• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Musik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt.1 Serenade No. 13 terhadap Frekuensi Denyut Jantung, Tingkat Kepuasan, Tingkat Kenyamanan dan Persepsi Nyeri pada Saat Pengambilan Darah Intravena.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Musik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt.1 Serenade No. 13 terhadap Frekuensi Denyut Jantung, Tingkat Kepuasan, Tingkat Kenyamanan dan Persepsi Nyeri pada Saat Pengambilan Darah Intravena."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK MUSIK MOZART EINE KLEINE NACHTMUSIC MOVT. 1 SERENADE NO. 13 TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG, TINGKAT KEPUASAN, TINGKAT KENYAMANAN, DAN PERSEPSI

NYERI, PADA SAAT PENGAMBILAN DARAH INTRAVENA

Elysabeth Maharani Christie, 2015

Pembimbing I : Yenny Limyati, dr., Sp.KFR., M.Kes.

Pembimbing II : Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes

Latar Belakang: Terapi musik dikenal sebagai salah satu alternatif pengobatan. Musik klasik Mozart dipercaya memiliki pengaruh untuk mengurangi rasa nyeri, meningkatkan kenyamanan dan kepuasan serta efek terhadap penurunan frekuensi denyut jantung.

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh musik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13 terhadap penurunan frekuensi denyut jantung, meningkatkan kenyamanan, kepuasan dan penurunan rasa nyeri.

Metode: Menggunakan desain kuasi eksperimental dengan tes ““t”” tidak berpasangan dilakukan pada 40 orang mahasiswi usia 19-24 tahun dalam kelompok kontrol dan kelompok musik. Responden diberi kuisioner mengenai tingkat kepuasan, tingkat kenyaman dan tingkat nyeri setelah monitoring frekuensi denyut jantung dilakukan pada kedua kelompok selama pengambilan darah.

Hasil: Rerata frekuensi denyut jantung kelompok musik adalah 78,05 kali/menit lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol sebesar 96,4 kali/menit (p<0,01). Rerata tingkat kepuasan kelompok musik sebesar 8,15 lebih besar dibandingkan kelompok kontrol sebesar 7,5 (p>0,05). Rerata tingkat kenyamanan kelompok musik adalah 6,60 lebih besar dibandingkan kelompok kontrol sebesar 3,25 (p<0,05). Rerata tingkat rasa nyeri kelompok musik sebesar 3,35 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol sebesar 5,4 (p<0,05)

Kesimpulan: Musik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13 berpengaruh terhadap penurunan frekuensi denyut jantung, peningkatan rasa nyaman, dan penurunan rasa nyeri.

Kata kunci: musik Mozart, frekuensi denyut jantung, tingkat kepuasan, tingkat kenyamanan, rasa nyeri.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF MOZART EINE KLEINE NACHTMUSIC MOVT. 1 SERENADE NO. 13 MUSIC FOR HEARTBEAT, COMFORT LEVEL,

CONTENTMENT AND PAIN LEVEL

Elysabeth Maharani Christie, 2015

Tutor 1 : Yenny Limyati, dr., Sp.KFR., M.Kes. Tutor 2 : Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes

Background: Musical therapy is known as an alternative treatment. For example is Mozart’s classical music. Mozart’s classical music is believed to have an influence to diminish pain and increase relaxation, comfort level, and contentment , also an effect to reduce heartbeat frequency.

Objective: To know the effect of Mozart’s music towards heart frequency, comfort, contentment, and pain level.

Methods: A quasi experimental research with unpaired T test. Research was conducted on 40 students aged nineteen to twenty-four years old divided into control and music group. Respondents were given questionnaire after heartbeat frequency monitoring was perfromed on both groups during blood sampling time. Results: The average heartbeat frequency of music group was 78.05 times/minute, lower than control group, which was 96.4 times/minute (p<0.01). The average contentment level of control group was 7.5, lower than music group, which was 8.15 (p>0.05). The average comfort level of music group was 6.60, more compared to control group, which was 3.25 (p<0.05). The average of pain level of music group was 3.35, lower than control group, which was 5.4 (p<0.05). Conclusion: Mozart’s classical music lowers heartbeat frequency, increases contenment, comfort, and lowered pain level.

Keywords: Mozart’s music, heartbeat frequency, contentment level, comfort level, pain

(3)

viii

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II ...6

2.1 Musik ... 6

2.1.1 Terapi Musik ... 7

2.1.2 Hubungan Musik dengan Emosi ... 7

2.1.3 Hubungan Musik dan Otak ... 8

2.2 Anatomi dan Fisiologi Telinga... 9

2.2.1 Auris Externa ... 10

2.2.2 Auris Media ... 10

2.2.3 Auris Interna ... 11

2.2.4 Jaras pendengaran ... 13

2.2.5 Mekanisme Pendengaran Sentral ... 16

2.3 Area Asosiasi ... 17

(4)

ix

2.3.1 Area Asosiasi Perieto-occipitotemporal ... 18

2.3.2 Area Asosiasi Prefrontal ... 19

2.3.3 Area Asosiasi Limbik ... 19

2.4 Gelombang otak ... 23

2.4.1 Gelombang Delta ... 23

2.4.2 Gelombang Teta ... 23

2.4.3 Gelombang Alfa ... 24

2.4.4 Gelombang Beta ... 24

2.4.5 Serotonin ... 25

2.4.6 β-endorphine ... 26

2.5 Jantung ... 27

2.5.1 Persarafan Jantung ... 29

2.5.2 Pengaturan Jantung oleh Saraf Parasimpatis dan Simpatis ... 30

2.5.3 Mekanisme Eksitasi Jantung oleh Saraf Simpatis ... 30

2.5.4 Perangsangan Parasimpatis (vagus) pada Jantung ... 31

2.5.5 Pusat Vasomotor di Otak dan Pengendaliannya terhadap Aktivitas Jantung ... ... 31

2.5.6 Pengaturan Pusat Vasomotor oleh Pusat-pusat Saraf yang Lebih Tinggi .... 32

2.6 Nyeri ... 32

2.6.1 Reseptor Nyeri dan Rangsangannya ... 33

2.6.2 Jaras Nyeri ... 34

2.6.3 Teori Nyeri ... 36

2.6.4 Kortisol ... 39

2.6.5 Hubungan Rasa Nyeri Dengan Denyut Nadi ... 40

2.6.6 Sistem Analgesia pada Otak dan Medulla Spinalis... 40

2.7 Hubungan Musik dengan Denyut Jantung dan Level Kortisol ... 42

2.8 Hubungan Musik dengan Kepuasan, Kenyamanan, Persepsi Rasa Nyeri, dan Relaksasi. ... 42

BAB III ...44

3.1 Alat dan Subjek Penelitian ...44

3.1.1 Alat Penelitian ... 44

(5)

x

3.1.2 Subjek Penelitian ... 44

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

3.1.4 Ukuran Sampel ... 45

3.2 Metode Penelitian... 46

3.2.1 Desain Penelitian ... 46

3.2.2 Analisis Data ... 46

3.3 Variabel Penelitian ... 46

3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 46

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 46

3.4 Prosedur Penelitian... 47

3.4.1 Persiapan sebelum penelitian ... 47

3.4.2 Prosedur Pengambilan Sampel Darah ... 47

3.4.3 Prosedur Pemeriksaan Denyut Nadi... 48

3.4.6 Prosedur Distribusi dan Pengumpulan Data Kuisioner ... 48

3.4.7 Prosedur Penelitian... 48

3.4.8 Etika Penelitian ... 49

BAB IV ... 50

4.1Hasil dan Pembahasan... 50

4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 53

BAB V ... 56

5.1 Simpulan ... 56

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perbandingan Frekuensi Denyut Jantung Rerata Antara Kelompok

yang Tidak Mendengarkan Musik dengan Kelompok

yang Mendengarkan Musik ... 50

Tabel 4.2 Perbandingan Tingkat Kepuasan Rerata antara Kelompok yang

Tidak Mendengarkan Musik dengan Kelompok yang

Mendengarkan Musik ... 52

Tabel 4.3 Perbandingan Tingkat Kenyamanan Rerata antara Kelompok yang

Tidak Mendengarkan Musik dengan Kelompok yang Mendengarkan

Musik ... 52

Tabel 4.4 Perbandingan Rasa Nyeri Rerata antara Kelompok yang Tidak

Mendengarkan Musik dengan Kelompok yang Mendengarkan

Musik ... 53

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Telinga ... 8

Gambar 2.2 Jalur Transduksi Suara ... 14

Gambar 2.3 Jaras Pendengaran ... 15

Gambar 2.4 Area Asosiasi... 16

Gambar 2.5 Sistem Limbik ... 19

Gambar 2.6 Gelombang Otak ... 24

Gambar 2.7 Sintesis Serotonin ... 25

Gambar 2.8 Sistem Konduksi Khusus Jantung ... 28

Gambar 2.9 Regulasi Denyut Jantung ... 29

Gambar 2.10 Teori Spesifik Nyeri ... 36

Gambar 2.11 Teori Intensitas Nyeri ... 36

Gambar 2.12 Teori Pola Nyeri ... 37

Gambar 2.13 Teori Gate Kontrol ... 38

Gambar 2.14 Sistem Analgesia ... 41

Gambar 2.15 Mekanisme Kerja Musik Mozart ... 43

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 60

Lampiran 2 ... 61

Lampiran 3 ... 63

Lampiran 4 ... 66

Lampiran 5 ... 70

Lampiran 6 ... 71

(9)

1 menghindarinya. Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman dan sangat individual yang dirasakan seseorang dan menyangkut aspek psikologis dan fisiologis (Smeltzer & Barre, 2002). Nyeri adalah salah satu faktor eksternal penyebab timbulnya respon stres. Stres merupakan suatu respon fisiologis, psikologis dan perilaku dari manusia yang mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur keadaan tubuh yang dapat merangsang hypothalamic-pituitary-adrenocortical (HPA) yang memicu perubahan tanda-tanda vital seperti peningkatan frekuensi denyut jantung, penyempitan (vasokontriksi) pembuluh darah, peningkatan tekanan darah dan emosi yang ditandai dengan berkurangnya tingkat kenyamanan, kepuasan, dan rasa rileks serta menimbulkan anxietas (Guyton and Hall, 2012).

Salah satu penanganan stres yang paling mudah adalah dengan mendengarkan musik, karena musik mampu merangsang otak mengeluarkan gelombang alfa yang dapat mempengaruhi emosi seseorang termasuk didalamnya menurunkan frekuensi denyut jantung, meningkatkan kenyamanan, kepuasan, relaksasi dan mengurangi rasa nyeri (Yehuda, 2011). Musik klasik telah dikenal sebagai salah

satu musik terapi yang sangat baik dibandingkan dengan aliran musik lainnya, salah satu contohnya adalah musik klasik major (allegro) Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13 yang terbukti dapat menurunkan stres dan tingkat kortisol lebih banyak dibandingkan dengan musik klasik minor seperti Fur Elise atau Sonata K448 (Suda et al, 2007). Dengan pemberian musik terutama musik klasik pada saat prosedur pengambilan darah intravena maka diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan serta seseorang akan merasa lebih rileks dan nyaman.

(10)

2

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah musik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13

berpengaruh pada penurunan frekuensi denyut jantung, peningkatan kepuasan, kenyamanan serta penurunan persepsi nyeri pada saat pengambilan darah intravena.

1.3. Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh musik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13 terhadap tingkat relaksasi.

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1. Manfaat Akademis

Untuk memberikan infomasi kepada mahasiswa/i mengenai pengaruh musik

Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13 terhadap penurunan

frekuensi denyut jantung, peningkatan kepuasan, kenyamanan serta penurunan persepsi nyeri pada saat pengambilan darah intravena.

1.4.2. Manfaat Praktis

Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengaruh musik klasik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt 1 Serenade No. 13 terhadap rasa nyeri dan tingkat kenyamanan sehingga dapat digunakan untuk mengurangi stres.

1.5. Kerangka Pemikiran

Musik yang didengarkan masuk ke dalam telinga kemudian merangsang

nervus cochlearis dan memasuki jaras pendengaran kemudian berakhir pada lobus

(11)

3

temporalis auditoris di otak. Lobus temporalis auditoris kemudian mengaktivasi sistem limbik. Impuls sensoris tersebut dijalarkan melalui amygdala. Impuls tersebut diteruskan oleh amygdala menuju hipokampus. Hipokampus kemudian akan mengirimkan sinyal ke talamus dan hipotalamus. Kemudian hipotalamus akan mengirimkan sinyal ke pusat vasomotor di substansia retikuler media. Perangsangan pusat vasomotor juga akan mengirimkan sinyal ke sistem saraf

otonom parasimpatis yang melalui nervus vagus akan berefek kronotopik negatif sehingga menurunkan frekuensi denyut jantung. Perangsangan pada daerah talamus juga merangsang pengeluaran gelombang alfa yang akan meningkatkan produksi dari hormon serotonin dan endorphine. Serotonin akan menimbulkan perasaan senang, kepuasan dan penurunan persepsi nyeri sedangkan endorphine

dapat menimbulkan perasaan nyaman, perasaan rileks, dan penurunan tingkat anxietas (Guyton & Hall, 2012).

Musik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13 bila diterjemahkan dalam bahasa inggris maka memiliki arti ““A Little Night Music””

dan terdiri dari tiga komponen penting, yaitu; pemamparan tema nada

(exsposition), pengembangan tema nada (development), dan pengulangan tema nada (recapitulation). Musik ini merupakan musik yang ringan, hidup dan memiliki susunan nada allegro major yang dapat memicu produksi endorfin lebih banyak sehingga dapat menimbulkan perasaan bahagia, nyaman serta penurunan hormon kortisol lebih banyak dibandingkan dengan susunan nada andante minor

(Campbell, 2009). Pengulangan melodi dan ritme yang kuat pada musik klasik Mozart Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13 juga selaras dengan gelombang alfa otak manusia (Habe, 2010).

(12)

4

1.6. Hipotesis Penelitian

Musik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13 berpengaruh pada penurunan frekuensi denyut jantung, peningkatan kepuasan, kenyamanan serta penurunan persepsi nyeri pada saat pengambilan darah intravena.

(13)

56

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Musik Mozart Eine Kleine Nachtmusic Movt. 1 Serenade No. 13 berpengaruh

pada penurunan frekuensi denyut jantung, peningkatan kenyamanan serta

penurunan persepsi nyeri pada saat pengambilan darah intravena.

5.2. Saran

1. Pelaksanaan prosedur medis yang invasif sebaiknya dilakukan sambil

mendengarkan musik.

2. Musik klasik sebaiknya diputar di ruang tunggu klinik atau rumah sakit.

3. Perlu dilakukannya penelitian yang sama dengan subjek penelitian pria.

4. Perlu dilakukan penelitian yang sama dengan genre musik yang berbeda.

(14)

57

DAFTAR PUSTAKA

Allred KD, Byers JF, Sole ML. (2010). The Effect of Music on Postoperative Pain

and Anxiety. Florida: Pubmed.

Boso, M., Politi, P., Barale, F., & Enzo, E. (2006). Neurophysiology and

neurobiology of the musical experience. Functional Neurology, 21, 187

191.

Bruscia, K.E. (1998) Defining Music Therapy (second edition). Gilsum NH:

Barcelona Publishers

Campbell, D. (2009). The Mozart Effect: Trapping the Power of Music to Heal

Body, Strengthen the Mind, and Unlock the Creative Spirit. HarperCollins

e-book. p. 9, 16, 32-33, 48, 50, 64-78, 124, 177, 179.

Charles Sturt University.2014. Stroke Volume and Cardiac Output. Retrieved

November 2015, from

www.hsc.csu.edu.au/pdhpe/core2/focus2/focus1/4007/2-1-4/fac2_1_4_2.htm

Evers, S., & Suhr, B. (2000). Changes of the neurotransmitter serotonin but not of

hormones during short time music perception. European Archive of

Psychiatry and Clinical Neuroscence, 250, 144–147.

Fukui, H., & Toyoshima, K. (2008). Music facilitate the neurogenesis,

regeneration and repair of neurons. Medical Hypotheses, 71, 765–769.

Ganong, W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. h

285, 529, 547-548, 564-568, 615-616.

Gerra, G., Zaimovic, A., Franchini, D., Palladino, M., Giucastro, G., Reali, N., et

al. (1998). Neuroendocrine responses of healthy volunteers to

‘technomusic’: Relationships with personality traits and emotional state. International Journal of Psychophysiology, 28, 99–111.

Goldstein, A. (1980). Thrills in response to music and other stimuli. Physiological

Psychology, 8, 126–129.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.

Jakarta: EGC. h 107-111, 625-631, 765-775.

(15)

58

Habe, K. (2010). Neuropsychology of music - a rapidly growing branch of

psychology. Horizons of Psychology , 19 (1), 79-98.

Hyde, K. L., Lerch, J., Norton, A., Forgeard, M., Winner, E., Evans, A. C., et al.

(2009a). Musical training shapes structural brain development. Journal of

Neuroscience, 29, 3019–3025.

Khalfa, S., Bella, S. D., Roy, M., Peretz, I., & Lupien, S. J. (2003). Effects of

relaxing music on salivary cortisol level after psychological stress. Annals

of the New York Academy of Sciences, 999, 374–376.

Kumar, A. M., Tims, F., Cruess, D. G., Mintzer, M. J., Ironson, G., Loewenstein,

D., et al. (1999). Music therapy increases serum melatonin levels in patients

with Alzheimer’s disease. Alternative Therapies in Health and Medicine, 5,

49–57.

Moore, k. L., & Dalley, A. F. 2006. Clinically Oriented Anatomy. Edisi 5.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Myriam V. Thoma, Roberto La Marca, and Urs. M. Nater. (2013). The Effect of

Music on the Human Stress Respone.

Pavlicevic, M. (1997) Music Therapy in Context. Music, Meaning and

Relationship. London: Jessica Kingsley Publishers.

Scanlon, V. C., & Sanders, T. (2007). Essentials of Anatomy and Physiology.

Sloboda, J.A. (1987) ‘Music as a Language.’ In F. Wilson and F. Rochmann (eds) Music and Child Development: Proceedings of the 1987 Biology of Music

Making Conference. St Louis: Magna Music Baton.

Sloboda, J.H. (1991) Empirical Studies of Emotional Response to Music. In M.

Riess-Jones (ed) Cognitive Bases of Musical Communication. Washington

D.C.: American Psychological Association.

(16)

59

Snell, R. S. 2015. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Edisi 1. Jakarta: EGC. h

133-145.

Suda, M., Morimoto, K., Obata, A., Kiozumi, H., & Maki, A. (2007). Emotional

responses to music: Towards scientific perspectives on music therapy.

Neuroreport, 19, 75–78.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pnedidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Taylor, D. (1997) Biomedical Foundations of Music as Therapy. St. Louis: Magna

Music Baton.

Tomaino, C. (1998) Clinical Applications of Music in Neurological

Rehabilitation. St. Louis: Magna Music Baton.

Wigram, T., Pedersen, I. N., & Bonde, L.O. (2002). A Comprehensive Guide to

Music Therapy. Danish: Jesicca Kingsley Publisher.

Gambar

Tabel 4.3  Perbandingan Tingkat Kenyamanan Rerata antara Kelompok yang

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana membangun aplikasi media pengenalan pariwisata dan oleh- oleh khas Bengkulu berbasis mobile yang mampu memberikan gambaran secara jelas kepada wisatawan

Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 (Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997) sebagai produk hasil penelitian yang dilakukan secara empiris di beberapa

 Di US, aturan pajak mendorong Corporate giving untuk pendidikan, amal, penelitian; dan keagamaan sejak tahun 1936. Aturan sekarang mengijinkan perusahaan

cabang Bekasi yang berasal dari rumah sakit ataupun klinik untuk diproses lebih lanjut (1.0), kemudian PT Taspen (Persero) cabang Bekasi akan melanjutkan proses

Dalam kurun beberapa tahun, meskipun masih berupa serpihan, namun tampak upaya penelitian arkelogi Islam untuk menjangkau banyak dimensi dari data arkeologi Islam, misalnya

Tabel 2.1 Perbandingan penelitian terkait ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Konsep yang mendasari definisi DSS ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.3 : Simbol-Simbol

Lokasi yang dijadikan studi instalasi cahaya panggung pertunjukan ini adalah gedung kesenian Sunan Ambu STSI Bandung.. Gambar 3.1 denah

Tujuan dari penelitian ini adalah mencari alternatif solusi dalam pengedalian pemanas pemanggang kopi , yaitu dengan cara mengendalikan tingkat pemanasan elemen