• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN MAROS TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN MAROS TAHUN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Kerja(RENJA)

INSPEKTORAT DAERAH

KABUPATEN MAROS

(2)

Kata Pengantar

Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Agung, karena atas limpahan Nikmat dan KaruniaNya jualah sehingga Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Maros periode Tahun Anggaran 2017, dapat terselesaikan.

Mengamati pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun ke tahun, peningkatan kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah berjalan, juga dirumuskan desain pencapaian program dan kegiatan, sebagai upaya mempersiapkan kesinambungan program dan kegiatan yang tertinggal dan jauh dari ketetapan rencana strategis.

Pada tahun 2017 disamping mengoptimalkan program dan kegiatan yang telah berjalan, juga dirumuskan desain pencapaian program dan kegiatan, sebagai upaya mempersiapkan kesinambungan program dan kegiatan yang tertinggal dan jauh dari ketetapan rencana strategis.

Rencana Kerja sebagai dokumen perencanaan Inspektorat Kabupaten Maros, tentunya memuat kebijakan program/kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Inspektorat Kabupaten Maros periode Tahun Anggaran 2017, sekaligus merupakan media untuk melakukan reviu atas pencapaian atau hasil pelaksanaan rencana kerja tahun lalu serta perkiraan capaian tahun berjalan.

Dalam penyusunan dan penyajian rencana kerja ini, tentunya kami menyadari berbagai keterbatasan dan kekurangan, untuk itu kami selalu membuka diri atas masukan dan koreksi guna perbaikan penyusunan rencana kerja di masa mendatang.

Harapan kami, semoga program dan kegiatan dalam rencana kerja ini dapat memberikan kontribusi positif dan manfaat khususnya bagi seluruh jajaran Inspektorat Kabupaten Maros, Pemerintah Daerah dan Masyarakat

(3)

Maros, Januari 2017 Drs. H. BAHARUDDIN, MM, PIA DAFTAR ISI Halaman Judul ……….. Kata Pengantar ………... Daftar Isi ………. BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang ……….. 1.2 Landasan Hukum ………..

1.3 Maksud dan Tujuan ………..

1.4 Sistematika Penulisan ……….. BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD …………

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Inspektorat Kab. Maros TA. 2016 ………..……….. 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Inspektorat Kab. Maros ……….. 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

Inspektorat Kab. Maros ……….. BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

(4)

3.1 Telaahan Terhadap Kebiajakan Nasional ………... 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Inspektorat Kab. Maros ………..

3.3 Program dan Kegiatan ……….

BAB IV PENUTUP ……….

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Maros periode Tahun 2017, merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya dalam Rencana Strategis periode 2016-2021.

Perencanaan kinerja ini merupakan suatu aktivitas analisis dan pengambilan keputusan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan datang. Sehingga pokok dari perencanaan kinerja adalah penetapan tingkat capaian kinerja yang dinyatakan melalui ukuran kinerja atau indikator kinerja dalam rangka pencapaian sasaran atau target yang telah ditetapkan.

Secara umum perencanaan kinerja ini merupakan salah satu unsur manajemen dalam upaya peningkatan kinerja yang mengutamakan daya analisis yang tajam dalam menentukan target yang realistis. Oleh karena itu dalam Rencana Kerja ini akan dicantumkan program dan

(5)

kegiatan yang terinci untuk jangka pendek sebagai penerjemah dari sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

Selain itu dalam perencanaan kinerja, tidak hanya menyangkut langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya pencapaian target, akan tetapi meliputi pengaturan berbagai sumber baik yang telah dimiliki maupun yang diperlukan secara optimal.

Sebagai dokumen Rencana Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), rencana kerja Inspektorat Kabupaten Maros mempunyai arti yang strategis dalam mendukung penyelenggaraan Program Pembangunan Tahunan Pemerintah Kabupaten Maros, mengingat beberapa hal sebagai berikut :

1. Rencana kerja Inspektorat Kabupaten Tahun 2017 adalah dokumen yang secara substansial merupakan implementasi dari visi, misi dan program Satuan Kerja Inspektorat Kabupaten yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2016-2021 sesuai arahan operasional dalam Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Maros (RKPD).

2. Rencana kerja Inspektorat Kabupaten Tahun 2017, merupakan acuan untuk memasukkan program kegiatan kedalam Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta merupakan perencanaan program/kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2017.

3. Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Tahun 2017 selain merupakan gambaran/wujud dari pencapaian kinerja juga merupakan salah satu instrument untuk mengukur dan mengevaluasi pelaksanaan program/kegiatan.

Bermuara pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/05/M.PAN/03/2008 tanggal 31 Maret 2008 yang menyatakan bahwa auditor harus mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggungjawabnya. Implementasi dari kebijakan pemerintah daerah dan ketentuan seperti yang dikemukakan diatas tertuang dalam Visi dan Misi

(6)

Inspektorat Kabupaten maros sebagai lembaga pengawasan yang mengedepankan profesionalisme pengawasan, yakni :

“Terwujudnya Pengawasan Berkualitas Menuju Maros Lebih Sejahtera 2021”

Mengingat arti strategis dokumen Renja Inspektorat dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan Pemerintah Kabupaten Maros, maka sejak awal tahapan penyusunan hingga penetapan dokumen Renja SKPD tetap mengedepankan profesionalisme pengawasan sebagai program prioritas, sesuai tata cara dan alur penyusunan Rencana Kerja sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang telah dijabarkan kedalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, yang menyebutkan bahwa :

1. Renja disusun berdasarkan evaluasi pelaksanaan Renja tahun sebelumnya dan mengacu RKPD tahun berkenaan.

2. Program dalam Renja harus sesuai dengan program prioritas sebagaimana tercantum dalam Misi RPJMD pada tahun berkenaan. 3. Program dan kegiatan dalam Renja SKPD harus selaras dengan

program dan kegiatan yang disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan dalam forum Musrenbang.

4. Program dan kegiatan dalam Renja dilengkapi dengan indikator kinerja hasil (outcome), indikator kinerja keluaran (output) dan dilengkapi dengan pendanaan yang menunjukkan prakiraan maju.

Sejalan dengan Visi Inspektorat Daerah Kabupaten Maros yang mengedepankan profesionalisme pengawasan dan untuk mewujudkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Maros, maka ditetapkanlah program kerja dan kegiatan prioritas sebagai sebuah harapan sekaligus tujuan menuju pencapaian sasaran strategik Tahun 2017.

(7)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2004 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Maros Tahun 2016-2021;

11. Peraturan Bupati Maros Nomor 03 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Maros Tahun 2017.

(8)

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2017 adalah sebagai dokumen perencanaan dan penganggaran untuk periode satu tahun anggaran yang mempunyai fungsi: 1) Sebagai bahan pembanding dan tolok ukur atas target kinerja tahun

berjalan sesuai yang telah direncanakan.

2) Sebagai bahan evaluasi terhadap penyempurnaan pelaksanaan program dan peningkatan kinerja Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2017 sekaligus sebagai informasi umum kepada publik.

Adapun tujuan penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2017 adalah :

1) Menjabarkan rencana strategis Inspektorat kabupaten Maros periode Tahun 2016-2021 dalam rencana program kegiatan prioritas, peningkatan pengawasan yang berkualitas dan pengembangan kapasitas sumber daya aparatur pengawasan Tahun Anggaran 2017. 2) Menjadi pedoman bagi Inspektorat Kabupaten Maros dalam

melaksanakan seluruh kegiatan strategis Tahun Anggaran 2017.

3) Menjadi acuan bagi Inspektorat Kabupaten Maros dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2017 dalam rangka penyelenggaraan pengawasan yang berkualitas.

4) Menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program kegiatan pengawasan dan rujukan antar sektor maupun program tingkat pemerintah dalam keterpaduan sumber pendanaan.

5) Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi sumber daya serta produktifitas dalam rangka peningkatan kinerja pengawasan.

D. Sistematika Penulisan

Pada dasarnya Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017 ini, memuat Program-program dan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Maros. Sistematika penyajian Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017 diuraikan secara singkat dalam masing-masing bab sebagai berikut :

(9)

Bab I Pendahuluan

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan rencana kerja Inspektorat Kabupaten Maros agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja SKPD, proses penyusunan Renja SKPD, keterkaitan antara Renja SKPD dengan dokumen RKPD, Renstra SKPD, dengan Renja K/L dan Renja provinsi/kabupaten/kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

1.2 Landasan Hukum

Memuat Penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat Penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Maros Periode Tahun 2017.

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Rencana Kerja Inspektorat kabupaten Maros, serta susunan garis besar isi dokumen.

Bab II Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Maros

(10)

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Maros Periode Tahun 2016 dan Capaian RENSTRA Periode Tahun 2016-2021

Memuat kajian (reviu) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RENJA Inspektorat Tahun 2016 dan perkiraan pencapaian tahun 2017, mengacu pada APBD tahun berjalan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target RENSTRA Inspektorat berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan RENJA Inspektorat tahun-tahun sebelumnya.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Inspektorat Kabupaten Maros Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan Indikator Kinerja yang sudah ditetapkan.

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Maros

Berisikan uraian mengenai : perkembangan tingkat kinerja pelayanan Inspektorat, permasalahan dan hambatan yang dihadapi, dampak terhadap pencapaian Visi, dan Misi Kepala daerah, tantangan dan peluang dalam peningkatan, formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk tahun rencana yang akan datang.

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Penelaahan yang menyangkut arah kebijakan, prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat.

(11)

Merupakan suatu rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok, dan fungsi Inspektorat yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja RENSTRA Inspektorat.

3.3 Program dan Kegiatan

Berisikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan.

Bab IV Penutup

Berisikan catatan penting yang perlu mendapatkan perhatian, kaidah pelaksanaan, serta rencana tindak lanjut.

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Maros Periode Tahun 2016

Inspektorat Kabupaten Maros untuk periode tahun anggaran 2016, telah melaksanakan 3 (tiga) program prioritas sesuai yang tercantum dalam penetapan kinerja.

Terhadap kegiatan dari masing-masing program tersebut telah dilakukan evaluasi dengan membandingkan antara rencana dengan realisasi baik anggaran maupun capaian indikatornya, sehingga dapat mengindentifikasi sejauh mana progress atau pencapaian kinerja Inspektorat Kabupaten Maros dalam melaksanakan program dan kegiatannya pada tahun 2016 dan pencapaian renstra periode 2016-2021. Untuk lebih jelasnya berikut kami sampaikan dalam tabel 2.1.

(12)

Tabel 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Program Peningkatan Kapasitas sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Sistem pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

- Kegiatan Pendidikan & Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur Pengawasan

- Kegiatan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Peraturan Perundang -Undangan

- Kegiatan PKS

- Kegiatan LARWASDA

-

- Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

-

- Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah

- Tindak lanjut atas TLHP baik ekstern maupun intern

- Pelaksanaan Uji Petik / Evaluasi pengelolaan PAD - Review Laporan Keuangan

Pemda 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan 45 kali 50 kasus 1 kegiatan 1 Kegiatan 2 kali

Tabel 2.1. diatas menggambarkan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan rencana kerja tahun anggara 2016 berdasarkan rencana strategis tetap berkesinambungan, walaupun dalam perjalanan pelaksanaan

(13)

program dan kagiatan belum sepenuhnya terlaksana. Berikut penjelasan singkat terkait program dan kegiatan sesuai gambaran tabel diatas.

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Program ini terdiri atas 3 (tiga) kegiatan yang telah didesain dalam beberapa tahapan berdasarkan kebutuhan sesuai matriks rencana strategis Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2016-2021.

TABEL 2.2

ALOKASI ANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR BERDASARKAN KEGIATAN PERIODE TA. 2017 NO

No Kegiatan Anggaran Realisasi %

Output 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 46,767,000.,- 46,366,000.,- 86 APIP 2. Pelatihan Kantor Sendiri 59,370,000.00 37,880,000.00 64 seluruh aparatur Inspektorat 3. Gelar Pengawasan Daerah 50,610,000.00 44,250,000.00 87 Penyelenggaraan larwasda dirangkaikan dengan seminar pengawasan yang dihadiri sebanyak 250 orang undangan dari unsur pimpinan SKPD & Pimpinan DPRD Kab. Maros

2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan Kepala Daerah

Program ini terdiri atas 5 (lima) kegiatan yang telah didesain dalam beberapa tahapan berdasarkan kebutuhan sesuai matriks rencana strategis Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2016-2021.

Alokasi anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 2.384.022.400,- dengan rincian per kegiatan sebagai berikut :

(14)

TABEL 2.3

ALOKASI ANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN SISTEM PENGAWASAN INTERNAL DAN PENGENDALIAN KEBIJAKAN

KEPALA DAERAH BERDASARKAN KEGIATAN

No Kegiatan Anggaran Realisasi % Output 1. Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala 1,560,220,000.00 995,250,000.00 64 38 LHP dari 38 Obyek Pemeriksaan 2. Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan Pemerintah Daerah 381,764,400.00 304,864,000.00 80 47 LHP dari 47 Obyek Pemeriksaan 3. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 268,880,000.00 158,000,000.00 59 4 Dokumen berupa Laporan Hasil Tindak Lanjut 4. Pelaksanaan Uji Petik/Evaluasi Pengelolaan PAD 59,178,000.00 57,066,000.00 96 3 Laporan Hasil Pelaksanaan Uji Petik atas 20 Obyek Pengelola PAD 5. Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 63,350,000.00 44,520,000.00 70 1 Laporan Hasil Reviu LKPD

3. Program peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

(15)

Program ini terdiri dari atas 1 (satu) kegiatan yang telah didesain dalam beberapa tahapan berdasarkan kebutuhan sesuai matriks rencana strategis Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2016-2021.

Alokasi anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 9,330,000.00 dengan rincian per kegiatan sebagai berikut :

TABEL 2.4

ALOKASI ANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN PROFESIONALISME TENAGA PEMERIKSA DAN APARATUR

PENGAWASAN BERDASARKAN KEGIATAN

No Kegiatan Anggaran Realisasi % Output 1. Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa 9,330,000.00 9,330,000.00 100 2 aparatur diikutkan dalam kegiatan diklat pengawasan 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Inspektorat Kabupaten Maros

Khusus untuk Inspektorat sampai dengan saat ini belum ada Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimum maupun IKK. Karena itu Inspektorat menentukan tolak ukur kinerja serta indicator kinerja lainnya dengan menselaraskan Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat serta norma dan standar pelayanan Inspektorat.

Berikut gambaran pencapaian kinerja pelayanan Inspektorat Kab. Maros yang disampaikan dalam table 2.5

Program/Kegiatan/Belanja Anggaran Realisasi %

PROGRAM PELAYANAN

ADMINISTRASI PERKANTORAN 506,987,000.00 445,417,478.00 87.85

PENYEDIAAN JASA SURAT MENYURAT 5,400,000.00 5,100,000.00 94.44 PENYEDIAAN JASA KOMUNIKASI, SUMBER

DAYA AIR DAN LISTRIK 50,000,000.00 47,115,078.00 94.23 PENYEDIAAN JASA PEMELIHARAAN DAN

PERIZINAN KENDARAAN DINAS/OPRASIONAL

28,600,000.00 27,700,000.00 96.85 PENYEDIAAN JASA ADMINISTRASI KEUANGAN 95,160,000.00 82,280,000.00 86.46 PENYEDIAAN JASA KEBERSIHAN KANTOR 12,000,000.00 12,000,000.00 100 PENYEDIAAN JASA PERBAIKAN PERALATAN

(16)

PENYEDIAAN ALAT TULIS KANTOR, CETAK

DAN PENGGANDAAN 57,300,000.00 57,300,000.00 100

PENYEDIAAN KOMPONEN INSTALASI

LISTRIK/PENERANGAN BANGUNAN KANTOR 5,000,000.00 3,750,000.00 75 PENYEDIAAN PERALATAN RUMAH TANGGA 5,000,000.00 5,000,000.00 100 PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN 115,027,000.00 98,039,500.00 85.23 KOORDINASI DAN KONSULTASI 100,000,000.00 75,837,900.00 75.83 PENYEDIAAN BAHAN PEMBERSIH DAN ALAT

KEBERSIHAN KANTOR

5,000,000.00 5,000,000.00

100 PENYEDIAAN JASA PENDUKUNG

ADMINISTRASI TEKNIS PERKANTORAN 10,800,000.00 7,400,000.00 68.51 PENYEDIAAN JASA ADMINISTRASI

KEPEGAWAIAN 7,700,000.00 7,400,000.00 96.10

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Maros

Sebelum dapat menentukan isu-isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat, terlebih dahulu harus kita ketahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh Inspektorat, yaitu :

1. Faktor Internal

a. Elektabilitas temuan berulang pada setiap penerbitan laporan hasil pemeriksaan belum menunjukkan perubahan yang berarti. Artinya efektifitas lingkungan obyek pemeriksaan dalam melaksanakan pengendalian atas hasil pemeriksaan belum berjalan dengan baik, selain itu auditor pada saat axit briefing tidak menyampaikan temuan awal hasil pemeriksaan secara baik sehingga obyek pemeriksaan tidak memaksimalkan penanganan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan.

(17)

b. Selain terbatasnya jumlah auditor dan pejabat pengawas pemerintah yang dimiliki oleh Inspektorat, yaitu masing-masing terdiri dari 6 (enam) orang auditor dan 16 (enam belas) JFP2UPD. Tingkat kompetensi dari masing-masing pejabat fungsional juga belum berimbang.

c. Pemisahan peran dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi antara pejabat fungsional pengawasan (JFA dan JFP2UPD) belum diatur sebagaimana mestinya. Sehingga beberapa staf non sertifikasi dan pejabat structural akhirnya diperankan sebagai anggota tim pemeriksa.

2. Faktor Eksternal

a. Kualitas Auditor Inspektorat Kabupaten Maros rata-rata masih berada pada level 1 (Initial) dan 2 (Insfrastructure), seharusnya Auditor di Inspektorat Kabupaten Maros sudah berada pada level 3 (Integrated) atau level 4 (Managed) atau 5 (Optimized). Hal ini disebabkan karena secara umum, kapasitas dari masing-masing pejabat fungsional pengawasan masih dibawah rata-rata.

b. Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan belum memenuhi Standart Pemeriksaan, hal ini disebabkan karena implementasi pelaksanaan pemeriksaan belum dilakukan secara terstruktur. Setelah kita ketahui berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh Inspektorat Kabupaten Maros, maka dapat ditentukan isu-isu penting dalam penyelenggaraan sesuai dengan tugas dan fungsi inspektorat sebagai berikut :

1. Peningkatan kapabilitas Aparat Pengawas Pemerintah Daerah. 2. Peningkatan Kualitas Laporan Hasil Pemeriksaan.

3. Mewujudkan Inspektorat sebagai Consultant Partner.

4. Peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah. 5. Peningkatan transparansi dalam pelayanan masyarakat.

(18)

Dengan terformulasinya isu-isu penting tersebut diatas, diharapkan akan berdampak positif terhadap visi dan misi Inspektorat Kabupaten Maros dan Pemerintah Kabupaten Maros secara umum.

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Penelaahan yang menyangkut arah kebijakan, prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Maros sebagai lembaga pengawasan internal pemerintah diantaranya adalah mengawal pelaksanaan Perpres 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014.

Selain itu dalam arah kebijakan bidang aparatur Negara tahun 2016, salah satunya adalah menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan

(19)

prinsip-prinsip tata-pemerintahan yang baik (good governance) pada semua tingkat dan lini pemerintahan dan pada semua kegiatan, pemberian sanksi yang seberat-beratnya bagi pelaku KKN sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui koordinasi dan sinergi pengawasan serta percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan.

Program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur Negara merupakan salah satu program dari Kementerian Negara PAN yang bertujuan menyempurnakan dan mengefektifkan system pengawasan dan audit, serta system akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (sistem AKIP) dalam mewujudkan aparatur yang bersih.

Sasaran yangakan dicapai adalah terwujudnya sistem pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja yang efektif dan akuntabel di lingkungan aparatur Negara.

Peningkatan pengawasan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan dan audit internal, audit eksternal dan pengawasan oleh masyarakat, menata dan menyempurnakan kebijakan system struktur kelembagaan dan prosedur pengawasan yang independen, efektif, efisien, transparan dan terukur. Selain itu dengan adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya, diharapkan dapat menjadi motivator bagi para aparatur pengawasan untuk lebih meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan kualitas pengawasan. Uraian yang telah disebutkan di atas merupakan salah satu pelaksanaan dari fungsi manajemen yaitu pengawasan. Pengertian pengawasan tersebut perlu ditanamkan kepada setiap pejabat pemerintah dan masyarakat untuk menjamin terlaksananya perencanaan suatu kegiatan yang telah ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Setiap pejabat pemerintah dan masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam mewujudkan terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik.

(20)

Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 19 ayat (4) serta dalam rangka mensinergikan kebijakan Pemerintah Kabupaten Maros khususnya aspek pengawasan pembangunan, kemasyarakatan dan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 08 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Maros tahun 2016-2021. Serta dengan telah terbitnya Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014 jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang mengamanatkan harmonisasi rencana pembangunan yang terintegrasi baik dari tingkat pusat, tingkat provinsi maupun tingkat Kabupaten Maros.

Inspektorat Kabupaten Maros sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berdasarkan Peraturan Daerah kabupaten Maros Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Maros yang dibreak down dengan Peraturan Bupati Maros Nomor 84/XII/2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Maros, telah mengamanatkan tanggungjawab menyelenggarakan urusan dibidang pengawasan berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan.

Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kabupaten Maros tentunya harus dapat melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Paradigma baru di lembaga pengawasan internal mengantarkan

(21)

atau penjamin mutu dan Consulting Partner atau sebagai konsultan serta harus mampu menyingkap strategi dalam lingkungan pengendalian agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dini atau Early Warning System, yang tentunya telah menggeser peran dan memposisikan fungsi Aparatur Inspektorat Kabupaten Maros dalam melaksanakan proses pengawasan, untuk melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bernaung di dalam Pemerintahan Kabupaten Maros.

Hal tersebut sangat perlu dilakukan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maros.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan, Inspektorat Kabupaten Maros tentunya wajib melaksanakan Kebijakan Pengawasan Nasional sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2016 tentang Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2017

seperti :

A. Kegiatan pengawasan dalam rangka peningkatan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD/Unit Kerja lingkup pemerintah kabupaten/kota meliputi :

1. Pemeriksaan kinerja/reguler pada SKPD/Unit Kerja; 2. Pemeriksaan kinerja/reguler pada pemerintahan desa; 3. Reviu laporan keuangan pemerintah daerah;

4. Evaluasi LAKIP SKPD/Unit Kerja;

5. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal SKPD/Unit Kerja;

6. Pemeriksaan atas pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu;

7. Pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian atau BPKP; dan

(22)

8. Pendampingan, asistensi dan fasilitasi.

B. Kegiatan pengawasan dalam rangka percepatan menuju good governance, clean government, dan pelayanan publik pada pemerintahan kabupaten/kota :

1. Mengawal reformasi birokrasi melalui kegiatan : a. PMPRB online;

b. Evaluasi periodic pelaksanaan reformasi birokrasi (pertriwulan); c. Pembangunan zona integritas.

2. Mengawal pelaksnaan Perpres 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2015-2019 serta peraturan perundang-undangan tindak lanjutnya dan melakukan pemantauan secara periodik setiap triwulan;

3. Penguatan Sistem Pengendalian Internal; 4. Pemantauan penerimaan CPNS;

5. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan. C. Kegiatan penunjang pengawasan

1. Penyusunan petunjuk teknis di bidang pengawasan; 2. Rapat koordinasi;

Tugas lain sesuai perintah Bupati/Walikota

Dari rangkaian kabijakan pengawasan diatas, Inspektorat Kabupaten Maros selaku unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah dituntut melaksanakan fungsi :

1. Perencanaan program pengawasan;

2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilaian tugas pengawasan; 4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Inspektorat.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Maros dituangkan melalui Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan berpedoman pada kebijakan pengawasan. PKPT disusun berdasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan, dan menghindari temuan berulang serta

(23)

sumberdaya manusia sehingga tumpang tindih kegiatan maupun anggaran tidak terjadi.

3.2 Tujuan dan sasaran RENJA Inspektorat Kabupaten Maros

Sebelum dirumuskan tujuan dan sasaran dalam Rencana Kerja ini, terlebih dahulu kami akan mengungkapkan kembali Tujuan dan Sasaran Inspektorat yang tercantum dalam Rencana Strategis Periode 2016-2021 sebagai berikut :

Tujuan Inspektorat Kabupaten Maros :

1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani;

2. Terwujudnya aparatur yang profesional dan akuntabel, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang optimal.

3. Tersedianya dokumen perencanaan lima tahunan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Maros setiap tahun.

4. Tersedianya sarana pengendalian kinerja yang akan dilakukan selama lima tahun.

Untuk mendapatkan hasil nyata yang lebih spesifik, dan terukur dalam waktu satu tahunan maka Inspektorat Kabupaten Maros menjabarkannya dalam suatu sasaran, yang mencakup :

1. Bersertifikasinya seluruh Pejabat Fungsional Pengawasan pada Lingkup Inspektorat Kabupaten Maros sesuai dengan jenjang pendidikannya.

2. Meningkatnya kapasitas seluruh aparatur Inspektorat Kabupaten Maros melalui pendidikan dan pelatihan substansi kepengawasan.

3. Terpenuhinya fungsi laporan hasil pemeriksaan sebagai alat komunikasi pejabat pengawas pemerintah daerah dengan para stakeholders di Kabupaten Maros.

(24)

4. Semakin rendahnya jumlah temuan hasil pemeriksaan pejabat pengawas pemerintah daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya.

5. Semakin rendahnya jumlah kerugian bagi negara akibat pelaksanaan pembangunan yang tidak sesuai dengan perencanaan.

6. Semakin rendahnya jumlah pengaduan masyarakat ke Inspektorat kabupaten Maros.

7. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di Kabupaten Maros.

Rencana Kerja Tahun 2017 ini, tentunya belum dapat di evaluasi ataupun diukur berdasarkan progress pencapaian tujuan dan sasaran, dikarenakan realisasi pencapaian kinerja pada tahun rencana (2016) juga masih dalam tahap awal pelaksanaan.

3.3 Program dan Kegiatan

Inspektorat Kabupaten Maros dalam upaya pencapaian target kinerja pada tahun 2017 menetapkan 3 program dengan jumlah kagiatan sebanyak 15 kegiatan sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan Pelatihan Formal

b. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan c. Pelatihan kantor Sendiri

d. LARWASDA

2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

a. Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

(25)

d. Pelaksanaan Uji Petik / Evaluasi pengelolaan PAD e. Reviu Laporan Keuangan Pemda

3. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

a. Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

b. Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja

Seluruh program dan kegiatan diatas pada dasarnya mendukung Visi dan Misi Bupati Maros periode 2016-2021 khususnya dalam rangka pencapaian misi Misi ke 2 Bupati terpilih yaitu: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk mengimplementasikan Visi tersebut dengan langkah sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola pembangunan yang transparan dan efektif. Dengan sasaran:

 Peningkatan keterbukaan informasi dan komunikasi publik

 Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik. 2. Meningkatkan tata kelola birokrasi yang bersih dan professional. Dengan sasaran:

 Perluasan pelaksanaan reformasi birokrasi.

 Pelaksanaan tata kelola birokrasi yang bersih dan akuntabel. 3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi.

Dengan sasaran:

 Peningkatan Sarana Prasarana Pendukung Penyelenggaraan Pemerintahan.

Oleh karena itu Inspektorat dimulai pada tahun 2008 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2008 mulai mengakomodir kegiatan

(26)

yang bersifat pengembangan Sumber Daya Aparatur khusunya Aparat pengawas Internal Pemerintah yang ada di Inspektorat Kabupaten Maros.

Agar lebih memudahkan dalam menganalisis Program dan Kegiatan serta besaran perkiraan kebutuhan anggarannya berikut table Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2017: Sasaran Strategis/ Capaian Program Indikator Kinerja/ keluaran

Target Kegiatan Anggaran (Rp)

Program Pelayanan administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana & prasaran Aparatur Jumlah Layanan Dukungan manajemen perkantoran Jumlah Dok. Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan OPD Jumlah Jenis bahan dan peralatan kebersihan kantor Jumlah Tenaga Penilai angka kredit auditor Jumlah Peralatan ged. kantor Jumlah ged. Kantor yg dlm kondisi baik 14 Layanan 19 Dokumen 20 Jenis 5 org 8 unit 1 unit Penyediaan Dukungan manajemen Perkantoran Perencanaan, Pelaporan dan pertanggungjawa ban SKP Penyediaan alat pembersih dan alat kebersihan kantor Penyediaan jasa admn kepegawaian. Pengadaan Peralatan Ged. kantor Pemeliharaan rutin/berkala ged. kantor 318.820.000,- 72.950.000,- 24.000.000,- 4.500.000,- 42.535.000,- 80.650.000,-

(27)

Program Penigkatan Disiplain Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Program Penignkatan Pengembangan sistem Pelaoran Capaian Kinerja Jml Kendaraan Dinas/Operasion al yg berada dlm kondisi baik Jml Tempat parker dan Taman ged. kantor Jml Pakaian Khusus peringatan hari2 tertentu Jml SDM yang mengikuti pendidikan dan pelatihan Jml Pelaksanaan pelatihan kantor Sendiri Jml pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan mandiri Jml Aparatur yg mengikuti Diklat sistem akuntabilitas pengawasan Jml Dok. Lakip OPD Jml Dokumen 1 unit 1 unit 31 pasang 19 orang 6 Kali 2 kali 10 orang 1 Dok 12 Dok Pemeliharaan rutin/berkala kend. Dinas/Operasion al Pembt./pemelihar aan Tempat parker dan taman ged. kantor Pengadaan pakaian khusus hari2 tertentu Pendidikan dan Pelatihan Formal Pelatihan Kantor Sendiri Pendidikan dan Pelatihan Mandiri Diklat Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Penyusunan LAKIP OPD Penyusunan Lap. 7.000.000,- 95.650.000,- 7.000.000,- 40.000.000,- 57.800.000,- 223.500.000,- 70.000.000,- 2.375.000,- 26.550.000,-

(28)

Program Perencanaan dan Penganggaran SKPD Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Laporan Keuangan secara periodik Jml Penyusunan Dok. Renja OPD Jml Dok RKA/DPA OPD Jml Dok tindaklanjtu hasil pengawasan Jml Pelaksnaan Pengawasan Intern secara periodik Jml Kasus/Adua yg ditangani Jml Obje Pelaksanaan Uji Petik/Evaluasi PAD Jml Dok. Hasil Reviu Lap. Keuangan Daerah Jml Desa yg mendapatkan pengawasan Penyelenggaraan pemerintah desa Jml Unit Pelayanan Publik yg mendapatkan penguatan dan pembinaan integritas 2 Dok 4 Dok 4 Dok 45 Kali 50 Kasus 10 Obyek 1 Dok 80 desa 7 unit Keuangan Bulanan/triwula n Penyusunan Renja SKPD Penyusunan RKA/DPA SKPD Pemutahiran data tindaklanjut hasil pengawasan Pengawasan Intern secara berkala Penanganan Kasus pengaduan lingkup Pemda Pelaksanaan uji petik/ Evalusi PAD. Reviu Lap. Keuangan Pemda Pengawasan dan Penyelenggaraan Pemerintah desa Penguatan Akuntabilitas dan Pembinaan pada Zona Integritas 2.000.000,- 2.750.000,- 98.500.000,- 1.220.953.000,- 293.500.000,- 30.700.000,- 56.000.000,- 508.320.000,- 84.700.000,-

(29)

Jml Pelaksanaan Gelar Pengawasan Daerah (LARWASDA) Jml OPD yg menerapkan Sistem Pengendalian Intern sesuai ketentuan berlaku Jml Laporan hasil Penerapan SAKIP Jml Laporan hasil Reviu Pengadaan barang & jasa Jml OPD yg melaksanakan Reformasi birokrasi sesuai ketentuan Jml Tenaga Pemeriksa dan pengawasan yg mengikuti diklat pengembangan auditor dan P2UPD 1 Kali 5 OPD 5 dokumen 2 laporan 11 OPD 5 org Gelar Pengawasan Daerah (LARWASDA) Evalusi Sistem pengendalian Intern Pengendalian dan evaluasi penerapan SAKIP Reviu Pengadaan Barang & Jasa

Evaluasi & Monitoring Reformasi Birokrasi dalam PMPRB Diklat Pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan 46.150.000,- 50.250.000,- 50.250.000,- 25.200.000,- 50.000.000,- 50.000.000,-

(30)

BAB IV

PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2017 ini, merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Renstra Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2016-2021 dalam menunjang tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Maros serta target dan Sasaran Pembangunan yang dioperasionalkan melalui Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Maros Tahun 2016.

Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2016 sebagai bahan dalam penyusunan usulan rencana kegiatan fasilitasi pembangunan yang bersumber dari anggaran APBD Tahun Anggaran 2017 dan untuk mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun sebelumnya.

(31)

Demikian Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Maros Tahun 2017 dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Semoga memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak terkait.

Gambar

Tabel 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2016  SASARAN  STRATEGIS  INDIKATOR   KINERJA  TARGET  Program  Peningkatan  Kapasitas  sumber  Daya Aparatur  Program  Peningkatan  Sistem  pengawasan  Internal  dan  Pengendalian  Pelaksanaan  K

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengurangi hasil negatif, maka Walsh (2006) menyebutkan bahwa proses kunci ketahanan keluarga yang berperan sebagai faktor pelindung. Ketiga proses kunci tersebut adalah

Mengingat arti strategis dokumen Perubahan Renja SKPD dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak awal tahapan

Mengingat arti strategis dokumen Renja Perangkat Daerah dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka Dinas Pertanian, Ketahanan

Mengingat arti strategis dokumen Renja SKPD dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak awal tahapan penyusunan hingga

Dari keempat pendapat para ahli maka peneliti berkesimpulan bahwa membaca memindai atau membaca scanning merupakan suatu teknik membaca cepat untuk mendapatkan

meningkatkan kualitas hasil PPL pada mahasiswa Program Studi S1 PGSD FKIP- Universitas Jember? Untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan PTK dengan 3 siklus,

Mengingat arti strategis dokumen Renja SKPD dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak awal tahapan penyusunan

Mengingat arti strategis dokumen Renja Perangkat Daerah dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan