• Tidak ada hasil yang ditemukan

Musuh dalam Diriku. Copyright momentum.or.id. Pembicaraan Terus Terang mengenai Kuasa dan Kekalahan Dosa. Penerbit Momentum 2004

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Musuh dalam Diriku. Copyright momentum.or.id. Pembicaraan Terus Terang mengenai Kuasa dan Kekalahan Dosa. Penerbit Momentum 2004"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Musuh 

dalam

 Diriku 

P e m b i c a r a a n T e r u s T e r a n g m e n g e n a i K u a s a d a n K e k a l a h a n D o s a    

◦ 

   

K r i s L u n d g a a r d

          P e n e r b i t M o m e n t u m 2 0 0 4

(2)

Musuh dalam Diriku

(The Enemy Within)

Oleh: Kris Lundgaard

Penerjemah: Rosana Palatehan

Editor: Irwan Tjulianto dan Ricardo A. Sopacua Pengoreksi: Irenaeus Herwindo

Tata Letak: Djeffry

Desain Sampul: Ricky Setiawan Editor Umum: Solomon Yo

© 1998 by Kris Lundgaard

All rights reserved. No parts of this book may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means – electronic, mechanical, photocopy, recording, or otherwise – expect for brief quota-tions for the purpose of review or comment, without prior permission of the publisher, P&R Publishing Company, P.O. Box 817, Phillipsburg, New Jersey 08865-0817

Hak cipta terbitan bahasa Indonesia pada

Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature)

Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia.

Copyright © 2003

Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail: momentum-cl@indo.net.id

Perpustakaan LRII: Katalog dalam Terbitan (KDT)

Lundgaard, Kris, 1958 -

Musuh dalam diriku: pembicaraan terus terang mengenai kuasa dan kekalahan dosa/Kris Lundgaard, terj. Rosana Palatehan – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2004.

xx + 176 hlm.; 14 cm. ISBN 979-8131-88-6 1. Dosa

2004 241’.3 – dc21

Cetakan pertama: Juni 2004

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuh-an nonkomersial dengkebutuh-an jumlah tidak sampai satu bab.

(3)

1

Daftar Isi

Prakata Penerbit     xiii  Kata Pengantar      xv  Ucapan Terima Kasih      xix  Bagian Pertama:   Kuasa Dosa: Apakah Itu?      1  1. Iblis di Sisiku     3  2. Kepanjangan Tangan Hukum      17  3. Rumah Berhantu      27  4. Perbedaan yang Tak Terselaraskan      39  Bagian Kedua:  Kuasa Dosa: Cara Ia Bekerja      49  5. Tipu Muslihat Iblis      51  6. Terbawa Arus      63  7. Tidak Ada Pikiran yang Kosong      73  Ekskursus: Mengasihi Allah dengan Segenap Akal Budimu   85  8. Terkait      99  9. Buah Kejahatan     111 

(4)

Musuh dalam Diriku  xii    Bagian Ketiga:   Kuasa Dosa: Apa yang Ia Kerjakan?     125  10. Terpeleset ‐ Terjerumus Makin Jauh      127  Bagian Keempat:   Memaku Tutup Peti Mati Dosa      145  11. Pencangkokan Tulang Sumsum      147  12. Damai Sejahtera yang Tidak Mudah       155  13. Iman yang Mematikan       165 

(5)

Kata Pengantar

ika  Tuhan  telah  menebus  dosaku,  dan  memberikan  Roh Kudus untuk menyucikan dan memberikan ke‐ kuatan  untuk  melawan  dosa,  mengapa  saya  tetap  ber‐ dosa? Pertanyaan ini telah menghantui saya sepanjang ke‐ hidupan iman saya. Dalam saat‐saat terendah dalam kehi‐ dupan  saya,  ia  telah  membawa  keputusasaan  ini;  ia  bah‐ kan  telah  memberikan  kegelapan  pada  saat‐saat  terbaha‐ gia dalam hidup saya. 

J

Pada akhir musim panas tahun 1996 saya menemukan  sesuatu  yang  sangat  membantu,  sesuatu  yang  memberi‐ kan  harapan  kepada  saya.  Nama  John  Owen  telah  sering  kali muncul selama bertahun‐tahun, terutama ketika saya  membaca  buku  J.I.  Packer.1  Saya  menjauhi  Owen  karena 

berdasarkan pengalaman membaca buku‐bukunya selama  di seminari, buku‐bukunya sulit dimengerti. Tetapi ketika 

(6)

Musuh dalam Diriku  xvi 

 

ketidakberdayaan saya untuk menguduskan diri dari dosa  menjadi  sangat  jelas,  setiap  halangan  untuk  membaca  John Owen menjadi tak berarti, dan saya mengambil buku  saya  yang  berdebu  The  Nature,  Power,  Deceit,  and 

Prevalency of the Remainders of Indwelling Sin in Believers.2 

Dalam  beberapa  minggu  berikutnya  saya  berjuang,  berusaha membaca buku Owen yang penuh dengan kosa‐ kata  kuno  dan  tata  bahasa  yang  rumit,  dan  memerlukan  waktu  satu  jam  untuk  membaca  delapan  hingga  sepuluh  halaman.  Saya  membaca  setiap  kalimat  dua,  tiga  atau  empat kali, mencari dalam  setiap referensi Alkitab, mem‐ buka  kamus  saya  untuk  mencari  kata  “penolakan”  dan  “ketidaksengajaan,” dan menggarisbawahi 80 persen dari  apa  yang  saya  baca.  Bagi  pikiran  saya,  ini  adalah  ibarat  menggali tambang dengan kapak lancip. Akan tetapi saya  menemukan  emas  sepanjang  jalan  –  tidak  hanya  segeng‐ gam debu emas, tetapi segunung penuh. 

Emas  yang  saya  temukan  adalah  pengharapan,  pem‐ baruan kasih saya kepada Kristus, pendekatan pada kesu‐ cian melalui iman dalam diri‐Nya. Selama proses ini, saya  merasa  jijik  akan  dosa  saya,  tetapi  pada  saat  yang  sama  merasakan  penghiburan  dari  keselamatan  melalui  salib.  Setelah menghabiskan Indwelling Sin, saya langsung mene‐ ruskan membaca The Mortification of Sin. Pada saat itu, se‐ luruh  cara  pandang  saya  tentang  kekudusan  telah  beru‐ 2 John Owen, Works, ed. William Goold (Edinburgh: Johnstone and 

Hunter, 1850‐53). Indwelling Sin dan The Mortification of Sin terdapat di  dalam  volume  6.  Enam  belas  volume  dari  edisi  Goold  dicetak  ulang  secara fotografis oleh The Banner of Truth Trust, 1965‐68. 

(7)

Kata Pengantar  xvii 

bah, dan saya percaya bahwa dengan anugerah Allah, de‐ ngan  memandang  wajah  Kristus  untuk  melihat  kemulia‐ an‐Nya,  saya  dapat  melawan  dosa  sampai  mencucurkan  darah (Ibrani 12:1‐4). 

Hati saya terdorong untuk membagikan pengharapan  ini.  Berulang  kali  dalam  pembicaraan  kelompok  tumbuh  bersama ataupun pemuridan saya mendengar pertanyaan  yang  pernah  membayangi  hati  saya  dilontarkan  oleh  re‐ kan saya (Mengapa saya masih berdosa?). Saya tahu peng‐ uraian  John  Owen  atas  kebenaran  Alkitab  adalah  yang  perlu  kita  dengarkan.  Akan  tetapi  saya  juga  mengerti  ti‐ dak  banyak  orang  yang  bersedia  untuk  bersusah  payah  mencoba memahami prosanya, sekalipun telah saya reko‐ mendasikan  dengan  menggebu‐gebu.  Perjalanan  kembali  ke  abad  ke‐17  terlalu  jauh.  Karena  itu  saya  memutuskan  untuk membawa karya Owen ke abad ke‐21. 

Saya  menculik  Owen.  Secara  paksa  saya  menjadikan‐ nya  pengarang  pendamping  saya,  dan  bersama‐sama  kami menulis sebuah buku baru. Ia memberikan keterang‐ an, garis besar, argumentasi, dan ilustrasinya yang sangat  berharga,  dan  sebagai  gantinya  saya  menceritakan  kepa‐ danya  tentang  pencangkokan  tulang  sumsum  dan  paku  ulir  dan  mencoba  membawa  pengertiannya  yang  menda‐ lam  akan  Alkitab  ke  dunia  kita.  Saya  tidak  sekadar  me‐ ringkas  bukunya,  seperti  yang  dilakukan  oleh  pengarang 

(8)

Musuh dalam Diriku  xviii 

 

lainnya.3  Karena  itu,  siapa  pun  yang  mengenal  karyanya 

akan melihat rohnya di dalam karya saya.  Sasaran saya mungkin dapat diungkapkan dalam satu  kalimat yang terdapat di bagian akhir dari kata pengantar  Owen dalam buku The Mortification of Sin:  Saya berharap saya bisa dengan tulus memiliki hati yang  kerinduan terdalamnya hanyalah Allah semata, dan ran‐ cangan utama dari hidup saya, di tempat di mana provi‐ densi  Allah  yang  baik  telah  menempatkan  saya,  adalah  bahwa mortifikasi dan kekudusan universal dapat dipro‐ mosikan dalam hati saya sendiri maupun dalam hati dan  kehidupan  orang  lain,  demi  kemuliaan  Allah;  agar  de‐ ngan  demikian  Injil  Tuhan  dan  Juruselamat  kita  Yesus  Kristus  bisa  dipuji  di  dalam  segala  hal;  untuk  mencapai  tujuan tersebut, jika bahasan singkat ini … bisa berman‐ faat  bagi  orang‐orang  kudus,  itu  merupakan  jawaban  atas  doa‐doa  yang  lemah  yang  telah  dinaikkan  oleh  pe‐ ngarang yang tidak berharga ini."  Kris Lundgaard           

3  Secara  khusus  saya  menghargai  dan  merekomendasikan  buku 

R.J.K.  Law,  The  Glory  of  Christ  (Edinburgh:  Banner,  1994)  dan 

Referensi

Dokumen terkait

“Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, argumentasi, serta interprestasi untuk memperoleh

Dengan menggunakan model tersebut diperoleh variabel yang signifikan terhadap TPAK perempuan Jawa Timur adalah TPAK laki-laki, persentase penduduk miskin, PDRB perkapita, UMK,

Sudiadnyana, Eka, Yudha dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

Dengan adanya pembelian barang yang tinggi sehingga harus adanya pengendalian internal yang baik di dalam Hotel Shangri-La Surabaya khususnya dalam siklus

Demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (Ha) 1 diterima dan (Ha) 2 ditolak, atau dengan kata lain Ha (1) : Ada Hubungan Menonton Tayangan FTV Sinema Wajah

Hasil studi ini mengkonfirmasi hasil studi Suprapti, dkk (2007) yang menyatakan bahwa kualitas jasa berpengaruh pada niat pemakaian ulang pelanggannya. Secara lebih

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 25 November 2013 dengan melakukan observasi kepada 5 perawat instalasi rawat inap kelas utama dan 5 perawat instalasi rawat inap kelas