• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pandangan Wanita Jepang terhadap Pria Jepang yang Memakai Kosmetik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pandangan Wanita Jepang terhadap Pria Jepang yang Memakai Kosmetik."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

xi

可愛い い 肯定的 え い そ

う 男性 多く 化粧品 販売 い い

肯定的 捉え 意見 多く見

一方 そう 男性 表 新用語 ョ ン い 知

い いう答え 多く 言葉 浸透 い い 見え

ョ ン 嬢 + ン 男性 表 組 合わせ

積極的 化粧品 使用 男性 あ 性同一性障

害 いわ い

回答者 多く 49%程度 化粧品 身 着け い 人 イメー い ッコいい 認識 30% 化粧品 身 着け い 男 可愛い 考え い わ 一方 21%程度 化粧 品 身 着け い 人 奇妙 イメー 持 い わ

3. 結論 け

ンケート 結果 基 く 回答者 化粧品 使用 い 男性

け入 い わ 配偶者 く 恋人 い 回答者

大半 配偶者 恋人 化粧品 使用 い い 化

(3)

xii

回答者 周 男性 多く 化粧品 使用 い い 回答者

化粧品 着用 男性 興味 持 い ハイフ ッ ョ

ン セン 持 い 人 好意 持 い う

回答者 化粧品 身 着け い 男性 一般的 あ 化粧品

男性 魅力 高 対 け入 い 結論付け

ョ ン いう新用語 対 認識 低い 男性 化粧品

使用 一般的 い 新現象 え

必要性 新用語 浸透

全体 男性 化粧 対 イメー 比較的肯定的

捉え 男性化粧品 販売増加 そう 肯定的イメー

(4)

xiii Tabel 3.1 何歳

15-25歳 26-36歳 37-47歳 48-58歳 59-69歳

12 9 6 6 0

Tabel 3.2 事

事 高校生 フ リ ー タ ー 学生 主婦 会社員 護士/

看護師

3 3 5 7 4 4 8

Grafik 3.1 相手 い い 彼氏, 主人, 婚約者

14, 42%

19, 58%

相手 い っ いま 彼氏, 主人, 婚約 者

い いま

(5)

xiv

Grafik 3.2 あ 相手 化粧品 使 い 彼氏, 主人, 婚約

Grafik 3.3あ 化粧品 使 い 相手 好 ?

6%

94%

あ た 相手 化粧品 使っ いま 彼氏, 主人, 婚約者

いいえ

67% 33%

あ た 化粧品 使っ い 相手 好 ?

い 好

(6)

xv

Grafik 3.4 あ 化粧品 使 い 相手 対 イメー

持 い ?

Grafik 3.5 ョ ン いう 知 い

13%

25%

6% 56%

あ た 化粧品 使っ い 相手 対 イメー 持っ いま ?

わいい

っ いい

気持ち悪い other

0%

100%

オ ョマン いう 知っ いま ?

い 知っ いま

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

xx 4x19=76 + 3x9=27 + 2x3=6 + 1x2=2

=111/ 132x100= 84,1% 面白い

Grafik 3.14 あ ーケット 売 色々 男用 化粧品

う思い ?

4x19=76 + 3x9=27 + 2x3=6 + 1x2=2

=111/ 132x100= 84,1% 面白い

58% 27%

9% 6%

あ た っ マーケット 売っ 色々 男 用 化粧品 う思いま ?

面白い 思いま

ち 言え 面 白い 思いま

ち 言え 面 白く い

(12)

xxi

Grafik 3.15 化粧品 使 い 男性 対 イメー 持 い

49%

30% 21%

化粧品 使っ い 男性 対 イ メー 持っ いま ?

っ いい

可愛い

(13)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Pembatasan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 4

1.5. Organisasi Penulisan ... 6

BAB II PRIA JEPANG DAN KOSMETIK ... 8

2.1. Fenomenologi Persepsi ... 8

2.2. Skala Likerts ... 11

(14)

(Lanjutan)

viii

2.4. Alasan Pria di Jepang Memakai Kosmetik dan Melakukan Perawatan Diri

... 16

BAB III ANALISIS DATA ... 21

3.1. Penjelasan Angket ... 21

3.2. Isi Angket ... 23

3.3. Analisis Data ... 27

BAB IV KESIMPULAN ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 47

SINOPSIS ... x

(15)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rentang Usia………. 20

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kosmetik dan merawat diri pada awalnya identik dengan wanita. Wanita membeli dan memakai kosmetik untuk mempercantik diri. Produk-produk kosmetik yang dipakai wanita untuk mempercantik diri antara lain bedak, lipstick ,

bb cream (Blemish Balm atau Beauty Balm adalah bentuk ringan dari foundation

dengan rangkaian formula pelembab, SPF dan antioksidan dengan tingkat

coverage medium), dan lain-lain. Namun pada jaman sekarang, tidak hanya

wanita saja yang memakai kosmetik, pria pun mulai memakai kosmetik karena memperhatikan penampilan mereka. Karena itu, maka munculah produk-produk kosmetik untuk pria. Kosmetik tersebut digunakan untuk menunjang penampilan pria agar berpenampilan lebih menarik dan lebih percaya diri.

(17)

2

berdasarkan Bagian Hubungan Masyarakat Mandom Corporation semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Kosmetik yang dibeli oleh pria Jepang bermacam-macam, antara lain :

foundation, pensil alis, concealer, blush on warna natural, maskara, lip gloss atau

lip cream, krim anti aging, krim dan spray tanning. Menurut artikel Reuters tahun

2007 penjualan kosmetik pria di Jepang mencapai $3 triliun.

Mayu Shimokawa, kepala manajer produk di Mandom, mengatakan:

Jaman sekarang tren pria Jepang adalah yang “cantik”, baik dan lembut. (http://m.kompasiana.com) Kemudian menurut artikel yang ditulis 5 Juli 2014 oleh Vietchia Vinca yang

berjudul “Blur Gender di Jepang” kaum Cosme-boy mengatakan:

男 の 子も キ レイ た い !男 キレ イ 美し い っ 不部 合 あ しょ う

(http://m.kompasiana.com) Pria ingin menjadi cantik. Apakah pria yang ingin mempercantik penampilannya itu salah?

(http://m.kompasiana.com) Menurut artikel di www.jepang.net, penelitian dari Nippon TV tahun 2011 yang membuktikan bahwa pria berpenampilan menarik akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Penelitian itu membuktikan bahwa perusahaan Jepang lebih menyukai mempekerjakan orang yang berpenampilan menarik.

Menurut artikel di www.independent.co.uk yang berjudul “Cosmetics

Sales soar as Japan's Men Get in Touch With Their Feminine Side” yang ditulis

(18)

3

penampilan itu penting dan 15% diantara mereka menghabiskan rata-rata ¥2,000

dalam sebulan.

Pada akhir tahun 2013, penjualan kosmetik dan produk perawatan meningkat sebesar 4.2% sedangkan penjualan kosmetik untuk wanita meningkat sebesar 0.6% menurut data dari Yano Research Institute di Tokyo.

Pada awalnya kosmetik diperuntukkan bagi wanita, namun pada jaman sekarang kosmetik juga dipakai oleh pria agar berpenampilan menarik dan mudah mendapatkan pekerjaan. Hal ini adalah hal yang baru, karena pria digambarkan dengan image maskulin dan kosmetik bertentangan dengan imej tersebut.

Menyadari hal ini penulis tertarik untuk meneliti tentang pandangan wanita Jepang terhadap pria Jepang yang suka merawat diri. Penggunaan kosmetik yang tinggi pada pria Jepang dari range umur 20 tahun sampai 29 tahun, menurut survei yang ada di dalam buku Soushokukei Danshi “Ojoman” ga Nihon wo Kaeru. Buku ini berisi tentang pria Jepang yang memakai kosmetik. Dahulu

(19)

4 1.2 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah:

Pandangan wanita Jepang yang terhadap pria Jepang yang memperhatikan penampilan dengan cara memakai kosmetik (foundation, concealer, spray tanning,

lip cream, lip gloss, bedak, face papper, hair wax, dan lain-lain).

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi sosial masyarakat Jepang, Keadaan masyarakat dan hubungan antara pria dan wanita di Jepang melalui analisa tehadap pandangan wanita Jepang terhadap pria Jepang yang memakai kosmetik.

Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk memberi gambaran kepada masyarakat Indonesia mengenai padangan wanita Jepang terhadap pria Jepang yang menggunakan kosmetik.

1.4 Pendekatan dan Metode Penelitian

Penulis akan melakukan penelitan dengan pendekatan Fenomenologi dan memilih metode survei karena penulis mengumpulkan informasi menggunakan survei. Alasan penulis memilih menggunakan pendekatan fenomenologi karena pendekatan fenomenologi berkaitan dengan peristiwa dan kaitan-kaitannya dengan suatu kelompok masyarakat.

(20)

5

faktual. Dalam metode survei dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Penyelidikan dilakukan dalam waktu bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan contoh. Banyak masalah yang dapat diteliti dengan menggunakan metode survei termasuk masalah kemasyarakatan (survei sosial), masalah komunikasi dan pendapat umum (survei pendapat umum), masalah pendidikan (survei pendidikan dan persekolahan), dan sebagainya. (Moh. Nazir, 2009, p. 56). Penyelidikan dilakukan melalui penyebaran angket lewat internet. Penulis menyebarkan angket kepada 33 orang wanita Jepang. Penulis akan mengolah dari hasil survei dan membandingkan dari sampel-sampel yang ada. Hasil angket dihitung menggunakan skala likerts. Diharapkan dari hasil survei akan mendapatkan gambaran tentang pandangan wanita Jepang terhadap pria Jepang yang memakai kosmetik serta merawat diri.

Fenomena berasal dari bahasa Yunani phainomenon, yang berarti "apa yang terlihat". Fenomena terjadi saat kita melihat atau merasakan sesuatu, misalnya hal-hal yang dirasakan oleh panca indra, hal-hal mistik, fakta yang terjadi dan gejala-gejala alam.

(21)

6

dari pengalaman dan hakekat dari apa yang dialami. Fenomenologi juga menjelaskan mengenai persepsi. Merleau Ponty (1908-1961), salah satu tokoh fenomenologi kontemporer yang fokus pada fenomenologi persepsi. Ponty menjelaskan bahwa suatu fenomenologi tidak dapat dikatakan bermakna apabila individu belum dapat memahami fenomenologi tersebut. Ponty menjelaskan bahwa fenomenologi bukan hanya kajian tentang bagaimana objek menampakkan diri ke dalam struktur kesadaran, melainkan juga lebih tentang bagaimana objek itu secara perseptual berkembang seiring dengan berkembangnya pengalaman.

Ponty menyatakan bahwa melalui proses pengalaman, manusia mengkonstruksikan dunia lewat persepsi. Hal ini bermakna bahwa semua pengetahuan, sains dan termasuk kepercayaan, berbasis pada dunia yang manusia serap. (www.scribd.com/mobile/doc/216928452)

1.5 Organisasi Penulisan

Organisasi Penelitian yang penulis lakukan ialah, dalam Bab I penulis membahas latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan dari penelitan, pendekatan dan metode penelitian yang digunakan penulis juga sistematika penulisan.

(22)

7

Pada Bab III penulis ingin menjabarkan hasil survei yang diambil dari wanta Jepang tentang tanggapan mereka terhadap pria Jepang yang merawat diri dan menggunakan kosmetik.

(23)

44

BAB IV KESIMPULAN

Pria Jepang pada Jaman sekarang mulai memakai kosmetik dan merawat diri maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pandangan wanita Jepang terhadap pria Jepang yang memakai kosmetik. Penulis menyebarkan angket kepada 33 wanita Jepang. Setelah penulis menyebarkan angket mengenai Pandangan Wanita Jepang Terhadap Pria yang Memakai Kosmetik kepada 33 wanita Jepang baik yang sudah memiliki pasangan dan yang belum memiliki pasangan, penulis dapat menyimpulkan bahwa pandangan mereka mengenai pria yang memakai kosmetik adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil angket, dapat dilihat bahwa responden menyukai dan menerima pria yang memakai kosmetik. Bagi responden yang memiliki pasangan, sebagian besar pasangan responden tidak memakai produk kosmetik. Walau begitu responden yang memiliki pasangan suka bila pasangannya memakai kosmetik.

(24)

45

Dapat disimpulkan responden menganggap pria yang memakai kosmetik adalah hal yang biasa dan mereka menganggap pria yang memakai kosmetik itu menarik. Responden juga beranggapan pria yang rajin merawat diri di salon dan melakukan manicure itu menarik. Responden juga menganggap pria yang menggunakan uangnya untuk perawatan di salon kecantikan bukan hal aneh dan menarik.

Dapat disimpulkan bahwa istilah ojoman tidak populer di kalangan responden karena berdasarkan hasil angket tidak ada responden yang mengetahui tentang istilah ojoman.

Responden mempunyai imej yang baik terhadap terhadap pria yang memakai kosmetik. Sebanyak 49% responden beranggapan imej pria yang memakai kosmetik itu keren. Sebanyak 30% responden beranggapan pria yang memakai kosmetik itu manis. Dan sebanyak 21% responden beranggapan pria yang memakai kosmetik itu imejnya aneh.

Berdasarkan hasil angket responden memiliki ketertarikan tentang pria yang membeli produk kosmetik. Responden juga menganggap banyaknya produk kosmetik pria yang bermunculan di pasaran itu menarik.

(25)

46

(26)

47

DAFTAR PUSTAKA

Gatsby Brand History (n.d). 10 Mei 2015. http://www.gatsby.sg/product_history.ph Foulk, Emi. (6 Agustur 2007). FEATURE-Japanese turn to cosmetics for

‘pretty,manly’ look. 23 September 2014.

http://reuters.com/article/2007/08/06/idUSSP1709620070806

Fratel, Meiskhe (November 2013). Lelaki Masa Kini juga Sibuk Merawat Diri. Halo Jepang!. p.23

Fujimura, Naoko. ( 27 Januari 2010) ‘Feminized’ Japanese Men Boost Kao Sales as

Women Pamper Less. 5 Mei 2015.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aY.qBEMM0yck Hays, Jeffrey , (2009). Male Beauty and Cosmetics For Men In Japan. 15 February 2015. http://factsanddetails.com/japan/cat19/sub126/item668.html

Japan’s Men increasingly Find Cosmetics a ‘Must’ item. (n,d,). 23 September 2014 http://www.thejakartaglobe.com/archive/japans-men-increasingly-find-cosmetics-a-must-item/

Llyod, Terris. (September 2004). Blueprint for Cosmetics Empire. 23 September 2014. http://www.japaninc.com/article.php?articleID=1390

Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pendekatan Fenomenologi (n.d) 23 September 2014.

www.scribd.com/mobile/doc/216928452

Putri, Istiana. (10 Juni 2014). Pria Jepang Kini Mulai Melirik Kosmetik dan Merawat

Kuku. 23 September 2014.

(27)

48

Vinca, Veitchia. (5 April 2014). Blur Gender di Jepang. 23 September 2014. http://m.kompasiana.com/post/read/646758/2-blur-gender-di-jepang.html

Gambar

Tabel 3.1 何歳
Grafik 3.2  あ���相手�化粧品�使��い�����彼氏,�主人, 婚約
Grafik 3.5���ョ�ン��いう���知��い���
Grafik 3.7 あ������化粧��い�男性�面白い�思い���?
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian siswa akan lebih percaya diri lagi untuk bisa mencapai prestasi yang optimal, (b) kepada guru pembimbing, disarankan untuk dapat menerapkan

4.3.1 siswa dapat menyesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan pada aturan penjumlahan, aturan perkalian dan faktorial.. PETA KONSEP

(1) Bidang Pemuda dan Olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e mempunyai tugas menyusun rencana dan program kerja, menyiapkan bahan perumusan

3. dengan mengisinya dengan nilai estimasi berdasarkan pola cuaca pada stasiun yang bersangkutan.. Pada data harian sekunder yang ada, juga ditemui beberapa waktu/periode

Setelah perancangan sistem akan dilakukan tahap evaluasi sistem (customer test-drives mock-up). Dalam tahap ini pengguna akan mengevaluasi kerja sistem, apakah aplikasi sudah

Dalam melaksanakan tugas pengelolaan keuangan desa, kepala desa memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan yang bersifat periodik semesteran dan

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen yaitu pertumbuhan ekonomi di ukur dengan PDB per kapita, serta tiga variabel independen yaitu

Adapun maksud dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengisolasi senyawa aktif antioksidan daro ekstrak kulit pisang ambon (Musa acuminata Colla) dengan menggunakan