, n gain, uji wilcoxon)

c. Menarik kesimpulan

Prosedur penelitian untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2

F. VARIABEL PENELITIAN

(15)

45

Idin Wahidin, 2014

1. Variabel Bebas

Model pembelajaran kooperatif Tutor sebaya berbantuan moodle dan multimedia interaktif.

2. Variabel Terikat

(16)

46

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(17)

47

Idin Wahidin, 2014

G. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrument penelitian digunakan sebagai alat ukur dalam sebuah penelitian, karena pada dasarnya meneliti itu sama saja dengan mengukur. Sugiyono (2012:148) berpendapat bahwa, instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Berikut adalah intrumen penelitian yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian ini:

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2009:193). Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur peningkatan Pemahaman konsep siswa. Intrumen tes yang digunakan dalam bentuk soal pilihan ganda, soal-soal yang terdapat pada instrument tes tersebut mengacu pada hasil peningkatan pemahaman konsep siswa pada kemampuan Translasi (Menerjemahkan), Interpretasi (menafsirkan) dan extrapolasi (meramalkan). Soal yang digunakan berjumlah 27 soal.

Untuk memenuhi persyaratan sebagai instrumen yang baik, instrumen yang telah diuji cobakan dianalisis dengan menggunakan uji validitas,uji reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran sehingga akan diketahui kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian.

a. Uji Validitas

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Pengujian validitas instrumen menggunakan rumus Pearson’sproduct moment dengan angka kasar, yaitu sebagai berikut:

(18)

48

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2012:87) : jumlah skor total siswa dikuadratkan

Kriteria dalam menentukan nilai validitas dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1. Kriteria Validitas

Nilai Kriteria

Reliabilitas adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2012:104). Untuk mencari reliabilitas akan menggunakan rumus K-R 20.

{ }

(Arikunto, 2012:115) Keterangan :

: Proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar

(19)

49

Kriteria dalam menentukan nilai reliabilitas dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2. Kriteria Reliabilitas

Nilai Kriteria c. Indeks Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk memperluas pengetahuannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa karena merasa tidak mampu mengerjakan soal tersebut. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran.

Untuk tes yang bersifat objektif, dalam menghitung tingkat kesukaran dapat dilaukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2012:223) Keterangan :

= Angka indeks kesukaran soal

(20)

50

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.3. Kriteria Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2012:225)

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2012:226). Rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Dalam menganalisis daya pembeda soal yang bersifat objektif dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2012:228) Keterangan:

= Indeks diskriminasi

= Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

= Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

= Banyaknya siswa kelompok atas = Banyaknya siswa kelompok bawah

(21)

51

Idin Wahidin, 2014

Tabel 3.4. Kriteria Daya Pembeda

Daya Pembeda Kriteria

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,41 – 0,70 Baik (good)

0,71 – 1,00 Baik Sekali (excelent)

(Arikunto, 2012:232)

H. HASIL UJI COBA INSTRUMEN

Sebelum instrumen soal digunakan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep siswa, terlebih dahulu instrumen tersebut di-judgement atau dipertimbangkan kemudian diuji coba. Hal tersebut bertujuan agar instrumen soal yang akan digunakan benar-benar dapat mengukur apakah hasil belajar siswa pemahaman konsep meningkat atau tidak. Untuk judgement instrumen soal dilakukan oleh dosen dan guru mata pelajaran KKPI, kemudian setelahjudgement ada beberapa soal yang harus diperbaiki kata-katanya. Setelah tahap judgement selesai kemudian instrumen soal tersebut diuji cobakan pada siswa kelas XII Perhotelan SMK 45 Lembang. Intrumen soal yang diuji berjumlah 27 soal. Setelah melakukan uji intrumen kemudian hasil uji intrumen dianalisis, tahap analisis data ini meliputi uji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Setelah melewati tahap analisis hasil uji instrumen, soal tersebut sudah bisa digunakan dalam penelitian sebagai alat ukur untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa.

(22)

52

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji validitas soal dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen soal yang telah disusun oleh peneliti dapat digunakan atau tidak. Berikut ini adalah tabel hasil analisis validitas instrumen soal :

Tabel 3.5. Rekapitulasi Analisis Validitas Kriteria Validitas Jumlah Soal No. Soal

Sangat Tinggi 0

-Tinggi 1 18

Cukup 13 1,2,3,6,7,11,13,15,19,22,24,26,27

Rendah 11 4,8,10,12,14,16,27,20,21,23,25

Sangat Rendah 2 5 dan 9

Dari tabel data hasil uji validitas soal diatas, kita dapat melihat ada beberapa tingkat kevaliditasan soal. Pada soal terdapat 2 soal yang memiliki validitas sangat rendah, 11 soal yang memiliki validitas rendah, 13 soal dengan validitas cukup, 1 soal dengan validias tinggi dan tidak ada soal dengan validitas sangat tinggi.

2. Analisis Reabilitas

Soal yang telah diuji validitasnya selanjutnya akan diuji reliabilitasnya, reliabilitas adalah uji untuk menentukan tingkat kepercayaan soal. Perhitungan data analisis realibilitas dengan menggunakan rumus K-R 20 diperoleh koefisien korelasi hasil uji coba tes pemahaman konsep pada soal adalah sebesar 0,78. Nilai tersebut kemudian diinterpretasikan terhadap tabel klasifikasi reliabilitas untuk mengetahui tingkat reliabilitasnya.

Setelah menginterpretasikan nilai dengan tabel klasifikasi reliabilitas didapatkan hasil bahwa untuk soal pilihan ganda dinyatakan reliabel dengan derajat reliabilitas tinggi, sehingga soal pilihan ganda dapat digunakan dalam penelitian.

(23)

53

Idin Wahidin, 2014

Uji selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah uji indeks kesukaran, uji ini dilakukan utuk mengetahui tingkat kesukaran dari soal yang akan digunakan sebagai alat penilaian kemampuan siswa. Berikut ini adalah tabel hasil analisis tingkat kesukaran instrumen soal pretes dan postes :

Table 3.6. Rekapitulasi Analisis Indeks Kesukaran Butir Soal Kriteria Indeks

Kesukaran Jumlah Soal

No. Soal

Sukar 6 4,9,16,20,25,26

Sedang 6 5,6,8,13,18,23

Mudah 15 1,2,3,7,10,11,12,14,15,17,19,21,22,24,27

Dari tabel diatas dapat kita lihat, terdapat 15 soal termasuk dalam kriteria mudah, 6 soal yang masuk dalam kriteria sedang dan 6 soal yang masuk dalam kriteria sukar.

4. Analisis Daya Pembeda

Uji instrumen yang dilakukan terakhir oleh peneliti adalah uji daya pembeda. Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana soal yang akan digunakan untuk penelitian ini dapat membedakan kemampuan siswa. Berikut ini adalah tabel hasil analisis tingkat kesukaran instrumen soal pretes dan postes:

(24)

54

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Baik 7 2,4,6,11,13,18,2

Baik Sekali 0

-Dari tabel diatas dapat kita lihat, terdapat 1 soal termasuk dalam criteria jelek, 18 soal yang masuk dalam kriteria cukup dan 7 soal yang masuk dalam kriteria baik dan tidak ada soal yang masuk kriteria baik sekali.

Kesimpulan dari hasil uji coba instrumen diatas disajikan pada Tabel 3.8 berikut ini :

Table 3.8. Kesimpulan hasil uji coba instrumen

No Soal Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Korelasi Signifikan Korelasi Keputusan

1 22,22 (cukup) Sangat Mudah 0,401 Signifikan Digunakan

2 55,56 (Baik) Sangat Mudah 0,542 Sangat Signifikan Digunakan

3 22,22 (cukup) Sangat Mudah 0,463 Sangat Signifikan Digunakan

4 44,44 (Baik) Sukar 0,353 Signifikan Digunakan

5 22,22 (cukup) Sedang 0,177 Tidak Valid Dibuang

6 66,67 (Baik) Sedang 0,522 Sangat Signifikan Digunakan

7 22,22 (cukup) Sangat Mudah 0,588 Sangat Signifikan Digunakan

8 22,22 (cukup) Sedang 0,230 Tidak Valid Dibuang

9 0,00 (buruk) Sangat Sukar 0,097 Tidak Valid Dibuang

10 33,33 (cukup) Sangat Mudah 0,358 Signifikan Digunakan+direvis i

11 55,56 (Baik) Mudah 0,527 Sangat Signifikan Digunakan

12 22,22 (cukup) Sangat Mudah 0,358 Signifikan Digunakan

13 44,44 (Baik) Sedang 0,433 Signifikan Digunakan

14 22,22(cukup) Sangat Mudah 0,381 Signifikan Digunakan+direvis i

15 33,33(cukup) Sangat Mudah 0,540 Sangat Signifikan Digunakan

16 22,22(cukup) Sangat Sukar 0,301 Tidak Valid Dibuang

(25)

55

Idin Wahidin, 2014

18 55,56(Baik) Mudah 0,680 Sangat Signifikan Digunakan

19 33,33(cukup) Sangat Mudah 0,525 Sangat Signifikan Digunakan

20 33,33(cukup) Sukar 0,276 Tidak Valid Dibuang

21 33,33(cukup) Mudah 0,389 Signifikan Digunakan+direvis

i 22 44,44(Baik) Mudah 0,550 Sangat Signifikan Digunakan

23 33,33(cukup) Sedang 0,360 Signifikan Digunakan

24 33,33(cukup) Sangat Mudah 0,421 Signifikan Digunakan+direvis i

25 33,33 (cukup) Sedang 0,280 Tidak Valid Dibuang

26 55,56(Baik) Sangat Sukar 0,409 Signifikan Digunakan

27 33,33(cukup) Sangat Mudah 0,542 Sangat Signifikan Digunakan

Untuk soal yang memiliki signifikasi korelasi yang tidak valid, peneliti tidak akan menggunakannya. Dari tabel diatas dapat disimpulkan : sebanyak 7 soal yang dibuang, 4 soal direvisi sebelum menggunakannya dan sebanyak 16 soal digunakan.

I. TEKNIK ANALISA DATA

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran distribusi data yang diperoleh. Hal ini berkaitan dengan sampel yang diambil. Melalui Uji Normalitas peneliti bisa mengetahui apakah sampel yang diambil mewakili populasi ataukah tidak. Uji normalitas dilakukan pada data skor postes dan pretes. Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan selanjutnya.

Menurut Panggabean (2001, 132), langkah-langkah penyelidikan distribusi normal adalah:

a) Hitung mean skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b) Hitung standar deviasi.

(26)

56

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Tentukan banyaknya kelas (k) dengan rumus: k = 1 + 3,3 log n

n = jumlah siswa

2) Tentukan Panjang Kelas (p) dena rumus :

r : Rentang (skor terbesar – skor terkecil) k : Banyaknya Kelas

3) Menghitung rata-rata dan standar deviasi dari data yang akan di uji normalitasnya. Untuk menghitung nilia rata-rata (mean) dari gain digunakan persamaan :

̅

Sedangkan untuk menghitung besarnya standar deviasi dari gain digunakan persamaan:

̅

Keterangan:

̅= Nilai rata-rata gain

= Nilai gain yang diperoleh siswa = Jumlah siswa

= Standar deviasi

4) Menentukan Nilai Baku z dengan menggunakan Persamaan : ̅ ;

5) Mencari Luas daerah dibawah kurva normal (l) untuk setiap kelas interval

l :luas kelas Interval

l1 : luas daerah batas bawah kelas interval (p bb)

(27)

57

Idin Wahidin, 2014

6) Mencari frekuensi observasi dengan menghitung banyaknya respon yang termasuk pada interval yang telah ditentukan.

7) Mencari frekuensi harapan .

8) Mencari harga Chi-Kuadrat dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

= Chi-Kuadrat hasil perhitungan

= Frekuensi observasi = Frekuensi yang diharapkan

9) Tentukan derajat kebebasan dengan rumus dk = k - 3 d) Tentukan nilai dari daftar chi kuadrat (nilai table) e) Membandingkan harga dengan

Jika , maka data berdistribusi normal, sedangkan jika , maka data tidak berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas

Menurut Panggabean (2001, 132), untuk menguji homogenitas variansi digunakan formula:

Keterangan :

: variansi yang lebih besar : variansi yang lebih kecil

(28)

58

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji t

Menurut Panggabean (2001, 132), untuk mengetahui ada perbedaan mean (M) antara dua kelompok dengan sampel besar (n ≥ 30) digunakan formula:

Keterangan :

M1 : mean sampel kelompok eksperimen M2 : mean sampel kelompok kontrol N1 : jumlah sampel kelompok eksperimen N2 : jumlah sampel kelompok kontrol s12 : variansi sampel kelompok eksperimen s22 : variansi sampel kelompok control

Setelah mendapatkan hasil dari uji-t kemudian melakukan pengujian hipotesis dengan melihat mengkonsultasikan thitung dengan

ttabel

4. Uji Wilcoxon

Apabila pada Uji Normalitas menghasilkan data dengan distribusi yang tidak normal, maka pengolahan data dilakukan secara statistik non parametric yaitu dengan menggunakan Uji Wolcoxon. Langkah – langkah yang dilakukan dengan Uji Wilcoxon adalah:

a. Membuat daftar rank (tingkatan).

b. Menentukan nilai W, yaitu bilangan yang paling kecil dari jumlah rank positif dan jumlah rank negatif. nilai W diambil salah satunya. c. Menentukan nilai W dari tabel. Jika N > 5, maka nilai W dihitung

dengan rumus :

(29)

59

Idin Wahidin, 2014

x= 1,96 untuk taraf signifikasi 5% d. Pengujian hipotesis

Jika , maka kedua perlakuan berbeda. Jika , maka kedua perlakuan berbeda. 5. Perhitungan skor gain ternormalisasi

Intrumen yang sudah diuji validitas tes, reliabilitas tes, taraf kesukaran, dan daya pembedanya akan diujikan kepada siswa, sebagai soal pretes dan postes. Soal pretes dan postes ini akan diujikan untuk kedua kelas tersebut, yakni kelas ekperimen dan kelas kontrol. Kemudian ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut: G = skor post test – skor pre test

Peningkatan pemahaman konsep siswa setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Tutor sebaya berbantuan Moodle dan multimedia pembelajaran dicaridengan menghitung rata – rata gain yang dinormalisasi berdasarkan kriteria menurut Hake R.R (1998). Rumus yang digunakan untuk menghitung gain yangdinormalisasi adalah :

Dimana, SMI = Skor Maksimum Ideal.

Nilai yang diperoleh diinterpretasikan dengan klasifikasi sebagai berikut:

Table 3.9. Kriteria Gain dinirmalisasi <g>

Nilai < Kriteria

≥ 0,7 Tinggi

0,7 > ≥ 0,3 Sedang

< 0,3 Rendah

(30)

60

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu pembelajaran lebih tinggi dari hasil rata-rata gain yang dinormalisasi dari pembelajaran lainnya, maka dikatakan bahwa pembelajaran tersebut lebih efektif dalam meningkatkan suatu kompetensi dibandingkan pembelajaran lain.

6. Analisis Effect Size

Menurut Becker (2000) Effect Size merupakan indikator yang mengukur besarnya efek dari suatu perlakuan. Perhitungan Effect Size ini merupakan perhitungan tingkat keefektivan suatu perlakuan yang menjadi salah satu kriteria acuan untuk menentukan apakah model pembelajaran tutor sebaya dikatakan lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional untuk digunakan dalam pembelajaran. Becker juga menjelaskan bahwa sebuah analisis efek size membandingkan rata-rata dari kelas eksperimen dengan rata-rata kelas kontrol.

Cara yang paling sederhana dan langsung untuk menghitung

Effect Size pada satu rerata adalah d dari Cohen. Menurut Cohen (Dali

S. Naga. 2:2005), Effect Size pada rerata adalah selisih rerata yang dinyatakan dalam satuan simpangan baku.

Effect Size d Cohen = (selisih rerata) / (simpangan baku)

Simpangan baku adalah simpangan baku paduan mereka sp.

Dalam hal simpangan baku sampel adalah s1 dan s2 dengan ukuran

sampel n1 dan n2 maka sp adalah :

(Cohen dalam Dali S. Naga (2005)) Keterangan :

: Simpangan Baku

S1 : Rata-rata sampel 1

(31)

61

Idin Wahidin, 2014

n1 : jumlah sampel 1

n2 : jumlah sampel 2

Selanjutnya hasil dari perhitungan effect size akan diinterpretasikan ke dalam skala Cohen dalam Dali S. Naga (2005):

Tabel 3.10. Interpretasi effect size skala cohen

Effect size Cohen’s Standard

0< d <0,2 Kecil

0,2< d < 0,8 Sedang

D > 0,8 Besar

7. Angket

Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, angket ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Tutor Sebaya berbantuan moodle dan multimedia interaktif. Dalam angket jawabannya sudah di sediakan oleh peneliti, sangat setuju (ST), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Menurut Sugiyono (2012:135) bagi suatu pernyataan yang mendukung suatu sikap positif, skor yang diberikan untuk SS=4, S=3, TS=2, dan STS=1. Sedangkan bagi pernyataan yang mendukung sikap negatif, diberikan nilai-nilai sebaliknya yaitu SS=1, S=2, TS=3, dan STS=4. Untuk mengolah data hasil skala sikap berdasarkan skala Likert menurut Suherman dan Sukjaya (1990:237), dihitung dengan mencari rata-rata skor masing-masing siswa, yaitu dengan menghitung jumlah skor masing-masing-masing-masing siswa dibagi dengan jumlah pertanyaan.

(Suherman dan Sukjaya, 1990 :237) Keterangan :

X = Nilai rata-rata siswa W = nilai kategori siswa

(32)

62

Idin Wahidin, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BERBANTUAN MOODLE DAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM BELAJAR MICROSOFT POWERPOINT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah nilai rata-rata siswadiperoleh maka, menurut Suherman dan Sukjaya(1990: 237),Jika nilai perhitungan skor reratalebih dari 3 artinya respon siswa positif dan bila nilai perhitungan skor rerata kurang dari 3 artinya respon siswa negatif. Rerata skor siswa makin mendekati 5, sikap siswa semakin positif. Sebaliknya jika mendekati 1, sikap siswa makin negatif.

8. Lembar Observasi

Data obserrvasi berisikan mengenai keterlaksanaan model yang diterapkan pada kelas eksperimen. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Amaliyanti. (2013). Pemahaman Siswa Dalam Proses Belajar. [Online]. Tersedia:http:/cirukem.org/pendidikan-curikem/penelitian/.(Oktober 2013) Arikunto. S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.

Becker, Lee A. (2000). Effect Size (ES)-University of Colorado Colorado Springs. [Online]. Tersedia: http://www.uccs.edu/lbecker/effect-size.html. (1 Desember 2013)

Bloom, Bejamin S. (1956).Taxonomy of Educational Objektives. United States of America.

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Dossuwanda. 2008. Penggunaan Metode Tutor Sebaya [online]. Tersedia : http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/11/penggunaan-metode-tutor-sebaya-contoh-proposal-ptk/. (22 November 2013)

Gumilar, I. (2009). Penggunaan Media Simulasi Virtual Pada Pembelajaran

Konseptual Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan

Menimalkan Miskonsepsu Siswa Kelas X. Skripsi pada Jurusan Pendidikan

Fisika FPMIPA UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Hake, Richard R. Analyzing change/gain scores. [online] Tersedia www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf

Sagala, S (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Bandung: Rineka Cipta

Hofstetter, Fred T. (2001). Multimedia Literacy. Third Edition. McGraw-Hill International Edition, New York.

(34)

98

Muhli, Ahmad.(2011). efektifitas pembelajaran . [online]. Tersedia : http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/efektivitas-pembelajaran/ (27 November 2013)

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Bandung: Alfabeta

Naga, Dali S. (2005). Ukuran Efek Dalam Laporan Penelitian. [online]. Tersedia : dali.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/399/4861-aARCHE.doc. [1 Desember]

Naziat, I.S. (2010). Implementasi Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer

Learning) dalam Menunjang Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Teknik

Sepeda Motor. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Novan, A. (2007). Model Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Memanfaatkan LKS dan Alat Peraga Papan Berpaku Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Simetri Lipat dan Pencerminan Bagi Peserta Didik Kelas V SD Rejosari 03 Semarang. Skripsi pada FMIPA UNNES Semarang: tidak diterbitkan Pangabean, Luhut P. (2001). Statistika Dasar. Bandung : Jurusan Pendidikan

Fisika FPMIPA UPI.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2013

Pribadi, Benny A.(2009). model desain system pembelajaran.jakarta dian rakyat.

Satria. (2012). Apa Itu Multimedia. [Online]. Tersedia : http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_multimedia.html. (27 November 2013)

Sawali.Diskusi Kelompok Terbimbing Metode Tutor Sebaya. [online]. Tersedia (http://sawali.info/ diakses [21 Maret 2014]

(35)

99

Sudjana, N.(1989). Dasar-dasar Proses Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sudjana, N.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Suherman (dkk). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer I (Bandung: UPI, 2003)

Sundari, Merinda. (2011). Penerapan Model pembelajaran Advance organizer

untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran teknologi

informasi dankomunikasi. Skripsi pada jurusan pendidikan ilmu computer

FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Syarif, I (2011). Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi SMK. [online]. Tersediahttp://izuddinsyarif.blogspot.com/2011/11/kkpi-smk.html) [22 November 2013]

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif :

Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru

dan Dosen. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586. Jakarta.

Vaika, Fitrianto D. (20012). Efektivitas Model Pembelajaran Novick Berbantuan Multimedia Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran TIK. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Gambar

Gambar 4.21 Grafik nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol............ 86
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian
Tabel 3.1. Kriteria Validitas
Tabel 3.3. Kriteria Indeks Kesukaran
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio

70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya, serta Surat Penetapan Hasil Evaluasi Dokumen Kualifikasi Nomor : 602.1/07/ POKJA-PERINDAGKOP &amp; UKM/CONS-PSPP/IX/2013 , Tanggal 24

70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya, serta berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Hasil Seleksi Sederhana Nomor : 602.1/12/SS-PPGK/POKJA-INDAGKOP/ULP-STG/VI/2014, Tanggal

Mengumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa Untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2014, seperti tersebut di bawah ini

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh. gelar Magister Pendidikan

MENINGKATKAN KOMPETENSI PED AGOGIK GURU BAHASA ARAB MAD RASAH ALIYAH D ALAM MENYUSUN RPP BERBASIS SIBERNETIK MELALUI WORKSHOP PAD A KEGIATAN MGMP SE- KABUPATEN PURWAKARTA

Respon Tanaman Tembakau Deli ( Nicotiana tabacum L. ) Pada Beberapa Tingkat Pemberian Air.. Dengan pH

Isolasi padat yang sering digunakan pada penggunaannya pada sistem tenaga listrik seperti transformator daya adalah kertas kraft yaitu jenis isolasi kelas A yang dikombinasikan