• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGATURAN TATA LETAK KABEL DAN PIPA (SUBMARINE CABLES AND PIPELINES) DI LANDAS KONTINEN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENJAGA KEDAULATAN WILAYAH NEGARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGATURAN TATA LETAK KABEL DAN PIPA (SUBMARINE CABLES AND PIPELINES) DI LANDAS KONTINEN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENJAGA KEDAULATAN WILAYAH NEGARA."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGATURAN TATA LETAK KABEL DAN PIPA

(

SUBMARINE CABLES AND PIPELINES

) DI LANDAS

KONTINEN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENJAGA

KEDAULATAN WILAYAH NEGARA

ANAK AGUNG GEDE SERIDALEM

NIM. 1203005040

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

SKRIPSI

PENGATURAN TATA LETAK KABEL DAN PIPA

(

SUBMARINE CABLES AND PIPELINES

) DI LANDAS

KONTINEN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENJAGA

KEDAULATAN WILAYAH NEGARA

ANAK AGUNG GEDE SERIDALEM

NIM. 1203005040

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(7)

PENGATURAN TATA LETAK KABEL DAN PIPA

(

SUBMARINE CABLES AND PIPELINES

) DI LANDAS

KONTINEN SEBAGAI UPAYA UNTUK MENJAGA

KEDAULATAN WILAYAH NEGARA

Skripsi ini dibuat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

ANAK AGUNG GEDE SERIDALEM

NIM. 1203005040

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

(8)
(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

atau Tuhan Yang Maha Esa, atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya, Karya

Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

Adapun judul Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini adalah

PENGATURAN TATA LETAK KABEL DAN PIPA (SUBMARINE

CABLES AND PIPELINES) DI LANDAS KONTINEN SEBAGAI UPAYA

UNTUK MENJAGA KEDAULATAN WILAYAH NEGARA”. Karya

Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini diajukan sebagai kewajiban dalam rangka

memperoleh gelar Sarjana Hukum di Universitas Udayana, penulis juga merasa

bangga dan bahagia karena melalui skripsi ini penulis dapat memberikan sebuah

karya tulis bagi seluruh civitas academica Universitas Udayana.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Ilmiah/Penulisan

Hukum/Skripsi ini tidak sedikit hambatan yang dialami dan tidak akan berhasil

dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun

tidak langsung. Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya atas bantuan materiil dan non-materiil.

Oleh karenanya dengan kerendahan hati ijinkan penulis menyampaikan

ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

(11)

2. Bapak Dr. Gde Made Swardhana, S.H., M.H., Pembantu Dekan I Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, S.H., M.H., Pembantu Dekan II Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

4. Bapak Dr. I Gede Yusa, S.H., M.H., Pembantu Dekan III Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

5. Bapak Ida Bagus Erwin Ranawijaya SH., MH, Ketua Bagian Hukum

Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran, dukungan dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan ini.

6. Bapak Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, SH., MHum., Dosen Pembimbing I

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan,

saran, semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan

ini.

7. Bapak Made Mahartayasa, SH., MH., Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan, pengarahan,

saran, semangat, dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan ini.

8. Ibu Ni Made Ari Yuliartini Griadhi, SH.,M.H., Pembimbing Akademik yang

telah membimbing penulis dari awal kuliah di Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

(12)

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah

menuntun dan memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh

pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

10. Dewan Penguji Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menguji

skripsi ini.

11. Bapak dan Ibu Staff Laboratorium, perpustakaan, dan tata usaha yang telah

memberikan bantuan selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

12. Kepada keluarga penulis Ayah Anak Agung Gde Oka, Ibu Desak Made

Seriati dan Adik Anak Agung Gede Agung terimakasih atas doa, dorongan

morilnya selama penulis mengikuti pendidikan. Terimakasih atas kesabaran,

pengorbanan, dukungan, perhatian, yang terus menemani serta memberikan

semangat kepada penulis dari awal mengikuti pendidikan dasar sampai

sekarang dapat menyelesaikan studi Program Sarjana di Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

13. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan penulis yang tidak bisa penulis

sebutkan namannya satu persatu serta rekan-rekan Fakultas Hukum

Universitas Udayana Angkatan 2012 yang telah menemani mulai dari awal

kuliah hingga menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana ini.

Semoga mereka yang telah mendoakan, memberikan arahan, bantuan dan

dukungan kepada penulis, mendapatkan imbalan dan kemudahan dalam setiap

langkah dari Ida Shang Hyang Widhi Wasa.

Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan

Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini. Dengan kerendahan hati, penulis

(13)

menghargai dan menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik sebagai bahan bacaan maupun untuk

pengetahuan bagi yang memerlukan.

Denpasar, 16 Juli 2016

Penulis,

(14)
(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN PRASYARATAN GELAR SARJANA HUKUM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ... iii

(16)

1.7.2. Prinsip Common Consent ... 11

2.2.2. Kewenangan Negara di landas Kontinennya ... 33

(17)

BAB III PENGATURAN MENGENAI SUBMARINE CABLES AND

PIPELINES BERDASARKAN HUKUM LAUT

INTERNASIONAL

3.1. Pengaturan Mengenai Submarine Cables and Pipelines di

dalam Konvensi Jenewa tahun 1958 ... 40

3.1.1. Kewenangan Negara Pantai Berhubungan dengan

Pemasangan Kabel dan Pipa di Landas

Kontinennya dalam Konvensi Jenewa tahun

1958 ... 43

3.1.2. Kewenangan Negara berhubungan dengan

Pemasangan Kabel dan Pipa di Landas Kontinen

Negara Pantai Lain dalam Konvensi Jenewa tahun

1958 ... 44

3.2. Pengaturan Mengenai Submarine Cables and Pipelines di

dalam UNCLOS ... 44

3.2.1. Kewenangan Negara Pantai Berhubungan dengan

Pemasangan Kabel dan Pipa di Landas

Kontinennya Berdasarkan UNCLOS ... 48

3.2.2. Kewenangan Negara Berhubungan dengan

Pemasangan Kabel dan Pipa di Landas Kontinen

Negara Pantai Lainnya Berdasarkan UNCLOS ... 49

3.3. Pengaturan Mengenai Submarine Cables and Pipelines di

dalam Hukum Positif di Indonesia (Undang-Undang No.

(18)

17 Tahun 1985 Tentang Pengesahan United Nations

Convention On The Law of The Sea) ... 50

3.3.1. Hak dan Kewajiban Negara Indonesia

Berhubungan dengan Pemasangan Kabel dan Pipa

di Landas Kontinennya Sendiri ... 52

4.1.1. Pengertian Kedaulatan Negara dan Ruang Lingkup

Kedaulatan Negara ... 65

4.1.2. Teori-teori yang Berkaitan dengan Kedaulatan

Negara di Laut ... 67

4.1.3. Pentingnya Mengetahui Kewenangan Negara

Dalam Menjaga Kedaulatan Negara di Laut ... 73

(19)

4.2. Kewenangan Pemerintah Indonesia dalam Pemasangan

Indonesa Berdasarkan UNCLOS ... 77

4.2.2. Kewenangan Pemerintah Indonesia dalam

Pemasangan Kabel dan Pipa yang dipasang Oleh

Negara Lain di Landas Kontinen Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 1985

Tentang Pengesahan United Nations Convention

on the Law Of the Sea ... 81

4.3. Kewenangan Pemerintah Indonesia Untuk Menolak

Pemasangan Kabel dan Pipa yang Akan dilakukan Oleh

Negara Lain di Landas Kontinen Indonesia ... 83

4.3.1. Kewenangan Pemerintah Indonesia dalam Menolak

Pemasangan Kabel dan Pipa yang Akan dilakukan

Oleh Negara Lain di Atas Landas Kontinen

Indonesia berdasarkan Analisis dari Teori

Kedaulatan Negara ... 84

(20)

4.3.2. Kewenangan Pemerintah Indonesia dalam Menolak

Pemasangan Kabel dan Pipa yang Akan dilakukan

Oleh Negara Lain di Atas Landas Kontinen

Indonesia Berdasarkan Analisis dari Pendekatan

Histori (Historical Aproach) ... 85

4.4. Tinjauan Komprehensif ... 87

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan ... 93

5.2. Saran ... 94

DAFTAR BACAAN

(21)

ABSTRAK

PENGATURAN TATA LETAK KABEL DAN PIPA (SUBMARINE

CABLES AND PIPELINES) DI LANDAS KONTINEN SEBAGAI UPAYA

UNTUK MENJAGA KEDAULATAN WILAYAH NEGARA

Pemasangan kabel oleh Trident Subsea Cable, yang merupakan perusahaan asal Australia, untuk menghubungkan Pert, Australia dengan Singapura yang alur pemasangannya melewati wilayah Indonesia bisa jadi merugikan Kedaulatan Indonesia. Hal ini dikarenakan kemungkinan akan terjadinya penyadapan lewat kabel fiber optik tersebut oleh Australia dan juga kerusakan ekosistem laut akibat peletakan kabel yang tidak sesuai dengan tempatnya ataupun kebocoran pipa. Oleh karena itu menjadi pertanyaan mengenai bagaimanakah kewenangan pemerintah Indonesia dalam hal ini.

Tulisan ini merupakan penelitian hukum normatif yang menganalisis instrumen hukum internasional khususnya hukum laut internasional dan peraturan perundang-undangan lainnya serta literatur yang terkait dengan hukum laut. Tulisan ini menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute

approach), historis (historical approach) dan pendekatan konsep (conceptual

approach). Landasan teori yang digunakan adalah teori kedaulatan negara, prinsip

common consent, dan teori tanggung jawab negara.

Kesimpulan dari tulisan ini adalah United Nations Conventions on the Law

of the Sea lebih luas mengatur mengenai kabel dan pipa di bawah laut dari pada

Convention on the Continental Shelf. Pemerintah Indonesia memiliki kewenangan

dalam mengatur tata letak kabel dan pipa yang dipasang oleh Negara lain di landas kontinen Indonesia sendiri berdasarkan dengan ketentuan dalam United

Nations Conventions on the Law of the Sea. Pemerintah Indonesia juga memiliki

kewenangan untuk menolak pemasangan kabel oleh perusahaan asal Australia tersebut berdasarkan teori kedaulatan negara dan pendekatan historis.

Kata Kunci: Kedaulatan, Landas Kontinen, Kabel dan Pipa (Submarine

Cables and Pipelines)

(22)

ABSTRACT

THE REGULATION TO LANES OF SUBMARINE CABLE AND PIPELINE ON CONTINENTAL SHELF AS NECESSARY TO OVERSEE THE

SOVEREIGNTY OF LAND NATIONS

The laying of submarine cable by Trident Subsea Cable, an enterprise from Australia, to connect Pert, Australia to Singapore which that laying are pass the area of Indonesia would be prejudice the sovereignty of Indonesia. This is because the probability of Australia will tapping by the fiber optic cable and also a demage of the ecosystem of the sea caused by wrong line to laying the submarine cable or a leakage of the pipelines. So there are question of what the competence of the government of Indonesia on its.

This paper is a research normative law which research instrument of international law especially the law of the sea and laws and regulations and literature which related to the law of the sea. This article is using the statue approach, the historical approach, and conceptual approach. The basis theory which use are the sovereignty theory, the common consent, and the state responsible theory.

This article is concludes that the United Nations Conventions on the Law of the Sea are more regulate of submarine cable and pipelines than the Convention on the Continental Shelf. The government of Indonesia has set up of lanes of submarine cable and pipeline which installed by the other state on continental shelf of Indonesia, it is under the United Nations Conventions on the Law of the Sea. The government of Indonesia also has a competence to reject the laying of submarine cable by Australia enterprise under the sovereignty theori and historical approach.

Keyword: Sovereignty, Continental Shelf, Submarine and Pipeline.

(23)
(24)

Referensi

Dokumen terkait

Tidak semua makam di kompleks makam tersebut memiliki motif maka hanya makam yang memiliki motif yang menjadi fokus penelitian yaitu makam Andi Audi

Suatu set prosedur - prosedur yang lengkap harus Jelas menguraikan kepada seorang pegawai baru atau kepada personil yang baru menduduki jabatan, bagaimana operasi

Penyusunan skripsi dengan judul “ Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Lirik Lagu pada Album Don’t Make Me Sad Karya Band Letto : Tinjauan Sosiologi Sastra dan

Tabel 4.1 Tinggi Tanaman / Panjang Tajuk pada berbagai perlakuan konsentrasi crude. oil Penggu naan

Jabaatan : Ketua Public Relations divisi Awam PT.. Berdasarkan hasil wawancara dengan Magdalena Lubis selaku Ketua Public Relations divisi AWAM Prodia Laboratorium

Dimensi ini lebih menekankan pada pengaruh faktor psikologis seseorang dalam menentukan perilaku politik seseorang, dimana dimensi psikologis merupakan perilaku

GIS sangat membantu dalam percobaan pertanian pada lahan miring (< 1km) dan memprediksi tentang kehilangan tanah dengan model terdistribusi. Model ini juga mampu

Ketika mempertimbangkan komputer modern, sifat mereka yang paling penting yang membedakan mereka dari alat menghitung yang lebih awal ialah bahwa,