• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN PONOROGO NOMOR : / 27 / / 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN PONOROGO NOMOR : / 27 / / 2020"

Copied!
203
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN

RENCANA KERJA (RENJA)

TAHUN 2021

KABUPATEN PONOROGO

K E T A H A N A N P A N G A N

D A N P E R I K A N A N

(2)

DAN PERIKANAN

Jalan Urip Sumohardjo No. 58 Telephon & Faksimili (0352) 481041 Kode Pos 63413

Website: https://dipertahankan.ponorogo.go.id/, Email: dipertahankan@ponorogo.go.id

P O N O R O G O

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN PONOROGO NOMOR : 188.4 / 27 / 405.22 / 2020

TENTANG

PENETAPAN PERUBAHAN RENCANA KERJA DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2021

KEPALA DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN PONOROGO,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan daerah dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, maka perlu menyusun Dokumen Rencana Kerja (RENJA) Perangkat Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2021;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada huruf a, maka perlu menetapkan Perubahan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2021 dengan menuangkannya dalam suatu Keputusan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

(3)

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

6. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Satuan Kerja Perangkat Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja

Pembangunan Daerah;

(4)

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Ponorogo;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 -2025;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo tentang Penetapan Perubahan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Tahun 2021.

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Perubahan RENJA Perangkat Daerah) Tahun 2021 adalah Rencana Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2021.

Pasal 2

Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Perubahan RENJA Perangkat Daerah) Tahun 2021 merupakan Dokumen Perencanaan Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2021 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.

Pasal 3

(1). Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Perubahan RENJA

Perangkat Daerah) Tahun 2021 disusun dengan Sistematika

(5)

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

(Berisi Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Sistematika Penulisan)

BAB II : HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU

BAB III : TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH

BAB IV : RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH

BAB V : PENUTUP

Pasal 4

Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Perubahan RENJA Perangkat Daerah) Tahun 2021 sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 digunakan sebagai Pedoman Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo dalam melaksanakan Program, Kegiatan, dan Sub Kegiatan Tahun 2021.

Pasal 5

Keputusan Kepala Dinas ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di PONOROGO Tanggal 30 Desember 2020

KEPALA DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN PONOROGO

drh. H. ANDI SUSETYO, MMA.

Pembina Tk. I

NIP. 19640331 199003 1 007

(6)

[Halaman i dari iii]

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah S.W.T dokumen Perubahan Rencana Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2021 dapat disusun dan diselesaikan dengan baik dan lancar.

Renja merupakan dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode satu tahun.

Dengan disusunnya Perubahan Rencana Kerja Tahun 2021 diharapkan pelaksanaan pembangunan pertanian, pangan, dan perikanan dapat lebih terintegrasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi.

Sehingga pada akhirnya nanti akan tercapai masyarakat yang sejahtera sebagaimana visi Kabupaten Ponorogo yaitu “Ponorogo berbenah menuju Ponorogo yang lebih maju, berbudaya, dan religius”.

Selanjutnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya dokumen Perubahan Rencana Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2021 ini kami sampaikan terima kasih.

Akhirnya semoga apa-apa yang tertuang dalam dokumen Perubahan Rencana Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2021 ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

KEPALA DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN PONOROGO

drh. H. ANDI SUSETYO, MMA.

Pembina Tk. I

NIP. 19640331 199003 1 007

(7)

[Halaman ii dari iii]

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i

Daftar Isi... ii

Daftar Tabel... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Landasan Hukum... 3

1.3 Maksud dan Tujuan... 4

1.4 Sistematika Penulisan... 5

BAB II HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU... 7

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Renstra Perangkat Daerah ... 7

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah... 7

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah... 35

2.4 Review terhadap Perencanaan Awal RKPD... 39

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat... 40

BAB III TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH... 97 68 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional... 97

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah... 98

3.3 Program dan Kegiatan ... 101

BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH.. 165

BAB V PENUTUP ... 194

LAMPIRAN ... 195

(8)

[Halaman iii dari iii]

DAFTAR TABEL

Tabel T-C 29 Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah

dan Pencapaian Renstra Perangkat Daerah s/d 2020... 7 Tabel T-C 30 Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan

dan Perikanan... 23 Tabel T-C 31 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD TA 2021

Kabupaten Ponorogo... 41 Tabel T-C 32 Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku

Kepentingan Tahun 2021...

63 Tabel T-C 33 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Daerah Tahun

2021 dan Prakiraan Maju Tahun 2022... 84

(9)

Halaman 1 dari 195

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Tahunan Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja Perangkat Daerah), adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Sebagai dokumen rencana tahunan Perangkat Daerah, Renja Perangkat Daerah mempunyai arti yang strategis dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut:

1. Renja Perangkat Daerah merupakan dokumen yang secara substansial penerjemahan dari visi, misi, dan program Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah sesuai arahan operasional dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

2. Renja merupakan acuan Perangkat Daerah untuk memasukan program kegiatan ke dalam KUA dan PPAS dan perencanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2021.

3. Renja Perangkat Daerah merupakan salah satu instrumen untuk evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Perangkat Daerah untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang tercatum dalam Rencana Kinerja Tahunan sebagai wujud dari kinerja Perangkat Daerah pada Tahun 2021 ini merupakan tahun terakhir pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis (Renstra).

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo pada Tahun 2021 menyusun Rencana Kerja yang memuat program dan kegiatan prioritas pembangunan untuk memberikan landasan dan pedoman sekaligus sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2021.

Dokumen ini akan bermanfaat bagi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan

Perikanan Kabupaten Ponorogo dan lembaga terkait dalam rangka mewujudkan

keterpaduan pelaksanaan maupun pembiayaan program untuk Tahun 2021.

(10)

Halaman 2 dari 195

Mengingat arti strategis dokumen Renja Perangkat Daerah dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo melakukan penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2021 dengan mengacu kepada perencanaan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 - 2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 Kabupaten Ponorogo. Digunakannya substansi sasaran dan formula indikator Renstra dan RPJMD Tahun 2016 - 2021 sebagai acuan dalam penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2021 didasarkan oleh alasan sebagai berikut:

1. Penyusunan indikator dalam Rencana Kerja Tahun 2021 masih berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2007, dan indikator SPM yang dikeluarkan oleh kementerian teknis masing-masing Perangkat Daerah.

2. Penyusunan Rencana Kerja ini sebagai bentuk komitmen dan konsistensi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Ponorogo.

Dalam dokumen Renja Perangkat Daerah, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo maka sejak awal tahapan penyusunan hingga penetapan dokumen Renja Perangkat Daerah harus mengikuti tata cara dan alur penyusunannya sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Setiap program dan kegiatan dalam Renja Perangkat Daerah Tahun 2021

yang menyajikan nilai pagu indikatif dan indikator capaian telah melalui proses

verifikasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan

Pengembangan dan dianalisis dengan strategi prioritas serta kemampuan kinerja

daerah secara menyeluruh.

(11)

Halaman 3 dari 195

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum yang menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah pada Tahun 2020 sebagai berikut :

1. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Orgainasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun 2011;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(12)

Halaman 4 dari 195

Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 – 2021;

13. Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 140 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan;

14. Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 - 2021;

15. Reviu atas Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 - 2021;

16. Reviu ke-2 Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 - 2021;

17. Review ke-3 Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 - 2021;

18. Review ke-4 Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 - 2021;

19. Perubahan Dokumen Rencana Strategis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016 - 2021.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan RENJA Perangkat Daerah Tahun 2021 ini adalah :

1. Mengkaji RKPD Kabupaten Ponorogo berdasarkan evaluasi kinerja Perangkat Daerah tahun sebelumnya, evaluasi pencapaian target RENSTRA Perangkat Daerah, usulan masyarakat/pemangku kepentingan, serta kebutuhan penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

Disusunnya Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2021 adalah

menyediakan arah acuan bagi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan

(13)

Halaman 5 dari 195

Perikanan Kabupaten Ponorogo dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi institusi;

2. Merumuskan Daftar Program, Kegiatan, dan Kebutuhan Anggaran Indikatif yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo pada Tahun Anggaran 2021.

Tujuan disusunnya Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2021 ini adalah sebagai dokumen perencanan agar terdapat sinerginitas dan kontinyuitas dalam perencanaan program dan kegiatan di Kabupaten Ponorogo.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dokumen Rencana Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Tahun 2021 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun lalu dan Capaian Renstra Perangkat Daerah

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

2.3 Isu-isu Penting Penyelengaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah

2.4 Review Terhadap Perencanaan Awal RKPD

2.5 Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah

3.3 Program dan Kegiatan

(14)

Halaman 6 dari 195

BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH

BAB V PENUTUP

(15)

Halaman 7 dari 195

BAB II

HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Renstra Perangkat Daerah

Evaluasi terhadap pelaksanaan Renja Tahun 2019 perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas program dan kegiatan berdampak kepada pencapaian indikator kinerja utama sebagaimana tertuang di dalam Renstra dan telah diperjanjikan di dalam perjanjian kinerja setiap tahunnya. Pengukuran dilakukan terhadap indikator program maupun kegiatan tahun berjalan, tahun sebelumnya, serta proyeksi tahun yang akan datang, secara keseluruhan kami tuangkan ke dalam tabel T-C. 29.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Selanjutnya untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan

kegiatan di Dinas Pertanian dan Perikanan serta Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Ponorogo dalam mewujudkan Tujuan dan Sasaran Strategis tersebut

maka perlu dilakukan Pengukuran Kinerja terhadap Sasaran Strategis dan Indikator

Kinerja tahun 2019 yang telah ditetapkan di dalam Renstra Dinas adapun hasilnya

sebagaimana tertuang ke dalam tabel T-C. 30.

(16)

Halaman 8 dari 195

Tabel T-C. 29

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah dan Pencapaian Renstra Perangkat Daerah s/d Tahun 2020

Kabupaten Ponorogo

Nama Perangkat Daerah : Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Lembar 1 dari 15

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program (Outcomes)/

Kegiatan (Output)

Target Kinerja Capaian Program (Renstra Perangkat Daerah) Tahun 2016 - 2021

Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d

Tahun (n-3)

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (n-2)

Target Program

dan Kegiatan

(Renja Perangkat

Daerah Tahun n-1)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra Perangkat Daerah s/d Tahun

Berjalan

Target Renja Perangkat Daerah

Tahun (n-2)

Realisasi Renja Perangkat Daerah

Tahun (n-2)

Tingkat Realisasi

(%) Realisasi Capaian

Program dan Kegiatan s/d Tahun Berjalan (n-1)

Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)

1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)

Urusan Wajib (Bukan Pelayanan Dasar) 203. Pangan

203.18 PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN (PERTANIAN/PERKEBUN AN)

Prosentase ketersediaan cadangan pangan daerah

90% 90% 90% 100%

Jumlah daerah

rawan pangan yang terselesaikan

4 desa 4 desa 4 desa

Nilai kebutuhan

bahan makanan

2400 kkal/kapita 2400

kkal/kapita

2400 kkal/kapita

Jumlah KWT yang

menerapkan penganekaragaman pangan

8 KWT 8 KWT 8 KWT

(17)

Halaman 9 dari 195

Jumlah desa mandiri

pangan yang diberdayakan

1 desa 1 desa 1 desa

Prosentase usulan

industri rumah tangga pangan olahan yang memiliki P-IRT

85% 85% 85%

203.18.10 Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Kerawanan Pangan

Jumlah peserta pelatihan sistem kewaspadaan pangan dan gizi

50 orang 50 orang 50 orang 100%

Jumlah

monitoring ketersediaan pangan

10 lokasi 10 lokasi 10 lokasi

Jumlah

pemberian penghargaan APN

2 kategori 2 kategori 2 kategori

203.18.11 Pengembangan Distribusi dan Cadangan Pangan

Jumlah laporan monitoring harga pangan dan LPDM

2 dokumen 2

dokumen

2 dokumen 100,00%

Jumlah laporan

harga pangan

2 dokumen 2

dokumen

2 dokumen

Jumlah pelaku

usaha yang layak dapat bantuan permodalan

5 gapoktan 5

gapoktan

5 gapoktan

Jumlah stok

cadangan pangan

200 ton 200 ton 200 ton

203.18.12 Pengembangan Panganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan

Jumlah peserta lomba LCM

20 orang 20 orang 20 orang 100,00%

Jumlah

dokumen data pola konsumsi dan suplai pangan

1 dokumen 1

dokumen

1 dokumen

Jumlah KWT

penerima bantuan bibit

1 KWT 1 KWT 1 KWT

Jumlah peserta

Gemayur

200 anak 200 anak 200 anak

(18)

Halaman 10 dari 195

Jumlah peserta

kreasi dan inovasi kudapan berbasis pangan lokal

35 peserta 35

peserta

35 peserta

Urusan Pilihan

301. Kelautan/Perikanan 301.20 PROGRAM

PENGEMBANGAN PERIKANAN DAN PROMOSI HASIL PERIKANAN

Jumlah produksi benih ikan yang dihasilkan oleUPTD PBAT

1.700.000 ekor 1.357.000 ekor 1.500.000 ekor 1.501.643 ekor 100% 1.600.000 ekor

1.600.000 ekor 100%

Jumlah jenis produk

olahan ikan yang dihasilkan oleh poklahsar

20 jenis 20 jenis 27 jenis 20 jenis 20 jenis

Jumlah PUD yang

dapat dimanfaatkan untuk sumberdaya perikanan berkelanjutan

8 sungai/danau/embung

8

sungai/danau/embung

8 sungai/danau/embu ng

8

sungai/dan au/embung

8 sungai/danau/embung

301.20.5 Peningkatan produksi dan mutu hasil perikanan budidaya

Jumlah pokdakan yang diberi bantuan sarana/prasarana budidaya perikanan (kolam, benih, pakan)

39 pokdakan 13 pokdakan 13 pokdakan 100% 10

pokdakan

10 pokdakan 100%

Jumlah peserta

pelatihan budidaya perikanan (Sosialisasi CBIB)

50 org 50 org 50 org - 50 org 50 org

301.20.6 Promosi hasil perikanan dan penyediaan prasarana dan sarana pengolahan perikanan

Jumlah kelompok yang menerapkan usaha pengolahan ikan

3 klmpk 1 klmpk 1 klmpk 100% 2 klmpk 2 klmpk 100%

Jumlah peserta

kampanye GEMARIKAN

1.600 org 400 org 400 org 300 org 300 org 300 org

(19)

Halaman 11 dari 195

Jumlah peserta

sosialisasi/bimtek /temu usaha pengolahan ikan

100 org 25 org 60 org 25 org 25 org

301.20.7 Pengawasan, pengendalian dan pengelolaan sumberdaya peraiaran umum

Jumlah restoking ikan di PUD

90.000 ekor 30.000 ekor 594.500 ekor 100% 30.000

ekor

30.000 ekor 100%

Jumlah Media

edukasi untuk menjaga ekosistem PUD yang dibuat (papan edukasi/

buku saku/dll)

1.250 buku, 5 papan edukasi

500 buku 13 papan edukasi 29 papan

edukasi

29 papan edukasi

Jumlah peserta

pertemuan Pokmaswas

90 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang

Jumlah nelayan

yang menggunakan alat tangkap ramah lingkungan

95 orang 30 orang 168 orang 30

orang

30 orang

301.20.8 Peningkatan prasarana dan sarana unit

budidaya/pembenihan perikanan air tawar milik daerah

Jumlah ketersediaan induk UPTD PBAT

3500 ekor 3500 ekor 3915 ekor 100% 3500 ekor 3500 ekor 100%

Jumlah

ketersediaan pakan untuk pembenihan di UPTD PBAT

720 sak 240 sak 222 sak 7200 kg 7200 kg

Jumlah

rehabilitasi bangsal pembenihan, pemijahanbuatan, paket penetasan, paket pengukkuran dan pemeriksaan kesehatan hewan

1 unit 1 unit 1 unit

(20)

Halaman 12 dari 195

301.20.9 Dukungan manajemen penyelenggaraan budidaya/pembenihan perikanan air tawar milik daerah

Jumlah tenaga UPTD PBAT yang handal dan profesional

2 org 2 org 2 org 2 org 100% 3 org 3 org 100%

303.1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Persentase administrasi umum dan kepegawaian yang sesuai dengan SOP

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

303.1.1 Penyediaan jasa surat menyurat, alat tulis kantor, barang cetakan dan penggandaan

Jumlah komponen penyediaan Jasa surat

menyurat,Jumlah ketersediaan ATK Kantor, dan penggandaan

9 jenis 3 jenis 3 jenis 100% 3 jenis 3 jenis 100%

303.1.2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Jumlah pembayaran jasa telepon, internet, PDAM, dan listrik

12 jenis 4 jenis 4 jenis 100% 4 jenis 4 jenis 100%

303.1.7 Penyediaan jasa administrasi keuangan dan teknis kegiatan

Jumlah petugas pengelola administrasi keuangan (PA, PPK, PPTK, Penyimpan Barang, dll), THL dan Penjaga malam

696 org 232 org 232 org 100% 232 org 232 org 100%

303.1.8 Penyediaan jasa kebersihan kantor

Jasa tenaga kebersihan

15 org 5 org 5 org 100% 5 org 5 org 100%

Jumlah

peralatan kebersihan

60 jenis 20 jenis 23 jenis 100% 20 jenis 23 jenis 100%

303.1.12 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Jumlah jenis ketersediaan bahan bacaan

9 jenis 3 jenis 3 jenis 100% 3 jenis 3 jenis 100%

303.1.14 Penyediaan makanan dan minuman

Jumlah makanan dan minuman pegawai

122.850 org/hr 40.950 org/hr 42.224 org/hr 100% 42.224

org/hr

42.224 org/hr 100%

(21)

Halaman 13 dari 195

303.1.15 Rapat-rapat koordinasi dalam daerah dan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Jumlah akomodasi perjalanan dinas luar daerah

100 undangan luar daerah

30 undangan luar daerah

126 undangan luar daerah

100% 150

undangan luar daerah

150 undangan luar daerah

100%

303.2 PROGRAM

PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

Dukungan Sarana dan prasarana Dinas layak fungsi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

303.2.7 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, sarana prasarana penunjang gedung kantor, rumah jabatan dan rumah dinas

Jumlah pemeliharaan gedung serta sarana dan prasarana Dinas

30 item 10 item 10 item 100% 10 item 10 item 100%

303.2.8 Pemeliharaan rutin/berkala mobil dinas jabatan, kendaraan dinas/operasional

Jumlah mobil/

kendaraan dinas/

operasional yang terpelihara dengan baik

21 unit 7 unit 7 unit 100% 7 unit 7 unit 100%

303.2.9 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan gedung kantor, rumah jabatan/rumah dinas

Jumlah peralatan dan perlengkapan gedung kantor yang terpelihara dengan baik

60 unit 20 unit 20 unit 100% 20 unit 20 unit 100%

303.2.10 Pengadaan peralatan,

perlengkapan gedung kantor dan rumah jabatan/rumah dinas

Tersedianya peralatan dan perlengkapan gedung kantor

20 jenis 10 jenis 10 jenis 100%

303.2.11 Pengadaan mobil dinas jabatan, kendaraan dinas/operasional

Tersedianya kendaraan dinas/operasional

4 jenis 2 jenis 2 jenis 100%

(22)

Halaman 14 dari 195

303.3 PROGRAM

PENINGKATAN DISIPLIN DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

Persentase tingkat kehadiran pegawai

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

303.3.5 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu/pakaian tradisional/pakaian adat

Jumlah penyediaan seragam Dinas

920 org 230 org 230 org 100% 230 org 230 org 100%

303.3.11 Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi ASN (Bendahara, Pengadaan barang jasa,

kehumasan, kearsipan, dan tenaga teknis lainnya)

Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan/sosialisa si

40 org 10 org 2 org 100% 10 org 10 org 100%

303.6 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

Nilai Sakip SKPD (MINIMAL)

80 80,46 70 85,03 121% 75 75 107%

303.6.1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah dokumen laporan Dinas yang disusun tepat waktu(LKj, LKPJ, LPPD LKPJ, Laporan PBJ dan TEPRA)

25 dokumen 10 dokumen 5 dokumen 5 dokumen 100% 5

dokumen

5 dokumen 100%

303.6.7 Pengelolaan dan Penatausahaan Hibah dan Bantuan Sosial

Pengelolaan hibah daerah sektor pertanian

75 klmpk 25 klmpk 17 klmpk 100% 25 klmpk 25 klmpk 100%

(23)

Halaman 15 dari 195

303.6.19 Penyusunan Renstra dan Renja SKPD

Jumlah dokumen perncanaan Dinas yang disusun tepat waktu(Renja SKPD, Perubahan Renja SKPD, Laporan Evaluasi Renja SKPD, Perjanjian Kinerja,Reviu Perjanjian Kinerja,Laporan Evaluasi Perjanjian Kinerja)

30 dokumen 12 dokumen 6 dokumen 6 dokumen 100% 6

dokumen

6 dokumen 100%

303.6.22 Pengelolaan data statistik, informasi, dan dokumentasi SKPD

Jumlah Pelayanan informasi publik yang ditangani Dinas

9 jenis 3 jenis 3 jenis 100% 3 jenis 3 jenis 100%

303.6.23 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan SKPD

Jumlah monitoring kegiatan di lapangan

120 lokasi 79 lokasi 30 lokasi 72 lokasi 100% 30 lokasi 30 lokasi 100%

303.6.24 Penyusunan pelaporan keuangan realisasi anggaran dan akhir tahunnan, triwulan,semesteran/pr ognosis realisasi anggaran dan akhir tahun

Jumlah laporan keuangan akhir tahun

9 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 100% 3

dokumen

3 dokumen 100%

303.15 PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI DAN PEMBERDAYAAN PENYULUH

Persentase kelompok tani yang mengalami peningkatan kelas

2% 2% 2% 100% 2% 2% 100%

Persentase penyuluh pertanian yg memenuhi standart kompetensi

100% 100% 100% 100% 100%

(24)

Halaman 16 dari 195

303.15.2 Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis

Demplot pengembangan tanaman pangan dan hortikultura unggulan

11 ha 100% 5.5 ha 5.5 ha 100%

Jumlah

dokumen programa yang tersusun

88 dokumen 44 dokumen 22 dokumen 22 dokumen 22

dokumen

22 dokumen

Jumlah peserta

pelatihan/temu lapang tekhnologi pertanian

360 org 120 org 120 org 120 org 120 org

303.15.3 Peningkatan kemampuan lembaga petani

Jumlah cakupan pembinaan poktan dan gapoktan

21 kec 21 kec 21 kec 21 kec 100% 21 kec 21 kec 100%

303.15.8 Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh

pertanian/perkebunan

Jumlah penyuluh pertanian yang mengikuti pelatihan untuk meningkatkan penguasaan tekhnologi

186 org 186 org 186 org 186 org 100% 186 org 186 org 100%

303.15.9 Pembangunan/Perba ikan BPP dan Sarana Pendukungnya (DAK)

Jumlah sarana dan prasarana penyuluhan yang dibangun/ direhab

13 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 100%

303.19 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

Persentase benih padi bersertifikat yang dipergunakan oleh petani

80% 80% 80% 80% 80% 100%

Rasio luas serangan

hama dibanding luas tanam

15% 5% 5% 5% 5%

Persentase

penurunan kehilangan hasil produk pertanian

6% 2% 2% 2% 2%

Persentase

peningkatan jumlah kelompok yang

15% 5% 5% 5% 5%

(25)

Halaman 17 dari 195

menggunakan alsintan pasca panen 303.19.4 Pengembangan

perbenihan/perbibitan dan perlindungan tanaman

Jumlah penyediaan benih induk FS

90 kg 30 kg 30 kg 100% 30 kg 30 kg 100%

Jumlah

penyediaan calon benih

21000 kg 7000 kg 7000 kg 7000 kg 7000 kg

Jumlah benih

bersertifikat

13500 kemasan 450 kemasan 450 kemasan 450

kemasan

450 kemasan

Jumlah luas

areal yang ditoleransi terkena serangan OPT

1500 ha 500 ha 500 ha 500 ha 500 ha

Jumlah

penyediaan pestisida

105 ltr 35 ltr 485 ltr 480 ltr 480 ltr

303.19.7 Pengembangan agribisnis pertanian dan promosi hasil pertanian

Jumlah kelompok penerima bantuan alsintan pasca panen

15 klmpk 5 klmpk 5 klmpk 100% 5 klmpk 5 klmpk 100%

Jumlah

pengembangan kawasan buah unggulan

10 ha

Jumlah peserta

pelatihan pelatihan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan

45 org 15 org 30 org 15 org 15 org

303.22 PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN

Persentase penurunan kejadian kasus penyakit PHMS dan Non PHMS

10% 2,50% 27,93% 2,50% 2,50% 100%

(26)

Halaman 18 dari 195

Jumlah sarana dan

prasarana pengolahan dan pemasaran hasil peternakan yang telah dibangun dan layak fungsi

1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit

Populasi Ternak

Unggulan:

- Sapi Perah 1.956 ekor 2.446 ekor 1.932 ekor 3.465 ekor 1.943 ekor 1.943 ekor

- Sapi Potong

98.606 ekor 83.248 ekor 87.759 ekor 82.995 ekor 93.025 ekor 93.025 ekor

- Kambing

263.266 ekor

265.388 ekor

234.305 ekor 265.377 ekor 248.364

ekor 248.364 ekor

- Domba

27.129 ekor 19.671 ekor 24.145 ekor 19.623 ekor 25.593 ekor 25.593 ekor

- Ayam Buras

1.037.372 ekor

799.298 ekor

923.258 ekor 799.846 ekor 978.653

ekor 978.653 ekor

- Ayam Pedaging

650.709 ekor

2.383.600 ekor

579.128 ekor 678.700 ekor 613.876

ekor 613.876 ekor

- Ayam Petelur

300.848 ekor

346.010 ekor

267.754 ekor 339.908 ekor 283.819

ekor 283.819 ekor

303.22.8 Pengembangan agribisnis peternakan dan peningkatan produksi dan mutu hasil peternakan

Jumlah peternak yang mengikuti pelatihan ternak ruminansi

60 org 20 org 20 org 100% 20 org 20 org 100%

Persentase

peningkatan akseptor IB

2% 0,50% 0,90% 0,50% 0,50%

303.22.10 Promosi hasil peternakan dan penyediaan prasarana dan sarana pengolahan

Jumlah infrastruktur RPH lanjutan

1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 100% 1 unit 1 unit 100%

Penyusunan

Perda RPH

1 unit 1 unit - 1 unit 1 unit

303.22.11 Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak

Jumlah kejadian kasus penyakit PHMS

0 kasus 0 kasus 0 kasus 51 kasus 0 kasus 0 kasus 100%

Jumlah kejadian

kasus penyakit Non PHMS

25793 kasus 1586 kasus 6750 kasus 1092 kasus 6075

kasus

6075 kasus

(27)

Halaman 19 dari 195

303.25 PROGRAM

PENINGKATAN KUALITAS BAHAN BAKU

Jumlah luas areal pengembangan tanaman tembakau

75 ha 25 ha 1382 ha 100% 25 ha 25 ha 100%

Persentase

peningkatan jumlah kelompok tani yang melakukan usaha tani tembakau sesuai GAP

15% 5% 5% 5% 5% 100%

303.25.10 Penumbuhan dan penguatan kelembagaan

Jumlah peserta pelatihan/study lapang budidaya dan managemen poktan tembakau

120 orang 40 orang 17 orang 100% 40 orang 40 orang 100%

303.25.11 Penanganan Panen dan Pasca Panen

Jumlah kelompok yang menerima bantuan alsintan pasca panen tembakau (mesin perajang)

54 kelompok 17 kelompok 17 kelompok 100% 17

kelompok

17 kelompok 100%

Jumlah

kelompok peserta pelatihan penaganan panen dan pasca panen yang diberikan kepada masyarakat

48 kelompok 16 kelompok 16 kelompok 16

kelompok

16 kelompok

303.25.12 Dukungan sarana dan prasarana usaha tani tembakau

Jumlah pembangunan prasarana irigasi dan akses jalan produksi

20 unit 10 unit 9 unit 100% 10 unit 10 unit 100%

Jumlah

penyaluran bantuan alat dan mesin (cultivator dan handtracktor)

24 unit 12 unit 7 unit 12 unit 12 unit

(28)

Halaman 20 dari 195

303.26 PROGRAM PENINGKATAN

PRODUKSI PERKEBUNAN

Jumlah peningkatan luas areal

pengembangan tanaman perkebunan unggulan

450 ha 150 ha 150 ha 100% 150 ha 150 ha 100%

303.26.3 Pengembangan dan sertifikasi bibit unggul perkebunan

Jumlah penyediaan benih perkebunan (kelapa)

9000 glondong 3000 glondong 3000 glondong 100% 3000

glondong

3000 glondong 100%

Jumlah

penyaluran bantuan bibit perkebunan bersertifikat yang diberikan kepada masyarakat

9000 batang 3000 batang 3000 batang 3000

batang

3000 batang

Intensifikasi

kopi, cengkeh, kakao

300 ha 150 ha 150 ha

303.33 PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN/PERTANIA N ORGANIK

Jumlah luas lahan pengembangan pertanian organik

67119 ha 22373 ha 22293 ha 100% 22373 ha 22373 ha 100%

303.33.2 Pengembangan tanaman pangan dan holtikultura organik

Jumlah penyediaan pupuk organik cair

519480 ltr 173160 ltr 344768 ltr 100% 173160

ltr

173160 ltr 100%

Jumlah

penyediaan pembenah tanah

32505 kg 10835 kg 31949,5 kg 10835 kg 10835 kg

Jumlah

penyediaaan pupuk hayati

38964 ltr 12988 ltr 11146,5 ltr 12988 ltr 12988 ltr

Jumlah

kelompok penerima bantuan pupuk organik cair;

pembenah tanah dan pupuk hayati

3798 klmpk 1266 klmpk 1266 klmpk 1266

klmpk

1266 klmpk

(29)

Halaman 21 dari 195

Jumlah

pengembangan sentra pertanian organik

240 ha 80 ha 30 ha 80 ha 80 ha

Jumlah dem

area sentra pertanian organik

5 ha 5 ha 5 ha

303.34 PROGRAM

PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Persentase peningkatan luas lahan yg terairi

6% 2% 2% 100% 2% 2% 100%

Luas lahan LP2B

yang terinventarisir by name by adress

67500 ha 22500 ha 22500 ha 22500 ha 22500 ha

Persentase

kelompok tani yg mendapatkan pupuk bersubsidi

80% 80% 98% 80% 80%

Persentase

Peningkatan jumlah kelompok yang menggunakan alsintan

21% 7% 7% 7% 7%

303.34.1 Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana irigasi pertanian dan akses lahan pertanian

Jumlah Kec yang terinventarisasi dan terdentifikasi LP2B

21 kec 5 kec 5 kec 6 kec 6 kec 100%

Jumlah

pembangunan jalan usaha tani

900 m 900 m 900 m

Jumlah

pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi

4 unit 4 unit 4 unit

Jumlah

pembangunan irigasi air tanah dalam

12 unit 12 unit 12 unit

(30)

Halaman 22 dari 195

303.34.2 Peningkatan fasilitasi sarana produksi dan pembiayaan pertanian

Jumlah realisasi penyaluran pupuk bersubsidi

100% 100% 98,26% 100% 100% 100% 100%

Jumlah

kelompok penerima pupuk bersubsidi

7250 klmpk 1781 klmpk 1823 klmpk 1823 klmpk 1823

klmpk

1823 klmpk

303.34.3 Pengembangan dan peningkatan mekanisasi budidaya pertanian

Jumlah peningkatan kelompok yang menggunakan alat dan mesin pertanian

105 klmpk 35 klmpk 35 klmpk 100% 35 klmpk 35 klmpk 100%

Jumlah

kelompok tani yang menerima bantuan alsintan

105 klmpk 35 klmpk 35 klmpk 35 klmpk 35 klmpk

15.34.04 Pembangunan/perba ikan sumber-sumber air (DAK)

Jumlah pembangunan JUT/Dam Parit/Irigasi Air Tanah Sedang

66 lokasi 22 lokasi 22 lokasi 100% 22 lokasi 22 lokasi 100%

Ponorogo, Desember 2020

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo

drh. H. ANDI SUSETYO, MMA.

Pembina Tk. I

NIP. 19640331 199003 1 007

(31)

Halaman 23 dari 195 Tabel T-C. 30

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo

NO INDIKATOR

SPM/

Standar Nasional

IKK

Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian Proyeksi

Catatan Analisis Tahun 2018

(Tahun n-3)

Tahun 2019 (Tahun n-2)

Tahun 2020 (Tahun n-1)

Tahun 2021 (Tahun n)

Tahun 2018 (Tahun n-3)

Tahun 2019 (Tahun n-2)

Tahun 2020 (Tahun n-1)

Tahun 2021 (Tahun n)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Meningkatnya Kecukupan Pangan Utama

1.

Skor Pola Pangan Harapan

81,50 82,00 83,00 84,00 85,80 87,19 88,60 88,60 Terlampaui

2.

Ketersediaan Pangan Utama (ton)

a. Beras 365.141,2 382.539,3 391.233,4 399.927,5 241.315,0 360.988,0 368.207,8 368.207,8 Tidak terpenuhi b. Jagung 225.513,3 236.252,1 241.621,4 246.990,8 227.610,0 250.844,0 255.860,9 255.860,9 Terlampaui

c. Kedelai 20.650,5 21.539,5 22.029,1 22.518,6 6.278,0 5.744,0 5.858,9 5.858,9 Tidak

terpenuhi d. Ubi Kayu 454.992,5 496.355,4 517.036,9 537.718,4 535.208,0 442.462,0 451.311,2 451.311,2 Tidak

terpenuhi 2 Meningkatnya

Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan

1. Produksi

Tanaman

(32)

Halaman 24 dari 195 Pangan (ton)

a. Padi 446.336 452.151 461.233 470.458 480.763 449.660 483.167 483.167 Terlampaui

b. Jagung 220.400 247.776 249.900 254.898 252.258 289.895 251.161 252.423 Terlampaui

c. Kedelai 23.875 26.354 26.625 27.158 4.658 5.130 26.648 26.672 Tidak

terpenuhi

d. Kacang Tanah 2.786 2.475 21.443 21.872 1.794 2.321 21.452 21.461 Tidak

terpenuhi

e. Ubi Kayu 450.460 440.510 440.510 449.320 491.775 358.182 442.969 445.428 Terlampaui

2.

Produktivitas Tanaman Pangan (ku/ha)

a. Padi 64,00 64,50 65,10 65,75 61,25 61,04 61,86 61,86 Terlampaui

b. Jagung 70,00 71,20 71,40 72,11 62,64 64,72 63,26 63,26 Terlampaui

c. Kedelai 17,80 18,00 18,10 18,28 12,21 17 12,33 12,33 Tidak

terpenuhi

d. Kacang Tanah 17,80 18,00 18,10 18,28 12,72 15 12,85 12,85 Tidak

terpenuhi

e. Ubi Kayu 200,00 202,00 204,00 206,04 244,35 198 246,79 246,79 Terlampaui

3 Meningkatnya produksi tanaman perkebunan

1.

Produksi Tanaman Perkebunan (ton)

a. Tebu 7.548 7.825 8.104 8.266 4.590 4.105 4.636 4.636 Tidak

terpenuhi

b. Tembakau 1.053 1.090 1.136 1.159 1.346 1.348 1.360 1.360 Terlampaui

c. Kelapa 6.866 7.642 8.533 8.704 6.974 6.985 7.044 7.044 Tidak

terpenuhi

(33)

Halaman 25 dari 195

d. Kopi 230 243 259 264 362 664 365 365 Terlampaui

e. Cengkeh 244 262 275 281 713 138 721 721 Terlampaui

f. Kakao 716 747 782 798 600 758 606 606 Tidak

terpenuhi 4 Meningkatnya

Produksi Peternakan

1. Produksi

Peternakan

a. Daging (kg) 3.307.792 3.506.260 3.716.635 3.939.633 5.445.732 7.412.969 5.472.961 5.472.961 Terlampaui b. Susu (liter) 2.594.705 2.750.387 2.915.410 3.090.335 5.219.120 6.243.942 5.245.216 5.245.216 Terlampaui c. Telur (kg) 1.981.609 2.100.505 2.226.536 2.360.128 4.864.760 4.797.386 4.889.084 4.889.084 Terlampaui 5 Meningkatnya

Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan

a.

Persentase peningkatan jumlah produksi ikan

5,00 5,00 5,00 5,00 5,03 5,03 5,00 5,00 Terpenuhi

b.

Persentase peningkatan konsumsi ikan

2,00 2,00 2,00 2,00 8,98 2,78 9,00 9,00 Terlampaui

(34)

Halaman 26 dari 195

2.1.1 Sasaran 1 Meningkatnya Kecukupan Pangan Utama

Sasaran Meningkatnya Kecukupan Pangan Utama mempunyai 2 (dua) indikator kinerja, yaitu skor pola pangan harapan dan ketersediaan pangan utama. Untuk skor pola pangan harapan tingkat capaian106,33%, naik 1,62%

dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir Renstra mencapai 103,80%. Indikator kedua yaitu ketersediaan pangan utama, jika dibandingkan target 2018 mempunyai rata-rata tingkat capaian sebesar 79,09%, naik 8,49% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Dan jika dibandingkan dengan kondisi akhir renstra baru mencapai 74,90%. Dari keempat pangan utama, kedelai mempunyai tingkat capaian paling rendah yaitu sebesar 26,67% dengan kategori kurang. Jika dibandingkan tahun sebelumnya beras mengalami kenaikan paling tinggi yaitu sebesar 49,59%, disusul oleh jagung dengan kenaikan sebesar 10,21%. Sementara untuk dua pangan utama lainnya (kedelai dan ubi kayu) mengalami penurunan.

Beberapa aksi kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mencapai target kinerja sasaran meningkatnya kecukupan pangan utama antara lain adalah : a. Pemberian bantuan bibit sayuran untuk KRPL sebanyak 4 paket;

b. Pemberian alat pangan olahan sebanyak 6 paket;

c. Sosialisasi peningkatan mutu dan keamanan pangan, serta Kabupaten Sehat;

d. Lomba cipta menu, lomba pangan olahan, dan APN;

e. Operasi pasar bahan pangan;

f. Pengembangan cadangan pangan daerah dan lumbung pangan desa.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran rencana strategis dinas terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi baik yang bersifat eksternal maupun internal sehingga kecukupan pangan utama tidak dapat tercapai secara optimal. Beberapa permasalahan yang muncul antara lain:

a. Belum adanya model distribusi pangan untuk mendukung kelancaran

distribusi pangan terutama di desa-desa pelosok/terpencil, berbukit dengan

kelerengan yang curam;

(35)

Halaman 27 dari 195

b. Kurangnya dana guna meningkatkan berbagai kegiatan khususnya olahan pangan yang berbahan pangan lokal agar menjadi makanan siap jual untuk meningkatkan pendapatan masyarakat;

c. Kurangnya dana guna meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap mutu keamanan pangan terutama pangan segar;

d. Kurangnya dukungan dana dan perhatian dari stakeholder untuk meningkatkan desa mandiri pangan dalam kemandirian perekonomian desa dan daerah.

2.1.2 Sasaran 2 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan mempunyai 2 (dua) indikator kinerja, yaitu jumlah produksi tanaman pangan dan jumlah produktivitas tanaman pangan. Kedua indikator tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 5 komoditas unggulan tanaman pangan daerah yaitu padi, jagung, kedelai, kacang tanah, dan ubi kayu. Sebagaimana terlihat pada Tabel 3.2 untuk produksi tanaman pangan jika dibandingkan dengan target tahun 2019 mempunyai rata-rata tingkat capaian sebesar 82,20%. Naik 4,16%

jika dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan kondisi akhir Renstra mencapai 64,98%. Jika dibandingkan tahun sebelumnya ada 3 (tiga) komoditas saja yang mengalami kenaikan produksi, yaitu jagung 14,92%;

kedelai sebesar 10,13%; dan kacang tanah 29,38%. Sedangkan dua

komoditas lainnya mengalami penurunan yaitu padi sebesar 6,47% dan ubi

kayu 27,17%. Dari kelima komoditas diatas, capaian paling rendah terlihat

pada produksi kedelai 5.130 ton dengan tingkat capaian 19,47% yang

termasuk kategori kurang. Sementara untuk 4 komoditas lainnya mempunyai

rentang tingkat capaian sebesar 81,31% sampai dengan 117,00%, termasuk

kategori baik dan sangat baik. Indikator kedua yaitu produktivitas tanaman

pangan, jika dibandingkan target 2019 mempunyai rata-rata tingkat capaian

sebesar 91,58%, naik 7,28% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Dan jika

dibandingkan dengan kondisi akhir renstra baru mencapai 91,51%. Dari

kelima komoditas unggulan, produktivitas kacang tanah mempunyai tingkat

capaian paling rendah yaitu sebesar 80,67% dengan kategori baik. Jika

dibandingkan tahun sebelumnya ada 3 (tiga) komoditas yang produktivitasnya

(36)

Halaman 28 dari 195

mengalami kenaikan yaitu jagung sebesar 3,33%; kedelai sebesar 38,44%;

dan kacang tanah sebesar 14,11%. Sementara kedua komoditas lainnya mengalami penurunan. Beberapa aksi kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mencapai target kinerja sasaran meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian antara lain adalah:

a. Pengembangan pertanian ramah lingkungan melalui pemberian bantuan pupuk organik cair sejumlah 344.768 liter, pembenah tanah 31.949,5 kg dan 11.146,5 kg pupuk hayati kepada 1.266 kelompok tani di 21 kecamatan;

b. Pembangunan dam parit sebanyak 22 unit yang dilaksanakan oleh kelompok tani melalui sistem padat karya;

c. Pemberian bantuan hand sprayer sebanyak 25 unit dan hand tractor 10 unit;

d. Memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan RDKK;

e. Pengembangan benih padi bersertifikat oleh petani penangkar;

f. Penyuluhan serta pendampingan petani dan pelaku agribisnis;

g. Pendampingan, pembinaan serta pengembangan kelas kelompok tani.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran rencana strategis dinas terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi baik yang bersifat eksternal maupun internal sehingga produksi dan produktivitas tanaman pangan tidak dapat tercapai secara optimal. Beberapa permasalahan yang muncul antara lain:

a. Pelaksanaan kegiatan pembangunan dam parit belum bisa sesuai jadwal dan lokasi sesuai kondisi wilayah;

b. Pelaksanaan pemetaan lahan LP2B jadwalnya cukup padat;

c. Kurang sesuainya jadwal pelaksanaan kegiatan pertanian organik dengan jadwal penanaman;

d. Kondisi iklim dan curah hujan yang tidak menentu sehingga sulit diprediksi oleh petani.

2.1.3 Sasaran 3 Meningkatnya produksi tanaman perkebunan

Sasaran Meningkatnya Produksi Perkebunan mempunyai 1 (satu)

indikator kinerja, yaitu jumlah produksi tanaman perkebunan. Tanaman

(37)

Halaman 29 dari 195

perkebunan disini dijabarkan dalam 6 komoditas unggulan daerah, yaitu tebu, tembakau, kelapa, kopi, cengkeh, dan kakao. Jika dilihat dari capaian kinerja produksi kopi mempunyai tingkat capaian tertinggi sebesar 273,15% dan terendah adalah tebu sebesar 52,45%. Produksi kelapa jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 10,44 ton, meningkat sebesar 0,15% dan jika dibanding dengan kondisi akhir renstra tercapai sebesar 81,85%. Untuk tanaman kopi dibandingkan dengan tahun sebelumnya mempunyai peningkatan yang cukup besar yaitu 302,04 ton, meningkat sebesar 83,50% dan jika dibandingkan dengan kondisi akhir renstra tercapai sebesar 256,27%. Sedangkan tanaman cengkeh menurun sebesar 575,77 ton dibanding dengan produksi tahun sebelumnya. Produksi tanaman cengkeh jika dibandingkan dengan kondisi akhir renstra baru tercapai sebesar 50,07%. Keengganan petani untuk bertanam tebu sangat mempengaruhi produksi tebu, beberapa hal yang menjadi kendala adalah biaya produksi, kebutuhan pupuk, pengolahan lahan, sewa alsintan, upah tenaga kerja dan kepastian atas pangsa pasar. Lahan tanaman tebu banyak yang beralih ke tanaman lainnya. Sementara untuk kelapa dan cengkeh, tanaman yang ada sudah tua dan tidak menghasilkan, sehingga tingkat capaian rendah. Namun demikian secara keseluruhan, rata-rata capaian dari sasaran strategis produksi tanaman perkebunan jika dibandingkan target 2019 sebesar 115, 87% termasuk kategori sangat baik. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan guna mencapai target antara lain:

a. Pemberian bantuan mesin perajang tembakau sejumlah 17 unit kepada 16 kelompok tani;

b. Pembangunan irigasi air tanah dangkal di area tembakau sejumlah 96 unit;

c. Pemberian hand traktor rotary sebanyak 2 unit;

d. Pemberian cultivator sebanyak 5 unit; dan;

e. Pengembangan bibit kelapa.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai tujuan dan

sasaran rencana strategis dinas terdapat beberapa permasalahan yang

dihadapi baik yang bersifat eksternal maupun internal sehingga produksi

(38)

Halaman 30 dari 195

tanaman perkebunan tidak dapat tercapai secara optimal. Beberapa permasalahan yang muncul antara lain:

a. Banyak petani yang beralih dari komoditas perkebunan ke komoditas lainnya;

b. Usia tanaman yang sudah tua sehingga produksi/produktivitas mengalami penurunan;

c. Tergantung kepastian atas pangsa pasar hasil/produksi perkebunan;

d. Masih rendahnya tingkat pengetahuan petani untuk pengembangan budidaya tanaman perkebunan dengan konsep agribisnis;

e. Faktor anomali iklim dan cuaca sehingga pada beberapa komoditas tertentu rentan terhadap serangan OPT.

2.1.4 Sasaran 4 Meningkatnya Produksi Peternakan

Sasaran Meningkatnya produksi peternakan mempunyai 1 (satu) indikator kinerja, yaitu jumlah produksi peternakan. Produksi peternakan di jabarkan dalam 3 komoditas unggulan, yaitu daging, susu dan telur. Capaian tertinggi yaitu pada produksi telur. Jika dibandingkan target tahun 2019, mempunyai capaian sebesar 228,39% yang berarti sangat baik. Produksi telur tersebut terbagi atas 3 jenis, yaitu telur ayam kampung, ayam buras, dan itik.

Jika dibandingkan tahun 2018, produksi telur turun sebesar 1,38%. Produksi daging, khususnya daging sapi tercapai sebesar 199,45% dari kondisi akhir Renstra. Jumlah produksi daging mengalami peningkatan sebesar 36,12%

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan untuk rata-rata produksi peternakan mempunyai capaian sebesar 222,28% termasuk kategori sangat baik. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan guna mencapai target kinerja tersebut antara lain:

a. Pelatihan budidaya ternak kambing;

b. Pemberian bantuan ternak kambing serta obat-obatan;

c. Pelaksanaan vaksinasi rabies;

d. Pemberian jasa pelayanan pada gangguan reproduksi hewan; dan

e. Pemeriksaan kebuntingan dan bantuan (IB) gratis melalui program

SIWAB.

(39)

Halaman 31 dari 195

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran rencana strategis dinas terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain:

a. Minimnya tenaga medik veteriner, hanya 1 (satu) orang PNS dan 1 (satu) tenaga THL sementara paramedik veteriner kesehatan hewan terdapat 4 (empat) kecamatan yang tidak ada paramedik veteriner kesehatan hewan (dirangkap oleh paramedik yang wilayahnya berdekatan), sehingga untuk 4 (empat) kecamatan tersebut tidak terlayani dengan maksimal;

b. Kurangnya keinginan masyarakat untuk beternak;

c. Pengetahuan peternak mengenai cara budidaya ternak yang baik masih terbatas.

2.1.5 Sasaran 5 Meningkatnya Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan

Sasaran meningkatnya produksi perikanan dan konsumsi ikan mempunyai 2 (dua) indikator kinerja, yaitu persentase peningkatan jumlah produksi ikan dan persentase peningkatan konsumsi ikan. Produksi ikan pada tahun 2019 sebanyak 2.034,67 ton; meningkat sebesar 5,03% jika dibanding tahun 2018. Produksi perikanan terbesar adalah pada jenis ikan lele, yaitu sejumlah 1.6537,56 ton; selebihnya berasal dari ikan gurami, nila, dan patin.

Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 5%, peningkatan produksi perikanan mempunyai capaian yang sangat baik yaitu 100,60%.

Indikator ke 2 adalah peningkatan konsumsi ikan dengan target sebesar 2%.

Pada tahun 2019 konsumsi ikan di Kabupaten Ponorogo sebesar 23,66 kg/kapita/tahun, mengalami peningkatan sebesar 294,54% jika dibandingkan tahun sebelumnya dengan tingkat capaian sebesar 1.771,50% yang berarti sangat baik. Sasaran strategis meningkatnya produksi perikanan dan konsumsi ikan dari dua indikator diatas jika dirata-rata mempunyai tingkat capaian sebesar 936,05% termasuk kategori sangat baik. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mendukung target kinerja tersebut antara lain:

a. Pemberian bantuan kolam bundar kepada 13 kelompok;

b. Pemberian bantuan benih ikan, pakan ikan dan terpal;

c. Pelatihan budidaya kolam bundar probiotik;

d. Study banding pengembangan calon induk dan pembenihan lele;

(40)

Halaman 32 dari 195

e. Melaksanakan penebaran benih ikan di perairan umum sebanyak 594.500 ekor;

f. Melaksanakan kampanye GEMARIKAN dengan jumlah peserta 300 orang, meliputi anak usia sekolah dan juga balita; dan

g. Pelatihan pengolahan produk turunan berbahan dasar ikan.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran rencana strategis dinas terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain:

a. Usaha budidaya perikanan hanya sebagai usaha sampingan, sehingga kontinuitas produksi tidak bisa stabil;

b. Kurangnya pengetahuan kelompok pembudidaya ikan terhadap budidaya ikan yang baik, mulai dari pembenihan, pembesaran, dan pemberian pakan;

c. Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya makan ikan;

d. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan di perairan umum.

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran sampai dengan tanggal 31

Desember 2019, total alokasi anggaran belanja sebesar

Rp.67.187.658.312,00 (enam puluh tujuh milyar seratus delapan puluh

tujuh juta enam ratus lima puluh delapan ribu tiga ratus dua belas rupiah),

terbagi atas belanja tidak langsung sebesar Rp.16.144.530.000,00 (enam

belas milyar seratus empat puluh empat juta lima ratus tiga puluh ribu

rupiah) dan belanja langsung sejumlah Rp.51.043.128.312,00 (lima puluh

satu milyar empat puluh tiga juta seratus dua puluh delapan ribu tiga ratus

dua belas rupiah). Total realisasi anggaran selama Tahun Anggaran 2019

baik belanja langsung maupun tidak langsung sebesar

Rp.65.538.619.396,21 (enam puluh lima milyar lima ratus tiga puluh

delapan juta enam ratus sembilan belas ribu tiga ratus sembilan puluh

enam rupiah dua puluh satu sen) atau dengan persentase capaian serapan

anggaran sebesar 97,55%. Realisasi anggaran untuk belanja tidak

Gambar

Tabel 2.1 Alokasi dan Realisasi Anggaran Dinas  Pertanian dan  Perikanan Kab. Ponorogo Tahun 2019

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari keempat pendapat para ahli maka peneliti berkesimpulan bahwa membaca memindai atau membaca scanning merupakan suatu teknik membaca cepat untuk mendapatkan

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat- Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir saya yang berjudul :

- Dokumen Renstra Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan belum sepenuhnya dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen Rencana Kinerja Tahunan

berdasarkan kelompok tani untuk desa non program dan wilayah administratif di bawah desa (RW) untuk desa program. Wawancara langsung yang dipandu kuesioner terstruktur

Mengingat arti strategis dokumen Perubahan Renja SKPD dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak awal tahapan

Mengingat arti strategis dokumen Renja SKPD dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak awal tahapan penyusunan hingga

Mengingat arti strategis dokumen Renja SKPD dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak awal tahapan penyusunan

Mengingat arti strategis dokumen Renja Perangkat Daerah dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan