• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Rerata Asupan Kalsium Per Hari Dengan Kadar Kalsium Darah Pada Perempuan Dengan Sindroma Premenstruasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Rerata Asupan Kalsium Per Hari Dengan Kadar Kalsium Darah Pada Perempuan Dengan Sindroma Premenstruasi."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

HUBUNGAN RERATA ASUPAN KALSIUM PER HARI

DENGAN KADAR KALSIUM DARAH PADA PEREMPUAN

DENGAN SINDROMA PREMENSTRUASI

Bertha Melisa Purba, 2011

Pembimbing :

I. Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes., PA(K) II. Dr. Meilinah Hidayat, dr.,M. Kes.

Sindroma premenstruasi (SPM) adalah kelompok gejala yang terjadi selama fase luteal dari siklus menstruasi dan berkurang setelah onset menstruasi. Keluhan SPM ini berhubungan dengan adanya kekurangan vitamin B6 dan mineral seperti kalsium. Asupan kalsium terbukti efektif mengurangi gejala SPM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rerata asupan kalsium per hari pada SPM dan non SPM serta menganalisis hubungan antara asupan kalsium per hari dengan kadar kalsium darah pada mahasiswi dengan riwayat SPM.

Penelitian ini bersifat survei analitik dengan rancangan pengambilan sampel cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 60 orang perempuan, terdiri atas 30 orang dengan riwayat SPM dan 30 orang tanpa riwayat SPM sebagai kontrol yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan pengukuran kadar kalsium dalam darah dengan metode kolorimetri, wawancara, pengisian kuisioner data pribadi, riwayat asupan makan selama 24 jam dan frekuensi makanan 30 hari. Data dianalisis dengan menggunakan uji T tidak berpasangan, korelasi Pearson, serta regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,019) antara rerata asupan kalsium per hari pada kelompok subjek SPM dan non SPM. Adanya hubungan yang cukup (r = 0,615) dan sangat signifikan (p = 0,000) antara asupan kalsium per hari dengan kadar kalsium darah pada subjek SPM.

Simpulan dari penelitian ini adalah jumlah asupan kalsium per hari berhubungan dengan kadar kalsium darah pada kejadian SPM.

Kata kunci : rerata asupan kalsium, kalsium darah, Sindroma Premenstruasi (SPM)

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN AVERAGE DAILY INTAKE OF CALCIUM AND BLOOD CALCIUM LEVEL IN WOMEN WITH

PREMENSTRUAL SYNDROME

Bertha Melisa Purba, 2011 Tutor :

I. Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes., PA(K) II. Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Premenstrual syndrome (PMS) is a group of symptoms that occurs during luteal phase of the menstrual cycle and will subside after the onset of menstruation. PMS is related to vitamin B6 deficiency and other minerals like calcium. Calcium intake is proven to be effectively mitigates PMS.

The objective of the research was to study the average daily intake of calcium on women with and without PMS and to analyze the correlation between daily calcium intake and blood calcium level of undergraduate students with PMS.

This was an analytic survey study with the approach of cross-sectional sampling. The subjects were 60 women, 30 of them with PMS and the others, as the control group, without PMS had fulfilled the inclusive and exclusive criteria. Blood calcium level was measured by colorimeter, interviews and filling questionnaires on personal data, food intake of the last 24 hour and frequency of food intake in the last 30 days. Analysis of data used unpaired T-test, Pearson correlation and simple linear regression.

The results showed that there was a significant difference (p=0.019) between average daily calcium intake of subjects with and with no PMS. There were moderate relationship (r=0.615) and highly significant (p=0.000) between daily calcium intake and blood calcium level of PMS subjects.

The conclusion of this study is daily calcium intake is related to blood calcium level in women with PMS.

Keywords : average calcium intake, blood calcium, Premenstrual Syndrome

(PMS)

(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus Menstruasi ... 6

2.1.1 Siklus Ovarium ... 6

2.1.2 Siklus Endometrium ... 12

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.3 Sindroma Premenstruasi ... 29

2.3.1 Definisi ... 29

2.3.2 Etiologi ... 30

2.3.3 Epidemiologi ... 32

2.3.4 Faktor Risiko ... 33

2.3.5 Gejala Klinis dan Tipe Sindroma Premenstruasi ... 34

2.3.6 Diagnosis ... 36

2.3.7 Pengobatan ... 37

2.4 Penelitian Kalsium terhadap SPM ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 40

3.2 Populasi dan Sampel ... 40

3.2.1 Populasi ... 40

3.2.2 Sampel ... 40

3.3 Kriteria Pemilihan Subjek (Inklusi dan Eksklusi) ... 41

3.3.1 Kriteria Inklusi ... 41

3.3.2 Kriteria Eksklusi ... 41

3.4 Cara Pemilihan Sampel ... 42

3.5 Variabel dalam Penelitian ... 42

3.5.1 Variabel Independen ... 42

(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.5.2 Variabel Dependen ... 42

3.6 Definisi Operasional Variabel ... 42

3.7 Teknik Pengukuran / Prosedur Kerja, Ukuran, Alat Penelitian ... 43

3.7.1 Teknik Pengukuran / Prosedur Kerja ... 43

3.7.2 Ukuran ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 48

4.1.1 Hasil Penghitungan Asupan Kalsium ... 48

4.1.2 Hasil Pemeriksaan Kadar Kalsium Dalam Darah ... 51

4.1.3 Hubungan Asupan Kalsium Dengan Kalsium Darah Pada SPM ... 53

4.2 Keterbatasan Penelitian ... 56

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 56

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Adequate Intake (AIs) untuk Kalsium ... 23

Tabel 2.2 Tolerable Uptake Intake Level (UIs) untuk Kalsium ... 23

Tabel 2.3 Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kalsium 2004 bagi Orang Indonesia ... 24

Tabel 2.4 Sumber Makanan yang Mengandung Kalsium ... 25

Tabel 2.5 Nilai Kalsium Berbagai Bahan Makanan (mg/100 gram) ... 28

Tabel 2.6 Gejala-Gejala Sindroma Premenstruasi ... 34

Tabel 4.1.1 Hasil Penghitungan Asupan Kalsium ... 48

Tabel 4.1.2 Hasil Analisis Statistik untuk Asupan Kalsium ... 50

Tabel 4.1.3 Hasil Pemeriksaan Kadar Kalsium dalam Darah ... 51

Tabel 4.1.4 Hasil Pemeriksaan Kadar Kalsium dalam Darah Pada SPM ... 52

Tabel 4.1.5 Hasil Analisis Statistik untuk Kadar Kalsium Darah Pada SPM .... 53

Tabel 4.1.6 Hasil Analisis Statistik Korelasi dan Regresi Pada Perempuan dengan Riwayat SPM ... 54

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Menstruasi pada Wanita ... 7 Gambar 2.2 Pertumbuhan Folikel ... 9

(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 63

LAMPIRAN 2. Informed Consent ... 64

LAMPIRAN 3. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian ... 65

LAMPIRAN 4. Alat-alat yang Digunakan dan Gambar Penelitian ... 66

LAMPIRAN 5. Pemeriksaan Kadar Kalsium dalam Darah ... 67

LAMPIRAN 6 Kuesioner . ... 68

LAMPIRAN 7. Contoh Hasil Pemeriksaan Kalsium Laboratorium Prodia ... 75

LAMPIRAN 8. Hasil Kalsium Darah dan Asupan Kalsium pada Mahasiswi dengan SPM ... 76

LAMPIRAN 9. Output Hasil Pengujian Statistik ... 77

(9)

63

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN

(10)

64

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 2. INFORMED CONSENT

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

Hubungan Kadar Kalsium dalam Darah dengan Sindroma Premenstruasi pada Mahasiswi Kedokteran U.K. Maranatha

Untuk mendukung keperluan data penelitian ini anda akan mendapatkan 2 jenis perlakuan.

1. Mengisi kuesioner tentang riwayat gejala Sindroma Premenstruasi yang pernah anda alami. Diharapkan agar anda sebagai subjek penelitian dapat mengisi kuesioner tersebut dengan jujur dan apa adanya yang anda alami. Setelah anda selesai mengisi kuesioner, anda akan digolongkan kembali dalam 2 kelompok yaitu kelompok mahasiswi yang memiliki riwayat SPM dan kelompok yang tidak memiliki riwayat SPM.

2. Anda akan menjalani pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar kalsium dalam darah.

Manfaat yang diperoleh adalah dengan diketahuinya kadar kalsium darah anda.

Risiko yang mungkin timbul adalah saat pengambilan darah akan sedikit terasa nyeri. Untuk risiko lain yang mungkin terjadi, seperti infeksi, penyakit menular, perdarahan, penggumpalan darah/hematom, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk meniadakannya dengan cara: menggunakan alat suntik yang steril dan baru, tindakan antiseptik yang baik, pemberian obat untuk mengatasi penggumpalan darah, serta pengambilan darah dilakukan oleh orang yang berpengalaman di bidangnya yaitu petugas laboratorium.

Segala biaya dalam penelitian ini ditanggung oleh peneliti.

Dengan demikian apabila anda bersedia untuk menjadi subjek penelitian ini, maka diharapkan untuk menandatangani Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent).

Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

(11)

65

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 3. SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA

DALAM PENELITIAN

Email: ethic.fkukmrsi@m

ed.maranatha.edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL BANDUNG UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Hubungan Pola Asupan Makan dengan Kadar Kalsium dalam Darah pada Penderita Sindroma Premenstruasi

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

(12)

66

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 4. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DAN GAMBAR

PENELITIAN

Alat Otomatis Roche MODULAR D Analyzer: ACN 726

Tabung &Jarum Vaccutainer

Alat Sentrifugasi Tabung Reaksi &

Pipet

Mikrometer

Pengambilan Darah

(13)

67

Universitas Kristen Maranatha Alkaline solution

LAMPIRAN 5. PEMERIKSAAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH

Alat :

Roche MODULAR D analyzer: ACN 726 Prinsip :

Pemeriksaan kolorimetri dengan endpoint determination dan sample blank Reagen :

R1 : Ethanolamine buffer: 1 mol/L, pH 10,6

R2 : o-cresolphthalein complexone: 0,3 mmol/L; 8-hydroxyquinoline: 13,8 mmol/L; hydrochloric acid: 122 mmol/L

Prosedur Pemeriksaan Kalsium

1. Bahan pemeriksaan yang telah diambil sebanyak 3 ml dalam tabung Vaccutainer 4cc plain tanpa antikogulan, didiamkan selama 30 menit untuk memisahkan bagian serum.

2. Bahan pemeriksaan dimasukan dalam alat sentrifugasi dan disentrifugasi selama 30 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

3. Pisahkan bagian serum masukkan ke dalam tabung reaksi.

4. Masukkan tabung reaksi ke dalam alat otomatis Roche MODULAR dan dilakukan pemeriksaan kalsium.

Reaksi yang Terjadi dalam Alat

(14)

68

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 6. KUESIONER

KUESIONER KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH DENGAN SINDROMA

PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN U.K.

MARANATHA 2010

IDENTITAS DIRI:

NAMA :

USIA :

ALAMAT :

(15)

69

Universitas Kristen Maranatha

Riwayat Menstruasi

1. Pada usia berapa anda pertama kali mendapatkan menstruasi?

……….. tahun

2. Apakah siklus menstruasi anda teratur ?

a. Ya

b. Tidak

3. Berapa lama frekuensi menstruasi anda?

...hari

4. Berapa lama siklus menstruasi anda?

...hari

5. Apakah anda merasakan ada perubahan fisik (contoh: jerawat, breast swelling,

sakit kepala, dll) pada sekitar 2 minggu setiap sebelum menstruasi?

a. Ya

b. Tidak

6. Apakah anda merasakan perubahan psikologis (contoh: mood swing , sensitif,

mudah menangis, dll) pada sekitar 2 minggu setiap sebelum menstruasi?

a. Ya

b. Tidak

7. Apakah gejala-gejala tersebut rata-rata muncul di setiap siklus menstruasi?

a. Setiap siklus

b. Sering, pernah terjadi lebih dari 2 siklus berturut-turut

c. Kadang-kadang, tidak tentu

d. Jarang

(16)

7

Riwayat Gejala Sindroma Premenstruasi

Cara mengisi:

- Beri tanda M pada tanggal berapa anda menstruasi

- Mulai dari 14 hari sebelum menstruasi gejala-gejala apa sajakah yang anda rasakan, dilihat dari daftar gejala di bawah ini

- Isi setiap kotak dengan angka 1-5 menurut intensitas / pengaruh gejala pada aktivitas sehari-hari (1: tidak mengganggu – 5: sangat mengganggu)

(17)

71 perut hebat saat menstruasi

1. Ya 2. Tidak

Diabetes Mellitus 1. Ya 2. Tidak

Seberapa sering sakit ...kali/seminggu ...kali/sebulan

RIWAYAT GIZI 24 JAM

(18)

72

Universitas Kristen Maranatha

Daerah Asal: Agama: Aktivitas:

Alergi terhadap makanan/pantangan/tak suka:

Keterangan lain:

Apakah yang anda makan dalam waktu 24 jam terakhir?

Waktu & Menu Bahan Makanan

Jumlah

Berat (g) Urt

Pagi:

Selingan:

Siang:

Selingan:

Malam:

Selingan :

(19)

73

(20)

74

(21)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sindroma Premenstruasi (SPM) secara luas diartikan sebagai gangguan siklik berulang berkaitan dengan variasi hormonal perempuan dalam siklus menstruasi, yang berdampak pada emosional dan kesejahteraan fisik selama masa reproduksinya. Sindroma ini ditandai dengan kelompok tanda dan gejala yang kompleks, yang terjadi selama fase luteal dari siklus menstruasi dan berkurang segera setelah onset menstruasi. Gejala ini umumnya akan muncul kembali pada menstruasi yang akan datang (Jacobs-Thys, 2000). Gejala ini pada umumnya termasuk depresi, perasaan sensitif berlebihan, lemah badan, kram perut, breast tenderness, gangguan mood dan sakit kepala (Bertone et al., 2005).

Sekitar 80 hingga 95 persen perempuan pada usia reproduksi yaitu 14-59 tahun mengalami gejala-gejala premenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya. Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya. Pada sekitar 14 persen perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, sindroma premenstruasi dapat sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau pekerjaannya. Penelitian di Surabaya pada tahun 2006 menunjukkan sebanyak 60,8% remaja putri SMU mengalami SPM ringan dan mengalami SPM berat sebanyak 39,2% (Irine Christiany dkk, 2006). Penelitian lainnya menunjukkan 71,93% siswi SLTP di Semarang mengalami SPM (Dian Mira Taufikasari, 2005).

Kepastian penyebab Sindroma Premenstruasi ini belum ditemukan, namun ada yang mengaitkan dengan zat gizi tertentu seperti gangguan metabolisme asam lemak esensial ataupun kekurangan vitamin B6 dan mineral kalsium (Bardosono, 2006). Kalsium, berpengaruh terhadap gangguan mood dan perilaku yang

1

(22)

2

Universitas Kristen Maranatha berlangsung selama SPM. Sebuah penelitian pada tahun 1998 yang dilakukan pada 472 perempuan dengan pemberian 1200 mg kalsium karbonat, terbukti bahwa pemberian kalsium mampu meringankan gejala-gejala SPM sebesar 48% dari skor total dibandingkan dengan plasebo (Jacobs-Thys, 2000). Gejala-gejala seperti kegelisahan, hidrasi, dan depresi menyembuh pada penderita SPM yang mengkonsumsi kalsium (Schoor et al., 2002). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim riset gabungan dari University of Massachusetts dan Harvard University terhadap perempuan berusia 27 - 44 tahun menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan kalsium dan vitamin D harian dapat mengatasi masalah SPM ini (Bertone et al., 2005).

Kadar kalsium dan vitamin D pada perempuan yang mengalami SPM di dalam darah lebih rendah sehingga suplementasi kalsium bisa mengurangi keparahan gejala yang dialami (Bertone et al., 2005). Penelitian lain yang dilakukan pada 46 penderita SPM dengan usia rata-rata 36,2 tahun dan 50 perempuan normal dengan usia rata-rata 37,7 tahun, didapatkan kadar kalsium darah pada penderita SPM lebih rendah secara signifikan, dibandingkan dengan perempuan normal (Shamberger, 2002).

Mahasiswi termasuk dalam golongan yang rentan mengalami SPM karena memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan remaja dan pola makan yang tidak baik dikarenakan memiliki tingkat kesibukan yang lebih tinggi, sehingga cenderung mengalami kekurangan sejumlah zat gizi mikro dan vitamin. Mahasiswi Fakultas Kedokteran sudah banyak menerima info mengenai kalsium, tapi masih banyak yang belum mengetahui hubungannya dengan SPM.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

(23)

3

Universitas Kristen Maranatha 2. Apakah terdapat perbedaan antara rerata asupan kalsium per hari antara

mahasiswi dengan riwayat SPM dan non SPM

3. Apakah terdapat hubungan antara rerata asupan kalsium per hari dengan kadar kalsium dalam darah pada mahasiswi dengan riwayat SPM

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

1. Mengetahui rerata asupan kalsium per hari mahasiswi dengan riwayat SPM dan non SPM.

2. Mengetahui adanya perbedaan rerata asupan kalsium per hari mahasiswi dengan riwayat SPM dan non SPM.

3. Mengetahui hubungan antara rerata asupan kalsium per hari dengan kalsium dalam darah pada mahasiswi dengan riwayat SPM.

1.3.2 Tujuan Penelitian

a) Mengidentifikasi asupan kalsium per hari pada mahasiswi dengan riwayat SPM dan non SPM.

b) Menganalisis hubungan rerata asupan kalsium per hari dengan kadar kalsium dalam darah pada mahasiswi dengan riwayat SPM.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1. Manfaat akademis :

- untuk memberi informasi ilmiah dalam bidang gizi dan ilmu kesehatan masyarakat, khususnya tentang kalsium dan SPM.

2. Manfaat praktis :

(24)

4

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

SPM ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya SPM, antara lain wanita yang pernah melahirkan., status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami SPM dibandingkan yang belum), stres, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan), kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E,

vitamin C, magnesium, kalsium, seng, mangan, asam lemak linoleat, kebiasaan merokok dan minum alkohol serta kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik) yang menyebabkan semakin beratnya SPM (Dian Mira Taufikasari, 2000).

Kadar kalsium berhubungan dengan riwayat gejala SPM karena kekurangan kalsium mengakibatkan peningkatan permeabilitas membran saraf terhadap ion natrium, sehingga potensial aksi lebih mudah terjadi (Guyton & Hall, 2007). Gejala yang ditimbulkan karena kekurangan kalsium diantaranya kram otot, kelelahan, perubahan nafsu makan dan perubahan irama jantung (Weaver, 2006).

Beberapa penelitian lain pada perempuan yang menderita SPM telah terbukti bahwa suplemen kalsium efektif untuk mengatasi masalah mood dan gejala- gejala somatik (Thys-Jacobs, 2000).

1.5.2 Hipotesis

1. Terdapat perbedaan rerata asupan kalsium per hari antara mahasiswi dengan riwayat SPM dan non SPM.

(25)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian survei analitik dengan rancangan pengambilan sampel cross-sectional. Subjek pada penelitian adalah 60 subjek penelitian yang terdiri dari 30 subjek penelitian dengan riwayat SPM dan 30 subjek penelitian tanpa riwayat SPM (non SPM) sebagai pembanding, yang dibedakan berdasarkan kuisioner. Kedua kelompok tersebut masing-masing menjalani wawancara dan pengisian kuisioner, kemudian mengikuti pemeriksaan kadar kalsium dalam darah dengan metode kolorimetri. Dilanjutkan dengan pengisian kuisioner untuk asupan makan dengan metode food recall 24 jam dan metode food frequency selama 30 hari.

Pengumpulan data meliputi usia, riwayat gejala SPM, kuisioner asupan makan, dan kadar kalsium dalam darah. Analisis data menggunakan uji beda dua mean dengan menggunakan uji T yang tidak berpasangan (independen), dengan α = 0,05, analisis korelasi dengan Pearson serta regresi linier sederhana.

1.7Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian ini adalah di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH No.65 Bandung dan Laboratorium Prodia Poliklinik Maranatha Bandung. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2010 hingga dengan bulan Oktober 2011.

(26)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Rerata asupan kalsium per hari pada mahasiswi tanpa riwayat Sindroma Premenstruasi (SPM) adalah 894,5013 mg/hari dan rerata asupan kalsium per hari pada mahasiswi dengan riwayat SPM adalah 723,6507 mg/hari.

2. Terdapat perbedaan antara asupan kalsium per hari antara mahasiswi Fakultas Kedokteran UK. Maranatha dengan riwayat SPM dan non SPM.

3. Asupan kalsium berhubungan dengan kalsium dalam darah pada mahasiswi dengan riwayat SPM di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

5.2 Saran

1. Dianjurkan kepada wanita dengan SPM untuk mengkonsumsi kalsium sesuai dengan Recommended Dietary Allowances (RDA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia untuk mencegah dan mengurangi gejala dari sindroma premenstruasi.

2. Dianjurkan kepada seluruh wanita agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi kalsium misalnya konsumsi vitamin D, mengatur pola makan antara kalsium dan serat, serta sayuran yang mengandung asam oksalat, kurangi konsumsi soda serta kafein, meningkatkan aktivitas seperti olahraga.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengkaji hubungan asupan makan dengan faktor-faktor absorbsi, serta kadar kalsium darah dengan sindroma premenstruasi.

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara pemberian suplemen kalsium dan kalsium dalam darah pada penderita sindroma premenstruasi.

(27)

59

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia. 132-150. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21426/4/Chapter%20II.pdf. Diunduh 29 Agustus 2011.

Aulia. 2009. Kupas Tuntas Menstruasi. Yogyakarta: Milestone.

Barbara Luke.1984. Principles of Nutrition And Diet Therapy. 1st ed. United States of America. p.101-106.

Bardosono, S. 2006. Gizi Sehat untuk Perempuan. Jakarta : FKUI. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-premenstrual-syndrome-pms.html. Diunduh tanggal 11 Desember 2010.

Berek J.S. 2007. Berek & Novak’s Gynaecology. 14th ed. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins. p. 358-360.

Bertone-Jhonson E.R., Hankinson S.E., Bendich A., Johnson S.R., Willett W.C., Manson J.E. 2005. Calcium and Vitamin D Intake and Risk of Incident Premenstrual Syndrome. Arch Intern Med. 165:1246-1252. http://archinte.ama-assn.org/cgi/content/full/165/11/1246. Diunduh tanggal

31 Agustus 2011.

Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol 2. Jakarta : EGC.

Dian Mira Taufikasari. 2005. Pengaruh Tingkat Konsumsi (Vitamin C, Magnesium, Asam Lemak Omega 6), Aktivitas Fisik dan Olahraga dengan Sindrom Pramenstruasi di SLTP Hidayatullah Semarang. Melalui http://eprints.undip.ac.id/4877/1/2669.pdf. Diunduh tanggal 26 November 2011.

Endang Mulyani. 2009. Konsumsi Bahan Makanan Sumber Kalsium pada Remaja Sekolah Menengah Pertama di Jakarta.

(28)

60

Universitas Kristen Maranatha Fikawati, R., Syafiq, 2007. Gambaran Konsumsi Kalsium Remaja. Dalam: Fikawati, R. & Syafiq (eds). 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarkat Universitas Indonesia, Jakarta:253-263

Ganong W.F. 1983. Fisiologi, Edisi 10, Jakarta:EGC.

Gibson, Rosalind S. Principles of Nutritional Assesment. Ed. 2. New York : Oxford University Press,2005.

Granner D.K., Murray R.K., Mayes P.A., Rodwel V.W. 2003. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p. 539-546.

Greenspan S. F & Baxter D. J. (1998). Endroklinologi Dasar dan Klinik, edisi IV. Jakarta: EGC.

Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p.1064-1072.

Hacker & Moore. 2001. Essensial Obstetri dan Ginekologi, edisi 2, Jakarta: Hipokrates.

Health Link British Columbia. 2007. Food Sources of Calcium and Vitamin D Health Media Nutrition Series. 1996. Wanita & Nutrisi, Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Heaney, R.P. 2000. Calcium, Dairy Products and Osteoporosis. Journal of the American College of Nutrition, 19(2): 83S–99S

Irine Christiany., Mohammad Hakimi., Toto Sudargo. 2006. Hubungan Status Gizi, Asupan Zat Gizi Mikro (Kalsium, Magnesium) dan Hubungannya dengan Sindroma Premenstruasi pada Remaja Putri SMU Sejahtera di Surabaya.

(29)

61

Universitas Kristen Maranatha Krause. 2008. Food, Nutrition and Diet Therapy. Philadelphia: W.B. Saunders

Company. p.112-273.

Llewellyn, JD. 2005. Setiap Wanita. Jakarta: Delapratasa Publishing.

Mortola JF, Girton L, Beck L, Yen SS. Diagnosis of Premenstrual Syndrome by a Simple, Prospective, and Reliable Instrument : The Calendar of Premenstrual Experiences. Obstet Gynecol 1990; 76:302-307.

National Institutes of Health (NIH) Office of Dietary Supplements. 2009. Melalui http://ods.od.nih.gov/factsheets/calcium. Diunduh tanggal 15 November

2010.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2005. Metode Penelitian Survei Analitik. Dalam: Notoatmodjo, Soekidjo (ed.). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 145-6.

Rayburn, W. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika. p 287. Sandra Fikawati, Ahmad Syafiq, Puri Puspasari, 2005, vol.24 no 1. Asupan

Kalsium pada Remaja Universa Medicina. FKM UI.

Saryono, Waluyo S. Sindroma Premenstruasi. Yogyakarta : Nuha Medika,pp: 17-25.

Schoor VJRN, Ficnk P. 2002. Monthly Blues-Premenstrual Syndrome.

Incorporating Pharmacy Management. Melalui

www.medphar.co.2a/sapj/2002/juli/pms.html. Diunduh tanggal 30 Agustus

2011.

Shamberger R.J. 2002. Calcium, Magnesium, and Other Elements in the Red Blood Cells and Hair of Normals and Patients with Premenstrual Syndrome. Biological Trace Element Research, (94): 123.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. p.677-688.

Shils, Maurice E. Shike, Moshe. Ross, A Catharine. Caballero, Benjamin. Cousins, Robert J. 2006. Modern Nutrition in Health and Disease Tenth Edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

(30)

62

Universitas Kristen Maranatha Smeltzer, C. Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Soekidjo Notoatmojo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. p : 145.

Soliah, Luann. 1999 . National Academy of Sciences Introduces New Calcium Recommendations. In: Fuller, Cook, eds. Annual Editions Nutrition 2000/2001. USA: Dushkin/Mc Graw Hill, 56-58

Weaver CM, Heaney RP. Calcium. In: Shils M, Olson JA, Shike M, Ross AC, eds. 2006. Modern Nutrition in Health and Disease. 9th ed. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins; 1999:141-155.

http://biohealthworld.com . 2007. Diunduh tanggal 30 Agustus 2011.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24730/5/Chapter%20I.pdf.

2010. Tingkat Pengetahuan Siswi SMA Negeri 6 Medan Tentang Sindroma Premenstruasi Diunduh tanggal 2 September 2011.

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/205312044/bab2.pdf. 2009.

Hubungan Karakteristik Demografi Wanita Usia Produktif dengan Tanda Gejala Premenstrual Syndrome (PMS) di Poli Kebidanan RS.Polpus Raden Said Sukanto Jakarta. Diunduh tanggal 2 September 2011.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21426/4/Chapter%20II.pdf . 2010. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswi USU Terhadap Pemenuhan Kecukupan Kalsium Harian. Diunduh tanggal 30 Agustus 2011. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24873/5/Chapter%20I.pdf. 2011.

Karakteristik Sindroma Premenstruasi (PMS) dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Belajar Mahasiswi Fakultas Keperawatan USU. Diunduh tanggal 30 Agustus 2011.

http://www.medscape.com/viewarticle/705605. 2009. Premenstrual Syndrome and Premenstrual Dysphoric Disorder: Quality of Life and Burden of Illness. Diunduh tanggal 30 Agustus 2011.

http://www.ace.upm.edu.my/~bas/5950/LearningMaterials/PearsonCorrelation.

pdf . Diunduh tanggal 20 November 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Daftar 7 merupakan fitur-fitur yang dibuat untuk memfasilitasi pihak otorisator dalam pengajuan tender yang akan dilakukan berikut spesifikasi dan syarat-syarat

Sedang untuk siswa yang tidak aktif akan mendapatkan teguran-te- guran baik lewat pembina pramuka atau- pun oleh Waka Kesiswaan diteruskan ke- pada Wali Kelas

Berbicara mengenai keberadaan humas dalam lembaga pendidikan tinggi sama pentingnya ketika membahas peran Humas/PR dalam organisasi lainnya karena mereka adalah pihak yang

Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan milik Perusahaan yang diperoleh melalui pendanaan dari PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) dan seluruh persediaan milik PT Aneka Coffee

Sebagian besar siswa SMP Negeri 3 Minasatene masih menganggap bahwa pelajaran matematika susah, membosankan sehingga beberapa diantara mereka hanya datang, duduk

Dalam PP No 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa peneliti panjatkankehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya,sehingga peneliti dapat

return on asset Bank Sumsel Babel periode 2008-2015 adalah tinggi tapi jika dibandingkan dengan return on asset perbankan secara nasional adalah rendah, (2)inflasi