• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN PERMODALAN DENGAN PENDAPATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN PERMODALAN DENGAN PENDAPATAN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN

PERMODALAN DENGAN PENDAPATAN

(StudipadaPengusaha Stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

oleh

Devi Helli Halima 1001963

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

HUBUNGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN PERMODALAN DENGAN PENDAPATAN (STUDI PADA PENGUSAHA STROBERI DI

KECAMATAN CIWIDEY KABUPATEN BANDUNG)

Oleh:

DEVI HELLI HALIMA

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Devi Helli Halima 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian.

(3)

DEVI HELLI HALIMA

HUBUNGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN PERMODALAN DENGAN PENDAPATAN

(Studipada Pengusaha Stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung)

Bandung, Agustus 2014 Skripsi ini disetujui oleh:

Pembimbing

Leni Permana, S.Pd, M.Pd NIP. 19760318 200112 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. (2009). Teori Ekonomi Mikro. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Andalangi, Piki, dkk. (2013). Pengaruh Modal terhadap Pendapatan Pedagang Kecil (Warung) di Desa Mala Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 1, Nomor 2,

2013.

Annisa, dan Zulkarnain. (2013). Komitmen Terhadap Organisasi Ditinjau Dari Kesejahteraan Psikologis Pekerja. Jurnal Psikologi Industri dan

Organisasi Vol. 15 No.01, April 2013, 54-62.

Ardia, Hendri. (2014). Gara-gara Banyak Hujan, Panen Strawberry di Jabar

Jeblok. [Online]. Tersedia:

http://m.bisnis.com/industri/read/20140119/99/198089/gara-gara-banyak-hujan-panen-strawberry-di-jabar-jeblok [diakses 12 April 2014]

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aristyan F, Rosetyadi Dan Fitrie Arianti. (2013). “Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha Dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kios Di Pasar

Bintoro Demak”. Diponegoro Journal Of Economics Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 1-6.

Astamoen, Moko P. (2005). Entrepreuneurship Dalam Perspektif Kondisi Bangsa

Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Awaliyah, Wiwin. (2004). “Pengaruh Partisipasi Anggota dan Struktur Modal terhadap Efektivitas Koperasi”. Bandung: Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia.

BPS. (2014). PDRB Kabupaten Bandung. Kabupaten Bandung: BPS. Budiwati, Neti dan Lizza Suzanti. (2007). Manajemen Keuangan Koperasi

Konsep dan Aplikasi. Bandung : Laboratorium Ekonomi dan Koperasi

Case, Karl E. and Fair, Ray C. (2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Prinkallindo.

(5)

Distanbunhut. (2013). Perkembangan Usaha Tani Kabupaten Bandung. Kabupaten Bandung: Distanbunhut.

Hasibuan, M.S.P. (1999). Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah. (Edisi

Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Joesron, T.S. (2002). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat.

Kusuma W, Aris. (2012). “Pengaruh Skala Usaha dan Perilaku Kewirausahaan terhadap Pendapatan Usaha Pakaian Jadi (Studi pada Produsen Pakaian

Jadi di Cigondewah Kabupaten Bandung Kulon)”. Bandung: Perpustakaan

Universitas Pendidikan Indonesia.

Mankiw, Gregory. (2006). Principles of Economics. Jakarta : Salemba Empat.

Mubyarto. (1985). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES.

Mutis, Thoby. (1995). Kewirausahaan yang Berproses. Jakarta: Grasindo.

Nursanti, Y.M.D, dkk. (2009). “Pengaruh Kredit Permodalan, Perilaku Kewirausahaan, dan Pengalaman Usaha terhadap Pendapatan Usaha Kecil”. Jurnal Sains Dan Terapan Volume 4, Nomor 1, Juli 2009. Riduwan. (2007). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riyanto, Bambang. (2010). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Samuelson, P.A. dan W.D. Nordhaus. (2001). Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Sasetyowati, Tyas dan Susanti Kurniawati. (2012). “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pendapatan Sembako (Suatu Kasus Pada Pedagang Sembako Di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran)”. Jurnal Sains Dan Terapan Volume 7, Nomor 2, Desember 2012.

Sriyadi. (1989). Business Pengantar Ilmu Ekonomi Perusahaan Moderen. Jakarta: Depdikbud.

Sugianto, Mikael. (2011). Seri Belajar Cepat SPSS 18. Yogyakarta: Andi Publisher.

(6)

Sulistiyono. (2009). Sumber Modal. Posted.

Supranto, J. (2001). Statistik: Teori dan Aplikasi Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Sukirno, Sadono. (2005). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suryana. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Thoha, Miftah. (2003). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tohir, Kaslan. A. (1991). Seuntai Pengetahuan Usaha Tani Indonesia, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Triandaru, Sigit. (2000). Ekonomi Mikro Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.

Widodo, Sri. (2003). Peran Agribisnis Usaha Kecil dan Menengah untuk

Memperkokoh Ekonomi Nasional. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

(7)

ABSTRAK

Devi Helli Halima dengan NIM 1001963 tahun 2014 “Hubungan Perilaku Kewirausahaan dan Permodalan dengan Pendapatan (Studi pada Pengusaha Stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung)” di bawah bimbingan Leni Permana, S.Pd, M.Pd.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah terjadinya penurunan pendapatan para pengusaha stroberi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku kewirausahaan dan permodalan dengan pendapatan. Subjek dalam penelitian ini adalah pengusaha stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah survai eksplanatori. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket kepada responden. Teknik analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif dengan menggunakan statistik nonparametrik yaitu uji korelasi spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kewirausahaan dengan pendapatan memiliki hubungan positif yang kuat yaitu ketika perilaku kewirausahaan tinggi maka pendapatan tinggi. Sedangkan permodalan dengan pendapatan memiliki hubungan positif yang sangat kuat yaitu ketika permodalan tinggi maka pendapatan tinggi. Dengan melakukan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku kewirausahaan dan permodalan dengan pendapatan. Rekomendasi bagi para pengusaha stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung harus dapat memahami faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan pendapatan, baik dari faktor perilaku kewirausahaan dan permodalan ataupun faktor-faktor lain yang diduga memiliki hubungan dengan pendapatan pengusaha, guna mempertahankan kelangsungan usaha dan memperoleh pendapatan yang tinggi.

(8)

ABSTRACT

Devi Helli Halima with NIM 1001963 2014 “Correlation of Entrepreneurship Behavior and Capital with Revenue (Studies on Strawberries Employers in Ciwidey District, Bandung Regency)” under the guidance of Leni Permana, S.Pd, M.Pd.

The main of issue in this study is a decreasing revenue of strawberries employers. The aim of this study is to determine the correlation of entrepreneurship behavior and capital with revenue. Subject in this research is strawberries employers at Ciwidey District, Bandung Regency. The research method used is survey explanatory. Technique of data collected by distributing to respondents. Technique of data analysis is descriptive analysis with nonparametric statistical test of spearman rank correlation. The result of research indicate that entrepreneurship behavior with revenue has a strong positive correlation because when entrepreneurship behavior is high, so revenue high too. Meanwhile capital with revenue has a strong positive correlation because when capital is high, so revenue high too. With hypothesis testing, it can be concluded that there are correlation between entrepreneurship behavior and capital with revenue. Recommendation for strawberries employers at Ciwidey District Bandung Regency must can figure out the factors of correlation with revenue, as entrepreneurship behavior and capital or many others factor that can

be correlation with employer’s revenue, in order to maintain business and can get

more revenue.

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam suatu negara karena memberikan kontribusi yang cukup besar dalam bidang ekonomi. Menurut Kaslan A tohir (1991: 1) pertanian adalah suatu usaha yang meliputi bidang-bidang seperti bercocok tanam (pertanian dalam arti sempit), perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pengelolaan hasil bumi dan pemasaran hasil bumi (pertanian dalam arti luas). Dimana zat – zat atau bahan – bahan anorganis dengan bantuan tumbuhan dan hewan yang bersifat reproduktif dan usaha pelestariannya. Sedangkan dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, pertanian adalah mengusahakan tanah dengan tanam

menanam atau segala yang bertalian dengan tanam menanam.

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia pernah menjadi negara yang unggul dalam pertanian sehingga dikatakan sebagai negara agraris yang didukung dengan kondisi tanah serta iklim yang berlaku di Indonesia. Perkembangan pertanian semakin mandiri karena sudah banyak petani modern yang dapat memaksimalkan kondisi lahan untuk meningkatkan hasil panen tanpa harus tergantung dengan cuaca.

Secara geografis Kabupaten Bandung terletak pada 1070 22’ – 1080 50’ Bujur Timur dan 6041’ – 7019’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 176.239 ha, artinya Kabupaten Bandung memiliki kondisi tanah serta iklim yang cocok dalam sektor pertanian, sehingga sektor pertanian memiliki peranan penting di Kabupaten Bandung.

(10)
(11)

dari waktu ke waktu. Sektor pertanian ini juga berbasis sumber daya lokal, yang artinya memanfaatkan semaksimal mungkin potensi yang dimiliki wilayah yang meliputi beragam sumber daya alam, manusia dan kapital serta derajat keterkaitan wilayah yang dimiliki.

Sektor pertanian ini merupakan tempat penyerapan tenaga kerja terbesar dalam upaya mengatasi masalah pengangguran, mendorong ekspor dan mengurangi impor produk pertanian, meningkatkan jumlah devisa dan sekaligus akan meningkatkan pembangunan daerah, dengan meningkatnya pembangunan pertanian akan memberikan implikasi kepada peningkatan kinerja sektor industri karena terdapat keterkaitan yang erat antara sektor pertanian dan sektor industri.

Kondisi perekonomian Kabupaten Bandung perkembangannya akan terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi. Sehingga dalam kurun empat tahun terakhir yaitu tahun 2009-2012, kondisi perekonomian Kabupaten Bandung semakin membaik. Secara detail peta perekonomian Kabupaten Bandung disajikan pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Peta Perekonomian Kabupaten Bandung Tahun 2008 – 2012

No Deskripsi Tahun

2009 2010 2011 2012

1

PDRB harga konstan (Juta Rp)

a. Dengan Migas 20.527.539,56 21.734.661,19 23.026.237,14 24.443.222 b. Tanpa Migas 20.297.375,43 21.495.196,73 22.782.763,18 24.208.462

2

Pertanian

a. Atas Dasar Harga Berlaku 3.013.007,10 3.471.661,92 3.978.936,25 4.518.784,28 b. Atas Dasar Harga Konstan 1.502.003,49 1.602.050,01 1.688.263,14 1.787.255,22

LPE Sektor Pertanian (%) 5,31 6,66 5,38 5,86

Sumber: BPS Kabupaten Bandung

(12)

24.443.222 juta (dengan migas) atau Rp 24.208.462 juta (tanpa migas). Sektor pertanian termasuk dalam tiga sektor terbesar yang memberikan kontribusi pada peningkatan PDRB Kabupaten Bandung, kontribusi sektor pertanian tersebut meningkat dari 5,31% tahun 2009 menjadi 5,86% pada tahun 2012.

Seiring dengan meningkatnya nilai PDRB Kabupaten Bandung, jumlah tenaga kerja yang terserap mengalami peningkatan pula. Berikut jumlah tenaga kerja yang terserap di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bandung.

Tabel 1.2

Tenaga Kerja yang Terserap di Kabupaten Bandung 2013

Sumber: BPS Kabupaten Bandung

Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam sektor pertanian cukup besar karena sektor pertanian termasuk dalam tiga sektor terbesar yang memberikan kontribusi di Kabupaten Bandung, hal tersebut tidak terlepas dari banyaknya komoditi yang diproduksi di sektor pertanian yang tidak lain adalah tanaman bahan makanan dan tanaman holtikultura seperti sayuran dan buah-buahan. Kabupaten Bandung memiliki keunggulan pada salah satu komoditi yaitu stroberi, dimana komoditi ini banyak dicari dan diminati oleh para pengunjung yang datang untuk berwisata. Banyaknya pengunjung yang berwisata sangat berpengaruh terhadap penjualan stroberi di Kabupaten Bandung, karena hal tersebut akan memberikan dampak positif pada pembangunan daerah. Jika mengalami penurunan, maka akan berdampak negatif juga pada tenaga kerja, pengusaha, petani, dan pembangunan daerah Kabupaten Bandung. Berikut realisasi perkembangan usaha tani untuk komoditi stroberi di Kecamatan Ciwidey Januari sampai dengan Mei 2013.

No Kecamatan Pertanian Industri Perdagangan Jasa Lainnya Jumlah

(13)

Tabel 1.3

Realisasi Perkembangan Usaha Tani Stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Januari-Mei 2013

Uraian 2013 Jumlah

Januari Februari Maret April Mei

Realisasi Luas Tanam (ha) 5 5 4 6 11 31

Realisasi Luas Panen (ha) 4 8 5 6 8 31

Realisasi Produktivitas (kw) 343,50 198,25 200,40 99,00 110,50 175,48

Realisasi Produksi (kw) 6.785 6.789 6.201 2.996 3.602 26.373

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung, Data diolah

Dilihat dari tabel di atas terlihat bahwa realisasi luas tanam mengalami peningkatan, namun turun 1 hektare pada bulan Maret dan meningkat lagi hingga bulan Mei menjadi 11 hektare. Sama halnya dengan realisasi luas tanam, realisasi luas panen mengalami penurunan pada bulan Maret sebesar 3 hektare dan mengalami peningkatan lagi hingga bulan Mei menjadi 8 hektare. Untuk realisasi produktivitas mengalami penurunan pada bulan Februari sebesar 145,25 kuintal dan April sebesar 101,40 kuintal. Dan untuk realisasi produksi mengalami penurunan pada bulan Maret sebesar 588 kuintal dan April 3205 kuintal.

(14)

pendapatan pengusaha ini tidak hanya dari satu tempat saja tetapi dengan memasok barang ke beberapa tempat maka akan menambah pendapatan juga.

Namun pendapatan pengusaha stroberi ini mengalami penurunan pada bulan Agustus sampai dengan November 2013, dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 1.4

Pendapatan Pengusaha Stroberi di Kecamatan Ciwidey Periode Agustus-November 2013

Nomor Responden

Pendapatan

Ket. Agustus September Oktober November

1 Rp. 110.000.000 Rp. 108.000.000 Rp. 108.000.000 Rp. 108.000.000 Turun Sumber : Angket prapenelitian diolah

(15)

Penurunan yang terjadi diduga dipengaruhi oleh perilaku kewirausahaan dan permodalan. Para pengusaha stroberi harus pandai mencari peluang agar dapat meningkatkan penjualan dan terlebih pendapatan. Apabila tidak, maka penjualan pengusaha stroberi ini tidak akan maksimal dan akhirnya akan mengalami penurunan. Penurunan pendapatan akan berdampak kurang baik bagi pengusaha jika biaya yang dikeluarkan meningkat atau tetap, hal tersebut akan menyebabkan pengusaha mengalami kerugian.

Dalam penelitian ini, ada beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha yaitu perilaku kewirausahaan dimana seorang pengusaha harus

memiliki jiwa kewirausahaan. Dalam Bisnis

(http://m.bisnis.com/industri/read/20140119/99/198089/gara-gara-banyak-hujan-panen-strawberry-di-jabar-jeblok), dikatakan bahwa hasil panen

pertanian stroberi di sejumlah sentra produksi di Kabupaten Bandung merosot hingga 70%, penurunan tersebut disebabkan oleh tingginya curah hujan, namun dikatakan pula bahwa tingginya curah hujan tidak akan berpengaruh banyak apabila tetap diberi pestisida. Selain itu bisa juga dengan membuat

green house, memproduksi makanan olahan, atau memasok ke beberapa

(16)

Pemberian pestisida, membuat green house, memproduksi makanan olahan, atau memasok ke beberapa tempat memerlukan modal yang besar, dengan kondisi penurunan pendapatan akan terjadi ketidakseimbangan antara biaya produksi dan harga jual. Oleh karena itu, modal memiliki hubungan dengan pendapatan. Modal merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan pada waktu yang akan datang dan dinyatakan dalam nilai uang. (Suzanti & Budiwati, 2007 : 29)

Dari paparan diatas, penulis tertarik untuk meneliti “HUBUNGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DAN PERMODALAN DENGAN PENDAPATAN (Studi pada Pengusaha Stroberi di Kecamatan Ciwidey

Kabupaten Bandung)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah. Maka, dirumuskanlah perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran mengenai perilaku kewirausahaan, permodalan dan pendapatan pengusaha stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung?

2. Bagaimanakah hubungan antara perilaku kewirausahaan dengan pendapatan pengusaha stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung?

3. Bagaimanakah hubungan antara permodalan dengan pendapatan pengusaha stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung?

1.3Tujuan Penelitian

(17)

1. Gambaran mengenai perilaku kewirausahaan, permodalan dan pendapatan pengusaha stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

2. Hubungan antara perilaku kewirausahaan dengan pendapatan pengusaha stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

3. Hubungan antara permodalan dengan pendapatan pengusaha stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

1.4Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu kewirausahaan, khususnya tentang hubungan perilaku kewirausahaan dan permodalan dengan pendapatan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pengusaha, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pendapatan.

b. Bagi pemerintah, dapat pula sebagai pertimbangan untuk lebih mendorong usaha tani pada masyarakat di wilayah yang unggul dalam sektor pertanian.

c. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan pendapatan.

(18)

Devi Helli HAlima, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, dimana Pendapatan pengusaha stroberi sebagai variabel terikat sedangkan perilaku kewirausahaan dan permodalan sebagai variabel bebas.

Subjek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. Subjek dari penelitian ini yaitu pengusaha stroberi di kecamatan Ciwidey kabupaten Bandung.

3.2.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai eksplanatori. Survai adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel (Kerlinger dalam Riduwan, 2011: 49). Atau dengan kata lain, penelitian survai adalah penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data sedangkan, eksplanatori yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui hipotesa.

3.3.Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

(19)
(20)

3.3.2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh karena penulis menggunakan sampel kurang dari 30. Menurut Riduwan (2011 : 64) sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sehingga dalam penelitian ini, jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 15 pengusaha.

3.4. Operasional Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Konsep Teoritis Variabel Definisi Operasional Sumber Data Variabel Dependen

Pendapatan adalah Total penerimaan yang berasal dari perkalian antara harga (P) yang diterima, diukur melalui: yaitu memiliki motif berprestasi tinggi, memiliki perspektif kedepan, memiliki kreativitas tinggi, memiliki sifat inovasi tinggi, memiliki

Jumlah skor perilaku kewirausahaan dalam - Berani menghadapi

(21)

tanggungjawab, segala sesuatu (benda modal: uang, alat, benda-benda, jasa) yang dapat digunakan untuk menghasilkan lebih lanjut (Budiwati dan Suzanti, 2007: 30)

Permodalan (X2)

Besarnya modal sendiri dan modal luar/pinjaman/asing yang digunakan dalam usaha. untuk mengumpulkan data. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner (Angket), yaitu dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Alat yang digunakan adalah angket tentang perilaku kewirausahaan, permodalan, dan pendapatan.

(22)

spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

3. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung ke objek yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Observasi yang dilakukan adalah observasi non sistematis yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman observasi, namun manggunakan mechanical device yaitu alat yang digunakan untuk memotret peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh responden.

4. Studi Kepustakaan, yaitu digunakan untuk mengumpulkan landasan teoritis melalui berbagai literatur, seperti sumber bacaan (buku), referensi, dokumen-dokumen, media cetak dan berbagai situs internet yang memiliki relevansi dengan masalah dari variabel yang diteliti yang terdiri dari konsep perilaku kewirausahaan, konsep permodalan, dan konsep pendapatan.

3.6.Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 163) bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non tes yang berupa angket tentang perilaku kewirausahaan, permodalan, dan pendapatan.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

(23)

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011: 93). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dengan ketentuan sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 2 = Tidak Setuju/Jarang

3 = Ragu/Kadang-Kadang 4 = Setuju/Sering

5 = Sangat Setuju/Selalu

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner

b. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner

c. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.

d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap kuesioner yang diberikan kepada responden dilakukan dua macam uji, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

3.6.1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 211) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

(24)

mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan dengan skor totalnya. Skor total merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item.

Rumus korelasi yang digunakan dalam uji validitas adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product

moment dengan formula sebagai berikut :

  

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 213)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden dimana :

 r hitung > r 0,05 = valid

 r hitung r 0,05 = tidak valid

3.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221), reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama.

Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus

alpha cronbach (r11) di bawah ini:

(25)

(Suharsimi Arikunto, 2010: 223) Keterangan:

r11 = reliabilitas angket

k = banyak item angket

= jumlah varians item = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel.

Keputusan pengujian reliabilitas instrumen:

Jika r11 > rtabel, berarti reliabel

Jika r11rtabel, berarti tidak reliabel

3.7.Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah proses untuk memperoleh data ringkasan berdasarkan kelompok data mentah, pengolahan data dapat diartikan pula sebagai proses mengartikan data lapangan, yang berarti supaya data lapangan yang diperoleh melalui alat pengumpul data dapat dimaknai baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga proses penarikan kesimpulan penelitian dapat dilaksanakan.

Untuk mengetahui dan mengolah data dari kuesioner yang disebar maka dilakukanlah langkah-langkah sebagai berikut:

a) Melakukan tabulasi data dengan menggunakan program Microsoft Excel yaitu dengan memasukan data asli berdasarkan hasil di lapangan yang telah dijawab oleh responden.

b) Menghitung skor minimum dan skor maksimum dari bobot instrumen sebagai berikut:

SMI = ST x JB x JR Keterangan:

(26)

JB = jumlah butir pertanyaan JR = jumlah responden

c) Menghitung nilai Mean sebagai berikut: Mean = ½ x SMI

d) Menghitung Standar Deviasi:

SD = 1/3 x Mean

e) Menentukan kategori sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah.

3.8.Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu mendeskripsikan variabel X dan variabel Y dengan cara analisis deskriptif untuk menjawab permasalahan tentang bagaimana gambaran Perilaku Kewirausahaan dan Permodalan dengan Pendapatan Pengusaha Stroberi Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Statistik Nonparametrik. Penelitian ini menggunakan statistik nonparametrik karena sampel yang digunakan sebanyak 15 dan memiliki distribusi yang tidak normal. Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer SPSS 18.

3.8.1. Uji Korelasi

(27)

sebagai sampel maksimal 5< n <30 pasang. Rumus korelasi Rank Spearman yang digunakan adalah:

(Riduwan, 2007: 132) Dimana:

rs = Nilai Korelasi Rank Spearman d2 = Selisih Setiap Pasangan Rank

n = Jumlah Pasangan Rank untuk Spearman (5 < n < 30)

Harga koefisien korelasi (rs) dikonsultasikan pada tabel interpretasi tentang batas-batas r untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel X dan variabel Y berikut ini:

Tabel 3.2

Klasifikasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199

Sumber: (Sugiyono, 2011: 183)

3.8.2. Uji Hipotesis

Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu dilakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi hasil perhitungan tersebut. Tingkat keberartian ini diuji dengan uji hipotesis. Adapun yang menjadi hipotesis utama dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara perilaku kewirausahaan dan permodalan dengan pendapatan pengusaha stroberi Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

(28)

terikat. Dengan kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah dengan menggunakan taraf kesalahan (α = 0,05) dan derajat kebebasan (df= n-2).

Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : a) Hipotesis

H0: ρ = 0, tidak terdapat hubungan antara Perilaku Kewirausahaan dengan Pendapatan.

H1 : ρ ≠ 0, terdapat hubungan antara Perilaku Kewirausahaan dengan Pendapatan.

H0 : ρ = 0, tidak terdapat hubungan antara Permodalan dengan Pendapatan.

H1 : ρ ≠ 0, terdapat hubungan antara Permodalan dengan Pendapatan.

b) Ketentuan :

(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perilaku kewirausahaan pengusaha stroberi berada pada kategori tinggi, permodalan pengusaha stroberi mayoritas memiliki modal di bawah rata-rata, dan pendapatan pengusaha stroberi mayoritas memiliki pendapatan di bawah rata-rata.

2. Terdapat hubungan positif yang kuat antara perilaku kewirausahaan dengan pendapatan. Artinya, semakin tinggi perilaku kewirausahaan maka pendapatan akan meningkat.

3. Terdapat hubungan antara permodalan dengan pendapatan. Artinya, semakin tinggi modal maka pendapatan akan semakin tinggi.

5.2.Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(30)

Devi Helli HAlima, 2014

(31)

2. Upaya untuk meningkatkan pendapatan maka pengusaha harus memiliki modal yang besar. Untuk mendapatkan modal yang besar adalah dengan menambah modal sendiri dengan modal pinjaman baik itu dari Bank ataupun dari pihak lain, selain itu alokasi modal harus tepat sehingga permodalan yang tinggi akan meningkatkan pendapatan pengusaha.

(32)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

PERNYATAAN... ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR... v

UCAPAN TERIMA KASIH... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 7

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 9

2.1 Kajian Pustaka... 9

2.1.1 Konsep Perilaku Kewirausahaan... 9

2.1.1.1 Karakteristik Kewirausahaan... 14

2.1.1.1.1 Kreativitas... 14

2.1.1.1.2 Keinovasian... 16

2.1.1.1.3 Komitmen terhadap Pekerjaan... 17

2.1.1.1.4 Memiliki Keberanian Menghadapi Resiko 18 2.1.1.1.5 Kepemimpinan... 19

2.1.2 Konsep Permodalan... 19

2.1.3 Konsep Pendapatan... 21

(33)

2.1.5 Hasil Penelitian Sebelumnya... 24

2.2 Kerangka Pemikiran... 25

2.3 Hipotesis... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 28

3.1 Objek dan Subjek Penelitian... 28

3.2 Metode Penelitian... 28

3.3 Populasi dan Sampel... 28

3.3.1 Populasi... 28

3.3.2 Sampel... 29

3.4 Operasional Variabel... 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 30

3.6 Instrumen Penelitian... 31

3.6.1 Uji Validitas Instrumen... 32

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen... 33

3.7 Teknik Pengolahan Data... 34

3.8 Teknik Analisis Data... 35

3.8.1 Uji Korelasi... 35

3.8.2 Uji Hipotesis... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 38

4.1 Hasil Penelitian... 38

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 38

4.1.2 Hasil Analisis Instrumen Penelitian... 39

4.1.2.1 Uji Validitas... 39

4.1.2.2 Uji Reliabilitas... 41

4.1.3 Deskripsi Responden Penelitian... 41

4.1.3.1 Deskripsi Responden Menurut Jenis Kelamin... 41

4.1.3.2 Deskripsi Responden Menurut Usia... 42

(34)

4.1.3.4 Deskripsi Responden Menurut Lama Menjalankan

Usaha... 44

4.1.4 Deskripsi Variabel Penelitian... 45

4.1.4.1 Deskripsi Perilaku Kewirausahaan... 45

4.1.4.1.1 Kreativitas... 45

4.1.4.1.2 Keinovasian... 48

4.1.4.1.3 Komitmen terhadap Pekerjaan... 50

4.1.4.1.4 Keberanian Menghadapi Resiko... 52

4.1.4.1.5 Kepemimpinan... 54

4.1.4.2 Deskripsi Permodalan... 57

4.1.4.3 Deskripsi Pendapatan... 58

4.1.5 Pengujian Hipotesis... 60

4.2 Pembahasan... 61

4.2.2 Hubungan Perilaku Kewirausahaan dengan Pendapatan Pengusaha Stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung... 61 4.2.2 Hubungan Permodalan dengan Pendapatan Pengusaha Stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 65

5.1 Kesimpulan... 65

5.2 Saran... 65

DAFTAR PUSTAKA... 67

LAMPIRAN... 70

(35)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Peta Perekonomian Kabupaten Bandung Tahun 2008 – 2012... 2

Tabel 1.2 Tenaga Kerja yang Terserap di Kabupaten Bandung 2013... 3

Tabel 1.3 Realisasi Perkembangan Usaha Tani Stroberi di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Januari-Mei 2013... 4 Tabel 1.4 Pendapatan Pengusaha Stroberi di Kecamatan Ciwidey Periode Agustus-November 2013... 5 Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu... 24

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 29

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi... 36

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Perilaku Kewirausahaan... 40

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Kewirausahaan... 41

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin... 42

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 42 Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal

Terakhir...

43

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjalankan Usaha...

44

Tabel 4.7 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Pengusaha Stroberi dalam Hal Kreativitas...

46

Tabel 4.8 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Pengusaha Stroberi dalam Hal Keinovasian...

48

(36)

Komitmen terhadap Pekerjaan... Tabel 4.10 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Pengusaha Stroberi dalam Hal

Keberanian Menghadapi Resiko... 52

Tabel 4.11 Perilaku Kewirausahaan Pengusaha Pengusaha Stroberi dalam Hal Kepemimpinan...

54

Tabel 4.12 Klasifikasi dan Kategori Perilaku Kewirausahaan... 57 Tabel 4.13 Modal Pengusaha pada Tahun 2013... 58 Tabel 4.14 Pendapatan Pengusaha pada Tahun 2013... 59 Tabel 4.15 Korelasi Variabel Perilaku Kewirausahaan dan Permodalan dengan

Pendapatan... 60

(37)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Tabel 1.1 Peta Perekonomian Kabupaten Bandung
Tabel 1.2 Tenaga Kerja yang Terserap di Kabupaten Bandung 2013
Tabel 1.3  Realisasi Perkembangan Usaha Tani Stroberi di Kecamatan Ciwidey
Tabel 1.4  Pendapatan Pengusaha Stroberi  di Kecamatan Ciwidey
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penggandaan melalui embriogenesis somatik dapat digunakan untuk penggandaan klonal dan konservasi in vitro, regenerasi tanaman menghasilkan tanaman yang seragam (Jayanthi et al.,

kategori campers, siswa yang mendapatkan model PBL dengan pendekatan saintifik.. memiliki prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan siswa yang. mendapatkan

Penyakit kulit dan jaringan subkutan Diare dan gastroenteritis Asma Fraktur tulanf anggota gerak Hipertensi esensial Bronkitis akut dan brokioliotis akut Penyakit pulpa dan

In the paper, the vibration acceleration value in time is obtained by real-time vibration monitoring of Grand Stage, control variate method is adopted to

The nature of a given local knowledge, livable urban space and its indicators, as well as its creation in the given local knowledge framework, thereby, should be appropriately

Untuk memantapkan integrasi ICT dalam proses P&amp;P sekolah harus menggunakan. pelbagai perkhidmatan luar seperti pihak swasta, kerajaan, badan

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) Dihasilkan modul pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing pada materi fluida statis yang tervalidasi; (2)