• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Tingkat Depresi dengan Indeks Prestasi Kumulatif pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Semester Enam Angkatan 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Tingkat Depresi dengan Indeks Prestasi Kumulatif pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Semester Enam Angkatan 2012."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA SEMESTER ENAM ANGKATAN 2012

Maria Marcella Setiawan, 1210230.

Pembimbing I : Ade Kurnia Surawijaya, dr., SpKJ Pembimbing II : Winsa Husin, dr., MSc. M. Kes, PA (K)

Latar Belakang Depresi merupakan masalah psikologis yang sering terjadi pada masa remaja termasuk mahasiswa. Hal ini disebabkan karena mahasiswa harus menghadapi masalah psikologis dan psikososial yang disertai adanya tuntutan untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi, dalam hal ini adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui gambaran tingkat depresi berdasarkan jenis kelamin dan usia, serta hubungan antara tingkat depresi dengan IPK pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha semester enam angkatan 2012.

Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik, dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha semester enam Angkatan 2012, menggunakan instrumen penelitian Beck Depression Inventory.

Hasil penelitian Dari 203 mahasiswa, didapatkan mahasiswa tidak depresi sebanyak 145 mahasiswa (71%), depresi ringan 50 mahasiswa (25%), depresi sedang enam mahasiswa (3%), dan depresi berat dua mahasiswa (1%). Dari 58 mahasiswa yang menderita depresi, 43 adalah wanita (74%). Depresi terbanyak usia 20-21 tahun, berjumlah 53 mahasiswa (93%). Hasil menggunakan SPSS, p=0,500, (p0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan bermakna antara depresi menggunakan Beck Depression Inventory dengan IPK.

Simpulan Tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat depresi menggunakan Beck Depression Inventory dengan IPK.

Kata kunci: depresi, mahasiswa kedokteran, semester enam, Beck Depression Inventory

(2)

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN DEPRESSION LEVEL AND GRADE POINT AVERAGE AMONG STUDENTS OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY MEDICAL FACULTY SIXTH SEMESTER CLASS OF 2012

Maria Marcella Setiawan, 1210230.

Advisor I : Ade Kurnia Surawijaya, dr., SpKJ Advisor II : Winsa Husin, dr., MSc. M.Kes, PA (K)

Background Depression is adolescence psychological problems that frequently occur. The reasons are because students have to confront psychological and psychosocial problems associated with self development that accompanied by the demand to increase and sustain academic achievement, in this case is the grade point average (GPA).

Aim To describe the level of depression based on gender and age, also the correlation between depression and GPA in Sixth Semester Class of 2012 in Faculty of Medicine Students at Maranatha Christian University.

Method This research was a descriptive analytic research, conducted at the Medical Faculty of Maranatha Christian University, Bandung. Subjects were students of Maranatha Christian University Medical Faculty Sixth Semester Class of 2012, using Beck Depression Inventory as the research instruments.

Result From 203 students, 145 students (71%) have no depression, 50 students (25%) have mild depression, six students (3%) have intermediate depression and two students (1%) have severe depression. From 58 students who have depression, there are 43 female (74%). The highest numbers of depression were from age 21-22 years old, which are 53 (91%). The result using SPSS was p=0,500 (p≥0,05), means there was no significant correlation between depression using Beck Depression Inventory and GPA.

Conclusion There is no significant correlation between depression level using Beck Depression Inventory and GPA.

Key word: depression, medical faculty students, sixth semester, Beck Depression Inventory

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Praktis ... 4

1.4.2 Manfaat Akademis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Depresi ... 7

2.1.1 Pengertian Depresi ... 7

2.1.2 Kriteria Diagnostik Depresi ... 7

2.1.3 Penyebab Depresi ... 9

(4)

2.1.4 Perbedaan Eustres dan Distres ... 19

2.2 Indeks Prestasi Kumulatif ... 20

2.2.1 Definisi Indeks Prestasi Kumulatif ... 20

2.2.2 Pembagian Indeks Prestasi ... 21

2.3 Mekanisme Koping / Coping Mechanism ... 23

2.3.1 Definisi Mekanisme Koping ... 23

2.3.2 Bentuk Mekanisme Koping ... 23

2.4 Beck Depression Inventory ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

3.1 Alat dan Bahan ... 29

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Prosedur Penelitian ... 29

3.4 Rancangan Penelitian ... 30

3.5 Subjek Penelitian ... 30

3.6 Sumber dan Teknik Pengambilan Data ... 30

3.7 Variabel Penelitian ... 30

3.7.1 Variabel Bebas ... 30

3.7.2 Variabel Terikat ... 31

3.7.3 Variabel Perancu ... 31

3.8 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.8.1 Variabel Bebas ... 31

3.8.2 Variabel Terikat ... 31

3.8.3 Variabel Perancu ... 31

3.9 Pengolahan dan Analisis Data ... 32

3.10 Etika Penelitian ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Gambaran Tingkat Depresi Mahasiswa ... 33

4.2 Gambaran Indeks Prestasi Kumulatif ... 36

4.3 Hubungan Tingkat Depresi dengan IPK ... 37

(5)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 39

5.1 Simpulan ... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN ... 43

RIWAYAT HIDUP ... 48

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Depresi merupakan salah satu masalah psikologis yang sering terjadi pada masa remaja dan onsetnya meningkat seiring dengan meningkatnya usia (Al-Qaisy, 2011). Depresi ini dapat mempengaruhi kinerja sehari-hari seseorang dan seringkali terjadi berulang (Ayu & Nurul, 2012). Sekitar satu dari lima penduduk dunia akan mengalami depresi di beberapa titik dalam hidup mereka (Nur Asniati Djaalia, 2013).

Menurut World Health Organization (WHO) depresi adalah penyakit umum yang merupakan salah satu penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Diperkirakan sekitar 350 juta orang menderita depresi. Kemungkinan terburuk yang dapat terjadi karena depresi adalah bunuh diri. Kejadian bunuh diri ini diperkirakan mencapai 1 juta kematian per tahun yang berarti 3000 kematian akibat bunuh diri setiap harinya (Marina Marcus, 2012).

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2007, gangguan mental emosional (depresi dan cemas) dialami sekitar 11,6% atau sekitar 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun. Sementara itu untuk gangguan jiwa berat didapatkan prevalensi sekitar 0,46% atau sekitar 1 juta penduduk (Riset Kesehatan Dasar, 2013).

Prevalensi terjadinya gangguan jiwa berat pada anak-anak adalah 2%. Prevalensi ini mengalami peningkatan pada masa remaja menjadi 4-8%. Pada masa pubertas, akan timbul perbedaan rasio antara wanita dan pria, dimana wanita dua atau tiga kali lebih rentan untuk mengalami depresi daripada pria. Pada usia 18 tahun, insidensi gangguan jiwa berat meningkat menjadi 20%. (Sadock, Sadock, & Ruiz, 2009). Hal ini menunjukkan bahwa pada usia remaja, termasuk mahasiswa, lebih rentan untuk mengalami depresi.

(7)

2

Pada mahasiswa, depresi merupakan satu dari empat masalah utama kesehatan yang dilaporkan sering terjadi. Hal ini disampaikan menurut survei dari American College Health Association (ACHA) dan National College Health Assessment

(NCHA) pada tahun 2007. Survei tersebut menunjukkan sebanyak 18,4%

mahasiswa pernah mengalami depresi (Turner, Thompson, Huber, & Arif, 2007). Menurut WHO tahun 2012, depresi adalah suatu keadaan mental terjadinya penurunan mood, hilangnya ketertarikan terhadap hal yang biasanya disukai, tidak bersemangat, perasaan putus asa, perasaan rendah diri, perasaan bersalah, gangguan tidur dan makan, serta menurunnya konsentrasi. Pendapat lain, depresi juga dapat diartikan sebagai suatu gangguan suasana perasaan (mood) dalam episode lama yang meliputi proses berpikir, perasaan dan aktivitas seseorang yang ditunjukkan dengan pikiran negatif pada diri sendiri, suasana hati menurun, kehilangan minat, berkurangnya konsentrasi dan menurunnya semangat untuk melakukan aktivitas (Marina Marcus, 2012).

Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya depresi pada remaja. Salah satunya adalah gender dimana wanita lebih rentan untuk mengalami depresi daripada pria, kemudian adanya faktor keluarga dan lingkungan. Adanya riwayat kekerasan dalam rumah tangga atau konflik dengan keluarga dapat menjadi faktor risiko terjadinya depresi pada remaja, selain itu, konsumsi alkohol, rokok, dan obat-obatan juga dapat berperan dalam terjadinya depresi. (Sadock, Sadock, & Ruiz, 2009).

Dalam masa perkuliahan, selain faktor-faktor yang telah disebutkan, mahasiswa juga harus menghadapi masalah psikologis dan psikososial yang berhubungan dengan perkembangan diri; disertai adanya tuntutan untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi akademik yang telah didapat (Rahman & Ismail, 2013) dalam hal ini adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah indeks prestasi yang diperoleh dari penilaian hasil belajar seluruh mata kuliah yang pernah ditempuh semenjak semester pertama sampai dengan semester terakhir saat dilakukan perhitungan IPK (Burhanuddin Salam, 2004).

(8)

3

Depresi memiliki pengaruh negatif pada fungsi kognitif seseorang, sehingga bila terjadi pada mahasiwa, dapat mempengaruhi prestasi akademiknya (Rahman & Ismail, 2013).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan antara tingkat depresi menggunakan Beck Depression Inventory dengan IPK pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha semester enam angkatan 2012.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

a. Mengetahui gambaran tingkat depresi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha angkatan 2012 dengan menggunakan kuesioner Becks Depression Inventory (BDI).

b. Mengetahui gambaran tingkat depresi pada mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha semester enam angkatan 2012 berdasarkan jenis kelamin dan usia.

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan IPK pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha semester enam angkatan 2012.

(9)

4 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

Memberikan informasi mengenai hubungan antara tingkat depresi menggunakan Beck Depression Inventory dengan IPK mahasiswa.

1.4.2 Manfaat Akademis

Bermanfaat bagi tenaga pengajar supaya lebih mengetahui tingkat depresi dan dampaknya pada mahasiswa agar dapat ditindaklanjuti.

1.5 Kerangka Pemikiran

Depresi terjadi karena adanya stresor pada seseorang yang tidak dapat diatasi. Pada mahasiswa ada beberapa permasalahan yang sering terjadi sehingga dapat menyebabkan terjadinya depresi, terbagi menjadi dua yaitu: akademis dan non-akademis. Akademis berhubungan dengan tugas perkuliahan sampai pembuatan skripsi sedangkan non-akademis menyangkut hubungan sosial dengan teman dan keluarga, pengaturan biaya hidup, gaya hidup (alkoholisme dan konsumsi rokok), dan adanya cita-cita profesi yang ingin dicapai (Sadock, Sadock, & Ruiz, 2009). Hal-hal tersebut dapat menjadi stresor yang berat bagi mahasiswa dan dapat menyebabkan terjadinya depresi.

Depresi dapat dinilai menggunakan kriteria DSM-V, yaitu adanya dua minggu keadaan mood depresi atau mudah marah dan/atau hilangnya minat akan hal yang biasa disukai, disertai setidaknya empat dari: perubahan berat badan dan nafsu makan, gangguan tidur, gelisah, penurunan semangat, rasa bersalah dan rendah diri, penurunan konsentrasi, dan adanya pemikiran, keinginan, atau usaha bunuh diri. Gejala yang terjadi ini dapat menyebabkan penurunan prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya (Sadock, Sadock, & Ruiz, 2009).

Depresi melibatkan beberapa gangguan dalam pengolahan informasi. Orang yang depresi sering kali mudah berprasangka negatif. Pada tingkat depresi yang

(10)

5

lebih berat, kemampuan kognitif dan pemecahan masalah akan semakin terganggu dengan adanya penurunan konsentrasi dan penurunan kemampuan untuk menggunakan pemikiran abstrak. Perubahan neurokognitif disebabkan karena adanya disfungsi dari hippocampus, prefrontal cortex (PFC), dan struktur limbik lain (Sadock, Sadock, & Ruiz, 2009). Penurunan konsentrasi, minat belajar, gangguan tidur, dan berbagai gejala depresi yang lainnya ini menjadi pencetus terjadinya penurunan prestasi belajar, yang akan mempengaruhi IPK (Al-Qaisy, 2011).

Gambar 2.1 Bagan kerangka pemikiran (Sadock, Sadock, & Ruiz, 2009; Al-Qaisy, 2011)

(11)

6 1.6 Hipotesis Penelitian

Terdapat hubungan antara tingkat depresi menggunakan Beck Depression Inventory dengan IPK pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

Maranatha Semester Enam Angkatan 2012.

(12)

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat depresi menggunakan Beck Depression Inventory dengan Indeks Prestasi Kumulatif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha semester enam angkatan 2012.

5.2. Saran

1. Diperlukan penanganan lebih lanjut terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang mengalami depresi, mulai dari tingkat ringan-berat. Penanganan yang dapat dilakukan termasuk pemberian konseling, relaksasi (yoga, meditasi), hipnoterapi dan tambahan psikofarmaka oleh dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (SpKJ) terutama pada mahasiswa dengan tingkat depresi yang berat.

2. Untuk penelitian lanjutan perlu dipertimbangkan untuk menggunakan instrument penelitian tambahan yang dapat menilai tingkat stres dari mahasiswa.

3. Untuk penelitian lanjutan perlu dipertimbangkan berbagai faktor lain yang belum diteliti pada penelitian ini seperti hubungan dengan keluarga, sosial, dan lingkungan tempat pembelajaran dilakukan.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Adewuya, A., Ola, B., Olutayo, O., Mapayi, B., & Oginni, O. (2006). Depression Amongst Nigerian University Student. Prevalence and Socio Demographic Correlates. Psychiatry Epidemiology , 674-678.

Alketa, H., Hass, S. L., & Rowland, C. R. (2005). The Impact of Depression on the Academic. The Journal of Mental Health Policy and Economics , 8, 145-151.

Al-Qaisy, L. M. (2011). International Journal of Psychology and Counseling Vol. 3 (5). The relationship between adolescents' social support from parent and from peers , 96-100.

Amir, N. (2005). Depresi Aspek Neurobiologi Diagnosis dan Tatalaksana. Jakarta: Penerbit FK-UI.

APA. (2013). Highlights of Changes from DSM-IV-TR to DSM-5. 4.

Ayu, & Nurul. (2012). Kepekaan Humor dengan Depresi pada Remaja ditinjau dari segi Jenis Kelamin. Jurnal Humanitas , 9 (1), 76-89.

Azizeh Afkham, e. a. (1997). The Frequency of Post-Stroke Depression in an Outpatient Elderly Population. Medical Journal of the Islamic Republic of Iran , 21, 25-28.

Beck A., S. R. (1996). The Beck Depression Inventory - Second Editing Manual. San Antonio: The Psychological Corporation.

Buku Panduan Program Studi Pendidikan Dokter. (2013). Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Burhanuddin Salam, H. (2004). Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmayanti, N. (2008). Meta-Analisis: Gender dan Depresi pada Remaja. Jurnal Psikologi , 35: 164-80.

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder ed 4th. (1994). Washington DC. USA: American Psychiatric Association.

Eng, J., & Chan, C. (2013, February 1). Beck Depression Inventory (BDI). Retrieved September 3, 2015, from SCIRE (Spinal Cord Injury Research

(14)

Evidence): http://www.scireproject.com/outcome-measures-new/beck-depression-inventory-bdi

Hawari, D. (2011). Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Kaladin, S. K. (2012). Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function. 6th ed. New York: McGraw-Hill.

Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. (2014). The Eustress Concept: Problems and Outlooks. World Journal of Medical Sciences , 11 (2), 179-185.

Larastiti, A. P. (2013). Hubungan Tingkat Depresi dengan Perilaku Masturbasi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer Publishing Company.

Marina Marcus, M. T. (2012). Depression - A Global Public Health. WHO Department of Mental Health and Substance Abuse.

Neander Abreu, e. a. (2012). Cognitive-Behavioral Therapy for Depression. InTech.

Nur Asniati Djaalia, D. N. (2013). A Systematic Review: Group Counselling for Older People with Depression. 2nd International Seminar on Quality and Affordable Education, (pp. 455-456). Jakarta.

Partanto, P. A. (2001). Kamus Ilmiah Popular. Surabaya: Arkola.

Rahman, N. I., & Ismail, S. (2013). Stress Among Preclinical Medical Students of University Sultan Zainal Abidin. Journal of Applied Pharmaceutical Science , 3 (11), 76-81.

Rio, S. (2012). Hubungan tingkat depresi dengan indeks prestasi belajar pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Banda Aceh: Unsyiah Press.

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Jakarta: Kemeterian Kesehatan RI.

Rohnad, A. (2009). Kapita Selekta Pendidikan. Yogyakarta: Teras Komplek. Sadock, B. J., Sadock, V. A., & Ruiz, P. (2009). Kaplan & Sadock's

Comprehensive Textbook of Pschiatry (9 ed.). Wolter Kluwer Health.

(15)

Stahl, S. M. (2008). Stahl Essential Psychopharmacology Neuroscientific Basis and Practical Applications Third Edition. New York: Cambridge University Press.

Sudjana, N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tabassum Alvi, F. A. (2010). Depression, Anxiety and Their Associated Factors Among Medical Student. Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan , 122.

Turner, D. P., Thompson, M. E., Huber, L. R., & Arif, A. A. (2007). National College Health Assessment spring 2007 reference griup data report. National Collage Medical Journal , 469-479.

Walisongo, D. A. (2012). Buku Panduan Program Sarjana (SI). Semarang: IAIN Walisongo.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan kerangka pemikiran  (Sadock, Sadock, & Ruiz, 2009; Al-Qaisy, 2011)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini Aplikasi Surat Masuk dan Surat Keluar dan Pengarsipan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalan pengelolaan surat di Badan Penelitian dan

Bagi peserta yang merasa keberatan atas pengumuman ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan kepada Panitia Pengadaan Mebeler melalui Aplikasi LPSE

Pasal 27 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggara Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Pertanggungjawaban Kepala Daerah

Dari fenomena tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang perbedaan kejadian anemia pada remaja putri yang tinggal menetap tinggal di pondok dan di

Secara uji BNT 5% galur mutan PATIR-4 berbeda nyata dari ketiga tanaman kontrol, sedangkan galur PATIR-71 tidak berbeda nyata dengan induk (5,06 t/ha) dan

Bagi mempastikan bulatan tersebut adalah titik hitam dan penumpuan kemalangan bukan berlaku dengan tidak sengaja yang memungkinkan peningkatan kemalangan tersebut disebabkan oleh

seperti umat-umat terdahulu dan di akhirat masuk neraka, sedangkan orang-orang yang beriman dijanjikan kemenangan di dunia dan di akhirat mereka akan masuk

Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan tes soal dan sebuah angket. Tes yang dipergunakan berupa tes uraian yang berjumlah 7 soal, bertujuan