• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Biaya Kualitas Terhadap Berkurangnya Produk Cacat pada CV Agung Wijaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Biaya Kualitas Terhadap Berkurangnya Produk Cacat pada CV Agung Wijaya."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Intense competition in the business world make the company should be able to improve the quality of the products in order to win the market. Things must be done in order to improve the company’s quality product is quality cost that consist of prevention cost, appraisal cost, and internal failure cost. However, in the production process there are still defective product. Therefore, this research was conducted to determine how the effect of the quality cost to minimize the defective product. The variables used were quality cost and defective product. Quality cost consist of preventive cost, appraisal cost , and internal failure cost. This research is held on CV Agung Wijaya. The result show that CV Agung Wijaya has done the controlling of the quality cost, make the quality cost report. With the quality cost, it can reduce the risk of defective products.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Persaingan ketat dalam dunia usaha membuat perusahaan harus bisa meningkatkan kualitas produknya agar bisa menang di pasaran. Hal yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas produk adalah dengan biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, dan biaya kegagalan internal. Namun dalam proses produksi masih terdapat penyimpangan berupa produk cacat. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh biaya kualitas terhadap berkurangnya produk cacat. Variabel yang digunakan meliputi biaya kualitas dan produk cacat. Biaya kualitas yang digunakan meliput biaya pencegahan, biaya penilaian, dan biaya kegagalan internal. Penelitian ini dilakukan pada CV Agung Wijaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CV Agung Wijaya telah melakukan pengendalian biaya kualitas, serta telah membuat laporan biaya kualitas setiap tahunnya. Dengan adanya biaya kualitas maka dapat mengurangi risiko terjadinya produk cacat.

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………i

HALAMAN PENGESAHAN………..ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………..iii

KATA PENGANTAR ………iv

ABSTRACT ………vii

ABSTRAK……….viii

DAFTAR ISI ……….ix

DAFTAR GAMBAR ………... xii DAFTAR TABEL ………xiii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……….…….xiv

BAB I PENDAHULUAN………1

1.1 Latar Belakang Penelitian ………..………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………4

1.3 Tujuan Penelitian………. 5

1.4 Kegunaan Penelitian……… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….. 7

2.1 Biaya ………...7

2.1.1 Definisi Biaya ……… 7

(4)

x

2.3.1 Definisi Biaya Kualitas ………..15

2.3.2 Pengelompokan Biaya Kualitas………..16

2.4 Produk Cacat ………..17

2.5 Kerangka Pemikiran………19

BAB III METODE PENELITIAN……….. 21

3.1 Jenis Penelitian………21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian …..………..21

3.3 Jenis dan Sumber Data………21

3.4 Variabel Penelitian ……… 22

3.5 Metode Pengumpulan Data ………23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 24

4.1 Hasil Penelitian ………. 24

4.1.1 Sekilas tentang CV Agung Wijaya ………24

4.1.2 Aktivitas Hasil Produksi ………28

4.2 Pembahasan……….29

4.2.1 Analisis Laporan Biaya Kualitas dan Produk Cacat ………..29

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….. 52

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran ……… 54

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

4.1 Data Biaya Perencanaan Desain Produk ……… 31

4.2 Data Biaya Pemeliharaan Mesin……… 33

4.3 Data Biaya Pemeriksaan dan Pengujian Bahan Baku………..35

4.4 Data Biaya Pemeriksaan Produk………..38

4.5 Data Biaya Sisa Bahan……….40

4.6 Data Biaya Pengerjaan Ulang………...42

4.7 Data Biaya Pencegahan………45

4.8 Data Biaya Penilaian………46

4.9 Data Biaya Kegagalan Internal……….48

4.10 Data Biaya Kualitas………..50

(8)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Saat ini persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan yang beroperasi di pasar. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat menjalankan strategi bisnis yang tepat agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang terjadi. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan menghasilkan produk yang berguna bagi konsumen dari segi manfaat maupun kualitas. Penyediaan kualitas produk merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan. Perusahaan dapat bersaing dengan meningkatkan kualitas dari hasil produksinya. Dengan hasil produksi yang berkualitas disertai manfaat yang sesuai diharapkan konsumen akan tertarik dengan produk perusahaan dan pada akhirnya akan membeli hasil produksi yang ditawarkan perusahaan.

(9)

Bab I : Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Oleh sebab itu , agar jumlah produk yang beredar di masyarakat meningkat perlu dilakukan pengawasan terhadap kualitas produk, supaya hasil akhir produk menjadi maksimal. Dengan adanya peningkatan kualitas, maka risiko terjadinya produk cacat dapat dikurangi . Biaya yang dikeluarkan dalam kaitannya dengan usaha peningkatan kualitas produk disebut biaya kualitas.

Menurut Tjiptono dan Diana (2003:34) biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk. Jadi, biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan kerusakan. Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu biaya pencegahan, biaya deteksi/penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.

Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan. Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa sesuai dengan persyaratan-persyaratan kualitas. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang dan jasa tersebut dikirimkan ke pihak luar (pelanggan). Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah produk tersebut dikirimkan kepada para pelanggan. (Tjiptono dan Diana , 2003:36)

(10)

Bab I : Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Menurut Hansen dan Mowen (2005: 13) biaya pencegahan dan biaya penilaian meningkat berarti menunjukkan jumlah unit produk rusak menurun dan sebaliknya jika biaya pencegahan dan biaya penilaian menurun menunjukkan jumlah unit produk rusak meningkat. Di lain pihak, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal naik jika jumlah unit produk rusak meningkat dan sebaliknya biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal turun jika jumlah unit produk rusak turun. Hal ini menunjukkan bahwa biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh terhadap produk rusak sedangkan biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal dipengaruhi oleh unit produk rusak.

Dengan demikian biaya kualitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai alat pengukur keberhasilan program perbaikan kualitas. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan perusahaan yang harus selalu mengawasi dan melaporkan kemajuan dari program perbaikan tersebut. Apabila suatu perusahaan ingin melakukan program perbaikan kualitas, maka perusahaan harus mengidentifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan pada masing-masing dari keempat kategori biaya dalam sistem pengendalian kualitas.

(11)

Bab I : Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha terlihat dari bertambahnya jumlah mesin yang digunakan untuk produksi perusahaan. Volume produksi CV Agung Wijaya juga meningkat dari waktu ke waktu.

Dalam proses produksi, CV Agung Wijaya masih terdapat penyimpangan berupa produk cacat. Jumlah produk cacat yang terjadi pada CV Agung Wijaya meningkat dari waktu ke waktu. Jika jumlah produk cacat terus meningkat maka dapat berdampak pada peningkatan harga pokok produk per unit karena untuk memperbaikinya dibutuhkan tambahan biaya, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik. CV Agung Wijaya membebankan biaya perbaikan produk cacat kepada produk jadinya. Hal ini akan berdampak buruk pada tingkat persaingan di dunia usaha. Oleh sebab itu untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan harus dapat menekan jumlah produk rusak seminimal mungkin. Alternatif yang dapat digunakan perusahaan dalam mengendalikan jumlah produk rusak yaitu dengan mengeluarkan biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal , dan biaya kegagalan eksternal.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Peranan Biaya Kualitas terhadap Berkurangnya Produk Cacat pada

CV Agung Wijaya “

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah yang timbul dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah CV Agung Wijaya telah melakukan pengendalian terhadap biaya kualitas.

(12)

Bab I : Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagaimana peranan biaya kualitas dalam rangka mengurangi produk

cacat.

3. Untuk mengetahui peranan biaya kualitas dalam rangka mengurangi produk cacat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa memberi kegunaan : 1. Bagi praktisi bisnis.

a. Bagi perusahaan.

Memberi masukan dalam menyusun perencanaan dan pengendalian biaya kualitas, mengetahui tingkat penyimpangan produk yang terjadi, mengetahui berapa pengaruh biaya kualitas terhadap produk yang cacat.

2. Bagi akademisi. a. Bagi penulis.

(13)

Bab I : Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha b. Bagi peneliti lebih lanjut.

Sebagai masukan dan perbandingan untuk pemecahan masalah yang terkait dengan biaya kualitas dan produk cacat. Adapun penelitian ini diharapkan bisa berguna dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti berikutnya.

c. Bagi pembaca.

(14)

52

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada CV Agung Wijaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. CV Agung Wijaya telah melakukan pengendalian biaya kualitas dengan mengeluarkan biaya pencegahan,biaya penilaian, dan biaya kegagalan internal. Biaya pencegahan yang dilakukan oleh CV Agung Wijaya berupa biaya perencanaan desain produk dan biaya pemeliharaan mesin. Biaya penilaian yang dilakukan CV Agung Wijaya adalah biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku serta biaya pemeriksaan produk. Biaya kegagalan internal yang dilakukan oleh CV Agung Wijaya adalah biaya sisa bahan dan biaya pengerjaan ulang yang disebabkan karena kelalaian karyawan.

b. CV Agung Wijaya telah membuat laporan biaya kualitas yang terdiri dari laporan biaya pencegahan, laporan biaya penilaian, dan laporan biaya kegagalan internal seperti yang tertera pada Tabel 4-7 sampai Tabel 4-9. Laporan yang disajikan oleh CV Agung Wijaya mencakup biaya kualitas tiga tahun dari tahun 2009 sampai dengan 2011.

(15)

Bab V : Simpulan dan Saran 53

Universitas Kristen Maranatha untuk mengurangi jumlah produk cacat. Namun, perusahaan belum

(16)

Bab V : Simpulan dan Saran 54

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Dari hasil pembahasan dan simpulan penelitian, dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan sebagai berikut:

1. CV Agung Wijaya sebaiknya meningkatkan efisiensi biaya pencegahan, biaya penilaian, dan biaya kegagalan internal yang disebabkan oleh kelalaian karyawan.

2. CV Agung Wijaya diharapkan dapat membuat laporan biaya kualitas beserta rinciannya per semester, agar dapat mengetahui dan segera mencegah adanya jumlah produk cacat yang melebihi dari biasanya.

(17)

55

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Azwar, Saifuddin. (2004). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Blocher, Lin. (2000). Manajemen Biaya. Terjemahan Dra. A. Susty Ambarriani Msi, Salemba Empat, Jakarta.

Chariri, Anis&Ghizali. (2000). Teori Akuntansi. Undip, Semarang. Dale&Plunkett. (1990). Managing Quality. Great Britain.

Feigenbaum. (1992). Kendali Mutu Terpadu. Terjemahan Hudaya Kandahjaya. Erlangga, Jakarta.

Hansen, Mowen. (2005). Akuntansi Manajemen. Terjemahan Ancella A. Hermawan. Erlangga, Jakarta.

Hansen, Mowen. (2001). Manajemen Biaya. Salemba Empat, Jakarta. Hariadi, Bambang. (2002). Akuntansi Manajemen. BPFE,Yogyakarta. Jogiyanto,H.M. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi pertama. BPFE, Yogyakarta.

Maksum, M.A. (2012). Tahapan Perencanaan Manajemen Kualitas, 5 Mei 2012 diakses dari http://iaincirebon.ac.id/maksum/?p=20

Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya. Aditya Media, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua masyarakat memiliki tingkat kearifan lokal yang tinggi, Masyarakat Desa Sehe Lusur memiliki tingkat kearifan lokal yang berbeda-beda

Pesan-pesan SMS dalam bentuk PDU yang terdapat didalam ponsel tersebut dapat dibaca oleh perangkat lain (komputer) melalui gerbang keluaran/masukan yang terdapat pada ponsel

Tujuan dari Skripsi penciptaan yang berjudul “Perancangan Tokoh dalam Animasi Dua Dimensi “Rancak!” dengan Unsur Budaya Minangkabau” adalah untuk menerapkan elemen etnis

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa transparansi dan tanggung jawab ( responsibility ) berpengaruh terhadap kepatuhan membayar zakat di Lembaga Amil Zakat

Sintesis asam oksalat dari getah batang tanaman Sri Rejeki menggunakan metode hidrolisis secara optimum terjadi pada penggunaan larutan asam fosfat konsentrasi 5 M dan suhu

masalah kebutuhan rumah layak huni tersebut, upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Medan adalah melakukan pembangunan fasilitas berupa sarana dan prasarana dasar lingkungan

Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) komite SDN Serayu telah melaksanakan perannya sebagai badan pemberi pertimbangan (Advisory Agency) dalam pengelolaan

Mengingat arti strategis dokumen Renja Inspektorat dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan Pemerintah Kabupaten Maros, maka sejak awal