• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Manokwari, Januari 2017 Kepala Sekolah, Drs. Nelles Kapitarauw NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Manokwari, Januari 2017 Kepala Sekolah, Drs. Nelles Kapitarauw NIP"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja (Renja) SMK Kehutanan Negeri Manokwari Tahun 2017 disusun guna memberikan pedoman dan acuan dalam penyusunan anggaran dan pelaksanaan kegiatan tahun 2017.

Rencana Kerja (Renja) SMK Kehutanan Negeri Manokwari ini memuat rencana penyelengggaraan pendidikan dan kependidikan yang akan dilaksanakan tahun 2017. Peserta didik merupakan output utama SMK Kehutanan Negeri Manokwari, dengan difalitasi oleh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana prasarana penunjang prosese belajar mengajar.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Renja SMK Kehutanan Negeri Manokwari. Besar harapan, Renja ini bermanfaat dalam upaya meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi SMK Kehutanan Negeri Manokwari.

Manokwari, Januari 2017 Kepala Sekolah,

Drs. Nelles Kapitarauw

(3)

I. PENDAHULUAN A. Umum

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan dan kebutuhan zaman.

Pendidikan tingkat menengah kehutanan adalah pendidikan formal berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) dalam Bidang Keahlian/Program Keahlian Kehutanan dengan momenklater Sekolah Menengah Kejuruan Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pendidikan SMK KEHUTANAN berlangsung 3 tahun ( 6 semester ).

Pada saat ini pendidikan SMK KEHUTANAN didasarkan pada Bidang Keahlian Kehutanan. Hal itu menyebabkan SMK KEHUTANAN merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menghasilkan lulusan tenaga teknis menengah kehutanan yang siap kerja, mandiri, kompetetitif dan berakhlak mulia.

Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan juga terlibat langsung dalam pembangunan kehutanan di Indonesia saat ini.

Pembangunan kehutanan di Indonesia saat ini diselenggarakan berdasarkan mandat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 yaitu pengurusan sumberdaya hutan sebagai satu kesatuan ekosistem. Terdapat tiga dimensi utama dalam penyelenggaraan pengurusan sumberdaya hutan. Pertama adalah keberadaan lahan yang diperuntukkan sebagai kawasan hutan dalam luasan yang cukup dan sebaran spasial yang proporsional. Entitas yang mencirikan dimensi kawasan adalah pemantapan status hukum kawasan hutan serta

(4)

tersedianya data dan informasi kondisi dan potensi sumberdaya hutan yang menjadi prasyarat dalam pengelolaan hutan lestari. Dimensi kedua adalah keberadaan wujud biofisik hutan berupa tumbuhan dan satwa serta wujud abiotik yang berada pada lahan yang diperuntukan sebagai kawasan hutan.

Entitas yang mencirikan pengelolaan biofisik hutan adalah pemanfataan sumberdaya hutan berupa manfaat langsung dan tidak langsung baik berupa lahan maupun hasil-hasilnya, konservasi sumberdaya alam termasuk perlindungan dan pengamanan hutan, serta upaya-upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang telah terdegradasi agar fungsinya dapat terpulihkan kembali. Dimensi ketiga adalah tata kelola sumberdaya hutan baik menyangkut aspek kelola ekonomi, kelola ekologi atau lingkungan maupun kelola sosial, yang menjadi ciri dan fungsi sumberdaya hutan sebagai sistem

penyangga kehidupan. Dimensi yang menjadi mandat

penyelenggaraan pengurusan sumberdaya hutan di atas diimplementasikan dalam empat upaya pokok yaitu 1) perencanaan hutan, 2) pengelolaan hutan, 3) penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta penyuluhan, dan 4) pengawasan dan pengendalian, yang secara keseluruhan ditujukan guna mewujudkan pengelolaan hutan lestari untuk kesejahteraan masyarakat.

Keberhasilan implementasi penyelenggaraan pengurusan sumberdaya hutan di atas sangat tergantung kepada tersedianya sumberdaya manusia (SDM) kehutanan yang cukup dan berkualitas. Sumberdaya manusia kehutanan yang diperlukan adalah yang menguasai dan mampu memanfaatkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta mempunyai kemampuan manajemen yang baik dalam pengurusan hutan secara adil dan lestari yang didasari dengan iman dan taqwa (imtaq) kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Perluasan dan pemerataan akses SMK KEHUTANAN dengan membina pengelolaan pembelajaran, membina manajemen sekolah dalam perencanaan, pengorganisian, pelaksanaan dan evaluasi program kerja SMK KEHUTANAN agar dapat mencapai tujuan, misi dan visinya dengan berhasil.

Kerjasama dengan pihak terkait baik pemerintah daerah maupun dunia industri diharapkan dapat terjalin kerjasama yang baik sehingga proses pembelajaran yang dilakukan di luar sekolah dapat

(5)

didukung oleh semua pihak yang terkait sehingga SDM yang dihasilkan lebih berkompeten dan siap terjun di dunia industri.

B. Maksud

Penyusunan Renja SMK Kehutanan Negeri Manokwari Tahun 2017 ini dimaksudkan untuk memberikan arah dan pedoman bagi pegawai SMK Kehutanan Negeri Manokwari dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yaitu menyelenggarakan pendidikan kehutanan dalam upaya mendukung pembangunan SDM Kehutanan.

C. Tujuan

Penyusunan Renja SMK Kehutanan Negeri Manokwari bertujuan untuk:

1. Memonitor bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di lingkup SMK Kehutanan Negeri Manokwari dapat berjalan sesuai dengan visi dan misi organisasi, sehingga dapat mewujudkan pembangunan SDM kehutanan.

2. Untuk mempermudah koordinasi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

D. Dasar Hukum

Landasan hukum Renja SMK Kehutanan Negeri Manokwari Tahun 2016 ini merupakan perwujudan dan penerapan berbagai peraturan perundangan yang meliputi:

a. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

d. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Kehutanan, Perikanan dan Kehutanan;

e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

g. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

(6)

h. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

i.Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

j.Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; k. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

l.Peraturan Presiden Nomor 02 Tahun 2015 tentang Rencana PJMN Tahun 2015-2019;

m. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016;

n. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) 2015-2019;

o. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

p. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

q. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019;

r. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.40/Menlhk-Setjen/2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019;

s. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor:

P.17/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Struktur dan Organsasi Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan Negeri.

(7)

II. VISI DAN MISI A. V i s i

Visi SMK Kehutanan Negeri Manokwari sebagai Unit pelaksakna Teknis Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan adalah tersedianya tenaga teknis menengah kehutanan yang profesional, mandiri dan berakhlak mulia serta siap memasuki lapangan kerja nasional maupun internasional di bidang kehutanan. .

B. M i s i

Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka SMK Kehutanan Negeri Manokwari menetapkan misi sebagai berikut:

a. Menyiapkan tenaga teknis menengah kehutanan yang professional dan mandiri serta berakhlak mulia.

b. Menyiapkan tenaga teknis menengah kehutanan yang memiliki daya saing tingkat nasional maupun internasional.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi SMK Kehutanan Negeri Manokwari mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.17/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri terdiri dari:

1. Kepala Sekolah

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha 3. Jabatan Fungsional

(8)

Gambar 1. Struktur Organisasi SMK Kehutanan Negeri Manokwari Kelompok Jabatan Fungsional KEPALA SEKOLAH Drs. Nelles Kapitarauw NIP. 19591112 199203 1 006

Subbagian Tata Usaha

Franky PetrusPanjaitan,SE.Msc 19730104 199703 1 004

(9)

III. RENCANA KERJA TAHUN 2017

Kegiatan pokok pendidikan menengah kehutanan tertuang dalam Renja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada fokus kegiatan pendukung. Dengan demikian kegiatan pengembangan pendidikan kehutanan menengah sesungguhnya merupakan hal yang sangat strategis dalam mendukung tercapainya fokus-fokus kegiatan yang lainnya.

Kegiatan di Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan terbagi dalam dua kegiatan pokok yaitu :

a. Program penerapan kepemerintahan yang baik dengan tujuan : meningkatkan pembinaan dan pelaksanaan urusan tata usaha, pengembangan SDM, dan administrasi kepegawaian, pembinaan hukum, dan organisasi.

b. Program Pendidikan Menengah dengan tujuan menyediakan tenaga teknis kehutanan tingkat menengah yang profesional dan memiliki kemampuan teknis tinggi.

Rencana kegiatan-kegiatan pendidikan tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Manokwari adalah untuk mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut:

1. Tersediannya tenaga teknis menengah kejuruan kehutanan sebanyak 53 orang lulusan

Sasaran terselenggaranya pendidikan kehutanan tingkat menengah (SMK Kehutanan), adalah sebagai penjabaran dan pelaksanaan misi untuk menyelenggarakan pendidikan kehutanan bagi lulusan sekolah lanjutan pertama. Tujuan misi ini adalah untuk menyediakan tenaga teknis menengah kehutanan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia kehutanan melalui pendidikan menengah kehutanan. Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional

Indikator pencapaian sasaran di atas adalah tersedianya lulusan tenaga teknis menengah kehutanan

(10)

a. Kegiatan Utama

Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah kejuruan yang bertujuan menyiapkan peserta didik dalam mendukung pembangunan kehutanan.

Output Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri dijabarkan dalam satu sub output yaitu dan 5 komponen:

1. Kegiatan Pembelajaran Siswa SMK Kehutanan Negeri Manokwari angkatan IX (67 siswa)

2. Kegiatan Pembelajaran Siswa SMK Kehutanan Negeri Manokwari angkatan VIII (68 siswa)

3. Kegiatan Pembelajaran Siswa SMK Kehutanan Negeri Manokwari angkatan VII (53 siswa)

Secara garis besar pelaksanaan kegiatan untuk mencapai keluaran (output) tersebut dibagi 3 kelompok kegiatan, yaitu :

1. Persiapan Penyelenggaraan Pendidikan Tahun Pembelajaran 2017/2017.

2. Kegiatan Pembelajaran Semester Genap Tahun Pembelajaran 2016/2017.

3. Kegiatan Pembelajaran Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2017/2018.

Pelaksanaan proses pembelajaran di SMK Kehutanan Negeri Manokwari didukung oleh tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan. Tenaga pendidikan didukung oleh 4 wakasek yaitu : 1. Wakasek Kurikulum

2. Wakasek Kesiswaan

3. Wakasek Sarana dan Prasarana 4. Wakasek Humas

(11)

Tahap awal dalam rangka persiapan kegiatan pembelajaran siswa SMK Kehutanan Negeri Manokwari angkatan X adalah Penerimaan Peserta Didik. Hal ini dibawah koordinasi wakasek humas yang meliputi kegiatan Pendaftaran, Proses Seleksi dan Pengumuman Peserta Didik Baru SMK Kehutanan Negeri Manokwari yang dinyatakan lulus. Pelaksanaan pendaftaran dan seleksi dilakukan masing-masing koordinator wilayah UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di seluruh Provinsi Papua, Papua Barat dan Maluku.

Komponen Kegiatan Pembelajaran merupakan tugas pokok dan fungsi Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Manokwari. Kegiatan Pembelajaran Tahun 2016 di bawah koordinasi Wakasek Kurikulum yang meliputi Kegiatan Pembelajaran Semester Genap Tahun Pembelajaran 2016/2017 (Januari-Juni 2017) dan Kegiatan Pembelajaran Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2017/2018 (Juli-Desember 2017). Komponen kegiatan tersebut meliputi persiapan pembelajaran, pelaksanaan PBM, pembagian tugas guru dan jadwal pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

Proses pembelajaran di SMK Kehutanan Negeri Manokwari menuntut Peserta Didik harus tinggal di asrama ( Boarding School) dengan pola sistem pengasuhan hal tersebut dibawah koordinasi Wakasek Kesiswaan.

Kegiatan Pembelajaran SMK Kehutanan Negeri Manokwari didukung oleh peralatan laboratorium dan peralatan praktek yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pemeliharaan dan pengelolaan alat-alat pembelajaran dibawah koordinasi Wakasek Sarana dan Prasarana.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SMK Kehutanan Negeri Manokwari mengacu pada Kurikulum Tahun 2013 yang menitikberatkan pada pengembangan akhlak, budi pekerti dan wawasan kebangsaan Indonesia sebagai bagian dalam perkembangan dunia.

Anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pendidikan menengah kehutanan adalah Rp. 2.360.750.000,-.

(12)

b. Kegiatan Pendukung 1. Sertifikat ISO

Indikator pencapaian sasaran di atas adalah tercapainya proses pendidikan yang bersertifikat ISO 9001 : 2008

Standar mutu pelayanan suatu lembaga publik (Instansi Pemerintah maupun swasta) merupakan bentuk dari komitmen lembaga tersebut untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil audit oleh Lembaga Penjamin Mutu pada tanggal 25 sampai dengan 27 pada bulan Oktober 2015, SMK Kehutanan Negeri Manokwari telah melakukukan Re-Assement ISO dari BSI.

Untuk konsistensi peningkatan mutu layanan perlu adanya pelaksanaan surveillance setiap tahun oleh lembaga penjamin mutu.

Anggaran yang dibutuhkan untuk surveillance ISO adalah Rp.

30.000.000,-2. Dokumen Perencanaan dan Pembinaan

Indikator pencapaian sasaran diatas adalah terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran secara benar dan tepat.

Keberhasilan suatu kegiatan tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik apabila dapat dilaksanakan tanpa ada bias atau multi interpretasi.

Pada Tahun 2017, Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Manokwari merencanakan akan melakukan Penyusunan Rencana Kerja, penyusunan rkakl,petunjuk operasional kegiatan, administrasi kepegawaian, surat menyurat, urusan pengelolaan keuangan, urusan perlengkapan dan peningkatan tenaga pendidik dan kependidikan.

(13)

Komponen Dokumen Perencanaan dan Pembinaan dilaksanakan melalui:

a. Rencana Kerja

Rencana Kerja SMK Kehutanan Negeri Manokwari meliputi kegiatan Pembelajaran, Tata Kelola Keuangan, Kepegawaian, Umum dan Rumah tangga serta perlengkapan. Anggaran

yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah

Rp. 225.250.000,-. b. RKAKL

Kegiatan ini meliputi pembahasan anggaran untuk tahun 2018 dan pembahasan revisi tahun 2017 yang bertujuan untuk menghasilkan program yang baik dan tepat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 327.250.000,-. c. POK

Kegiatan ini sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan dalam rincian kerja satker dan sub kegiatan DIPA SMKKN Manokwari. Kegiatan ini meliputi penyusunan POK untuk merencanakan dan melaksanakan, mengendalikan atau mengontrol serta mengevaluasi kegiatan yang telah ditetapkan. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 7.250.000,-. d. Administrasi Kepegawaian

Kegiatan ini meliputi kegiatan pembahasan berkas

pegawai,pembahasan normatif/DUK dan Pembahasan

DUPAK. Hal ini dibawah koordinasi koordinator bagian kepegawaian. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 40.750.000,-.

(14)

e. Surat Menyurat (Arsip dan Dokumen)

Kegiatan ini meliputi kegiatan persuratan yang terdiri dari menerima, memberi lembar disposisi, mendistribusikan, mengirimkan dan mengarsip surat. Kegiatan ini tercapai apabila proses disposisi, data persuratan dan kearsipan tersedia secara lengkap dan teratur. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 25.250.000,-. f. Urusan Pengelolaan Keuangan

Kegiatan ini meliputi kegiatan penyusunan laporan keuangan dan rekonsiliasi dengan lembaga keuangan daerah maupun pusat dengan target yang diharapkan adalah terjadinya sinkronisasi data laporan keuangan SMKKN Manokwari. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 51.000.000,-.

g. Urusan Perlengkapan

Kegiatan ini meliputi penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan penyimpanan, pendataan bahan rumah tangga, pembahasan laporan triwulan dan tahunan barang inventaris dan perlengkapan serta pengawasan penggunaan barang milik negara. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 113.957.000,-.

h. Peningkatan Kemampuan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Kegiatan ini meliputi kegiatan mengikuti seminar, lokakarya dan diklat guna meningkatkan tenaga pendidik dan kependidikan. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 287.750.000,-.

i. Operasional Pengelolaan SMK Kehutanan

Kegiatan ini meliputi pengadaan bahan pengelolaan teaching factory, pembayaran honor wakasek, pembina siswa eksternal, wali asrama, pembimbing ekstrakurikuler dan guru. Kegiatan ini mendukung prose PBM dan pembinaan di

(15)

asrama. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 324.000.000,-.

j. Pelaksanaan Pembinaan Siswa

Kegiatan ini meliputi bahan dan operasional-operasional yang digunakan untuk menunjang proses pembinaan dan kegiatan siswa yang berada di dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah. Sesuai dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, biaya untuk konsumsi siswa dibebankan pada DIPA SMKKN Manokwari. Anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 2.494.410.000,-. 3. Publikasi Pendidikan

Pasca pergantian nama Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sehingga perlu adanya sosialisasi kepada siswa-siswi SLTP/sederajat yang ada di wilayah pelayan SMK Kehutanan Negeri Manokwari yaitu Papua, Papua Barat dan Maluku.

Kegiatan publikasi pendidikan meliputi kegiatan sosialisasi ke

daerah-daerah pelayanan, penyebaran pengumuman,

pemasangan spanduk ditempat-tempat strategis, pembagian brosur/leaflet dan presentasi serta diskusi dengan para siswa SLTP/sederajat setempat. Kegiatan ini direncanakan pada Bulan April 2017. Anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 169.000.000,-.

4. Kerjasama Pendidikan

Kegiatan ini meliputi kerjasama dengan pihak industri (Perhutani dan HPH) dan instasi kehutanan (UPT Kehutanan dan Dinas Kehutanan) sehingga proses praktek industri dan magang peserta didik berjalan dengan lancar dan baik. Kegiatan ini berupa kerjasama dan pembuatan MOU dengan pihak industri. Kegiatan ini direncanakan pada Bulan April 2017. Anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 31.250.000,-.

(16)

2. Terselenggaranya layanan perkantoran.

Indikator pencapaian sasaran di atas adalah terlaksananya pelayanan dan pemeliharaan perkantoran di SMK Kehutanan Negeri Manokwari dapat berjalan lancar dan benar.

Dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi SMK Kehutanan Negeri Manokwari yang efektif dan efesien maka diperlukan dukungan Sumber Daya Manusia yang professional dan sarana serta prasarana yang memadai. Sumber Daya Manusia pengelola SMK Kehutanan Negeri Manokwari seluruhnya berjumlah 89 orang yang terdiri dari 60 orang pegawai negeri sipil (PNS) dan kontrak 29 orang.

Kegiatan Layanan Perkantoran secara umum meliputi :

a. Pembayaran gaji dan tunjangan.

Kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan berupa belanja pembayaran gaji poko PNS, belanja pembulatan gaji PNS, Belanja Tunjangan Suami/istri, Belanja Tunjangan anak PNS, Belanja Tunjangan Struktural (1 orang), Belanja Tunjangan Fungsional (15 orang) yang terdiri dari fungsional guru 14 orang dan fungsional pengadaan barang jasa 1 orang, Belanja PPh PNS, Belanja Tunjangan Beras PNS, Belanja Uang makan PNS, Belanja Tunjangan Umum PNS, Belanja Pegawai (Tunjangan khusus/kegiatan),Tunjangan kinerja pegawai dan Belanja pegawai transito. Kegiatan ini berlangsung selama 12 bulan. Anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 6.614.000.000,-.

b. Operasional dan pemeliharaan kantor

Penyelenggaraan operasional dan pemelihaaraan kantor SMK Kehutanan Negeri Manokwari pada tahun anggaran 2017 meliputi kegiatan perawatan kantor (pemeliharaan gedung kantor, halaman, gedung ruang kelas, asrama, perpustakaan,ruang makan dan pemeliharaan jaringan listrik, PAM, telepon dan LAN), perawatan kendaraan bermotor roda 2, 4 dan 6, perawatan sarana gedung (inventaris kantor, personal komputer, printer, AC split, alat drum band, LCD projector), jasa pos/giro/sertifikat ( biaya

(17)

pengiriman surat dan dokumen lainnya), pemenuhan kebutuhan petugas kebersihan dan keamanan, pengadaankeperluan sehari-hari perkantoran, pembayaran honor operasional satuan kerja dan pembayaran langganan daya dan jasa (pembayararan tagihan air,listrik dan telpon).

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung operasional kegiatan sehari-hari SMK Kehutanan Negeri Manokwari dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yaitu menyelengggarakn siswa pendidikan menengah kejuruan kehutanan.

Komponen belanja pada penyelenggaraan operasional perkantoran merupakan komponen belanja mengikat yang kontinuitas dan ketersediaannnya harus dipertanggungjawabkan secara akuntabel. Pada tahun 2017 terdapat anggaran Kegiatan eks BLK yang digunakan untuk beberapa kegiatan antara lain pemeliharaan gedung,pemeliharaan sarana gedung, pembayaran langganan daya dan jasa listrik dan operasional perkantoran eks BLK. Anggaran ini terdapat dalam DIPA SMKKN tahun 2017.

Kegiatan ini berlangsung selama 12 bulan dan anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah Rp. 2.150.000.000,-.

3. Tersedianya layanan internal selama 12 bulan

Dalam rangka menunjang proses pembelajaran dan tata usaha maka dibutuhkan layanan internal berupa pengadaan peralatan dan mesin dan gedung/bangunan.

Komponen Pengadaan peralatan dan mesin antara lain pengadaan peralatan data dan informasi, pengadaan peralatan asrama dan pengadaan peralatan dan fasilitas kantor. Kegiatan menunjang proses pembelajaran para peserta didik dan menunjang kerja pegawai SMKKN manokwari. Kegiatan ini direncanakan pada Bulan Juli tahun 2017. Anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp.

(18)

659.860.000,-SMK Kehutanan Negeri Manokwari merupakan boarding school yaitu sekolah berasrama, sehingga memerlukan asrama yang layak dan memadai untuk mendukung dan menunjang prestasi siswa. Kondisi prasarana pendidikan yang dimiliki SMK Kehutanan Negeri Manokwari saat ini, khususnya asrama sudah banyak mengalami kerusakan sehingga memerlukan perbaikan dan rehabilitasi.

Beberapa rehabilitasi yang direncanakan akan dilakukan pada Bulan Juli tahun 2017, Antara lain:

1. Rehabilitasi Asrama SMKKN Manokwari 2. Rehabilitasi ruang makan dan dapur 3. Rehabilitasi gedung kapel/ibadah 4. Rehabilitasi lapangan basket 5. Pembuatan persemaian

(19)

1.490.273.000,-V. PENUTUP

Renja Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan (SMK Kehutanan) Manokwari Tahun 2017 bersifat operasional dan merupakan dokumen rencana pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan kehutanan yang dilaksanakan pada tahun 2017.

Agar penyelenggaraan kegiatan pendidikan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka diharapkan semua pihak yang terkait dapat berperan aktif dalam keseluruhan proses penyelenggaraan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pelaporannya.

Manfaat yang didapatkan dengan tersusunnya renja ini di, diharapkan penyelenggaraan pendidikan kehutanan tahun 2017 lebih terarah, efektif, dan efisien untuk mendudukung pengembangan Sumber Daya Manusia di wilayah pelayanan SMK Kehutanan Negeri Manokwari.

SMK Kehutanan Negeri Manokwari siap menghasilkan tenaga menengah kehutanan yang berkualitas dan siap terjun di dunia kerja.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi SMK Kehutanan Negeri ManokwariKelompok JabatanFungsionalKEPALA SEKOLAHDrs

Referensi

Dokumen terkait

CHiCOOH) dalam gelas piala 400 mL lalu dipindahkan kedalam labu takar I L dan diencerkan sampai tanda batas dengan larutan pengekstrak.. Larutan

Tentu kamu pernah melihat atau bahkan bermain di sungai. Secara umum sungai adalah kumpulan air yang bergerak pada saluran-saluran yang terbentuk secara alami dari tempat yang tinggi

Keyword : Adolescence, happiness, subjective well being, life satisfaction, positive affect, negative

Definisi : Suatu proses pembersihan lantai dengan menggunakan sapu dan dustpan Tujuan : Agar supaya lantai menjadi bersih dari debu dan kotoran.. Sapu (Broom), bertangkai

Sehingga dibutuhkan perancangan enterprise architecture kemudian akan diterapkan pada perusahaan yang didalamnya terdapat peracangan sistem informasi untuk

Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa buku pembelajaran tematik, baik buku guru maupun buku siswa belum sesuai dengan karakteristik mata pelajaran MI. Buku

Tujuan kegiatan pengabdian Ipteks bagi Masyarakat ini adalah untuk memanfaatkan kotoran sapi dan limbah pertanian seperti hijauan menjadi pupuk organik Starkompos dengan