• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kontribusi Pajak Daerah & Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kontribusi Pajak Daerah & Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRACT

The increasing development in Bandung from various sectors indicated that, Bandung is now moving forward as one of the major cities in Indonesia. It could underlie the increased income of Bandung both in terms of local taxes and local retribution. The aim of this study was to determine how much the effect of contribution of local taxes and local retribution to local revenue. Object of this study is DISPENDA Bandung. The variables of this study are local taxes, local retribution, and local revenue. Data were analyzed by quantitative descriptive analysis. The result of this study indicate that the contribution of local taxes and local retribution significantly affect to local revenues either partially or simultaneously.

(2)

ix ABSTRAK

Meningkatnya pembangunan di kota Bandung dari berbagai sektor menandakan bahwa, Bandung kini sudah semakin maju sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Hal tersebut bisa mendasari meningkatnya pendapatan kota Bandung, baik dari segi pajak daerah maupun retribusi daerah. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebesar apa pengaruh kontribusi dari pajak daerah dan retribusi daerah terhadapa pendapatan asli daerah di kota Bandung. Objek penelitian ini adalah Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) kota Bandung. Variabel dari penelitian ini yaitu pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan asli daerah. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah baik itu secara parsial maupun simultan.

(3)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ..ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... .iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... .iv

KATA PENGANTAR ... ..v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... .ix

DAFTAR ISI ... ..x

DAFTAR GAMBAR ... .xiv

DAFTAR TABEL ... .xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... ..7

2.1 Kajian Pustaka ... ..7

2.1.1 Pajak ... ..7

(4)

xi

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... ..8

2.1.1.3 Syarat Pemungutan Pajak ... ..8

2.1.1.4 Teori Pemungutan Pajak ... 10

2.1.1.5 Asas dan Sistem Pemungutan Pajak ... 13

2.1.1.6 Jenis Pajak ... 15

2.1.2 Pajak Daerah ... 16

2.1.2.1 Jenis Pajak Daerah ... 17

2.1.3 Retribusi Daerah ... 22

2.1.3.1 Jenis Retribusi Daerah... 23

2.1.3.2 Objek Retribusi Daerah ... 25

2.1.3.3 Subjek Retribusi Daerah ... 25

2.1.3.4 Perbedaan Retribusi dan Pajak ... 26

2.1.4 Pendapatan Asli Daerah ... 27

2.1.4.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 27

2.1.4.2 Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah... 28

2.1.5 Teori Kontribusi ... 28

2.1.5.1 Pengertian Kontribusi ... 28

2.1.6 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 29

2.2 Rerangka Pemikiran ... 32

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN... 34

3.1 Objek Penelitian ... 34

3.2 Metode Penelitian... 34

(5)

xii

3.2.2 Variabel Penelitian ... 35

3.2.2.1 Variabel Independen (X) ... 35

3.2.2.2 Variabel Dependen (X) ... 36

3.2.2.3 Operasionalisasi Variabel... 36

3.2.3 Jenis & Sumber Data ... 38

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.2.5 Alat Analisis ... 39

3.2.5.1 Kontribusi per Jennis Pajak Daerah ... 39

3.2.5.2 Kontribusi per Jennis Retribusi Daerah ... 40

3.2.5.3 Efektifitas per Jennis Pajak Daerah ... 40

3.2.5.4 Efektifitas per Jennis Retribusi Daerah ... 40

3.2.5.5 Tolak Ukur Nilai Efektifitas ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 41

4.1.1.1 Sejarah Singkat Dispenda Kota Bandung ... 41

4.1.1.2 Tugas dan Fungsi Pokok Dinas ... 44

4.1.1.3 Visi dan Misi Dispenda Kota Bandung ... 45

4.1.1.4 Tujuan dan Sasaran ... 47

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 50

4.2.1 Pertumbuhan Pajak Daerah ... 50

4.2.2 Pertumbuhan Retribusi Daerah ... 53

4.2.3 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah ... 55

(6)

xiii

4.2.5 Hasil Perhitungan Kontribusi Per Jenis Retribusi Daerah

Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ... 58

4.2.6 Hasil Perhitungan Efektifitas Per Jenis Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ... 59

4.2.7 Hasil Perhitungan Efektifitas Per Jenis Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ... 62

4.2.8 Kriteria Efektifitas Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ... 63

4.3 Pembahasan ... 66

4.3.1 Pajak Daerah ... 66

4.3.2 Retribusi Daerah... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Simpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN ... 78

(7)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kriteria Efektifitas ... .40

Tabel 4.1 Pertumbuhan Pajak Hotel (2008-2012) ... .50

Tabel 4.2 Pertumbuhan Pajak Restoran (2008-2012) ... .50

Tabel 4.3 Pertumbuhan Pajak Hiburan (2008-2012) ... .51

Tabel 4.4 Pertumbuhan Pajak Reklame (2008-2012) ... .52

Tabel 4.5 Pertumbuhan Pajak Penerangan Jalan (2008-2012) ... .52

Tabel 4.6 Pertumbuhan Pajak Parkir (2008-2012) ... .53

Tabel 4.7 Pertumbuhan Retribusi Jasa Umum(2008-2012) ... .53

Tabel 4.8 Pertumbuhan Retribusi Jasa Usaha (2008-2012) ... .54

Tabel 4.9 Pertumbuhan Retribusi Perijinan Tertentu (2008-2012) ... .54

Tabel 4.10 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (2008-2012) ... .55

Tabel 4.11 Kontribusi Pajak Hotel (2008-2012) ... .56

Tabel 4.12 Kontribusi Pajak Restoran (2008-2012) ... .56

Tabel 4.13 Kontribusi Pajak Hiburan (2008-2012) ... .57

Tabel 4.14 Kontribusi Pajak Reklame (2008-2012) ... .57

Tabel 4.15 Kontribusi Pajak Penerangan Jalan (2008-2012) ... .57

Tabel 4.16 Kontribusi Pajak Parkir (2008-2012) ... .58

Tabel 4.17 Kontribusi Retribusi Jasa Umum (2008-2012) ... .58

Tabel 4.18 Kontribusi Retribusi Jasa Usaha(2008-2012) ... .59

Tabel 4.19 Kontribusi Retribusi Perijinan Tertentu (2008-2012) ... .59

Tabel 4.20 Efektifitas Pajak Hotel (2008-2012) ... .59

(9)

xvi

Tabel 4.22 Efektifitas Pajak Hiburan (2008-2012) ... .60

Tabel 4.23 Efektifitas Pajak Reklame (2008-2012) ... .61

Tabel 4.24 Efektifitas Pajak Penerangan Jalan (2008-2012) ... .61

Tabel 4.25 Efektifitas Pajak Parkir (2008-2012) ... .61

Tabel 4.26 Efektifitas Retribusi Jasa Umum (2008-2012) ... .62

Tabel 4.27 Efektifitas Retribusi Jasa Usaha (2008-2012) ... .62

Tabel 4.28 Efektifitas Retribusi Perijinan Tertentu (2008-2012) ... .63

Tabel 4.29 Nilai Efektifitas Pajak Hotel (2008-2012) ... .64

Tabel 4.30 Nilai Efektifitas Pajak Restoran (2008-2012) ... .64

Tabel 4.31 Nilai Efektifitas Pajak Hiburan (2008-2012) ... .64

Tabel 4.32 Nilai Efektifitas Pajak Reklame (2008-2012) ... .64

Tabel 4.33 Nilai Efektifitas Pajak Penerangan Jalan (2008-2012) ... .65

Tabel 4.34 Nilai Efektifitas Pajak Parkir (2008-2012) ... .65

Tabel 4.35 Nilai Efektifitas Retribusi Jasa Umum (2008-2012) ... .65

Tabel 4.36 Nilai Efektifitas Retribusi Jasa Usaha (2008-2012) ... .65

(10)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang didalamnya terdapat banyak budaya, ras, etnis, bahasa dan juga agama yang beragam, karena itulah Indonesia disebut sebagai negara heterogen. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri

dari lebih dari 17.000 pulau dari Sabang sampai dengan Merauke, juga merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar ke empat di dunia yaitu sekitar 237 juta jiwa. Namun dengan keberagaman yang begitu banyak tersebut tidaklah menjadi alasan untuk

tercerai-berai. Hal tersebut dibuktikan dengan lahirnya sumpah pemuda dimana isi dari sumpah tersebut memiliki makna bahwa meskipun kita semua berbeda namun kita tetap

satu Indonesia.

Kita ketahui bersama bahwa Indonesia telah melalui masa-masa rezim kepemimpinan yang berbeda. Pertama yaitu orde lama yang dipimpin oleh salah satu

founding father negara kita yaitu Ir.Soekarno (1945 – 1968); kedua yaitu orde baru yang

dipimpin oleh Jenderal Soeharto (1966-1998) selama 32 tahun lamanya; ketiga yaitu

orde reformasi atau jaman reformasi dimana kala itu rakyat sudah merasa jenuh dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, sehingga pada bulan Mei tahun 1998 berakhirlah orde baru kepemimpinan Presiden Soeharto.

(12)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha tujuan agar rakyat bisa hidup lebih baik lagi ke depannya. Salah satu peraturannya

adalah UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian di revisi menjadi UU No.32 Tahun 2004 mengenai Pemerintahan Daerah. Pada era reformasi seperti sekarang ini timbul

keinginan dari daerah untuk menjalankan pemerintahannya secara mandiri demi kesejahteraan dan kemajuan daerahnya atau sering disebut dengan otonomi daerah. Timbulnya otonomi daerah, pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat perlu membuat

regulasi agar otonomi daerah bisa berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan negara kita yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Perubahan undang-undang tersebut

berdampak pada perubahan yang mendasar mengenai hubungan pusat dan daerah, khususnya dalam bidang administrasi pemerintahan maupun dalam bidang keuangan antar Pemerintah Pusat dan Daerah.

Dengan adanya penyerahan kewenangan atau otonomi dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah seperti diatur dalam UU No.33 Tahun 2004 mengenai Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikan kebebasan bagi

pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan daerahnya. Implikasinya yaitu pemerintah daerah berkewajiban untuk dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya

sendiri meski tidak bisa dipungkiri masih adanya bantuan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

Adapun arti dari daerah otonom yaitu kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak, berwenang dan berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik

(13)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, salah satu bagian

dari sumber pendapatan yaitu berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari:

1. Hasil pajak daerah; 2. Hasil retribusi daerah;

3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan;

4. Lain-lain pendapatan yang sah.

Poin-poin tersebut diharapkan dapat menjadi penyangga dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat menjadi indikator bagi tingkat kualitas otonomi daerah, dimana semakin banyak kebutuhan daerah yang

dibiayai oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka semakin tinggi pula tingkat kualitas otonomi daerah dan kemandirian daerah tersebut.

Pemerintah daerah yang baik adalah bilamana mereka dapat memberikan

pelayanan yang optimal kepada masyarakat (publik). Negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap warga negara dan penduduknya guna

(14)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Beberapa penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan mengenai kontribusi

retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah antara lain:

1. Penelitian Anita (2003) mengenai analisis kontribusi retribusi daerah dalam

menunjang pendapatan asli daerah studi kasus Dispenda Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis retribusi daerah yang ada di Bandar Lampung setiap tahunnya mengalami peningkatan namun

terjadi penurunan tingkat kontribusi dari retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2. Penelitian H. Mat Juri (2012) mengenai analisis kontribusi pajak daerah dan

retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Samarinda periode tahun 2006 sampai dengan 2010. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis

pajak daerah yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PAD adalah pajak penerangan jalan sedangkan dari jenis retribusi daerah adalah retribusi perijinan tertentu.

Peningkatan pendapatan aslli daerah merupakan salah satu bagian dari usaha

guna membiayai penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pemerintah daerah. Dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah, tidak hanya diraih dari sektor pajak daerah, dana perimbangan dan dana pinjaman saja namun juga dari sektor retribusi daerah yang

merupakan sektor yang sangat besar dan perlu untuk digali dan diperluas lagi pengelolaannya. Melihat potensi yang sangat besar dari pajak daerah dan retribusi

(15)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha yang memuaskan dalam hal pendapatan asli daerah, juga perlu pengawasan dalam

pelaksanaan kegiatan pemungutan guna menghindari penyalahgunaan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui sebesar

apakah kontribusi dari pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung, oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Kontribusi Pajak Daerah & Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli

Daerah”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung?

2. Bagaimana pengaruh retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota

Bandung?

3. Bagaimana pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan

asli daerah Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji & menganalisa pengaruh pajak daerah terhadap pendapatan

(16)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk menguji & menganalisa pengaruh retribusi daerah terhadap

pendapatan asli daerah Kota Bandung.

3. Untuk menguji & menganalisa pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah

terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi

semua pihak sebagai berikut: 1. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti mengenai kegiatan penerimaan pendapatan asli daerah dan

bagaimana kontribusi dari sumber-sumber pendapatan asli daerah tersebut

guna meningkatkan pendapatan asli daerah. Selain itu menjadi bahan acuan, juga sebagai tambahan referensi bagi peneliti berikutnya dalam melakukan

penelitian selanjutnya mengenai pajak daerah dan retribusi daerah. 2. Bagi praktisi bisnis dan instansi pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak

pemerintah daerah khususnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung untuk mengevaluasi kinerja mereka dengan melihat bagaimana kontribusi

(17)

74

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dan analisis lebih lanjut terhadap hasil penelitian dengan menggunakan alat analisis yang disebutkan di bab sebelumnya,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah secara parsial maupun simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah kota Bandung.

2. Kontribusi dari tiap-tiap jenis pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

kurun waktu tahun anggaran 2008-2012 cenderung fluktuatif. Kontribusi pajak daerah terbesar terhadap total penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diberikan

oleh pajak hotel di urutan pertama dan pajak penerangan jalan pada urutan kedua. Pajak hotel pada periode tahun anggaran 2008-2012 memberikan rata-rata kontribusi

sebesar 20,69% per tahunnya. Sedangkan untuk pajak penerangan jalan memberikan kontribusi sebesar 18,71% per tahunnya. Kemudian sumber-sumber pajak daerah lainnya memberikan kontribusi yang relatif sedang.

3. Kontribusi dari tiap-tiap jenis retribusi daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) kurun waktu tahun anggaran 2008-2012 cenderung fluktuatif. Kontribusi

(18)

Bab V Simpulan dan Saran 75

Universitas Kristen Maranatha tertentu pada urutan kedua. Retribusi jasa umum pada periode tahun anggaran

2008-2012 memberikan rata-rata kontribusi sebesar 10% per tahunnya. Sedangkan untuk retribusi perijinan tertentu hanya memberikan rata-rata kontribusi sebesar 6,25% per

tahunnya. Kemudian sisanya yaitu retribusi jasa usaha hanya memberikan kontribusi rata-rata sebesar 3,26% per tahunnya.

4. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung terus meningkat secara

signifikan dalam kurun waktu tahun anggaran 2008-2012. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar

Rp 213.459.234.013,- dan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp 1.001.806.364.114,-. Namun jika dilihat dari tingkat efektifitasnya ternyata tingkat efektifitas yang paling baik pada tahun 2011 yaitu sebesar 111,69%

sedangkan yang memiliki tingkat efektifitas terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 103,11%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan penerimaan

pendapatan daerah khususnya di kota Bandung di masa yang akan datang, serta bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti hal yang serupa yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung

a. Diharapkan kepada seluruh jajaran dan staf Dinas Pendapatan Daerah Kota

(19)

Bab V Simpulan dan Saran 76

Universitas Kristen Maranatha daerah kepada seluruh lapisan masyarakat baik itu warga, usahawan, pengusaha

industri, pengusaha hiburan, pengelola lahan parkir dan pengusaha-pengusaha lainnya guna dapat membantu meningkatkan penermaan pajak daerah serta

retribusi daerah khususnya untuk pajak daerah yaitu pajak hiburan dan pajak parkir serta untuk retribusi daerah yaitu retribusi jasa usaha dan retribusi perijinan tertentu dimana bisa dilihat bahwa kontribusinya masih relatif kecil

dibandingkan dengan yang lain.

b. Perlu adanya peningkatan kualitas, koordinasi serta pendayagunaan dari aparatur

terkait dalam hal pendataan dan penagihan untuk menghindari kebocoran penerimaan baik itu dari pajak daerah maupun retribusi daerah di kota Bandung karena seperti diketahui potensi dari pajak daerah di kota Bandung sangat besar

sehingga perlu di optimalkan untuk ke depannya. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan data-data terbaru

(ter-update) hingga tahun 2013 atau jika ada tarif-tarif baru yang belum diimplementasikan sebelumnya.

b. Dalam penelitian ini hanya diambil secara garis besar atau secara umum yaitu

dari sektor pajak daerah secara keseluruhan serta retribusi daerah secara keseluruhan, untuk penelitian selanjutnya bisa dipersempit lagi untuk mengetahui

(20)

77

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariatif dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hartono, Jogiyanto. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis:Salah Kaprah Dan Pengalaman-Pengalaman. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Juri, Mat. 2012. Analisis Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Samarinda, Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol.8 No.1. Mardiasmo. 2011. Perpajakan, Edisi Revisi. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Pahala, Marihot. 2010. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Berdasarkan UU No.28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 Mengenai Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan, Teori dan Kasus. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Riduansyah, Mohammad. 2003. Kontribusi Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Guna Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Kasus Pemkot Bogor), Makara Sosial Humaniora, Vol. 7 No.2.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung. Suliyanto. 2007. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Supardi. 2008. Kontribusi Pendapatan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bantul, Akmenika UPY, Vol.2.

Undang-Undang No.16 Tahun 2009 Mengenai Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang No.28 Tahun 2009 Mengenai Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Referensi

Dokumen terkait

Dosen adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh Ketua setelah mendapat persetujuan Yayasan Lembaga Pendidikan Masyarakat Indonsia (YLPMI) dengan

Berdasarkan uraian perancangan sistem informasi pembelajaran jarak jauh materi komputer berbasis web ini dapat diambil kesimpulan yaitu : pembelajaran jarak jauh (praktek)

bahwa pengaturan pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon tenaga kerja Indonesia di luar negeri sebagaimana dimaksud dalam huruf a, merupakan norma, standar,

1) Berorientasi pada tujuan pembelajaran merupakan komponen yang utama. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari

Dari data nilai angket yang diperoleh dari kelas eksperimen dapat diketahui hasil persentase respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran discovery learning

Mengacu pada salah satu sumber daya sekolah dan madrasah (meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum atau program pendidikan,

Giving question and getting answer atau memberi pertanyaan dan menerima jawaban merupakan salah satu cara guru untuk mengetahui taraf penguasaan siswa dalam suatu

[r]