vii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This research was conducted at Laundry XYZ which is a service business. The purpose of this research is to calculate the break-even point to be attained at Laundry XYZ in units and rupiah during the period of January to October 2012. The data were taken from literature study, observation, and interviews. The methods used by the author in classifying costs cover interviewing the management of Laundry XYZ and using regression analysis method. If there is a difference between the two results, the author will further analyze these costs by using the criteria of economic plausibility. Based on the calculation of Break-Even Point (BEP) analysis, Laundry XYZ will reach break even in unit that is at the point of 11.918 kg and in rupiah is Rp 53,631,000.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada Laundry XYZ yang bergerak di bidang jasa. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung titik impas yang harus dicapai Laundry XYZ dalam unit dan rupiah pada periode Januari sampai dengan Oktober 2012. Data yang digunakan berasal dari hasil studi pustaka, observasi, dan wawancara. Metode yang digunakan oleh penulis dalam mengklasifikasikan biaya yaitu dengan mewawancarai pihak manajemen Laundry XYZ dan menggunakan metode analisis regresi. Jika terdapat perbedaan antara kedua hasil tersebut, maka penulis menganalisa lebih lanjut lagi biaya tersebut dengan menggunakan kriteria economic plausibility. Berdasarkan hasil perhitungan analisis titik impas (BEP), Laundry XYZ akan mencapai titik impas dalam unit yaitu pada titik 11,918 kg dan dalam rupiah adalah sebesar Rp 53,631,000.
ix
2.3.1. Biaya Variabel (Variabel Cost)...………...12
2.3.2. Biaya Tetap (Fixed Cost)...………...………15
2.3.3. Biaya Semivariabel/Campuran (Mixed Cost)...17
2.4. Pengertian Volume (Volume)………...22
2.5. Pengertian Laba (Profit)………..……22
2.6. Analisis Cost-Volume-Profit (CVP)..………...23
2.6.1. Analisis Titik Impas (BEP Analysis).…...………...24
2.6.2. Perhitungan Titik Impas/BEP.………...………...25
2.6.3. Margin of Safety (Margin Keamanan).……….……...28
Daftar Isi
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian...30
3.2. Metode Penelitian………30
3.2.1. Metode Pengumpulan Data………...31
3.2.2. Metode Analisis Data………33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan………...41
4.2. Sejarah Singkat Perusahaan………...41
4.3. Hasil Penelitian………42
4.3.1. Data Hasil Penelitian………42
4.3.1.1. Pendapatan pada Laundry XYZ……….………..42
4.3.1.2. Biaya pada Laundry XYZ………..………..42
4.3.1.3. Laporan Laba Rugi pada Laundry XYZ………….….45
4.3.2. Pengklasifikasian Biaya pada Laundry XYZ………….……..46
4.3.3. Cost Volume Profit Analysis………...92
4.3.3.1. Margin Kontribusi (Contribution Margin)…………...93
4.3.3.2. Breakeven Point Analysis……...………..93
4.3.3.3. Margin of Safety (Margin Keamanan)………..95
4.3.4. Analisis Target Laba………...96
4.4. Pembahasan………..………..….97
4.4.1. Margin Kontribusi (Contribution Margin)...………...…..97
4.4.2. Breakeven Point Analysis......…………...……..98
4.4.3. Margin of Safety (Margin Keamanan)......………..………..99
4.4.4. Analisis Target Laba………...………..99
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan………...……….100
5.2. Saran………..………101
DAFTAR PUSTAKA
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada zaman era globalisasi saat ini, dunia usaha telah berkembang dengan pesat
seiring dengan kemampuan dalam mengelola usaha. Perkembangan yang pesat tersebut
membuat dunia usaha penuh dengan tantangan dan rintangan yang mengharuskan setiap
perusahaan secara tidak langsung harus turut serta dalam perkembangan tersebut. Hal ini
membuat persaingan bisnis akan semakin sulit, terutama bagi perekonomian negara kita
yang masih terus dilanda krisis sampai sekarang. Persaingan inilah yang memicu suatu
perusahaan untuk mengelola usahanya dengan lebih efisien dan efektif agar dapat terus
berlanjut (going concern) di tengah persaingan yang ada saat ini.
Jika suatu perusahaan dapat mempertahankan perusahaannya maka perusahaan
tersebut dapat dikatakan berhasil untuk terus berlanjut dan bersaing. Agar suatu
perusahaan dapat tetap going concern, maka diperlukan penanganan dan pengelolaan
yang baik. Penanganan dan pengelolaan yang baik tersebut dapat dilakukan oleh
manajemen yang baik pula.
Secara umum, sebagian besar perusahaan yang didirikan berorientasi pada laba
atau keuntungan yang tinggi. Di samping itu, biasanya laba akan dijadikan sebagai
2 Bab I Pendahuluan
manajemen dituntut untuk menghasilkan laba yang optimal untuk kelanjutan
perkembangan perusahaan tersebut. Seorang manager dalam suatu perusahaan
seharusnya dapat berpikir kritis dan logis dalam setiap keputusan yang akan diambil
agar berdampak positif pada keberlangsungan dan perkembangan perusahaan tersebut.
Kemampuan untuk berpikir kritis dan logis inilah yang dapat membuat perusahaan dapat
bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis yang selalu meningkat menjadi semakin
ketat.
Disamping itu, dalam hal mengambil keputusan, manager harus
mempertimbangkan, menganilisis dan menilai segala aspek yang ada, supaya kelak
keputusan yang diambil tersebut akan menghasilkan hasil yang optimal untuk
perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalam perusahaan tersebut. Untuk
mendapatkan sebuah keputusan yang baik, manager memerlukan suatu pedoman berupa
perencanaan yang berisikan langkah-langkah yang akan dan harus ditempuh perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Perencanaan dapat berupa alat ukur dan evaluasi atas hasil
yang sesungguhnya.
Perencanaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan.
Oleh karena itu, manager harus membuat perencanaan yang baik karena dengan
perencanaan yang baik semua kegiatan perusahaan akan diarahkan untuk mencapai
tujuan yang telah direncanakan.
Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba yang diperoleh. Sejauh
yang kita lihat, laba diperoleh dari selisih antara total pendapatan yang diperoleh (hasil
Universitas Kristen Maranatha 3 Bab I Pendahuluan
bergantung pada besar penjualan yang diterima dan besar biaya yang dikeluarkan. Dapat
disimpulkan bahwa perencanaan laba dipengaruhi oleh perencanaan penjualan dan
perencanaan biaya. Untuk membuat perencanaan laba yang baik, maka diperlukan alat
bantu berupa analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP analysis).
Menurut Hansen dan Mowen (2006:274): “Analisis cost-volume-profit merupakan alat yang berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan”. Oleh karena analisis
biaya-volume-laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual,
dan harga, maka semua informasi keuangan perusahaan terkandung didalamnya.
Analisis CVP dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan
cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan dan membantu
mencari solusinya.
Salah satu elemen dari analisis cost-volume-profit adalah analisis titik impas
(break even point analysis). Menurut Horngren (2011:75): “Titik impas (break even
point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol”. Manager tertarik menggunakan analisis titik impas karena ingin
menghindari rugi operasi (operating loss). Titik impas menjelaskan berapa banyak
output harus terjual agar tidak menanggung rugi operasi. Oleh karena itu, analisis titik
impas merupakan alat yang efektif dalam menyajikan informasi manajemen untuk
keperluan perencanaan laba sehingga manager dapat memilih berbagai usulan kegiatan
yang akan memberikan kontribusi terbesar terhadap perencanaan laba di masa yang akan
4 Bab I Pendahuluan
Laundry XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, khususnya jasa
laundry. Jasa yang ditawarkan oleh Laundry XYZ kepada konsumen berupa menyuci
regular dan express, menyetrika, dan delivery laundry yang sudah selesai dicuci. Laundry XYZ didirikan pada akhir tahun 2009, berhubung karena perusahaan ini baru
berjalan hampir 3 tahun, jadi perusahaan ini belum memiliki sistem manajemen yang
dapat menentukan jumlah cucian yang harus dicapai agar mencapai target laba yang
diinginkan. Hal ini dikarenakan Laundry XYZ belum memiliki alat bantu khusus untuk
menentukan jumlah cucian yang harus dicapai agar target laba pada periode berikutnya
dapat dicapai.
Jumlah cucian di Laundry XYZ setiap bulannya dapat mengalami peningkatan dan
penurunan. Laundry XYZ selama ini belum menerapkan analisa perhitungan
biaya-volume-laba. Hal ini menyebabkan Laundry XYZ tidak mengetahui besar volume cucian
yang harus dicapai agar Laundry XYZ berada dalam titik impas maupun untuk mencapai
target laba yang diinginkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik dan ingin mengkaji lebih jauh
lagi dengan mengadakan penelitian mengenai analisis biaya-volume-laba dengan judul
“Analisis Titik Impas (BEP) untuk Perencanaan Laba Jangka Pendek pada
Laundry XYZ”.
1.2.Perumusan Masalah
Analisis titik impas (BEP) bermanfaat untuk mengetahui pada volume (jumlah)
Universitas Kristen Maranatha 5 Bab I Pendahuluan
dan tidak pula memperoleh laba baik dalam jumlah produk (kuantitas) maupun dalam
rupiah. Berhubung karena Laundry XYZ belum mengetahui volume cucian dan besar
rupiah yang harus dicapai agar berada dalam titik impas, maka penulis mengambil
beberapa rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut:
1. Berapakah titik impas (BEP) yang harus dicapai Laundry XYZ dalam unit/volume
cucian?
2. Berapakah titik impas (BEP) yang harus dicapai Laundry XYZ dalam rupiah?
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menghitung besar titik impas (BEP) yang harus dicapai Laundry XYZ dalam
unit/volume cucian.
2. Untuk menghitung besar titik impas (BEP) yang harus dicapai Laundry XYZ dalam
rupiah.
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
a. Bagi perusahaan.
Diharapkan dari hasil penelitian ini sedikit banyak bisa memberikan kontribusi
pemikiran yang selanjutnya dapat membantu manajemen dalam perencanaan laba di
masa yang akan datang.
6 Bab I Pendahuluan
Sebagai wadah yang tepat dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama berada di
bangku kuliah, terutama kaitannya dengan cost-volume-profit dan analisis titik
impas (BEP). Sehingga memperoleh gambaran yang jelas sejauh mana tercapainya
keselarasan antara pengetahuan secara teoritis dengan praktiknya.
c. Bagi pembaca umumnya.
100
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.Simpulan
Berdasarkan uraian dari pembahasan atas masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis menarik beberapa simpulan bahwa:
1. Dari hasil pengklasifikasian biaya yang dilakukan pada Laundry XYZ, persamaan
biaya yang digunakan adalah Y = 53,624,610 + 0.194X.
2. Besar margin kontribusi Laundry XYZ adalah 100% atau sebesar Rp 114,346,069.
Laundry XYZ tidak mengalami kerugian karena margin kontribusi tersebut mampu
menutupi biaya tetap Laundry XYZ sebesar Rp 53,624,610, sehingga memperoleh
laba sebesar Rp 60,721,459.
3. Titik impas (BEP) Laundry XYZ tercapai pada volume cucian sebesar 11,918 kg
dengan nilai penjualan sebesar Rp 53,631,000. Apabila Laundry XYZ ingin
mendapatkan laba maka Laundry XYZ harus mencapai volume cucian di atas
11,918 kg sedangkan apabila kurang dari itu maka Laundry XYZ akan menderita
kerugian.
4. Besar margin of safety Laundry XYZ adalah Rp 60,720,000 atau 53.10%, artinya
volume cucian Laundry XYZ boleh turun hingga Rp 60,720,000 atau 53.10%
101 Bab V Simpulan dan Saran
turun lebih dari Rp 60,720,000 atau 53.10%, maka Laundry XYZ akan menderita
kerugian.
5.2.Saran
Dalam perencanaan laba, Laundry XYZ sebaiknya menggunakan perhitungan
biaya tetap dan biaya variabel untuk mengetahui berapa tingkat break even point,
margin of safety, contribution margin, volume cucian yang harus dicapai jika ingin mencapai target laba yang telah ditentukan, pendapatan dan laba yang terjadi pada
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Bastian. Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., Brewer, Peter C. 2006. Akuntansi Manjerial (alih bahasa: A. Totok Budi Santoso). Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
Hansen, Don R., Marryanne M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen: Buku 1, Penerjemah: Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Edisi 7, Salemba Empat. Jakarta.
Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, George Foster. 2011. Akuntansi Biaya: Dengan Penekanan Manajerial (alih bahasa: P. A. Lestari, S.E.), Edisi keduabelas, Erlangga. Jakarta.
Indriantoro, Nur. Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Mulyadi. 2010. Akuntansi biaya, Edisi kelima, UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Polimeni, Ralph S., James A. Cashin. 1991. Cost Accounting. McGraw Hill. New York.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis: Buku 2, Edisi 4, Salemba Empat. Jakarta.