• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL EVALUASI ATAS SAKIP OPD TAHUN 2018 DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN PERIKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN HASIL EVALUASI ATAS SAKIP OPD TAHUN 2018 DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN PERIKANAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III KOTA TANGERANG SELATAN

TAHUN 2019

LAPORAN HASIL EVALUASI ATAS SAKIP OPD TAHUN 2018

DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN DAN PERIKANAN

KOTA TANGERANG SELATAN

INSPEKTORAT

Komplek Puspemkot Tangerang Selatan Gedung II Lt.5, Jl. Maruga Raya No. 1 Serua-Ciputat

(2)

LAPORAN HASIL EVALUASI ATAS SAKIP

DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA TANGERANG SELATAN

NOMOR: / /LH R/IRBANWIL.III/III/2012

TANGGAL: M ARET 2012

NOMOR 059/023/LHE-LAKIP/IRBAN WIL.III/III/2019 TANGGAL 05 MARET 2019

INSPEKTORAT KOTA TANGERANG SELATAN

(3)

Tangerang Selatan, 05 Maret 2019

Nomor : 059/023/LHE-LAKIP /IRBAN WIL.III/III/2018 Kepada:

Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan

Kota Tangerang Selatan Perihal : Laporan Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas

Kinerja Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang

Selatan Tahun 2018 di –

SERPONG

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor: 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Kami telah melakukan evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dengan tujuan:

a. Memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP.

b. Menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

c. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi.

d. Memonitoring tindak lanjut hasil evaluasi periode sebelumnya.

2. Evaluasi dliaksanakan terhadap 5 (lima) komponen besar manajemen kinerja, yang meliputi:

a. Perencanaan Kinerja;

b. Pengukuran Kinerja;

c. Pelaporan Kinerja;

d. Evaluasi Kinerja, dan

e. Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi.

3. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0 s.d. 100, yang selanjutnya diberikan “kategori peringkat”. untuk menentukan tingkat akuntabilitas kinerja instansi yang bersangkutan, dengan kriteria sebagai.berikut:

No Kategori Skor Interpretasi

1 AA > 90 - 100 Sangat Memuaskan

2 A > 80 – 90 Memuaskan, Memimpin perubahan, berkinerja tinggi, dan sangat akuntabel

3 BB > 70 – 80 Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja yang andal.

4 B > 60 - 70 Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit perbaikan.

5 CC > 50 - 60 Cukup (memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidak mendasar.

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN

INSPEKTORAT

Komplek Puspemkot Tangerang Selatan Gedung II Lt.5, Jl. Maruga Raya No. 1 Serua-Ciputat

(4)

6 C > 30 - 50 Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan yang mendasar.

7 D 0 - 30 Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk penerapan manajemen kinerja; Perlu banyak perbaikan, sebagian perubahan yang sangat mendasar.

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan memperoleh nilai sebesar 70,58 yang menunjukkan dalam kategori BB atau Sangat Baik.

4. Nilai sebagaimana tersebut di atas, merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan, dengan rincian sebagai berikut:

No Komponen Bobot Nilai Hasil Evaluasi

a. Perencanaan Kinerja 30 % 23,07

b. Pengukuran Kinerja 25 % 14,06

c. Pelaporan Kinerja 15 % 11,41

d. Evaluasi Internal 10 % 6,41

e. Pencapaian Sasaran/ Kinerja 20 % 15,63

Jumlah 100 % 70,58

Uraian hasil evaluasi atas masing-masing komponen manajemen kinerja sebagai berikut:

a. Perencanaan Kinerja

Evaluasi atas Perencanaan Kinerja mencakup penilaian Perencanaan Strategis (5 tahunan) dan Perencanaan Kinerja Tahunan, dengan uraian sebagai berikut:

1) Perencanaan Strategis.

Hasil evaluasi atas komponen “Perencanaan Strategis”

menunjukkan nilai sebesar 7,47 dari nilai maksimal 10,00, dengan uraian sebagai berikut:

a) Pemenuhan Renstra.

Hasil evaluasi atas sub komponen “Pemenuhan Renstra”

menunjukkan nilai sebesar 1,72 dari nilai maksimal 2,00.

Penilaian dilakukan atas keberadaan dokumen Renstra Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan 2016-2021, serta atribut utama yang harus ada pada dokumen tersebut, yaitu:

- Tujuan, Indikator Tujuan, Target Keberhasilan Pencapaian Tujuan;

- Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran;

- Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Target Tahunan; serta - Publikasi atas dokumen Renstra OPD.

Secara umum Pemenuhan Renstra sudah baik.

b) Kualitas Renstra.

Hasil evaluasi atas sub komponen “Kualitas Renstra”

menunjukkan nilai sebesar 3,75 dari nilai maksimal 5,00.

Secara umum Kualitas Renstra sudah baik.

c) Implementasi Renstra

Hasil evaluasi atas sub komponen “Implementasi Renstra”

menunjukkan nilai sebesar 2,00 dari nilai maksimal 3,00.

Adapun kekurangan capaian “Implementasi Renstra” :

(5)

- Dokumen Renstra Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan belum sepenuhnya dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen Rencana Kinerja Tahunan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan dimana target-target kinerja jangka menengah dalam Renstra belum seluruhnya selaras (di-breakdown) dengan target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan. Selain itu, sasaran-sasaran yang ada di Renstra belum seluruhnya dijadikan outcome atau hasil-hasil program yang akan diwujudkan dalam rencana kinerja tahunan.

2) Perencanaan Kinerja Tahunan.

Hasil evaluasi atas komponen “Perencanaan Kinerja Tahunan”

menunjukkan nilai sebesar 15,60 dari nilai maksimal 20,00, dengan uraian sebagai berikut:

a) Pemenuhan Perencanaan Kinerja Tahunan

Hasil evaluasi atas sub komponen “Pemenuhan Perencanaan Kinerja Tahunan” menunjukkan nilai sebesar 3,75 dari nilai maksimal 4,00. Capaian yang tinggi tersebut karena telah disusunnya Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2018, dan dokumen Perjanjian Kinerja (PK) yang telah menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU). Selain itu, Penetapan Kinerja telah dipublikasikan.

b) Kualitas Perencanaan Kinerja Tahunan

Hasil evaluasi atas sub komponen “Kualitas Perencanaan Kinerja Tahunan” menunjukkan nilai sebesar 8,25 dari nilai maksimal 10,00, Capaian yang tinggi tersebut dikarenakan Perencanaan Kinerja Tahunan tahun 2018 sudah disusun guna mendukung penjelasan mengenai keterkaitan capaian program dan kegiatan dengan capaian sasaran pada tahun 2018. Selain itu juga dipengaruhi oleh adanya dokumen Rencana Aksi atas Kinerja.

c) Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan

Hasil evaluasi atas sub komponen “Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan” menunjukkan nilai sebesar 3,60 dari nilai maksimal 6,00. Kekurangan atas “Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan”, yaitu dokumen Rencana Kinerja Tahunan belum secara optimal dimanfaatkan dalam penyusunan anggaran.

b. Pengukuran Kinerja

Hasil evaluasi atas komponen “Pengukuran Kinerja” menunjukkan nilai sebesar 14,06 dari nilai maksimal 25,00, dengan uraian sebagai berikut:

1) Pemenuhan Pengukuran

Hasil evaluasi atas sub komponen “Pemenuhan Pengukuran”

menunjukkan nilai sebesar 4,06 dari nilai maksimal 5,00.

Cukup tingginya capaian tersebut karena:

a) Telah adanya IKU sebagai ukuran kinerja formal

b) Telah adanya ukuran kinerja untuk tingkat eselon III dan IV sebagai turunan kinerja atasannya;

c) Indikator kinerja utama telah dipublikasikan.

2) Kualitas Pengukuran

Hasil evaluasi atas sub komponen “Kualitas Pengukuran”

menunjukkan nilai sebesar 6,88 dari nilai maksimal 12,50.

(6)

Cukup memadainya capaian pada “Kualitas Pengukuran” terlihat pada hal-hal berikut:

a) Sebagian besar IKU memenuhi kriteria indikator SMART, yaitu:

spesific, measureable, achievable, ralevance, dan timebound;

b) Ukuran (Indikator) kinerja eselon III dan IV telah sebagian besar memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

c) Pengumpulan data kinerja cukup dapat diandalkan;

Namun masih terdapat kekurangan dalam komponen “Kualitas Pengukuran”, yaitu:

a) Pengumpulan data kinerja atas Rencana Aksi belum dilakukan secara berkala (bulanan/triwulanan/semester);

b) Pengukuran kinerja belum dikembangkan menggunakan teknologi informasi.

3) Implementasi Pengukuran

Hasil evaluasi atas sub komponen “Implementasi Pengukuran”

menunjukkan nilai sebesar 3,13 dari nilai maksimal 7,50, Adapun kekurangan capaian tersebut adalah IKU belum dimanfaatkan secara optimal sebagai alat ukur tercapainya outcome/hasil-hasil program yang ditetapkan dalam dokumen penganggaran.

c. Pelaporan Kinerja

Hasil evaluasi atas komponen “Pelaporan Kinerja” menunjukkan nilai sebesar 11,41 dari nilai maksimal 15,00, dengan uraian sebagai berikut:

Evaluasi atas pelaporan kinerja mencakup penilaian atas pemenuhan pelaporan kinerja, penyajian informasi kinerja, dan pemanfaatan atas penyajian informasi kinerja.

1) Pemenuhan Pelaporan

Hasil evaluasi atas sub komponen “Pemenuhan Pelaporan”

menunjukkan nilai sebesar 3.00 dari nilai maksimal 3,00.

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan telah menyusun dan menyampaikan LAKIP tahun 2018 secara tepat waktu kepada Walikota Tangerang Selatan melalui Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan/Kepala Bappeda Kota Tangerang Selatan, dan telah di upload ke dalam website.

2) Penyajian Informasi Kinerja

Hasil evaluasi atas sub komponen “Penyajian Informasi Kinerja”

menunjukkan nilai sebesar 5,71 dari nilai maksimal 7,50, dengan kekurangan sebagai berikut:

a) LAKIP belum secara rinci menjelaskan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja outcome atau output penting.

Evaluasi dan analisis capaian kinerja telah menjelaskan proses atau realisasi kegiatan-kegiatan yang ada di dokumen anggaran (DPA).

b) LAKIP belum menyajikan secara memadai hasil pembandingan capaian tahun berjalan dengan capaian tahun sebelumnya, dan pembandingan lain yang diperlukan, antara lain :

 Realisasi sampai dengan tahun berjalan vs target jangka menengah;

 Realisasi atau capaian tahun berjalan dibanding standar nasional;

c) LAKIP belum menyajikan secara memadai hasil analisis efisiensi penggunaan sumber daya, antara lain :

 Informasi efisiensi yang telah dilakukan

 Besaran efisiensi yang dapat dikuantifikasikan

(7)

d) Informasi kinerja di dalam LAKIP belum sepenuhnya dapat diyakini keandalannya.

3) Pemanfaatan Informasi Kinerja

Hasil evaluasi atas sub komponen “Pemanfaatan Informasi Kinerja” menunjukkan nilai sebesar 2,70 dari nilai maksimal 4,50.

Kekurangan atas sub komponen “Pemanfaatan Informasi Kinerja”, yaitu Informasi kinerja dalam LAKIP belum seluruhnya dapat diandalkan sehingga belum cukup untuk dijadikan acuan dan dimanfaatkan secara optimal untuk perbaikan perencanaan, program/kegiatan organisasi, peningkatan kinerja dan penilaian kinerja.

d. Evaluasi Kinerja

Hasil evaluasi atas komponen “Evaluasi Kinerja” menunjukkan nilai sebesar 6,41 dari nilai maksimal 10,00, dengan uraian sebagai berikut:

1) Pemenuhan Evaluasi

Hasil evaluasi atas sub komponen “Pemenuhan Evaluasi”

menunjukkan nilai sebesar 1,88 dari nilai maksimal 2,00, dengan uraian sebagai berikut:

a) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan telah melakukan pemantauan kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya, evaluasi program dan hambatannya.

b) Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan khususnya kepada Walikota Tangerang Selatan.

2) Kualitas Evaluasi

Hasil evaluasi atas sub komponen “Kualitas Evaluasi”

menunjukkan nilai sebesar 3,41 dari nilai maksimal 5,00, dengan uraian sebagai berikut:

a) Hasil evaluasi program telah memberikan rekomendasi- rekomendasi perbaikan yang baik terkait manajemen kinerja Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi dan perbaikan perencanaan kinerja.

b) Evaluasi dan Pemantauan Rencana Aksi dilaksanakan dalam rangka mengendalikan kinerja

c) Evaluasi dan Pemantauan Rencana Aksi telah cukup memberikan manfaat perbaikan dalam penerapan manajemen kinerja di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan.

3) Pemanfaatan Evaluasi

Hasil evaluasi atas sub komponen “Pemanfaatan Evaluasi”

menunjukkan nilai sebesar 1,13 dari nilai maksimal 3,00, dengan uraian sebagai berikut:

a) Hasil evaluasi atas SAKIP tahun-tahun sebelumnya belum seluruhnya ditindaklanjuti, terutama pada perbaikan penerapan manajemen kinerja, pengukuran keberhasilan.

b) Hasil evaluasi rencana aksi telah cukup dibarengi langkah kerja nyata untuk perbaikan penerapan manajemen kinerja di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan.

(8)

e. Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi

Hasil evaluasi atas komponen “Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi” menunjukkan nilai sebesar 15,63 dari nilai maksimal 20,00, dengan uraian sebagai berikut:

1) Kinerja yang Dilaporkan (Output)

Hasil evaluasi atas sub komponen “Kinerja yang Dilaporkan (Output)” menunjukkan nilai sebesar 5,00 dari nilai maksimal 7,50.

Capaian kinerja tersebut baik.

2) Kinerja Yang Dilaporkan (Outcome)

Hasil evaluasi atas sub komponen “Kinerja yang Dilaporkan (Outcome)” menunjukkan nilai sebesar 10,63 dari nilai maksimal 12,50.

Penilaian Kinerja Yang Dilaporkan (Outcome) berkaitan dengan:

a) Target kinerja dapat tercapai.

b) Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya.

5. Rekomendasi Evaluasi Tahun Lalu yang belum ditindak lanjuti Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP) Tahun 2016 pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan, terdapat 3 (tiga) rekomendasi yang belum ditindaklanjuti, yaitu :

a. Pengukuran kinerja dikembangkan menggunakan teknologi informasi.

b. Perlu adanya pedoman atau SOP tentang mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan LAKIP.

c. Meningkatkan pemanfaatan LAKIP secara optimal untuk perbaikan perencanaan, program/kegiatan organisasi, peningkatan kinerja dan penilaian kinerja.

6. Rekomendasi

Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas, kami merekomendasikan kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan beserta seluruh jajarannya agar dilakukan perbaikan sebagai berikut:

a. Agar Dokumen Renstra Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan agar secara optimal dimanfaatkan dan dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan.

b. Agar Dokumen Rencana Kinerja Tahunan agar secara optimal dimanfaatkan dalam penyusunan anggaran.

c. Agar dibuatkan pedoman atau SOP tentang mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan LAKIP.

d. Agar dalam melakukan Pengukuran kinerja dikembangkan menggunakan teknologi informasi dan dilakukan secara berkala (bulanan/triwulanan/semester);

e. Agar IKU dimanfaatkan secara optimal sebagai alat ukur tercapainya outcome/hasil-hasil program yang ditetapkan dalam dokumen penganggaran.

f. Agar LAKIP menyajikan secara rinci, jelas dan memadai tentang : 1. evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja.

2. hasil analisis efisiensi penggunaan sumber daya.

g. Agar meningkatkan pemanfaatan LAKIP secara optimal untuk perbaikan perencanaan, program/kegiatan organisasi, peningkatan kinerja dan penilaian kinerja.

h. Agar meningkatkan pelaksanaan kegiatan evaluasi internal terhadap Program dan Rencana Aksi yang dibarengi langkah kerja nyata agar dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi yang

(9)

dapat dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan kinerja, pengendalian kinerja dan manajemen kinerja di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan.

Demikian disampaikan hasil evaluasi atas implementasi Sistem AKIP sebagai penerapan manajemen kinerja. Kami menghargai upaya Saudara beserta seluruh jajaran dalam menerapkan Sistem AKIP di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan sebagai bagian dari penerapan Reformasi Birokrasi.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara.

INSPEKTUR,

Ttd

H. Uus Kusnadi, SE, M.Si NIP. 19610903 199102 1 001

(10)

Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya tahapan yang kedua adalah packaging, yaitu mengemas bagaimana sebuah konten media dapat disajkan secara menarik dan mendapat simpati masyarakat, umumnya

Yang akan kita lakukan adalah untuk menggeneralisasi rumusan untuk koefisien deret Fourier dalam (30-90). Generalisasi dilakukan dengan membuat integral i fungsi

Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018 pada

Jika almarhum/ah tidak mempunyai ahli waris, maka rumah tersebut bisa dijual atau disewakan kepada warga Kampung Naga yang tinggal di wilayah Kampung Naga, warga keturunan

Berdasarkan hasil evaluasi dan komunikasi yang dilakukan dengan Forum KWT Sekar Arum dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangerang Selatan,

Renja Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMK Kehutanan) Manokwari Tahun 2017 bersifat operasional dan merupakan dokumen rencana pelaksanaan penyelenggaraan

2) Menggunakan set infus steril yang secara otomatis memasukkan kanula (suatu tabung yang sangat tipis) di bawah kulit, proses ini mudah dan hampir tanpa rasa sakit.

Sebuah metode yang tidak mengukur efek histeresis dan kegayutan terhadap suhu dari alat yang dikalibrasi serta pada umumnya digunakan oleh laboratorium kalibrasi